Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

tentang
PERGAULAN REMAJA MASA KINI

Disusun Oleh Kelompok :


Ketua : MUSLIANI
Anggota :
1. ASTRID AULIAH
2. NURMALA
3. SAMSUL RIZAL
4. FITRAH MULYATI

SMA NEGERI 1 BELO


TAHUN AJARAN 2019-2020
DAFTAR ISI

Kata Penghantar

BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang .................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................1
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................2

BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Remaja ..........................................................................3
2.2 Pengertian Pergaulan Remaja Masa Kini .......................................4
2.3 Faktor Penyebab Pergaulan Remaja Masa Kini .............................6
2.4 Dampak Pergaulan Remaja Masa Kini ..........................................7
2.5 Cara Mengatasi Pergaulan Remaja Masa Kini ..............................8

BAB III Penutup


3.1 Kesimpulan ....................................................................................10
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun
menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bima, Februari 2020

Penyusun
                                                     
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masa remaja adalah masa-masa yang paling indah. Pencarian jati diri seseorang
terjadi pada masa remaja. Bahkan banyak orang mengatakan bahwa remaja adalah tulang
punggung sebuah negara. Statement demikian memanglah benar, remaja merupakan generasi
penerus bangsa yang diharapkan dapat menggantikan generasi-generasi terdahulu dengan
kualitas kinerja dan mental yang lebih baik. Di tangan remajalah tergenggam arah masa
depan bangsa ini.
Namun melihat kondisi remaja saat ini, harapan remaja sebagai penerus bangsa yang
menentukan kuaitas negara di masa yang akan datang sepertinya bertolak belakang dengan
kenyataan yang ada. Perilaku nakal dan menyimpang di kalangan remaja saat ini cenderung
mencapai titik kritis. Telah banyak remaja yang terjerumus ke dalam kehidupan yang dapat
merusak masa depan.
Dalam rentang waktu kurang dari satu dasawarsa terakhir, kenakalan remaja semakin
menunjukkan trend yang amat memprihatinkan. Kenakalan remaja yang diberitakan dalam
berbagai forum dan media dianggap semakin membahayakan. Berbagai macam kenakalan
remaja yang ditunjukkan akhir-akhir ini seperti perkelahian secara perorangan atau
kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian, perampokan,
penganiayaan, penyalahgunaan narkoba, dan seks bebas pranikah kasusnya semakin
menjamur.
Di antara berbagai macam kenakalan remaja, seks bebas selalu menjadi bahasan
menarik dalam berbagai tulisan selain kasus narkoba dan tawuran pelajar. Dan sepertinya
seks bebas telah menjadi trend tersendiri. Bahkan seks bebas di luar nikah yang dilakukan
oleh remaja (pelajar dan mahasiswa) bisa dikatakan bukanlah suatu kenakalan lagi,
melainkan sesuatu yang wajar dan telah menjadi kebiasaan.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Siapakah itu remaja?
2. Apa pengertian pergaulan remaja ?
3. Faktor apa saja yang menyebabkan pergaulan remaja ?
4. Apa dampak dari pergaulan remaja ?
5. Bagaimana cara mengatasi pergaulan remaja ?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1. Untuk menjelaskan tentang remaja
2. Untuk menjelaskan tentang pengertian pergaulan remaja
3. Untuk menjelaskan tentang factor yang menyebabkan pergaulan remaja
4. Untuk menjelaskan tentang dampak dari pergaulan remaja
5. Untuk menjelaskan tentang cara mengatasi pergaulan remaja
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Remaja
Masa remaja dipandang sebagai peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa
dewasa. Masa ini dimulai dengan timbulnya perubahan secara fisik, yakni usia sekitar 11/12
tahun, sampai dengan usia 21/22 tahun. Pandangan tradisional lebih mendasarkan usia remaja
pada pertumbuhan fisiologis (sampai dengan usia 18 tahun), namun sekarang para ahli
melihat juga unsur perubahan-perubahan psikis dalam mencapai kedewasaan. Pada
masyarakat modern yang lebih kompleks, diperlukan persiapan yang lebih lama bagi seorang
anak untuk dapat berdiri sendiri.
Lain halnya dengan Alkitab. Tuhan menyuruh mencatat umat Israel yang berusia 20
tahun ke atas Juga ketika orang Israel dihukum yaitu tidak boleh memasuki tanah Kanaan,
yang terkena hukuman adalah mereka yang berusia 20 tahun ke atas .Dari sini dapat
disimpulkan bahwa usia yang dianggap dewasa/dapat bertanggung jawab adalah 20 tahun dan
sebelum itu masih dianggap belum dewasa. Penulis berpendapat bahwa penentuan Alkitab
lebih sesuai dengan pandangan psikologi mengenai kedewasaan bila dibandingkan dengan
pandangan secara legal/umum (17 tahun).
Istilah yang sering dikaitkan dengan masa remaja adalah istilah pubertas. Pubertas
menunjuk pada periode ketika individu menjadi matang secara seksual. Perubahan organ-
organ seksual ini dialami pada akhir masa anak dan awal masa remaja. Remaja putri
mencapai pubertas pada usia kurang lebih 13 tahun sedangkan remaja putra umumnya satu
tahun lebih lambat.
Masa remaja dapat dibagi menjadi beberapa periode, yaitu remaja awal (12-14 tahun),
remaja pertengahan (15-17 tahun) dan remaja akhir (18-21 tahun). Pada masa remaja awal,
masih banyak ciri masa anak yang terbawa. Perubahan fisik terjadi dengan cepat, dan
pergaulan mereka masih banyak bersama dengan teman-teman dari jenis kelamin yang sama.
Remaja pertengahan merupakan kelanjutan perkembangan masa remaja awal. Perubahan fisik
sudah tidak terlalu cepat, sedangkan pergaulan sudah meluas pada jenis kelamin yang
berlawanan. Pada masa remaja akhir, tingkah laku remaja sudah lebih dewa Masa remaja
dipandang sebagai peralihan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Masa ini
dimulai dengan timbulnya perubahan secara fisik, yakni usia sekitar 11/12 tahun, sampai
dengan usia 21/22 tahun. Pandangan tradisional lebih mendasarkan usia remaja pada
pertumbuhan fisiologis (sampai dengan usia 18 tahun), namun sekarang para ahli melihat
juga unsur perubahan-perubahan psikis dalam mencapai kedewasaan. Pada masyarakat
modern yang lebih kompleks, diperlukan persiapan yang lebih lama bagi seorang anak untuk
dapat berdiri sendiri.

