DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
UNIVERSITAS TADULAKO
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas Makalah Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup
yang berjudul “KRITERIA DAN JENIS KAWASAN KONSERVASI”. Makalah ini diajukan
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Lingkungan Hidup.
Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak yang harus di koreksi oleh karena itu kami mengharapkan masukan dari
semua pihak tentunya dengan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasisiwa dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
II.1Pengertian Konservasi....................................................................................................2
A. Kesimpulan.....................................................................................................................9
B. Saran...............................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2. Apa tujuan dan jenis dari konversi?
3. Apa yang dimaksud dengan Kawasan lindungan?
4. Apa saja jenis-jenis Kawasan lindung?
5. Bagaimana kriteria dari Kawasan lindung?
I.3 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai kawasan
konservasi dan kawasan lindung serta jenis-jenis kawasan konservasi dan kawasan
lindung.
BAB II
PEMBAHASAN
2
Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan
Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara
keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan
lingkungan alaminya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam
adalah pengelolaan sumber daya alam tak terbarui untuk menjamin pemanfaatannya
secara bijaksana dan sumber daya alam terbarui untuk menjamin kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta
keanekaragamannya.
3
Memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan serta satwa dan tipe
ekosistem.
Mewakili formasi dari biota tertentu dan unit-unit penyusunannya.
Memiliki kondisi alam, baik biota ataupun fisik yang memang masih
asli dan tidak atau belum diganggu manusia.
memiliki luas yang cukup dan juga mempunyai bentuk tertentu agar
dapat menunjang suatu pengelolaan yang sangat efektif untuk
menjamin keberlangusngan suatu proses ekologis secara alami.
Memiliki suatu ciri khas potensi tersendiri,yang dapat menjadi contoh
ekosistem yang keberadaannya memerlukan suatu upaya konservasi
tersendiri.
Memiliki komunitas tumbuhan dan juga satwa beserta ekosistemnya
yang sangat langka atau keberadaannya terancam punah.
4
pelestarian alam dapat terbagi menjadi beberapa kawasan taman nasional,
kawasan taman hut an raya, dan kawasan taman wisata alam.
Suatu kawasan yang bisa ditunjuk sebagai kawasan taman nasional
apabila sudah memiliki kriteria yang telah disebutkan sebagai berikut.
o Kawasan yang ditetapkan memiliki luas yang cukup untuk menjamin
kelangsungan proses ekologis secara alami.
o Memiliki sumber daya alam yang mempunyai khas tersendiri dan juga
unik, baik berupa jenis tumbuhan ataupun satwa dan ekosistemnya,
serta gejala alam yang utuh atau alami.
o Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang utuh.
o Mempunyai keadaan alam yang sangat asli dan juga alami untuk
dikembangkan sebagai pariwisata alam.
o Merupakan kawasan yang bisa dibagi menjadi zona inti, zona
pemanfaatan, zona rimba, dan juga zona lain yang karena
pertimbangan dan juga kepentingan rehabilitasi kawasan, serta
ketergantungan penduduk yang ada di sekitar kawasan, dan juga
dalam rangka untuk mendukung suatu upaya pelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya, yang bisa ditetapkan sebagai zona
tersendiri.
Merupakan kawasan dengan ciri khas, baik asli maupun buatan, baik
pada kawasan yang ekosistemnya masih utuh ataupun kawasan yang
ekosistemnya telah berubah.
Mempunyai luas wilayah yang memungkinkan untuk pembangunan
koleksi tumbuhan atau satwa, baik jenis asli atau bukan asli.
Mempunyai keindahan alam dan juga gejala alam
5
Memiliki daya tarik alam tersendiri yang berupa tumbuhan, satwa,
atau ekosistem gejala alam dan juga formasi geologi yang menarik.
Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin sutau kelestarian
potensi serta menjadikan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi
pariwisata dan rekreasi alam.
Kondisi lingkungan yang ada di sekitamya bisa mendukung upaya
suatu pengembangan pariwisata alam sekitar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
6
1.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konservasi
7
Pemerintah Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 1992 yang
mengatur tentang penataan ruang. Sekretariat Negara. Jakarta.
Pemerintah Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 yang
mengatur tentang penataan ruang. Sekretariat Negara. Jakarta.
Pemerintah Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 yang
mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup. Sekretariat Negara. Jakarta.
Yuniarti, Adia. 2011. Mengenal Peran dan Fungsi Hutan Konservasi. Karya ilmiah tidak
dipublikasikan, Institut Pertanian Bogor.