Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KONSERVASI SUMBER DAYA ALAM

PERAN KONSERVASI SUMBER DAYA HUTAN TERHADAP


PEMBERANTASAN PENEBANGAN LIAR

Oleh :

NAMA :VIKRI ANSAR


NIM :M1B120048
KELAS :IL B

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN


JURUSAN ILMU LINGKUNGAN
FAKULTAS KEHUTANAN DAN ILMU LINGKUNGAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah yang berjudul

“Peran Konservasi Sumber Daya Hutan Terhadap Pemberantasan Penebangan Liar”

ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada

mata kuliah Konservasi Sumber Daya Alam. Selain itu, makalah ini juga bertujuan

untuk menambah wawasan. Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada

Bapak/Ibu,selaku Dosen Konservasi Sumber Daya Alam yang telah memberikan

tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang

studi yang saya tekuni ini.

Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang tidak

dapat saya sebutkan semua, terima kasih atas bantuannya sehingga sehingga saya

dapat menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iii
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 3
1.3 Tujuan..................................................................................................... 3

II PEMBAHASAN

2.1 Konservasi sumber daya hutan ............................................................... 4


2.2 Fungsi konservasi sumber daya huan....................................................... 5
2.3 Konservasi sumber daya hutan terhadap pemberantasan penebangan liar. 7
III PENUTUP

5.1 Kesimpulan............................................................................................. 11
5.2 Saran....................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hutan selain berfungsi sebagai paru-paru bumi, hutan jugamempunyai fungsi

menyediakan keperluan masyarakat pada umumnya dan khususnya untuk keperluan

pembangunan industri dan ekspor sehingga menunjang pembangunan ekonomi,

melindungi suasana iklim dan memberi daya pengaruh yang baik, memberikan

keindahan alam pada umumnya dan khususnya dalam bentuk cagar alam, suaka

margasatwa, taman perburuan, dan taman wisata, serta sebagai laboratorium ilmu

pengetahuan, pendidikan, dan pariwisata, serta merupakan salah satu unsur strategi

pembangunan nasional.

Sumber daya hutan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam

menunjang keberlangsungan mahkuk hidup yang perlu dijaga dan dilindungi

kelestariannya bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Hutan

memiliki fungsi pokok yang sangat mempengaruhi kehidupan, diantaranya fungsi

konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi. Sebagai fungsi konservasi, hutan

memiliki peranan dalam pengawetan flora dan fauna. Fungsi lindung, hutan memiliki

peranan dalam mencegah banjir, erosi, dan sebagainya.

1
Sebagaimana telah diketahui bersama bahwa di era pembangunan saat ini, setiap

negara dituntut untuk dapat meningkatkan pembangunan agardapat mengejar atau

menyamai negara-negara yang dianggap mapan dalam rangka menopang stabilitas

Internasional. Pembangunan tersebut diarahkan secara spesifik untuk mewujudkan

kesejahteraan masyarakat yang adil dan makmur di masing-masing negara tidak

terkecuali di Indonesia dengan memperhatikan segala aspek termasuk aspek

lingkungan hidup, seperti yang dijelaskan di dalam pasal 33 ayat 3 Undang-Undang

Dasar 1945 sebagai landasan konstitusional yaitu : “Bumi, air dan kekayaan alam

yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-

besar kemakmuran rakyat”.

Faktor ini pun menjadi alasan utama penebangan hutan. Padahal jika dipahami

keberadaan hutan, tidak hanya dapat dilihat dari sisi ekonomis saja tetapi juga dari

sosial budaya, dimana hutan sebagai tempat tinggal berbagai macam mahluk hidup,

binatang, dan tumbuhan sertadari sisi kesehatan sebagai paru-paru dunia, senjata

ampuh bagi pemanasan global serta banyak manfaat lainnya.

Aspek lingkungan ini penting didasarkan pada upaya pelestarian dan

perlindungan terhadap kekayaan alam sebagai hak bersama untuk dinikmati dan

wajib dijaga agar dapat terus memberi faedah dalam kesehariannya. Dengan banyak

manfaat tersebut, hutanpun menjadi salah satuidola bagi banyak orang dalam

memanfaatkan sumber daya kekayaan alam.

2
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan konservasi sumber daya hutan ?

