tentang
PERGAULAN REMAJA MASA KINI
Kata Penghantar
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Remaja ..........................................................................3
2.2 Pengertian Pergaulan Remaja Masa Kini .......................................4
2.3 Faktor Penyebab Pergaulan Remaja Masa Kini .............................6
2.4 Dampak Pergaulan Remaja Masa Kini ..........................................7
2.5 Cara Mengatasi Pergaulan Remaja Masa Kini ..............................8
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Masa remaja adalah masa-masa yang paling indah. Pencarian jati diri seseorang
terjadi pada masa remaja. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa remaja adalah tulang
punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah benar, remaja merupakan generasi
penerus bangsa yang diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan
kualitas kinerja dan mental yang lebih baik. Di tangan remajalah tergenggam arah masa
depan bangsa ini.
Namun melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang
menentukan kuaitas negara di masa yang akan datang sepertinya bertolak belakang dengan
kenyataan yang ada. Perilaku nakal dan menyimpang di kalangan remaja saat ini cenderung
mencapai titik kritis. Telah banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan yang dapat
merusak masa depan.
Dalam rentang waktu kurang dari satu dasawarsa terakhir, kenakalan remaja semakin
menunjukkan trend yang amat memprihatinkan. Kenakalan remaja yang diberitakan dalam
berbagai forum dan media dianggap semakin membahayakan. Berbagai macam kenakalan
remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini seperti perkelahian secara perorangan atau
kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan,
penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah kasusnya semakin
menjamur.
Di antara berbagai macam kenakalan remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan
menarik dalam berbagai tulisan selain kasus narkoba dan tawuran pelajar. Dan sepertinya
seks bebas telah menjadi trend tersendiri. Bahkan seks bebas di luar nikah yang dilakukan
oleh remaja (pelajar dan mahasiswa) bisa dikatakan bukanlah suatu kenakalan lagi,
melainkan sesuatu yang wajar dan telah menjadi kebiasaan.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapakah itu remaja?
2. Apa pengertian pergaulan remaja ?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan pergaulan remaja ?
4. Apa dampak dari pergaulan remaja ?
5. Bagaimana cara mengatasi pergaulan remaja ?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1. Untuk menjelaskan tentang remaja
2. Untuk menjelaskan tentang pengertian pergaulan remaja
3. Untuk menjelaskan tentang factor yang menyebabkan pergaulan remaja
4. Untuk menjelaskan tentang dampak dari pergaulan remaja
5. Untuk menjelaskan tentang cara mengatasi pergaulan remaja
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Remaja
Masa remaja dipandang sebagai peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Masa ini dimulai dengan timbulnya perubahan secara fisik, yakni usia sekitar 11/12
tahun, sampai dengan usia 21/22 tahun. Pandangan tradisional lebih mendasarkan usia remaja
pada pertumbuhan fisiologis (sampai dengan usia 18 tahun), namun sekarang para ahli
melihat juga unsur perubahan-perubahan psikis dalam mencapai kedewasaan. Pada
masyarakat modern yang lebih kompleks, diperlukan persiapan yang lebih lama bagi seorang
anak untuk dapat berdiri sendiri.
Lain halnya dengan Alkitab. Tuhan menyuruh mencatat umat Israel yang berusia 20
tahun ke atas Juga ketika orang Israel dihukum yaitu tidak boleh memasuki tanah Kanaan,
yang terkena hukuman adalah mereka yang berusia 20 tahun ke atas .Dari sini dapat
disimpulkan bahwa usia yang dianggap dewasa/dapat bertanggung jawab adalah 20 tahun dan
sebelum itu masih dianggap belum dewasa. Penulis berpendapat bahwa penentuan Alkitab
lebih sesuai dengan pandangan psikologi mengenai kedewasaan bila dibandingkan dengan
pandangan secara legal/umum (17 tahun).
Istilah yang sering dikaitkan dengan masa remaja adalah istilah pubertas. Pubertas
menunjuk pada periode ketika individu menjadi matang secara seksual. Perubahan organ-
organ seksual ini dialami pada akhir masa anak dan awal masa remaja. Remaja putri
mencapai pubertas pada usia kurang lebih 13 tahun sedangkan remaja putra umumnya satu
tahun lebih lambat.
Masa remaja dapat dibagi menjadi beberapa periode, yaitu remaja awal (12-14 tahun),
remaja pertengahan (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun). Pada masa remaja awal,
masih banyak ciri masa anak yang terbawa. Perubahan fisik terjadi dengan cepat, dan
pergaulan mereka masih banyak bersama dengan teman-teman dari jenis kelamin yang sama.
