Anda di halaman 1dari 13

Pergaulan Sehat

Dosen Pengampu :

Yuli Diah Saptorini, M.Pd

Disusun Oleh:

1. Ajijah 20223415050
2. Azizah Zaylanti 20223415060
3. Nina Yuliana 20223415051
4. Nuraisy Pertiwi Azzahra 20223415019
5. Salma Permatasari 20223415025
6. Sri Wahyuningsih 20223415053

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH (PGMI)


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

( STAI ) BANI SALEH

2023
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ilmiah tentang
“Pergaulan Sehat”.

Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembautan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami meyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ilmiah
ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya untuk
masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca

Bekasi, Juli 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i


DAFTAR ISI ..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULAN ........................................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1
C. Tujuan Makalah .............................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
A. Pengertian ...................................................................................................................... 3
B. Cara bisa dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat ..................... 4
C. Cara agar menciptakan pergaulan yang sehat pada remaja .................................... 5
D. Pengaruh Pergaulan Positif ......................................................................................... 5
E. Upaya untuk menanggulangi pengaruh negatif ......................................................... 6
F. Ciri – ciri pergaulan sehat ............................................................................................ 7
G. Pencegahan .................................................................................................................... 7
BAB III ...................................................................................................................................... 9
KESIMPULAN .......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

ii
BAB I
PENDAHULAN
A. Latar Belakang

Kita semua sudah mengetahui saat ini banyak sekali pergaulan yang tidak sehat di
lingkungan sekitar kita ini terutama pergaulan anak remaja ataupun anak-anak yang baru masuk
masa pubertas. Bagaimana kita dapat mengupayakan agar para remaja memiliki pergaulan
yang baik yang sehat sehinggga kualitas hidupnya akan meningkat sebagai pondasi untuk
tumbuh menjadi dewasa sehingga tidak mudah terjerumus ke dalam pergaulan kurang baik atau
kurang sehat. Dalam hal ini Peran orang-orang disekitarnya juga akan mempengaruhi
pergaulan remaja, dirumah peran dari orang tua membantu membentuk karakter anak supaya
menjadi lebih baik, di sekolah guru juga membantu pembentukan karakter siswa. Lingkungan
adalah salah satu penyebab pergaulan remaja itu baik atau menyimpang,karena remaja itu
banyak menghabiskan waktu mereka bermain setelah pulang sekolah jadi otomatis mereka
lebih banyak berinterkasi sosial dengan lingkungan umum.

Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang
dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang membawa
pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat
mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun
dampaknya bagi orang lain.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian pergaulan sehat?


2. Bagaimana bentuk – bentuk pergaulan sehat?
3. Apa yang bisa dilakukan agar mempunyai pergaulan yang sehat?
4. Apa pengaruh positif dan negatif dari pergaulan?

1
C. Tujuan Makalah

Makalah ini kami buat dengan bertujuan agar remaja-remaja masa kini terarah pergaulanny
yaitu dengan melakukan kegiatan yang positif yang berguna untuk dirinya sendiri,keluarga,dan
masyarakat sekitar.

Dan supaya agar remaja tidak terjebak di dalam pergaulan bebas. Maka dari itu perlu
kiranya remaja membentengi diri dengan iman yang kuat.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian

Pergaulan merupakan jalinan hubungan sosial antara seseorang dengan orang lain yang
berlangsung dalam jangka relatif lama sehingga terjadi saling mempengaruhi satu dengan
lainnya. Pergaulan merupakan kelanjutan dari proses interaksi sosial yang terjalin antara
individu dalam lingkungan sosialnya. Kuat lemahnya suatu interaksi sosial mempengaruhi erat
tidaknya pergaulan yang terjalin. Seorang anak yang selalu bertemu dan berinteraksi dengan
orang lain dalam jangka waktu relatif lama akan membentuk pergaulan yang lebih. Beda
dengan orang yang hanya sesekali bertemu atau hanya melakukan interaksi sosial secara tidak
langsung.

Menurut Abdul Halim (dalam Mulyaningtyas dan hadiyanto, 2007) pergaulan yang
sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu
sensitive (menutup diri) atau terlalu bebas. Konsep pergaulan semestinya lebih di tekankan
kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas eksistensi diri atau guna menjalin
persaudaraan serta menambah wawasan.

Dalam kehidupan sosial ada berbagai bentuk pergaulan, ada yang sehat ada pula yang
dikategorikan pergaulan yang tidak sehat. Pergaulan sehat adalah pergaulan yang membawa
pengaruh positif bagi perkembangan kepribadian seseorang. Sebaliknya pergaulan tidak sehat
mengarah kepada pola perilaku yang merugikan bagi perkembangan dirinya sendiri maupun
dampaknya bagi orang lain.Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang mengarah kepada
pembentukan kepribadian yang sesuai dengan nilai dan norma sosial, kesusilaan dan kesopanan
yang berlaku.

Prinsip Pergaulan sehat

1. Adanya kesadaran beragama bagi remaja Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya
pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama. Dalam
kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang melakukan
kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh karena itu, kita
harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak
sehat.

