Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

POLA HIDUP SEDERHANA

DISUSUN OLEH :
VINDY VERNANDA (072022143)
YENI MONIKA PUTRI (072022164)
VICTORIA PRICILLADYLA (072022141)
ANDI (072022169)

KELAS : 1D KEPERAWATAN
MAKUL : TRADISI INTELEKTUAL DOMINIKAN
DOSEN PENGAMPU : TRINO, S.FIL

UNIVERSITAS SANTO AGUSTINUS HIPPO


JL. MERDEKA NO. 55
TAHUN AJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas
limpahan Rahamat serta karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
baik dan tepat waktu yang ditentukan. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah TRADISI INTELEKTUAL DOMINIKAN. Selama penyusunan makalah ini,
penulis banyak mendapat bantuan serta arahan. Untuk ini kami banyak mengucapkan
banyak terimakasih kepada semua pihak terutama kepada dosen pengumpu mata kuliah
TRADISI INTELEKTUAL DOMINIKAN yang dalam selama ini telah memberi
motivasi dalam bentuk materi dan pendidikan sehingga kami dapat mengerjakan
makalah ini dengan lacar. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
khususnya bagi para pembaca dan penyususn makalah ini.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I
PENDAHULUAN............................................................................................................1
1. Latar Belakang............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
BAB II
PEMBAHASAN..............................................................................................................2
2.1. Pengertian pola hidup sehat....................................................................................2
2.2. Dampak positif dan dampak negatif pola hidup sederhana................................3
2.3. Asas pola hidup sederhana......................................................................................4
2.4. Penerapan pola hidup sederhana...........................................................................6
2.5. Unsur-unsur pola hidup
sederhana.......................................................................11
2.6. Keserasihan hidup dengan masyarakat sekitar...................................................12
2.7. Sistem dalam mengembangkan pola hidup sederhana.......................................14
2.8. Sistem nilai yang perlu dihindari dalam pola hidup sederhana........................16
2.9. Ciri dan pola hidup sederhana..............................................................................17
2.10. Nilai budi pekerti yang terkandung dalam pola hidup sederhana..................20
2.11. Contoh sikap perilaku pola hidup sederhana yang bisa dikembangkan........21
BAB III
PENUTUP......................................................................................................................24
1. Kesimpulan...............................................................................................................25
2. Saran.........................................................................................................................25
DAFTAR ISI.................................................................................................................27
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang

Hidup sederhana atau gaya hidup minimalis merujuk kepada sejumlah praktik sukarela
untuk menyederhanakan hidup seseorang. Misalnya, tindakan mengurangi jumlah dan
jenisharta kepemilikan atau meningkatkan kemandirian. Ciri gaya hidup ini ialah
adanya perasaan puas dan cukup terhadap "apa yang dibutuhkan", bukan "apa yang
diinginkan". Meskipun Asketisme mengimbau hidup sederhana dan menghindari
kemewahan dan foya-foya, akan tetapi tidak semua penganjur gaya hidup minimalis
adalah seorang asketik. Gaya hidup minimalis juga memiliki perbedaan signifikan dari
kemiskinan akibat situasi eksternal, sebab ia mensyaratkan kesukarelaan.
Para penganut gaya hidup minimalis bisa memiliki berbagai motivasi untuk
menjalankan lakunya, misalnya demi spiritualitas, kesehatan, menambah kuantitas
waktu spesial di tengah-tengah keluarga dan para sahabat, menyeimbangkan waktu
bekerja dan menikmati hidup, selera pribadi, berhemat, atau mengurangi sampah dan
mencegah stres. Gaya hidup minimalis juga bisa muncul sebagai respons aktif atas
materialisme, dan konsumtivisme.

2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1. Apa pengertian pola hidup sederhana ?
2. Apa dampak positif dan negatif pola hidup sederhana ?
3. Apa asas pola hidup sederhana ?
4. Apa penerapan pola hidup sederhana ?
5. Apa unsur – unsur pola hidup sederhana ?
6. Bagaimana keserasian pola hidup sederhana dengan masyarakat ?
7. Bagaimana sistem dalam mengembangkan pola hidup sederhana ?
8. Bagaimana sistem nilai – nilai yang perlu dihindari ?
9. Apa saja ciri – ciri pola hidup sederhana ?
10. Bagaimana nilai budi pekerti yang terkandung dalam pola hidup sederhana ?
11. Sebutkan contoh sikap prilaku pola hidup sederhana yang bisa dikembangkan !
1.3. Manfaat Penulisan
1) Agar kita mengetahui pengertian pola hidup sederhana
2) Agar kita mengetahui dampak positif dan negatif pola hidup sederhana
3) Agar kita mengetahui asas pola hidup sederhana
4) Agar kita mengetahui penerapan pola hidup sederhana
5) Agar kita mengetahui unsur – unsur pola hidup sederhana
6) Agar kita mengetahui keserasian pola hidup sederhana dengan masyarakat
7) Agar kita mengetahui sistem dalam mengembangkan pola hidup sederhana
8) Agar kita mengetahui sistem nilai – nilai yang perlu dihindari
9) Agar kita mengetahui ciri – ciri pola hidup sederhana
10) Agar kita mengetahui nilai budi pekerti yang terkandung dalam pola hidup
sederhana
11) Agar kita mengetahui contoh sikap prilaku pola hidup sederhana yang bisa
dikembangkan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Pola Hidup Sederhana


