Anda di halaman 1dari 24

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumber Daya Alam merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan
ini,karena tanpa ada sumber daya alam kita mustahil untuk dapat hidup
di dunia ini,misalnya untuk makan maka kita mengambil makanan
tersebut dari alam,untuk membangun rumah kita menggunakan
kayu,kayu ter sebut juga berasal dari sumber daya alam dan masih
banyak yang lainnya pokoknya semua kegiatan di bumi ini pasti tidak
terlepas dari sumber daya alam.Di Indonesia ini terdapat berbagai
macam sumber daya alam yang melimpah,namun kitasepertinya tidak
memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan baik dan juga tidak
bijaksana dalam menggunakannya.Mengingat begitu pentingnya
manfaat sumber daya alam ter sebut maka kita seharusnya melakukan
konser vasi atau melestarikan sumber daya alam tersebutuntuk
kelangsungan hidup kita.

Undang Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi


Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya, menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam hayati adalah
pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan
secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya
dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman
dan nilainya.

Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui


kegiatan :

• Perlindungan sistem penyangga kehidupan

• Pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa beserta


ekosistemnya

• Pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati beserta ekosistemnya

1
Usaha untuk memperoleh manfaat yang setinggi-tingginya dari sumber daya
alam sering mengakibatkan menurunnya kemampuan sumber daya
alam yang bersangkutan bahkan terkadang dapat mengakibatkan
kepunahan dari sumber daya alam tersebut.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Konservasi?

2. Jenis-jenis sumber daya alam?

3. Upaya untuk melakukan konservasi sumber daya alam?

4. Kendala untuk melakukan konservasi?

5. Apa aja Prinsip-prinsip etika biologi konservasi?

6. Contoh Konservasi Sumber daya alam di Indonesia?

3
1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk mengetahui


konservasi dan perlindungan alam yang terdapat di dalam kehidupan alami.
Selain itu, pembuatan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas dari mata
pengantar ilmu perikanan .

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Konservasi Sumber Daya Alam

Ditinjau dari bahasa, konservasi berasal dari kata conservation, dengan pokok
kata to conserve (Bhs inggris) yang artinya menjaga agar bermanfaat,
tidak punah/lenyap atau merugikan. Sedangkan sumber dalam alam
sendiri merupakan salah satu unsur dari lingkungan hidup yang terdiri
dari sumber daya alam hayati dan sumber daya alam non hayati, serta
seluruh gejala keunikan alam, semua ini merupakan unsur pembentuk
lingkungan hidup yang kehadirannya tidak dapat dipisahkan satu
dengan yang lainnya.

Sedangkan menurut ilmu lingkungan, Konservasi adalah :

1. Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau


distribusi yang berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain
pihak menyediakan jasa yang sama tingkatannya.

2. Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan


dan sumber daya alam (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu
yang stabil sepanjang reaksi kiamia atau transformasi fisik.

3. Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan.

4. Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola,
sementara keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung
dengan mempertahankan lingkungan alaminya.

Dari sedikit uraian tersebut diatas, maka konservasi sumber daya alam dapat
diartikan sebagai pengelolaan sumber daya alam yang dapat menjamin
pemanfaatannya secara bijaksana dan menjamin kesinambungan

5
persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas
keanekaragamannya.

2.2 Jenis- Jenis Sumber Daya Alam

Berdasarkan kemungkinan pemulihannya, ada 2 macam sumber daya alam,


yaitu :

1. Renevable, sumber daya alam yang dapat dipulihkan/ diperbaharui, yaitu


sumber daya alam yang dapat dipakai kembali setelah diadakan
beberapa proses. Contoh : air, pohon, hewan dan lain-lain.

2. Anrenevable, yaitu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui/


dipulihkan apabila dipakai terus menerus akan habis dan tidaka dapat
diperbarui.

Contoh : minyak bumi, batubara, Emas dan lain-lain.

Berdasarkan kegunaan atau penggunaannya, ada 2 macam sumber daya alam,


yaitu :

1. Sumber daya alam penghasil bahan baku adalah sumber daya alam
yang dapat digunakan untuk menghasilkan benda atau barang lain
sehingga nilai gunanya akan menjadi lebih tinggi. Contoh : hasil hutan,
barang tambang, hasil pertanian.

