Anda di halaman 1dari 34

MAKALAH

KONSERVASISUMBERDAYAALAM

DIKABUPATENBOMBANA

OLEH:

ARHAM PALALLOY
MIBI22040
B

PROGRAMSTUDIILMULINGKUNGAN
JURUSANILMULINGKUNGAN
FAKULTASKEHUTANANDANILMULINGKUNGANUNIVER
SITASHALUOLEO
KENDARI
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan judul Konservasi sumber daya alam

diKabupaten Bombana keperluan dalam penyelesaian tugas mata kuliah

Konseravsi Sumber daya Alam.

UcapanterimakasihpenulisucapkankepadaBapakProf.Dr.Ir.AminuddinMa

neKandari,M.SiselakuDosen matakuliahtersebut.

Dalampenyusunanmakalahinipulapenulismenemukanberbagaikendala,

hambatan dan tantangan, tetapi dengan kerja keras dan ridho TuhanYang Maha

Esa, akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baikdan semua

itu tidak lepas dari dukungan, bantuan, dan dorongan dari orang-orang yang

berada disekeliling penulis.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat kekurangan maupun

kesalahandalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari

pembacasekaliansangatpenulisharapkangunaperbaikankualitasdalampenyusunan

makalah selanjutnya. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi

pembacasemua.

Kendari,Juni2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan.............................................................................................................6
II PEMBHASAN
2.1 Pengertian konservasi sumber daya alam.......................................................2
2.3 Kondisi sumber daya alam utama seperti hutan, sungai, dan lahan
pertanian...........................................................................................................15
2.4 Ancaman dan tekanan terhadap sumberdaya alam di Kabupaten
Bombana............................................................................................................17
2.5 Manfaat sumber daya alam dalam mendukung kehidupan masyarakat
lokal dan pembangunan ekonomi...................................................................18
2.6 Peran sumber daya alam dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan
keberlanjutan lingkungan...............................................................................19
2.7 Penetapan kawasan konservasi dan upaya pemulihan ekosistem yang
dilakukan oleh pemerintah daerah.................................................................21
2.8 Peran lembaga dan organisasi non-pemerintah dalam menjalankan
program konservasi..........................................................................................22
2.9 Implementasi peraturan dan perundangan terkait konservasi sumber
daya alam di Kabupaten Bombana................................................................23
III PENUTUP
3.1 Simpulan......................................................................................................24
3.2 Saran............................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
I PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang

Sumber Daya Alam merupakan unsur yang sangat penting dalam

kehidupan ini, karena tanpa ada sumber daya alam kita mustahil untuk dapat

hidupdi dunia ini, misalnya untuk makan maka kita mengambil makanan

tersebut darialam, untuk membangun rumah kita menggunakan kayu, kayu

tersebut juga berasal dari sumberdaya alam dan masih banyak yang lainnya

pokoknya semua kegiatan di bumi ini pasti tidak terlepas dari sumber daya alam.

Di Indonesia ini terdapat berbagai macam sumber daya alam yang melimpah,

namun kita sepertinya tidak memanfaatkan sumber daya alam tersebut dengan

baik dan juga tidak bijaksana dalam menggunakannya. Mengingat begitu

pentingnya manfaat sumber daya alam tersebut maka kita seharusnya melakukan

konservasi atau melestarikan sumber daya alam tersebut untuk kelangsungan

hidup kita.

Secara umum, konservasi, mempunyai arti pelestarianya itu

melestarikan/ mengawetkan daya dukung, mutu, fungsi, dan kemampuan

lingkungan secara seimbang. Adapun tujuan konservasi, mewujudkan

kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya,

sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan dan mutu

kehidupan manusia, melestarikan kemampuan dan pemanfaatan sumber daya

alam hayati dan ekosistemnya secara serasi dan seimbang. Selain itu, konservasi
meruapakan salah satu upaya untuk mempertahankan kelestarian satwa

(Racman,2013).

Undang Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang

Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, menjelaskan bahwa

yang dimaksud dengan konservasi sumber daya alam hayati adalah

pengelolaan sumber daya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara

bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap

memeliharadan meningkatkan kualitas keanekaragaman dan nilainya.

Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui

kegiatan:

1. Perlindungansistempenyanggakehidupan

2. Pengawetankeanekaragaman jenistumbuhandansatwabesertaekosistemnya

3. Pemanfaatansecaralestarisumberdayaalamhayatibesertaekosistemnya.

Pengelolaan sumberdaya alam merupakan suatu upaya yang

berkesinambungan dalam proses pembangunan yang berkelanjutan dalam upaya

menyejahterakan masyarakat. Hubungan antara sumber daya alam yang

tersediadengan kesejahteraan masyarakat sangat erat, ketersediaan sumberdaya

alam yang terbatas dapat menjadi suatu masalah yang besar jika pengelolaanya

tidak terkoordinasi dengan baik (Arifandydan Sihaloho, 2013).


