Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“SUMBER DAYA KEHUTANAN”

Oleh:
Nama: Muhammad Rifki Barokah
Kelas:XII/IPS/
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah tentang “Potensi dan Pengelolaan
Sumber Daya Hutan Indonesia” ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak lupa
shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini saya buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran
Sejarah Indonesia.saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Dan saya juga menyadari pentingnya
akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam
memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah ini sehingga kami mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Saya mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semuanya.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.LatarBelakang..........................................................................................1
B. RumusanMasalah...................................................................................2
C. TujuanPenulisan.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Potensi Kekayaan Sumber Daya Hutan Indonesia..................................3
B.Pengelolaa Hutan untuk Meningkatkan Sumber Devisa..........................4
1. Penatagunaan Hutan.........................................................................4
2. Pengusahaan Hutan..........................................................................5
3. Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan....................................................5
4. Perlindungan Hutan.........................................................................5
5.Inventarisasi dan Perencanaan............................................................5
6. Pengurusan Hutan............................................................................5
7. Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan............................6
8. Ilmu Pengetahuan Hutan..................................................................6
C.Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan.......................................8
1.Manfaat Ekonomi................................................................................8
2.Manfaat Klimatologi...........................................................................9
3.Manfaat Hidrolisis..............................................................................9
4.Manfaat Ekologi..................................................................................9
D.Dampak Peningkatan Produksi Hutan.....................................................9
1. Dampak Positif Peningkatan Produksi Hasil Kehutanan.................9
2. Dampak Negatif Peningkatan Produksi Hutan..............................10
E. Fungsi Hutan dalam Pembangunan Ekonomi......................................13
F. Peran Hutan dalam Pembangunan Nasional Indonesia.......................14
BAB III PENUTUP
A.Kesimpulan............................................................................................16
B. Saran....................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Sekitar sepertiga dari daratan bumi, atau 3,9 milyar hektarnya ditutupi
hutan. Hutan merupakan sumber energi, mineral dan merupakan rumah dari
berbagai spesies flora dan fauna juga sebagai penyerap CO2. Tetapi, setiap
tahun 13 juta hektar hilang. Hutan-hutan ini memberikan kita banyak
keuntungan yang tidak terhingga. Hutan memproduksi oksigen, ia juga
menyerap karbon dioksida, menyimpan air, melindungi kita dari banjir, dan
mencegah tanah dari erosi. Hutan juga memberi banyak materi yang kita
butuhkan sehari hari seperti kayu, kertas dan hutan sangat penting bagi
keanekaragaman hayati.
Masalah utama di banyak negara berkembang dan ambang industri
adalah tidak memperhitungkan perlindungan hutan bagi penggunaan lahan.
Penggunaan bagi pertanian dan peternakan atau pembangunan industri sering
dilihat secara jangka pendek. Di sini para ahli dan organisasi lingkungan
berharap pada kerangka perlindungan iklim internasional. Bagian dari iklim
perjanjian berikut pada tahun 2013: "Untuk pertama kalinya kita memiliki
peluang, bahwa unsur karbon yang terkait dengan hutan, juga dihitung nilai
ekonominya. Dan juga dalam jangka menengah, hendaknya perlindungan dan
pengelolaan hutan yang ekonomis merupakan pilihan pemanfaatan lahan yang
menarik bagi masyarakat setempat. "

1
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Bagaimana potensi kekayaan sumber daya hutan Indonesia?
2. Bagaimana upaya pengelolaan hutan untuk meningkatkan sumber
devisa?
3. Apa manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan?
4. Apa dampak dari peningkatan produksi hutan?
5. Apa fungsi hutan dalam pembangunan ekonomi?
6. Apa peran hutan dalam pembangunan nasional Indonesia?

Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang ingin dicapai berdasarkan rumusan
masalah di atas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui potensi kekayaan sumber daya hutan Indonesia.
2. Untuk mengetahui upaya pengelolaan hutan untuk meningkatkan
sumber devisa.
3. Untuk mengetahui manfaat hutan bagi manusia dan lingkungan.
4. Untuk mengetahui dampak dari peningkatan produksi hutan.
5. Untuk mengetahui fungsi hutan dalam pembangunan ekonomi.
6. Untuk mengetahui peran hutan dalam pembangunan nasional
Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Potensi Kekayaan Sumber Daya Hutan Indonesia


Hutan Indonesia layaknya paru-paru dunia dalam menghasilkan oksigen bagi
kehidupan makhluk dibumi. Luas potensi hutan di Indonesia yang mencapai lebih dari
sepertiga luas daratan Indonesia membuat Indonesia dikenal dunia sebagai Negara yang
melimpah hasil kekayaan alam. Sebagai buktinya adalah Negara belanda yang berabad-
abad silam menjajah Indonesia hingga 3,5 abad lamanya. Bukan waktu yang singkat jelas,
dan tidak mungkin kalau pengerukan kekayaan alam hanya menguntungkan sedikit saja.
Bahkan beberapa waktu lalu sehubungan dengan meluasnya isu global warming,
hutan di Kalimantan dideklarasikan sebagai paru-paru dunia, Maksudnya adalah bahwa
hutan Kalimantan merupakan hutan utama penyangga dan pemasok udara bersih yang
harus dipertahankan keberadaannya. Ini menyangkut konsekuensi juga tata kelola hutan
dan tata kota di Kalimantan haruslah memperhatikan kelestarian hutan agar paru-paru
yang dimaksud tetap mampu menjalankan fungsi sebagaimana mestinya.

Pengelolaan Hutan untuk Meningkatkan Sumber Devisa


Kehutanan adalah suatu kegiatan yang bersangkut paut dengan pengelolaan
ekosistem hutan dan pengurusannya, sehingga ekosistem tersebut mampu memenuhi
kebutuhan barang dan jasa. tujuan pembangunan kehutanan Indonesia adalah membagi
lahan hutan ke dalam pengelolaan yang terdiri atas pengelolaan hutan produksi berfungsi
ekonomi dan ekologi yang sama kuat atau seimbang, pengelolaan hutan konservasi yang
berfungsi ekologi dan pengelolaan hutan kebun kayu sebagai fungsi ekonomi. Saat
sekarang telah ditetapkan bahwa pembangunan kehutanan dan perkebunan dititikberatkan
pada pemanfaatan sumber daya hutan dan kebun pada kepentingan ekonomi, ekologi dan
sosial secara seimbang.

3
Penatagunaan Hutan
Penatagunaan hutan merupakan kegiatan perekaan pengukuran dan pemetaan
fungsi dan tipe hutan dengan tujuan mencapai pemanfaatan hutan secara maksimal
dan lestari. Penatagunaan hutan tersebut dilaksanakan berdasarkan pertimbangan letak
dan keadaan hutan, topografi, keadaan dan sifat tanah, iklim, keadaan dan
perkembangan masyarakat.
Pengusahaan Hutan
Pengusahaan hutan bertujuan untuk memperoleh dan meninggikan produksi
hasil hutan demi pembangunan ekonomi bagi masyarakat, peningkatan devisa dan
pendapatan negara, dan perluasan serta pemerataan kesempatan kerja, kesempatan
berusaha, pengembangan sumber energi non-minyak.
Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan
Pelaksanaan reboisasi dan rehabilitasi hutan dilakukan melalui program
penyelamatan hutan, tanah dan air serta bertujuan mencegah terjadinya banjir, erosi,
dan kekeringan. Secara tidak langsung, reboisasi dan rehabilitasi hutan bertujuan
untuk meningkatkan pendapatan petani melalui peningkatan daya dukung lahan serta
terbinanya petani sebagai pelestari sumber daya alam, terutama pemanfaatan daerah
aliran sungai (DAS).
Perlindungan Hutan
Hutan perlu dilindungi dengan tujuan agar kelestariannya memenuhi fungsi
yang meliputi pencegahan dan membatasi kerusakan-kerusakan hutan dan hasil akibat
oleh perbuatan manusia dan ternak. kebakaran dan hama penyakit. Pelaksanaan
perlindungan hutan ini perlu mengikutsertakan masyarakat, terutama dengan sistem
hutan kemasyarakatan.
Inventarisasi dan Perencanaan
Inventarisasi bertujuan untuk mengetahui potensi hutan yang bersangkutan
agar diperoleh suatu perencanaan hutan yang baik, terutama dalam hal kelestarian.
Pengurusan Hutan
Pengurusan hutan bertujuan untuk mencapai manfaat hutan sebesar-besarnya
yang serbaguna dan lestari dalam pembangunan masyarakat. Untuk terlaksananya
pengurusan hutan, maka dibentuk kesatuan-kesatuan Pemangkuan Hutan yang
pelaksanaannya diatur oleh Menteri Kehutanan.

