Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PJOK

“PERGAULAN BEBAS”

DISUSUN OLEH:

HERI DARMAWAN
KELAS : VIIIE
HALAMAN JUDUL
SMP NEGERI 3 TANJUNG REDEB
KABUPATEN BERAU
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kepada Allah SWT Tuhan Yang Maha
Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul
“Pergaulan Bebas” dengan lancar.
Dalam pembuatan makalah ini , penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada Bapak dan Ibu Guru yang telah memberikan
kesempatan dan memberi arahan sehingga makalah ini dapat selesai dengan
lancar. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
membantu pembuatan makalah ini.
Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam
pembuatan makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis menerima
saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah
kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terimakasih.

Berau, Maret 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Permasalahan.........................................................................................2
C. Tujuan....................................................................................................2
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................3
A. Penyebab dan Dampak Pergaulan Bebas...............................................3
B. Nilai Pancasila.......................................................................................6
C. Nilai Agama...........................................................................................7
D. Nilai Yuridis/Hukum..............................................................................7
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................9
A. Kesimpulan............................................................................................9
B. Saran-Saran............................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seperti yang kita ketahui remaja adalah generasi penerus bangsa. Dipundak
remajalah tanggung jawab bangsa diletakkan. Pada akhirnya nanti diharapkan remaja
Indonesia mampu mensejajarkan bangsanya dengan bangsa-bangsa lain di dunia.
Namun keadaan remaja akhir-akhir ini telah mencapai titik nadir yang
memprihatinkan.
Maraknya pergaulan bebas dan peredaran VCD porno pada remaja dewasa ini
menyebabkan berbagai macam kerusakan moral, contohnya kasus yang terjadi di
Ciawi akhir tahun lalu. Seorang remaja yang bernama Basir (18) memperkosa anak
tetangganya sendiri yang bernama Nur Hasanah (5) setelah mencekiknya terlebih
dahulu.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk membimbing para remaja agar
mempunyai kepribadian yang tinggi sesuai dengan jati diri bangsa Indonesia. Upaya
tersebut dilakukan antara lain melalui pendidikan dengan perubahan kurikulum.
kurikulum diharapkan mampu menjawab tantangan dan dapat membawa perubahan
ke arah yang lebih baik. Namun demikian, pengaruh eksternal yang negatif sangat
kuat seiring dengan globalisasi yang meniadakan batas-batas negara dan bangsa.
Oleh karena itulah timbul beberapa masalah yang mendorong saya untuk
melakukan penelitian. Masalah-masalah tersebut yaitu faktor-faktor yang
mempengaruhi remaja cenderung bergaul bebas, apakah faktor-faktor yang
menyebabkan remaja senang menonton VCD porno dan bagaimana pengaruh
pergaulan bebas dan peredaran VCD porno terhadap perilaku remaja di masyarakat.
Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi remaja cenderung bergaul bebas, mendeskripsikan faktor-faktor yang
mempengaruhi remaja senang menonton VCD porno dan mendeskripsikan pengaruh
pergaulan bebas dan peredaran VCD porno terhadap perilaku remaja dimasyarakat.
Subyek penelitian ini adalah siswa SMU. Teknik yang digunakan untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah penyebaran angket dengan tujuan
untuk memperoleh data yang akurat dan kongkret. Data hasil penelitian dianalisis

1
dengan statistik deskriptif. Statistik deskriptif untuk menjawab pertanyaan penelitian
hanya berupa deskripsi statistik rata-rata atau prosentase. Statistik deskriptif lebih
banyak berhubungan dengan pengumpulan dan penyajian data (Hakim, dkk, 1977).
Berdasarkan pembahasan analisis data diperoleh disimpulan bahwa 39, 13%
dari 46 siswa yang setuju dengan pergaulan bebas beralasan dengan pergaulan bebas
mereka merasa lebih gaul, 25,09% menganggap pergaulan bebas sebagai tuntutan
kemajuan zaman, 21,74% menyatakan pergaulan bebas tidak selalu buruk dan 13,04%
tidak memberikan komentar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor terbesar yang
menyebabkan remaja cenderung bergaul bebas adalah keinginan mereka untuk
dianggap lebih gaul oleh teman-teman mereka. Sementara itu alasan mereka
menonton VCD porno adalah karena rasa ingin tahu sebanyak 51,8% dari 108 siswa,
31,48% karena diajak teman, 12,96% menonton VCD porno secara kebetulan (tidak
sengaja), 3,7% tidak memberikan komentar. Hal ini menunjukkan bahwa faktor
terbesar yang menyebabkan remaja menonton VCD porno adalah perasaan ingin tahu
yang besar terhadap VCD porno.
Kondisi pergaulan yang bebas memperbesar kemungkinan seorang remaja
menonton VCD porno. Sedangkan VCD porno dapat menyebabkan remaja ketagihan
(ingin menonton lagi) dan kecenderungan untuk mempraktikkan apa yang dilihat.