B. Pengertian Pergaulan Remaja


Dengan perkembangan jaman yang terus bergerak seperti saat ini ada banyak hal baru
yang terbawa ke dalam kehidupan kita dan memengaruhi banyak aspek. Salah satu dari aspek
yang gampang terpengaruh dinamisme perkembangan jaman adalah pergaulan. Kita
bersentuhan dengan orang lain dan bergelut dalam dunia sosial setiap hari. Akan sangat
mudah bagi kita untuk terbawa arus pergaulan baik yang sehat maupun yang tidak sehat. Di
antara tahapan usia pada manusia, yang rawan terkena pengaruh pergaulan ialah remaja.
Di tahapan usia ini remaja sedang gencar-gencarnya mencoba hal baru dan penasaran
dengan berbagai macam hal. Jika tidak dipagari, kenakalan anak jaman sekarang akan
menimbulkan gaya hidup tidak sehat seperti akibat pergaulan bebas di kalangan pelajar,
penurunan performa di sekolah, obat-obatan terlarang, dan lain-lain. Tidak cukup misalnya
dengan mengetahui cara menghindari pergaulan bebas dan bagaimana solusi pergaulan bebas
itu saja. Perlu juga ada peran keluarga dalam pendidikan di mana keluarga bertindak sebagai
penuntun dalam kehidupan sosial anak agar si anak tetap berada pada jalur yang benar dan
memiliki kehidupan sosial yang sehat. Berikut adalah penjelasan pergaulan masa kini :
Jenis-jenis Hubungan Sosial Remaja
Banyak lembaga menyatakan bahwa usia remaja adalah tahapan di mana kemandirian
menjadi kunci. Dengan demikian sangat mungkin sekali jika anak remaja tertarik
menghabiskan waktunya bersama teman-teman dari pada bersama keluarga. Sementara
remaja masih menganggap rumah adalah perlindungan terbaiknya, di sisi lain mereka juga
mengeksplorasi pilihan-pilihan sosialnya, bergaul dengan teman, dan melakukan kontak
dengan anak lain sebayanya.
Berikut jenis-jenis hubungan sosial remaja secara umum:

1. Perkumpulan ekslusif atau geng


Ketika seorang anak mencapai usia remaja, perlahan-lahan orang tua akan lepas dari
tugasnya mengawasi anak dan kumpulan temannya agar ‘bermain yang baik-baik’.
Perkumpulan eksklusif yang biasa disebut geng sebetulnya adalah kumpulan anak yang lebih
peduli tentang bagaimana menjauhkan diri dari orang-orang yang tidak cocok dengan mereka
dari pada bersikap sebagai teman yang sebenarnya. Struktur ini umumnya terdapat di sekolah
menengah di mana remaja membutuhkan penerimaan dari lingkungannya. Hubungan jenis ini
biasanya terkonotasi dengan perilaku-perilaku buruk seperti merokok dan kekerasan.

