Anda di halaman 1dari 11

MENJAGA KELESTARIAN HUTAN

Disusun oleh :
Kelompok 4
Nama Anggota : 1. Nabila Putri Khairiyah
2. Melati Amelia
3. Putri Ayu Salsa Amelia
4. M. Firli Apriansah
5. M. Fadli Juliansyah
6. Gusti Artha
Kelas : IX. 2
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Guru Pembimbing : Rosda Martalia S.Pd

MTs GUPPI SUKAMORO


TAHUN PELAJARAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
izin dan kuasa –Nya. Kami dapat menyusun makalah tentang Menjaga
Kelestarian Hutan. Semoga solawat serta salam tercurahkan kepada junjungan
kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari jalan
kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni addinul islam.
Dengan terselesaikannya makalah ini, kami mengucapkan banyak
terima kasih kepada orang-orang disekitar kami yang selalu memberi motifasi
kepada kami sehingga kami mau berusaha keras untuk menyelesaikan
makalah ini. Dan semoga makalah yang kami buat ini dapat menjadikan
manfaat dan tambahnya ilmu bagi siapapun yang membacanya. Ucapan
terima kasih juga kami sampaikan kepada :
1. Orang tua kami yang telah membiayai kami untuk menuntut ilmu di
madrasah tsanawiyah yang penuh barokah yakni (MTs Guppi Sukamoro)
2. Guru kami Ibu Rosda Martalia S.Pd, kami ucapkan terima kasih karena
telah membimbing kami, memberikan ilmu pengetahuan kepada kami
sehingga kami dapat membuat makalah ini.
3. Kami sebagai pembuat makalah ini sangat menyadari bahwa laporan ini
masih banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari para pembaca
sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah ini sehingga
makalah ini menjadi makalah yang sempurna, baik dan bermanfaat.

Sukamoro, 8 Februari 2024

Penulis
i
DAFTAR ISI

Kata pengantar…………………………………………..………………i
Daftar isi……………………………………………..……..……..….....ii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang……..………………………………..…………...…1

Bab II Pembahasan
2.1 Pelestarian Hutan……………………………….………………......3
2.2 Menjaga Kelestarian Hutan……………….……….…………….....3
2.3 Manfaat Hutan Bagi kehidupan……….………….………………..5

Bab III Penutupan


3.1 Kesimpulan………………………………………….….……..…...6
3.2 Lampiran……………………………………………….………......6

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sudah kita ketahui berasama bahwa masalah lingkungan timbul sebagai akibat dari ulah manusia
itu sendiri. Manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam akan menimbulkan perubahan terhadap
ekosistem yang akan mempengaruhi kelestarian sumber daya alam itu sendiri. Pemanfaatan sumber
daya alam yang melebihi ambang batas daya dukung lahan dan tanpa memperhatikan aspek
kelestariannya akan mendorong terjadinya erosi dan longsor, seperti yang banyak terjadi sekarang ini.
Akibat dari keadaan tersebut menyebabkan terjadinya degradasi lahan, pendangkalan sungai.
Kebakaran hutan yang sering terjadi akan membumihanguskan habitat satwa, mengurangi
keragaman hayati dan menghilangxkan kesuburan tanah, rusaknya siklus hidrologi serta akan
menimbulkan pemanasan global. Banyaknya perladangan berpindah akan semakin meningkatkan
ancaman kerusakan hutan, karena umumnya masyarakat tidak memperhatikan aturan-aturan yang benar
untuk menjaga kelestarian hutan dalam melakukan aktifitasnya diladang (Marison Guciano, 2009).
Menurut FAO masalah lingkungan di negara-negara berkembang sebagian besar disebabkan karena
eksploitasi lahan yang berlebihan, perluasan penanam dan penggundulan (Reyntjes, Caen et.aL 1999).
Bersamaan dengan meningkatnya jumlah penduduk dan industrialisasi, permasalahan penggunaan lahan
sudah umum terjadi.
Sebagai sumber daya alam, hutan mempunyai multi fungsi sangat penting bagi kehidupan. Tajuk
pohon yang banyak dan berlapis-lapis pada tanaman yang ada di hutan akan sangat membantu untuk
menahan energi potensial air hujan yang jatuh sehingga aliran air tidak terlalu besar, hal ini akan
mengurangi kerusakan tanah, baik erosi percikan maupun erosi alur. Kondisi ini akan membantu
kesuburan tanah dan penyerapan air tanah. Secara global hutan adalah paru-paru dunia karena akan
menyerap karbondioksida di udara dan melepaskan oksigen yang lebih banyak yang sangat bermanfaat
bagi makhluk hidup di dunia.
Tulisan ini merupakan sintesa dari berbagai pengetahuan tentang hutan, kebakaran hutan dan
penebangan penanggulannya yang di kumpulkan dari berbagai sumber dengan harapan dapat dijadikan
sebagai bahan masukan bagi para peneliti, pengambilan kebijakan dan pengembangan ilmu
pengetahuan bagi para pecinta lingkungan dan kehutanan.
Hutan merupakan salah satu warisan alam yang banyak memberi manfaat pada kehidupan. Hutan
yang berperan sebagai penghasil oksigen terbesar di dunia, menjadi tempat tinggal bagi berbagai spesies
hewan dan tumbuhan, serta menjadi rumah bagi suku-suku pedalaman. Sehingga, kelestarian hutan
perlu dijga.
Hutan di Indonesia telah mengalami kerusakan yang sangat memperhatinkan dalam kurun waktu 10
hari terakhir. Penebangan liar dan kebakaran hutan yang tidak terkendali menjadi salah satu penyebab

