Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Perubahan Lingkungan

NAMA KELOMPOK

1. KOMANG OKTA DARMA


2. KOMANG ARDI PINATA
3. KOMANG AGUS ANDIKA PUTRA
4. KETUT DONY MUSTIKA BRAWIDA
5. GEDE SURYA PRADNYANA

SMA NEGERI 1 BANJAR


TAHUN PELAJARAN 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh pembimbing kepada penulis untuk dapat diselesaikan dengan sebaik
mungkin.
Adapun judul dari makalah ini adalah “Perubahan Lingkungan”. Melalui
makalah ini, penulis berharap agar kita dapat lebih memahami dan mengerti
besarnya perubahan lingkungan karena obsesi dan eksploitasi manusia yang
sangat besar terhadap pembangunan, tanpa diimbangi oleh olah limbah dan
rekonstruksi bumi.
Tidak lupa pula penulis ucapkan terimakasih banyak kepada teman-teman
serta pembimbing yang dengan setia mendampingi, memberi semangat dan arahan
kepada penulis untuk menyusun makalah ini.
Penulis juga sangat menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangatlah
penulis harapkan dari para pembaca, agar makalah ini dapat menjadi lebih baik
lagi. Untuk itu, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada para pembaca.

Banyuatis, 13 September 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
KATA PENGANTAR.................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................ iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... iv
DAFTAR GRAFIK...................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................... 2
1.3 Tujuan....................................................................................... 2
1.4 Manfaat..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................. 3
2.1 Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan....................... 3
2.2 Dampak Perubahan Lingkungan yang Disebabkan
Oleh Manusia Terhadap Keseimbangan Ekosistem.................. 4
2.3 Prinsip yang Diperhatikan Sehubungan Dengan
Penerapan Etika Lingkungan ............................................... 7
2.4 Tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan .............................. 8
2.5 Upaya Pengolahan Limbah (contoh : Sawit)............................ 9

BAB IIIPENUTUP....................................................................................... 13
3.1 Simpulan................................................................................. 13
3.2 Saran........................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 14

ii
DAFTAR GAMBAR

GAMBAR 1 Penebangan Pohon ................................................................. 4


GAMBAR 2 Padat Pemukimat Akibat Perpindahan Penduduk ................. 6

iii
DAFTAR GAMBAR

GRAFIK 1 Pengaruh Variasi Perbandingan Volume Alea Terhadap


POME ....................................................................................... 10
GRAFIK 2 Pengaruh Variasi Penambahan Nutrient UREAD .................... 11
GRAFIK 2 Pengaruh Variasi Penambahan Nutrient NaHCO3 ................... 11

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Lingkungan adalah kesatuan ruang yang meliputi seluruh benda,
daya keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di dalamnya manusia dan
aktivitasnya. Komponen lingkungan hidup terdiri dari faktor abiotik
(tanah, air, udara, cuaca, suhu) dan faktor biotik (tumbuhan dan hewan,
termasuk manusia).
Lingkungan hidup, baik abiotik maupun biotik memengaruhi dan
dipengaruhi oleh manusia. Semua yang terdapat pada lingkungan dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi kebutuhan hidup manusia,
karena lingkungan memiliki daya dukung. Daya dukung lingkungan
adalah kemampuan lingkungan untuk mendukung kehidupan manusia dan
makhluk hidup lainnya.
Makhluk hidup harus mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan agar dapat bertahan hidup dan mempertahankan
keberadaannya (eksistensi). Untuk mempertahankan kelangsungan hidup
organisme, diperlukan adanya hubungan timbal balik (interaksi) antara
kelompok-kelompok organisme dengan lingkungan hidupnya Kondisi
lingkungan yang alami dengan segala keragaman interaksinya dapat
menjaga keseimbangan alam.
Keseimbangan lingkungan secara alami dapat berlangsung karena
beberapa hal, yaitu komponen-komponen yang ada terlibat dalam reaksi-
reaksi dan berperan sesuai kondisi keseimbangn, pemindahan energi (arus
energi), dan siklus biogeokimia dapat berlangsung. Namun tidak menutup
kemungkinan kondisi lingkungan yang demikian tersebut dapat
mengalami perubahan akibat campur tangan manusia dengan segala
pemenuhan kebutuhan yang melampaui batas. Gangguan tersebut juga
dapat berupa pengurangan fungsi dari komponen atau hilangnya sebagian