2. Kelompok pertemanan
Berbeda dengan perkumpulan yang eksklusif, hubungan ini lebih kepada berbagi hal yang
sama-sama dipercayai, nilai, dan minat yang sama. Misalnya anak yang menyukai seni akan
merasa cocok bergaul dengan sesama penyuka seni di klub drama atau ekskul melukis.
Pertemanan jenis ini bukanlah jenis yang akan menyingkirkan anak yang tidak sesuai dengan
ekspektasi kelompok dan dapat memberi pengaruh positif bagi remaja untuk
mengembangkan keterampilan sosial, mendapat dukungan, dan bergabung dalam aktivitas
bersama anak lain yang menikmati minat yang sama.

3. Teman sebaya
Meskipun sekolah menengah adalah tempat sosial, tidak semua hubungan pertemanan
melibatkan anak yang sebaya. Hubungan dengan teman sesama remaja memberikan cara
yang lebih dekat bagi anak untuk bersosialisasi dan menemukan dukungan emosional.
Memiliki sahabat atau teman baik selama usia remaja mungkin memang menimbulkan
hubungan sosial yang lebih rumit dari hubungan persahabatan ketika mereka masih kecil.
Namun hal ini normal bagi perkembangannya secara mental dan emosional dari kebiasaan
mereka berbagi kekhawatiran, masalah, atau kebahagiaan satu sama lain.

4. Media sosial
Penggunaan media sosial saat ini adalah cara yang populer di kalangan remaja untuk
terkoneksi dengan teman-temannya. Bersosialisasi secara online memungkinkan anak dapat
terhubung dengan teman-temannya secara instan, tetap berkomunikasi dengan konstan,
sekaligus juga berbagi informasi personal dalam waktu singkat.

5. Memiliki Kehidupan Sosial Yang Sehat


Pendidikan keluarga dan peran orang tua jelas sangat penting dalam sehat tidaknya
pergaulan seorang anak yang beranjak remaja. Tidak masalah apakah anak tersebut adalah
orang yang pemalu atau sibuk dengan aktivitasnya, meningkatkan kehidupan sosial dapat
menjadi sulit jika tidak dipikirkan dengan serius. Banyak yang berpikir bahwa pergaulan atau
kehidupan sosial yang sehat adalah ketika seseorang berjalan sesuai jalurnya dan tidak
terbawa pengaruh negatif lingkungan sekitarnya.
Namun kehidupan sosial yang sehat sebenarnya memiliki banyak ukuran, di antaranya
hubungan yang berarti dan bermanfaat, pengalaman baru yang dapat mengembangkan diri,
hingga menemukan sisi dalam diri yang belum pernah diketahui sebelumnya. Dengan
pendekatan dan sikap yang benar, meningkatkan kehidupan sosial yang lebih baik dapat
menjadi hal yang berguna. Di bawah ini adalah beberapa cara yang dapat dipraktikkan untuk
menuju pergaulan yang sehat:
Tetap terhubung dengan teman dapat menjadi ciri-ciri teman yang baik dan tulus.
Gunakan sosial media untuk terhubung tidak hanya dengan teman Anda tapi juga dengan
teman dari teman Anda. Jika Anda adalah orang yang memiliki masalah dengan bertemu
orang lain secara langsung, media sosial dapat menjadi tempat yang bagus untuk menjalin
dan mengembangkan hubungan sosial.
Mulai percakapan dengan orang lain untuk menjalin hubungan baru dengan orang baru.
Bercakap-cakap di sini termasuk juga mengenal mereka, berbagi ide dan cerita. Memuji
penampilan atau hobi mereka juga dapat dilakukan.
Dengarkan orang lain yang berbicara. Menjadi pendengar yang baik adalah salah satu
ciri-ciri orang baik hati. Terutama ketika teman Anda sedang down. Ini juga termasuk
bagaimana cara memberikan motivasi pada teman. Ketika berbicara berikan teman Anda
perhatian penuh yang akan membuatnya merasa dihargai.
Praktikkan keterampilan sosial. Tetapkan tujuan-tujuan kecil setiap hari misalnya,
memulai pembicaraan dengan teman Anda atau menyapa ringan orang lain. Kenali
bagaimana kecenderungan teman Anda bersikap. Atau jika Anda memercayai zodiak, tidak
ada salahnya untuk melatih kemampuan interpersonal Anda dengan mempelajari sifat-sifat
zodiak lengkap beserta karakteristiknya.
Jangan berkecil hati jika pergaulan Anda belum meningkat. Meningkatkan kehidupan
sosial dan pergaulan yang sehat bukanlah hal yang instan. Anda juga tidak boleh lupa cara
membahagiakan diri sendiri sebelum Anda terjun ke dunia luar dan bersosialisasi. Koreksi
juga cara meredam emosi karena mungkin Anda harus mulai membenahi bagaimana
hubungan Anda dengan diri Anda terlebih dulu sebelum bersosialisasi dan menjalin
hubungan dengan teman.