1
utamanya, sehingga perlu adanya sosialisasi untuk menjaga kelestarian hutan.
Menjaga kelestarian hutan merupakan hal yang sangat penting dengan dasar pemikiran bahwa
perubahan pada lingkungan dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik secara langsung atau tidak
langsung. Perubahan lingkungan karena tidak seimbangnya lagi susunan organik atau kehidupan yang
ada, akibatnya pun belum dapat dirasakan secara langsung bagi kehidupan manusia atau kehidupan
lainnya namun baru terasa setelah regenerasi. Lingkungan hidup Indonesia yang dianugerahkan Tuhan
Yang Maha Esa kepada bangsa Indonesia merupakan karunia rahmat-Nya yang wajib dilestarikan dan
dikembangkan kemampuannya, agar dapat menjadi sumber penunjang hidup bagi rakyat dan bangsa
Indonesia, serta makhluk hidup lainnya demi kelangsungan dan peningkatan kualitas hidup itu sendiri.
Upaya menjaga kelestarian alam tidak hanya terbatas pada menjaga supaya air, tanah dan udara
tidak kotor. Menjaga kelestarian alam luas dari itu, karena terdapat prinsip keadilan untuk alam dan
masyarakat, tidak hanya untuk waktu sekarang tetapi juga antar waktu. Dalam pengertian, seyogianya
kita tidak mewariskan keadaan yang lebih buruk bagi generasi mendatang. Manusia perlu mewariskan
lingkungan yang bersih, damai, sumber daya alam yang berkelanjutan serta mempersiapkan generasi
mendatang yang lebih baik. Lingkungan yang damai (sosial) adalah apabila setiap usaha yang dilakukan
tidak merugikan orang lain atau kerugian tersebut dikompentasi. Setiap kegiatan dalam penanganannya
harus sudah memasukkan biaya lingkungan baik secara fisik maupun sosial yang di upayakan oleh
manusia-manusia.
Pelestarian hutan merupakan upaya sadar dan terpadu untuk mengembangkan strategi untuk
menghadapi, menghindari, dan menyelesaikan penurunan kualiatas lingkungan dan untuk
mengorganisasikan program-program kelestarian lingkungan dan pembangunan yang berwawasan
lingkungan. Masyarakat sebagai suatu kesatuan sosial mempunyai pemikiran dan tujuan yang sama
tentang bagaimana memelihara atau melestarikan hutan. Tujuan pelestarian hutan adalah terwujudnya
pembangunan yang berkelanjutan, yang memenuhi kepentingan tidak saja generasi masa kini akan
tetapi juga generasi masa depan. Oleh karena itu segala bentuk tindak pidana kehutanan harus di
tanggulani setara komprehensif.
Menurut Ledan Marpaung, tindak pidana merupakan tindak kelakuan manusia yang di rumuskan
dalam undang-undang, melawan hukum, yang patut di pidana dan dilakukan dengan kesalahan. Orang
yang melakukan perbuatan pidana akan mempertanggungjawabkan perbuatan tersebut dengan pidana
apabila ia mempunyai kesalahan, seseorang mempunyai kesahalan apabila pada waktu melakukan
perbuatan dilihat dari segi masyarakata menunjukkan pandangan mornatif mengenai kesalahan yang
telah dilakukan orang tersebut.
Pemberian sanksi terhadap pelaku tindak pidana kehutanan menurut Andi Hamzah, merupakan
proses hukum. Penegakan hukum dapat menjamin kepastian hukum, ketertiban dan perlindungan
hukum pada era modernisasi dan globalisasi dapat terlaksana, apabila berbagi dimensi kehidupan
hukum yang menjaga keselarasan, keseimbangan dan keserasian antara moralitas sipil yang di dasarkan
oleh nilai-nilai siaktual didalam masyarakat beradat. Sebagai suatu proses kegiatan yang meliputi
berabagai pihak dalam kerangka pecapaian tujuan, adalah merupakan keharusan untuk melihat
penegakan hukum pidana sebagai suatu system peradilan pidana.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pelestarian Hutan