1.2 Rumusan Masalah

Rumusanmasalahpadamakalahkonservasisumberdayaalamadalahsebagai
berikut:
1. Bagaimana konservasi sumberdaya alam lingkungan?
2. Bagaimana gambaran diKabupaten Kolaka?
3. Bagaimana sumberdaya alam dikota Kolak

1.3 Tujuan

Adapun tujuan pada makalah Konservasi sumberdaya alam adalah


sebagai berikut:
1. Untukmengetahuikonservasisumberdayaalamlingkungan.
2. UntukmengetahuigambarandiKabupatenKolaka.
3. UntukmengetahuisumberdayaalamdikotaKolaka.
II PEMBHASAN

2.1 Pengertian konservasi sumber daya alam

Konservasi atau conservation dapat diartikan sebagai suatu usaha pengelolaan

yang dilakukan oleh manusia dalam memanfaatkan sumber daya alam sehingga dapat

menghasilkan keuntungan sebesar-besarnya secara berkelanjutan untuk generasi

manusia saat ini, serta tetap memelihara potensinya untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan dan aspirasi-aspirasi generasi generasi yang akan datang.

Berdasarkan pengertian tersebut, konservasi mencakup berbagai aspek positif,

yaitu perlindungan, pemeliharaan, pemanfaatan secara berkelanjutan, restorasi, dan

penguatan lingkungan alam (IUCN, 1980). Pengertian tersebut juga menekankan bahwa

konservasi tidak bertentangan dengan pemanfaatan aneka ragam varietas, jenis dan

ekosistem untuk kepentingan manusia secara maksimal selama pemanfaatan tersebut

dilakukan secara berkelanjutan.

Berdasarkan Undang – Undang No. 5 Tahun 1990 terdapat 3 hal utama yang ada

dalam konservasi yaitu :

1. Perlindungan proses – proses ekologis yang penting atau pokok dalam sistem –

sistem penyangga kehidupan.

2. Pengawetan keanekaragaman hayati dan plasma nutfah

3. Pemanfaatan sumber daya alam hayati secara lestari beserta ekosistemnya

7
Menurut UU No.23 Tahun 1997, pengertian konservasi sumber daya alam

adalah pengelolaan sumber daya alam tak terbaharui untuk menjamin

pemanfaatan secara bijaksana dan sumber daya alam dalam terbaharui untuk menjamin

kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas

nilai keanekaragamannya. Dalam undang-undang tersebut pengertian konservasi terkait

dengan sumber daya alam yang terdapat dalam lingkungan hidup. Oleh karenanya

konservasi pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dalam pemakaiannya dengan sumber

daya alam dan lingkungan.

Hal ini secara jelas dapat dilihat dari defenisi lingkungan hidup (Undang-

Undang No.23 Tahun 1997 ), yaitu kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan

dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya yang mempengaruhi

kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain.

Konservasi sumber daya alam dan lingkungan (KSDAL) adalah tanggung

jawab semua umat manusia di muka bumi karena pengaruh ekologis yang ditimbulkan

dari berbagai kegiatan pembangunan tidak dibatasi oleh perbedaan wilayah administratif

pemerintahan negara. Oleh karena itu, upaya konservasi harus menjadi bagian integral

dari pembangunan. Pembangunan yang dilakukan di negara manapun akan terkait

dengan kepentingan negara lain maupun kepentingan internasional.

Konservasi sumberdaya alam lingkungan menjadi tanggung jawab bersama dari

seluruh umat di muka bumi, sehingga perlu dipertimbangkan


8
terjalinnya jaringan kelembagaan baik secara regional, nasional, bahkan internasional.

Salah satu contohnya adalah taman nasional. Taman nasional merupakan salah satu

bentuk kawasan konservasi yang telah memiliki kelembagaan cukup kuat di berbagai

negara. Berbagai bentuk kerja sama internasional diakui sangat berarti bagi negara-

negara yang kurang mampu dalam menangani sendiri kawasan konservasi yang

dimilikinya. Hal ini mengimplementasikan suatu mekanisme untuk memikul biaya

secara bersama- sama, melalui pembagian yang adil antara biaya dan manfaat dari

pengelolaan kawasan konservasi, baik di antara bangsa dan kawasan yang dilindungi

serta masyarakat sekitarnya.

Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi di mana

konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumber daya alam untuk

sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumber daya alam

untuk sekarang dan masa yang akan datang. Apabila merujuk pada pengertiannya,

konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut.

1. Konservasi adalah menggunakan sumber daya alam untuk memenuhi keperluan

manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).

2. Konservasi adalah alokasi sumber daya alam antarwaktu (generasi) yang optimal

secara sosial (Randall, 1982).

3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup

termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusi yang

meningkat, sedangkan dalam kegiatan manajemen antara lain meliputi survei,

9
penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN,

1968).

4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat

memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk

generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).

Pada tahun 1972 dilakukan pertemuan yang merupakan tonggak penting

dalam pengembangan strategi konservasi global. Pertemuan tersebut dikenal

dengan Stockholm Conference on the Human Environment. Hasil dari pertemuan

tersebut antara lain pembentukan UNEP (The United Nations Environment

Program) untuk menghadapi tantangan permasalahan lingkungan hidup di dunia,

yang masih terfokus pada kerusakan dan konservasi sumber daya alam.

Pada tahun 1992, Earth Summit di Rio de Janeiro, Brazil, atau yang

dikenal sebagai United Nations Conference on Environmental and Development;

atau yang dikenal dengan istilah KTT Bumi membahas berbagai cara untuk

melindungi lingkungan dengan perhatian pada pembangunan ekonomi yang lebih

berkelanjutan pada negara yang kurang sejahtera.

Pertemuan tersebut juga berhasil meningkatkan perhatian dan keseriusan

dunia dalam menghadapi berbagai krisis lingkungan, membangun pemahaman

yang jelas antara upaya perlindungan lingkungan dan kebutuhan untuk

mengentaskan kemiskinan di negara berkembang dengan bantuan dana dari

negara maju.

10
Di Asia Timur, konservasi sumber daya alam hayati (KSDAH) dimulai

saat Raja Asoka (252 SM) memerintah, dimana pada saat itu diumumkan bahwa

perlu dilakukan perlindungan terhadap binatang liar, ikan, dan hutan. Sedangkan

di Inggris, Raja William I (1804 M) pada saat itu telah memerintahkan para

pembantunya untuk mempersiapkan sebuah buku berjudul Doomsday Book yang

berisi inventarisasi dari sumber daya alam milik kerajaan.

Kebijakan kedua raja tersebut dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk

konservasi sumber daya alam hayati pada masa tersebut, yaitu Raja Asoka

melakukan konservasi untuk kegiatan pengawetan, sedangkan Raja William I

melakukan pengelolaan sumber daya alam hayati atas dasar adanya data yang

akurat. Berdasarkan pada fakta sejarah tersebut, dapat dilihat bahwa sejak jaman

dahulu, konsep konservasi telah ada dan diperkenalkan kepada manusia meskipun

konsep konservasi tersebut masih bersifat konservatif dan eksklusif (kerajaan).

Konsep tersebut adalah konsep kuno konservasi yang merupakan cikal bakal

konsep modern konservasi, yaitu konsep modern konservasi yang menekankan

pada upaya memelihara dan memanfaatkan sumber daya alam secara bijaksana.

Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi

kultural, yang pada saat zaman dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat

sekarang.

Secara keseluruhan, Konservasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan

(KSDAL) adalah pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan yang

11
pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan

persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan

keanekaragamannya

Di Indonesia, kegiatan konservasi seharusnya dilaksanakan secara lintas

sektor dan lintas aktor; bersama dan terpadu baik oleh pemerintah maupun

masyarakat (mencakup masyarakat umum, swasta, lembaga swadaya masyarakat,

dan perguruan tinggi), serta pihak-pihak lainnya.

a. Konservasi sumber daya alam dan lingkungan dalam konteks

perencanaan wilayah

Permasalahan yang dihadapi di bidang perencanaan wilayah terkait dengan

konservasisumber daya alam dan lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

1. Belum mantapnya penataan kawasan perkotaan dan perdesaan berbasis

konservasi sumber daya alam dan lingkungan serta kawasan fungsional

lainnya,

2. Belum terbentuknya unit konservasi sumber daya alam dan lingkungan

perdesaan dan perkotaan pada seluruh wilayah secara nasional,

3. pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang belum berpihak kepada

masyarakat,

4. Pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan yang masih bertumpu pada

hasil dari perspektif ekonomi,

5. Masih lemahnya pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran dan

pengelolaan sumber daya,

12
6. Upaya konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam dan lingkungan yang

belum mendapat perhatian yang memadai sehingga menyisakan lahan kritis

(terdegradasi).

Di samping itu, dalam konteks perencanaan wilayah, konservasi sumber

daya alam dan lingkungan menghadapi permasalahan-permasalahan sebagai

berikut.