2. Sumber daya alam penghasil energi adalah sumber daya alam yang
dapat menghasilkan atau memproduksi energi demi kepentingan umat
manusia di muka bumi. Contoh : ombak, panas bumi, arus air sungai,
sinar matahari, minyak bumi, gas bumi, dan lain sebagainya.

Berdasarkan jenisnya, sumber daya alam di bagi 2 macam jenis, yaitu :

1. Sumber daya alam hayati/biotik adalah sumber daya alam yang berasal
dari makhluk hidup. Contoh : tumbuhan, hewan, mikro organisme, dan
lain-lain.

6
2. Sumber daya alam non hayati/abiotik adalah sumber daya alam yang
berasal dari benda mati. Contoh : bahan tambang, air, udara, batuan,
dan lain-lain.

Berdasarkan pemanfaatannya, sumber daya alam di bagi menjadi 5 macam,


yaitu :

1. Sumber daya alam materi, yang di manfaatkan adalah materi sumber


daya alam tersebut. Contoh: bahan galian yang digunakan untuk
pemenuhan kebutuhan.

2. Sumberdaya alam hayati adalah sumber daya yang memanfatkan


makhluk hidup meliputi hewan dan tumbuhan.

3. Sumber daya alam energi yang dimanfaatkan adalah energi yang


tekandung dalam sumber daya alam tersebut. Contoh: bahan bakar
minyak.

4. Sumber daya alam ruang merupakan pemanfaatan ruang atau tempat


yang diperlukan manusia dalam hidupnya.

5. Sumber daya alam waktu: Sumber Daya Alam yang pemanfaatannya


tergantung waktu. Contoh: Sawah tadah hujan hanya dapat difungsikan
saat musim penghujan

Sumber daya alam berdasarkan nilai ekonomis atau nilai kegunaannya dibagi
menjadi 3 macam, yaitu :

1. Sumber Daya Alam Ekonomis Tinggi merupakan sumber daya alam


yang dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang tinggi. Contoh :
mineral dan logam mulia seperti emas, perak, intan.

2. Sumber Daya Alam Ekonomis Rendah merupakan sumber daya alam


yang dalam mendapatkannya memerlukan biaya yang relatif murah.
Contoh: Pasir, Batu.

7
3. Sumber Daya Alam nonEkonomis merupakan sumber daya alam yang
dalam mendapatkannya tidak memerlukan biaya. Contoh : Udara, Sinar
dan Panas Matahari

Sumber daya alam berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan menjadi 5


kelompok, yaitu:

1. Sumber daya lahan atau tanah.

2. Sumber daya hutan.

3. Sumber daya air.

4. Sumber daya laut.

5. Sumber daya mineral.

Sumber daya alam menurut Barlow dapat dibagi ke dalam 3 kelompok, yaitu

1. Sumber daya alam yang dapat diperbarui.

2. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui.

3. Sumber daya alam yang memiliki sifat gabungan sumber daya biologis
dan Sumber daya tanah (lahan).

2.3 Prinsip- Prinsip Etika Biologi Konservasi

Biologi konservasi berdasarkan pada serangkain prinsip-prinsip pokok yang


secara umum disepakati oleh bidang-bidang ilmu dalam biologi
konservasi. Prinsip-prinsip tersebut mungkin tidak dapat dibuktikan
secara langsung. Namun, menyepakati semua prinsip-prinsip tersebut
bukanlah suatu persyaratan mutlak bagi ahli biologi konservasi.
Sebagai contoh, kaum keagamaan yang aktif dalam pergerakan
konservasi yang tidak percaya pada teori evolusi, kemungkinan tidak
sepakat dengan sebagian prinsip-prinsip biologi konservasi. Namun,
rangkain pernyataan ideologi dan etika tersebut membentuk landasan
filosofi dari disiplin ilmu ini, dan dapat memberikan inspirasi bagi
pendekatan penelitian dan aplikasi yang praktis. Sepanjang individu-

8
individu atau organisasi-organisasi sepakat dengan satu atau dua dari
prinsip-prinsip tersebut, mereka sering kali bersedia mendukung upaya-
upaya konservasi.

Inilah prinsip-prinsip konservasi yang tengah berkembang tersebut :

Keanekaragaman spesies dan komonitas biologi harus dilindungi.


Padaumummnya, kebanyakan orang turut menikmati manfaat
keanekaragaman hayati, sehingga setuju dengan prinsip-prinsip ini.

