Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UPAYA KONSERVASI HUTAN DI DUSUN KAROYA DESA


SANDINGTAMAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah

Konservasi Lingkungan dan Manajemen Kebencanaan

Dosen Pengampu : Lia Yulisma, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh:

Resti Febriyanti Sudrajat 2118200005

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS GALUH CIAMIS

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. atas rahmat dan karunia-Nya,
yang telah dilimpahkan kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan tugas ini yaitu makalah
berjudul “Upaya Konservasi Hutan di dusun Karoya desa Sandingtaman”. Shalawat beserta
salam tak lupa pula kami persembahkan kepada junjungan kita semua yaitu Nabi besar
Muhammad SAW,semoga kita mendapat syafaatnya di akhirat kelak,aamiin.

Penulis menyadari pula bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dalam hal isi maupun sitematika dan teknik penulisannya karena
keterbatasan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi kebaikan makalah ini.
Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat
dan memberikan sumbangan pengetahuan bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca
umumnya.

Panjalu, April 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................

DAFTAR ISI.............................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................

1.1.....................................................................................................................Latar
Belakang Masalah.......................................................................................
1.2.....................................................................................................................Rumusan
Masalah.......................................................................................................
1.3.....................................................................................................................Tujuan
Penelitian....................................................................................................
1.4.....................................................................................................................Manfaat
Penelitian....................................................................................................

BAB II KAJIAN TEORI.........................................................................................

2.1. Pengertian Hutan.......................................................................................

2.2. Pengertian Konservasi...............................................................................

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................

3.1. Waktu dan Tempat.....................................................................................


3.2. Metode Pengambilan Data.........................................................................
3.3. Narasumber................................................................................................

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................

4.1. Kondisi Hutan............................................................................................


4.2. Peran atau Fungsi Hutan Bagi Masyarakat................................................
4.3. Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Melestarikan dan Melindungi Hutan

BAB V SIMPULAN.................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

LAMPIRAN..............................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kawasan perdesaan (rural) adalah wilayah yang mempunyai kegiatan utama pertanian,


termasuk pengelolaan sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat
permukiman perdesaan, pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan sosial, dan
kegiatan ekonomi. Perdesaan (sering juga disebut dengan istilah desa) adalah daerah
permukiman penduduk yang sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, iklim, dan air sebagai syarat
penting bagi terwujudnya pola kehidupan agraris penduduk di tempat itu. Secara umum,
masyarakat perdesaan memiliki mata pencaharian dalam bidang pertanian, perkebunan,
peternakan, dan perdagangan. Penduduk desa di dusun Karoya, desa Sandingtaman sebagian
besar masyarakatnya memiliki mata pencaharian sebagai petani, pedagang, dan peternak yang
bekerja di sawah, hutan, memelihara hewan ternak, dan berdagang.

Hutan salah satu sumber daya alam hayati yang memiliki banyak potensi yang dapat
diambil manfaatnya oleh masyarakat, Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945
menyebutkan bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Hutan memegang peranan penting
dalam kehidupan masyarakat. Salah satunya adalah dapat meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hutan menjadi salah satu penghasilan ekonomi masyarakat dusun Karoya, desa Sandingtaman
hasil hutan itu seperti kayu, rempah-rempah, dan lain-lain.

Melihat begitu besarnya manfaat hutan bagi masyarakat. Hutan menjadi sangat penting
bagi ekonomi masyarakat tetapi masih banyak masyarakat yang tidak merawat hutan sesuai
dengan fungsi yang terkandung di dalamnya, seperti fungsi klimatologis, fungsi orologis, fungsi
estetis, fungsi hidrologis, fungsi ekologis, dan fungsi ekonomi hutan. Masih banyak masyarakat
yang melakukan penebangan tanpa menanam kembali dan melakukan penebangan pohon untuk
membuka lahan untuk perkebunan. Bila masyarakat terus melakukan pengambilan sumber daya
alam tanpa melestarikan maka sumber daya alam tersebut akan habis. Maka perlu dilakukannya
konservasi terhadap hutan yang ada di dusun Karoya untuk pemanfaatan sumber daya alam
untuk sekarang dan masa yang akan datang.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian-uraian di atas dalam latar belakang permasalahan tersebut, maka dapat
diketahui rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana peran atau fungsi hutan bagi masyarakat ?


