DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5
M.Ridwan 234210114
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dan materi ini yang berjudul Teori
Pasar. Kami juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu mata
kuliah Pengantar Ilmu Ekonomi serta pihak-pihak yang mendukung kami untuk
pembuatan makalah ini.
Kami jauh dari kesempurnaan dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik
dan saran dapat pembaca berikan untuk lebih menyempurnakan makalah ini dan semoga
makalah ini berguna khususnya bagi kami dan pihak yang berkepentingan pada
umumnya.
2
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
BAB I
PENDAHULUAN
a.Latar Belakang
Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman
dan nilainya.
b.Rumusan Masalah
a.Apa yang dimaksud dengan konservasi
b.Apa yang di maksud dengan sumber daya alam
c.Apa itu konservasi sumber daya alam
d.Apa saja contoh konservasi sumber daya alam
3
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSERVASI
1. Pengertian konservasi
Konservasi memiliki arti sempit perlindungan. Istilah “konservasi” berasal dari kata
conservation yang mengandung makna kata con- (together) dan servare (keep/save)
yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save
what you have) dengan bijaksana (wise use).
Sedangkan dalam arti luas, pengertian konservasi adalah upaya, langkah dan metode
pengelolaan dan penggunaan biosfer secara bijaksana agar memperoleh keuntungan
terbesar secara lestari untuk generasi sekarang dengan tetap terpelihara potensi untuk
memenuhi kebutuhan dan aspirasi yang akan datang.
Penggunaan sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam jumlah
dan waktu yang lama menyebabkan munculnya konsep konservasi. Harapannya, dengan
tindakan konservasi yang tepat dapat menjaga kesejahteraan manusia secara
berkelanjutan.
Cakupan konservasi menurut International Union for Conservation of Nature and
Natural Resources (IUCN) meliputi manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme
hidup termasuk manusia. Tujuan utamanya yaitu tercipta kualitas kehidupan manusia
yang meningkat. Langkah-langkah termasuk dalam kegiatan manajemen konservasi
yaitu survei, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan.
4
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
3.Tujuan Konservasi
Tujuan konservasi warisan budaya untuk meningkatkan kesadaran budaya dan rasa
hormat dan adanya upaya melestarikan warisan yang dibangun untuk generasi di masa
mendatang.
Untuk mewujudkan langkah konservasi yang tepat, kita perlu menentukan strategi
dalam pelaksanaannya. Salah satu cara sebelum menyusun strategi konservasi adalah
dengan mengetahui tujuan konservasi. Setelah memahami tujuan konservasi, maka
pelaksanaannya dapat dilakukan dengan jelas dan terarah.
Dalam Strategi Konservasi Dunia oleh IUCN 1980, tujuan-tujuan konservasi adalah:
Konservasi bertujuan untuk memelihara proses ekologi penting dan sistem pendukung
kehidupan,
Melestarikan keanekaragaman genetik,
Upaya konservasi dilakukan guna memastikan pemanfaatan spesies dan ekosistem
yang berkelanjutan.
Secara umum, tujuan konservasi adalah sebagai berikut:
1. Memelihara dan melindungi tempat-tempat yang dianggap berharga agar
tidak hancur, berubah atau punah,
2. Melindungi benda-benda cagar alam yang dilakukan secara langsung seperti
membersihkan, memelihara, dan memperbaiki secara fisik atau dari faktor
lingkungan yang dapat merusak benda-benda tersebut,
3. Memanfaatkan kembali bangunn atau tempat yang fungsinya sudah tidak
dipergunakan dengan cara memperbarui atau mengembalikan fungsinya
seperti semula sehingga dapat mencegah terjadinya kegiatan pembukaan
baru yang bersifat mengalihkan fungsi awalnya.
Pemerintah melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009
menetapkan Hari Konservasi Alam Nasional setiap tanggal 10 Agustus. Peringatan ini
5
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
merupakan salah satu upaya dalam mengingatkan masyarakat bahwa konservasi adalah
bagian penting dalam pembangunan. Sehingga konservasi alam senantiasa berlanjut dan
dipertahankan untuk pemenuhan kebutuhan di masa sekarang dan mendatang
Pada umumnya, sumber daya alam berdasarkan sifatnya dapat digolongkan menjadi
SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat
diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak
dieksploitasi berlebihan. Tumbuhan, hewan, mikroorganisme, sinar matahari, angin, dan
air adalah beberapa contoh SDA terbaharukan. Walaupun jumlahnya sangat berlimpah
di alam, penggunaannya harus tetap dibatasi dan dijaga untuk dapat terus berkelanjutan.
