Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PERMASALAHAN REMAJA DAN SOLUSINYA

DISUSUN OLEH ;

Kelompok 13

Kurniasih 2020143649

Rini Puspita Sari 2020143664

Winda 2020143720

Kelas : 3R

Dosen Pengampu : HJ. Novianti, M.Pd

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG

2021
KATA PENGANTAR

Assalamulaikum wr.wb

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul norma hukumdan peraturan tepat waktu.

Makalah Permasalah remaja dan solusinya disusun guna memenuhi tugas Ibu HJ.
Novianti,M.pd pada mata kuliah perkembangan peserta didik di kampus Universitas PGRI
Palembang. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang permasalahan remaja dan solusinya.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu.HJ Novianti,M.Pd


selaku Dosen, Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait
bidang yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang
telah membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Palembang, 04 Oktober 2021

Kelompok 13
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................................5
BAB II.............................................................................................................................................6
PEMBAHASAN..............................................................................................................................6
A. Dimensi-dimensi Perkembangan Remaja.............................................................................6
B. Permasalahan Remaja Dan Akibatnya..................................................................................7
C. Solusi Malsalah Remaja.....................................................................................................10
BAB III..........................................................................................................................................14
PENUTUP.....................................................................................................................................14
A. Kesimpulan.........................................................................................................................14
B. Saran...................................................................................................................................15
DAFTAR PUSAKA......................................................................................................................16
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa. Seorang remaja
sudah tidak lagi dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun ia masih belum cukup
matang untuk dapat dikatakan dewasa. Ia sedang mencari pola hidup yang paling sesuai
baginya dan inipun sering dilakukan melalui metoda coba-coba walaupun melalui banyak
kesalahan.
Kesalahan yang dilakukannya sering menimbulkan kekuatiran serta perasaan yang
tidak menyenangkan bagi lingkungannya, orangtuanya. Kesalahan yang diperbuat para
remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini karena mereka semua
memang sama-sama masih dalam masa mencari identitas. Kesalahan-kesalahan yang
menimbulkan kekesalan lingkungan inilah yang sering disebut sebagai kenakalan remaja.
Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Di samping hal-hal yang
menggembirakan dengan kegiatan remaja-remaja pada waktu yang akhir-akhir ini dan
pembinaan yang dilakukan oleh organisasi-organisasi pelajar dan mahasiswa, kita melihat
pula arus kemorosotan moral yang semakin melanda di kalangan sebagian
pemudapemuda kita, yang lebih terkenal dengan sebutan kenakalan remaja. Dalam surat
kabarsurat kabar sering kali kita membaca berita tentang perkelahian pelajar, penyebaran
narkotika, pemakaian obat bius, minuman keras, penjambret yang dilakukan oleh anak-
anak yang berusia belasan tahun, meningkatnya kasus-kasus kehamilan di kalangan
remaja putri dan lain sebagainya. Hal tersebut adalah merupakan suatu masalah yang
dihadapi masyarakat yang kini semakin marak, Oleh karena itu masalah kenakalan
remaja seyogyanya mendapatkan perhatian yang serius dan terfokus untuk mengarahkan
remaja ke arah yang lebih positif, yang titik beratnya untuk terciptanya suatu sistem
dalam menanggulangi kenakalan di kalangan remaja.
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan dimensi-dimensi perkembangan remaja?
2. Apa saja Permasalahan remaja dan akibatnya?
3. Apa solusi untuk masalah remaja?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami penjelasan tentang dimensi-dimensi perkembangan
remaja.
2. Untuk mengetahui masalah apa saja yang dapat terjadi pada masa remaja dan apa
akibatnya.
3. Untuk memahami solusi masalah remaja.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Dimensi-dimensi Perkembangan Remaja


Remaja dibagi dengan dua periode satu remaja awal dan remaja akhir. Remaja
awal dimulai pada usia 13-16 tahun sedangkan remaja akhir di usia 17-18 tahun. masa
remaja disebut juga periode peralihan. Dimana mereka harus meninggalkan sifat
kekanak-kanakan dan mempelajari sifat baru menjadi dewasa, mereka bukan lagi seorang
anak dan juga bukan seorang dewasa. Usia remaja juga dikatakan usia yang bermasalah
usia mereka tidak seperti pada masa anak-anak yaitu setiap menghadapi masalah ada
seorang atau guru yang membantu. Pada usia remaja Mereka cenderung melakukannya
dengan Mandiri dan menolak bantuan.
Perkembangan-perkembangan penting yang dialami pada masa remaja ;
1. Perkembangan emosi

