Anda di halaman 1dari 13

Makalah Mata Kuliah Pelestarian Sumber Daya Hayati

KEANEKARAGAMAN SUMBERDAYA HAYATI


DI LINGKUNGAN SEKITAR
Oleh :

Nama : Rayhan Fahlevi Pangaribuan


NPM : 2105101050045
MK : Pelestarian Sumberdaya Hayati
Kelas : 01 (Satu)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR

Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan makalah yang berjudul "Pengamatan
keanekaragaman hayati di lingkungan sekitar".
Tidak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut
memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa maksimal
jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, saya menyadari
bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini. Oleh karena itu, saya dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari
pembaca agar saya dapat memperbaiki makalah ini.
Saya berharap semoga makalah yang saya susun ini memberikan manfaat dan juga
inspirasi untuk pembaca.

Senin, 3 April 2023

Rayhan Fahlevi Pangaribuan

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................ i


DAFTAR ISI ......................................................................................................................... ii
I. PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2 Tujuan .......................................................................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................... 3
III. HASIL DAN PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
3.1 Hasil Pengamatan ........................................................................................................ 5
3.2 Pembahasan ................................................................................................................. 6
IV. KESIMPULAN ............................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................... 10

ii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Indonesia merupakan negara yang kaya akan
sumberdaya alam, karena letak geografis yang cukup strategis. Sumber daya alam Indonesia
berasal dari pertanian, kehutanan, kelautan dan perikanan, peternakan, perkebunan serta
pertambangan dan energi. Dari sisi astronomi, Indonesia terletak pada daerah tropis yang
memiliki curah hujan yang tinggi sehingga banyak jenis tumbuhan yang dapat hidup dan
tumbuh dengan cepat. Dari sisi geologi, Indonesia terletak pada titik pergerakan lempeng
tektonik, sehingga banyak terbentuk pegunungan yang kaya akan mineral. Daerah perairan
di Indonesia kaya sumber makanan bagi berbagai jenis tanaman dan hewan laut, serta
mengandung juga berbagai jenis sumber mineral. Hal ini menyebabkan tingkat
keanekaragaman hayati sangat tinggi.
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bertujuan mengusahakan
terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan ekosistemnya
sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu
kehidupan manusia. Hal ini merupakan tanggung jawab dan kewajiban Pemerintah serta
masyarakat. Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya dilakukan melalui
kegiatan perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa beserta ekosistemnya serta pemanfaatan secara lestari sumber daya
alam hayati dan ekosistemnya.
Pemanfaatan kondisi lingkungan kawasan pelestarian alam dilakukan dengan tetap
menjaga kelestarian fungsi kawasan. Pemanfaatan jenis tumbuhan dan satwa liar dilakukan
dengan memperhatikan kelangsungan potensi, daya dukung, dan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa liar. Dalam keadaan tertentu dan sangat diperlukan untuk
mempertahankan atau memulihkan kelestarian sumber daya alam hayati beserta
ekosistemnya, Pemerintah dapat menghentikan kegiatan pemanfaatan dan menutup taman
nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam sebagian atau seluruhnya untuk selama
waktu tertentu. Peran serta rakyat dalam konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya diarahkan dan digerakkan oleh Pemerintah melalui berbagai kegiatan yang
berdaya guna dan berhasil guna, diantaranya melalui pendidikan dan penyuluhan.

1
2

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengukur keanekaragaman


sumberdaya hayati yang terdapat di lingkungan sekitar serta untuk mengetahui sumberdaya
hayati apa saja yang terdapat di lingkungan sekitar.
II. TINJAUAN PUSTAKA

Konsep sentral dalam ekologi ialah ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang
terbentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem adalah tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh
menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan
produktivitas lingkungan hidup. Dalam sistem ini, semua komponen bekerja secara teratur
sebagai suatu kesatuan. Ekosistem terbentuk oleh komponen hidup dan tak hidup di suatu
tempat yang berinteraksi membentuk suatu kesatuan yang teratur (Mohammad Taufik,
2004).
Masing-masing komponen itu mempunyai fungsi, dan selama masing-masing
komponen itu melakukan fungsinya dan bekerja sama dengan baik, keteraturan ekosistem
itu pun terjaga dan ekosistem tersebut ada dalam suatu keseimbangan tertentu yang bersifat
dinamis yang selalu dapat berubah-ubah. Kadang perubahan itu besar, kadang kecil, yang
dapat terjadi secara alamiah, maupun sebagai akibat dari perbuatan manusia. Dengan konsep
ekosistem, unsur-unsur dalam lingkungan hidup tidak berdiri sendiri-sendiri tetapi
terintegrasi sebagai komponen yang saling berkaitan dalam suatu sistem (Gatot, 2004).
Sumber daya alam hayati dan ekosistemnya merupakan bagian terpenting dari
sumber daya alam yang terdiri dari alam hewani, alam nabati ataupun berupa fenomena
alam, baik secara masing-masing maupun bersama-sama mempunyai fungsi dan manfaat
sebagai unsur pembentuk lingkungan hidup, yang kehadirannya tidak dapat diganti.
Mengingat sifatnya yang tidak dapat diganti dan mempunyai kedudukan serta peranan
penting bagi kehidupan manusia, maka upaya konservasi sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya adalah menjadi kewajiban mutlak dari tiap generasi untuk melindunginya.
Akibat dari sifatnya yang luas dan menyangkut kepentingan masyarakat secara keseluruhan,
maka upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya merupakan tanggung
jawab dan kewajiban Pemerintah serta masyarakat (I Made, 2005).
Sumber daya alam berdasarkan jenisnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu, sumber
daya alam hayati atau biotik, dan sumber daya alam non hayati/abiotik. Sumber daya alam
hayati adalah unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari sumber daya alam nabati
(tumbuhan) dan sumber daya alam hewani (satwa) yang bersama dengan unsur non hayati
di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem. Tingkat endemisme yang tinggi
Indonesia dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki keanekaragaman hayati tertinggi

