BAB I
PENDAHULUAN
A. Penjelasan Judul
Memberikan suatu penjelasan berkenaan dengan penjelasan judul sangat penting,
karena setiap manusia mempunyai pandangan dan pemikiran yang berbeda sesuai dengan
pengetahuan, kemampuan berpikir dan dalam menganalisa.
Beberapa pengertian yang perlu penulis jelaskan diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Peranan yaitu turut serta mengikuti atau membawakan sesuatu.
2. Manusia yaitu makhluk hidup yang mempunyai akal pikiran budipekerti dan teloransi
3. Dalam yaitu isi.
4. Menanggulangi yaitu suatu cara atau usaha untuk mencegah terjadinya sesuatu.
5. Pencemaran Yaitu suatu bahan – bahan kimia yang dapat menyebabkan rusaknya
suatu lingkungan.
6. Lingkungan yaitu sesuatu disekitar kita baik berupa benda maupun benda yang dapat
mempengaruhi dan dipengaruhi sikap suatu lingkungan.
Berdasarkan keterangan diatas maka penulis mencoba menyimpulkan judul tersebut
diatas yaitu cita – cita usaha manusia dalam mencegah bahan – bahan kimia yang dapat
menyebabkan rusaknya suatu lingkungan.
2
D. Metode Penulisan.
Perlu pembaca ketahui untuk memperoleh data – data didalam penyusunan karya
tulis ini penulis mengumpulkan dari buku – buku dan pengamatan penulis yang berkaitan
dengan naskah yang penulis bahan serta teman – teman yang memberikan beberapa
asumsi – asumsi mengenai lingkungan disekitar kita.
3
Adapun metode yang penulis pakai dalam penyelesaian karya tulis ini antara lain :
1. Dengan menyimpulkan dari buku – buku pelajaran yang berkaitan dengan naskah
yang penulis bahas.
2. Dengan melihat atau mengamati lingkungan serta membandingkan kondisi lingkungan
yang dulu dengan yang ada sekarang ini.
Demikianlah cara penulis menyatakan beberapa pendapat secara obyektif terhadap
masalah yang dibahas dalam karya tulis ini secara singkat dan terperinci serta gamlang.
4
BAB II
PENGERTIAN LINGKUNGAN
Kalau kita simpulkan pengertian dari lingkungan ialah sebagai suatu tempat yang
meliputi segala yang terdapat disekitar kita baik dalam lingkum terbatas atau lingkungan
yang luar dan semua makhluk hidup memerlukan makanan agar mendapatkan materi
untuk menyusun tubuhnya, untuk memperoleh energi, untuk tenaga pertumbuhan dan
aktivitasnya. Tanpa materi dan energi tidak mungkin ada kehidupan.
Makhluk hidup memperoleh energi dari lingkungannya
dimana manusia itu menetap. Tumbuhan hijau yang merupakan produsen
mengambil materi dari tanah dan udarah serta energi dari cahaya matahari. Energi
tersebut selanjutnya digunakan untuk mengadakan foto sintesis, sehingga dihasilkannya
padi yang merupakan simpanan energi kimia, sedang hewan dan manusia tidak dapat
menggunakan zat – zat anorganik dan energi matahari secara langsung untuk kepentingan
tubuhnya. Dengan kata lain, kelangsungan hidup manusia dan hewan sangat bergantung
pada tumbuhan.
Dengan demikian jelaslah bahwa arus energi dan siklus materi saling terkait dengan
semua makhluk hidup dan lingkungan hidupnya menjadi pola jarring – jarring
kehidupan.
Tidak satu makhluk hidup yang dapat saling terpisahkan dari jaring – jaring ini. Masing –
masing mempunyai reluna ekologi atau kedudukan tertentu dalam hidup saling terkait
dengan jaring – jaring tersebut.
Dengan demikian manusia sebagai salah satu komponen dalam ekosistem, tidak
dapat melepaskan diri dari ketergantungan kepada lingkungannya.
Lingkungan hidup tidak hanya penting sebagai sumber kehidupan, tetapi juga
merupakan suatu potensi sifat – sifat yang akan dimiliki makhluk hidup.
A. Mutu Lingkungan
Seperti kita ketahui mutu lingkungan hidup sangat menentukan untuk pemenuhan
dasar dalam kondisi lingkungan tersebut, makin baik mutu lingkungan maka makin
meningkat pula hidup manusia. Dengan kata lain, mutu hidup manusia sangatlah
bergantung pada pemenuhan kebutuhan dasarnya, makin baik kebutuhan dasar itu
dipenuhi makin baik pula mutu hidupnya. Hal ini akan menjadi lebih baik jika kebutuhan
non esensialnya juga terpenuhi.