1. Kepunahan spesies dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari.

2. Kompleksitas harus dipelihara. Banyak hal yang sangat berharga dan


menarik dari keanekaragaman hayati hanya dapat ditemukan pada
lingkungan alami. Misalnya, tumbuhan dengan bunga-bunga yang aneh
dipolinasi oleh serangga-serangga yang khusus pula.

3. Evolusi harus berlanjut. Adaptasi evolusi merupakan proses yang


mengarah pad pembentukan spesies baru dan meningkatkan
keanekaragaman hayati.

4. Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik. Nilai ini tidak didapat


hanya dari sejarah evolusi mereka serta peran ekologinya yang unik,
namun juga dari keberadaannya.

2.4 Mengapa Sumber Daya Alam di Konservasikan ?

Konservasi sumber daya alam sangatlah penting bagi kehidupan dan nilai
ekonomi mengingat tanda–tanda kelangkaan sangatlah menyolok.
Berbagai tindakan yang sangat perlu, terkait hidup matinya manusia
tidak khususnya dengan demikian pendekatan kultur masyarakat
modern maupun tradisional perlunya ada sikap tidak difokuskan hanya
pada bagian tertentu saja yang penting yang mempuyai daya tarik, dan
sumber daya alam yang dianggap terancam. Amat penting untuk
meningkatkan kesadaran dan mengurangi ancaman terhadap sumber
daya alam tersebut, tetapi jarang berhadapan langsung dengan

9
masalah yang lebih mendasar dalam skala yang lebih luas yang
berkaitan dengan hilangnya suber daya alam pada umumnya.

Dengan alasan tersebut kegiatan–kegiatan konservasi akan lebih di tingkatkan


dan lebih difokuskan pada tingkat penyelamatan ekosistem.
Bagaimanapun waktu terus berlanjut dan ekosistem yang penting terus
harus (wajib ) diplih untuk kegiatan konservasi pada saat ini.
Diharapkan / dianjurkan bagi manusia dalam upaya penyelamatan 70 %
keanekaragam hayati yang ada didunia. Dengan demikian dapat dapat
dianggap ekosistem dinegara–negara dunia mendapat perhatian. Satu
pendekatan konservasi sumber daya alam didunia menggali wilayah –
wilayah potensi.

2.5 Penerapan Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

Konservasi sumber daya alam nabati merupakan suatu barang baru bagi
masyarakat kita dan masyarakat lainnya didunia dan ini bertentangan
dengan paham masyarakat pada umumnya. Maka diperlukan
perjuangan yang cukup gigih dan berat untuk memasyarakatkan
konservasi sumber daya alam.

1. Bahwa penempatan suaka alam dan kawasan pelestarian alam bukanlah


suatu keputusan yang mubadzir tetapi adalah tindakan yang harus
dilakukan untuk mencadangkan 10 % kekayaan alam yang sewaktu –
waktu bisa dimanfaatkan secara bertanggung jawab.

2. Keberhasilan program konsevasi sumber daya alam hayati tidak


semenarik keberhasilan program lainnya seperti program peningkatan
pangan program listrik masuk desa dan lain – lain. Hal ini berdampak
fisik dan spikologis pada kebijaksanaan masyarakat.

3. Pembuktian perlu tidaknya konservasi sumber daya alam menggunakan


disiplin ilmu yang kompleks. Jadi sulit dicerna oleh rata – rata
masyarakat.

10
4. Rata – rata kebutuhan jangka pendek dan menengah bagi penduduk
Indonesia belum tercapai, maka sulit untuk menyakinkan masyarakat
bahwa kebutuhan jangka panjang juga perlu diperjuangkan sejak dini.

5. Terbatasnya sumber – sumber managemen ditengah – tengah


masyarakat. Oleh karena itu masyarakat selalu cenderung
mementingkan hal yang actual dan menarik.

6. Persepsi masyarakat terhadap tindakan pelanggaran hukum di bidang


konservasi tidak sama dengan tindakan atau kejahatan lainnya.

2.6 Upaya untuk melakukan konservasi sumber daya alam

Agar usaha pembangunan konservasi sumber daya alam dan lingkungan


hidup di Indonesia dapat mencapai harapan yang telah ditetapkan
secara garis besar perlu ditempuh upaya sebagai berikut :

1. Intensifikasi pengelolaan kawasan konservasi.

2. Peningkatan dan perluasan kawasan konservasi sehingga mewakili tipe-


tipe ekosistem yang ada.