3
2. Memiliki rasa setia kawan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik,
peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat
membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
3. Memilih teman maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak
terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman yang
pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya
tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif bagi mereka yang mengisi waktu
senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu
akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu, jika
ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif. Misalnya
menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
5. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu agar tidak terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan lawan
jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat menimbulkan hal-
hal yang tidak diinginkan.
6. Menstabilkan emosi Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar dengan
cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi, bukan
amarah/emosi.

B. Cara bisa dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat

1. Adanya bimbingan agama sedini mungkin sehingga anak mempunyai kontrol perilaku
yang kuat dalam pergaulan apabila melakukan kesalahan agar merasa takutnya kepada
Tuhan.
2. Memberikan kasih sayang dan perhatian yang cukup baik dari keluarga maupun
lingkungan sekitarnya.
3. Memberikan suatu pengawasan, teman temannya siapa tempat bermainnya dimana.
Termasuk pengawasan dalam penggunaan media yang saat ini berkembang sangat
pesat.
4. Cobalah untuk mengenali bakat dan minat sehingga bisa menyalurkannya dengan
positif dalam pergaulan yang baik.

4
C. Cara agar menciptakan pergaulan yang sehat pada remaja

Ada beberapa cara. Diantaranya adalah :


1. Adanya kesadaran beragama bagi remaja – Bagi anak remaja sangat diperlukan
adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran-ajaran agama.
Dalam kenyataan sehari-hari menunjukkan, bahwa anak-anak remaja yang
melakukan kejahatan sebagian besar kurang memahami norma-norma agama. Oleh
karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam
pergaulan yang tidak sehat.
2. Memiliki rasa setia kawan -Agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik,
peranan rasa setia kawan sangat dibutuhkan. Sebab kesadaran inilah yang dapat
membuat kehidupan remaja masyarakat menjadi tentram.
3. Memilih teman -Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita
tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baik/sehat. Walaupun begitu, tapi teman
yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman
dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekat dengan dia.
4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif -Bagi mereka yang mengisi waktu
senggangnya dengan bacaan yang buruk (misalnya novel/komik seks), maka hal itu
akan berbahaya, dan dapat menghalang mereka untuk berbuat baik. Maka dari itu,
jika ada waktu senggang kita harus mengisinya dengan hal-hal yang positif.
Misalnya menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
5. Antara laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu -Agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya remaja harus menjaga jarak dengan
lawan jenisnya. Misalnya, jangan duduk terlalu berdekatan karena dapat
menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan.
6. Menstabilkan emosi – Jika memiliki masalah, kita tidak boleh emosi. Harus sabar
dengan cara menenangkan diri. Harus menyelesaikan masalah dengan komunikasi,
bukan amarah/emosi.

D. Pengaruh Pergaulan Positif

Pergaulan merupakan ajang sosialisasi bagi individu dalam mengenal lingkungan


sosialnya. Melalui pergaulan diperoleh manfaat sebagai berikut: Lebih mengenal nilai-nilai dan
norma social yang berlaku sehingga mampumembedakan mana yang pantas dan mana yang

5
tidak dalam melakukan sesuatu., Lebih mengenal kepribadian masing-masing orang sekaligus
menyadari bahwa manusia memiliki keunikan yang masing-masing perlu dihargai, Mampu
menyesuaikan diri dalam berinteraksi dengan banyak orang sehingga mampu meningkatka rasa
percaya diri, Mampu membentuk kepribadian yang baik yang bisa diterima di berbagai lapisan
masyarakat sehingga bisa tumbuh dan berkembang menjadi sosok individu yang pantas
diteladani.

E. Upaya untuk menanggulangi pengaruh negatif

Ibarat orang yang terlanjur sakit atau terserang penyakit, tidaklah mudah mengembalikan
situasi seperti semula. Tindakan pengobatan atau terapi yang terus menerus diperlukan untuk
mengembalikan kondisi pribadi yang terlanjur menyimpang akibat pengaruh pergaulan negatif.
Berikut adalah hal-hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaruh negatif yang terlanjur
mencemari diri individu:

1. Membakitkan kesadaran kepada yang bersangkutan bahwa apa yang telah ia lakukan
adalah menyimpang. Kadangkala perilaku menyimpang tidak menyadari bahwa apa
yang telah ia lakukan salah. Jika dari yang bersangkutan belum ada kesadaran bahwa
apa yang dilakukan selama ini keliru adalah sia-sia. Misalnya, anak yang tidak
menyadari bahwa merokok itu tidak baik bagi kesehatannya akan sulit untuk diarahkan
agar ia menjauhi rokok.
2. Memutuskan rantai yang menghubungkan antara individu dengan lingkungan yang
menyebabkan ia berperilaku menyimpang. Hal ini dapat dilakukan dengan
memindahkan individu tersebut dari lingkungan pergaulannya dan membawa ke kancah
pergaulan baru. Hal ini tidaklah mudah, sebab kadangkala yang bersangkutan tidak
mampu menyesuaikan diri di tempat lingkungannya yang baru atau justru lingkungan
baru yang tidak mampu menerimanya.
3. Melakukan pengawasan melakat sebagai control secara terus-menerus agar anak
terhindar dari perilaku yang menyimpang. Pengawasan harus dilakukan oleh orang
yang disegani, sehingga anak tidak berani mengulangi perbuatannya yang salah.
4. Melakukan kegiatan konseling atau pemberian nasihat secara persuasive, sehingga anak
tidak merasa bahwa ia dibawah proses pembimbingan. Melibatkan anak dalam kegiatan
keagamaan sesuai dengan keyakinan yang ia anut merupakan salah satu cara yag dapat
dilakukan untuk membuka pikitan anak mengenai apa yang baik dan apa yang buruk.

