Makalah
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Psikologi Terapan Program Bimbingan Dan
Konseling Islam Fakultas Dakwah Dan Ilmu Komunikasi
Dosen Pengampu :
Silvia Anggraini, M.Kes
i
KATA PENGANTAR
Bismillahhirahmanirrahim, Alhamdulillahirabbil’alamin
Puji Syukur Penyusun Ucapkan Kepada Allah Swt. Yang Telah Memberikan
Kesempatan Dan Kesehatan Sehingga Penulis Dapat Menyelesaikan Penulisan
Makalah Ini. Adapun Tugas Makalah Dibuat Ini Adalah Untuk Memenuhi Tugas
Dari Dosen Pada Mata Kuliah Psikologi Terapan Dengan Judul Makalah “Kehidupan
Dan Kelompok Sosial Remaja ”.
Penulis tidak dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya dukungan, do’a, dan
nasehat dari semuanya. Selanjutnya, penyusun ingin mengucapkan salam dan terima
kasih kepada:
1. Ibu Silvia Anggraini, M.Kes selaku dosen mata kuliah Kuliah psikologi
terapan
2. Untuk semua yang sudah ikut andil membantu baik materil dan non materil
Penulis menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
yang membangun, dan saran dari pembaca sangatlah dihargai. Penyusun sangat
beharap bahwa proposal business plan ini dapat memberikan kontribusi berharga bagi
para pembaca.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I............................................................................................................................1
PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang...................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan Penulisan................................................................................................2
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN...........................................................................................................3
BAB III.......................................................................................................................16
PENUTUP..................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................18
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja adalah tahapan perkembangan yang pada umumnya dimulai
sekitar usia 12- 21 tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi pria (Mappiare 1982).
Sedangkan menurut Piaget dan Hurlock (1991), remaja adalah suatu usia dimana
seorang anak tidak merasa berada dibawah tingkat orang yang lebih tua melainkan
merasa sama atau paling tidak sejajar.
Masa remaja merupakan masa transisi (masa peralihan) dari masa anak-anak
menjadi dewasa. Masa inilah yang mengakibatkan remaja selalu mengalami gejolak
dalam mencari identitasnya.
Berdasarkan beberapa fakta diatas, kami tertarik untuk menganalisa lebih lanjut
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan remaja terhadap kelompok
sosialnya yang selanjutnya tulisan ini kami beri judul “ Kehidupan Remaja dalam
Lingkungan Sosialnya”. Dalam tulisan ini kami akan mengkaji mengenai kehidupan
1
remaja dalam lingkungan sosialnya, masalah-masalah remaja dengan lingkungan
sosialnya, dan bentuk-bentuk perilaku menyimpang remaja terhadap lingkungan
sosialnya.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Kehidupan Remaja Dalam Lingkungan Sosialnya ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Kehidupan Remaja Dalam Lingkungan Sosialnya
2
BAB II
PEMBAHASAN
Namun, seringkali terjadi kesalah pahaman antara orang tua dengan si anak.
Hal itu sering di picu karena pandangan anak yang sedang memasuki fase
pertengahan dan emosinya yang labil serta orang tua yang tidak bisa
memahami kehidupan remaja. Remaja mengangggap orang tua terlalu sibuk
bekerja dan kurang perhatian kepada anak. Sedangkan orang tua melihat anak
pada zaman sekarang sulit diatur, berbeda dengan anak pada zaman dulu.
Orang tua masih menerapkan model pendidikan zaman dulu yang cenderung
mengatur anak.
3
Orang tua mengabaikan bahwasanya terdapat perbedaan pada
perkembangan anak zaman sekarang dan zaman dahulu. Tapi, sebagian orang
tua ada juga yang menganggap bahwa anaknya sudah dewasa dan bisa
mengatur kehidupannya sendiri.
Sesungguhnya interaksi yang baik dan benar antara masyarakat dan remaja
mempunyai pengaruh besar dalam mengurangi krisis keremajaan dan
membantu mempercepat proses kematangan dan kedewasaan remaja. Kajian
modern telah menunjukkan bahwa masyarakat yang harmonis dan tentram,
akan menghasilkan remaja yang harmonis dan tentram juga.
4
lingkungan sosial mampu mempengaruhi baik buruknya kepribadian seorang
remaja.
Dalam sebuah keluarga seringkali muncul sebuah konflik antara orang tua
dengan anak-anaknya yang menginjak remaja. Masalah-masalah yang dihadapi
para orang tua dengan anak remaja mereka seringkali disebabkan oleh
komunikasi yang kurang baik antara kedua belah pihak. Komunikasi yang kurang
baik tersebut biasanya dikarenakan oleh beberapa factor, diantaranya adalah :
a. Orang tua biasanya merasa mempunyai kedudukan yang lebih tinggi dari
kedudukan anaknya yang menginjak remaja, akibatnya terjadi benturan
kesalahfahaman antara remaja yang mulai merasa dewasa dengan orang
tua yang menggunakan otoritasnya secara berlebihan.
b. Orang tua dan remaja tidak mempergunakan bahasa yang sama sehingga
sering menimbulkan salah faham. Biasanya orang tua hanya sering
memberikan informasi tanpa ikut serta memecahkan masalah yang
dihadapi remaja.
5
e. Perbedaan kepentingan seringkali juga dapat menimbulkan adanya
ketegangan dan konflik , karena munculnya perbedaan kriteria dalam
memandang suatu permasalahan.
6
Hal ini karena adanya factor-faktor negative yang mempengaruhi, diantaranya
adalah :
a. Kurang adanya kematangan fisik, mental, dan emosi sesuai dengan teman
sebaya.
d. Adanya hambatan atau gangguan emosi akibat tekanan dari orang dewasa
khususnya guru sebagai pendidik di sekolah.
Untuk itu guru dalam proses belajar mengajar hendaknya dapat memilih
dan menggunakan teknik mengajar yang dapat meningkatkan peran serta
remaja di dalam kelas.
Interaksi teman sebaya pada masa remaja memegang fungsi yang lebih
dibandingkan pada masa anak-anak. Remaja sangat membutuhkan pengakuan
dari teman sebayanya. Menurut Hurlock (2000:307) jika seorang remaja tidak
mendapat pengakuan dari teman sebayanya maka akan mengalami hal-hal
berikut :
7
e. Akan merasa sangat sedih karena tidak memperoleh kegembiraan yang
dimiliki teman sebaya mereka
8
penanaman persepsi yang salah terhadap gaya hidup para remaja saat ini.
Gaya hidup yang merusak terkadang malah dianggap sebagai gaya hidup
modern dan gaul. Misalnya, seorang remaja yang tidak mau mengkonsumsi
narkoba dianggap kampungan.
9
verbal. Kelomp[ok ini pada umumnya kurang toleran terhadap hal-hal yang
abigious dan kurang mampu memperhitungkan dan menghargai perbedaan
perilaku serta pribadi orang lain.
1. Delinkuensi Individual
10
Penyimpangan ini dapat diperparah dengan stimulus sosial yang buruk, teman
bergaul yang tidak tepat, dan kondisi kultural yang kurang menguntungkan.
2. Delinkuensi Situasional
3. Delinkuensi Sistematik
11
sadar, karena berbagai sebab dan berada dalam situasi yang tidak terawasi
olek kontrol diri dan kontrol sosial. Lama kelamaan perilaku menyimpang ini
diulang dan diulang kembali, dan kemudian dirasakan enak dan
menyenangkan yang kemudian diprofesionalisasikan yang pada akhirnya
kemudian digunakan untuk menegakkan gengsi secara tidak wajar.
4. Delinkuensi Komulatif
12
Dengan mencermati bentuk perilaku menyimpang diatas, maka secara fisik
wujud dari perilaku menyimpang dapat berupa perilaku sebagai berikut :
13
i) Perjudian dan bentuk-bentuk permainan dengan taruhan yang
mengakibatkan kriminalitas
k. Persoalan nilai dan kebenaran yang kurang ditanamkan oleh orang tua.
14
m. Timbulnya usaha-usaha untuk mengubah keadaan sesuai trend
b. Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini
e. Sebagai orang tua sebisa mungkin mendukung hoby atau bakat anak-anak
yang bernbilai positif dan memfasilitasi hoby mereka agar anak remaja
dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Saran kami kepada semua pihak adalah agar lebih memahami tentang kondisi
sosial yang ada di sekitar kita. Kita adalah manusia dan sebagai makhluk sosial
seharusnya peka terhadap lingkungan sekitar. Khususnya pada kelompok sosial.
Pada kehidupan bermasyarakat terdapat kelompok sosial yang bermacam-macam.
Dan tentunya kita sebagai maklik sosial pasti termasuk kedalam keanggotaan
salah satu kelompok sosial.
16
dan saran yang membangun semoga dapat membantu kami menyusun makalah
yang lebih baik lagi.
17
DAFTAR PUSTAKA
Tohirin. Bimbingan Konseling di Sekolah dan Madarasa, Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2009
18