3
4

yang dilengkapi dengan keunikan tersendiri, yang terlihat pada setiap penjuru pulau di
Indonesia banyak menyimpan beraneka ragam jenis tumbuh-tumbuhan, hutan dan satwa
yang khas dari setiap daerah (A. Fatchan, 2013).
Konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya bertujuan untuk
mengusahakan terwujudnya kelestarian sumber daya alam hayati serta keseimbangan
ekosistemnya, sehingga dapat mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
mutu kehidupan manusia karena hal tersebut adalah tanggungjawab kita bersama. Segala
bentuk upaya perlindungan terhadap satwa harus dilaksanakan, karena tanpa disadari bahwa
satwa yang ada di dunia khususnya di Indonesia semakin hari semakin berkurang. Bahkan
ada dari beberapa spesies yang saat ini sudah mengalami kepunahan (Widada et al., 2006).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Pengamatan


Tabel 1. Hasil pengamatan keragaman sumberdaya hayati di lingkungan sekitar.
No Gambar Nama Flora/Fauna Nama Ilmiah

1 Belimbing wuluh Averrhoa Bilimbi Linn

2 Alang-alang Imperata cylindrica

3 Kelapa Cocos nucifera

4 Pisang ambon Musa acuminata

5
6

5 Mangga Mangifera indica

3.2 Pembahasan
Setelah dilakukan pengamatan, terdapat lima tumbuhan (flora) yang terdapat di
lingkungan sekitar tempat tinggal yakni pohon belimbing wuluh, alang-alang, pohon kelapa,
pohon pisang ambon, dan pohon mangga. Dari kelima tanaman tersebut, semuanya memiliki
manfaat dari setiap bagian pada tanaman yang diamati.
Belimbing wuluh merupakan sejenis pohon kecil yang diperkirakan berasal dari
Kepulauan Maluku, dan dikembangbiakkan serta tumbuh bebas di Indonesia, Filipina, Sri
Lanka, Myanmar, dan Malaysia. Tumbuhan ini biasa ditanam di pekarangan untuk diambil
buahnya yang memiliki rasa asam. Sifat kimiawi yang rasanya asam dan bersifat sejuk,
berkhasiat menghilangkan rasa sakit, memperbanyak pengeluaran empedu, anti radang,
peluruh kencing, astrigen, mengobati hipertensi, batuk rejan, sariawan, pegal linu,
gondongan, rematik, jerawat, dan panu. Manfaat buah belimbing wuluh digunakan untuk
pembuatan acar, kari, dan diawetkan dalam bentuk sirup. Buah belimbing wuluh ini juga
digunakan untuk membersihkan logam dan menghilangkan karat, dan untuk ramuan
berbagai macam obat tradisional (misalnya obat gangguan kulit dan demam). Belimbing
wuluh merupakan salah satu spesies dalam genus Averrhoa yang tumbuh di daerah
ketinggian hingga 500 m di atas permukaan laut dan dapat ditemui di tempat yang banyak
terkena sinar matahari langsung tetapi cukup lembab. Pada umumnya belimbing wuluh
ditanam dalam bentuk tanaman pekarangan yaitu diusahakan sebagai usaha sambilan atau
tanaman peneduh di halaman rumah.
Alang-alang merupakan tanaman herba, rumput, merayap di bawah tanah, batang
tegak membentuk satu perbungaan, padat, dan bukunya berambut panjang. Alang-alang
adalah gulma perennial, dengan sistem rizoid yang meluas serta tinggi batang mencapai 60-
100 cm, daun agak tegak dan pelepah daun lembut, tulang daun utama keputihan, daun atas
lebih pendek daripada daun sebelah bawah, rhizoma bersifat regenaratif yang kuat dapat
berpenetrasi 15-40 cm, sedang akar dapat vertikal ke dalam sekitar 10-15 cm. Rhizoma
7