7. Masih maraknya praktik ilegal terhadap proses eksplorasi dan eksploitasi

sumber daya alam dan lingkungan dan masih lemahnya penegakan hukum (law

enforcement) terhadap pelanggaran yang terjadi;

8. Rendahnya kesadaran masyarakat dan bangsa tentang arti penting dan nilai

strategis sumber daya alam dan lingkungan bagi pembangunan ekonomi

nasional (kemakmuran bangsa) dan untuk kepentingan bagi generasi yang akan

datang;

9. Kerusakan Daerah Aliran Sungai, ekosistem darat, pesisir dan laut (kawasan

kepesisiran, mangrove dan terumbu karang) di beberapa kawasan;

10.Degradasi Daerah Aliran Sungai dan pencemaran lingkungan pesisir;

11. Konflik pemanfaatan ruang;

12. Kelembagaan yang belum berfungsi optimal, masih banyak terjadi tumpang

tindih kewenangan pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan;

13.Pengelolaan potensi sumber daya nonkonvensional yang belum optimal.

13
b. Peranan konservasi sumber daya alam dan lingkungan dalam

perencanaan wilayah

Peranan sumber daya alam dan lingkungan hidup (SDAL) sangat

penting dalam pembangunan nasional, baik sebagai penyedia bahan baku

bagi pembangunan ekonomi maupun sebagai pendukung sistem

kehidupan. Sesuai dengan fungsinya tersebut, SDAL perlu dikelola

dengan bijaksana agar pembangunan serta keberlangsungan kehidupan

manusia dapat terjaga dan lestari saat ini dan di masa yang akan dating.

Sesuai amanat Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional (RPJMN) 2010-2014, pembangunan SDAL diarahkan pada 2

(dua) kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk mendukung pembangunan ekonomi,

2. Untuk meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup.

Pembangunan SDAL yang mendukung pembangunan ekonomi

dijabarkan dalam 3 (tiga) prioritas, yaitu sebagai berikut:

1. Peningkatan ketahanan pangan, dan revitalisasi pertanian,

perikanan, dan kehutanan;

2. Peningkatan ketahanan dan kemandirian energi;

3. Peningkatan pengelolaan sumber daya mineral dan pertambangan.

14
Pembangunan SDAL yang secara umum bertujuan untuk

meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup ditekankan pada

4 (empat) prioritas, yaitu sebagai berikut:

1) Perbaikan kualitas lingkungan hidup;

2) Peningkatan konservasi dan rehabilitasi sumber daya hutan;

3) Peningkatan pengelolaan sumber daya kelautan;

4) Peningkatan kualitas informasi iklim dan bencana alam serta kapasitas

adaptasi dan mitigasi perubahan iklim.

Kawasan konservasi mempunyai karakteristik sebagai berikut.

1. Karakteristik, keaslian atau keunikan ekosistem (hutan hujan tropis/

'tropical rain forest' yang meliputi pegunungan, dataran rendah, rawa

gambut, dan pantai).

2. Habitat penting/ruang hidup bagi satu atau beberapa spesies (flora dan

fauna) khusus yaitu endemik (hanya terdapat di suatu tempat di seluruh

muka bumi), langka, atau terancam punah (seperti harimau, orang utan,

badak, gajah, beberapa jenis burung seperti elang garuda/elang jawa,

serta beberapa jenis tumbuhan seperti ramin). Jenis-jenis ini biasanya

dilindungi oleh peraturan perundang-undangan.

3. Tempat yang memiliki keanekaragaman plasma nutfah alami.

4. Lanskap (bentang alam) atau ciri geofisik yang bernilai estetik/scientifik.

15
5. Fungsi perlindungan hidro-orologi: tanah, air, dan iklim global. 6.

Pengusahaan wisata alam yang alami (danau, pantai, keberadaan satwa

liar yang menarik).

Konflik konservasi dapat muncul akibat hal-hal sebagai berikut:

1. Penciutan lahan dan kekurangan sumber daya alam (SDA);

2. Pertumbuhan jumlah penduduk meningkat dan permintaan pada SDA

meningkat;

3. SDA diekstrak berlebihan (over exploitation) menggeser keseimbangan

alami;

4. Masuknya/introduksi jenis luar yang invasif, baik flora maupun fauna,

sehingga mengganggu atau merusak keseimbangan alami yang ada

Selanjutnya konflik konservasi akan semakin parah jika:

1. SDA berhadapan dengan batas politik (misal: daerah resapan dikonversi

untuk HTI dan HPH (akibat kepentingan politik dan ekonomi);

2. Pemerintah dengan kebijakan tata ruang (program jangka panjang) yang tidak

berpihak pada prinsip pelestarian SDA dan lingkungan;

3. Perambahan dengan latar belakang kepentingan politik untuk mendapatkan

dukungan suara dari kelompok tertentu dan juga sebagai sumber keuangan

ilegal.