2. Apa yang dapat dilakukan untuk melestarikan dan melindungi hutan ?
1.3. Tujuan Penelitian
Dalam penulisan makalah ini, penulis mengadakan penelitian dengan tujuan untuk:
1. Untuk mengetahui peran atau fungsi hutan bagi masyarakat.
2. Untuk mengetahui cara melestarikan dan melindungi hutan yang benar.
1.4. Manfaat
1. Terhadap masyarakat sebagai pedoman untuk melestarikan hutan sebagai penunjang
kehidupan makhluk hidup didalamnya.
2. Terhadap pembaca sebagai penambah pengetahuan tentang upaya konservasi hutan.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1. Pengertian Hutan

Pengertian hutan secara umum, Hutan ialah suatu kesatuan ekosistem yang terdiri dari
hamparan lahan berupa sumber daya alam hayati yang pada umumnya terdapat pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungan yang satu dengan lainnya yang tidak dapat dipisahkan.

Menurut Spurr bahwa definisi hutan ialah sekumpulan pohon-pohon atau tumbuhan yang
berkayu yang terdapat kerapatan dan luas tertentu yang dapat menciptakan iklim setempat serta
keadaan ekologis yang berbeda dengan di luarnya.

Menurut undang-undang No.41 Tahun 1999 tentang kehutanan yang menyebutkan bahwa
pengertian hutan adalah suatu kesatuan ekosistem yang berupa hamparan lahan berisi sumber
daya alam hayati yang didominasi jenis pepohonan dalam persekutuan dengan lingkungannya
yang satu dengan yang lain tidak dapat dipisahkan.

Menurut Marpaung bahwa pengertian hutan ialah suatu kesatuan ekosistem yang terdiri
dari hamparan lahan yang berisi sumbe daya alam hayati yang terdapat pepohonan dalam
persekutuan alam lingkungannya yang satu dengan yang lainnya yang tidak dapat dipisahkan.

2.2. Pengertian Konservasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Konservasi adalah segala pengelolaan
yang dilakukan terhadap sumber daya alam dengan acarayang bijaksana, sehingga dapat
menjamin kesinambungan persediaan dan kualitas nilai dan keragamannya.

Menurut Mochamad Hadi,Konservasi salah satu cara penghematan yang dilakukan dalam
penggunaan Sumber Daya Alam (SDA) yang berdasarkan hukum alam.

Menurut Alison Backer, Konservasi sebagai proses yang dilakukan dengan


berkesinambungan terhadap sumber daya alam, sehingga dapat bertahan dan dipergunakan oleh
generasi sekarang atau generasi masa depan.

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat

Penelitian ini dilakukan di dusun Karoya, desa Sandingtaman, kecamatan Panjalu,


kabupaten Ciamis selama dua hari dari tanggal 28 april sampai 29 april 2021.

3.2. Metode Pengambilan Data

Pengambilan data penelitian dilakukan dengan metode observasi dan wawancara.