3. Recruitment dan peningkatan ketrampilan personel melalui pendidikan


dan latihan.

4. Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai.

5. Peningkatan kerjasama dengan isntansi lain didalam dan luar negeri.

6. Penyempurnaan peraturan perundang-undanagn dibidang konservasi


sumber daya alam dan lingkungan hidup.

7. Peningkatan pengamanan dan pengawasan terhadap kawasan


konservasi (dengan pemberian pal-pal batas) peradaran flora dan
fauna.

8. Memasyarakatkan konservasi ke seluruh lapisan masyarakat sehingga


dapat berperan serta dalam upaya konservasi sumber daya alam dan
lingkungan.

11
2.7 Kendala dalam konservasi sumber daya alam

Dalam melaksanakan pembangunan konservasi sumber daya alam, dan


ekosistemnya masih ditemui kendala pada umumnya diakibatkan oleh :

1. Tekanan penduduk Jumlah penduduk Indonesia yang padat sehingga


kebutuhan akan sumber daya alam meningkat.

2. Tingkat kesadaran Tingkat kesadaran ekologis dari masyarakat masih


rendah, hal ini dikarenakan tingkat pendidikan yang rendah dan
pendapatan yang belum memadai. Sebagai contoh beberapa kawasan
konservasi yang telah ditetapkan banyak mengalami kerusakan akibat
perladangan liar / berpindah-pindah.

3. Kemajuan teknologi Kemajuan teknologi yang cukup pesat akan


menyerap kekayaan (eksploitasi sumber daya alam) dan kurangnya
aparat pengawasan serta terbatasnya sarana prasarana.

4. Peraturan dan perundang-undangan Peraturan perundang-undangan


yang ada saat ini belum cukup mendukung pembentukan kawasan
konservasi khususnya laut (perairan).

2.8 Konservasi sebagai investasi

Upaya konservasi sumber daya alam selama ini nampaknya tenggelam di


tengah gemuruh upaya eksploitasi besar-besaran yang tidak terkendali
demi kepentingan sesaat. Kita bisa lihat bahwa utilisasi dari sumber
daya alam yang kita miliki tidak sepenuhnya bisa dinikmati oleh rakyat
dalam bentuk kemakmuran sebagaimana yang diamanahkan oleh
konstitusi kita. Sumber daya alam kita banyak dieksploitasi untuk
kemudian diekspor ke negara lain dengan harga yang sangat murah
karena kita tidak pernah menghitung biaya kerusakan alam yang
diakibatkannya. Hasil dari pendapatan akan penjualan kekayaan alam
kita pun tidak kemudian otomatis diinvestasikan untuk memperkuat
akumulasi modal fisik dan modal manusia Indonesia. Kita bisa lihat
bahwa kualitas Human Development Index kita masih rendah

12
dibandingkan negara yang tidak memiliki kekayaan alam seperti yang
dimiliki Indonesia di kawasan Asia Tenggara.

Terkait dengan harmonisasi antara kepentingan ekonomi dan kelestarian


lingkungan, ada baiknya kita mencermati pesan dari Profesor Herman E
Daly (2007), seorang guru besar di bidang ecological economics di
University of Maryland yang patut kita camkan dan laksanakan terkait
dalam hal pengelolaan S yakni pertama, membatasi pengunaan sumber
daya alam yang menghasilkan limbah untuk tidak melewati ambang
batas kemampuan biologis ekosistem dalam menyerapnya. Kedua,
dalam mengeksploitasi sumber daya alm seyogianya tidak melampaui
batas kemampuan ekosistem dalam meregenerasi sumber daya alam
tersebut, dan, ketiga, dalam mengonsumsi sumber daya alam yang tak
terbarukan, hendaknya jangan melampaui kecepatan dari
pengembangan subsitusi sumber daya yang terbarukan.

Jangan sampai terjadi ketika semua potensi sumber daya alam kita habis
terkuras dan pada saat yang sama hasil pengelolaan sumber daya alam
tersebut tidak digunakan untuk penguatan human capital di mana ketika
pengembangan sumber daya manusia tidak teroptimalkan, maka kita
akan mengalami keadaan sebagaimana pameo “sudah jatuh, tertimpa
tangga pula”. Jika kita mampu mengelola potensi sumber daya alam
kita dengan bijaksana dan berkelanjutan sekaligus manfaat adanya
sumber daya alam tersebut dapat dirasakan secara optimal bagi
kesejahteraan segenap rakyat, tentunya kekayaan sumber daya alam
yang kita miliki tersebut akan menjadi berkah dan bukan menjadi
kutukan.