4
Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Kegiatan-kegiatan konservasi sumber daya alam dan lingkungan mengarah ke
satu perlindungan ekologi untuk menunjang sistem penyangga kehidupan,
pengawetan keberadaan keanekaragaman hayati, pelestarian manfaat, dan lingkungan
secara berkelanjutan. Kegiatan-kegiatan tersebut dilakukan melalui upaya rehabilitasi,
pembinaan dan pengelolaan hutan lindung, suaka alam dan taman wisata alam.
Ilmu Pengetahuan Hutan
Hutan yang ada sekarang ini merupakan sumber daya alam yang dapat
diperbaharui (renewable natural resources) secara langsung ataupun tidak langsung
berpengaruh terhadap pembangunan nasional.
Untuk itu, perlu dilakukan pengkajian tentang ilmu-ilmu yang berkaitan
dengan kehutanan, antara lain:
Ilmu Tanah Hutan
Ilmu ini sangat dibutuhkan di dalam mempelajari keadaan lantai hutan, di
mana serasah merupakan bagian penting bagi kehidupan pohon dan kesuburan
tanah.
Dendrologi
Ilmu ini merupakan perpaduan antara taksonomi, ekologi, dan geologi di
mana harus mengenal pohon-pohon dengan ciri-cirinya serta memberi nama dan
menggolongkan dengan dibantu ilmu morfologi dalam menafsirkan bentuk dan
strukturnya.
Ekologi Hutan
Ilmu ini mirip dengan ilmu silvika yang mempelajari tentang vegetasi
dengan lingkungannya terhadap pengaruh bentuk dan struktur tanaman. Ilmu
silvika mempelajari faktor lingkungan terhadap jenis tanaman yang terbatas dan
ekologi mempelajari hutan secara menyeluruh.

5
Silvika
Ilmu ini mirip atau ekuivalen dengan ilmu ekologi hutan. Sebab, silvika
merupakan cabang ilmu ekologi yang mempelajari kehidupan dari pohon dalam
hutan dan sejarah hidup serta sifat-sifat umum dari pohon-pohon dan tegakan
terhadap faktor-faktor lingkungan. Jadi, ilmu silvika adalah ilmu yang
mempelajari sejarah hidup dan ciri-ciri umum pohon beserta tegakan hutan dalam
kaitannya dengan faktor-faktor lingkungan. Ahli silvika memandang hutan
sebagai suatu bentuk kompleks yang tersusun atas unit-unit vegetasi yang terkait
dengan faktor habitat yang berbeda
Silvikultur
Merupakan suatu ilmu dan seni menghasilkan serta memelihara hutan
dengan menggunakan pengetahuan silvika untuk memperlakukan hutan serta
mengendalikan susunan dan pertumbuhannya. Ilmu silvi kultur analog dengan
ilmu agronomi dan hortikultura di bidang pertanian karena membicarakan cara-
cara membudidayakan tumbuhan. Silvikultur dibagi menjadi dua bagian, yakni
silvika dan silvikultur, di mana silvika sebagai dasar teori dan silvikultur sebagai
pelaksanaan di lapangan.
Ilmu Ukur Kayu
Merupakan ilmu yang mempelajari besar massa kayu yang masih berdiri
dan banyaknya kayu yang dapat ditebang, agar tidak membahayakan asas
kelestarian.
Inventarisasi
Merupakan ilmu untuk mengetahui potensi hutan yang bersangkutan dan
berbagai arti ekonomi, lingkungan, dan fungsi sosial serta nilai sumber dayanya
sebagai perencanaan hutan yang baik dan lestari.
Penafsiran Potret Udara
Suatu ilmu yang khusus mengumpulkan data penting bagi inventarisasi
dan perencanaan hutan. Dari survei ini dapat diperoleh gambaran kasar mengenai
keadaan dan penyebaran setiap tipe vegetasi, terutama penyebaran dan luas hutan,
massa tegakan atau kerapatannya, dan perkiraan jenis-jenis tumbuhan penting.
Pengelolaan DAS
Suatu ilmu yang mempelajari manfaat hutan yang berkaitan dengan sifat-
sifat mikro dan makro kayu seperti cacat, sifat fisika, dan kimia kayu.