B. Permasalahan
Adapun masalah yang ditinjau dan dianalisis adalah antar lain:
 Pengertian Pergaulan Bebas
 Akibat dari Pergaulan Bebas
 Penyakit HIV AIDS
 Abortus/ Aborsi

C. Tujuan
Karya ilmiah ini saya buat berdasarkan sumber-sumber yang jelas dan akurat
dengan tujuan supaya para remaja dapat mengatasi libidonya sehingga para remaja
dapat terhindar dari akibat-akibat negatif dari pergaulannya seperti pergaulan bebas.
Dan menghimbau kepada para remaja untuk tidak salah langkah dalam mengambil
keputusan oleh karena perubahan seks yang terjadi pada dirinya.

2
BAB III
PEMBAHASAN

A. Penyebab dan Dampak Pergaulan Bebas


Tingginya kasus penyakit Human Immunodeficiany Virus/Acquired Immnune
Deficiency Syndrome (HIV/AIDS), khususnya pada kelompok umur remaja, salah
satu penyebabnya akibat pergaulan bebas.Hasil penelitian di 12 kota di Indonesia
termasuk Denpasar menunjukkan 10-31% remaja yang belum menikah sudah pernah
melakukan hubungan seksual.
Di kota Denpasar dari 633 pelajar Sekolah Menengah Tingkat Atas (SLTA)
yang baru duduk di kelas II, 155 orang atau 23,4% mempunyai pengalaman hubungan
seksual.
Mereka terdiri atas putra 27% dan putri 18%. Data statistik nasional mengenai
penderita HIV/AIDS di Indonesia menunjukkan bahwa sekitar 75% terjangkit
hilangnya kekebalan daya tubuh pada usia remaja.
Demikian pula masalah remaja terhadap penyalahgunaan narkoba semakin
memprihatinkan.Berdasarkan data penderita HIV/AIDS di Bali hingga Pebruari 2005
tercatat 623 orang, sebagian besar menyerang usia produktif. Penderita tersebut terdiri
atas usia 5-14 tahun satu orang, usia 15-19 tahun 21 orang, usia 20-29 tahun 352
orang, usia 30-39 tahun 185 orang, usia 40-49 tahun 52 orang dan 50 tahun ke atas
satu orang.
Semakin memprihatinkan penderita HIV/AIDS memberikan gambaran bahwa,
cukup banyak permasalahan kesehatan reproduksi yang timbul diantara remaja. Oleh
sebab itu mengembangan model pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi
remaja melalui pendidik (konselor) sebaya menjadi sangat penting.3
“Pusat informasi dan konsultasi kesehatan reproduksi remaja menjadi model
pemberdayaan masyarakat yang bertujuan menumbuhkan kesadaran dan peranserta
individu memberikan solusi kepada teman sebaya yang mengalami masalah kesehatan
reproduksi”.
Belum lama ini ada berita seputar tentang keinginan sekelompok masyarakat
agar aborsi dilegalkan, dengan dalih menjunjung tinggi nilai hak azasi manusia. Ini
terjadi karena tiap tahunnya peningkatan kasus aborsi di Indonesia kian meningkat,

