12140104
2 YANDI SETIAWAN
12142010
3 BUDI KURNIAWAN
12145044
4 HERMAWAN
12142611
5 YUSUF AFANDI
12144138
6 KHARTIKA ASMARA P
12141181
7 MOMON MARANTIKA
12140514
8 REDYSON SIREGAR
12140143
KATA PENGANTAR
Bismillaahir Rahmaanir Rahiim. Alhamdulillah, puji Syukur kehadirat
ALLAH SWT karena atas Rahmat dan K arunia Nyalah sehingga penelitian dan
penyusunan Makalah yang berjudul PERJUANGAN HIDUP IBU HJ.SUTAMI DI
PERANTAUAN ini dapat diselesaikan tepat waktu. Dan tak lupa pula penulis
panjatkan Salam dan Shalawat kepada junjungan Nabi MUHAMMAD SAW.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi syarat tugas dalam memperoleh nilai
UAS semester IV pada mata kuliah Character Building di kampus BSI Jl.Dewi Sartika
No. 289 - JAKARTA. Untuk itu penulis menyampaikan ucapan Terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Bapak Arif Rahman, S.Pd.I, M.B.A. selaku dosen pengajar mata kuliah Character
Building
2. Kepada Ibu Hj. Sutami yang telah bersedia meluangkan waktunya untuk kami
wawancarai
3. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu Kami mohon kritik, saran dan masukan yang bersifat
membangun demi kesempurnaan penulisan dimasa yang akan datang. Akhir kata
semoga Makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Kelompok 1
DAFTAR ISI
Halaman
BAB II
PEDAHULUAN
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.
LANDASAN TEORI
2.1. Pengertian dari kata Merantau.........................................................4
2.2. Alasan Mengapa Kita Perlu Merantau ...........................................5
2.3. Biografi Narasumber........................................................................11
2.4. Perjalanan Hidup Ibu Hj. Sutami ...................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kata Merantau mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita terutama di pulau
Jawa. Karena disinilah tempat berkumpulnya hampir seluruh suku yang ada di
Indonesia menginjakan kakinya untuk mencoba peruntungan nasib yang diharapkan
akan lebih baik daripada di tempat asal mereka tinggal.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan orang ingin merantau ke kota-kota
besar, dalam hal ini kami akan sampaikan 3 faktor diantaranya : Faktor Ekologi,
Faktor Ekonomi dan Faktor Pendidikan.
Faktor Ekologi
Jika dilihat dari faktor ini,bisa disimpulkan bahwa banyak orang merantau karena
di daerah tempat mereka berasal kebanyakan adalah derah pertanian.pertumbuhan
penduduk semakin pesat tapi lahan pertanian semakin sedikit hal ini mendorong
mereka untuk pergi ke kota.
Faktor Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi di Indonesia tidaklah merata,apalagi jika membandingkan
antara pulau Jawa dengan pulau-pulau lain yang ada di Indonesia.Jadi para
perantau ini pergi ke pulau Jawa untuk meningkatkan taraf ekomomi mereka
Faktor Pendidikan
Tidak dapat dipungkiri lagi tanpa rasa mengecilkan daerah atau pulau
lain,bahwasanya pendikan diIndonesia tidah mudah di dapat disemua daerah atau
pulau yang ada di Indonesia,hal ini disebabkan hampir semua Perguruan Tinggi
berkualitas yang ada di Indonesia ada di Pulau Jawa.Sehingga suka tidak suka
secara perlahan tapi pasti bagi yang ingin melanjutkan pendidikan yang lebih baik
ya dengan cara Merantau ke tanah Jawa
1.2
Tujuan dari pembuatan Makalah ini bisa dilihat dari secara umum dan khusus.
Tujuan secara umum adalah agar setiap pembaca dapat menjadikan sebagai
pengetahuan serta wawasan tentang Merantau. Selain itu juga diharapkan
bisa jadi pembangkit semangat pembaca agar tetap berusaha untuk kehidupan
1.3
Ada dua metode yang kami terapkan dalam pembuatan makalah ini diantaranya :
Observasi dilakukan dengan cara pengamatan langsung ke lokasi, agar datadata yang diharapkan benar-benar obyektif. Artinya data yang kami ambil
berdasarkan fakta dan tidak di buat-buat.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
daerahnya menuju ke daerah lain dengan tujuan tertentu . Tujuan itu diantaranya
adalah :
dengan orang yang tidak pernah merantau sehingga dia dapat dengan mudah
berinteraksi dengan orang lain dalam lingkunganya maupun di luar lingkungannya
dengan baik. Sehingga dia dapat lebih mudah diterima di dalam kehidupan
bermasyarakat dimanapun dia berada.