C. Faktor Penyebab Pergaulan Remaja Masa Kini


Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan remaja sebagai berikut :
1. Faktor orang tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi,
pengaruh media massa, kebebasan bergaul dan modernisasi di berbagai bidang. Rumah
tangga yang dipenuhi kekerasan ntah antar orang tua atau pada anaknya jelas berdampak
pada anak. Ketika anak tumbuh remaja, ia akan belajar bahwa kekerasaan adalah bagian dari
dirinya, sehingga adalah hal yang wajar jika ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang
tua yang terlalu melindungi anaknya ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak
mandiri dan dan tidak berani mengembangkan indentitasnya yang unik. begitu bergabung
dengan teman-temannya. Ia akan menyerahkan dirinya secara total terhadap kelompoknya
sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya.

2. Sekolah
Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya
menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya.
Karena itu lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar misalnya,
suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan, dengan pengajaran, tidak adanya
fasilitas praktikum, dll. Akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan diluar
sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, dimana guru jelas
memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan
pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara
kekerasan dalam mendidik siswanya meskipun caranya berbeda.

3. Faktor lingkungan
Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa
dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan
kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula
sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota
(bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar
sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung
untuk munculnya perilaku berkelahi.

D. Dampak Pergaulan Remaja Masa Kini


1. Kenakalan dalam keluarga
Remaja yang labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang negatif, di sinilah
peran orang tua. Orang tua harus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan
melarang hal-hal tertentu. Namun, bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut
malah dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan
memberontak dengan banyak cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang tua, atau
mengabaikan perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam keluarga.

2. Kenakalan dalam pergaulan


Dampak kenakalan remaja yang paling nampak adalah dalam hal pergaulan. Sampai
saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari
pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas. Menyeret remaja pada sebuah pergaulan
buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif
yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan
keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.

3. Kenakalan dalam pendidikan


Kenakalan dalam bidang pendidikan memang sudah umum terjadi, namun tidak
semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian
buruk, karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan
dalam hal pendidikan misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur
dalam kelas, dll

E. Cara Mengatasi Pergaulan Remaja Masa Kini


1. Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan
keadaan apapun.
2. Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang
anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia
akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia
akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat
melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orangtuanya.
3. Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau
3 tahun baik lebih tua darinya. Hal tersebut dikarenakan apabila seorang anak bergaul
dengan teman yang tidak sebaya yang hidupnya berbeda, sehingga dia pun bisa
terpengaruh gaya hidupnya yang mungkin belum saatnya untuk dia jalani.
4. Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan
lain-lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan
membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6. Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Masa remaja adalah masa yang sulit dan kritis, karena itu perlunya pemahaman akan
arti remaja dan semakin berkembang menjadi dewasa itu seperti apa, sehingga para remaja
tidak langsung stres dan kemudian mengira perkembangan itu membuat mereka takut. Maka
keluarga lah yang seharusnya memberikan pemahaman pada anak remajanya, supaya tidak
bertambah lagi remaja bergaul sembarangan yang ada di Indonesia. Selain orangtua, ternyata
lingkungan dapat berpengaruh pada kepribadian remaja. Jadi, para remaja pun dituntut untuk
lebih peka terhadap setiap pengaruh yang ada. Remaja harus bisa memilih mana yang baik
dari setiap perilaku yang akan mereka lakukan, agar tidak merugikan dirinya dan orang lain.

B. Saran
Saran Boleh bergaul dengan siapa saja , namun harus tidak menyalahi aturan dan atau
melewati batas-batas norma agama, susila, yang bisa mencelakakan diri sendiri .
DAFTAR PUSTAKA

http://romantisnya-2.remajaku.blogspot.com/2009/02/pergaulan-remaja-masa-kini.html
http://ekachuby.blogspot.com/2007/12/pergaulan-remaja-masa-kini.html
Kartini ,Kartono,Dr .Kenakalan Remaja.Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.2005
http://www.garutkab.go.id/download_files/article/10%20Penyebab%20Kenakalan
%20Remaja.pdf
http://www.idafazz.com/tentang-kenakalan-remaja.php

Anda mungkin juga menyukai