Pada usia remaja mempunyai perkembangan khas yaitu Storm and stress
atau badai Dan Topan yang memiliki Emosi tidak menentu tidak stabil dan sering
meledak-ledak hal ini sering diwujudkan dengan sikap cepat marah, gelisah, suka
menyendiri, sentimen, nerves, dan sebagainya. Gejala tersebut biasanya
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya perubahan hormon, nutrisi, anemia,
cacat tubuh, dan keluarga tidak harmonis, atau tuntutan sangat tinggi seperti
hambatan masalah keuangan.

2. Perkembangan sosial
Remaja juga disebut periode mencari identitas. Mereka berusaha untuk
menunjukkan dirinya dan peran pentingnya dalam kehidupan bermasyarakat
pergaulan interaksi sosial dengan teman sebaya akan bertambah luas dan
kompleks. Hal ini bertujuan untuk mencari bantuan emosional yang sering
ditampilkan pada proses ini yaitu kompetisi atau persaingan, konformitas,
mencari perhatian, menentang aturan, dan menentang bantuan.

3. Perkembangan fisik
Pada usia remaja disebut juga periode perubahan. Hal ini ditandai dengan
perubahan fisik yang sangat cepat, perubahan perilaku, sikap emosi, dan minat
perkembangan. Fisik yang cepat ini berpengaruh pada sikap sosialnya. Hal ini
ditandai dengan mereka lebih dekat dengan teman sebaya daripada dengan
keluarganya. Remaja juga diharapkan untuk dapat memenuhi tanggung jawab
sebagai orang dewasa, Namun karena mereka belum memiliki pengalaman jadi
mereka sering mengalami kegagalan dan mengalami frustasi dan konformitas.

4. Perkembangan kognisi / kognitif


Remaja telah memiliki kemampuan intropeksi serta memiliki kemampuan
berpikir kritis tentang hal-hal penting dalam mengambil keputusan.

B. Permasalahan Remaja Dan Akibatnya


Penyebab Kenakalan Remaja Ulah para remaja yang masih dalam tarap pencarian
jati diri sering sekali mengusik ketenangan orang lain. Kenakalan-kenakalan ringan yang
mengganggu ketentraman lingkungan sekitar seperti sering keluar malam dan
menghabiskan waktunya hanya untuk hura-hura seperti minum-minuman keras,
menggunakan obatobatan terlarang, berkelahi, berjudi, dan lain-lainnya itu akan
merugikan dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain yang ada disekitarnya. Cukup banyak
faktor yang melatar belakangi terjadinya kenakalan remaja. Berbagai faktor yang ada
tersebut dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berikut ini
penjelasannya secara ringkas:
1. Faktor Internal
a. Krisis identitas
Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja memungkinkan
terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran.
Kenakalan remaja terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi
kedua.

b. Kontrol diri yang lemah


Remaja yang tidak bisa mempelajari dan membedakan tingkah
laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat diterima akan terseret
pada perilaku 'nakal'. Begitupun bagi mereka yang telah mengetahui
perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.

2. Faktor Enternal
a. Broken home atau keluraga yang berantakan.
Kondisi keluarga yang berantakan menjadi faktor penyebab
seorang anak menjadi nakal. Hal ini karena hubungan orang tua anak
tersebut yang tidak harmonis, percekcokan kedua orang tua yang terus
menerus menyebabkan anak kurang perhatian dan kurangnya kasih
sayang. Maka anak tersebut akan memilih mencari kasih sayang di luar
keluarga atau mencari perhatian dengan melakukan tindakan yang nakal.

b. Kurangnya kasih sayang dari orang tua.


Anak yang kurang mendapat kasih sayang dari orang tua akan
mengakibatkan anak tersebut tidak betah di rumah. Anak akan melarikan
diri dengan cara pergaulan bebas. Hal ini sangat berdampak buruk pada
perkembangan pribadi dan perilaku anak tersebut.

c. Status sosial ekonomi orang tua yang rendah.