Saat pertama kali kita merantau mungkin banyak kendala yang harus dihadapi
karena kita yang harus menyesuaikan diri dengan keadaan sekitar. Berikut
diantaranya penyesuain diri terhadap lingkungan seperti, bahasa, iklim, cuaca,
makanan, gaya hidup, mata kuliah maupun mata pelajaran yang belum pernah
didapatkan di tempat kita sebelumnya dan lain sebagainya. Sehingga membutuhkan
waktu yang cukup banyak untuk menyesuaikan diri kita dengan lingkungan yang ada
di sekitar kita.
Penyesuaian segala sesuatu di tempat yang baru memang sangat sulit, tetapi
jangan biarkan diri kita terbawa arus dan terjerumus di dalam kesulitan itu, tetapi
carilah jalan keluar dari kesulitan itu supaya kita jangan menjadi pengemis dan
terlantar di tanah orang. Untuk mencari jalan keluar dari segala penyesuaian yang
telah disusun di atas adalah paksakan diri Kita untuk menyesuaikan diri dengan
lingkungan dan budaya yang ada di tempat tersebut, Agar kita dapat bertahan hidup
dan menjadi Manusia yang lebih baik di mana pun kita berada.
2.2
menempa pribadi Kita. Berbagai pengalaman dan pelajaran bisa didapat saat Kita
berani meninggalkan kampung halaman, pergi merantau ke kota lain atau negeri
2. Belajar mandiri memang berat, tetapi kapan lagi kita bisa belajar kalau
bukan saat ini.
Kesempatan belajar memang seumur hidup, karena belajar itu tidak
memandang usia. Tetapi kalau kita saat ini tidak melakukan hal yang bisa melatih
kemandirian kita, kapan lagi? Ingat segala sesuatu tidak ada yang terlambat. Nah
mulai saat ini jika kita sudah merasa hal itu perlu dilakukan, yaitu dengan melakukan
perantauan atau hanya belajar (kuliah) atau mencari pekerjaan yang jauh dari
keluarga. Hal tersebut mungkin berat di awal, tetapi percayalah nantinya kita akan
terbiasa dan kemandirian kita akan terbentuk dengan sendirinya, dan kita juga akan
membuktikan kepada keluarga jika kita mampu hidup mandiri berkat didikan mereka.
Tentu mereka akan sangat bahagia.
3. Keluarlah dari zona nyaman dan beralihlah ke tempat baru yang harus
dibuat nyaman.
Kenyamanan di tempat kita memang sudah tidak diragukan lagi, rasa nyaman
itu datang karena kita sudah berada lama dan terbiasa dengan keadaan tempat kita.
Nah saat inilah kita harus rela keluar dari zona kenyamanan kita untuk berada di zona
kenyamanan lain yang harus didapatkan dengan cara yang tidak mudah. Karena
dengan berhijrah belum tentu tempat yang kita tuju membuat kita nyaman, tentu
harus adaptasi terlebih dahulu. Nah setelah kita beradaptasi pasti nantinya rasa
nyaman itu akan tercipta dengan sendirinya.
4. Hidup mandiri akan membuat kita belajar dan berpikir dari segala hal yang
ada disekitar kita
Ketika merantau, keadaan memang mengharuskan kita untuk hidup sendiri.
Jauh dari keluarga dan teman-teman dekat justru menjadikan kita terlatih hidup
mandiri. Perkara kebersihan kamar kos bisa kita tangani. Kebutuhan makan 3 kali
sehari juga bisa kita cukupi. Selain itu, kesendirian kian melatih kita semakin mawas
diri. Setiap keputusan dan sikap yang diambil akan dapat dipikirkan baik-baik akibat
dan konsekuensinya. Dengan belajar dari keadaan sekitar akan membuat kita peka
terhadap lingkungan di tempat kita berada. Keputusan seperti apa yang harus dibuat
pasti sudah bisa kita buat saat menjadi seorang yang mandiri.
yang menyebalkan. Meski berasal dari daerah yang berbeda-beda, perantauan adalah
tempat yang menyatukan kalian.
7. Pulang ke daerah asal atau kerumah adalah saat yang paling dinantikan
untuk melepas rindu
Saat kita menjadi anak rantau yang jauh dari keluarga dan sanak saudara,
tentunya waktu dan jarak akan membuat rindu terhdaap mereka semakin terasa besar.
Walaupun dijaman sekarang teknologi sudah canggih bisa saja kita menempuh jarak
puluhan kilo dengan berkomunikasi melalui telepon dan melakukan panggilan video.