Selanjutnya konflik konservasi akan semakin parah jika: 1. SDA

berhadapan dengan batas politik (misal: daerah resapan dikonversi untuk

16
HTI dan HPH (akibat kepentingan politik dan ekonomi); 2. Pemerintah

dengan kebijakan tata ruang (program jangka panjang) yang tidak

berpihak pada prinsip pelestarian SDA dan lingkungan; 3. Perambahan

dengan latar belakang kepentingan politik untuk mendapatkan dukungan

suara dari kelompok tertentu dan juga sebagai sumber keuangan ilegal.

Alam pada dasarnya mempunyai sifat yang beraneka ragam,

namun serasi dan seimbang. Oleh karena itu, perlindungan dan

pengawetan alam harus terus dilakukan untuk mempertahankan

keserasian dan keseimbangan itu.

Semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik, yang dapat

dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia merupakan sumber daya

alam. Tumbuhan, hewan, manusia, dan mikroba merupakan sumber daya

alam hayati, sedangkan faktor abiotik lainnya merupakan sumber daya

alam nonhayati. Pemanfaatan sumber daya alam harus diikuti oleh

pemeliharaan dan pelestari

karena sumber daya alam bersifat terbatas. Sumber daya alam

ialah semua kekayaan bumi, baik biotik maupun abiotik yang dapat

dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan kesejahteraan

17
manusia, misalnya: tumbuhan, hewan, udara, air, tanah, bahan tambang,

angin, cahaya matahari, dan mikroba (jasad renik).

1. Keanekaragaman Hayati

Berdasarkan proses geologi, dan menurut para ahli biologi, Indonesia

dibagi menjadi dua wilayah biogeografi, yaitu:

a. Wilayah Indo-Malaya, meliputi pulau-pulau di wilayah Indonesia Barat,

yakni Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Bali yang terletak di Selat Sunda yang

menyatu dengan benua Asia.

b. Wilayah Indo-Australia di wilayah timur yang meliputi pulau Irian dengan

kepulauan Kei dan Aru di Selat Sahul yang berhubungan dengan benua

Australia.

Berdasarkan wilayah biogeografi tersebut di atas, maka dalam

kerangka prioritas usaha konservasi, Indonesia dibagi menjadi tujuh wilayah

biogeografi utama, yaitu sebagai berikut.

a. Sumatra dan sekitarnya.

b. Jawa dan Bali.

c. Kalimantan, termasuk Pulau Natuna dan Pulau Amambas.

d. Sulawesi dan pulau-pulau sekitarnya.

e. Nusa Tenggara, termasuk Wetar dan Tanimbar.

f. Maluku

18
2.2 Keadaan geografis dan lingkungan Kabupaten Bombana

Kabupaten Bombana terletak di Provinsi Sulawesi Tenggara,

Indonesia, dengan luas wilayah sekitar 3.316 Km2. Wilayah ini memiliki

keadaan geografis yang beragam, mulai dari dataran rendah

hinggapegunungan. KabupatenBombana juga memiliki garis pantai yang

panjang, yang memberikanakseskelaut dan potensi sumber daya alam yang

terkait. Lingkungan di Kabupaten Bombana meliputi berbagai jenis

habitat, termasuk hutantropis, hutan pegunungan, daerah pesisir, sungai,

dan lahan pertanian. Hutan-hutan tropis di Kabupaten Bombana menjadi

habitat bagi berbagai jenis tumbuhan, termasuk pohon-pohon kayu

berharga dan tanaman obat tradisional. Selain itu, hutan juga memiliki

peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan mempengaruhi

pola iklim mikro di wilayah ini.

Gambar 2.1 kondisi geografis Kab. Bombana

19
Keanekaragaman hayati dan ekosistem yang ada di wilayah ini

Kabupaten Bombana dikenal sebagai salah satu pusat keanekaragaman

hayati di Indonesia. Wilayah ini memiliki beragam spesies flora dan fauna

yang unik dan dilindungi. Hutan-hutan di Kabupaten Bombana

menyediakan habitat bagi spesies endemik, seperti babi rusa Sulawesi

(Babyrousacelebensis), anoa (Bubalus depressicornis), dan tarsius (Tarsius

spectrum). Selainitu, terumbu karang yang berada di sepanjang garis

pantai Kabupaten Bombana menjadi rumah bagi berbagai jenis ikan dan

biota laut lainnya. Sungai-sungai yang mengalir di Kabupaten Bombana

juga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi. Mereka menyediakan

habitat bagi ikan air tawar, seperti ikan mas (Cyprinus carpio), ikan lele

(Clarias gariepinus), dan udang air tawar. Ekosistemsungai juga memiliki

peran penting dalam menjaga siklus nutrisi dan keseimbangan ekosistem

air.