2.9 Sumber daya alam dan pembangunan ekonomi

Sebagai negara yang dikaruniai kekayaan alam yang melimpah, Indonesia


memang membutuhkan hasil ekstraksi dari sumber daya daya alam
tersebut dalam membangun ekonominya. Secara teoritis, hubungan
antara pertumbuhan ekonomi dan kelestarian lingkungan telah lama
menjadi perdebatan yang cukup krusial. Teori ekonomi tradisional

13
menyebutkan adanya trade-off antara pembangunan ekonomi dan
kesinambungan sumberdaya alam/lingkungan hidup. Pertanyaan-
pertanyaan mengenai mengenai trade-off antara pembangunan
ekonomi dan konservasi sumber daya alam juga semakin mengemuka
terutama di negara-negara berkembang di kawasan Asia, Amerika
Latin, dan Afrika yang umumnya masih mengandalkan potensi sumber
daya alam seperti hutan dan pertambangan bahan-bahan mineral
sebagai sumber pendapatan ekonnomi.

Upaya menyeimbangkan kepentingan untuk pembangunan ekonomi dan


pelestarian lingkungan merupakan hal yang tak mudah dalam praktik.
Feiock dan Stream (2001) menyebutkan bahwa banyak pemimpin di
dunia dihadapkan pada pilihan yang rumit antara menjaga kelestarian
lingkungan dan upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Namun demikian, Feiock dan Stream dalam studinya mengenai dampak
kebijakan lingkungan terhadap investasi swasta di 50 negara bagian di
AS dalam kurun 1983-1994 menyebutkan bahwa tingkat investasi
swasta dan pembangunan ekonomi dapat ditingkatkan dengan regulasi
lingkungan yang dapat mengurangi ketidakpastian.

Hasil kesimpulan studi mereka juga menyebutkan, konflik kepentingan antara


bisnis dan kepentingan lingkungan memang tak bisa dihindari.
Beberapa unsur tertentu dari regulasi lingkungan mungkin akan
menciptakan disentif bagi kegiatan ekonomi, namun secara umum
kebijakan lingkungan yang dibarengi dengan reformasi kelembagaan
pada institusi yang berwenang dalam mengawasi kelestarian
lingkungan hidup justru akan mendorong investasi dan mempercepat
pembangunan ekonomi. Tentunya investasi yang dimaksud tidak hanya
bersifat mengeruk sumber daya alam tanpa kendali, namun harus
memberikan manfaat bagi pengembangan modal fisik dan insani
sekaligus tetap memperhatikan kaidah kesinambungan SDA dalam
jangka panjang.

Eksploitasi yang berlebihan terhadap sumber daya alam juga akan


menimbulkan biaya yang jauh lebih besar ketimbang dari manfaat

14
ekonomi yang bisa kita ambil ketika “mother nature fights back” dalam
bentuk bencana alam dan dampak kerusakan lingkungan terhadap
kelangsungan kehidupan manusia. Apalagi saat ini kita telah mulai
merasakan dampak perubahan iklim yang semakin nyata dengan
semakin tidak jelasnya batasan antara musim penghujan dan musim
kemarau. Kita bisa lihat akibat perubahan iklim dengan semakin
seringnya terdengar berita gagal panen petani atau rusaknya tanaman
mereka akibat iklim yang semakin tak menentu.

Dampak dari perubahan iklim akibat kurang bijaksananya kita dalam


mengeksploitasi sumber daya alam (misalnya pembabatan hutan yang
tak terkendali) dan manajemen pengelolaan lingkungan hidup yang tidak
memperhatikan kaidah kesinambungan (sustainability) tentunya akan
sangat berpengaruh dalam mempercepat kehancuran alam tempat kita
berpijak. Jika alam sudah tak bersahabat dan bencana semakin sering
tejadi, maka hal ini pun akan berdampak terhadap kita utamanya
masyarakat yang masih hidup di bawah ambang batas kemiskinan di
pedesaan dan kawasan terpencil yang masih menggantungkan hidupnya
kepada pertanian. Selain itu, eksploitasi sumber daya alam yang kurang
bijaksana akan menyebabkan hilangnya ecosystem service seperti udara
bersih dan segar, air bersih, dan keseimbangan ekosistem yang turut
menopang keberlanjutan kehidupan manusia.