Remaja pertengahan merupakan kelanjutan perkembangan masa remaja awal. Perubahan fisik
sudah tidak terlalu cepat, sedangkan pergaulan sudah meluas pada jenis kelamin yang
berlawanan. Pada masa remaja akhir, tingkah laku remaja sudah lebih dewa Masa remaja
dipandang sebagai peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Masa ini
dimulai dengan timbulnya perubahan secara fisik, yakni usia sekitar 11/12 tahun, sampai
dengan usia 21/22 tahun. Pandangan tradisional lebih mendasarkan usia remaja pada
pertumbuhan fisiologis (sampai dengan usia 18 tahun), namun sekarang para ahli melihat
juga unsur perubahan-perubahan psikis dalam mencapai kedewasaan. Pada masyarakat
modern yang lebih kompleks, diperlukan persiapan yang lebih lama bagi seorang anak untuk
dapat berdiri sendiri.
2. Kelompok pertemanan
Berbeda dengan perkumpulan yang eksklusif, hubungan ini lebih kepada berbagi hal yang
sama-sama dipercayai, nilai, dan minat yang sama. Misalnya anak yang menyukai seni akan
merasa cocok bergaul dengan sesama penyuka seni di klub drama atau ekskul melukis.
Pertemanan jenis ini bukanlah jenis yang akan menyingkirkan anak yang tidak sesuai dengan
ekspektasi kelompok dan dapat memberi pengaruh positif bagi remaja untuk
mengembangkan keterampilan sosial, mendapat dukungan, dan bergabung dalam aktivitas
bersama anak lain yang menikmati minat yang sama.
3. Teman sebaya
Meskipun sekolah menengah adalah tempat sosial, tidak semua hubungan pertemanan
melibatkan anak yang sebaya. Hubungan dengan teman sesama remaja memberikan cara
yang lebih dekat bagi anak untuk bersosialisasi dan menemukan dukungan emosional.
Memiliki sahabat atau teman baik selama usia remaja mungkin memang menimbulkan
hubungan sosial yang lebih rumit dari hubungan persahabatan ketika mereka masih kecil.
Namun hal ini normal bagi perkembangannya secara mental dan emosional dari kebiasaan
mereka berbagi kekhawatiran, masalah, atau kebahagiaan satu sama lain.
4. Media sosial
Penggunaan media sosial saat ini adalah cara yang populer di kalangan remaja untuk
terkoneksi dengan teman-temannya. Bersosialisasi secara online memungkinkan anak dapat
terhubung dengan teman-temannya secara instan, tetap berkomunikasi dengan konstan,
sekaligus juga berbagi informasi personal dalam waktu singkat.
2. Sekolah
Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya
menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya.
Karena itu lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar misalnya,
suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan, dengan pengajaran, tidak adanya
fasilitas praktikum, dll. Akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan diluar
sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, dimana guru jelas
memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan
pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara
kekerasan dalam mendidik siswanya meskipun caranya berbeda.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa
dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan
kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula
sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota
(bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar
sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung
untuk munculnya perilaku berkelahi.
A. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa yang sulit dan kritis, karena itu perlunya pemahaman akan
arti remaja dan semakin berkembang menjadi dewasa itu seperti apa, sehingga para remaja
tidak langsung stres dan kemudian mengira perkembangan itu membuat mereka takut. Maka
keluarga lah yang seharusnya memberikan pemahaman pada anak remajanya, supaya tidak
bertambah lagi remaja bergaul sembarangan yang ada di Indonesia. Selain orangtua, ternyata
lingkungan dapat berpengaruh pada kepribadian remaja. Jadi, para remaja pun dituntut untuk
lebih peka terhadap setiap pengaruh yang ada. Remaja harus bisa memilih mana yang baik
dari setiap perilaku yang akan mereka lakukan, agar tidak merugikan dirinya dan orang lain.
B. Saran
Saran Boleh bergaul dengan siapa saja , namun harus tidak menyalahi aturan dan atau
melewati batas-batas norma agama, susila, yang bisa mencelakakan diri sendiri .
DAFTAR PUSTAKA
http://romantisnya-2.remajaku.blogspot.com/2009/02/pergaulan-remaja-masa-kini.html
http://ekachuby.blogspot.com/2007/12/pergaulan-remaja-masa-kini.html
Kartini ,Kartono,Dr .Kenakalan Remaja.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2005
http://www.garutkab.go.id/download_files/article/10%20Penyebab%20Kenakalan
%20Remaja.pdf
http://www.idafazz.com/tentang-kenakalan-remaja.php