(MKB 349)
Oleh :
Ahmad Syafarudin Bachtiar
NPM. 16.03.0597
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kekuatan dan akal
pikiran yang sehat sehingga penulis dapat menyelesaikan Semester Pendek Mata Kuliah
Pengelolaan Kawasan Konservasin (MKB 349) berupa Tugas Makalah.
Pada kesempatan ini penulis dengan rendah hati mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Ir. Hj. Siti Farida, M.P selaku dosen pengampu mata kuliah Pengelolaan
Kawasan Konservasin.
Penulis menyadari atas kekurangan dan keterbatasan dalam penulisan. Oleh
karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan proposal penelitian ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
Halaman :
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
I. PENDAHULUAN 1
1. Latar Belakang 1
2. Runusan Masalah 1
3. Tujuan 2
4. Manfaat 2
II. PEMBAHASAN 3
ii
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka dapat dibuatlah rumusan
masalah sebagai berikut:
Manfaat dari hasil makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi
dan menjadi literatur dalam menyusun program konservasi di Indonesia.
2
II. PEMBAHASAN
3
Pengawetan jenis tumbuhan dan satwa dilakukan melalui upaya:
a. penetapan dan penggolongan yang dilindungi dan tidak dilindungi;
b. Jenis pengelolaan tanaman dan perlindungan habitat serta habitatnya;
c. Pemeliharaan dan pengembangbiakan.
3. Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya.
Pemanfaatan sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui kegiatan:
a. Pelestarian alam;
b. Gunakan jenis tumbuhan dan pembohong.
4
6. Penyempurnaan peraturan perundang-undanagn dibidang konservasi sumber
daya alam dan lingkungan hidup.
7. Peningkatan pengamanan dan pengawasan terhadap kawasan konservasi
(dengan pemberian pal-pal batas) peradaran flora dan fauna.
8. Memasyarakatkan konservasi ke seluruh lapisan masyarakat sehingga dapat
berperan serta dalam upaya konservasi sumber daya alam dan lingkungan
D. Prinsip-prinsip etika biologi konservasi
Biologi konservasi berdasrkan pada serangkain prinsip-prinsip pokok yang
secara umum disepakati oleh bidang-bidang ilmu dalam biologi konservasi. Prinsip-
prinsip tersebut mungkin tidak dapat dibuktikan secara langsung. Namun, menyepakati
semua prinsip-prinsip tersebut bukanlah suatu persyaratan mutlak bagi ahli biologi
konservasi. Sebagai contoh, kaum keagamaan yang aktif dalam pergerakan konservasi
yang tidak percaya pada teori evolusi, kemungkinan tidak sepakat dengan sebagian
prinsip-prinsip biologi konservasi. Namun, rangkain pernyataan ideologi dan etika
tersebut membentuk landasan filosofi dari disiplin ilmu ini, dan dapat memberikan
inspirasi bagi pendekatan penelitian dan aplikasi yang praktis. Sepanjang individu-
individu atau organisasi-organisasi sepakat dengan satu atau dua dari prinsip-prinsip
tersebut, mereka sering kali bersedia mendukung upaya-upaya konservasi. Inilah
prinsip-prinsip konservasi yang tengah berkembang tersebut:
1. Keanekaragaman spesies dan komonitas biologi harus dilindungi. Pada
umummnya, kebanyakan orang turut menikmati manfaat keanekaragaman hayati,
sehingga setuju dengan prinsip-prinsip ini.
2. Kepunahan spesies dan populasi yang terlalu cepat harus dihindari.
3. Kompleksitas harus dipelihara. Banyak hal yang sangat berharga dan menarik
dari keanekaragaman hayati hanya dapat ditemukan pada lingkungan alami.
Misalnya, tumbuhan dengan bunga-bunga yang aneh dipolinasi oleh serangga-
serangga yang khusus pula.
4. Evolusi harus berlanjut. Adaptasi evolusi merupakan proses yang mengarah pad
pembentukan spesies baru dan meningkatkan keanekaragaman hayati.
5
5. Keanekaragaman hayati memiliki nilai intrinsik. Nilai ini tidak didapat hanya
dari sejarah evolusi mereka serta peran ekologinya yang unik, namun juga dari
keberadaannya.
Mengapa sumber daya alam di konservasikan ?