3
terbukti dengan pemberitaan di media massa atau TV setiap tayangan pasti ada
terungkap kasus aborsi. Jika hal ini di legalkan sebgaimana yang terjadi di negara-
negara Barat akan berakibat rusaknya tatanan agama, budaya dan adat bangsa. Berarti
telah hilang nilai-nilai moral serta norma yang telah lama mendarah daging dalam
masyarakat. Jika hal ini dilegal kan akan mendorong terhadap pergaulan bebas yang
lebih jauh dalam masyarakat.
Orang tidak perlu menikah untuk melakukan hubungan seks. Sedangkan
pelepasan tanggung jawab kehamilan bisa diatasi dengan aborsi. Legalisasi aborsi
bukan sekedar masalah-masalah kesehatan reproduksi lokal Indonesia, tapi sudah
termasuk salah satu pemaksaan gaya hidup kapitalis sekuler yang dipropagandakan
PBB melalui ICDP (International Conference on Development and Population) tahun
1994 di Kairo Mesir.
Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami ;
penderitaan kehilangan harga diri (82%), berteriak-teriak histeris (51%), mimpi buruk
berkali-kali mengenai bayi (63%), ingin bunuh diri (28%), terjerat obat-obat terlarang
(41%), dan tidak bisa menikmati hubungan seksual (59%).
Aborsi atau abortus berarti penguguran kandungan atau membuang janin
dengan sengaja sebelum waktunya, (sebelum dapat lahir secara alamiah). Abortus
terbagi dua;
Pertama, Abortus spontaneus yaitu abortus yang terjadi secara tidak sengaja.
penyebabnya, kandungan lemah, kurangnya daya tahan tubuh akibat aktivitas yang
berlebihan, pola makan yang salah dan keracunan.
Kedua, Abortus provocatus yaitu aborsi yang disengaja. Disengaja maksudnya
adalah bahwa seorang wanita hamil sengaja menggugurkan kandungan/ janinnya baik
dengan sendiri atau dengan bantuan orang lain karena tidak menginginkan kehadiran
janin tersebut.
Risiko Aborsi
Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan maupun
keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa seseorang yang
melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh pulang “.
Ini adalah informasi yang sangat menyesatkan bagi setiap wanita, terutama mereka
yang sedang kebingungan karena tidak menginginkan kehamilan yang sudah terjadi.
Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko kesehatan dan
keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis.

4
Dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd; Risiko kesehatan
dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi
dan setelah melakukan aborsi adalah ;
- Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
- Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
- Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
- Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
- Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya.
- Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita),
- Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
- Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
- Kanker hati (Liver Cancer).
- Kelainan pada placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya.
- Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
- Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
- Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)
Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan
dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang
sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia
psikologi sebagai “Post-Abortion Syndrome” (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS.
Gejala-gejala ini dicatat dalam ” Psychological Reactions Reported After Abortion ”
di dalam penerbitan The Post-Abortion Review.
Oleh sebab itu yang sangat penting untuk diperhatikan dalam hal ini adanya perhatian
khusus dari orang tua remaja tersebut untuk dapat memberikan pendidikan seks yang
baik dan benar. Dan memberikan kepada remaja tersebut penekanan yang cukup
berarti dengan cara meyampaikan; jika mau berhubungan seksual, mereka harus siap
menanggung segala risikonya yakni hamil dan penyakit kelamin.
Namun disadari, masyarakat (orangtua) masih memandang tabu untuk memberikan
pendidikan, pengarahan sex kepada anak. Padahal hal ini akan berakibat remaja
mencari informasi dari luar yang belum tentu kebenaran akan hal sex tersebut.

5
B. Nilai Pancasila
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan riset Internasional
Synovate atas nama DKT Indonesia melakukan penelitian terhadap perilaku seksual
remaja berusia 14-24 tahun. Penelitian dilakukan terhadap 450 remaja dari Medan,
Jakarta, Bandung dan Surabaya.
Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa 64% remaja mengakui secara
sadar melakukan hubungan seks pranikah dan telah melanggar nilai-nilai dan norma
agama. Tetapi, kesadaran itu ternyata tidak mempengaruhi perbuatan dan prilaku
seksual mereka. Alasan para remaja melakukan hubungan seksual tersebut adalah
karena semua itu terjadi begitu saja tanpa direncanakan.
Hasil penelitian juga memaparkan para remaja tersebut tidak memiliki
pengetahuan khusus serta komprehensif mengenai seks. Informasi tentang seks (65%)
mereka dapatkan melalui teman, Film Porno (35%), sekolah (19%), dan orangtua
(5%). Dari persentase ini dapat dilihat bahwa informasi dari teman lebih dominan
dibandingkan orangtua dan guru, padahal teman sendiri tidak begitu mengerti dengan
permasalahan seks ini, karena dia juga mentransformasi dari teman yang lainnya.
Kurang perhatian orangtua, kurangnya penanaman nilai-nilai agama
berdampak pada pergaulan bebas dan berakibat remaja dengan gampang melakukan
hubungan suami istri di luar nikah sehingga terjadi kehamilan dan pada kondisi
ketidaksiapan berumah tangga dan untuk bertanggung jawab terjadilah aborsi.
Seorang wanita lebih cendrung berbuat nekat (pendek akal) jika menghadapi hal
seperti ini.
Pada zaman modren sekarang ini, remaja sedang dihadapkan pada kondisi
sistem-sistem nilai, dan kemudian sistem nilai tersebut terkikis oleh sistem nilai yang
lain yang bertentangan dengan nilai moral dan agama. Seperti model pakaian (fasion),
model pergaulan dan film-film yang begitu intensif remaja mengadopsi kedalam gaya
pergaulan hidup mereka termasuk soal hubungan seks di luar nikah dianggap suatu
kewajaran.
Bebera faktor yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas dikalangan
remaja yaitu;
Pertama, Faktor agama dan iman. Kedua, Faktor Lingkungan seperti orangtua,
teman, tetangga dan media.Ketiga, Pengetahuan yang minim ditambah rasa ingin tahu
yang berlebihan.Keempat, Perubahan Zaman.