Akibat dari ekonomi orang tua yang rendah menyebabkan
kebutuhan anak tidak tercukupi. Seperti kebutuhan makanan, pendidikan,
kesehatan, maupun kebutuhan yang bersifat sekunder. Dari sinilah seorang
anak akan melakukan tindakan yang berujung kriminal untuk memperoleh
kebutuhanya.
d. Kondisi keluarga yang tidak tepat.
Salah satu kondisi keluarga yang tidak tepat adalah orang tua yang
tegas dengan menerapkan kedisiplinan terhadap anak. Bahkan tidak
mengasihani anak dengan melakukan perlakuan kasar akan
mengakibatkan anak akan patuh terhadap orang tuanya saja. Tetapi di luar
lingkungan keluarga anak akan menjadi nakal sebagai protes terhadap
tindakan yang dilakukan orang tuanya.

Akibat-akibat yang ditimbulkan oleh kenakalan remaja antara lain:


1. Bagi Diri Remaja Itu Sendiri
Akibat dari kenakalan yang dilakukan oleh remaja akan berdampak bagi
dirinya sendiri dan sangat merugikan baik fisik dan mental, walaupun perbuatan
itu dapat memberikan suatu kenikmatan akan tetapi itu semua hanya kenikmatan
sesaat saja. Dampak bagi fisik yaitu seringnya terserang berbagai penyakit karena
gaya hidup yang tidak teratur. Sedangkan dampak bagi mental yaitu kenakalan
remaja tersebut akan mengantarnya kepada mental-mental yang lembek, berfikir
tidak stabil dan kepribadiannya akan terus menyimpang dari segi moral yang pada
akhirnya akan menyalahi aturan etika dan estetika. Dan hal itu kan terus
berlangsung selama remaja tersebut tidak memiliki orang yang membimbing dan
mengarahkan.

2. Bagi keluarga
Anak merupakan penerus keluarga yang nantinya dapat menjadi tulang
punggung keluarga apabila orang tuanya tidak mampu lagi bekerja. Apabila
remaja selaku anak dalam keluarga berkelakuan menyimpang dari ajaran agama,
akan berakibat terjadi ketidakharmonisan di dalam kekuarga dan putusnya
komunikasi antara orang tua dan anak. Tentunya hal ini sangat tidak baik karena
dapat mengakibatkan remaja sering keluar malam dan jarang pulang serta
menghabiskan waktunya bersama teman-temannya untuk bersenang-senang
dengan jalan minum-minuman keras atau mengkonsumsi narkoba. Pada akhirnya
keluarga akan merasa malu dan kecewa atas apa yang telah dilakukan oleh
remaja. Padahal kesemuanya itu dilakukan remaja hanya untuk melampiaskan
rasa kekecewaannya terhadap apa yang terjadi dalam keluarganya.

3. Bagi Lingkungan Masyarakat


Apabila remaja berbuat kesalahan dalam kehidupan masyarakat,
dampaknya akan buruk bagi dirinya dan keluarga. Masyarakat akan menganggap
bahwa remaja itu adalah tipe orang yang sering membuat keonaran, mabuk-
mabukan ataupun mengganggu ketentraman masyarakat. Mereka dianggap
anggota masyarakat yang memiliki moral rusak, dan pandangan masyarakat
tentang sikap remaja tersebut akan jelek.

C. Solusi Malsalah Remaja


Ada tiga macam tindakan dalam mengatasi kenakalan remaja yakni prefentif,
represif, dan kuratif.
1. Tindakan preventif
Usaha pencegahan timbulnya kenakalan remaja secara umum dapat dilakukan
melalui cara berikut:
a. Mengenal dan mengetahui ciri umum dan khas remaja
b. Mengetahui kesulitan-kesulitan yang secara umum dialami oleh para
remaja. Kesulitan-kesulitan mana saja yang biasanya menjadi sebab
timbulnya pelampiasan dalam bentuk kenakalan.