Hidup sederhana berarti hidup bersahaja, tidak berlebih-lebihan yang didasari oleh suatu
sikap
mental yang rendah hati, berjiwa sosial dan tidak sombong. Dan orang yang sederhana
adalah
orang yang sanggup membawa diri sesuai dengan keadaan dirinya, dengan
kemampuannya dan
dengan keadaan masyarakat sekitarnya.

2.2. Dampak Postif dan Negatif Pola Hidup sederhana


Dampak Positif
Bagi diri sendiri: berarti kita telah mampu menyesuaikan pendapatan dengan
kemampuan kita, terhindarnya hidup boros dan bergaya hidup mewah.
Bagi masyarakat: dapat menghilangkan kesenjangan sosial yaitu adanya perbedaan yang
mencolok atau adanya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin, sehingga tidak
menimbulkan kecemburuan sosial yang dapat meresahkan semangat kegotongroyongan
dan kebersamaan.
Bagi bangsa dan negara: dengan sikap sederhana, dengan kelebihan materinya dapat
ditabung baik di bank pemerintah, maupun bank swasta, sehingga dapat digunakan
pembiayaan pembangunan negara.

Dampak negatif
Dampak negatif dari pola hidup sederhana kita akan dikira pelit oleh orang orang
sekitar.
2.3. Asas Pola Hidup Sederhana
dengan azas pada hal-hal berikut :
a. cermat : berarti harus teliti dalam menempatkan dan memenuhi kebutuhan dari yang
besar sampai kebutuhan yang sekecil-kecilnya.
b. Hemat : berarti kita harus berhati-hati di dalam menggunakan matei yang
tersediasebagai sarana hidup agar materi tersebut berfungsi untuk memenuhi segala
macam kebutuhan hidup.
c. Tepat : berarti kita harus menggunakan sarana hidup secara tepat pada sasarannya,
artinya kita dapat memenuhi kebutuhan atau keperluan hidup guna untuk menpai tujuan
hidup.
d. Manfaat : berarti semua penggunaan materi harus ada manfaatnya dalam mencapai
tujuan hidup

2.4. Penerapan Pola Hidup sederhana


Dalam kehidupan sehari-haripun kita perlu meningkatkan pola hidup sederhana bukan
berarti hidup yang mengesampingkan harta benda atau materi, melainkan hidup yang
mengutamakan hal-hal yang perlu dan bermanfaat agar tidak terjadi kesenjangan sosial.

1. Di lingkungan keluarga:
dalam merayakan ulang tahun keluarga secara sederhana, tidak berlebihlebihan;
dalam membelanjakan uang untuk keperluan yang benar-benar dibutuhkan; dan
menyelenggarakan hajat perkawinan secara tidak berlebih-lebihan sesuai dengan
kemampuan.
2. Di lingkungan sekolah:
memakai pakaian seragam yang sesuai dengan peraturan;
tidak memakai perhiasan yang berlebihan; dan
menyelenggarakan upacara bendera secara khidmat.
3. Di lingkungan masyarakat:
tidak pamer kekayaan;
berpakaian hasil produksi dalam negeri;
mengisi perabotan rumah dengan barang produksi dalam negeri; dan
menyelenggarakan pesta ulang tahun secara sederhana dan sebagainya

2.5. Unsur-unsur pola hidup sederhana.


pola pemikiran khas anak-anak adalah sumber inspirasi untuk seluruh manusia dewasa
di muka bumi ini. Pemerintah INDONESIA telah menyerukan kepada seluruh
bangsanya agar mau dan mampu mengembangkan serta menerapkan pola hidup
sderhana. Unsur-unsur pola hidup sederhana yang patut di terapkan dan dikembangkan
oleh setiap orang dalam hidup dan kehidupannya adalah sebagai berikut :
— Pemenuhan kebutuhan sehari-hari dipenuhi secara wajar, di sesuaikan dengan
kemampuan keuangan dan tidak berlebihan.
— Tidak suka pamer terhadap kekayaan yang di miliki.
— Memperhatikan keadaan orang lain dan lingkungan.
— Tidak mengadakan kegiatan yang kurang perlu dengan biaya mahal.
— Menyelenggarakan pesta dengan tidak berlebihan dan tidak mengejar gengsi.