6
C. Nilai Agama
Firman Allah: ” Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut
melarat. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan kepadamu juga.
Sesungguhnya membunuh mereka adalah dosa yang besar.” ( QS 17:31 ). Banyak
calon ibu yang masih muda beralasan bahwa karena penghasilannya masih belum
stabil atau tabungannya belum memadai, kemudian ia merencanakan untuk
menggugurkan kandungannya.
Padahal ayat tersebut telah jelas menerangkan bahwa rezeki adalah urusan
Allah sedangkan manusia diperintahkan untuk berusaha. Membunuh satu nyawa sama
artinya dengan membunuh semua orang. Menyelamatkan satu nyawa sama artinya
dengan menyelamatkan semua orang.
Islam memberikan ganjaran dosa yang sangat besar terhadap pelaku aborsi.
Firman Allah: “Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena sebab-
sebab yang mewajibkan hukum qishash, atau bukan karena kerusuhan di muka bumi,
maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barang siapa yang
memelihara keselamatan nyawa seorang manusia, maka seolah-olah dia telah
memelihara keselamatan nyawa manusia semuanya.” (QS 5:32 )
Oleh sebab itu aborsi adalah membunuh, membunuh berarti melakukan
tindakan kriminal dan melawan terhadap perintah Allah. Al-Quran menyatakan:
“Adapun hukuman terhadap orang-orang yang berbuat keonaran terhadap Allah dan
RasulNya dan membuat bencana kerusuhan di muka bumi ialah: dihukum mati, atau
disalib, atau dipotong tangan dan kakinya secara bersilang, atau diasingkan dari
masyarakatnya. Hukuman yang demikian itu sebagai suatu penghinaan untuk mereka
di dunia dan di akhirat mereka mendapat siksaan yang pedih.” (QS 5:36)

D. Nilai Yuridis/Hukum
Dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana Indonesia Bab XIV tentang
kejahatan terhadap kesusilaan pasal 229 ayat (1) dikatakan bahwa perbuatan aborsi
yang disengaja atas perbuatan sendiri atau meminta bantuan pada orang lain dianggap
sebagai tindakan pidana yang diancam dengan hukuman paling lama 4 tahun penjara
atau denda paling banyak tiga ribu rupiah.
Ayat (2) pasal 299 tersebut melanjutkan bahwa apabila yang bersalah dalam
aborsi tersebut adalah pihak luar ( bukan ibu yang hamil ) dan perbuatan itu dilakukan

7
untuk tujuan ekonomi, sebagai mata pencarian, maka hukumannya dapat ditambah
sepertiga hukuman pada ayat (1) dia atas.
Apabila selama ini perbuatan itu dilakukan sebagai mata pencarian, maka
dapat dicabut haknya untuk melakukan mata pencarian tersebut. Kemudian pada pasal
346 dikatakan bahwa wanita yang dengan sengaja menggugurkan kandungannya atau
meyuruh orang lain untuk melakukan hal itu diancam hukuman penjara paling lama
empat tahun.
Pada pasal 347 ayat (1) disebutkan orang yang menggugurkan atau mematikan
kehamilan seorang wanita tanpa persetujuan wanita itu diancam hukuman paling lama
12 tahun penjara, dan selanjutnya ayat (2) menyebutkan jika dalam menggugurkan
kandungan tersebut berakibat pada hilangnya nyawa wanita yang mengandung itu,
maka pihak pelaku dikenakan hukuman penjara paling lama 15 tahun.
Dalam pasal 348 ayat (1) disebutkan bahwa orang yang dengan sengaja
menggugurkan kandungan seorang wanita atas persetujuan wanita itu diancam
hukuman paling lama 15 tahun penjara, dan ayat (2) melanjutkan, jika dalam
perbuatan itu menyebabkan wanita itu meninggal, maka pelaku diancam hukuman
paling lama 17 tahun penjara. Dengan demikian, perbuatan aborsi di Indonesia
termasuk tindakan kejahatan yang diancam dengan hukuman yang jelas dan tegas.

