KELOMPOK 4 :
Kata Pengantar.................................................................................................. 1
1. BAB I............................................................................................................ 2
2. BAB II.......................................................................................................... 3
3. BAB III........................................................................................................ 9
Kesimpulan................................................................................................... 10
Saran............................................................................................................. 10
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan hidayahnya lah penulis
dapat menyusun makalah ini dengan tepat waktu yang berjudul "pergaulan sehat remaja".
Dalam penyusunan makalah ini penulis telah mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis ingin menyampaikan banyak terimakasih kepada :
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha dengan sungguh-sungguh dan penuh
ketelitian tetapi tentunya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran
sangat diharapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis dapat sekiranya
tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
1
BAB I
PENDAHULUAN
Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang
berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan
lainnya.Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara
individu dalam lingkungan sosialnya.Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi
erat tidaknya pergaulan yang terjalin.Remaja merupakan fase transisi dari fase anak-anak
menuju fase dewasa awal.Dibutuhkan perhatian serta pendampingan agar remaja mampu
melakukan pergaulan yang sehat. Pada umumnya remaja mengalami berbagai kesulitan dan
masalah dalam melakukan penyesuaian diri terhadap dirinya dan lingkungan pergaulannya.
Remaja diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan perubahan biologis, kognitif, dan
sosial emosional yang terjadi pada masa puber sehingga remaja mencapai kepuasan terhadap
diri dan menjalankan pergaulan yang sehat. Remaja menganggap bahwa masalah pergaulan
adalah urusan anak-anak muda, nanti orang tua akan campur tangan ketika telah terjadi
sesuatu. Padahal, ketika sesuatu itu telah terjadi, segala sesuatu sudah terlambat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan makalah yang akan dibahas di dalam
makalah pentingnya pergaulan sehat pada remaja adalah sebagai berikut:
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Berakhlak mulia
2. Senantiasa memiliki prasangka baik
3. Jauh dari rasa iri dan dengki
4. Berusaha menepati janji
5. Selalu senyum dan mengucap salam saat bertemu
6. Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
7. Memberi nasihat baik
8. Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya
9. Membantu teman yang kesusahan
10. Sopan dalam bertutur kata
1. Penampilan fisik
Tidak menjadi jaminan bahwa seseorang akan disukai karena penampilan fisiknya,
tetapi umumnya orang yang bersih dan rapi banyak disukai. Bagaimanapun kemasan
3
penampilan fisik merupakan nilai estetis yang bisa mendukung kesan pertama seseorang di
mata orang lain. Kita tidak perlu berlebihan atau memaksakan diri untuk mendapat kesan
yang baik. Kesederhanaan, kebersihan, dan kerapian penampilan pasti disukai meskipun tidak
mewah seperti selebriti. Penampilan fisik jangan diartikan dengan tampil mewah, tampil
bersih dan rapi dapat mencerminkan kebersihan diri dan pribadi seseorang.
5. Mencuci dengar
Kebiasaan mencuri dengar atau menguping pembicaraan orang lain adalah
kebiasaan yang tidak disukai. Meskipun kita merasa akrab, kita tetap harus tahu dan
menghargai batasan hal-hal yang bersifat pribadi. Ketika teman menerima telepon, usahakan
jangan menyimak obrolannya supaya kita tidak dituduh selalu ingin tahu urusan orang lain.
7. Rendah hati
Biasakan rendah hati dan jangan terlalu membanggakan diri sendiri atau keluarga
di setiap obrolan dengan teman. Kalau terlalu sering membanggakan diri sendiri atau
keluarga, kita akan dikatakan sombong dan tinggi hati. Akuilah dan hargailah kelebihan
orang lain karena dengan begitu kita akan terbiasa mengakui dan menghargai kelebihan orang
lain. Hal ini akan memupuk jiwa besar dan lapang dada.
4
C. Beberapa cara remaja bergaul secara sehat
3. Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak
terpengaruh dengan sifat yang tidak baik atau tidak sehat. Walaupun begitu, teman yang
pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan, melainkan kita tetap berteman dengannya tapi
harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat atau akrab dengan orang yang memiliki sifat yang
tidak baik atau tidak sehat.
6. Menstabilkan emosi
Kita harus mampu mengendalikan emosi diri kita, jangan sampai emosi yang
menguasai diri kita. Sabar adalah salah satu kunci penguasaan emosi. Cobalah melatih diri
dalam menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan dengan amarah atau emosi.
6
1. Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar mempunyai kontrol
perilaku yang kuat dalam pergaulan
2. Di saat akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan jelaskan tujuan kepergian
dan dengan siapa perginya serta pulang jam berapa agar orang tua tahu
4. Yakinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua atau guru bukan bermaksud mengekang
tetapi untuk kebaikan masa depan
5. Biasakan bicara dengan orang tua, ceritakan tentang kejadian yang sudah dialami, jadikan
orang tua atau guru sebagai tempat mencurahkan isi hati
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pergaulan sehat adalah proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu,
atau individu dengan kelompok dengan normal baik tubuh-tubuh, jiwa maupun kehidupan
sosialnya. Pergaulan tidak sehat adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana
“tidak sehat” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma ketimuran yang ada.
Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit sekali untuk
kembali ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia remaja memiliki jiwa dan pikiran
yang masih labil. Untuk itu, peran orang tua dan lingkungan terdekat sangat diperlukan dalam
menciptakan remaja yang baik.
7
B. Saran
Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah
maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang
tua. Serta menambah interaksi dengan lingkungan, agar lebih mengetahui lingkungannnya
sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Sonora(2013).https://www.sonora.id/amp/423742527/pengertian-pergaulan-sehat-lengkap-
dengan-ciri-ciri-dan-contohnya
Kompas.com(2015).https://amp.kompas.com/skola/read/2020/01/31/210000069/tanda-
pergaulan-sehat-dampak-dan-pencegahan-pergaulan-bebas
Wikipedia.com(2017).https://www.pelajaran.co.id/pergaulan-tidak-sehat/
Detik.com(2011).https://www.detik.com/bali/berita/d-6439775/pencegahan-pergaulan-bebas-
dapat-dilakukan-oleh-diri-sendiri-dengan-cara/amp
Wikipedia.com(2016).http://upbk.unp.ac.id/news/read/22/cara-bergaul-yang-baik-agar-anda-
punya-banyak-teman
8
9