Konservasi sumber daya alam sangatlah penting bagi kehidupan dan nilai
ekonomi mengingat tanda – tanda kelangkaan sangatlah menyolok. Berbagai
tindakan yang sangat perlu, terkait hidup matinya manusia tidak khususnya
dengan demikian pendekatan kultur masyarakatmodern maupun tradisional
perlunya ada sikap tidak difocuskan hanya pada bagian tertentu saja yang
penting yang mempuyai daya tarik, dan sumber daya alam yang dianggap
terancam. Amat penting untuk meningkatkan kesadaran dan mengurangi
ancaman terhadap sumber daya alam tersebut tetapi jarang berhadapan langsung
dengan masalah yang lebih mendasar dalam skala yang lebih luas yang berkaitan
dengan hilangnya suber daya alam pad umumnya. Dengan alasan tersebut
kegiatan – kegiatan konservasi akan lebih di tingkatkan dan lebih difokuskan
pada tngkat penyelamatan ekosistem. Bagaimanapun waktu terus berlanjut dan
ekosistem yang penting terus harus ( wajib ) diplih untuk kegiatan konservasi
pada saat ini. Diharapkan / dianjurkan bagi manusia dalam upaya pen
yelamatan 70 % keanekaragam hayati yang ada didunia. Dengan demikian dapat
dapat dianggap ekosistem dinegara – negara dunia mendapat perhatian. Satu
pendekatan konservasi sumber daya alam didunia menggali wilayah – wilayah
potensi.
E. Hutan Konservasi di Indonesia Beserta Fungsinya
Hutan sendiri merupakan sebuah faktor yang sangat penting bagi kehidupan
manusia. Banyak sekali bentuk pemanfaatan hutan oleh manusia yang bisa kita
temukan. Namun, sayangnya pada beberapa hal, pemanfaatan tersebut dilakukan dalam
cara yang kurang tepat. Hal inilah yang menimbulkan banyak sekali kerusakan hutan.
Dengan manfaat hutan yang begitu besar dan sangat penting, maka kita harus teliti dan
harus bijaksana dalam cara menjaga keseimbangan ekosistemdari hutan. Jika kerusakan
dan pemanfaatan yang keliru tetap dilanjutkan, maka kerusakan yang ada akan semakin
besar. Hal tersebut tentunya akan mempengaruhi pola hidup manusia baik secara
langsung maupun tidak. Kali ini, kita tak akan membahas mengenai beberapa hal
6
tentang kerusakan hutan. Namun, kita akan membahas tentang beberapa contoh hutan
konservasi di Indonesia. Beberapa jenis hutan dengan tujuan dan fungsi tertentu.
Beberapa hutan tersebut adalah
1. Cagar Alam
Contoh hutan konservasi di Indonesia yang pertama adalah cagar alam.
Kawasan yang satu ini merupakan salah satu bagian dari KSA atau Kawasan Suaka
Alam. Pada dasarnya kawasan KSA berfungsi untuk mengawetkan dan menjaga
kelestarian potensi keanekaragaman hayati di dalamnya. Pengertian cagar alam sendiri
adalah kawasan yang memiliki keunikan pada satwa, tumbuhan dan serta ekosistemnya,
sehingga untuk menjaga keberlangsungannya diperlukan penjagaan secara khusus.
Kawasan cagar alam sendiri merupakan salah satu kawasan yang memiliki peraturan
cukup ketat, kawasan ini biasanya sangat dijaga kelestarian dan kondisinya. Jika
berbicara mengenai kawasan Cagar alam yang ada di Indonesia maka , ada beberapa
kawasan yang cukup terkenal seperti kawasan Cagar Alam Sibolangit, Cagar Alam
Gunung Kratau. Setiap kawasan Cagar alam pasti memiliki tumbuhan atau hewan yang
unik dan dalam kondisi yang perlu dilakukan usaha pencegahan kepunahan.
2. Suaka Marga Satwa
Jenis hutan yang satu ini merupakan salah satu cara melestarikan flora dan
fauna yang hampir punah dan terancam. Pada dasarnya Suaka Marga Satwa adalah
sebuah kawasan hutan yang memang digunakan untuk membina atau melestarikan
satwa-satwa tertentu. Ada banyak sekali kawasan suaka marga satwa yang bisa kita
temukan di Indonesia. Penetapan suatu kawasan menjadi sebuah Suaka Marga Satwa
akan dipengaruhi oleh jenis keanekaragaman satwa yang ada di lokasi tersebut dan
kondisi dari satwa serat ekosistem pendukungnya.