5
B. Etika Lingkungan
Makhluk hidup harus berusaha untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Untuk
menjaga kelangsungan hidupnya, kebutuhannya, kehidupannya diperoleh dari alam
sekitarnya, berupa sumber daya alam hayati ( tumbuhan dan hewan ) dan sumber daya
alam non hayati ( cahay matahari, air, udara, tanah, mineral, dll ).
Sumber daya alam ada yang dapat diperbaharui misalnya, tumbuhan dan hewan
dan ada pula yang tidak dapat diperbaharui, misalnya minyak bumi, bahan tambang,
energy, matahari, udara.
Pemeliharaan dan pengelolaan sumber daya alam akan menjamin kelangsungan daya
dukung lingkungan terhadap makhluk hidup didalamnya dan memberi kesempatan dalam
memanfaatkan sumber daya alam sebaik – baiknya tanpa mengabaikan kelestariannya.
Pengelolaan sumber daya alam antara lain bertujuan agar sumber daya alam tetap
lestari. Jadi pemanfaatan sumber daya alam harus efisiensi dan efektip serta dipelihara
sebaik mungkin.
Usaha pengawetan flora dan fauna merukan salah satu cara dalam mempertahankan
kelestarian dan keseimbangan lingkungan.
Beberapa usaha lain yang dilakukan manusia untuk memperbaharui sumber daya alam
antara lain adalah :
1. Reboisasi dan penghijauan, dilakukan pada lahan – lahan kritis akibat erosi.
6
2. Pemupukan, dilakukan pada tanaman yang memerlukan zat tertentu dari dalam
tanah, sehingga bila suatu lahan ditanami satu jenis tanaman dengan cara terus
menerus maka makin lama unsur – unsur tersebut akan berkurang.
3. Pemupukan tanaman, pengguna bibit unggul adalah salah satu upaya memanfaatkan
sumber daya alam secara efesien, karena dengan cara tersebut manusia akan
memperoleh sumber pangan ( hewan atau tumbuhan ), yang memberi kwalitas yang
diinginkan.
Namun banyak manusia makin menyadarai sendiri semua sumber daya alam harus
dikelola demi kesejahteraan seluruh ummat manusia.
Hubungan manusia yang menekankan keselarasan dengan lingkungan mengandung tiga
nilai etis yaitu :
a. Etika pengembangan, artinya bahwa semua sumber daya alam harus dikembangkan
kelestariannya. Sumber daya alam dihemat diawetkan dan dilindungi.
b. Etika pengawetan, maksudnya bahwa semua kehidupan harus diawetkan, dan
penggunaan harus dapat sehemat mungkin.
c. Etika keseimbangan, maksudnya penggunaan dan pengawetan sumber daya alam yang
didasarkan pada pengurusan yang bijaksana. Etika terkhir itula yang perlu
dikembangkan terus. Etika ini mengandung nilai – nilai yang menggantikan nilai yang
berkembang pada masa setelah revolusi industri yang terkait antara lain :
1. Manusia bukanlah sumber daya alam dari segala nilai.
2. Manusia harus menjadi penjaga dan pengurus sumber daya alam yang bijaksana
bagi generasi dan generasi yang akan datang.
3. Tujuan pengelolaan sumber daya alam bukanlah memproduksi dan mengkomsumsi
tetapi untuk mengawetkan dan memperbaharui untuk melengkapi dan bukan
untuk merusak bumi.
4. Perbaikan mutu kehidupan, bukan terus meningkatkan produksi dan
mengkonsumsi benda – benda dan materi.
5. Sumber daya alam itu terbatas dan harus dihemat dan diperbaharui bukan untuk
dihabiskan.
6. Hubungan manusia dengan alam harus saling menguntungkan, yang didasarkan
pada pengertian dan kerja sama ekologi.
7. Kita mengawetkan kestabilan dan mutu kehidupan dengan mendorong keaneka
ragaman fisik, biologi dan budaya.
8. Fungsi utama dari keadaan adalah untuk mengawasi perencanaan jangka panjang
dan mencega individu dari pengeksploitasi dan perusahaan lingkungan .
9. Karena tidak seorangpun dapat mengerjakan urusannya sendir, maka tujuan –
tujuan manusia yang ideal adalah berbagai perhatian, bukannya diminati dan
diindividualismekan secara sempuran.
Sejalan dengan nilai – nilai tersebut diatas, maka dalam hubungan ini Indonesia
mengembangkan pola pembangunan berwawasan lingkungan yang memuat tiga ciri – ciri
yaitu :
a..Pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana.
b..Proses pembangunan yang berkesinambungan.
c..Meningkatkan kwalits hidup.