2.10 Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pertambahan jumlah penduduk memerlukan peningkatan bahan pangan,


papan, dan sandang demi kesejahteraan manusia. Untuk mewujudkan
kesejahteraan tersebut, dilakukan pembangunan di segala sektor.
Dengan peningkatan pembangunan, maka akan terjadi peningkatan
penggunaan sumber daya alam untuk mendukung pembangunan. Dalam
penggunaan sumber daya alam tadi, hendaknya keseimbangan
ekosistem tetap dijaga dan dipelihara. Tetapi, pembangunan seringkali
berpengaruh negatif terhadap alam. Manusia seringkali mengadakan
eksploitasi terhadap alam tanpa memperhitungkan ketersediaan dan
keterbatasan sumber daya alam. Jika hal ini diabaikan terus-menerus

15
oleh manusia, maka akan terjadi kelangkaan sumber daya alam bahkan
sumber daya alam akan habis.

Manusia harus menyadari bahwa sumber daya alam bukan hanya digunakan
untuk kepentingan sekarang tetapi juga kesejahteraan anak cucu kita di
masa depan. Untuk itu, perlu cara pengelolaan sumber daya alam yang
benar agar kebutuhan manusia di masa depan dapat terpenuhi dengan
sebaik-baiknya. Pengelolaan sumber daya alam adalah upaya terpadu
untuk memelihara dan melestarikan ketersediaan sumber daya alam
agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi manusia.

Cara-cara pengelolaan sumber daya alam :

1. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berwawasan Lingkungan

Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan lingkungan


adalah sebagai berikut :

1. Menggunakan pupuk alami atau organik.

2. Penggunaan pestisida sesuai kebutuhan.

3. Penggunaan peralatan yang tepat dalam pembukaan tanah agar topsoil


tidak hilang.

4. Tidak membuang zat pencemar dan beracun ke saluran air, sungai dan
laut.

5. Setiap pabrik industri harus membuat cerobong asap yang tinggi dan
melakukan penyaringan asap.

6. Tidak membangun perumahan atau industri di wilayah resapan air.

7. Membuat terasering atau sengkedan pada lahan miring.

2. Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan

Contoh penerapan pengelolaan sumber daya alam berwawasan berkelanjutan


adalah:

16
1. Mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam.

2. Menggunakan sumber daya alam secara efisien.

3. Pemanfaatan sumber daya alam sesuai dengan daya dukung lingkungan.

4. Pengolahan barang tambang sebelum di ekspor agar memiliki nilai jual


yang tinggi dan mengurangi penggunaan barang tambang.

5. Mencari alternatif penggunaan bahan bakar minyak.

6. Menggunakan bahan bakar yang ramah lingkungan.

3. Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip ekofiensi

Contoh penerapan prinsip ekofiensi dalam kehidupan seharihari, seperti :

1. Menghemat penggunaan listrik,

2. Menghemat penggunaan air.

3. Menggunakan bensin super tanpa timbal untuk kendaraan,

4. Mendaur ulang kertas yang tidak terpakai,

5. Menjadikan sampah sebagai sampah atau pupuk,

6. Mendaur ulang barang yang sudah tidak terpakai (reuse),

7. Menggunakan kembali barang yang sudah dipakai (recycle),

8. Mengurangi eksploitasi yang berlebihan terhadap alam (reduce).

2.11 Contoh Konservasi Sumber Daya Alam di Indonesia

1. Kawasan suaka alam, adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik
didarat dan diperairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan
pengawetan keanekaragaman tumbuhan, satwa, dan ekosistemnya yang
juga berfungsi sebagai wilayah penyangga kehidupan.

17
2. Kawasan pelestarian alam, adalah kawasan dengan ciri khas tertentu baik
didarat maupun diperairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem
penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan
dan satwa, serta pemanfaatannya secara lestari sumber daya alam
hayati dan ekosistemnya.

3. Cagar alam, adalah hutan suaka alam yang berhubungan dengan


keadaan alam yang khas termasuk alam hewani dan alam nabati yang
perlu dilindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
Selain contoh yang disebutkan diatas tentunya masih banyak lagi contoh
yang lainnya seperti, melakukan reboisasi, membuang sampah pada
tempatnya, tidak melakukan penebangan hutan secara liar dan lain-lain.