6
Manfaat Hutan Bagi Manusia dan Lingkungan
Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan paru-paru
dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan
membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa yang akan datang.
Manfaat Ekonomi
a. Negara dengan hasil kayunya sebagai bahan baku atau bahan dasar industri
yang berbasis kayu, kayu sebagai bahan bangunan, furnitur, dll, yang memiliki
nilai ekonomi tinggi dan berdampak pada perkembangan ekonomi masyarakat.
b. Pekerja hutan dengan memperkerjakan orang-orang yang dibidangnya berarti
mengurangi pengangguran dan menyejahterakan rakyat secara tidak langsung
negara membatu menyejahterakan rakyat dan perekonomian negara jadi lebih
baik.
c. Flora fauna yang ada di hutan bisa juga dijadikan tempat wisata yang bisa
menarik wisatawan domestik atau asing jadi negara dapat pemasukan lagi dan
dikenal juga karena ada tempat wisata yang menarik.
d. Banyak oksigen dan udara jadi bersih sehingga orang sakit berkurang dan
subsidi kesehatan berkurang. Hutan gundul bencana datang banjir, tanah longsor,
kekurangan air bersih dan seterusnya akhirnya ada biaya yang dikeluarkan untuk
menanggulangi masalah tersebut.
Manfaat Klimatologi
a. Hutan dapat mengatur iklim.
b. Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi
kehidupan.
Manfaat Hidrolisis
a. Dapat menampung air hujan di dalam tanah.
b. Mencegah intrusi air laut yang asin.
c. Menjadi pengatur tata air tanah.
Manfaat Ekologis
a. Mencegah erosi dan banjir.
b. Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah.
c. Sebagai wilayah untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

7
Dampak Peningkatan Produksi Hutan
Prospektif sektor kehutanan yang cukup banyak menarik investor ini membuat
sektor kehutanan semakin menonjol. Para pengusaha mengusahakan pemanfaatan hutan
seefektif mungkin dengan menggunakan cara yang paling efektif. Sehingga praktik
pengelolaan hutan tanpa memperhatikan kelestarian hutan terjadi. Peningkatan total
produksi sumber daya kehutanan ini membawa pengaruh sangat luas. Baik itu pengaruh
negatif maupun positif.
Dampak Positif Peningkatan Produksi Hasil Kehutanan
Peningkatan output total pengelolaan hasil hutan tentu saja tidak hanya
membawa pengaruh pada satu sektor saja, yaitu peningkatan PDB secara fisik dari
hasil hutan, tetapi membawa pengaruh juga terhadap sektor lain. Peningkatan sektor
lain ini merupakan dampak tidak langsung dari peningkatan pengelolaan dan produksi
hasil hutan.
Sektor yang mendapat efek antara lain sektor perhubungan. Khususnya dalam
hal pengangkutan kayu dan hasil pengelolaan hutan industri-industri perkayuan. Pada
tahun 1997 sampai tahun 2003, menurut data yang diterbitkan oleh dinas perhubungan
pada 2003 terjadi peningkatan yang sangat tajam pada sektor perhubungan khususnya
pada bidang pengangkutan barang. Menurut data grafik, ini terjadi karena permintaan
jasa pengangkutan produksi hasil hutan untuk distribusi meningkat sejalan dengan
meningkatnya hasil produksi.
Sektor selanjutnya adalah sektor perdagangan. Di mana peningkatan produksi
dalam negeri dapat mencukupi kebutuhan dalam negeri sendiri maupun untuk
mencukupi kebutuhan pasar internasional, yaitu untuk keperluan ekspor.