2.3 Kondisi sumber daya alam utama seperti hutan, sungai, dan lahan
pertanian
Hutan adalah salah satu sumber daya alam utama di Kabupaten

Bombana. Hutan tropis yang meliputi wilayah ini memiliki beragam jenis

pohon kayu berharga, termasuk kayu jati (Tectona grandis), kayu meranti

(Shorea spp.), dan kayu ulin (Eusideroxylonzwageri). Selainitu, hutan juga

menyediakan sumberdaya non-kayu seperti rotan, bambu, dan berbagai

jenis tumbuhan obat tradisional yang memiliki nilai ekonomi dan kultural.

20
Gambar 2.2.1 Lahan Jati

Sungai-sungai di Kabupaten Bombana memiliki peran penting

dalam memenuhi kebutuhan air masyarakat dan sector pertanian.

Masyarakat menggunakansumber daya air yang terkait dengan sungai

untuk keperluan irigasi pertanian, kebutuhan domestik, dan kegiatan

industri. Selain itu, sungai juga menjadi habitat bagi berbagai spesies ikan

dan organisme air lainnya.

21
Gambar 2.2.2 Irigasi pertanian

Lahan pertanian di Kabupaten Bombana digunakan untuk berbagai

jenis tanaman pangan, tanaman hortikultura, dan perkebunan seperti

kelapa, cokelat, kopi, dan kakao. Sektor pertanian menjadi salah satu

sector ekonomiutama di wilayah ini, dan lahan pertanian memiliki peran

penting dalam mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan

masyarakat.

2.4 Ancaman dan tekanan terhadap sumberdaya alam di Kabupaten


Bombana
Meskipun Kabupaten Bombana memiliki potensi sumberdaya alam

yang kaya, namun sumber daya alamini juga menghadapi berbagai

ancaman dan tekanan. Perambahan hutan ilegal dan penebangan liar telah

menyebabkan degradasi hutan dan kerugian keanekaragaman hayati.

Aktivitas illegal logging juga berdampak negative terhadap ketersediaan

kayu yang berharga dan mengancam kelangsungan hidup spesies langka.

Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan, seperti penggunaan pestisida

yang berlebihan dan peningkatan penggunaan lahan dengan cara

22
pembakaran, juga menyebabkan kerusakan ekosistem dan degradasi tanah.

Kegiatan pertambangan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan

pencemaran air dan tanah, serta kerusakan ekosistem yang berdampak

pada kehilangan habitat dan keanekaragaman hayati. Selain itu, perubahan

iklim juga merupakan ancaman bagi sumber daya alam di Kabupaten

Bombana. Perubahan pola cuaca yang ekstrem, seperti peningkatan curah

hujan yang tidak terduga atau periode kekeringan yang panjang, dapat

mempengaruhi pertanian, keberlanjutan ekosistem, dan ketersediaan air.

Upaya konservasi sumber daya alam di Kabupaten Bombana menjadi

penting untuk mengatasi ancaman dan tekanan yang dihadapi, serta

menjaga kelestarian ekosistem dan keanekaragaman hayati di wilayah ini.

Perlu adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai

pemangku kepentingand alam melindungi dan menjagasumber daya alam

untuk generasi saat ini dan masa depan.

Gambar 2.3 Ilegal Loging di Taman Nasional Rawa Aopa Watumohi

23
2.5 Manfaat sumber daya alam dalam mendukung kehidupan masyarakat
lokal dan pembangunan ekonomi
Sumber daya alam di Kabupaten Bombana memiliki peran yang

sangat penting dalam mendukung kehidupan masyarakat lokal dan

pembangunan ekonomi. Hutan, sungai, dan lahan pertanian merupakan

sumber kehidupan bagi penduduk setempat. Hutan menyediakan kayu,

hasil hutan non-kayu, serta berbagai jenis tumbuhan obat tradisional yang

digunakan dalam pengobatan tradisional. Sumber daya alam tersebut juga

memberikan bahan baku bagi sektor industri lokal, seperti industri

pengolahan kayu dan produksi mebel. Selain itu, sumber daya alam juga

berperan penting dalam sektor pertanian. Lahan pertanian yang subur dan

ketersediaan air dari sungai memungkinkan pertanian berlanjut secara

berkelanjutan. Pertanian merupakan sumber mata pencaharian utama bagi

sebagian besar masyarakat di Kabupaten Bombana. Tanaman pangan,

tanaman hortikultura, dan perkebunan memberikan kontribusi signifikan

dalam pangan, penghasilan, dan kesejahteraan masyarakat.