2.6. Keserasian hidup dengan masyarakat sekitar.


dalam mempertahan kehidupannya manusia senantiasa berusaha untuk memenuhi
kebutuhannya. Pemenuhan kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan yang bersifat
jasmani dan rohani. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut hendaknya kita berusaha
memenuhi secara bersama-sama sehingga tercipta keserasian, keselarasan, keserasian,
dan keseimbangan hidup dengan masyarakat sekitar.
berpola hidup sederhana berarti orang yang bersangkutan di tuntun untuk mampu
menyelesaikan hidup dengan masyarakat sekitarnya. Dalam kehidupan keluarga selalu
ada pendapatan dan pengeluaran serta keinginan untuk hidup seras, selaras, dan
seimbangsehingga mencapai kebahagiaan. Oleh karena itu menggunakan sesuatu yang
menjadi milik kita, kita haru benar-benar menerapkan azas tepat guna dan bermanfaat
serta tidak timbul gejolak bagi orang lain.

2.7. Sistem dalam mengembangkan pola hidup sederhana.


manusia mempunyai tujuan hidup yang sama yakni untuk menciptakan ketenangan.
Dalam ajaran agamapun kita harus hidup sederhana, artinya kita tidak boleh bersikap
berlebihan, kita harus menghormati dan mensyukuri apa adanya. Untuk melaksanakan
hidup sederhana, ada baiknya kita mengingat kembali pasal 33 UUD 1945 ayat 1 , 2 , 3 ,
4 , 5 sebagai berikut :
1. Perekonomian kembali di susun sebagai usaha bersama atas azas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan menguasai hajad hidup orang
banyak di kuasai oleh negara.
3. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara
dan di gunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat.
4.Perekonomian nasional diselenggarakan atas demokrasi ekonomi dengan sikap
kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta denga menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
5. Etentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini di atur dalam undang-undang
adapun nilai yang terkandung dalam pokok bahasan hidup sederhana adalah mandiri,
rajin, tanggung jawab, bersahaja, hemat, gigih, berkemauan keras, rapi, berfikir jauh ke
depan, efisien, cerdas, penuh perhatian, pengendalian diri, kreatif, dan menghargai
waktu

2.8. Sistem nilai yang perlu di hindari dalam pola hidup sederhana.
nilai-nilai buruk dari sikap dan prilaku budi pekerti yang patut di hindari adalah : maas,
serakah, tertutup, tergantung, materialistik, mudah percaya, anti resiko, mudah
terpengaruh, mudah tergoda, menggunjing, masa bodoh, otoriter, inkar janji, khianat,
dll.
hidup sederhana hendaknya senantiasa di lakukan sehari-hari , baik di lingkungan
sekolah, keluarga, masyarakat, maupun bangsa dan negara. Menghindari hidup secara
berlebihan atau mengada-ngada, bersikap tenggang rasa atau tepa salira terhadap
masyarakat di sekitarnya, mampu mengendalikan diri, dan tidak memamerkan hak
miliknya di depan umum,semua itu adalah tanda-tanda dari seorang yang menerapkan
poa hidup sederhana.
2.9. Ciri dan Pola Hidup Sederhana:
a. Gemar menabung
Kesadaran menabung harus ditanamkan kepada segenap anggota masyarakat, baik muda
maupun tua. Bahkan anak-anak pun dapat dilatih menabung melalui sekolah. Dengan
menabung diperoleh faedah ganda tabungan dapat menjadi modal pembangunan sebab
uang yang ditabung di bank bisa di pinjam.
Para pengusaha dalam memperluas lapangan usaha. Selain itu, menabung dapat
menumbuhkan kebiasaan hidup sederhana
b. Memelihara Lingkungan hidup
Tuhan Yang Maha Esa menciptakan manusia sebagai makhluk lainnya, oleh karena itu,
masih harus berupaya memperhatikan kepentingan makhluk lain, misalnya memelihara
tanah dan air, mencegah terjadinya pencemaran lingkungan, melindungi Marga Satwa,
Mengadakan Penghijauan, dan menjaga kelestarian sumber-sumber alam.

2.10. Nilai Budi Pekerti yang terkandung dalam Pola Hidup Sederhana
Nilai Moral dan Isi Pesan Pola Hidup Sederhana
a. Hemat
Sikap Hemat/Hidup hemat adalah sikap hidup yang berorientasi kepada hari esok yang
lebih cerah dan suka menabung. Hemat berarti tidak suka boros/berfoya-foya. Untuk
kesenangan sediri dan hanya berpedoman semua untuk hari ini. Hemat termasuk
kesadaran memelihara lingkungan hidup agar kita dapat sehat demi kehidupan manusia
dan terjamin terpeliharanya sumber alam untuk kehidupan anak cucu yang akan datang.
b. Cermat dan Teliti
Sikap hidup cermat dan teliti dalam belajar dan bekerja/berbicara dan selalu
memperhitungkan hasil dan akibat dari perkataan maupun perbuatan.