8
BAB III
DAMPAK YANG MENYEBABKAN PERUBAHAN LINGKUNGAN
A. Perubahan Lingkungan
Seperti kita ketahui lingkungan hidup kita tidak akan tetap selamanya, tetapi selalu
mengalami perubahan, sejalan dengan perubahan waktu, karena antara lingkungan biotic
dan lingkungan abiotik dalam suatu ekosistem senantiasa selalu terjadi interaksi akibatnya
bahan salah satu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya.
Penyebab perubahan lingkungan dapat terjadi :
1. Perubahan lingkungan secara alamia, misalnya perubahan yang disebabkan oleh
perubahan musim, banjir, gempa bumi, dan angin ribut.
a. Adanya banjir dapat mengakibatkan sawah dan ladang rusak dan lingkungan
mengalami perubahan besar
b. Perubahan musim akan mengakibatkan kurangnya air misalkan dipermukaan
tanah menjadi kering dan hewan mati.
c. Letusan gunung berapi akan mengakibatkan musnahnya hewan dan tumbuhan dan
lingkunganpun mengalami kerusakan.
2. Perubahan lingkungan akibat campur tangan manusia
Manusia adalah makhluk hidup mempunyai kemampuan lebih dibandingkan
dengan makhluk lainnya. Makhluk hidup hanya menggunakan lingkungan untuk
kelangsungan hidup, tetap manusia mampu menggunakan lingkungan untuk
meningkatkan hidupnya, tetapi dapat merusak lingkungan misalnya :
a. Penebangan hutan secara sembarangan.
b. Perburuan secara liar.
3. Penggunaan zat – zat kimia
4. Pembuangan sampah dan limbah meliputi rumah tangga dan limbah pabrik
5. Akibat sampingan dari kemajuan tekhnologi dapat mengakibatkan populasi udara,
air, tanah, misalnya pabrik – pabrik selain mengeluarkan limbah juga mengakibatkan /
mengeluarkan gas beracun serta debu yang berbahaya bagi makhluk hidup.
BAB IV
KEARIFAN MANUSIA DALAM MENGOLAH LINGKUNGAN
Seperti kita ketahui bersama bahwa manusia mempunyai pengaruh besar terhadap
lingkungannya,karena manusia mampu mengubah lingkungan sesuai dengan
kebutuhannya,dan sebaliknya lingkungan mempunyai peranan yang menentukan bagi
kelangsungan hidup manusia.
Manusia sekarang ini sudah melakukan pengelolaan lingkungan yang merupakan upaya
pada pelaksanaan yang terpadu dalam pemanfaatan,penataan, pemiliharaan, pengawasan,
pengendalian dan pengembangan lingkungan hidup. Manusia sejak lama sudah
melakukan pengelolaan lingkungan.
Pengelolaan lingkugkan dapat dilakukan melalui beberapa cara antara lain
pencegahan pencemaran,pengembalian kesuburan tanah, pengaturan tataguna lahan dan
air dan tanah.
A. Pencegahan pencemaran.
Salah satu dari inisiatif manusia yaitu perlu dilakukan penanggulangan sedini
mungkin.
Adapun usaha manusia dalam mengatasi pencemaran lingkungan antara lain:
1. Jalur hijau disetiap kota seluruh Indonesia telah dibuat jalur hijau dan taman-taman
kota.
2. Daur ulang sampah, sampah bekas peralatan rumah tangga dan plastic pabrik dan
lain-lain akan dikubur dan tidak dapat diuraikan.
3. Pemakaian pestisida sesuai aturan/takaran.
4. Melarang pembuangan sampah/limbah pabrik keperairan(sungai/laut).
5. Setiap pabrik harus menggunakan alat penyaring pada cerobong asap, agar tidak
menimbulkan asap yang beracun.
6. Menjauhkan pabrik dan pembangunan industri.
7. Mengadakan pengawasan terhadap kebudayaan asing yang tidak sesuai dengan
kepribadian bangsa kita Indonesia.
8. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan cinta lingkungan.
11
B . Pengawetan Tanah.
Tanah adalah merupakan benda alamiah yang memiliki sifat kompleks yang dapat
memberi suatu manfaat bagi segenap kehidupan manusia dan seluruh makhluk hidup.
Apabila tanah mengalami kerusakan maka akan sulit untuk mengembalikan
kesuburan tanah,kecuali pada fase-fase tertentu saja.
Misalkan menghindari erosi,mengembalikan kesuburan tanah.