8
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Perkembangan zaman adalah keniscayaan yang tidak bisa dielakkan. Dia
datang tanpa diundang dan tidak akan pergi walaupun diusir. Kedatangannya
mengakibatkan terjadinya perubahan di semua aspek kehidupan. Perubahan itu akan
terus berlaju walaupun banyak kalangan yang tidak setuju. Kemajuan sain dan
teknologi –yang saat ini masih kontroversial eksistensinya- sebagai bukti konkritnya,.
Dari zaman primitif (primitive era) –zaman, di mana manusia tidak mengenal apa-
apa, termasuk dirinya- menuju zaman yang penuh pengetahuan, kejutan, dan
tantangan sebagaimana terlihat sekarang.
Terkait dengan perkembangan tersebut, kalau diteliti secara cermat sebenarnya
ada banyak masalah yang harus diperhatikan dan kemudian dicarikan solusi
alternatifnya. Khususnya, masalah-masalah yang berkaitan dengan kemajuan bangsa
dan negara sebagai cita-cita utama (the first aspirations) yang paling diharapkan oleh
semua pihak. Salah satu dari sekian banyak masalah yang sering diperdebatkan adalah
masalah kebudayaan yang tidak jelas asal-usulnya yang semakin kentara kejadiannya
di tengah kehidupan masyarakat.

B. Saran-Saran
Dalam memberikan pendidikan, orangtua hendaknya dengan tegas dapat
menunjukkan kepada anak perbedaan dan akibat dari perbuatan baik dan tidak baik
atau perbuatan benar dan tidak benar. Kejelasan orangtua menerangkan hal ini akan
dapat menghilangkan keraguan anak dalam mengambil keputusan. Keputusan untuk
memilih kebaikan dan meninggalkan kejahatan. Penjelasan akan hal ini sebaiknya
diberikan sejak dini. Semakin awal semakin baik.
Berikanlah pengertian dan teladan tentang latihan kemoralan. Berikanlah
kesempatan anak agar dapat meniru perilaku kebajikan orangtuanya. Ajarkan dan
didiklah mereka untuk tidak melakukan pembunuhan, pencurian, pelanggaran
kesusilaan, kebohongan, dan mabuk-mabukan. Gunakanlah acara-acara di televisi
sebagai alat pengajaran. Tunjukkan kepada mereka bahwa kejahatan tidak akan

9
pernah menang. Kejahatan akan musnah pada akhirnya. Sebaliknya, walaupun
kebaikan kadang menderita di awalnya akhirnya akan memperoleh kebahagiaan juga.
Apabila anak sudah dapat dengan jelas membedakan kebaikan dan keburukan,
tahap berikutnya adalah menumbuhkan rasa malu untuk melakukan kejahatan.
Kondisikanlah pikiran anak punya rasa malu, merasa tidak pantas melakukan
pelanggaran peraturan kemoralan baik yang diberikan oleh Sang Buddha maupun oleh
masyarakat lingkungan. Mengkondisikan munculnya rasa malu dapat menggunakan
cara seperti ketika orangtua mengenalkan pakaian kepada anak-anaknya. Orangtua
selalu berusaha memberikan pakaian yang layak untuk anak-anaknya. Namun, apabila
suatu saat anak mengenakan pakaian dengan tidak pantas atau mungkin tersingkap
sedikit, orangtua segera membenahinya dan mengatakan, menegaskan bahwa hal itu
memalukan. Sikap itu masih berkenaan dengan masalah pakaian fisik. Pakaian batin
pun juga demikian. Orangtua bila mengetahui bahwa anaknya melakukan suatu
perbuatan yang tidak pantas maka katakan segera bahwa hal itu memalukan.
Kemudian berikanlah saran agar dia tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Bila
perbuatan itu masih diulang, berilah sanksi. Berilah hukuman yang mendidik bila
perbuatan itu tetap diulang. Usahakan dengan berbagai cara agar anak tidak lagi
mengulang perbuatan yang tidak baik itu.

10
DAFTAR PUSTAKA

Soerjono Soekanto, SH, MA, Prof. Dr., Remaja dan masalah-masalahnya, Penerbit PT
BPK Gunung Mulia dan Yayasan Kanisius, Cetakan kelima, Jakarta,
1985
Vajiranyanavarorasa, H.R.H. The Late Supreme Patriarch, Prince, Navakoda, alih
bahasa: Bhikkhu Jeto, Yayasan Dhammadipa Arama, Cetakan kedua,
Jakarta, Agustus 1989
-----, Paritta Suci, Yayasan Dhammadipa Arama, Cetakan Ketujuh, Jakarta, 1994

11

Anda mungkin juga menyukai