2.11. Contoh Sikap Perilaku Pola Hidup Sederhana yang bisa dikembangkan
Hidup Sederhana di Lingkungan Keluarga
Dalam lingkungan keluarga, kita harus membiasakan hidup sederhana. Tidak
menyianyiakan waktu, tenaga, dan uang. Kita harus mau membantu orang tua dan
saudara-saudara kita. Kita pun harus bisa memanfaatkan rezeki yang diterima dengan
baik. Janganlah memaksakan din demi mencapai kepuasan semata. Kita hendaknya
hemat, “Tidak besar pasak daripada tiang”, artinya pengeluaran lebih besar daripada
pendapatan.

Hidup sederhana di Lingkungan Sekolah


Pola hidup sederhana tidak hanya berlaku di lingkungan rumah, tetapi harus pula
diterapkan di sekolah. Seorang pelajar yang mampu mempraktekkan pola hidup
sederhana di sekolah akan disenan$i teman-teman dan gurunya.

Contoh-contoh perilaku berikut mi men unjukkan pola hidup sederhana di sekolah,


yaitu
a. tidak memakai perhiasan dan kendaraan yang berlebihan. Wajar saja dalam berp
akaian, sesuai dengan pakaian seragam sekolah yang telah ditentukan;
b. tidak memamerkan kekayaan orang tua di depan teman-temannya;
c. memiliki peralatan sekolah yang sewajarnya;
d. tidak menghamburkan uang untuk hal yang tak perlu;
e. bila ada jam pelajaran kosong karena gurunya berhalangan, waktu yang kita miliki
sebaiknya dimanfaatkan untuk belajar mandiri;
f. tenggang rasa bila ada teman yang kurang mampu.
Hidup Sederhana di Lingkungan Masyarakat
Di lingkungan masyarakat, kita juga dituntut untuk menjalankan pola hidup sederhana.
Tidak memamerkan harta kekayaan, kedudukan, pangkat, jabatan, kepintaran,
ketenaran. Kita harus rendah hati meskipun orang tua kita kaya raya. Bahkan, kita harus
mampu menyisihkan sebagian harta untuk mereka yang berada dalam kesulitan dan
membutuhkan bantuan.
Dalam lingkungan masyarakat yang warganya menerapkan pola hidup sederhana, tidak
akan terjadi kesenjangan sosial yang tinggi. Mereka hidup berdampingan secara damai,
rukun, saling membantu, saling menghargai sehingga akan menyenangkan. Orang kaya
peduli dengan orang miskin, orang miskin juga tidak membiarkan dirinya tetap
disantuni.
Dalam hidup sehari-hari, kesederhanaan mi disertai dengan kemauan bekerja keras.
Kerja keras adalah bekerja seoptimal mungkin sesuai dengan kapasitas kemampuan
kita. Kerja keras dapat meningkatkan kesejahteraan hidup dan meraih keberhasilan.
Dalam beajar misalnya, seorang siswa dikatakan mau bekerja keras apabila ia mampu
secara rutin belajar mandiri sedikitnya 4 jam setiap han. Jika ia terbiasa melakukan hal
mi maka kelak ia akan menjadi siswa yang berhasil.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Sederhana adalah kata sifat yang bermakna “bersahaja” atau “tidak berlebih-lebihan”.
Orang yang hidup sederhana adalah orang yang hidup dengan bersahaja dan tidak
berlebih-lebihan. Ketika kekurangan, orang yang sederhana tidak akan menghalalkan
segala cara, termasuk menyusahkan dirinya, untuk memperoleh harta agar dihormati
oleh orang lain. Begitu pula, ketika mempunyai harta lebih, orang sederhana tidak akan
tergoda untuk bermewah-mewahan, menumpuk hartanya di rumah sendiri, tidak pula
memanjakan diri dengan segala fasilitas serba lux.
2. Saran
Semoga dengan dibuatnya makalah ini, pembaca bisa menambah pengetahuan pembaca
dan bisa mengamalkannya. Serta bisa mengaplikasikan pola hidup sederhana dalam
kehidupan sehari-hari misalkan tidak boros.
DAFTAR PUSTAKA

http://budipekerti12.blogspot.co.id/2013/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-
none_25.html
http://www.tugassekolah.com/2017/08/perilaku-hidup-sederhana-dalam.html
https://komangrizky.wordpress.com/2015/11/02/materi-tentang-pola-hidup-sederhana/
http://motifmusama.blogspot.co.id/2015/04/pengertian-hidup-sederhana-hidup.html

Anda mungkin juga menyukai