SDA tak dapat diperbaharui adalah SDA yang jumlahnya terbatas karena
penggunaannya lebih cepat daripada proses pembentukannya dan apabila digunakan
secara terus-menerus akan habis. Minyak bumi, emas, besi, dan berbagai bahan
tambang lainnya pada umumnya memerlukan waktu dan proses yang sangat panjang
untuk kembali terbentuk sehingga jumlahnya sangat terbatas, minyak bumi dan gas
alam pada umumnya berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan yang hidup jutaan
tahun lalu, terutama dibentuk dan berasal dari lingkungan perairan.Perubahan tekanan
dan suhu panas selama jutaaan tahun ini kemudian mengubah materi dan senyawa
organik tersebut menjadi berbagai jenis bahan tambang tersebut.
6
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
Sumber daya alam hayati adalah sumber daya alam yang berasal dari
makhluk hidup. Contohnya, tumbuhan, hewan, dan hasil pertanian atau
perkebunan.
Sumber daya alam ini dapat diperbaharui dengan cara reproduksi alami
maupun dibudidayakan atau dikembangbiakkan. Untuk hewan, tumbuhan, dan
hasil pertanian atau perkebunan yang langka biasanya dilakukan pembiakan
buatan. Tujuannya agar mereka tidak punah dari muka bumi dan dapat
berkembangbiak dengan lebih cepat dari segi jumlah dan waktu. Selain itu juga
untuk menciptakan hasil pertanian atau perkebunan yang unggul agar memiliki
nilai ekonomi yang lebih tinggi.
7
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
menyambung atau mematri kabel dalam industri elektronik, pelapis besi agar
tidak mudah berkarat, dan sebagai pelapis kemasan obat.
c. Gas Alam
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah gas alam. Gas
alam biasa digunakan untuk memasak di dapur. Penggunaan lainnya, yakni
untuk proses pembakaran dan pemanasan di sektor industri seperti sebagai
pembangkit tenaga listrik (PLTU). Gas alam sebagai contoh sumber daya alam
yang tidak dapat diperbaharui adalah berasal dari fosil yang membentuk gas
metana.
d. Bauksit
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah bauksit.
Bauksit atau bijih aluminium terkandung dalam batuan yang mengalami proses
pencucian. Aluminium banyak digunakan untuk sebagai pelapis badan pesawat
terbang.
e. Nikel
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah nikel. Nikel
adalah jenis mineral logam yang banyak terkandung di wilayah laut dalam,
seperti di dasar lempengan samudra. Akibat proses endogen berupa
pengangkatan, wilayah laut itu naik ke permukaan darat.
f. Minyak Bumi
Contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah minyak bumi.
Minyak bumi adalah contoh sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
berasal dari fosil purba yang terperangkap di perut bumi. Setelah ditambang,
minyak bumi akan diolah menjadi berbagai jenis bahan bakar seperti bensin,
solar, hingga minyak tanah. Selain itu, produk sampingan lain dari contoh
sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak bumi adalah
plastik dan aspal.
8
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
9
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
perlindungan dan pelestarian terhadap satwa liar dan tumbuhan alam yang keadaan
populasi serta penyebarannya mengkhawatirkan ditinjau dari segi kelestariannya. Pada
tahun 1978 tercatat tidak kurang dari 104 jenis telah dinyatakan sebagai satwa liar yang
dilindungi. Sampai dengan tahun 1985, keadaan berubah menjadi 95 jenis mamalia, 372
jenis burung, 28 jenis reptil, 6 jenis ikan dan 20 jenis serangga yang dilindungi [3]
Kemajuan dan kegiatan konservasi alam di Indonesia juga banyak dirangsang oleh
adanya World Conservation Strategy (Strategi Konservasi Alam Sedunia), SKAS yang
telah disetujui pada waktu sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tanggal 15
Maret 1979. Pemerintah Indonesia menyambut positif SKAS tersebut, yang dituangkan
dalam tanggapan dan petunjuk Presiden Republik Indonesia pada waktu sidang kabinet
tanggal 5 Maret 1980, sebagai berikut:
Pemerintah Indonesia mendukung SKAS, seperti disepakati Sidang Umum
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Menugaskan setiap menteri menggunakan SKAS sebagai bahan masukan dalam
merencanakan dan melaksanakan program pemerintah sesuai dengan Garis-garis Besar
Haluan Negara.
Menyebarluaskan SKAS terhadap masyarakat luas untuk diketahui dan dilaksanakan
sesuai dengan semangat dan ideologi Pancasila [3]
Pada tahun 1983 dibentuk Departemen Kehutanan sehingga Direktorat Perlindungan
dan Pengawetan Alam statusnya diubah menjadi Direktorat Jenderal Perlindungan
Hutan dan Pelestarian Alam (PHPA) yang wawasan tugas dan tanggung jawabnya
semakin luas. Di samping itu, kegiatan koordinasi yang menyangkut permasalahan
lingkungan hidup, termasuk satwa liar, secara aktif dilakukan oleh Kantor Menteri
Negara dan Kependudukan Lingkungan Hidup (KLH) misalnya Operasi Tata Liman
pada tahun 1982, berhasil menggiring + 240 ekor gajah dari Lebong Hitam ke
Padangsugihan (Sumatera Selatan). Di Sumatra telah dilakukan beberapa studi tentang
AMDAL satwa liar, misalnya dampak eksploitasi minyak terhadap satwa liar di Suaka
Margasatwa Danau Pulau Besar dan Danau Bawah (Riau) dan studi AMDAL gajah
untuk lingkungan PIR (Perkebunan Inti Rakyat) Takseleri kelapa sawit di PT
Perkebunan VI Kabupaten Kampar (Riau). Beberapa studi AMDAL yang banyak
membahas pelestarian dan perlindungan satwa liar telah dilakukan.