berwarna putih, sukulen terasa manis, beruas pendek dengan cabang lateral membentuk
jarring-jaring yang kompak dalam tanah.
Manfaat akar alang-alang memang sudah dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Umumnya, manfaat akar alang-alang hanya diketahui sebagai obat panas dalam. Lebih dari
itu manfaat akar alang-alang sangatlah kaya. Manfaat akar alang-alang sering kita jumpai
sebagai salah satu bahan obat panas dalam. Selain itu, alang-alang juga dapat menjaga
kesehatan jantung. Bagian yang dimanfaatkan untuk menjaga kesehatan jantung adalah
akarnya. Tumbuhan ini mengandung imperanene dan graminone B. Kedua kandungan ini
berfungsi efektif untuk menghambat pembekuan sel darah dan mencegah penyempitan
pembuluh aorta di jantung.
Kelapa dikenal karena kegunaannya yang beragam, mulai dari makanan hingga
kosmetik. Daging bagian dalam dari benih matang membentuk bagian yang secara teratur
menjadi sumber makanan bagi banyak orang di daerah tropis dan subtropis. Kelapa berbeda
dari buah-buahan lain karena endosperma mereka mengandung sejumlah besar cairan bening
yang disebut santan dan ketika belum matang, dapat dipanen untuk diminum sebagai air
kelapa. Kelapa adalah pohon serbaguna bagi masyarakat tropika. Hampir semua bagiannya
dapat dimanfaatkan orang. Kayu dari batangnya, yang disebut kayu glugu, dipakai orang
sebagai kayu dengan mutu menengah, dan dapat dipakai sebagai papan untuk rumah.
Daunnya dipakai sebagai atap rumah setelah dikeringkan. Daun muda kelapa yang disebut
janur, dipakai sebagai bahan anyaman dalam pembuatan ketupat atau berbagai bentuk hiasan
yang sangat menarik. Tangkai anak daun yang sudah dikeringkan, disebut lidi, dihimpun
menjadi satu menjadi sapu. Tandan bunga yang masih muda, yang disebut mayang, dipakai
orang untuk hiasan dalam upacara perkawinan dengan simbol tertentu. Bunga betina atau
buah mudanya, disebut bluluk dalam bahasa Jawa, dapat dimakan. Cairan manis yang keluar
dari tangkai bunga, disebut (air) nira, dapat diminum sebagai penyegar atau difermentasi
menjadi tuak.
Pisang ambon disebut ambon karena diambil dari bahasa Jawa yakni ambon-ambon
atau bau-bauan. Aroma pisang yang manis dan memiliki aroma harum membuat banyak
orang menyebut nama pisang itu pisang ambon - ambon. Untuk mempersingkat dari nama
pisang ambon-ambon, akhirnya disingkat menjadi pisang ambon. Pisang ambon atau yang
biasa disebut pisang cavendish ini memiliki rasa yang manis. Kulit buah dari pisang ini lebih
tebal dengan ukuran yang lebih panjang dan melengkung. Pisang ambon mengandung
8

banyak nutrisi penting bagi kesehatan tubuh, mulai dari membantu menurunkan berat badan
hingga menjaga kesehatan jantung.
Mangga memiliki pohon yang berperawakan besar, dapat mencapai tinggi hingga 30
m atau lebih, meski kebanyakan mangga pekarangan hanya sekitar 15 m atau kurang. Batang
tegak, bercabang kuat, dengan daun-daun lebat membentuk tajuk yang indah berbentuk
kubah, oval atau memanjang, dengan diameter sampai 10 m. Kulit batangnya tebal dan kasar
dengan banyak celah-celah kecil dan sisik-sisik bekas tangkai daun. Warna pepagan (kulit
batang) yang sudah tua biasanya cokelat keabuan, kelabu tua sampai hampir hitam. Mangga
kaya antioksidan. Mangga juga memiliki berbagai manfaat bagi tubuh salah satunya yaitu
dapat mencegah penyakit kanker, menjaga kekebalan tubuh, menjaga kesehatan mata,
meningkatkan kekebalan tubuh, dan menjaga kesehatan kulit dan rambut.
IV. KESIMPULAN

Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari pengamatan Pengukuran


Keanekaragaman Sumberdaya Hayati di Lingkungan Sekitar adalah sebagai berikut :
1. Semua keanekaragaman hayati yang terdapat di lingkungan sekitar kita memiliki
berbagai manfaat bagi manusia maupun lingkungannya.
2. Pelestarian sumberdaya hayati sangat penting untuk dilakukan agar tidak terjadi
kepunahan terhadap flora ataupun fauna.
3. Sumberdaya hayati memiliki peran yang besar terhadap keseimbangan ekosistem di
alam.

9
DAFTAR PUSTAKA

A. Fatchan. 2013. Georafi Tumbuhan dan Hewan. Penerbit Ombak. Yogyakarta.

Gatot P. 2004. Hukum Lingkungan Indonesia. Jakarta. Sinar Grafika.

I Made Arya Utama. 2005. Sanksi Hukum Dalam Memberikan Perlindungan Kelestarian
Fungsi Lingkungan Hidup. Kertha Patrika. 29 (2).

Mohammad, T. 2004. Apek-Aspek Hukum Lingkungan. Jakarta. PT. Indeks Kelompok


Gramedia.

Widada et al. 2006. Sekilas tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya. Perlindungan Hukum dan Konservasi Alam. Jakarta.

10

Anda mungkin juga menyukai