1. Observasi (Pengamatan)
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan
maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan
pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-
informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.   Dalam penelitian ini dilakukan
observasi langsung (direct observation) dan peneliti menempatkan diri sebagai pengamat
(recognized outsider)sehingga interaksi peneliti dengan subjek peneliti bersifat terbatas. Dengan
melakukan observasi, peneliti mencatat apa yang dilihat dan menggali dari dokumen tertulis
untuk memberikan gambaran yang utuh tentang objek yang diteliti.
2. Wawancara
Wawancara adalah kegiatan tanya-jawab secara lisan untuk memperoleh informasi.
Wawancara yang dilakukan adalah wawancara secara tidak terstruktur(unstructured interviews)
terhadap anggota masyarakat itu sendiri yang sehari-harinya bekerja dan memanfaatkan hutan.
3. Analisis Data
Analisis data menggunakan metode deskriptif-kualitatif. Metode ini memberikan gambaran
hubungan-hubungan logis untuk menerapkan suatu fenomena social (Singarimbun, 1995). Data
yang dikumpulkan berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka. Data kualitatif berupa
kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Maleong, 1997).
Selanjutnya data-data tersebut diuraikan dengan cara menghubunghubungkan informasi hasil
pengamatan dan teori yang terkait.
3.3. Narasumber

Narasumber anggota masyarakat itu sendiri yang sehari-harinya bekerja dan memanfaatkan
hutan.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Kondisi Hutan
Potensi flora dan fauna yang terkandung dalam hutan sangat beraneka ragam, baik jenis
maupun bentuknya dengan berbagai tipe ekosistem tempat penyebarannya. Meskipun demikian
kondisi hutan saat ini terus mengalami penyusutan setiap tahunnya dikarenakan adanya
pembukaan lahan untuk perkebunan.
Rusaknya hutan diduga disebabkan aktifitas alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan.
Masyarakat akan melakukan penebangan kepada pohon-pohon yang telah besar dan bisa untuk
dijual sehingga kayunya bisa menjadi penghasilan mereka. Tanah tersebut lalu di alih fungsikan
menjadi lahan perkebunan masyarakat.
Masyarakat memanfaatkan lahan tersebut dengan cara ditanami dengan tanaman
perkebunan seperti kapulaga dan cengkeh, masyarakat yang mengalih fungsikan lahan masih
mengandalkan komoditi tanaman kapulaga dan cengkeh karena masyarakat menganggap
tanaman tersebut cukup menguntungkan bagi penghasilan masyarakat
4.2. Peran atau Fungsi Hutan Bagi Masyarakat
Manfaat hutan bagi kehidupan manusia dan lingkungan tidak dapat dipisahkan dari luasnya
hutan yang tersebar di muka bumi. Hutan menutupi sepertiga dari semua tanah di bumi. Seluruh
benua, kecuali Antartika, memiliki hutan dengan karakter ekosistem masing-masing. Berbagai
jenis hutan itu meyediakan daya dukung organik penting bagi berbagai jenis kehidupan di planet
bumi. Fungsi hutan tidak hanya memberi daya dukung kehidupan bagi jutaan spesies tumbuhan
dan tanaman. Namun, juga mendukung kehidupan sekitar 5 miliar kehidupan manusia. Fungsi
utama dari hutan yang ditumbuhi berbagai jenis tanaman lebat ialah untuk menyerap karbon
dioksida yang ditimbulkan oleh manusia, kendaraan bermotor, limbah pabrik maupun sumber-
sumber lainnya.

1. Berperan Sebagai Paru-Paru Dunia

Hutan merupakan wilayah yang luas dan ditumbuhi oleh berbagai jenis tumbuhan sehingga
memiliki daya serap karbon dioksida yang tinggi. Hutan sendiri juga merupakan pemasok
oksigen paling besar di permukaan bumi. Tentunya oksigen yang dihasilkan oleh hutan akan
sangat bermanfaat bagi manusia dan hewan untuk bernafas.

2. Menjaga dan Mempertahankan Kesuburan Tanah

Fungsi dari hutan bukan hanya untuk memasok oksigen, akan tetapi seluruh tumbuh-
tumbuhan yang ada di dalamnya juga turut berperan dalam menyuburkan tanah. Lewat daun-
daun yang berguguran kemudian membusuk dan terurai di atas permukaan, hutan sudah
menunjukkan eksistensinya dalam menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah.