2. Apa fungsi konservasi sumber daya hutan ?

3. Bagaimana konservasi sumber daya hutan terhadap pemberantasan penebangan

liar ?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui konservasi sumber daya hutan

2. Untuk mengetahui fungsi dari konservasi sumber daya hutan

3. Untuk mengetahui bagaimana konservasi sumber daya hutan terhadap

pemberantasan penebangan liar

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konservasi Sumber Daya Hutan

Hutan merupakan sumberdaya alam yang dapat diperbahaui artinya hutan

tergolong sumberdaya alam yang selalu berkembang atau tidak pernah habis

(Renewable resources). Hutan merupakan ekosistem yang bersifat setabil yaitu terjadi

keseimbangan antara komponen Produsen (Tumbuhan Hijau), Konsumen (Hewan

baik herbivore dan karnivora) dan Dekomposer/pengurai).

Apabila ketiga komponen ekosistem ini tidak terganggu maka ekosistem

hutan akan terus bersifat setabil. Sebagai sumberdaya alam yang dapat diperbaharui,

sehingga hutan memiliki potensi untuk menyediakan sumberdaya alam yang tidak

terbatas, sehingga mampu memberikan daya dukung lingkungan yang memadai,

maka pengelolaan dan pemanfaatan hutan harus dilaksanakan secara optimal dan

lestari.

Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta

ekosistemnya. terdiri dari berikut ini :

1. Kawasan hutan suaka alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan keanekaragaman

4
tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya, yang juga berfungsi sebagai wilayah

sistem penyangga kehidupan.

2. Kawasan hutan pelestarian alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan

keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari

sumber daya alam hayati dan ekosistemnya. Taman buru adalah kawasan hutan

yang ditetapkan sebagai tempat wisata berburu.

Sumber daya hutan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam

menunjang keberlangsungan mahkuk hidup yang perlu dijaga dan dilindungi

kelestariannya bagi generasi sekarang maupun generasi yang akan datang. Hutan

memiliki fungsi pokok yang sangat mempengaruhi kehidupan, diantaranya fungsi

konservasi, fungsi lindung, dan fungsi produksi. Sebagai fungsi konservasi, hutan

memiliki peranan dalam pengawetan flora dan fauna. Fungsi lindung, hutan memiliki

peranan dalam mencegah banjir, erosi, dan sebagainya.

2.2 Fungsi Konservasi Sumber Daya Hutan

Hutan memiliki ekosistem yang sangat beragam. Sehingga hutan dibagi

berdasarkan fungsi dan tujuan tertentu. Kawasan hutan konservasi merujuk

kepada suatu kawasan yang dilindungi. Tujuan dan fungsi hutan konservasi yaitu:

1. Perlindungan fungsi hutan konservasi sebagai tempat perlindungan

keanekaragaman hayati dan sistem penyangga kehidupan di dalamnya.

5
2. Pelestarian fungsi hutan konservasi selanjutnya yaitu sebagai pelestarian

seluruh keanekaragaman hayati yang terdapat didalam hutan dan tetap lestari

sehingga terhindar dari kepunahan.

3. Pemanfaatan tujuan pemanfaatan kekayaan hutan berupa flora dan fauna yang

dapat dimanfaatkan dengan bijak dan tentunya penuh tanggung jawab.

Konservasi sumber daya alam dikelola untuk menjamin pemanfaatannya

dilakukan secara bijaksana, sehingga menjamin kesinambungan dengan menjaga

persediaannya tetap terpelihara.

Tujuan dan sasaran dari pengelolaan dan konservasi sumber daya alam antara

lain yaitu:

1. Keselarasan antara manusia dan lingkungan, tercapainya keselarasan

hubungan antara manusia dengan lingkungan yang saling menguntungkan.

2. Pemanfaatan sumber daya alam, terkendalinya pemanfaatan sumber daya

alam secara bijaksana.

3. Terwujudnya peran manusia sebagai pembina lingkungan hidup.

4. Terlaksananya pembangunan berwawasan lingkungan untuk kepentingan

generasi sekarang dan mendatang.

5. Terlindunginya negara terhadap dampak dari kegiatan di luar wilayah

negara yang menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan.