Evaluasi dan Bahan Diskusi

1. Uraikanlah mengapa konservasi sumber daya alam perlu dilakukan ?

Jawab : Melihat kondisi sekarang ini, usaha konservasi tak hanya perlu
dilakukan, tetapi menjadi sangat perlu. Karena saat ini alam bumi telah
mengalami berbagai perubahan negatif akibat tingkah laku tak
bertanggungjawab kita yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan
kita pula bersama makhluk bumi lainnya. Keadaan bumi kian lama kian
tak tentu karena kedudukan manusia yang merubah segalanya tanpa
memikirkan kelestarian alam. Turunnya kuantitas dan kualitas sumber
daya alam di muka bumi merupakan akibat dari ulah buruk para manusia
seiring terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim yang semakin
berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan masa kini. Untuk
menanggulangi masalah ini, konservasi sumber daya alam sangatlah
perlu dilakukan untuk menjamin agar persediaan sumberdaya alam tidak
habis dalam waktu singkat.

2. Uraikanlah hubungan antara peningkatan jumlah penduduk dengan kualitas


sumber daya alam!

Jawab : Pertumbuhan jumlah penduduk dan kemajuan teknologi telah banyak


menimbulkan kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan akibat ulah

18
manusia disebabkan karena banyaknya zat pencemar/polutan yang
masuk ke lingkungan. Pencemaran air, tanah, dan udara dapat
mengganggu kesehatan dan kehidupan manusia. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa semakin meningkat jumlah populasi manusia,
semakin banyak pula sumber daya alam yang harus diambil untuk
memenuhi kebutuhannya. Sumber daya alam yang merupakan
kebutuhan dasar hidup manusia adalah air bersih, udara bersih, bahan
pangan, dan ketersediaan lahan.

3. Salah satu nilai yang terkandung di alam adalah nilai ilmiah, yaitu karena
alam merupakan sumber plasma nutfah. Jelaskanlah mengapa plasma
nutfah perlu dipertahankan!

Jawab : Plasma nutfah adalah sumber daya alam keempat di samping sumber
daya air, tanah, dan udara yang sangat penting untuk dilestarikan.
Pelestarian plasma nutfah sebagai sumber genetik akan menentukan
keberhasilan program pembangunan pangan. Kecukupan pangan yang
diidamkan akan tergantung kepada keragaman plasma nutfah yang
dimiliki karena pada kenyataannya varietas unggul, yang sudah, sedang,
dan akan dirakit merupakan kumpulan dari keragaman genetik spesifik
yang terekspresikan pada sifat-sifat unggul yang diinginkan. Secara
umum tujuan pemuliaan adalah menghasilkan varietas baru untuk
memperbaiki stabilitas produksi, memenuhi standar mutu, sesuai dengan
pola tanam setempat dan sesuai dengan keinginan pengguna.

4. Tuliskan kelebihan dan kekurangan konservasi secara in-situ!

Jawab : Kelebihan:

• Makhluk hidup lebih nyaman dengan lingkungannya yang merupakan


tempat asalnya sehingga hewan tersebut tidak stress

Kekurangan:

• Makhluk hidup tidak dapat terlalu terkontrol dan populasinya bahkan


dapat menurun karena bisa saja diburu oleh pemburu liar dan tidak

19
mendapatkan makanan yang cukup (kalah bersaing atau pun saat ada
krisis pangan).

• Makhluk hidup tersebut menjadi bergantung pada manusia sehingga


kehilangan natur aslinya (misalnya singa menjadi tidak pandai berburu
dan menjadi jinak).

5. Uraikanlah pada kondisi bagaimanakah konservasi secara ex-situ perlu


dilakukan!

Jawab : Yaitu pada saat kondisi spesies hewan atau tumbuhan mulai terantam
punah dengan melakukan metode konservasi yang mengonservasi
spesies di luar distribusi alami dari populasi tetuanya dengan
mengambilnya dari habitat yang tidak aman atau terancam dan
menempatkannya atau bagiannya di bawah perlindungan manusia.

6. Uraikanlah perbedaan Cagar Alam dengan Suaka Margasatwa.

Jawab : Cagar Alam adalah perlindungan terhadap ekosistem tumbuhan yg


hampir punah yang perlu dilindungi dan perkembangannya berlangsung
secara alami, sedangkan Suaka Margasatwa adalah perlindungan
terhadap satwa/hewan yg hampir punah yang kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan di habitat aslinya, tetapi untuk melindungi baik hewan
maupun tumbuhan keduanya tetap saling berhubungan.

