(Laporan Praktikum)
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Pertanian
Disusun oleh :
Ridho Nugraha
Amala Tazkia Azzahra
Muhamad Dapid Darma
Faisal Afif
Kaisar Widiantara
2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini
Penulis
i
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1
1.1. Latar Belakang dan Masalah ......................................................... 1
1.2. Tujuan Percobaan .......................................................................... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 3
2.1. Ekosistem ..................................................................................... 3
2.2. Vegetasi Gulma ............................................................................. 5
III. BAHAN DAN METODE............................................................. 6
3.1. Waktu dan Tempat Percobaan ....................................................... 6
3.2. Bahan dan Alat .............................................................................. 6
3.3. Pelaksanaan Percobaan.................................................................. 6
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 8
4.1. Analisis vegetasi gulma ................................................................. 8
4.2. Analisis Ekosistem ........................................................................ 10
V. KESIMPULAN & SARAN ........................................................... 12
5.1. Kesimpulan ................................................................................... 12
5.2. Saran ............................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 13
LAMPIRAN ....................................................................................... 14
ii
Daftar Tabel
iii
I. PENDAHULUAN
2
II. Tinjauan Pustaka
2.1 Ekosistem
Ekosistem merupakan suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Ekosistem sebagai suatu tatanan kesatuan yang secara utuh dan menyeluruh antara
segenap unsur lingkungan hidup dan saling mempengaruhi. Ekosistem sebagai
penggabungan dari setiap unit biosistem. Melibatkan interaksi timbal balik antara
organisme dan lingkungan fisik sehingga aliran energinya menuju pada suatu
struktur biotik tertentu dan terjadi siklus materi antara organisme dan anorganisme.
Matahari sebagai sumber dari semua energy, dalam ekosistem, organisme pada
komunitas berkembang bersama-sama dengan lingkungan fisik sebagai suatu
sistem. Organisme kemudian beradaptasi lagi dengan lingkungan fisik, sebaliknya
organisme juga memengaruhi lingkungan fisik untuk kelangsungan hidupnya.
2.1.1. Komponen Ekosistem
Komponen ekosistem merupakan bagian dari suatu ekosistem yang menyusun
ekosistem ini sendiri sehingga terbentuk sebuah ekosistem. Komponen dalam
ekosistem kemudian dibagi lagi menjadi dua macam, yaitu komponen hidup dan
komponen tak hidup. Selain itu komponen hidup dapat disebut juga sebagai
komponen biotik, dan komponen tak hidup dapat disebut sebagai komponen abiotik.
Setiap komponen memiliki anggota yang berbeda-beda pula.
a. Biotik
Biotik, memiliki arti “Hidup”. Komponen biotik pada suatu ekosistem adalah
makhluk hidup itu sendiri, sebab ekosistem tak akan pernah terbentuk tanpa adanya
makhluk hidup didalamya. Keberadaan makhluk hidup kemudian membentuk
3
suatu rantai makanan dalam suatu ekosistem. Beberapa contoh dari komponen
biotik yang ada lingkungan sekitar kita, antara lain Organisme Autotrof atau
Produsen, Organisme Heterotrof (Konsumen), Pengurai atau decomposer.
b. Abiotik
Komponen kedua dalam ekosistem adalah komponen abiotic atau komponen
yang tak hidup. Dengan kata lain, komponen abiotik adalah komponen yang terdiri
dari benda-benda bukan makhluk hidup tetapi ada di sekitar kita, dan ikut
mempengaruhi kelangsungan hidup. Beberapa jenis komponen abiotik yaitu suhu,
sinar matahari, air, angin, udara, kelembapan udara, dan banyak lagi benda mati
yang ikut berperan dalam ekosistem. Berikut beberapa diantaranya Suhu, Air,
Garam, Sinar Matahari
2.1.2. Macam-Macam EKOSISTEM
Ekosistem merupakan satu kesatuan fungsional antara komponen biotik
(makhluk hidup) dan komponen abiotik (komponen tak hidup atau lingkungan)
yang saling berinteraksi dan saling mempengaruhi dalam bentuk hubungan timbal
balik antara satu dengan yang lain. Secara umum ada tiga tipe ekosistem, yaitu
ekositem air, ekosisten darat.
a. Akuatik (air)
Ekosistem akuatik merupakan ekosistem yang komponen abiotiknya sebagai
besar terdiri atas air. Makhluk hidup (komponen biotik) dalam ekosistem perairan
terbagi enjadi Ekosistem air tawar, Ekosistem Air Laut, Ekosistem Estuary (muara),
Ekosistem Pantai, Ekosistem Ekosistem terumbu karang, dan lain sebagainya.
b. Teseterial (darat)
Penentuan zona dalam ekosistem terestrial ditentukan oleh temperatur dan
curah hujan. Ekosistem terestrial dapat dikontrol oleh iklim dan gangguan. Iklim
4
sangat penting untuk menentukan mengapa suatu ekosistem terestrial berada pada
suatu tempat tertentu. Pola ekosistem dapat berubah akibat gangguan seperti petir,
kebakaran, atau aktivitas manusia. Beberapa diantaranya ekosistem darat yaitu
Tundra, karst (gua), hutan hujan tropis, hutan gugur, sabana, padang rumput, dll.
5
III. Metodelogi percobaan
7
IV. Hasil dan Pembahasan
8
Hasil pengamatan yang dilakukan pada lahan percobaan Sekolah Tinggi Ilmu
Pertanian Dharma Wacana menggunakan metode kuadran, terdapat 2 petak contoh,
dan ditemukan 5 jenis vegetasi gulma pada kedua petak contoh tersebut. Total
jumlah individu gulma yang ditemukan pada kedua petak contoh sebanyak 113
gulma. Dominasi gulma diukur dengan menghitung indeks nilai penting (INP) dan
summed dominance ratio (SDR) masing masing spesies. Dominansi merupakan
kemampuan suatu jenis gulma untuk bersai ng dengan jenis gulma lainnya dan
bertahan hidup dalam suatu agroekosistem tertentu. berikut hasil analisis vegetasi
gulma yang terdapat pada plot percobaan.
Tabel 2. Hasil analisis vegetasi gulma
Flora Fauna
10
tak hidup yang meliputi factor fisik dan kimia seperti air, udara, sinar matahari,
tanah dan angin. Secara ilmiah abiotik dapat kita temukan dimana-mana dan
berjumlah banyak tidak seperti biotik, contonya tanah, tanah yang gersang
berpengaruh dalam ekosistem karena air dibutuhkan oleh semua makhluk hidup
jika disuatu tempat jarang ditemukan air contohnya gurun pasir maka hewan yang
berada disitu harus bisa bertahan lama, contoh lainnya adalah air,hewan atau
tumbuhan yang tinggal di air akan berbeda dengan yang hidup ditanah maka
mereka memiliki kulit dan alat bernafas, seperti berkuliat sisik dan bernafas. Dalam
rantai makanan terdapat makhluk hidup yang berperan sebagai produsen,
konsumen, dan sebagai dekomposer (pengurai).
Pada peristiwa rantai makanan terjadi proses makan dan dimakan dalam urutan
tertentu. Dan setiap tingkat dari rantai makanan dalam suatu ekosistem disebut
dengan tingkat trofik. Tumbuhan menggunakan sinar matahari untuk menghasilkan
makanan dalam bentuk gula, dan disimpan dalam dalam biji, batang, buah, dan
bagian lainnya. Tikus sebagai konsumen tingkat I {hewan herbivora/pemakan
tumbuhan}memakan tumbuhan. Kemudian tubuh tikus mengubah sejumlah
makanan menjadi energi untuk lari, makan, dan bereproduksi. Ular sebagai
konsumen tingkat II {hewan karnivora/pemakan daging} memakan tikus. Tikus
merupakan sumber energi untuk ular agar tetap hidup. Burung Elang sebagai
konsumen III/ konsumen puncak (karnivora) memakan ular. Tubuh elang
menggunakan energi yang tersedia dari ular untuk melangsungkan proses
kehidupan.
Jika elang mati, maka akan diuraikan oleh bakteri, cacing, dan lainnya yang
berperan sebagai dekomposer untuk diubah menjadi zat hara yang akan
dimanfaatkan oleh tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Jika konsumen
11
tingkat 1 menipis maka produsen akan melimpah dan konsumen tingkat 2 akan
menipis karena tidak bisa memakan konsumen tingkat 1, jadi konsumen tingkat 1
berpengaruh dalam rantai makanan karena akan mengakibatkan produsen dan
konsumen selanjutnya akan berbeda.
12
V. KESIMPULAN dan SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis vegetasi gulma dan analisis ekosistem diperoleh kesimpulan
sebagai berikut:
1. Terdapat 5 jenis gulma pada kedua petak contoh yang memiliki luas masing masing
sebesar 50cm x 50cm dengan total gulma sebanyak 113.
2. Cyperus rotundus (rumput teki) menjadi gulma yang mendominasi pada lahan
percobaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma Wacana dengan nilai KRN
sebesar 50%, FRN 49%, INP 84%, dan SDR 42%.
3. Analisis ekosistem adalah hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan
lingkungannya yang terbagi menjadi 2 yaitu biotik dan abiotik, biotik adalah
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, dan tumbuhan sedangkan abiotik
adalah mahluk tak hidup seperti matahari, tanah, batu dan lainnya.
5.2 Saran
Perlu dilakukan analisis lebih lanjut tentang fungsi ekologi dari jenis jenis
gulma yang dominan di lahan percobaan Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Dharma
Wacana Metro.
13
DAFTAR PUSTAKA
16
1. Prosedur Penghitungan
a. Kerapatan Mutlak
KRn = [(jumlah gulma-n)/(petak contoh)]
b. Kerapatan Relatif
KRn = [(KMn)/(Total KMn)] x 100%
c. Frekuensi Mutlak
FMn = [(∑ petak contoh-n ditemui)/( ∑ semua petak contoh)}
d. Frekuensi Relatif
FRn = [(FMn/(Total FMn)] x 100%
e. Dominasi Mutlak
DMn = [(Berat kering gulma – n)/(petak contoh)
f. Dominasi Relatif
DRn = [(DMn/(Total DMn)] x 100%
g. Indeks Nilai Penting
INP = KR + FR + DR
h. Summed Dominance Ratio
SDR = [(INPn)/(Jumlah peubah relatif)]
2. Tabel Berat Kering
17
3. Belulang
4. Grinting
18
5. Babadotan
19
6. Teki
7. Bayam Duri
20