1
komponen yang dapat menyebabkan putusnya mata rantai dalam
ekosistem.
Oleh karena itu, adapun tujuan penyusunan makalah ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor penyebab perubahan
lingkungan
2. Untuk mengetahui bagaimana dampak perubahan lingkungan yang
disebabkan oleh manusia terhadap keseimbangan ekosistem
3. Untuk mengetahui apa saja prinsip yang perlu diperhatikan
sehubungan dengan penerapan etika lingkungan
4. Untuk mengetahui tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Apa saja faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan ?
2. Bagaimana dampak perubahan lingkungan yang disebabkan oleh
manusia terhadap keseimbangan ekosistem ?
3. Apa saja prinsip yang perlu diperhatikan sehubungan dengan
penerapan etika lingkungan ?
4. Apa tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan ?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah, adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui faktor-faktor penyebab perubahan lingkungan.
2. Memahami dampak perubahan lingkungan yang disebabkan oleh
manusia terhadap keseimbangan ekosistem.
3. Mengetahui prinsip yang perlu diperhatikan sehubungan dengan
penerapan etika lingkungan
4. Mengetahui tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan

1.4 Manfaat

2
Makalah ini memuat manfaat untuk hal layak banyak, dimana dengan
adanya makalah ini kami berharap masyarakat lebih peduli terhadap
lingkungan sekitar dan berupaya bersama dalam pengelolaan lingkungan.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Faktor-faktor Penyebab Perubahan Lingkungan


Perubahan lingkungan dapat terjadi secara alami maupun
disebabkan oleh kegiatan manusia.
1) Perubahan Lingkungan Secara Alami
Faktor alami yang menyebabkan perubahan keseimbangan
komponen biotik dan abiotik meliputi bencana alam, contohnya gempa
bumi, letusan gunung berapi, banjir, tanah longsor, kebakaran hutan,
badai, bahkan tsunami. Bencana alam tesebut dapat mengubah lahan
pertanian menjadi danau, kawasan yang telah tertata menjadi porak-
poranda, dan menyebabkan terputusnya rantai makanan akibat
menurunnya populasi suatu jenis makhluk hidup yang menunjukkan
bahwa keseimbangan lingkungan sudah terganggu.
2) Perubahan Lingkungan yang disebabkan oleh Kegiatan Manusia
Dibanding komponen biotik lainnya, manusia merupakan
komponen biotik yang mempunyai pengaruh ekologi terkuat di biosfer
bumi ini. Dengan kemampuannya untuk mengembangkan ilmu dan
teknologi, manusia mempunyai pengaruh yang sangat besar baik
pengaruh yang memusnahkan ekosistem maupun yang meningkatkan
ekosistem. Dalam upaya memenuhi kebutuhan hidupnya manusia
mampu mengubah lingkungan sesuai dengan yang diinginkan tanpa
memedulikan bahwa ulah manusia tersebut dapat mengganggu
keseimbangan lingkungan.
Berikut ini beberapa kegiatan manusia yang mengakibatkan perubahan
lingkungan :

3
a. Penebangan dan Pembakaran Hutan
b. Penggunaan bahan-bahan kimia dan pestisida secara berlebihan
c. Eksploitasi sumber daya laut
d. Perpindahan penduduk
e. Penggunaan kendaraan bermotor
f. Perburuan liar
g. Perusakan terumbu karang