Usaha pembinaan remaja dapat dilakukan melalui:


a. Menguatkan sikap mental remaja supaya mampu menyelesaikan persoalan
yang dihadapinya.
b. Memberikan pendidikan bukan hanya dalam penambahan pengetahuan
dan keterampilan melainkan pendidikan mental dan pribadi melalui
pengajaran agama, budi pekerti dan etiket.
c. Menyediakan sarana-sarana dan menciptakan suasana yang optimal demi
perkembangan pribadi yang wajar.
d. Memberikan wejangan secara umum dengan harapan dapat bermanfaat.
e. Memperkuat motivasi atau dorongan untuk bertingkah laku baik dan
merangsang hubungan sosial yang baik.
f. Mengadakan kelompok diskusi dengan memberikan kesempatan
mengemukakan pandangan dan pendapat para remaja dan memberikan
pengarahan yang positif.
g. keadaan lingkungan sekitar, keadaan sosial keluarga maupun masyarakat
di mana banyak terjadi kenakalan remaja.

Sebagaimana disebut di atas, bahwa keluarga juga mempunyai andil dalam


membentuk pribadi seorang remaja. Jadi untuk memulai perbaikan, maka harus
mulai dari diri sendiri dan keluarga. Mulailah perbaikan dari sikap yang paling
sederhana, seperti selalu berkata jujur meski dalam gurauan, membaca doa setiap
melakukan hal-hal kecil, memberikan bimbingan agama yang baik kepada anak
dan masih banyak hal lagi yang bisa dilakukan oleh keluarga.
Usaha pencegahan kenakalan remaja secara khusus dilakukan oleh para
pendidik terhadap kelainan tingkah laku para remaja. Usaha pendidik harus
diarahkan terhadap remaja dengan mengamati, memberikan perhatian khusus dan
mengawasi setiap penyimpangan tingkah laku remaja di rumah dan di sekolah.
Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang memiliki pengaruh kuat
terhadap perkembangan remaja. Ada banyak hal yang bisa dilakukan pihak
sekolah untuk memulai perbaikan remaja, di antaranya melakukan program
monitoring pembinaan remaja melalui kegiatan-kegiatan keagamaan, kegiatan
ekstrakurikuler yang ada di sekolah, dan penyelenggaraan berbagai kegiatan
positif bagi remaja. Pemberian bimbingan terhadap remaja tersebut bertujuan
menambah pengertian remaja mengenai:
a) Pengenalan diri sendiri: menilai diri sendiri dan hubungan dengan orang
lain.
b) Penyesuaian diri: mengenal dan menerima tuntutan dan menyesuaikan diri
dengan tuntutan tersebut.
c) Orientasi diri: mengarahkan pribadi remaja ke arah pembatasan antara diri
pribadi dan sikap sosial dengan penekanan pada penyadaran nilainilai
sosial, moral dan etik.

Bimbingan yang dilakukan terhadap remaja dilakukan dengan dua pendekatan


yaitu ;
a) Pendekatan langsung, yakni bimbingan yang diberikan secara pribadi pada
remaja itu sendiri. Melalui percakapan mengungkapkan kesulitan remaja
dan membantu mengatasinya.
b) Pendekatan melalui kelompok, di mana ia sudah merupakan anggota
kumpulan atau kelompok kecil tersebut.

2. Tindakan represif
Tindakan represif yakni tindakan menghalangi timbulnya kenakalan
remaja. Tindakan ini bisa dilakukan dengan memberi hukuman terhadap setiap
perbuatan negatif atau kriminal yang dilakukan remaja, Dengan adanya hukuman
atau sanksi tegas pelaku kenakalan remaja diharapkan agar jera dan tidak
melakukan perilaku menyimpang lagi. Sebagai contoh di lingkungan keluarga,
anak harus menaati peraturan yang ada di keluarga, dalam hal ini orang tua juga
harus bersifat halus dan tidak kasar. Sedangkan di lingkungan sekolah bisa
dilakukan dengan pembuatan tata tertib sekolah, bila ada yang melanggar tata
tertib tersebut sekolah bisa melakukan hukuman seperti peringatan, skorsing,
maupun tindakan yang lebih tegas tergantung tindakan penyimpangan yang
dilakukan siswa.