Namun rindu yang begitu besar tidak akan cukup terobati dengan hanya melakukan
hal tersebut. Saat yang dinantikan tentunya adalah saat pulang kerumah ke kampung
halaman, melepas rindu yang sudah dalam dengan keluarga dan melakukan hal-hal
yang mengasyikan dirumah tentu akan membuat kita bahagia, dan saat kembali ke
perantauan akan lebih segar dan bersemangat.
akan mempelajari hal-hal yang sebelumnya belum pernah kita alami, dan kita akan
pergi mengunjungi tempat yang baru juga. Tempat wisata, cafe, restoran, dll akan
menjadi wawasan dan pengalaman baru kita yang mengasyikkan dan bisa kita bagi
kepada teman yang belum mengetahuinya.
10
Apakah yang akan kita rasakan jika kita mengenal orang-orang yang ada di
dalam lingkungan kita maupun orang-orang yang ada di luar lingkungan kita juga
mengenal kita?..perasaan yang akan timbul saat itu adalah rasa senang dan gembira
karena mereka bisa mengenal kita dan kita juga bisa mengenal mereka. Oleh sebab
itu, kehidupan di dalam lingkungan dimana kita tinggal akan berjalan dengan
harmonis, selaras, serasi dan seimbang.
2.3
Biografi Narasumber
Nama
TTL
Alamat
Pendidikan
Status
: Janda
Suami
Anak
Pekerjaan
2.4
berada Beliau adalah anak pertama dari 8 bersaudara. Ayahnya bekerja sebagai
11
karyawan swasta biasa sedangkan ibunya hanya seorang ibu rumah tangga biasa yang
hanya mengurus ke 8 anaknya termasuk ibu Sutami. Kondisi perekonomian keluarga
Ibu Sutami sangatlah berat apalagi Ayahnya yang menjadi tulang punggung keluarga
harus menanggung biaya hidup serta biaya pendidikan ke 8 Anak-anaknya. Sebagai
anak sulung Ibu sutami merasa kasihan melihat kondisi ekonomi keluarganya dan
sangat ingin membantu perekonomian keluarga serta biaya pendidikan ke 7 adiknya
namun apalah daya karena saat itu status dia juga masih bersekolah.
Seiring berjalannya waktu setelah menyelesaikan pendidikannya di SKP
( Sekolah Kepandaian Putri ) yaitu sebuah sekolah menengah kejuruan khusus wanita
jurusan menjahit dan Tataboga yang berlokasi di Kediri. Dengan tekad dan kemauan
yang kuat ingin membantu perekonomian keluarganya ibu Sutami memberanikan diri
untuk merantau. Dan tempat perantauan yang pertama kalinya ia Tuju adalah kota
Yogyakarta. Dikarenakan dikota tersebut dia mempunyai seorang paman yang
bernama Suherlan beserta istrinya Soldikah yang sudah lama tinggal disana.
Kehidupan perekonomian Pamannya bisa dibilang cukup baik karena pada saat itu
Pamannya menjabat sebagai Kepala PLN di Yogyakarta.
Pada awalnya tujuan Ibu Sutami Merantau ke Yogyakarta adalah untuk
mencari pekerjaan. Namun oleh pamannya Ibu Sutami diikutkan kursus Mengetik
selama kurang lebih 3 bulan. Setelah kursus selesai sang paman merekomendasikan
keponakannya tersebut untuk mencari pekerjaan di kota Jakarta saja karena
kesempatan bekerja disana jauh lebih besar daripada di Yogyakarta. Atas dasar dari
rekomendasi pamannya tersebut lalu ibu Sutami memberanikan diri berangkat
merantau ke Jakarta sorang diri. Setibanya di Jakarta beliau tinggal bersama kerabat
12
orangtuanya yang sudah lebih dulu tinggal disana yaitu di daerah Halim Perdana
Kusuma Jakarta Timur.
Selama tinggal di Jakarta beliau mengirimkan surat Lamaran Kerja ke
beberapa perusahaan yang sedang membuka Lowongan. Akhirnya setelah lama
menunggu ada juga panggilan kerja dari salah satu perusahaan yaitu dari PT. Garuda
Indonesia. Setelah melalui tes seleksi & wawancara akhirnya beliau diterima sebagai
karyawan harian lepas di PT.Garuda Indonesia. Pada saat bekerja di sana beliau juga
menemukan pasangan hidup dan akhirnya sampai menikah dengan seorang Tentara
AURI bernama Aman Sarif. Selepas menikah dan mempunyai seorang Anak lalu
beliau keluar dari pekerjaannya di PT.Garuda Indonesia yang dia jalani selama
kurang lebih 2 tahun dan fokus untuk mengurus keluarganya. Setelah 15 tahun
menjalani pernikahan dan mempunyai 3 orang anak , suami beliau wafat karena
menderita sakit. Setelah sepeninggal suaminya secara otomatis beliau menjadi ibu
rumah tangga yang harus membiayai kehidupan beliau beserta ketiga anaknya.