Apabila tanah tetap subur ada beberapa cara untuk mengolah yang harus
dilakukan antara lain:
1. Melakukan pemupukan dengan menggunakan bermacam –macam jenis pupuk agar
dapat mengembalikan kesuburan tanah.
2. Membuat sengkedan pada lahan yang miring.
3. Tidak menanami lahan dengan satu jenis tanaman secara terus menerus.
4. Penggeburan tanah, supaya tanaman tidak kekurangan O2.
5. Menjaga agar tanah tidak tercemar oleh senyawa kimia seperti detergent dan lain –
lain yang dapat merusak lapisan tanah.
Tanah merupakan tempat kehidupan bagi organisme dalam tanah, yang berguna
menunjang kelestarian lingkungan.
Oleh karena itu tanah harus dijaga kelestariannya agar tidak tercemar oleh zat – zat yang
tidak diinginkan dan tidak merugikan bagi seluruh makhluk hidup.
D. Perlindungan alam.
Perlindungan alam yaitu cara untuk melindungi alam secara keseluruhan agar
tetap terjaga keseimbangan yang lestari dan serasi.
Adapun usaha yang dilakukan manusia :
a. Perlindungan terhadap hewan dan tumbuhan serta lingkungan
b. Penghematan dalam penggunaan kekayaan alam seperti penggunaan bahan baku dan
bahan tambang.
c. Pencegahan erosi dan banjir.
d. Larangan penebangan hutan.
Dengan demikian usaha yang dilakukan manusia tersebut agar menjaga alam
dalam keadaan seimbang, sehingga tidak terjadi kerusakan dan kepunahan.
Kesadaran manusia untuk perlindungan alam dalam hal ini penggunaan kekayaan
alam dan pencegahan kerusakan alam, sangatlah penting agar apa yang kita canangkan
dapat tercapai.
Dengan adanya kesadaran manusia dalam perlindungan alam maka akan terjadi
keseimbangan yang lestari dan serasi tercipta kesadaran akan pentingnya keselamatan
lingkungan bagi kehidupan manusia.
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Puji syukur kehadirant Tuhan Yang Maha Esa, bahwa akhirnya penulis dapat
menyelesaikan karya tulis ini. Berdasarkan dari uraian karya tulis ini, penulis dapat
menyimpulkan yaitu peranan manusia dalam menanggulangi pencemaran lingkungan.
Adapun kesimpulan yang penulis dapat ambil dari hasil karya tulis ini adalah sebagai
berikut :
1. Dengan adanya lingkungan yang bersih manusia dapat terhindar dari bahaya
kematian.
2. Dampak dari pencemaran air dan tanah adalah terjadinya pencemaran lingkungan
sehingga lingkungan menjadi rusak dan dapat membahayakan kita sendiri.
3. Pencemaran yang terdapat pada lingkungan ini dapat menimbulkan masalah –
masalah yang membahayakan bagi kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup
lainnya, tetapi pada dasarnya semua pencemaran yang timbul itu adalah karena ulah
manusia itu sendiri, yang sering kali mengadakan eksploitasi terhadap sumber daya
alam secara besar – besaran dengan menggunakan tekhnologi canggi tanpa
memperhatikan keseimbangan lingkungan dan daya tahan lingkungan itu.
4. Apabila pencemaran lingkungan ini tidak segera ditanggulangi maka kehidupan
manusia dapat terancam.
Demikianlah kesimpulan yang dapat penulis ambil berdasarkan uraian dan penjelasan
pada bab-bab terdahulu.
B. Saran-saran
Dalam penyampaian saran-saran disini sebelumnya penulis minta maaf apabila
terdapat kata-kata yang tidak berkenan atau kurang sopan. Sehubungan dengan
kesimpulan yang telah penulis ambil diatas khususnya butir empat, disebutkan bahwa
apabila pencemaran lingkungan yang terjadi ini tidak segera ditanggulangi maka
kelangsungan hidup manusia lainnya dapat terancam. Oleh karena itu penulis mencoba
untuk memberikan saran yang berkenaan dengan masalah yang bersangkutan dengan
karya tulis ini.
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Yayat Ibayati Melani Kurniasi Dra. Biologi I Ganeca Exact Bandung Tahun 1994.
2. Slamet Prawirohartono Drs. Biologi, Erlangga, Jakarta Tahun 1990.
3. R. Harsono Tjokrodanerdjo Drs. Kimia, Erlangga, Jakarta Tahun 1991.
4. I Gede Nyoman Sumada, Biologi, PT Intan Pariwara, Kalimantan Tengah Tahun
1990
5. Soemarso, Biologi, PT Intan Pariwara, Kalimantan Tengah Tahun 1991.
16
17
18
19