8
Dampak Negatif Peningkatan Produksi Hutan
Masalah utama yang muncul dari pengelolaan hutan tanpa memperhatikan
kelestariannya adalah masalah ilegal loging. Ilegal loging terjadi karena setiap
pengusaha ingin mendapatkan hasil maksimum dari apa yang telah mereka
investasikan, baik itu berupa investasi modal uang, modal fisik berupa mesin dan
pabrik, maupun modal dalam bentuk ijin usaha pengelolaan hutan. Ijin usaha yang
diberikan oleh pemerintah kepada pengusaha sebenarnya telah jelas arah tujuan dan
batasan-batasan yang seharusnya dieksploitasi dan yang tidak dieksploitasi. Karena
tujuan utama pemerintah mengeluarkan peraturan perijinan usaha perhutanan menurut
UU. No. 5 Tahun 1967 adalah sebagai agar pemenuhan hasil hutan terutama kayu
yang permintaannya semakin meningkat dapat tercukupi.
Yang kedua adalah Pajak dan Retribusi Untuk Penebangan Hutan. Tentu saja
pajak dan retribusi pembalakan liar akan masuk kantong para makelar pembalakan
liar tidak masuk ke kas negara. Tentu saja hal ini merugikan keuangan negara. Pada
web Kontan. co. id disebutkan bahwa kerugian negara ditaksir Rp180,2 triliun akibat
kegiatan pembalakan liar di Provinsi Kalimantan Tengah dan Provinsi Kalimantan
Timur. Sungguh kerugian yang besar sekali. Di Kalimantan Tengah kerugian negara
akibat pembalakan liar adalah yang terbesar yaitu Rp158,5 triliun. Jumlah yang luar
biasa
Akibat lain yang menjadi masalah ilegal logging adalah terganggunya sistem
alam sehingga alam menjadi sangat reaktif terhadap segala sesuatu. Hal yang paling
merugikan adalah tentang potensi pembakaran hutan. Kebakaran hutan ini sangat
merugikan, dan dampak kerugian ini bisa dirasakan secara langsung maupun tidak
langsung. Dampak langsung dari kebakaran hutan terhadap sistem perekonomian
nasional adalah hilangnya hasil hutan.