Pelestarian dalam pengertian yang luas merupakan salah satu penerapan yang penting dari ekologi.
Tujuan dari pelestarian yang sebenarnya adalah memastikan pengawetan kualitas lingkungan yang
mengindahkan estitika dan kebutuhan maupun hasilnya serta memastikan kelanjutan hasil tanaman,
hewan, bahan-bahan yang berguna dengan menciptakan siklus seimbang antara panenan dan
pembaharuan.
Sumber masalah kerusakan lingkungan terjadi sebagai akibat di lampauinya daya dukung
lingkungan, yaitu tekanan penduduk terhadap lahan yang berlebihan. Kerusakan lingkungan hanyalah
akibat atau gejala saja, karena itu penanggulangan kerusakan lingkungan itu sendiri hanyalah
merupakan penanggulan yang sistematis, yaitu penanggulannya harus dilakukan lebih mendasar yang
berarti menanggulangi penyebab dari kerusakan lingkungan. Karena itu sebab kerusakan lingkungan
yang berupa tekanan penduduk terhadap sumber daya alam yang berlebihan harus di tangani.
Melestarikan hutan berarti kita melestarikan lingkungan hidup, karena dengan menyelamatkan
hutan kita juga, menyelamatkan semua komponen hidup. Ekosistem-ekosistem baru yang
berkembangkan yang diciptakan manusia, seperti pertanian padang rumput, gurun pasir yang diari,
penyimpanan-penyimpanan air, pertanian tropika akan bertahan untuk jangka waktu lama hanya jika
keseimbangan-keseimbangan material dan energi tercapai antara komponen-komponen biotik dan fisik.
Karena itu penting sekali untuk melestarikan hutan.
Melakukan pelestarian hutan sama dengan menyelamatkan ekosistem itu sendiri, ekosistem
terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup disuatu tempat yang berinteraksi membentuk suatu
kesatuan yang teratur. Keteraturan itu terjadi oleh adanya arus materi dan energi yang terkendali oleh
arus informasi antara komponen dalam ekosistem itu. Masing-masing komponen mempunyai fungsi,
selama masing-masing komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan
ekosistem itu pun terjaga. Keteraturan ekosistem menunjukkan ekosistem tersebut ada dalam suatu
keseimbangan tertentu. Keseimbangan itu tidak bersifat statis melainkan dinamis, ia selalu berubah-
ubah, kadang-kadang perubahan itu besar dan kadang-kadang kecil. Perubahan itu dapat terjadi secara
alamiah maupun sebagai perbuatan manusia. (Soemarwoto, 1983).

2.2 Menjaga Pelestarian Hutan


Berikut ini adalah teknik dan cara yang dapat digunakan untuk menjaga hutan kita tetap terjaga dari
tangan-tangan yang tidak bertanggungjawab. Perambahan hutan tanpa perencanaan dan etika untuk
mencari keuntungan sebesar-besarnya sangatlah berbahaya karena dapat merusak alam dan habitat serta
komunitas hewan yang ada di dalamnya.