3. Sebagai Sarana Tempat Tinggal Makhluk Hidup


Jutaan manusia dan hewan terdeteksi memilih hunian di dalam hutan. Maka dari itu,
apabila hutan rusak atau pun hilang, maka otomatis manusia dan hewan pun kehilangan
rumahnya. Hutan sebagai sarana tempat tinggal makhluk hidup merupakan salah satu fungsi
yang terus dijaga kelestariannya.

4. Menjadi Sumber Keanekaragaman Hayati

Berbagai macam tumbuhan dan tanaman yang berkembang biak di hutan menjadi sumber
keanekaragaman hayati yang bermanfaat bagi manusia. Entah dimanfaatkan sebagai sumber
makanan atau sumber obat-obatan, tumbuhan pada hutan harus terus dilestarikan agar tidak
punah hingga masa yang akan datang.

5. Mencegah Terjadinya Bencana Alam

Ketika hutan kita gundul, maka tidak ada akar yang menahan air dalam tanah. Akibatnya
bencana alam seperti tanah longsor dan banjir bisa saja sewaktu-waktu terjadi. Untuk
menghindarinya, kita harus selalu melakukan reboisasi atau penanaman kembali agar hutan tetap
lebat dan subur serta tidak menimbulkan dampak buruk bagi manusia atau pun lingkungan
sekitar.

Hutan sangat penting dalam seluruh kehidupan makhluk hidup. Fungsi hutan antara lain:

1. Fungsi klimatologis atau mengatur iklim. Hutan sebagai pengatur iklim seperti menjaga
kelembapan udara, menjaga suhu udara agar tidak terlalu tinggi, dan mengurangi
penguapan air tanah, serta sebagai penghasil oksigen.
2. Fungsi orologis atau mencegah erosi. Hutan sebagai pencegah erosi dengan adanya akar
yang berfungsi menahan hanyutnya bunga tanah, mencegah erosi, dan melindungi tanah
lapisan atas.
3. Fungsi estetis atau keindahan. Hutan dapat dinikmati keindahannya sebagai tempat
berekreasi atau menyalurkan hobi seperti mendaki gunung.
4. Fungsi hidrologis atau mengatur tata air. Hutan sangat berperan sebagai penyimpan air
tanah, mengatur tata air tanah, mencegah intrusi air laut, serta menjaga keseimbangan air
di musim hujan dan musim kemarau.
5. Fungsi ekologis atau timbal balik makhluk hidup dengan lingkungan. Hutan berfungsi
sebagai pencegah banjir dan erosi, sebagai tempat untuk mempertahankan
keanekaragaman hayati, dan sebagai sumber plasma nutfah, yaitu sumber
keanekaragaman hewan dan tumbuhan di hutan dalam melestarikan keanekaragamannya.
6. Fungsi ekonomi hutan adalah sebagai penghasil kayu dan hasil hutan seperti rotan, damar
dan lain-lain yang digunakan sebagai bahan bangunan dan sebagai penghasil devisa bagi
negara, seperti pengiriman triplek dan kerajinan berbahan kayu dan rotan ke luar negeri.

4.3. Upaya yang Dapat Dilakukan untuk Melestarikan dan Melindungi Hutan
Hutan berfungsi sebagai habitat bagi flora dan fauna  karena dengan adanya hutan flora
dan fauna yang ada di dunia ini dapat hidup dan mengembangbiakkan habitat mereka. Hutan
juga berfungsi ntuk mencegah terjadinya bencana-bencana yang dialami masyarakat saat ini.
Seperti bencana  penyebab banjir dan tanah longsor yang mana hutan akan menyerap air-air yang
melimpah, bencana longsor yang akan di alami oleh masyarakat yang bertimpat tinggal di
tebing-tebing yang mana hutan akan menjaga keteraturan permukaan tanah pada bagian tebing
tersebut. Hutan juga menjadi sumber ekonomi bagi masyarakat yang tinggal di sekitar hutan.