7. Tuliskanlah satu contoh kearifan local tentang konservasi alam yang ada di
daerah anda. Jelaskan mengapa kearifan local tersebut dikategorikan
sebagai kegiatan konservasi alam!

Jawab : Karena kearifan lokal bertujuan untuk membudidayakan alam sehingga


termasukkonservasi alam. Contohnya, kearifan lokal di bidang pertanian
yaitu Pranoto Mongso. Pranoto mongso atau aturan waktu musim
digunakan oleh para tani pedesaan yang didasarkan pada naluri dari
leluhur dan dipakai sebagai patokan untuk mengolah pertanian.
Berkaitan dengan kearifan tradisional maka pranoto mongso ini
memberikan arahan kepada petani untuk bercocok tanam mengikuti

20
tanda-tanda alam dalam mongso yang bersangkutan, tidak
memanfaatkan lahan seenaknya sendiri meskipun sarana prasarana
mendukung seperti misalnya air dan saluran irigasinya. Melalui
perhitungan pranoto mongso maka alam dapat menjaga
keseimbangannya.

8. Salah satu zona buffer yang mampu mengurangi dampak bahaya banjir bagi
kota Medan adalahkawasan Sibolagit. Jelaskan apa hubungan
keterpeliharaan hutan dikawasan sibolangit dengan bahaya banjir di kota
Medan!

Jawab : Di Sibolangit terdapat satu sungai utama yang mengaliri kota Medan
yaitu sungai Deli.Sebagai sungai utama keterpeliharaannya harus
diusahakan agar tidak terjadi dampak yang akan membahayakan bagi
kota Medan.Apabila kondisi hutan di daerah ini buruk maka akan
mengakibatkan banjir yang luapannya akan sampai ke daerah
Medan.Kebanjiran inilah yang harus dicegah dengan memperbaiki
kulalitas hutan di sibolangit

9. Uraikanlah hubungan penggunaan pupuk organik dengan konservasi


pengawetan tanah!

Jawab : Pupuk memang bertujuan untuk menambah unsur hara dalam tanah.
Akan tetapi jika penggunaannya berlebihan, justru akan menimbulkan
pencemaran pada tanah dan air oleh zat kimiajadi ,jika menggunakan
pupuk kimia ada baiknya menggunakan sesuai dosis,jangan sampai
menjadikan tanah rusak

10. Tuliskanlah fungsi utama jalur hijau dan hutan kota yang ada di wilayah
perkotaan.

Jawab : Hutan kota dan jalur hijau mempunyai beberapa fungsi yaitu

a) Memperbaiki dan menjaga iklim mikro dan nilai estetika

b) Meresapkan air

21
c) Menciptakan keseimbangan dan keserasian lingkungan fisik kota

Pelestarian keanekaragaman hayat

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Konservasi sumber daya alam dapat diartikan sebagai pengelolaan sumber


daya alam yang dapat menjamin pemanfaatannya secara bijaksana dan
menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan
meningkatkan kualitas keanekaragamannya.

2. Nilai guna atau manfaat suatu sumberdaya tergantung pada berbagai


konteks ekonomi, politik, dan budaya.

3. Sumber daya alam itu terbagi menjadi dua yaitu sumber daya alam yang
dapat diperbaharui dan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui.

4. Renevable, sumber daya alam yang dapat dipulihkan/ diperbaharui.

5. Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik. Nilai ini tidak didapat hanya
dari sejarah evolusi mereka serta peran ekologinya yang unik, namun
juga dari keberadaannya.

23
DAFTAR PUSTAKA

http://www.dephut.go.id/informasi/tamnas/IsiTamnas.html

http://www.anneahira.com/taman-laut-di-indonesia.htm

http://id.orangutancentre.org/2010/11/apa-itu-taman-nasional/

http://www.anneahira.com/konservasi-laut.htm

http://fananiarifzqi.blogspot.com/2012/06/cagar-alam.html

http://superwenda.blogspot.com/2008/10/zonasi-taman-nasional-laut.html

http://sauddaniel.wordpress.com/2010/04/16/taman-nasional-laut-kepulauan-
seribu/

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-
ENGLISH/tn_kepulauanseribu.htm

24

Anda mungkin juga menyukai