SHALMA FRISKA
2110512120001
JURUSAN AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
2023
HALAMAN PENGESAHAN
Disetujui oleh,
Asisten Praktikum, Penyusun,
[ttd] [ttd]
Diketahui oleh,
Koordinator Mata Kuliah Agroekologi,
[ttd]
Halaman
DAFTAR TABEL.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN.............................................................................................. 1
Latar Belakang......................................................................................... 1
Tujuan Praktikum..................................................................................... 2
Manfaat Praktikum...................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................... 3
Arboretum................................................................................................ 3
Lahan Pekarangan.................................................................................... 4
Lahan Budidaya Tanaman Kacang Panjang............................................. 5
Lahan Budidaya Tanaman padi................................................................ 6
Lahan Budidaya Tanaman Karet.............................................................. 6
Kesimpulan.............................................................................................. 14
Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tujuan
Arboretum
Lahan Pekarangan
yang subur cenderung lebih lebar sedangkan tanah yang kurang subur jarak tanam
cenderung lebih rapat (Muyassir, 2012). Penggunaaan jarak tanam pada dasarnya
untuk membuat tanaman tumbuh dengan baik tanpa mengalami banyak
persaingan dalam hal menyerap air, unsur-unsur hara, dan cahaya matahari. Jarak
tanam yang tepat penting dalam pemanfaatan cahaya matahari untuk proses
fotosintesis secara optimal. Semakin rapat jarak tanam atau semakin banyak
populasi tanaman per satuan luas maka semakin menurun kualitas rumpun
tanaman, seperti menurunnya jumlah anakan dan jumlah malai per rumpun
(Satriani et al., 2013).
Pemeliharaan merupakan upaya yang dilakukan oleh petani untuk merawat
tanaman padi mulai dari pengairan, perlindungan tanaman dari gulma dan hama
penyakit hingga pemupukan. Salah satu pemeliharaan tanaman padi yaitu
pemberian air yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dengan mengatur
tinggi air. Pemberian air atau genangan untuk tanaman padi yaitu setinggi 2-5cm
(Hidayatulloh et al., 2012). Pengendalian hama dan penyakit sebagai upaya
pemeliharaan tanaman harus dilakukan secara terpadu. Pengendalian hama dan
penyakit tanaman padi dapat dilakukan secara: (1) Pengendalian secara mekanis;
(2) Pengendalian secara kultur teknis dan (3) Pengendalian menggunakan
pestisida organik. (Sriyanto, 2010).
terhadap produktivitas tanaman Selain itu, tanaman karet juga berfungsi dalam
memperbaiki lingkungan seperti rehabilitasi lahan, mencegah erosi dan banjir,
mengatur tata guna air, dan menciptakan iklim yang sehat dan bebas polusi.
(Pangudijatno, 1981; Chaula, 2019).
Energi yang dihasilkan tanaman karet, berupa oksigen, kayu, dan biomassa
dapat digunakan untuk mendukung fungsi perbaikan lingkungan. Secara alami,
tanaman karet setiap tahun mengalami gugur daun yang mampu menyuburkan
tanah. Daur hidup yang demikian akan terus berulang selama satu siklus tanaman
karet, paling tidak selama 30 tahun. Oleh karena itu, keberadaan tanaman karet
sangat strategis bagi kelangsungan kehidupan, karena tanamanini mampu
berperan sebagai penyimpan dan sumber energi (Azwar et al. (1989); Chaula,
2019).
Tanaman karet mempunyai daya peyesuaian yang luas terhadap berbagai
jenis tanah baik itu tanah vulkanis yang mempunyai sifat cukup baik ataupun
tanah alluvial yang cenderung kurang baik, serta tanaman karet juga mampu
tumbuh di tanah yang kurang subur dengan catatan waktu tanam dan hasil panen
yang kurang maksimal (Enn, 2018)
Lahan kering menjadi patokan para petani untuk bertanam karet. Karena
tanaman karet memang menghendaki lahan dengan sifat fisika tanah seperti ini
untuk tumbuh kembangnya. Pada dasarnya, tanaman karet tidak menuntut tinggi
dalam hal jenis tanah yang dikehendakinya (Nurhakim, 2014).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Arboretum
2.
Lahan Pekarangan
3.
4.
5.
Pembahasan
Arboretum
Lahan Pekarangan
banyak. Komponen yang terdapat pada lokasi ini adalah komponen biotik dan
komponen abiotik. Komponen biotik (hidup) pada lahan pekarangan ini meliputi
pohon jambu, pohon rambutan, pohon durian, dan rerumputan. Sedangkan
komponen abiotik (tidak hidup) meliputi cahaya matahari, suhu, kelembaban, dan
angin. Pada lahan pekarangan suhu yang dirasakan yaitu sangat panas
dibandingkan arboretum karena pepohonan yang ada pada lahan pekarangan tidak
serimbun pepohonan yang ada pada arboretum. Kelembaban yang ada pada lahan
pekarangan pun sangat rendah.
Pada lahan budidaya tanaman padi terdapat komponen biotik (hidup) yang
meliputi tanaman padi, rerumputan dan siput. Sedangkan untuk komponen abiotik
yaitu meliputi suhu, kelembaban, air, dan cahaya matahari. Pada lahan budidaya
tanaman padi kondisi padi tumbuh dengan baik dan terawat berbeda halnya
dengan lahan sebelumnya yaitu lahan budidaya tanaman kacang panjang.
19
Kesimpulan
1. Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal
balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya dan antara komponen-
konponen tersebut terjadi pengambilan dan perpindahan energi, daur materi
dan produktivitas.
2. Pada praktikum ini lahan yang digunakan yaitu arboretum, pekarangan
rumah, lahan budidaya tanaman kacang panjang, lahan budidaya tanaman
padi, dan lahan budidaya tanaman karet.
3. Pada praktikum ini diperoleh komponen biotik (hidup) yang meliputi
pepohonan, rerumputan dan hewan dan abiotik (tidak hidup) yang meliputi
suhu, kelembaban, cahaya matahari dan air.
Saran
Saran untuk praktikum adalah praktikan harus datang lebih awal dan
memperhatikan penjelasan yang telah diberikan oleh dosen.
DAFTAR PUSTAKA
Amalia L., Nunung S., & Nana., S. (2021). Respon Pertumbuhan dan Hasil
Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.) Akibat Pemberian Pupuk
Organik Cair dan Jarak Tanam. Jurnal ilmiah pertanian, 9(2).
Arafah. (2010). Pengelolaan dan Pemanfaatan Padi Sawah. Bumi Aksara. Bogor.
Enn, Q. (2018). Lebih dalam: Padi, Karet, Sawit. CV. Garuda Mas Sejahtera.
Nurhakim, Yusnu & Aditya Hani. (2014). Perkebunan Karet Skala Kecil Cepat.
Pebriadi (2017). Tipe Komunitas Hutan Lahan Kering Di Hutan Lindung Sentajo,
Kabupaten Kuantan Singingi, Provinsi Riau. Sekolah Pascasarjana. Institut
Pertanian Bogor.
Satriani, L. Effendy, dan E.J. Muslihat. 2013. Motivasi petani dalam penerapan
teknologi PTT padi sawah (Oryza sativa L.) di Desa Gunung Sari Provinsi
Sulawesi Barat. Jurnal Penyuluhan Pertanian, 8 (2): 86 – 93.
LAMPIRAN