Karena tututan ekonomi itulah lalu beliau merintis usaha pertama dengan
membuat kue jajanan yang dititipkan ke warung-warung yang ada disekitar
rumahnya, selain itu beliau juga menerima jasa menjahit pakaian. Seiring berjalannya
waktu dari hasil keuntungan kedua usahanya tersebut mampu mengumpulkan dana
yang cukup untuk membuka sebuah usaha yang baru lagi yaitu Toko sembako kecilkecilan.
Dari perjuangan dan keberaniannya membuka usaha kecil-kecilan tersebut
beliau mampu membiayai pendidikan ketiga anaknya hingga jenjang sarjana serta
membantu kehidupan ekonomi keluarganya di kampung. Tidak berhenti sampai disitu
Setelah toko sembakonya maju dan berkembang beliau mencoba peruntungan lagi
13
14
Memang Keuletan dan kerja keras tanpa kenal lelah menjadi kunci meraih
sukses hidup di kota Jakarta. Ibu Hj. Sutami bercerita betapa susahnya dulu
kehidupan ekonomi orang tuanya. Namun sekarang Beliau tinggal memetik hasilnya
setelah sekian lama berjuang diperantauan. Ada yang sukses ada pula yang tidak.
Hanya kerja keras yang bisa mengubah nasib seseorang. Apalagi orang itu memilih
untuk bersaing dengan puluhan ribu perantau lainya di Kota Jakarta.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari hasil Observasi yang telah Kami lakukan dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa hal yang membuat orang ingin merantau ke kota-kota besar. Diantaranya
adalah : faktor Ekologi, faktor Ekonomi dan Faktor Pendidikan. Berdasarkan kisah
perjalanan hidup Hj. Sutami tersebut didapat pelajaran bahwa kita sebagai manusia
harus peka terhadap lingkungan sekitar kita. Jangan mudah putus asa jalani hidup
dengan penuh keyakinan dan percaya diri. Yakinlah bahwa rezeki sudah ada yang
mengatur, asalkan kita mau berusaha dan bekerja keras apapun keinginan kita pasti
bisa kita raih. Perlu diingat pula bahwa kita manusia tidak dapat hidup sendiri. Harus
saling membantu dan saling tolong-menolong agar tercipta kehidupan yang harmonis.
Berdasarkan kasus diatas kita dapat mengambil pelajaran bahwa apapun yang
terjadi dan apapun cobaan yang sedang kita hadapi kita harus tetap tegar , sabar, terus
15
berusaha dan berdoa untuk meraih kehidupan yang lebih baik di perantauan. Selalu
mencoba dan jangan pernah putus asa sehingga apapun yang kita cita-citakan bisa
tercapai sesuai dengan apa yang kita harapkan.
Hidup itu bukanlah hanya tentang kenikmatan semata. Susah dan senang
pasti akan selalu ada tinggal bagaimana cara kita menyikapinya. Jadi lakukan yang
terbaik dalam hidup dan kita akan mendapatkan hasil yang baik pula.
3.2 Saran
Jangan pernah coba-coba merantau jika tidak mempunyai keterampilan atau
pendidikan yang memadai. Karena hanya akan membuat kita sulit untuk berjuang dan
bertahan hidup diperantauan. Untuk yang ingin merantau ke kota besar fokuslah dengan
apa yang dicita-citakan jangan sampai terbawa arus / terjerumus dengan kehidupan
negatif yang ada di kota besar.
Jangan pernah mudah menyerah terus berjuang karena kesuksesan akan
mudah didapat asalkan kita mau berusaha dan berdoa dimanapun kita berada kita akan
mampu meraih kesuksesan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Rengganis, Nendra. Alasan Kenapa kamu perlu segera merantau sekarang juga. 18
Juni 2014.
http://www.hipwee.com/motivasi/alasan-kenapa-kamu-perlu-segera-merantausekarang-juga/
17
BUKTI OBSERVASI
18
19
20
21
22
23
JUDUL MAKALAH
MATA KULIAH
KELAS
: 12.4C.31
NO.
NAMA MAHASISWA
NIM
1214010
4
1214201
0
1214504
4
1.
DEDI SETIAWAN
2.
YANDI SETIAWAN
3.
BUDI KURNIAWAN
4.
HERMAWAN
12142611
5.
YUSUF AFANDI
1214413
8
6.
KHARTIKA ASMARA P
12141181
7.
MOMON MARANTIKA
8.
REDYSON SIREGAR
1214051
4
1214014
3
24
PARAF
KETERANGAN