2.2 Dampak Perubahan Lingkungan yang Disebabkan Oleh


Manusia
Terhadap Keseimbangan Ekosistem
1) Penebangan dan Pembakaran Hutan

Gambar 1 Penebangan Pohon

Manusia melakukan penebangan dan pembakaran hutan secara liar


demi membuka lahan pertanian, pemukiman, serta mengambil kayu dari
hutan sebagai bahan dalam membuat perlengkapan rumah tangga.
Kegiatan tersebut tentu saja membuat hutan menjadi gundul. Beberapa
populasi tumbuhan berkurang bahkan punah, beberapa hewan yang masih
hidup kehilangan tempat tinggal. Mereka pun harus mengungsi untuk
mendapatkan tempat tinggal baru yang menuntut mereka untuk mampu
beradaptasi dengan lingkungan yang baru. Hewan yang tidak mampu
beradaptasi pun akan mati. Selain itu, hutan yang gundul tidak mampu

4
menahan dan menyimpan air sehingga daerah menjadi tandus, bahkan
rawan bencana alam seperti tanah longsor dan banjir. Keseimbangan
ekosistem pun terganggu

5
2) Penggunaan bahan-bahan kimia dan pestisida secara berlebihan
Manusia menggunakan bahan kimia untuk keperluan rumah
tangga, pertanian, maupun industri. Salah satunya adalah penggunaan
detergen sebaga bahan pembersih. Bahan ini menghasilkan busa yang
dapat mencemari lingkungan. Apalagi jika busa tersebut dialirkan ke
perairan. Busa detergen akan menutupi permukaan perairan sehingga sinar
matahari tidak dapat menembus perairan. Proses fotosintesis tumbuhan air
menjadi terganggu. Akibatnya tumbuhan kekurangan makanan dan
akhirnya mati. Matinya tumbuhan air akan menyebabkan persediaan
oksigen menjadi berkurang sehingga hewan air yang kekurangan oksigen
ikut mati.
Contoh lainnya adalah penggunaan pestisida yang berlebihan untuk
memberantas hama tanaman yang dapat membunuh hewan lain yang lebih
menguntungkan. Keadaan-keadaan tersebut dapat memengaruhi
keseimbangan ekosistem.
3) Eksploitasi sumber daya laut
Dilakukannya eksploitasi sumber daya alam secara intensif
terkadang mengarah kepada over ekploitasi. Ketika pemanfaatan lebih
besar dari pada ketersediaan maka akan terjadi pemanfaatan yang
berlebihan. Salah satu sumber daya laut yang telah diekploitasi secara
berlebihan adalah sumber daya perikanan. Meskipun secara keseluruhan
sumber daya perikan laut baru dimanfaatkan sekitar 38 % dari total
potensinya, namun di wilayah perairan yang padat penduduk dan padat
industri menunjukkan bahwa beberapa stok sumber daya perikanan telah
mengalami kondisi tangkap lebih (overfishing) dan jumlahnya semakin
menurun.
Eksploitasi sumber daya laut ini umumnya berupa kegiatan
pengeboran minyak di laut. Kegiatan ini dapat menyebabkan pencemaran
apabila terjadi kebocoran sehingga menyebabkan minyak mencemari laut.
Sinar matahari yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis tanaman air
akan terhalang oleh minyak yang menutupi permukaan. Sehingga jumlah

6
oksigen berkurang dan hewan laut kesulitan bernapas. Hal ini akan
mengganggu ekosistem laut.
4) Perpindahan penduduk