6
F. Ciri – ciri pergaulan sehat

1. Berakhlaq mulia
2. Senantiasa memiliki prasangka baik
3. Pemaaf
4. Jauh dari rasa iri dan dengki
5. Memiliki sifat malu
6. Berusaha menepati janji
7. Sopan dalam bertutur kata
8. Selalu senyum dan mengucap salam saat bertemu
9. Selalu mengingat pada kebaikan
10. Mengunjungi teman yang sedang terkena musibah
11. Membantu teman yang kesusahan
12. Memberi nasihat baik
13. Tidak membicarakan aib teman atau saudaranya

G. Pencegahan

Untuk menumbuhkan kesadaran akan bahaya pergaulan tidak sehat, remaja perlu diberi
pendidikan mengenai dampak pergaulan tidak sehat dan memberi pendidikan kerokhanian agar
mereka sadar tentang apa akibat yang akan ditimbulkan dari pergaulan tidak sehat, baik bagi
diri sendiri, keluarga, maupun lingkungan.

Pembentuk jati diri yang utama adalah lingkungan. Lingkungan yang sehat akan
melahirkan remaja yang sehat pula, tetapi sebaliknya lingkungan yang kurang baik akan
membentuk pribadi remaja yang kurang sehat. Lingkungan yang kurang baik juga bisa
menjerumuskan remaja kepada pergaulan tidak sehat.

Remaja yang sudah masuk ke dalam lingkungan yang salah akan sulit sekali untuk kembali
ke dalam lingkungan yang baik karena anak usia remaja memiliki jiwa dan pikiran yang masih
labil. Untuk itu, peran orang tua dan lingkungan terdekat sangat diperlukan dalam menciptakan
remaja yang baik.

Hal-hal yang perlu dilakukan agar remaja mempunyai pergaulan yang sehat dan baik.

1. Membekali diri dengan bimbingan agama sedini mungkin agar mempunyai kontrol
perilaku yang kuat dalam pergaulan.

7
2. Di saat akan keluar rumah, biasakan untuk meminta izin dan jelaskan tujuan kepergian
dan dengan siapa perginya serta pulang jam berapa agar orang tua tahu.
3. Salurkan bakat dan minat dalam hal-hal positif.
4. Yakinlah bahwa aturan yang diberikan orang tua/guru bukan bermaksud mengekang
tetapi untuk kebaikan masa depan.
5. Biasakan bicara dengan orang tua, ceritakan tentang kejadian yang sudah dialami,
jadikan orang tua atau guru sebagai tempat mencurahkan isi hati.
6. Mari menjadi pelopor remaja penganut pergaulan sehat

8
BAB III
KESIMPULAN
Dalam menciptakan pergaulan yang sehat serta baik pada remaja itu di awali dari
remaja itu sendiri. Tetapi remaja juga memerlukan dukungan dari orang-orang sekitarnya mulai
dari orang tua dan teman-teman.Pergaulan yang baik adalah pergaulan yang dapat
membimbing remaja untuk menjadi pribadi yang sopan,berguna bagi orang tua ,lingkungan
dan bangsa.Pergaulan yang baik dapat membedakan mana hal-hal yang baik dan buru dalam
bergaul dan adanya batasan-batasan tertentu dalam bergaul sehingga remaja sudah sesuai
aturan.pergaulan yang baik senantiasa memberi motivasi untuk remaja untuk meraih cita-
citanya sehingga tidak ada waktu untuk hal-hal yang tidak berguna bagi mereka,walaupun
begitu mereka pun tetap bermain demi merefresing otak dan pikiran mereka tetapi dengan hal-
hal yang wajar saja seperti menghabiskan waktu dimall atau menonton bioskop.Karena Remaja
yang sudah bergaul dengan baik akan selalu mengingat tanggung jawab mereka seperti
tanggung jawab sebagai anak dan murid disekolah

9
DAFTAR PUSTAKA
https://erwinmakalah.blogspot.com/2018/11/makalah-pergaulan-sehat-dan-tidak-sehat.html
(diakses pada juli 2023)

https://staffnew.uny.ac.id/upload/132304482/pengabdian/pelatihan-kepribadian-islam.pdf

https://sumsel.kemenag.go.id/files/sumsel/file/file/TULISAN/zlah1398573382.pdf

10

Anda mungkin juga menyukai