Pembangunan ekonomi juga didorong oleh sektor pariwisata yang

terkait dengan kekayaan sumber daya alam di Kabupaten Bombana.

Keindahan alam, keanekaragaman hayati, pantai, dan terumbu karang

menarik wisatawan untuk mengunjungi wilayah ini. Pariwisata alam dan

ekowisata memberikan peluang bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi

dalam industri pariwisata, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan

pendapatan daerah.

24
Gamabr 2.4 Bukit Teletubies di Kab. Bombana

2.6 Peran sumber daya alam dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan
keberlanjutan lingkungan
Sumber daya alam di Kabupaten Bombana juga memiliki peran

yang krusial dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan

lingkungan. Hutan-hutan tropis berperan sebagai penyerap karbon dan

penyimpan air yang penting untuk menjaga stabilitas iklim global dan

regional. Selain itu, hutan juga berfungsi sebagai habitat bagi berbagai

spesies flora dan fauna, termasuk spesies endemik yang langka dan

dilindungi.

Sungai-sungai di Kabupaten Bombana merupakan jalur aliran air

yang penting dalam siklus hidrologi dan menjaga kualitas air. Sungai-

sungai ini mengatur distribusi air ke lahan pertanian, memelihara

kehidupan ikan dan organisme air lainnya, serta memberikan sumber air

bagi kebutuhan masyarakat. Dengan menjaga kelestarian hutan dan sungai,

25
kita dapat mempertahankan fungsi ekologisnya, termasuk perlindungan

terhadap erosi tanah, banjir, dan kekeringan.

Konservasi sumber daya alam juga penting untuk menjaga

keberlanjutan lingkungan. Dengan mempertahankan keanekaragaman

hayati dan menjaga integritas ekosistem, kita dapat melindungi flora dan

fauna yang unik serta menjaga kualitas lingkungan yang sehat. Kekayaan

hayati dan keindahan alam Kabupaten Bombana menjadi daya tarik yang

dapat berkontribusi dalam pengembangan model pembangunan yang

berkelanjutan.

Gamabar 2.5 pusat konservasi rusa di TN RAWA

2.7 Penetapan kawasan konservasi dan upaya pemulihan ekosistem yang


dilakukan oleh pemerintah daerah
Pemerintah daerah Kabupaten Bombana telah menetapkan

beberapa kawasan konservasi untuk melindungi sumber daya alam yang

penting. Salah satu contohnya adalah Taman Nasional Rawa Aopa

26
Watumohai (RAWA), yang merupakan salah satu kawasan konservasi

yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, termasuk beberapa

spesies endemik Sulawesi. Taman Nasional RAWA berperan dalam

menjaga ekosistem rawa gambut dan mengamankan habitat spesies-spesies

penting seperti burung raja, burung Maleo, dan aneka satwa liar lainnya.

Gamabar 2.7 Tamna Nasional Rawa Aopa Watamohai


Selain itu, pemerintah daerah juga telah melakukan upaya

pemulihan ekosistem yang terdegradasi melalui program restorasi hutan

dan rehabilitasi lahan. Upaya ini melibatkan penanaman kembali vegetasi

asli, pengendalian erosi, dan peningkatan kesadaran masyarakat terhadap

pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

2.8 Peran lembaga dan organisasi non-pemerintah dalam menjalankan


program konservasi
Lembaga dan organisasi non-pemerintah juga memainkan peran

penting dalam menjalankan program konservasi di Kabupaten Bombana.

Beberapa lembaga dan organisasi tersebut bekerja sama dengan

27
pemerintah daerah dan masyarakat untuk melindungi sumber daya alam

dan mempromosikan keberlanjutan lingkungan. Mereka melakukan

kegiatan penelitian, pemantauan, edukasi, dan advokasi untuk

meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang pentingnya konservasi.

Gambar 2.8 Dinas Lingkungan Hidup Kab. Bombnana

Selain itu, lembaga dan organisasi non-pemerintah juga berperan

dalam mengembangkan program pengelolaan sumber daya alam yang

berkelanjutan, seperti pengelolaan hutan secara lestari, pengembangan

pertanian organik, pengurangan limbah, dan pengelolaan air yang efisien.

Mereka juga memberikan pelatihan dan dukungan teknis kepada

masyarakat dalam penerapan praktik-praktik konservasi yang baik.