Gambar 2 Pemukiman yang padat akibat perpindahan penduduk

Perpindahan penduduk mengakibatkan daerah yang di datangi


menjadi sangat padat akibat jumlah pemukiman yang terbatas. Hal ini akan
memicu terbentuknya pemukiman kumuh yang memengaruhi kualitas
kesehatan manusia dan menyebabkan pencemaran lingkungan semakin
meningkat sehingga dapat mengganggu keseimbangan ekosistem
5) Penggunaan kendaraan bermotor
Dalam menjalankan kendaraan bermotor dibutuhkan bahan bakar,
baik itu bensin maupun solar. Namun pembakaran bahan bakar tersebut
menyebabkan polusi udara. Pembakaran tersebut menghasilkan gas karbon
dioksida sehingga bumi menjadi semakin panas. Akibatnya, banyak
makhluk hidup yang sulit beradaptas. Beberapa diantara mereka akan mati
sehingga akan mengganggu keseimbangan ekosistem.
6) Perburuan liar
Sebagian manusia gemar melakukan perburuan liar terhadap
hewan dan tumbuhan dengan tujuan tertentu. Perburuan tersebut dapat

7
mengakibatkan kelangkaan hewan dan tumbuhan. Jika tidak dihentikan,
perburuan liar dapat mengakibatkan kepunahan. Akibatnya, keseimbangan
ekosistem menjadi terganggu
7) Perusakan terumbu karang
Terumbu karang merupakan rumah bagi hewan-hewan laut.
Warnanya yang indah membuat sebagian kalangan mengambilnya untuk
dijadikan hiasan. Pengambilan ini tentu mengancam keberadaan terumbu
karang. Apalagi terumbu karang membutuhkan waktu yang sangat lama
untuk dapat terbentuk kembali. Akibatnya, ikan-ikan kehilangan tempat
tinggal. Ekosistem laut menjadi terganggu. Jika dibiarkan, lambat laun
ikan-ikan akan punah.

2.3 Prinsip yang Diperhatikan Sehubungan Dengan Penerapan


Etika
Lingkungan
Etika lingkungan adalah kebijaksanaan moral manusia dalam
bergaul dengan lingkungannya. Etika lingkungan diperlukan agar setiap
kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara cermat
sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan sehubungan dengan penerapan etika lingkungan antara
lain :
1) Manusia merupakan bagian dari lingkunganyang tidak terpisahkan
sehingga perlu menyayangi semua kehidupan dan lingkungannya
selain dirinya sendiri.
2) Manusia hendaknya selalu berupaya untuk menjaga kelestarian,
keseimbangan, dan keindahan alam.
3) Kebijaksanaan penggunaan sumber daya alam yang terbatas termasuk
bahan energi
4) Lingkungan disediakan bukan untuk manusia saja tetapi untuk semua
makhlk hidup

8
5) Ditetapkannya undang undang sebagai bentuk kepedulian pemerintah
terhadap lingkungan.lingkungan perlu dikelola dengan baik.

2.4 Tujuan dan upaya pengelolaan lingkungan


Pengelolaan lingkungan adalah upaya terpadu untuk melestarikan
fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksnaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengawasan, dan
pengendalian lingkungan hidup. Adapun tujuan pengelolaan lingkungan
antara lain :
1) Mencapai kelestarian hubungan manusia dengan lingkungan hidup
sebagai tjuan membangun manusia seutuhnya
2) Mewujudkan manusia sebagai pembina lingkungan
3) Mengendalikan pemanfaat sumber daya secara bijaksana
4) Melaksanakan pembangungan berwawasan lingkungan untuk
kepentingan generasi sekarang dan mendatang
5) Melindungi negara terhadap dampak di luar wilayah negara yang
menyebabkan kerusakan dan pencemaran lingkungan

Berdasarkan tujuan tersebut, maka beberapa upaya pengelolaan


lingkungan yang dapat dilakukan, antara lain :
1) Melakukan perlindungan hutan dengan cara antara lain: menebang
2) hutan secara selektif, melakukan reboisasi yang berfungsi sebagai
penahan angin dan pengikat tanah, mencegah terjadinya kebakaran
hutan, pangadaan taman nasional, dan lain-lain.
3) Menggunakan pestisida dan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan.
4) Mengolah limbah sebelum dibuang ke sungai atau ke saluran air yang
lain.
5) Tidak membuang sampah sembarangan.
6) Melakukan proses daur ulang untuk sampah yang bisa dimanfaatkan.
7) Melindungi dan mengembangkan hewan dan tumbuhan, khususnya
hewan dan tumbuhan yang langka. Perlindungan tersebut dapat