3. Taman Nasional
Contoh hutan konservasi di Indonesia yang selanjutnya adalah Taman
Nasional. Kawasan yang satu ini merupakan sebuah kawasan yang masuk kedalam
golongan KPH atau Kawasan Pelestarian Hutan. Pada kawasan ini biasanya masih bisa
dilakukan pemanfaatan hutan secara lestari dan seimbang. Pengertian taman
nasional sendiri adalah Sebuah kawasan yang memiliki ekosistem asli yang ,asih
terawat dengan baik, serta biasanya akan dikelola dengan sistem zonasi-zonasi untuk
memilah kawasan. Taman Nasional sendiri biasanya selain berfungsi sebagai hutan
7
konservasi juga berfungsi sebagai hutan wisata dan hutan budaya. Beberapa Taman
Nasional yang bisa kita ketahui, seperti Taman Nasional Baluran, kemudian Taman
Nasional Sebangau.
4. Taman Hutan Raya
Taman hutan raya atau bisa disingkat sebagai tahura ini merupakan sebuah
kawasan yang sering juga dijadikan sebagai kawasan wisata. Salah satu Taman Hutan
Raya yang cukup terkenal adalah Tahura Ir Juanda yang ada di kawasan
Bandung. Pengertian taman hutan Raya sendiri adalah sebuah kawasan yang ditujukan
untuk pelestarian tumbuhan dan satwa baik secara alami maupun buatan. Selain menjadi
kawasan pelestarian, kawasan ini juga berfungsi sebagai lokasi wisata, budidaya,
budaya, dan serta pendidikan.
5. Taman Wisata Alam
Pengertian taman wisata alam sendiri sudah dapat kita temukan dari
penyebutannya. Kawasan hutan konservasi yang satu ini memang digunakan untuk
lebih bertujuan dalam bidang wisata dan kebudayaan. Namun, fungsi aslinya untuk
tetap menjaga kelestarian dan upaya konservasi tetap tidak ditinggalkan begitu saja.
Penjagaan kelestarian ekosistem menjadi salah satu hal penting yang sangat
diperhatikan bagi kawasan ini.
Itu tadi beberapa hal yang berhubungan dengan contoh hutan konservasi di Indonesia.
setiap kawasan konservasi akan memiliki watak dan ciri khas masing-masing. Namun,
salah satu hal yang sama dari semua kawasan tersebut adalah usahanya untuk tetap
menjaga keberlangsungan satwa, tumbuhan dan juga ekosistemnya secara alami dan
buatan. Semoga informasi tadi bermanfaat.
8
III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Konservasi artinya menjaga agar bermanfaat, tidak punah/lenyap atau
merugikan. Menurut kemungkinan pemulihannya, kita mengenal 2 (dua) macam sumber
daya alam, yaitu : Renevable, sumber daya alam yang dapat dipulihkan/ diperbaharui.
Anrenevable, yaitu sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui/ dipulihkan apabila
dipakai terus menerus akan habis dan tidaka dapat diperbarui. Upaya untuk melakukan
konservasi sumber daya alam Intensifikasi pengelolaan kawasan konservasi
Peningkatan dan perluasan kawasan konservasi sehingga mewakili tipe-tipe ekosistem
yang ada. Recruitment dan peningkatan ketrampilan personel melalui pendidikan dan
latihan. Peningkatan sarana dan prasarana yang memadai. Peningkatan kerjasama
dengan isntansi lain didalam dan luar negeri. Penyempurnaan peraturan perundang-
undanagn dibidang konservasi sumber daya alam dan lingkungan hidup. Peningkatan
pengamanan dan pengawasan terhadap kawasan konservasi (dengan pemberian pal-pal
batas) peradaran flora dan fauna. Memasyarakatkan konservasi ke seluruh lapisan
masyarakat sehingga dapat berperan serta dalam upaya konservasi sumber daya alam
dan lingkungan
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
http://duniabiologisaja.blogspot.com/2012/04/makalah-konservasi-sumber-daya-alam.
htmlhttp://hukumsda.blogspot.com/2012/01/konservasi-sumber-daya-alam.html
http://hasansyaidahfrimmerlieben.blogspot.com/2012/01/makalah-pengetahuan-
lingkungan.html
Pemerintah Republik Indonesia, 1990. Undang-undang No.5 Tahun 1990 tentang
Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya. Jakarta.
10