2.9 Implementasi peraturan dan perundangan terkait konservasi sumber


daya alam di Kabupaten Bombana
Implementasi peraturan dan perundangan terkait konservasi

sumber daya alam merupakan hal yang penting dalam menjaga

keberlanjutan lingkungan di Kabupaten Bombana. Pemerintah daerah

Kabupaten Bombana telah mengeluarkan berbagai peraturan dan kebijakan

yang mengatur pengelolaan sumber daya alam, termasuk larangan

28
penebangan liar, larangan perburuan satwa dilindungi, pengendalian

penangkapan ikan yang berkelanjutan, serta pengelolaan limbah yang

ramah lingkungan.

Selain itu, Kabupaten Bombana juga mengacu pada peraturan dan

kebijakan nasional terkait konservasi sumber daya alam, seperti Undang-

Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati

dan Ekosistemnya. Melalui implementasi peraturan ini, diharapkan dapat

tercipta Pemerintah daerah juga bekerja sama dengan berbagai pihak

terkait, termasuk kepolisian dan instansi terkait lainnya, dalam

menjalankan pengawasan dan penegakan hukum terhadap pelanggaran

terkait konservasi sumber daya alam. Hal ini penting untuk mencegah

eksploitasi ilegal terhadap sumber daya alam dan memberikan efek jera

bagi pelaku tindakan yang merusak lingkungan. Dengan implementasi

peraturan dan perundangan yang kuat, serta kerjasama yang baik antara

pemerintah daerah, lembaga non-pemerintah, dan masyarakat, diharapkan

dapat terwujud upaya konservasi sumber daya alam yang efektif dan

berkelanjutan di Kabupaten Bombana.

29
III PENUTUP

3.1 Simpulan
Simpulan dari makalah konservasi sumber daya alam

adalah sebagai berikut:

1. konservasi sumber daya alam lingkungan adalah tanggung jawab semua umat

manusia di muka bumi karena pengaruh ekologis yang ditimbulkan dari

berbagai kegiatan pembangunan tidak dibatasi oleh perbedaan wilayah

administratif pemerintahan negara.

2. Kabupaten Bombana adalah salah satu Daerah Tingkat II yang berada di

provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia, dengan ibu kota Rumbia. Kabupaten

Bombana dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 29 tahun 2003

tanggal 18 Desember 2003 yang merupakan hasil pemekaran Kabupaten

Buton.

3. Sumber daya alam yang ada di Bombana yaitu sumber daya alam

pertambangan, hasil pertanian dan perkebunan.

30
3.2 Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pemerintah
Pemerintah agar membantu menyediakan sesuatu hal yang dapat membuat
sumber daya alam di Kabupaten Bombana agar tetap terjaga kelestariannya.
2. Masyarakat
Masyarakat agar lebih memperhatikan kelestarian dan kondisi sumber
daya alam yang ada di Kabupaten Bombana seperti tidak menebang pohon secara
sembarangan dan tidak membakar sumber daya alam secara sembarangan atau
berlebihan.
3. Mahasiswa
Mahasiswa agar lebih memperhatikan kondis sumber daya alam yang ada
di Kabupaten Bomban

31
DAFTAR PUSTAKA

Asrina, 2013, Studi Pemanfaatan Ruang Kawasan Wisata Danau Biru Kecamatan
Wawo, Kabupaten Kolaka Utara, Skripsi, Fakultas Sains dan Teknologi,
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.

Binsasi, R. Sancayaningsih, R.P., Murti, S.H. 2017. Analisis Ekologis Vegetasi


Pohon Di Daerah Tangkapan Air Mata Air Geger Kabupaten Bantul
Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi. 9(2).

Racham, M. 2013. Konservasi Nilai Dan Warisan Budaya. Indonesia Jurnal OF


Conservasion. 1(1).

Rahmayanti, I., Bahtiar, Yusuf B. 2020. Dampak Keberadaam Pertambangan


Nikel terhadap Kondisi Lingkungan, Sosial, Ekonomi. Jurnal Masyarakat
Pesisir dan Perdesaan. 2(2).

Sudiasmo, F. Nofa, Y.D. 2021. Model Konservasi Berbasis Masyarakat Dalam


Desa Wisata Di Desa Pujon Kidul, Kabupaten Malang. Refomasi. 11(1).
Theodorrus, T.F., Bahruddin, A. Putra, B.A. 2021.peran Conservation
International (Ci) Terhadap Konservasi Perairan Di Bali (Studi Kasus:
Desa Tulamben, Bali). Hasanuddin Journal Of International Affairs. 1(2).
Undang Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

32
33
34

Anda mungkin juga menyukai