6
Sebagai kekayaan alam milik bangsa dan negara, maka hak-hak bangsa dan

negara atas hutan dan hasilnya perlu dijaga dan dipertahankan agar hutan dapat

memenuhi fungsinya sebagai kepentingan bangsa dan negara itu sendiri. Namun

manusia sebagai mahluk sosial seharusnya bisa menjaga hutan, tetapi sebaliknya

yang terjadi manusia menjarah kayu hutan dan merusak hutan tanpa mau

menanami kembali, dan apa yang terjadi bencana banjir bandang sering terjadi,

tanah longsor dan masih banyak lagi, kerusakan hutan yang ada di Indonesia yang

begitu sangat luas dan butuh biaya banyak untuk memperbaiki hutan.

Pemanfaatan hutan adalah kegiatan untuk memanfaatkan kawasan hutan, jasa

lingkungan, hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta memungut hasil hutan kayu

dan bukan kayu secara optimal dan adil untuk kesejahteraan masyarakat dengan

tetap menjaga kelestariannya.

2.3 Bagaimana Konservasi Sumber Daya Hutan Terhadap Pemberantasan

Penebangan Liar

Secara harfiah, Penebangan liar adalah kegiatan di bidang kehutanan atau

yang merupakan rangkaian kegiatan yang mencakup penebangan, pengangkutan,

pengelolaan hingga kegiatan jual beli (ekspor-impor) kayu yang tidak sah atau

bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku, atau perbuatan yang menimbulkan

kerusakan hutan. Unsur-unsur yang terdapat dalam tindak pidana penebangan liar

7
antara lain : adanya suatu kegiatan, penebangan kayu, dapat merusak hutan, ada

aturan hukum yang melarang dan bertentangan dengan aturan hukum yang berlaku.

Perusakan hutan yang sering terjadi dan berdampak negaif pada lingkungan

salah satunya adalah kejahatan penebangan liar yang merupakan kegiatan

unpredictable terhadap kondisi hutan setelah penebangan yang telah ada.

Perlindungan hutan direfleksikan dalam mekanisme konsesi penebang (pemberian

hak, izin atau tanah oleh pemerintah) sebagai konsekuensi logis dari fungsi perizinan

sebagai sarana pengendalian dan pengawasan. Dalam proses pengelolaan dalam

rangka pemanfaatan hutan diperlukan konsep yang dapat mengintegrasi upaya

pemanfaatan fungsi ekonomis dan upaya perlindungan kemampuan lingkungan agar

keadaan lingkungan tetap serasi dan seimbang sesuai dengan prinsip pengelolaan

hutan yang berkelanjutan atau lestari dan pembangunan berkelanjutan

Praktek penebangan liar ini pada umumnya dilakukan oleh oknum-oknum

yang sebenarnya memiliki izin resmi dari pemerintah dalam melakukan penebangan

hutan, seperti halnya pemegang izin konsesi Hak Penguasa Hutan (HPH). Akan

tetapi, jika lebih diperinci lagi pelaku penebangan liar ini sebenarnya merupakan

kelompok yang teroganisir. Maksudnya adalah pelaku yang ikut terlibat dalam

penebangan liar ini tidak hanya memegang izin penebangan hutan, termasuk juga

buruh penebang kayu, pemilik modal, pembeli, penjual maupun yang mempunyai

backing oknum aparat pemerintah dan tokoh masyarakat.

8
Esensi yang sangat penting dalam praktek penebangan liar ini adalah dampak

yang ditimbulkan sangat luas mencakup aspek ekonomi, sosial budaya dan

lingkungan. Praktek penebangan liar ini merupakan ancaman yang berpotensi bagi

ketertiban sosial dan dapat menimbulkan ketegangan serta konflik multidimensi,

sehingga perbutan itu secara faktual menyimpang dari norma-norma yang mendasari

kehidupan atau keteraturan sosial. Bahkan dampak kerusakan hutan yang diakibatkan

oleh penebangan liar ini tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang berada di sekitar

hutan saja namun dirasakan secara nasional, regional maupun internasional.

Perlindungan hutan direfleksikan dalam mekanisme konsesi penebang

(pemberian hak, izin atau tanah oleh pemerintah) sebagai konsekuensi logis dari

fungsi perizinan sebagai sarana pengendalian dan pengawasan. Dalam proses

pengelolaan dalam rangka pemanfaatan hutan diperlukan konsep yang dapat

mengintegrasi upaya pemanfaatan fungsi ekonomis dan upaya perlindungan

kemampuan lingkungan agar keadaan lingkungan tetap serasi dan seimbang sesuai

dengan prinsip pengelolaan hutan yang berkelanjutan atau lestari dan pembangunan

berkelanjutan.

Berdasarkan hal tersebut, akibat yang ditimbulkan tentu kerugian negara.

Sehingga, dalam mengatasi maraknya tindak pidana penebangan liar, jajaran aparat

penegak hukum (penyidik Polri maupun penyidik PPns yang lingkup tugasnya

bertanggungjawab terhadap pengurusan hutan, Kejaksaan maupun Hakim) telah

mengundangkan UndangUndang No. 18 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan

9
Pemberantasan Perusakan Hutan (selanjutnya disebut dengan UU Pencegahan dan

Pemeberantasan Perusakan Hutan).

Adanya UU Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan pada Pasal 11

Ayat 4 yang menentukan sebagai berikut : “Masyarakat yang bertempat tinggal di

dalam dan/atau di sekitar kawasan hutan yang melakukan penebangan kayu di luar

kawasan hutan konservasi dan hutan lindung untuk keperluan sendiri dan tidak untuk

tujuan komersial harus mendapat izin dari pejabat yang berwenang sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.” Dalam Pasal 12 huruf k UU Pencegahan

dan Pemberantasan Perusakan Hutan telah tegas menentukan bahwa setiap orang

dilarang menerima, membeli, menjual, menerima titipan dan/atau memiliki hasil

hutan yang di ketahui berasal dari penebangan liar.

Berdasarkan ketentuan diatas, maka kesadaran akan pentingnya hutan

membuat pemerintah melakukan langkahlangkah guna melindungi hutan agar tetap

lestari dan dapat dipertahankan hingga generasi berikutnya. Dalam hal melakukan

pengelolaan hutan, pemerintah telah berusaha agar hutan yang dikelola tidak menjadi

rusak. Namun, tidak semua pihak dapat mengikuti keinginan dari pemerintah tersebut

sehingga terjadinya perusakan hutan seperti yang telah dijelaskan di atas mengenai

perusakan hutan akibat penebangan liar.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Hutan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu, yang

mempunyai fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa

serta ekosistemnya yang terdiri dari kawasan hutan suaka alam dan kawasan

hutan pelestarian alam.

2. Tujuan dan fungsi hutan konservasi yaitu perlindungan, pelestarian

dan pemanfaatan.

3. Perlindungan hutan direfleksikan dalam mekanisme konsesi penebang

(pemberian hak, izin atau tanah oleh pemerintah) sebagai konsekuensi logis dari

fungsi perizinan sebagai sarana pengendalian dan pengawasan.

3.2 Saran

Kawasan konservasi adalah merupakan salah satu sumber kehidupan yang

dapat meningkatkankesejahtreraan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu usaha-

usaha konservasi di Indonesiaharuslah tetap memegang peranan penting dimasa yang

akan datang, suatu hal yang perludiperhatikan adalah bahwa usaha konservasi sumber

daya alam tersebut harus dapat terlihatmemberikan keuntungan kepada masyarakat

luas, hal ini penting untuk mendapat dukungan dan partisipasi seluruh lapisan

masyarakat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Pranata I Gede Fajar Adi, Ni Putu Rai Yuliartini, Dewa Gede Sudika Mangku. 2021.
Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penebangan liar di
Kabupaten Buleleng. Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi Ilmu Hukum. Volume 4 No 1.

Christanto, Joko. 2014. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. In: Ruang
Lingkup Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan. Universitas
Terbuka, Jakarta.

Pranata I Gede Fajar Adi, Ni Putu Rai Yuliartini, Dewa Gede Sudika Mangku. 2021.
Penegakan hukum terhadap pelaku tindak pidana penebangan liar di
Kabupaten Buleleng. Journal Komunitas Yustisia Universitas Pendidikan
Ganesha Program Studi Ilmu Hukum. Volume 4 No 1.
Sundra Ketut. 2017. Pengelolaan sumber daya hutan. Makalah.

12

Anda mungkin juga menyukai