9
melalui suka margasatwa, cagaralam, taman nasional, dll, serta
membantu perkembangbiakan hewan dan tumbuhan melalui sebuah
tempat penangkaran
8) Melakukan konservasi tanah dan air
9) Larangan internasional yang lebih keras dan usaha perlindungan untuk
melindungi habitat alam dan mencegah pembunuhan dan perdagangan
satwa liar.
10) Larangan produksi dan penggunaan chlorofluorocarbon (CFC), yaitu
senyawa yang dapat membuat ozon berlubang.

2.5 Upaya Pengolahan Limbah (contoh : Sawit)


Penelitian ini menggunakan alat erlemeyer 500 ml dan magnetic
stirer. Bahan yang digunakan antara lain POME, Mikroalga, urea, dan
NaHCO3. POME diperoleh dari PT. Perkebunan Nusantara VII Lampung,
Sumatra. Mikroalga diperoleh dari Laboratorium Pengolahan Limbah
Jurusan Teknik Kimia UNDIP. Berdasarkan pengamatan visual, jenis
mikroalga yang terdapat di kolam Laboratorium Pengolahan Limbah
Jurusan Teknik Kimia UNDIP adalah Clamidomonas.
Penelitian ini dilakukan dengan cara aklimitasi POME dan
mikroalga dengan ditambahkan nutrient urea dan NaHCO3 sesuai dengan
variabe percobaan. Campuran POME ini dengan mikroalga ini diaduk
pada kecepatan skala 4. Analisis konsentrasi mikroalga diukur jumlah
Optical Density(OD) sampel. Proses analisa dilakukan sampai dengan nilai
OD tetap (14 hari). Setelah 14 hari pisahkan mikroalga pada campuran
dengan tawas berkonsentasi 30ppm dan ditambahkan NaOH 2M hingga
pH 11. Campuran diendapkan selama satu hari kemudian filtrate dianalisa
kandungan COD, BOD, sedangkan endapan dianalisa kandungan minyak.

Pertumbuhan Sel Dengan Variasi Perbandingan Volume Alga


Terhadap POME

10
Dengan menggunakan variasi perbandingan volume
mikroalga terhadap POME didapatkan data seperti gambar 2 dibawah ini.

Grafik 1 Grafik pengaruh variasi perbandingan volume


alga terhadap POME

Dari gambar 1 pertumbuhan mikroalga pada pengaruh


perbandingan volume alga terhadap POME cenderung meningkat. Hal ini
disebabkan semakin lama waktuu maka jumlah sel yaang ada semakin
banyak. Pada hari pertama sampai hari keenam merupakan fasa adaptasi
dari mikroalga untuk tumbuh di media pertumbuhan POME, sehingga
pertumbuhan mikroalga tidak signifikan. Pada hari keenam sampai hari ke
empat-belas merupakan fasa lag dimana mikroalga tumbuh sangat cepat.

Pertumbuhan Sel Dengan Variasi Nutrisi UREA


Pada percobaan terhadap variasi nutrisi UREA teradap
pertumbuhan sel mikroalga dapat dilihat pada gambar 2.

11
Grafik 2 Grafik Pengaruh Variasi Penambahan Nutrient UREA

Nitrogen mengisi sekitar 12% protoplasma mikroalga dan 5%


hingga 6% protoplasma kapang atau mikroorganisme. Dalam air limbah,
nitrogen akan terdapat sebagai nitrogen amoniak, proporsinya tergantung
degradasi bahan organik yang berlangsung. (Simanjuntak, 2009). Dari
penjelasan tersebut dilihat bahwa penambahan unsur nitrogen sangat
berpengaruh untuk pertumbuhan mikroalga.

