Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP

"KRITERIA DAN JENIS KAWASAN KONSERVASI"

Dosen Pengampu: Miftah, S.Pd, M.Pd

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 3

Moh. Ari Anugrah A. Lamakasi (A35122080)

Faujan D. Karahung (A35122076)

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya Kami bisa menyelesaikan tugas Makalah Mata Kuliah Kajian Lingkungan Hidup
yang berjudul “KRITERIA DAN JENIS KAWASAN KONSERVASI”. Makalah ini diajukan
guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Kajian Lingkungan Hidup.

Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
dan masih banyak yang harus di koreksi oleh karena itu kami mengharapkan masukan dari
semua pihak tentunya dengan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah ini memberikan informasi bagi pembaca, mahasisiwa dan
bermanfaat untuk pengembangan wawasan dan peningkatan ilmu pengetahuan bagi kita
semua.

Palu, 26 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................................. i

KATA PENGANTAR.............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang...............................................................................................................1

I.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1

I.3 Manfaat Penulisan..........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

II.1Pengertian Konservasi....................................................................................................2

II.2Jenis Kawasan Konservasi..........................................................................................3

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.....................................................................................................................9

B. Saran...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang


Kawasan merupakan kesatuan berbagai sumber daya daratan yang saling berinteraksi
membentuk suatu sistem struktural dan fungsional. Sifat dan perilaku kawasan di
tentukan oleh macam sumber daya yang merajai.
Kawasan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya.
Kawasan Konservasi atau kawasan yang dilindungi ditetapkan oleh pemerintah
berdasarkan berbagai macam kriteria sesuai dengan kepentingannya. Tiap negara
mempunyai kategori sendiri untuk penetapan kawasan yang dilindungi, dimana masing-
masing negara memiliki tujuan dan perlakuan yang mungkin berbeda-beda. Namun, di
tingkat internasional dinaungi oleh WCPA (World Commission on Protected Areas) yang
dulunya bernama CNPPA(Commision on National Parks and Protected Areas)yaitu
sebuah komisi dibawah IUCN (The Worlf Conservation Union) yang memiliki tanggung
jawab menjaga lingkungan konservasi di dunia, baik untuk kawasan darat maupun
perairan (Kemenhut, 2013).
Istilah hutan konservasi merujuk pada suatu kawasan hutan yang diproteksi atau
dilindungi. Proteksi atau perlindungan tersebut bertujuan untuk melestarikan hutan dan
kehidupan yang ada di dalamnya agar bisa menjalankan fungsinya secara maksimal.
Hutan konservasi merupakan hutan milik negara yang dikelola oleh pemerintah, dalam
hal ini Direktorat Jenderal Perlindungan dan Konservasi Alam, Kementrian Lingkungan
Hidup dan Kehutanan. Pengertian hutan konservasi menurut Undang-Undang No. 41
Tahun 1999 tentang kehutanan adalah sebagai berikut: Kawasan hutan dengan ciri khas
tertentu, yang mempunyai fungsi pokok pengawetan keeanekaragaman tumbuhan dan
satwa serta ekosistemnya (Adia, 2011).
Kawasan konservasi dalam kategori nasional mencakup dua kelompok besar, yaitu
Kawasan Suaka Alam (KSA) dan Kawasan Pelestarian Alam (KPA). Kawasan Suaka
Alam yang terdiri dari Cagar Alam dan Suaka Margasatwa, bertujuan untuk perlindungan
sistem penyangga kehidupan dan pengawetan sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.

I.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan konservasi?

1
2. Apa tujuan dan jenis dari konversi?
3. Apa yang dimaksud dengan Kawasan lindungan?
4. Apa saja jenis-jenis Kawasan lindung?
5. Bagaimana kriteria dari Kawasan lindung?
I.3 Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui mengenai kawasan
konservasi dan kawasan lindung serta jenis-jenis kawasan konservasi dan kawasan
lindung.

BAB II
PEMBAHASAN

II.1 Pengertian Konservasi


Secara harfiah, konservasi berasal dari bahasa inggris Conservetion yang
artinya pelestarian atau perlindungan. Sedangakan menurut ilmu lingkungan
konservasi adalah :
 Upaya efisiensi dari penggunaan energi, produksi, transmisi, atau distribusi yang
berakibat pada pengurangan konsumsi energi di lain pihak menyediakan jasa yang
sama tingkatannya.
 Upaya perlindungan dan pengelolaan yang hati-hati terhadap lingkungan dan
sumber daya alam
 (fisik) Pengelolaan terhadap kuantitas tertentu yang stabil sepanjang reaksi kiamia
atau transformasi fisik.

2
 Upaya suaka dan perlindungan jangka panjang terhadap lingkungan
 Suatu keyakinan bahwa habitat alami dari suatu wilayah dapat dikelola, sementara
keaneka-ragaman genetik dari spesies dapat berlangsung dengan mempertahankan
lingkungan alaminya.
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam
adalah pengelolaan sumber daya alam tak terbarui untuk menjamin pemanfaatannya
secara bijaksana dan sumber daya alam terbarui untuk menjamin kesinambungan
ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta
keanekaragamannya.

II.2 Jenis Konservasi


Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 1998
menyebutkan dua jenis kawasan konservasi, yaitu kawasan suaka alam dan
kawasan pelestarian alam.
a. Kawasan suaka alam
Kawasan suaka alam merupakan kawasan yang mempunyai ciri khas
tertentu, baik itu di daratan ataupun di daerah perairan yang mempunyai
fungsi pokok yaitu sebagai sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman
tumbuhan dan juga pada satwa. Kawasan suaka alam sendiri memiliki
ekosistem yang sekaligus dapat di fungsikan sebagai wilayah sistem
penyangga kehidupan.
Kawasan suaka alam terdiri atas kawasan cagar alam dan kawasan
suaka marga satwa. Kawasan cagar alam adalah kawasan suaka alam yang
ciri keadaan alamnya memiliki kekhasan tersendiri dari tumbuhan, satwa,
dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu dilindungi dan
perkembangannya keberlangsungan secara alami. 
Kawasan suaka margasatwa juga merupakan suatu kawasan suaka
alam yang memiliki ciri khas tersendiri yaitu berupa keanekaragaman dan
juga suatu keunikan jenis satwa untuk kelangsungan hidupnya serta dapat
dilakukan suatu pembinaan terhadap habitatnya.
Suatu kawasan yang telah ditunjuk sebagai kawasan cagar alam
apabila telah mempunyai kriteria yang telah ditetapkan sebagai berikut.

3
 Memiliki keanekaragaman jenis tumbuhan serta satwa dan tipe
ekosistem.
 Mewakili formasi dari biota tertentu dan unit-unit penyusunannya.
 Memiliki kondisi alam, baik biota ataupun fisik yang memang masih
asli dan tidak atau belum diganggu manusia.
 memiliki luas yang cukup dan juga mempunyai bentuk tertentu agar
dapat menunjang suatu pengelolaan yang sangat efektif untuk
menjamin keberlangusngan suatu proses ekologis secara alami.
 Memiliki suatu ciri khas potensi tersendiri,yang dapat menjadi contoh
ekosistem yang keberadaannya memerlukan suatu upaya konservasi
tersendiri.
 Memiliki komunitas tumbuhan dan juga satwa beserta ekosistemnya
yang sangat langka atau keberadaannya terancam punah.

Suatu kawasan dapat menjadi kawasan suaka margasatwa apabila telah


memenuhi kriteria sebagai berikut.

 Merupakan suatu tempat hidup dan juga perkembangbiakan serta jenis


satwa yang memang sangat perlu untuk dilakukan upaya
konservasinya.
 Mempunyai keanekaragaman serta populasi satwa yang sangat tinggi.
 Merupakan habitat dari suatu jenis satwa dan dikhawatirkan akan
punah.
 Merupakan tempat dan kehidupan bagi jenis satwa migran tertentu dan
Memiliki luas yang sangat cukup sebagai habitat jenis satwa yang
bersangkutan.

b. Kawasan pelestarian alam


Kawasan pelestarian alam merupakan kawasan yang juga mempunyai
ciri-ciri khas tertentu pada daerahnya, baik itu yang ada di daratan ataupun
di perairan, yang mempunyai fungsi sebagai perlindungan suatu sistem
penyangga dalam kehidupan,serta pengawetan keanekaragaman dan juga
jenis tumbuhan serta satwa, serta dalam upaya pemanfaatan secara lestari
sumber daya alam hayati dan juga pada sektor ekosistemnya. Kawasan

4
pelestarian alam dapat terbagi menjadi beberapa kawasan taman nasional,
kawasan taman hut an raya, dan kawasan taman wisata alam.
Suatu kawasan yang bisa ditunjuk sebagai kawasan taman nasional
apabila sudah memiliki kriteria yang telah disebutkan sebagai berikut.
o Kawasan yang ditetapkan memiliki luas yang cukup untuk menjamin
kelangsungan proses ekologis secara alami.
o Memiliki sumber daya alam yang mempunyai khas tersendiri dan juga
unik, baik berupa jenis tumbuhan ataupun satwa dan ekosistemnya,
serta gejala alam yang utuh atau alami.
o Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang utuh.
o Mempunyai keadaan alam yang sangat asli dan juga alami untuk
dikembangkan sebagai pariwisata alam.
o Merupakan kawasan yang bisa dibagi menjadi zona inti, zona
pemanfaatan, zona rimba, dan juga zona lain yang karena
pertimbangan dan juga kepentingan rehabilitasi kawasan, serta
ketergantungan penduduk yang ada di sekitar kawasan, dan juga
dalam rangka untuk mendukung suatu upaya pelestarian sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya, yang bisa ditetapkan sebagai zona
tersendiri.

Suatu kawasan yang ditetapkan menjadi suatu kawasan taman hutan


raya apabila apabila telah memiliki suatu kriteria yang sudah ditetapkan
sebagai berikut.

 Merupakan kawasan dengan ciri khas, baik asli maupun buatan, baik
pada kawasan yang ekosistemnya masih utuh ataupun kawasan yang
ekosistemnya telah berubah.
 Mempunyai luas wilayah yang memungkinkan untuk pembangunan
koleksi tumbuhan atau satwa, baik jenis asli atau bukan asli.
 Mempunyai keindahan alam dan juga gejala alam

Suatu kawasan ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam apabila


memenuhi kriteria sebagai berikut.

5
 Memiliki daya tarik alam tersendiri yang berupa tumbuhan, satwa,
atau ekosistem gejala alam dan juga formasi geologi yang menarik.
 Mempunyai luas yang cukup untuk menjamin sutau kelestarian
potensi serta menjadikan daya tarik untuk dimanfaatkan bagi
pariwisata dan rekreasi alam.
 Kondisi lingkungan yang ada di sekitamya bisa mendukung upaya
suatu pengembangan pariwisata alam sekitar.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

6
1.

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Konservasi

7
Pemerintah Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No. 24 Tahun 1992 yang
mengatur tentang penataan ruang. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 2007. Undang-Undang Republik Indonesia No. 26 Tahun 2007 yang
mengatur tentang penataan ruang. Sekretariat Negara. Jakarta.

Pemerintah Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992 yang
mengatur tentang pengelolaan lingkungan hidup. Sekretariat Negara. Jakarta.

Yuniarti, Adia. 2011. Mengenal Peran dan Fungsi Hutan Konservasi. Karya ilmiah tidak
dipublikasikan, Institut Pertanian Bogor.

Anda mungkin juga menyukai