4. Permasalahan Konservasi
Permasalahan lingkungan hidup yang kini menjadi permasalahan dunia tidak terlepas
dari adanya pengelolaan terhadap lingkungan hidup yang tidak terkontrol dengan baik.
Dampak negatif yang muncul dalam pengelolaan lingkungan hidup tidak terlepas dari
hakekat pembangunan yang secara sadar melakukan pemanfaatan sumber daya alam
untuk dapat mencapai tujuan pembangunan. Didalam mengelola atau memanfaatkan
lingkungan hidup, “tidak jarang manusia tertarik dan terpesona oleh tujuan yang
dikejarnya saja sehingga tidak menyadari akibat-akibat sampingannya” berupa risiko
10
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
yang bersifat langsung muncul maupun “laten” bagi kelanjutan kehidupan manusia
beserta generasi di masa mendatang.
a. Permasalahan dalam Bidang Ekonomi
Kerusakan lingkungan bukan saja akan mengurangi kemampuan sumber daya alam
dan jasa lingkungan dalam menyuplai kebutuhan manusia, namun juga memiliki
konsekuensi yang cukup dalam di tengah penderitaan yang diderita oleh masyarakat
akibat kerusakan lingkungan, seperti kekeringan dan kekurangan pangan. Ada
kecenderungan yang meningkat terhadap kerusakan alam yang terjadi di wilayah
lndonesia. Kecenderungan ini dalam beberapa hal dipicu oleh semakin meningkatnya
kebutuhan ekonomi dengan terus meningkatnya pertambahan penduduk. Dengan
demikian bukan saja pada jumlah sumber daya alam dan lingkungan yang semakin
banyak dikomsumsi namun juga intensitas yang semakin meningkat. Sifat sumber
daya alam yang merupakan barang publik kemudian menimbulkan eksternalitas yang
berakibat pada over consumtion dan over extraction terhadap sumber daya alam dan
lingkungan. Berbagai peristiwa menyangkut menurunnya kualitas lingkungan seperti
kasus pencemaran akibat penambangan di Teluk Buyat, penggundulan dan kebakaran
hutan, polusi udara, pencemaran wilayah pesisir dan lain sebagainya menunjukkan
bahwa kebijakan ekonomi yang hanya memenuhi keinginan pasar semata pada
akhirnya hanya akan mengorbankan kuantitas sumber daya alam dan lingkungan.
Manakala sumber daya alam dan lingkungan telah terdegradasi, maka akan menjadi
bumerang bagi pertumbuhan ekonomi itu sendiri[6]
b. Permasalahan dalam Bidang Sosial
Ketidakpahaman masyarakat akan lingkungan dapat berakibat fatal bagi kehidupan
local maupun dunia. Masalah sosial yang sering ditemukan adalah ketidakpedulan
masyarakat terhadap permasalahan lingkungan tersebut.
c. Permasalahan dalam Bidang Politik
Gerakan konservasi SDA yang dilahirkan atas kepentingan sebuah warisan keindahan
dunia bagi generasi mendatang telah mendunia. Berbagai konferensi internasional
melingkupinya. Dewasa ini, konservasi kemudian dipahami berbeda antara dunia utara
dan dunia selatan. Pemaknaan konservasi di dunia utara lebih mengutamakan warisan
keindahan, yang kemudian menjadikan kawasan konservasi steril dari manusia,
menjadi sebuah petaka ketika gagasan dialirkan ke wilayah selatan belahan dunia.
d. Permasalahan dalam Bidang Kelembagaan
Persoalan kelembagaan dalam pemerintahan bersumber dari bentuk dari kelembagaan
itu sendiri (portofolio atau nonportofolio), keterbatasan mandat, cakupan kewenangan,
dan lemahnya koordinasi. Cara pandang bahwa aspek lingkungan hidup merupakan
urusan Komisi VIII DPR RI (Komisi yang membidangi lingkungan), dan bukan
merupakan urusan komisi-komisi lainnya (misalnya yang menangani bidang
kehutanan, perdagangan, dan industri) masih sangat kental. Oleh sebab itu, tidaklah
mengherankan apabila isu-isu tertentu contohnya Lapindo yang menyebabkan
11
MAKALAH DASAR DASAR EKOLOGI
BAB III
D. Kesimpulan
Konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam yang
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan
persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman
dan nilainya
12