Pertumbuhan Sel Dengan Variasi Penambahan Nutrient NaHCO3


Pada percobaan terhadap variasi nutrisi NaHCO3 teradap
pertumbuhan sel mikroalga dapat dilihat pada gambar 3.

Grafik 3 Grafik Pengaruh Variasi Penambahan Nutrient NaHCO3

12
Pemberian nutrient NaHCO3 berfungsi untuk menambah kandungan C pada
media POME. Karbon berpengaruh pada proses fotosintesis dari mikroalga
dengan bantuan sinar matahri sesuai dengan persamaan reaksi sbb:

CO2 + H2O + Energi [Cahaya] → ( CH2O)N+ O2

Dari grafik pengaruh variasi penambahan nutrient NaHCO3 cenderung


meningkat. Hal ini disebabkan semakin lama waktu maka jumlah sel yaang ada
semakin banyak. Gambar 5 diatas menunjukan pemberian nutrien yang yang
terbaik pada 100 ppm. Hal ini disebabkan penambahan 100 ppm NaHCO3
mengahasilkan perbandingan kandungan nutrisi C, N dan P di media POME yang
baik untuk terjadinya proses fotosintesis mikroalga.
Variasi penambahan nutrient NaHCO3 mampu menghasilkan penurunan
nilai COD dan BOD. Pada penambahan nutrient NaHCO3 120ppm menghasilkan
penurunan nilai COD dan BOD paling baik. Hal ini dikarenakan zat-zat kimia
yang terdapat pada sampel didegradasi dengan baik oleh mikroalga.
Dari semua analisa BOD dan COD, nilai COD yang dihasilkan belum
cukup untuk bisa dibuang ke lingkungan. Perda Provinsi Jawa Tengah No.10
Tahun 2004 batas nilai COD yang layak dibuang kelingkungan adalah 150 mg/l.
Sedangkan untuk nilai BOD yang didapat hampir semua dari sampel nilai BOD
bisa diterima oleh lingkungan karena ambang batas nilai BOD yang bisa dibuang
ke lingkungan adalah 75 mg/l.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau
dimasukkannyamakhluk hidup, zat energy, dan atau komponen
lain ke dalam lingkungan atauberubahnya tatanan lingkungan oleh
kegiatan manusia atau oleh proses alam, sehinggakualitas lingkungan
turun sampai ketingkat tertentu yang menyebabkan
lingkunganmenjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan
peruntukannya.Pencemaran dapat timbul sebagai akibat kegiatan manusia
ataupun disebabkan olehalam (missal gunung meletus, gas beracun).
Polutan adalah zat penyebab polusi ataupencemaran lingkungan dan
keberadaannya dapat menimbulkan kerugian terhadapmakhluk hidup.

3.2 Saran
1. Senantiasa menjaga keseimbangan dan kelestarian lingkungan sekitar.
2. Pemerintah tidak boleh lemah dalam pengawasan dan penegakan
peraturan tentang pengelolaan lingkungan.
3. Diharapkan untuk mengadakan sosialisasi pemahaman dampak
perubahan lingkungan dan etika lingkungan kepada masyarakat untuk
meningkatkan kepedulian terhadap keberadaan lingkungan dan
makhluk hidup disekitarnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Sulistyorini, Ari. 2009. BIOLOGI 1 Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Buku


Sekolah
Eletronik
Kistinnah, Idun & Endang Sri Lestari. 2009. BIOLOGI Makhluk Hidup dan
Lingkungannya SMA/MA. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik
Ferdinand P. Fictor & Moekti Ariebowo. 2009. Praktis Belajar BIOLOGI Untuk
SMA/MA Kelas X. Jakarta: Buku Sekolah Elektronik
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta:
Buku Sekolah Elektronik
http://www.google.com

15

Anda mungkin juga menyukai