9
Fungsi Hutan dalam Pembangunan Ekonomi
Dalam pola umum pembangunan jangka panjang kedua diletakkan pada bidang
ekonomi di antaranya dititik beratkan pada pembangunan ekonomi yang mengelola
kekayaan bumi Indonesia. Di samping untuk memberikan kemanfaatan masa kini, juga
harus menjamin kehidupan masa depan. Pembangunan kehutanan harus makin di
arahkan. Untuk meningkatkan pemanfaatan hutan bagi industri dalam negeri sehingga
dapat menghasilkan nilai tambah dan menciptakan lapangan kerja yang sebesar-besarnya.
Fungsi hutan dan kehutanan sebagai bagian dari pembangunan nasional, mempunyai
keterkaitan erat sebagai modal utama yang turut meletakkan dasar yang cukup kuat dalam
proses tinggal landas memasuki PJP II di antaranya sebagai berikut:
1. Pembangunan kehutanan diarahkan untuk memberikan manfaat bagi sebesar-
besar kemakmuran rakyat dengan tetap menjaga kelestarian dan kelangsungan fungsi
hutan dan dengan mengutamakan pelestarian SDA dan fungsi lingkungan hidup,
memelihara tata air, serta untuk memperluas kesempatan usaha dan lapangan kerja,
meningkatkan sumber pendapatan Negara devisa serta memacu pembangunan daerah.
2. Pengembangan hasil hutan kayu dan non kayu diselenggarakan melalui upaya
peningkatan pengusahaan hutan produksi, hutan rakyat, hutan tanaman industri dan
upaya peningkatan produktivitas hutan alam yang didukung oleh penyediaan bibit
hutan tanaman hutan yang gundul dan budi daya hutan yang tangguh.
3. Hutan sebagai salah satu penentu ekosistem, pengelolaannya ditingkatkan
secara terpadu dan berwawasan lingkungan untuk menjaga dan memelihara tanah, air,
udara, iklim dan lingkungan hidup serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
bagi masyarakat.
4. Upaya rehabilitasi hutan dan tanah kritis, konservasi tanah, rehabilitasi sungai,
danau, rawa, hutan rawa, pelestarian gua-gua alam, karang laut, flora dan fauna
langka serta pengembangan fungsi daerah aliran sungai ditingkatkan dan makin
disempurnakan
5. Dalam pembangunan kehutanan, keikutsertaan masyarakat di kawasan hutan
sekitar termasuk masyarakat transmigrasi kehutanan perlu diberi peluang dan
ditingkatkan
6. Pengusahaan hasil hutan disesuaikan dengan daya dukung sumber daya
alamnya agar kelestarian sumber daya hutan terjamin dan kerusakan hutan dapat
dicegah
10
Peran Hutan dalam Pembangunan Nasional Indonesia
Adapun peran hutan yang diharapkan di masa yang akan datang, antara lain:
1. Menyediakan lahan untuk bercocok tanam atau berbagai usaha lain bagi
masyarakat di sekitar hutan, tetapi tanpa merubah fungsi utama hutannya.
2. Menyediakan berbagai hasil hutan bukan kayu untuk bahan baku industri dan
keperluan masyarakat setempat maupun masyarakat lainnya.
3. Memberikan manfaat selain kayu, berupa: hasil hutan bukan kayu, lahan untuk
kegiatan budidaya tanam-tanaman yang bernilai ekonomi tinggi (jamur, tumbuhan
obat dll), jasa keindahan untuk obyek wisata, jasa menghasilkan air segar bersih dan
kaya mineral, dll.
4. Berbagai upaya konservasi dalam rangka memelihara dan meningkatkan nilai
ekologis, sosial budaya dan ilmu pengetahuan, sebagai bentuk kontribusi hutan
Indonesia terhadap pemeliharaan kualitas lingkungan dunia.
5. Keberadaan hutan yang cukup luas dan dengan kualitas yang tinggi, utamanya
hutan alam, akan sangat menguntungkan bagi posisi dan nama baik (citra) bangsa
Indonesia dimata negara-negara lain di dunia, terutama di mata negara-negara maju.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hutan adalah sebagai lapangan bertumbuhan pohon-pohon yang secara
menyeluruh merupakan persekutuan hidup alam hayati beserta alam
lingkungannya yang banyak memberikan manfaat pada manusia dan
lingkungannya salah satunya untuk memenuhi kebutuhan akan sandang,
pangan dan papannya, sehingga banyak potensi yang harus dimanfaatkan dan
tetap memperhatikan keseimbangan akan flora dan fauna yang menghuni
hutan tersebut.
Pengelolaan hutan bukan hanya sekedar menetapkan hutan sebagai
perlindungan tanah, iklim, sumber air dan pemenuhan kebutuhan akan kayu
dan produk lainya. Tetapi, pengelolaan hutan harus ditunjukkan untuk
mendayagunakan semua lahan demi kepentingan negara, bahkan negara lain
juga.
Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merupakan
paru-paru dunia (planet bumi) sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka
hanya akan membawa dampak yang buruk bagi kita di masa kini dan masa
yang akan datang.

Saran
Untuk semua masyarakat Indonesia diharapkan kesadaran yang tinggi
untuk menjaga dan melestarikan hutan yang ada di Indonesia terutama
lingkungan tempat tinggal sendiri agar kelestariannya terjaga dan tetap bisa
menikmati hasil hutan terutama pembangunan di Indonesia.

12
DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai