DOSEN PENGAMPU :
Rajjitha Handayani,S.P.,M.SI.
ASISTEN PRATIKUM:
OLEH :
PRODI KEHUTANAN
JURUSAN KEHUTANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................i
DAFTAR TABEL....................................................................................................ii
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................iii
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A.Latarbelakang..................................................................................................... 1
B.Tujuan.................................................................................................................. 2
C. Manfaat .............................................................................................................. 2
BAB II..................................................................................................................... 3
METODOLOGI...................................................................................................... 3
A. Waktu dan tempat............................................................................................... 3
B. Alat dan bahan ................................................................................................... 3
C. Cara kerja .......................................................................................................... 3
BAB III .................................................................................................................. 4
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................... 4
A. Hasil................................................................................................................... 4
B. Pembahasan........................................................................................................ 5
1. Pohon Toleran…………………………………………………………............. 5
BAB IV.................................................................................................................. 26
PENUTUP ............................................................................................................ 26
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 26
B. Saran ................................................................................................................ 26
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................ 27
LAMPIRAN.......................................................................................................... 30
i
DAFTAR TABEL
ii
DAFTAR LAMPIRAN
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Hutan merupakan salah satu sumber daya alam yang memiliki arti
penting bagi kehidupan manusia. Hutan dengan berbagai fungsi dan
manfaatnya memberikan pengaruh yang sangat besar baik secara langsung
maupun tidak langsung terhadap aspek ekologi, ekonomi, sosial dan
budaya. Kawasan hutan adalah wilayah tertentu yang ditunjuk dan atau
ditetapkan oleh pemerintah untuk dipertahankan keberadaannya sebagai
hutan tetap (Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999). Penetapan kawasan
hutan untuk tujuan khusus, salah satunya yaitu untuk kepentingan pendidikan
yang biasanya disebut hutan Pendidikan(Bisay et al 2019)
1
menaungi permukaan tanah, sehingga stratifikasi tajuk yang selama ini terbentuk
semakin lama semakin berkurang. Masyarakat lebih memilih tanaman pertanian
semusim yang menghasilkan keuntungan lebih cepat.
1.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum kali ini yaitu untuk mengetahui keragaman jenis – jenis
Pohon toleran dan pohon intoleran
Mengidentifikasi jenis pohon toleran, intoleran, dan semi toleran di lingkungan
Hutan Pendidikan Universitas Jambi
1.3 MANFAAT
Dapat mengetahui jenis – jenis warisan alam yaitu pohon toleran dan pohon
intoleran
2
BAB II
METODOLOGI
Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu tanggal 13 Maret 2024 pada pukul
10:00 hingga 12:00 WIB . Bertempatan di hutan Pendidikan Universitas Jambi
Alat-alat tulis.
Lembar pengamatan.
Lingkungan sekitar.
3
BAB III
3.1 . HASIL
4
9 Leucana leucocephala Pembibitan X
10 Swietenia Macrophylla Hutan unja X
3.2 PEMBAHASAN
a.pohon toleran
5
pesisir. Tanaman nyamplung mudah tumbuh dan penanamannya dapat
dikombinasikan dengan tanaman spesies pantai yang lain. Rehabilitasi
kawasan pesisir dengan tanaman nyamplung diharapkan dapat
meningkatkan fungsi/lindungan kawasan pesisir dari kerusakan dan
bermanfaat ekonomis bagi masyarakat di sekitar pesisir.
6
jati putih (Gmelina arborea)
Kegiatan penanaman pohon sangatlah berperan penting dalam
penghijauan lingkungan serta guna untuk mengurangi keberadaan lahan
kritis yang dapat menimbulkan bencana banjir maupun tanah longsor.
Kegiatan penanaman pohon telah lama dilakukan oleh Masyarakat baik di
tanah milik maupun di lahan pemerintah. Pemilihan jenis tanaman yang
baik dan Tingkat pertumbuhan yang cepat merupakan solusi untuk
mengurangi tingkat kekritisan lahan.
Gmelina arborea atau jati putih merupakan tanaman penghasil kayu
yang produktif dan dimanfaatkan secara komersial dan digunakan sebagai
tanaman pelindung. Meningkatnya kebutuhan kayu indutri, kayu dari jati
putih ini memiliki prospek bisnis yang cerah karena kualitas kayunya
cukup baik dan pertumbuhannya cepat(Nirwanto et al 2019)
7
bernilai ekonomis tinggi dan mempunyai prospek yang cukup cerah
bila penanaman dan perawatannya dilakukan dengan optimal.
8
Damar (Agathis Sp.)
Pohon damar memiliki habitus pohon dan dapat tumbuh besar dan tinggi
sampai ukuran 65 meter. Ciri-ciri pohon damar yaitu tingginya dapat
mencapai 55 meter dan tumbuh dengan baik pada ketinggian 300-1500
mdpl. Pohonnya memiliki sedikit cabang. Batangnya lurus dengan bentuk
silindris dengan ukuran diameter yang dapat mencapai 1,5 meter. Untuk
kulit batangnya berwarna abu abu, cokelat kemerahan, cokelat muda,
hingga hitam. Permukaan batangnya mengelupas dalam bentuk kepingan
yang tidak beraturan dan biasanya terdapat bopeng karena adanya resin.
Tajuknya berbentuk kerucut saat masih muda dan berubah menjadi tidak
beraturan saat sudah tua. Daunnya berbentuk jorong (bulat memanjang).
Bagian pangkalnya membaji sedangkan ujung daunnya runcing dengan
tepi daun rata. Pertulangan daunnya tergolong ke dalam tulang daun
sejajar. Daunnya semi berhadapan dan tergolong tebal. Bentuknya yaitu
bulat telur hingga lancip. Untuk bunganya, bunga jantan dan betina
terpisah. Atau berada pada tandan bunga yang berbeda tetapi masih ada
pada pohon yang sama sehingga disebut juga dengan tanaman berumah
satu. Buah pohon damar kalau sudah tua, memiliki warna hijau tua
kecoklatan dengan kulit bersisik agak lebar dengan bentuk oval. Pada
bagian pangkal tangkainya membulat dan berbentuk segitiga di bagian
ujungnya (Wardani et al 2015).
9
Eboni (Diospyros celebica)
Eboni (Diospyros celebica.) mempunyai nama lokal kayu hitam,
merupakan salah satu jenis pohonunggulan di Sulawesi.Kayu eboni
memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi karena selain
keindahan serat dan warna kayunya, eboni juga termasuk jenis eksotik
yang memiliki kekuatan dan keawetan yangtinggi. Tekstur kayu eboni
dengan komposisi dan struktur serat-serat yang terdiri dari warna gelap
dan terang, menjadi penentu utama keindahan kayu eboni .Keunggulan
tersebut menjadikan kayu eboni banyak dimanfaatkan sebagaibahan
mewah sepertibahan perumahan, mebel dan bahan kerajinan. Eboni
dikenalmasyarakat sebagai kayu yang kuat dan tahan lama/awet.
Eboni merupakan salah satu jenis yang mempunyai
pertumbuhan lambat (slow growing spesies), yang menjadi salah satu
faktor pemicu jenis tersebut rawan kepunahan. Kunci penting dalam
menyelamatkan jenis tertentu dari kepunahan adalah konservasi
sumberdaya genetik tanaman hutanmelalui pembangunan dan
pengembangan jenis tersebut. Upaya untuk mengembangkan eboni
banyak mengalami kesulitan karena benih eboni termasuk benih
rekalsitran yang tidak bisa disimpan lama . Karakteristik eboni yang
pertumbuhannya lambat dan benihrekalsitran menyebabkantanaman
ini semakin perlu untuk mendapatkan perhatian. Secara alami
benih eboni mengalami kemunduran dengan bertambahnya waktu.
Salah satu cara untuk mengembangkan eboni adalah dari anakan
alam yang ada di sekitar pohon induk eboni. Benih eboni yang
rekalsitran akan cepat berkecambah bila jatuh ke tanah, sehingga akan
10
banyak dijumpai anakan alam bila musim panen buah sudah lewat.
Anakan-anakan alam tersebutbila tidaksegeraditangani akanmati
karena terserang jamurdan persaingan unsur hara. Oleh karena itu,
pengembangan anakan alam menjadi salah satu alternatif
dalammelestarikan eboni (Prasetyawati et al 2015).
11
Kosambi (Schleichera oleosa)
Kesambi (Schleichera oleosa.) merupakan keluarga Sapindaceaeyang
secara tradisional digunakan untuk mengobat beberapa penyakit.
Kesambi banyak ditemukan diberbagai daerah di Indonesia diantaranya
di Jawa, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, dan Sulawesi Selatan.
Kesambi ditemukan tumbuh di daratan rendah yang beriklim kering
sampai ketinggian 600 mdpl. Selain di Indonesia, tumbuhan kesambi
juga banyak ditemukan di lembah Himalaya dan Sri Langka.
Tumbuhan kesambi ditemukan banyak tumbuh di pulau Jawa, Bali,
Sulawesi, Maluku, dan Nusa Tenggara . Tanaman ini bisa tumbuh pada
daerah kering dengan suhu maksimum 35-47 ºC dan suhu minimum
2,5 ºC. Pohon kesambi umumnya memiliki ketinggian ± 25 m,
batang tegak, berkayu, permukaan kasar, dan warnanya coklat
kotor. Daunnya tunggal, lanset, berseling, panjang 11-25 cm, lebar 2-
6 cm, tepi rata, ujung lancip dan berwarna hijau. Salah satu bagian
dari tanaman kesambi dapat menghasilkan minyak yang lebih
umum dikenal sebagai minyak makassar yaitu biji kesambi.
Berbagai bagian dari tanaman kesambi seperti daun, buah, dan kayu
telah digunakan oleh masyarakat di Jawa untuk mengobati berbagai
penyakit seperti penyakit kulit, rematik, disentri, jerawat, sakit
perut, dan sengatan ular . Pemanfaatan kesambi sudah dikenal sejak
dulu. Dalam industri, minyak yang diperoleh dari buah kesambi dapat
manfaatkansebagai sumber biodiesel . Penelitian sebelumnya telah
banyakmenyatakan kesambi mengandung senyawa metabolit primer
sepertigula, asam amino, protein, dan klorofil, dan metabolit sekundernya
12
adalah alkaloid, terpenoid, senyawa fenolik, tanin, flavonoid, dan
lain-lain (Nursamsiar et al 2023)
13
Meranti (Shorea sp.)
Hutan merupakan kumpulan pepohonan yang tumbuh rapat beserta isi
didalamnya yang beraneka ragam dan berperan sangat penting bagi
kehidupan mahkluk hidup fungsi hutan bagi makhluk hidup sangat
kompleks bagi kehidupan seperti hutan sebagai penyedia dan penyuplai
utama sumber daya air bagi manusia dan lingkungan, pemasok oksigen di
udara, kemampuan penyerapan
karbon yang ada di udara, penyedia jasa wisata hingga mampu mengatur
iklim global.
Kalimantan memiliki hutan alam tropis yang sebagian besar didominasi
oleh famili dipterocarpaceae yang antara lain dikenal dengan nama
perdagangan: meranti (Shorea spp), bangkirai (Shorea laevis), kapur
(Dryobalanops aromatica), resak (Vatica wallichii) dan keruing
(Dipterocarpus), . Kayu berjenis famili dipterocarpaceae ini mempunyai
nilai ekonomi dan ekologi yang tinggi dalam sector pembangunan maupun
konservasi hutan dan juga merupakan salah satu famili yang mempunyai
banyak jenis baik dari produk kayu maupun non kayu yang dihasilkannya,
oleh karena itu jenis famili ini merupakan salah satu penunjang utama
dalam menguasai pasaran luas, baik di dalam negeri maupun di luar
negeri.
Marga shorea atau yang secara umum biasa disebut dengan kelompok
meranti merupakan salah satu marga dari suku dipterocarpaceae yang
tumbuh di dataran rendah. Meranti merupakan jenis pohon komersil
dengan penghasil kayu utama di Indonesia yang telah diperdagangkan
sejak dimulainya pengusahaan hutan alam pada era sekitar tahun 1970.
pasar kayu meranti tidak terbatas hanya pasar domestik tetapi juga pasar
internasional. Hal tersebut menyebabkan jenis pohon meranti saat ini
14
terancam keberadaannya tidak hanya karena banyak penjualan tetapi juga
disebabkan karena adanya penebangan pohon menjadi alihguna lahan serta
degradasi hutan. Keanekaragaman jenis meranti memerlukan upaya
konservasi agar tetap lestari, upaya-upaya konservasi untuk melindungi
jenis meranti perlu dilakukan karena meranti tergolong jenis yang lamban
beregenerasi. Regenerasi alami sulit terjadi(Susilawati et al 2023)
15
Lamtoro (Leucana leucocephala)
Lamtoro (Leucaena leucocephala) sudah dikenal di Indonesia sejak
dulu dengan nama petal cina . Tanaman ini termasuk kacang-kacangan
yang berasal dari Amerika Tengah . Tanaman ini dibawa ke Indonesia pada
abad ke-20 sebagai tanaman peneduh di perkebunan-perkebunan.Sekarang
tanaman ini tersebar di seluruh pelosok pedesaan karena mudah tumbuh
hampir di semua tempat yang mendapat curah hujan cukup. Kegunaan
tanaman ini telah banyak dilaporkan yakni sebagai pupuk hijau, bahan
bangunan, tanaman pelindung untuk tanaman cacao, tanaman pinggir
jalan, pagar hidup, pencegah erosi, bahan baku pembuat kertas, bahan
bakar dan sebagai pakan hijauan yang berprotein tinggi .
16
dikomersialkan sebagai hijauan makanan ternak .Hasil penelitian
menunjukkan bahwa produksi hijauan tanaman lamtoro dapat mencapai 20
ton bahan kering/ha/tahun dengan total produksi protein kasar sebesar 3
ton/ha/tahun(Laksono et al )
17
Durian (Durio zibethinus)
Durian (Durio zibethinus Murr.) merupakan tanaman buah tropis
eksotik yang mempunyai rasa dan aroma yang . Buah durian disebut juga
the king of fruit yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat
karena rasanya yang khas .Buah durian memiliki banyak manfaat bagi
manusia, yaitusebagai makanan buah segar dan olahan, untuk perawatan
anti penuaan, meningkatkan tekanan darah dan sebagai afrodisiak
Indonesia merupakan salah satu dari delapan pusat keanekaragaman
genetik tanaman di dunia, terutama untuk buah-buahan tropis seperti
durian. Dari 28 jenis durian yang ada 18 jenis diantaranya ditemukan di
Kalimantan dan 7 jenis durian lainnya tersebar di Sumatera. Durian sering
disebut Raja buah karena panen durian menandai musim panen beberapa
buah-buahan lainnya
Durian merupakan salah satu jenis buah yang menjadi kuliner khas dari
kota Medan dengan cita rasanya yang khas. idiotipe durian nasional yang
dihasilkan berdasarkan preferensi konsumen saat ini adalah ukuran buah
sedang, aroma kuat, daging tebal bertekstur lembut kering, dan rasanya
manis legit. Karakter lain yang juga cukup penting untuk diperhatikan
adalah bentuk buah lonjong, warna kulit hijau coklat, panjang duri
sedang, warna daging kuning, serta biji berukuran kecil(Pratiwi et al
2018).
18
Mahoni (Swietenia macrophylla) merupakan jenis tanaman kehutanan
yang memiliki prospek menjanjikan dalam bidang industri kehutanan.
Jenis ini merupakan tanaman yang tergolong cepat tumbuh (fast growing
species) selain itu, tanaman mahoni ini juga bisa ditanam ditempat tanah
yang gersang walaupun tidak dapat air atau disirami beberapa bulan masih
bisa tetap bertahan hidup. (Hutapea et al 2022)
Mahoni termasuk pohon besar dengan tinggi pohon mencapai 35 - 40 m
dan diameter mencapai 125 cm. Batang lurus berbentuk silindris dan tidak
berbanir. Kulit luar berwarna cokelat kehitaman, beralur dangkal seperti
sisik, sedangkan kulit batang berwarna abu-abu dan halus ketika masih
muda, berubah menjadi cokelat tua, beralur dan mengelupas setelah tua.
Mahoni baru berbunga setelah berumur 7 tahun, mahkota bunganya
silindris, kuning kecoklatan, benang sari melekat pada mahkota, kepala
sari putih, kuning kecoklatan. Buahnya buah kotak, bulat telur, berlekuk
lima, warnanya cokelat. Biji pipih, warnanya hitam atau cokelat. Mahoni
dapat ditemukan tumbuh liar di hutan jati dan tempat-tempat lain yang
dekat dengan pantai, atau ditanam di tepi jalan sebagai pohon pelindung.
Tanaman yang asalnya dari Hindia Barat ini, dapat tumbuh subur bila
tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai.
19
Tanaman jati merupakan salah satu tanaman yang dalam proses
pertumbuhannya membutuhkan unsur hara, baik makro dan mikro.
Ketersediaan unsur hara makro dan mikro dalam tanah berbeda-beda
tergantung dimana habitatnya. Pohon jati merupakan jenis pohon yang
pertumbuhannya menyesuaikan habitatnya, baik habitat yang berada di
dataran rendah maupun dataran tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui kandungan unsur hara tanah tempat tumbuh jati pada
ketinggian yang berbeda(Mpapa et al 2016).
20
maka tanaman akasia dapat menstabilkan dan memperbaiki keadaan
lingkungan(Faizin et al 2015)
21
Sungkai adalah jenis komersial asli Kalimantan yang bersifat intoleran
dan dapat tumbuh dengan baik pada areal bekas perladangan, semak
belukar dan hutan rawang yang tersebar luas dalam kawasan hutan.
22
kualitatif meliputi bentuk tajuk/kanopi, permukaan batang, dan warna kulit
batang(Fatmawati et al 2022)
Batang bagi tumbuhan merupakan salah satu organ yang sangat penting.
Batang berfungsi sebagai penunjang tumbuh tubuh tumbuhan untuk tetap
berdiri tegak dan melalukan aktivitasnya sebagaimana mestinya karena
proses pengambilan makanan yang diperlukan tumbuhan salah satunya
melalui batang. Pertumbuhan batang ditandai dengan adanya percabangan.
Karena batang memiliki struktur yang cukup kompleks. Dalam mengamati
batang suatu tumbuhan, ada beberapa hal penting yang menjadi fokus
pengamatan, misalnya bentuk tajuk, tipe percabangan, arah tumbuh, dan
sebagainya.
23
terbuka di kawasan hutan. Jabon merah tergolong jenis intoleran yang
membutuhkan cahaya penuh pada seluruh tahapan
pertumbuhannya(Mustika et al 2022)
Jabon merah dapat ditanam di daerah kritis untuk konservasi daerah aliran
sungai, karena kemampuannya yang tinggi dalam menyerap dan menahan
air. Jabon merah memiliki batang lurus dan silindris yang cocok untuk
bahan baku industri kayu. Tingginya bisa mencapai 45 m dengan panjang
batang 30 m tanpa cabang dan diameter 160 cm .Jabon merah mudah
beradaptasi pada kondisi tempat tumbuh yang kurang baik (marginal)
untuk pertumbuhan tanaman dan secara spesifik tidak memiliki syarat
tumbuh tertentu.
24
kualitatif meliputi bentuk tajuk/kanopi, permukaan batang, dan warna kulit
batang(Fatmawati et al 2022)
Batang bagi tumbuhan merupakan salah satu organ yang sangat penting.
Batang berfungsi sebagai penunjang tumbuh tubuh tumbuhan untuk tetap
berdiri tegak dan melalukan aktivitasnya sebagaimana mestinya karena
proses pengambilan makanan yang diperlukan tumbuhan salah satunya
melalui batang. Pertumbuhan batang ditandai dengan adanya percabangan.
Karena batang memiliki struktur yang cukup kompleks. Dalam mengamati
batang suatu tumbuhan, ada beberapa hal penting yang menjadi fokus
pengamatan, misalnya bentuk tajuk, tipe percabangan, arah tumbuh, dan
sebagainya
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
25
cahaya untuk tumbuh. Toleransi pohon ini terdapat beberapa klasifikasi jenisnya.
Pohon toleran adalah pohon yang membentuk tajuk dibawah pohon lain atau
sejenis (induk dengan anak). Pohon intoleran adalah pohon yang tumbuh baik saat
pada tempat yang terbuka (tidak ternaungi) atau kanopi yang terbuka lebar.
4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Bisay, E. E., Mofu, W. Y., & Rahawarin, Y. Y. (2019). Identifikasi jenis-jenis bank
benih pada Hutan Pendidikan Anggori-Manokwari. Jurnal Kehutanan
Papuasia, 5(1), 1-14.
26
Qurniati, R., Febryano, I. G., and Zulfiani, D. 2017. How trust influence social
capital to support collective action in agroforestry development. Journal of
Biological Diversity 18(3): 1201-1206.
Fathoni, A., Rohman, F., & Sulisetijono, S. (2021). Karakter Komunitas Pohon
Area Sekitar Sumber Mata Air Di Malang Raya, Jawa Timur. Biotropika:
Journal of Tropical Biology, 9(1), 69-79.
Hidayat, M., Pratiwi, O., Sartinawati, R., & Sakti, V. R. (2019, January).
Stratifikasi dan model arsitektur pohon di kawasan hutan sekunder
Pegunungan Deudap Pulo Aceh Kabupaten Aceh. In Prosiding Seminar
Nasional Biologi, Teknologi dan Kependidikan (Vol. 6, No. 1).
Nirwanto, Y., Noertjahyani, N., & Taryana, Y. (2019). Pertumbuhan Semai Jati
Putih (Gmelina arborea Roxb.) Akibat Dosis Pupuk Kandang Kambing
dan Frekuensi Penyiraman. Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian, 7(2), 76-
84.
Nursamsiar, N., Fadri, A., Marwati, M., Sami, F. J., Ismail, N. S. H. R., &
Kasmawati, H. (2023). Pengaruh Jenis Pelarut Terhadap Kadar Fenolik
dan Flavonoid Total Daun Kesambi (Schleichera oleosa. L) Asal
kabupaten Gowa. Jurnal Mandala Pharmacon Indonesia, 9(2), 253-261.
Suparman, N., & Papuangan, N. (2017). Pemetaan populasi dan tipe varietas lokal
tanaman cengkeh (Syzygium aromaticum L.) di Kecamatan Pulau Ternate.
27
In Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Penerapan Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi,Pontianak (pp. 23-24).
Ariandi EA. 2018. Analisis Rendemen Atsiri Biji Pala (Myristica fragrans) pada
Berbagai Kelas Intensitas Cahaya Matahari di Desa Batu Keramat
Kecamatan Kota Agung Kabupaten Tanggamus. Jurnal Sylva Lestari. Vol.
6 No.1, Januari 2018 (24—31).
Faizin, N., Mardhiansyah, M., & Yoza, D. (2015). Respon Pemberian Beberapa
Dosis Pupuk Fosfor Terhadap Pertumbuhan Semai Akasia (Acacia
Mangium Willd.) Dan Ketersediaan Fosfordi Tanah (Doctoral dissertation,
Riau University).
Mpapa, B. L. (2016). Analisis kesuburan tanah tempat tumbuh pohon jati (Tectona
grandis L.) pada ketinggian yang berbeda. Jurnal Agrista, 20(3), 135-139.
Alisani, M., Lette, L. I., & Koroy, S. (2022). Karakteristik morfologi pohon
cemara laut (Casuarina equisetifolia). JBES: Journal of Biology Education
and Science, 2(2), 69-75.
Abubakar, A. N. F., Pratama, M. I., Husna, S., & Jumrah, E. (2023). Pengolahan
Daun Eucalyptus Menjadi Produk Herbal Sebagai Upaya Peningkatan
Ekonomi Kelompok Tani Hutan Buluballea. Panrita Abdi-Jurnal
Pengabdian pada Masyarakat, 7(1), 38-46.
28
Rahmania, M., & Nahlunnisa, H. (2020). Pengaruh media tanam terhadap
pertumbuhan bibit kayu putih (Melaleuca cajuputi). Jurnal Silva Samalas,
3(2), 61- 67.
LAMPIRAN
29
30