3. Tindakan kuratif
Tindakan kuratif atau disebut juga tindakan korektif yaitu usaha untuk
mengubah permasalahan yang terjadi dengan cara memberikan pengarahan dan
pendidikan kepada para remaja. Pendidikan ini bisa dilakukan melalui pembinaan
secara khusus yang ditangani oleh suatu lembaga khusus maupun perorangan
yang ahli dalam bidang ini. Hal ini bisa dilakukan oleh pemerintah dalam
mengatasi masalah kenakalan remaja. Remaja yang sudah terjerumus dalam hal
negatif bisa direhabilitasi dengan cara dibina dengan tindakan yang tepat.
Diharapkan setelah remaja keluar dari masa rehabilitasi atau pembinaan, remaja
tersebut bisa meninggalkan hal-hal yang negatif.

Jika berbagai solusi dan pembinaan di atas dilakukan, diharapkan kemungkinan


terjadinya kenakalan remaja ini akan semakin berkurang dan teratasi. Dari pembahasan
mengenai penanggulangan masalah kenakalan remaja ini perlu ditekankan bahwa segala
usaha pengendalian kenakalan remaja harus ditujukan ke arah tercapainya kepribadian
remaja yang mantap, serasi dan dewasa. Remaja diharapkan akan menjadi orang dewasa
yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani, teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai
anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Remaja dibagi dengan dua periode satu remaja awal dan remaja akhir. Remaja
awal dimulai pada usia 13-16 tahun sedangkan remaja akhir di usia 17-18 tahun. masa
remaja disebut juga periode peralihan. Dimana mereka harus meninggalkan sifat
kekanak-kanakan dan mempelajari sifat baru menjadi dewasa, mereka bukan lagi seorang
anak dan juga bukan seorang dewasa. Perkembangan-perkembangan remaja yaitu,
perkembang emosi, sosial, fisik, dan kognitif.
Masalah Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Faktor yang melatar belakangi
terjadinya kenakalan remaja dapat dikelompokkan menjadi faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal berupa krisis identitas dan kontrol diri yang lemah. Sedangkan
faktor eksternal berupa kurangnya perhatian dari orang tua; minimnya pemahaman
tentang keagamaan; pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta
pergaulan dengan teman sebaya; dan tempat pendidikan. Akibat-akibat yang ditimbulkan
oleh kenakalan remaja akan berdampak kepada diri remaja itu sendiri, keluarga, dan
lingkungan masyarakat.
Solusi dalam menanggulangi kenakalan remaja dapat dibagi ke dalam tindakan
preventif, tindakan represif, dan tindakan kuratif dan rehabilitasi. Adapun solusi internal
bagi seorang remaja dalam mengendalikan kenakalan remaja antara lain: Kegagalan
mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi dengan
prinsip keteladanan Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya. Remaja
diharapkan akan menjadi orang dewasa yang berpribadi kuat, sehat jasmani dan rohani,
teguh dalam kepercayaan (iman) sebagai anggota masyarakat, bangsa dan tanah air.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, penulis menyarankan untuk lebih menaruh
perhatian terhadap persoalan sosial, terutama kenakalan remaja. Hendaknya kita dapat
mencegah dan mengendalikan perilaku remaja sehingga tidak menimbulkan masalah
sosial yang terjadi akibat kenakalan-kenakalan remaja tersebut.
DAFTAR PUSAKA

Asmaul, Husna Risa. 2021. Perkembangan Peserta Didik.


https://thecolumnist.id/artikel/masalah-kenakalan-remaja-dan-solusinya-1178 Diakses pada
tanggal 04 Oktober 2021 pukul 09.45.

Bimo, walgito. 1982. Kenakalan Anak, Yogyakarta : Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi.

Fuad, Kauma. 1999. Sensasi Remaja di Masa Puber (Dampak Negatif dan Upaya
Penanggulangannya). Jakarta : Kalam Mulia.

Tsaqif, Wardana Adien. 2020. Perkembangan Remaja.


https://www.materikonseling.com/2021/05/ppt-perkembangan-remaja.html?m=1 Diakses pada
tanggal 04 Oktober 2021 pukul 09.17.

Kartini, Kartono. 1998. Kenakalan Remaja. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Singgih, D. Gunarso. 1988. Psikologi Perkembangan. Jakarta : PT Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai