KELAS : X. 2
DISUSUN OLEH:
PELAJARAN SOSIOLOGI
KURIKULUM MERDEKA TAHUN AJARAN 2024/2025
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah Yang Maha Esa, yang atas rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Makalah ini merupakan hasil dari tugas berkelompok bagi para siswa, untuk belajar dan
mempelajari lebih lanjut tentang topik kenakalan remaja berikut solusi pencegahan dan
pemecahannya. Penyusunan makalah ini bertujuan untuk menumbuhkan proses belajar mandiri
kepada mahasiswa, agar kreativitas dan penguasaan materi kuliah dapat optimal sesuai dengan
yang diharapkan.
Dengan adanya makalah ini diharapkan dapat membantu siswa dalam mengetahui tentang
berbagai penyebab kenakalan remaja serta dapat membentengi diri dan lingkungan pergaulannya
dari terjerumus ke dalam berbagai bentuk kenakalan remaja tersebut.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa menjadi sahabat dalam belajar
untuk meraih prestasi yang gemilang. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan, maka itu Kritik dan saran dari Guru pengampu mata Pelajaran
sosiologi dan juga teman-teman sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan
Makalah ini.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................2
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................2
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................2
1.5 Sumber Data......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................3
2.1 Pengertian Kenakalan Remaja...............................................................................................3
2.2 Penyebab Kenakalan Remaja.................................................................................................4
2.2.1 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Kenakalan Remaja.................................................5
2.2.2.1 Faktor Internal............................................................................................................5
2.2.2.2 Faktor Eksternal.........................................................................................................6
2.2.2 Akibat-Akibat yang Ditimbulkan Oleh Kenakalan Remaja............................................8
2.3 Gejala atau Tanda-Tanda Seorang Remaja Mengalami Kenakalan Remaja.........................9
2.4 Perilaku-Perilaku yang Merupakan Kenakalan Remaja......................................................10
2.5 Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja..................................................................................10
2.5.1 Tindakan Preventif........................................................................................................11
2.5.2 Tindakan Represif.........................................................................................................13
2.5.3 Tindakan Kuratif dan Rehabilitasi................................................................................14
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................16
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................16
3.2 Saran.....................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................18
3
4
BAB I
PENDAHULUAN
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja sudah
tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup matang untuk
dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun
sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan
yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan
bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya akan
menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih
dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan
lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan pemimpin masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja akhir-akhir ini seperti semakin aktif
mengikuti organisasi antar pelajar dan peningkatan prestasi, kita melihat pula arus
kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian pemuda-pemuda kita, yang
lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat kabar-surat kabar sering kali
kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran narkotika, pemakaian obat bius,
minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-anak yang berusia belasan tahun,
meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan remaja putri dan lain sebagainya.
Hal tersebut adalah suatu masalah yang dihadapi masyarakat yang kini semakin
marak, Oleh karena itu masalah kenakalan remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang
serius dan terfokus untuk mengarahkan remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya
untuk terciptanya suatu sistem dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.
1
1.2 Rumusan Masalah
Pada dasarnya tugas ini dibuat sebagai wujud dari pertanggung jawaban kami atas
tugas yang diberikan oleh guru pengampu sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian
mata pelajaran. Serta untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang kenakalan
remaja, penyebab berikut solusinya.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Masa kanak-kanak, remaja, dewasa, dan kemudian menjadi orangtua, tidak lebih
hanyalah merupakan suatu proses wajar dalam hidup yang berkesinambungan dari tahap-tahap
pertumbuhan yang harus dilalui oleh seorang manusia. Setiap masa pertumbuhan memiliki ciri-
ciri tersendiri. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Demikian pula dengan
masa remaja. Masa remaja sering dianggap sebagai masa yang paling rawan dalam proses
kehidupan ini. Masa remaja sering menimbulkan kekuatiran bagi para orangtua. Masa remaja
sering menjadi pembahasan dalam banyak seminar. Padahal bagi si remaja sendiri, masa ini
adalah masa yang paling menyenangkan dalam hidupnya. Oleh karena itu, para orangtua
hendaknya berkenan menerima remaja sebagaimana adanya. Jangan terlalu membesar-besarkan
perbedaan. Orangtua para remaja hendaknya justru menjadi pemberi teladan di depan, di tengah
membangkitkan semangat, dan di belakang mengawasi segala tindak tanduk si remaja.
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Para ahli pendidikan
sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 13 tahun sampai dengan 18 tahun.
Seorang remaja sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling
sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang tidak
menyenangkan bagi lingkungan dan orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para remaja hanya
akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua memang sama-sama masih
dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang menimbulkan kekesalan lingkungan
inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Kenakalan remaja adalah semua perubahan anak remaja (usia belasan tahun) yang
berlawanan dengan ketertiban umum (nilai dan norma yang diakui bersama) yang ditujukan
pada orang, binatang, dan barang-barang yang dapat menimbulkan bahaya atau kerugian
3
pada pihak lain Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Definisi kenakalan remaja menurut para ahli :
1. Paul Moedikdo
Semua perbuatan yang dari orang dewasa merupakan suatu kejahatan bagi anak-anak
merupakan kenakalan jadi semua yang dilarang oleh hukum pidana, seperti mencuri,
menganiaya dan sebagainya.
Semua perbuatan penyelewengan dari norma kelompok tertentu untuk menimbulkan
keonaran dalam masyarakat.
Semua perbuatan yang menunjukkan kebutuhan perlindungan bagi sosial.
2. Kartono
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal dengan istilah juvenile delinquency
merupakan gejala patologis pada remaja di sebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial.
3. Santrock
Kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat
di terima secara social hingga terjadi tindakan criminal.
4. Drs.B.Simanjutak,S.H.
Perbuatan-perbuatan anak remaja yang bertentangan dengan norma-norma yang ada
dalam masyarakat di mana ia hidup,atau suatu perbuatan anti sosial di mana di dalamnya
terkandung unsure-unsur anti normatif
5. Mussendkk
Perilaku yang melanggar hukum atau kejahatan yang biasanya dilakukan oleh anak
remaja yang berusia 16-18 tahun, jika perbuatan ini dilakukan oleh orang dewasa maka
akan mendapat sangsi hukum.
Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian jati diri sering sekali mengusik
ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang mengganggu ketentraman
lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan menghabiskan waktunya hanya untuk
4
hura-hura seperti minum-minuman keras, menggunakan obat-obatan terlarang, berkelahi,
berjudi, dan lain-lainnya itu akan merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang
ada disekitarnya.
Cukup banyak faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai
faktor yang ada tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
Berikut ini penjelasannya secara ringkas.
a. Faktor Kepribadian
Kepribadian adalah suatu organisasi yang dinamis pada system
psikosomatis dalam individu yang turut menentukan caranya yang unik
dalam menyesuaikan dirinya dengan lingkungannya (biasanya disebut
karakter psikisnya). Masa remaja dikatakan sebagai suatu masa yang
berbahaya. Pada periode ini, seseorang meninggalkan masa anak-anak
untuk menuju masa dewasa. Masa ini di rasakan sebagai suatu Krisis
identitas karena belum adanya pegangan, sementara kepribadian mental
untuk menghindari timbulnya kenakalan remaja atau perilaku
menyimpang.
b. Krisis Identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
5
Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.
6
akan memunculkan tindakan penyimpangan terhadap nilai dan norma yang
berlaku. Misalnya, mudah menoleransi tindakan anak muda yang
menyimpang dari hukum atau norma yang berlaku, seperti mabuk-
mabukan yang dianggap hal yang wajar, tindakan perkelahian antara anak
muda dianggap hal yang biasa saja. Sikap kurang tegas dalam menangani
tindakan penyimpangan perilaku ini akan semankin meningkatkan
kuantitas dan kualitas tindak penyimpangan di kalangan anak muda.
7
atau wawasan agamanya masih rendah sehingga mudah berbuat hal-hal
yang menyimpang dari tatanan nilai-nilai dan norma yang berlaku
f. Tempat Pendidikan
Tempat pendidikan, dalam hal ini yang lebih spesifiknya adalah
berupa lembaga pendidikan atau sekolah. Kenakalan remaja ini sering
terjadi ketika anak berada di sekolah dan jam pelajaran yang kosong.
Belum lama ini bahkan kita telah melihat di media adanya kekerasan antar
pelajar yang terjadi di sekolahnya sendiri. Ini adalah bukti bahwa sekolah
juga bertanggung jawab atas kenakalan dan dekadensi moral yang terjadi
di negeri ini.
2. Bagi Keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila
remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama,
akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya
8
komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena
dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang
dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya
keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh remaja.
Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan rasa
kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.
9
2.4 Perilaku-Perilaku yang Merupakan Kenakalan Remaja
Jadi, dapat disimpulkan tindakan kenakalan remaja sangat merugikan bagi remaja
dan masyarakat itu sendiri.
Masa remaja sebagai periode merupakan suatu periode yang sarat dengan perubahan
dan rentan munculnya masalah (kenakalan remaja). Untuk itu perlu adanya perhatian
khusus serta pemahaman yang baik serta penanganan yang tepat terhadap remaja merupakan
faktor penting bagi keberhasilan remaja di kehidupan selanjutnya, mengingat masa ini
merupakan masa yang paling menentukan.
Selain itu perlu adanya kerjasama dari remaja itu sendiri, orang tua, guru dan pihak-
pihak lain yang terkait agar perkembangan remaja di bidang pendidikan dan bidang-bidang
lainnya dapat dilalui secara terarah, sehat dan bahagia.
Berikut solusi dalam rangka penanggulangan kenakalan remaja :
10
2.5.1 Tindakan Preventif
11
hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak dan masih banyak hal
lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga. Memang tidak mudah melakukan dan
membentuk keluarga yang baik, tetapi semua itu bisa dilakukan dengan pembinaan
yang perlahan dan sabar.Dengan usaha pembinaan yang terarah, para remaja akan
mengembangkan diri dengan baik sehingga keseimbangan diri yang serasi antara
aspek rasio dan aspek emosi akan dicapai. Pikiran yang sehat akan mengarahkan para
remaja kepada perbuatan yang pantas, sopan dan bertanggung jawab yang diperlukan
dalam menyelesaikan kesulitan atau persoalan masing-masing.
1. Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang lain.
2. Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri dengan
tuntutan tersebut.
3. Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri pribadi
dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilai-nilai sosial, moral dan
etik.
12
Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan:
1. Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada remaja
itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja dan membantu
mengatasinya.
2. Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota kumpulan atau
kelompok kecil tersebut:
Sebagai contoh, remaja harus mentaati peraturan dan tata cara yang berlaku
dalam keluarga. Disamping itu perlu adanya semacam hukuman yang dibuat oleh
orangtua terhadap pelanggaran tata tertib dan tata cara keluarga. Pelaksanaan tata
tertib harus dilakukan dengan konsisten. Setiap pelanggaran yang sama harus
dikenakan sanksi yang sama. Sedangkan hak dan kewajiban anggota keluarga
mengalami perubahan sesuai dengan perkembangan dan umur.
13
diberikan dalam bentuk memberikan peringatan secara lisan maupun tertulis kepada
pelajar dan orang tua, melakukan pengawasan khusus oleh kepala sekolah dan tim
guru atau pembimbing dan melarang bersekolah untuk sementara waktu (skors) atau
seterusnya tergantung dari jenis pelanggaran tata tertib sekolah.
14
mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat,
sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa
dan tanah air.
15
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
3.1 Kesimpulan
Masalah kenakalan remaja mulai mendapat perhatian masyarakat secara khusus sejak
terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal (juvenile court) pada 1899 di Illinois,
Amerika Serikat. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-
norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya
sendiri dan orang-orang di sekitarnya.
Faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan
menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan
kontrol diri yang lemah. Sedangkan faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang
tua; minimnya pemahaman tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan
pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya, dan tempat pendidikan. Untuk
menanggulanginya Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang
dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil
memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa
dilakukan juga mampu mengatasi kenakalan remaja.
Adapun solusi dalam menghadapi kenakalan dapat dibagi menjadi 3, yaitu:
Tindakan preventif, yaitu tindakan untuk mengantisipasi terjadinya kenakalan remaja
Tindakan represif, yaitu memberikan sanksi tegas kepada pelaku kenakalan remaja
Tindakan kuratif dan rehabilitasi, yaitu mengubah tingkah laku pelanggar remaja itu
dengan memberikan pendidikan lagi.
3.2 Saran
a. Orangtua
16
Disarankan kepada orangtua untuk dapat menjaga hubungan yang hangatdalam keluarga
dengan cara saling menghargai, pengertian, dan penuh kasihsayang serta tidak bertengkar
di depan anak. Serta memberi pengarahan tentang cara bergaul. Orang tua harus bisa
menjadi teman, agar anak dapat terbuka dan anak dapat menjadikan orang tua sebagai
seorang sahabat terpercaya.
b. Pihak Sekolah
Pihak sekolah disarankan dapat membantu siswa untuk mengenali potensi-potensi yang
dimiliki siswa. Sehingga dapat meningkatkan konsep diri siswa, serta
dapatmeminimalisir penggunaan kata-kata atau sikap yang dapat menurunkan konsep diri
siswa.
c. Pihak Pemerintah
d. Masyarakat Umum
e. Para Remaja
17
DAFTAR PUSTAKA
18