3
a. Mencegah cara ladang berpindah / Perladangan Berpindah-pindah (Nomaden)
Terkadang para petani tidak mau pusing mengenai kesuburan tanah. Mereka akan mencari
lahan pertanian baru ketika tanah yang ditanami tidak subur lagi tanpa adanya tanggung jawab
membiarkan ladang terbengkalai dan tandus. Sebaiknya lahan pertanian dibuat menetap dengan
menggunakan pupuk untuk menyuburkan tanah yang sudah tidak produktif lagi. Penggunaan pupuk
kimia yang berlebihan sangat tidak dianjurkan karena dapat mengakibatkan pencemaran air dan
tanah. Sebaiknya menggunakan bubuk alami (kompos)

b. Waspada & Hati-Hati Terhadap Api


Hindari membakar sampah, membuang puntung rokok, membuat api unggun, membakar
semak, membuang obor, dan lain sebagainya yang menyebabkan kebakaran hutan. Jika menyalakan
api didekat atau didalam hutan harus diawasi dan dipantau agar tidak tejadi hal-hal yang lebih
buruk. Kebakaran hutan dapat mengganggu kesehatan manusia dan hewan di sekitar lokasi
kebakaran dan juga tempat yang jauh sekali pun jika asap terbawa angina kencang.

c. Reboisasi Lahan Gundul dan Metode Tebang Pilih


Kombinasi kedua teknik adalah sesuatu yang wajib dilakukan oleh para pelilik sertifikat HPH
atau Hak Pengelolahan Hutan. Para perusahaan penebang pohon harus memilih-milih pohon mana
yang sudah cukup umur untuk ditebang. Setelah menebang satu pohon sebaiknya diikuti dengan
penanaman kembali beberapa bibit pohon untuk menggantikan pohon yang ditebang tersebut.
Lahan yang telah gundul dan rusak karena berbagai hal juga diusahakan dilaksanakan reboisasi
untuk mengembalikan pepohonan dan tanaman yang telah hilang.

d. Menempatkan Penjaga Hutan / Polisi Kehutanan / Jagawana


Dengan menempatkan satuan pengaman hutan yang jujur dan menggunakan teknologi dan
persenjataan lengkap diharapkan mampu menekan maraknya aksi pengrusakan teknologi dan
oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. Bagi para pelaku kejahatan hutan diberikan sanksi
yang tegas dan dihukum seberat-berat nya. Hutan adalah aset / harta suatu bangsa yang sangat
berharga yang harus dipertahankan keberadaan demi anak cucu di masa yang akan datang.

e. Membuat Undang-Undang Pelarang Penebangan Hutan didaerah Hutan Lindung

f. Membuat Undang-Undang Perlindungan terhadap Satwa Liar

g. Menghutankan kota, dengan memanfaatkan sisa lahan yang ada dengan menanami berbagai
jenis pohon berkayu.

4
2.3 Manfaat Hutan Bagi Kehidupan
Hutan memiliki banyak manfaat untuk kita semua. Hutan merpakan paru-paru dunia (planet bumi)
sehingga perlu kita jaga karena jika tidak maka hanya akan membawa dampak yang buruk bagi kita di
masa kini dan masa yang akan datang.

1. Manfaat / Fungsi Ekonomi


- Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi.
- Membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal.
- Menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.

2. Manfaat / Fungsi Klimatologis


- Hutan dapat mengatur iklim.
- Hutan berfungsi sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.

3. Manfaat / Fungsi Hidrolis


- Dapat menampung air hujan di dalam tanah.
- Mencegah intrusi air laut yang asin.
- Menjadi pengatur tata air tanah.

4. Manfaat / Fungsi Ekologis


- Mencegah erosi dan banjir.
- Menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah.
- Sebagai wilayah untuk melestarikan keanekaragaman hayati

5. Manfaat / Fungsi Strategis


- Mengatur strategi dalam peperangan

6. Manfaat / Fungsi Suaka


- Sebagai tempat hidup bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan dan obat-obatan pada
saat ini dan yang akan datang.

5
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Lingkuran Hutan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan di bumi. Selain menjadi paru-paru
dunia, mencegah pemanasan global, hutan juga merupakan sumber daya alam yang bermanfaat bagi
kehidupan makhluk hidup, karena dapat menjadi sumber pangan, sumber air, sekaligus sumber mata
pencaharian bagi manusia. Oleh sebab itu kita sebagai makhluk Tuhan harus melestarikan lingkungan
hutan, kita harus memikirkan dampak-dampak yang akan terjadi akibat ulah kita sebagai manusia. Dan
janganlah merusak hutan karena berdampak bagi kehidupan kita semua.

Anda mungkin juga menyukai