Dengan itu maka diperlukannya konservasi untuk melestarikan dan melindungi hutan.
Upaya konservasi dapat dilakukan dengan cara penanaman kembali kepada hutan yang telah di
alih fungsikan menjadi lahan perkebunan. Kegiatan pemanfaatan hutan, produksi kayu dari hutan
alam, harus dikurangi. Sebaliknya kegiatan rehabilitasi dan koservasi semakin ditingkatkan
untuk memulihkan fungsi hutan.

Menerapkan system tebang-tanam. Sistem ini sangatlah berguna bagi pelestarian hutan
yang harus dijalankan. Sistem penebangan hutan yang kemudian diganti dengan menanam hutan
yang telah ditebang agar hutan tetap terjaga keberadaannya. Seperti halnya sebuah
tanggungjawab di mana setelah dilakukannya penebangan hutan, di tanamnya lagi pohon-pohon
agar ada ganti dari proses penebangan tersebut. dengan menanam kembali pula atas apa yang
sudah di tebang, maka hutan akan tidak menjadi gundul dan hutan akan tetap terjaga
kelestariannya dan akan terhindar dari penyebab pemanasan global.

Selain itu perlu juga dilakukan penyuluhan kepada masyarakat mengenai seberapa
pentingnya untuk menjaga pelestarian hutan. Dengan itu masyarakat tau betapa pentingnya
melakukan pelestarian hutan. Selain itu, diberikan pula apa manfaat hutan bagi manusia dan
mahkluk hidup lainnya serta fungsi-fungsi yang dapat di ambil untuk kepentingan-kepentingan
positif. Dan juga, tidak hanya manfaat manfaat saja, akan tetapi dampak yang akan terjadi jika
manusia itu sendiri tidak melakukan pelestarian terhadap hutan. Seperti akan terjadinya bencana
yang akan di alami oleh manusia yakni kabut asap, banjir yang akan terjadi dimana mana sebab
tidak ada penampungan bagi air yang meluap, tanah longsor bagi manusia yang bertempat
tinggal di tebing-tebing.
BAB V

KESIMPULAN

Rusaknya hutan disebabkan oleh aktifitas alih fungsi hutan menjadi lahan perkebunan.
masyarakat memanfaatkan lahan tersebut dengan cara ditanami denga tanaman perkebunan
seperti kapulaga dan cengkeh karena masyarakat menganggap tanaman tersebut cukup
menguntungkan bagi penghasilan masyarakat. Masyarakat tidak merawat hutan sesuai dengan
fungsi yang terkandung di dalamnya, seperti fungsi klimatologis, fungsi orologis, fungsi estetis,
fungsi hidrologis, fungsi ekologis, dan fungsi ekonomi hutan. Dengan itu maka diperlukannya
konservasi untuk untuk melestarikan dan melindungi hutan. Kegiatan pemanfaatan hutan,
produksi kayu dari hutan alam, harus dikurangi. Sebaliknya kegiatan rehabilitasi dan konservasi
semakin ditingkatkan untuk memulihkan fungsi hutan.
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kawasan_perdesaan#:~:text=Secara%20umum%2C%20masyarakat
%20perdesaan%20memiliki,perkebunan%2C%20peternakan%2C%20dan%20perdagangan. (29 April
2021)

http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1028/hutan-rahmawaty6.pdf?sequence=2

https://www.berdesa.com/definisi-desa-menurut-berbagai-ahli/ (29 April 2021)

https://raharja.ac.id/2020/11/10/observasi/#:~:text=Pengamatan%20atau%20observasi%20adalah
%20aktivitas,dibutuhkan%20untuk%20melanjutkan%20suatu%20penelitian. (29 April 2021)

https://id.wikipedia.org/wiki/Wawancara (29 April 2021)

https://roboguru.ruangguru.com/question/hutan-berfungsi-untuk-mengikat-atau-menahan-air-hujan-
hal-ini-disebut-fungsi_QU-RQFNG0EF (29 April 2021)

https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hutan/cara-menjaga-kelestarian-hutan (29 April 2021)


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai