Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MASA TRANSISI 1966 – 1967

NAMA KELOMPOK

1. KOMANG TRI SUNAMI ( 23 )


2. LUH PUTU WIDIANTARI ( 24 )
3. NI KADEK ANGGUN LIANA SOKA ( 26 )
4. PUTU ERNA YANTI ( 31 )

SMA NEGERI 1 BANJAR


TAHUN PELAJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas

terselesaikannya makalahyang berjudul "Masa Transisi 1966-1967". Makalah yang

masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak yang membacanya. Secara garis besar makalah ini memuat latar

belakang tentang masa transisi dalam negri era orde baru, dalam Aksi-Aksi

tritura,Surat Printah sebelas Maret,Dualisme kepemimpiman Nasional.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan, bimbingan dan dorongan dari

berbagai pihak, penulis tidak mungkin menyelesaiakan penyusunan makalah ini,

untuk itu ucapan terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang telah

membantu. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif.

II
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................................ii

DAFTAR ISI........................................................................................................................................iii

BAB I....................................................................................................................................................1

PENDAHULUAN.................................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................1

1.2 Rumusan masalah..................................................................................................................1

BAB ll...................................................................................................................................................2

PEMBAHASAN...................................................................................................................................2

2.1 Pembahasan...........................................................................................................................2

BAB lll..................................................................................................................................................6

KESIMPULAN & SARAN...................................................................................................................6

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................6

3.2 Saran......................................................................................................................................6

DAFTAR PUSAKA..............................................................................................................................7

III
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia memiliki sejarah yang sangat menarik baik dalam bidang politik
sosial-budaya maupun ekonominya. Dalam sejarahnya Indonesia mengalami
pertentangan dalam bidang politik hingga membuat pemerintahan Indonesia
berganti dari Demokrasi Terpimpin ke Orde Baru. Orde Baru lahir dari suatu
pertentangan dalam ruang lingkup nasional. Pertentangan ini terus menerus dan
berkelanjutan karena bersifat ideologi politik dan bersumber pada segala bidang
kehidupan, ideologi, politik, ekonomi, sosial-budaya dan militer. Pertentangan ini
mencapai puncaknya yang dikenal dengan peristiwa G30S.Gerakan ini dilakukan
dengan menculik para pucuk pimpinan AD (Angkatan Darat) yang dianggap
menghalangi keinginan PKI yang disampaikan memului pidato Presiden Ir.
Soekarno pada peringatan hari kemerdekaan 17 Agustus 1965 yang mengumumkan
poros Jakarta-Pyongyang yang antiimperialis, serta menyatakan bahwa rakyat akan
dipersenjatai. Peristiwa penculikan ini dilakukan pada tanggal 1 Oktober 1965 dan
menargetkan ketujuh pucuk pimpinan AD.Namun hanya 6 pucuk pimpinan AD
yang tertangkap karena A.H. Nasution dapat meloloskan diri. Namun, ajudan dan
juga anak dari A.H. Nasution menjadi korban dalam penangkapannya.Gerakan ini
dapat dengan segera ditumpas, yaitu dengan menyebarkan isu keterlibatan PKI
sebagai aktor utama Gerakan 30 September yang dikembangkan oleh Soeharto. Hal
tersebut ternyata mendapat dukungan dan juga simpati kuat dari masyarakat untuk
gerakan penumpasan yang dipimpin oleh Soeharto tersebut. Isu yang dikemukakan
Soeharto ini menimbulkan perpecahan dalam politik.Dengan segera ruang gerak dari
PKI dibatasi dan para anggota PKI diawasi dengan ketat.

1.2 Rumusan masalah


1. Strategi apa yang dilakukan untuk mengatasi aksi-aksi Tritura?
2. 2.apa isi dari surat perintah sebelas maret?
3. 3.apa yang mengakibatkan munculnya Dualisme Kepemimpinan Nasional?

1
BAB ll
PEMBAHASAN

2.1 Pembahasan
a. Aksi -Aksi Tiga Tuntutan Rakyat ( Tritura )
Tritura adala tiga tuntutan kepada pemerintah yang diserukan para
mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI).
Selanjutnya diikuti oleh kesatuan-kesatuan aksi yang lainnya seperti Kesatuan
Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia
(KAPPI), Kesatuan Aksi Buruh Indonesia (KABI), Kesatuan Aksi Sarjana
Indonesia (KASI), Kesatuan Aksi Wanita Indonesia (KAWI), dan Kesatuan
Aksi Guru Indonesia (KAGI), serta didukung penuh oleh Tentara Nasional
Indonesia (TNI).
Isi Tritura adalah:
1) Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya
2) Perombakan kabinet Dwikora
3) Turunkan harga pangan

b. Surat Perintah Sebelas Maret ( Super Semar )


Menurut versi resmi, awalnya keluarnya supersemar terjadi ketika pada
tanggal 11 Maret 1966, Presiden Soekarno mengadakan sidang pelantikan
Kabinet Dwikora yang disempurnakan yang dikenal dengan nama "kabinet 100
menteri". Pada saat sidang dimulai, Brigadir Jendral Sabur sebagai panglima
pasukan pengawal presiden' Tjakrabirawa melaporkan bahwa banyak "pasukan
liar" atau "pasukan tak dikenal" yang belakangan diketahui adalah Pasukan
Kostrad dibawah pimpinan Mayor Jendral Kemal Idris yang bertugas menahan
orang-orang yang berada di Kabinet yang diduga terlibat G-30-S di antaranya
adalah Wakil Perdana Menteri I Soebandrio.

Berdasarkan laporan tersebut, Presiden bersama Wakil perdana Menteri I


Soebandrio dan Wakil Perdana Menteri III Chaerul Saleh berangkat ke Bogor
dengan helikopter yang sudah disiapkan. Sementara Sidang akhirnya ditutup

2
oleh Wakil Perdana Menteri II Dr.J. Leimena yang kemudian menyusul ke
Bogor.

Situasi ini dilaporkan kepada Mayor Jendral Soeharto (yang kemudian


menjadi Presiden menggantikan Soekarno) yang pada saat itu selaku Panglima
Angkatan Darat menggantikan Letnan Jendral Ahmad Yani yang gugur akibat
peristiwa G-30-S itu. Mayor Jendral (Mayjend) Soeharto saat itu tidak
menghadiri sidang kabinet karena sakit. (Sebagian kalangan menilai
ketidakhadiran Soeharto dalam sidang kabinet dianggap sebagai sekenario
Soeharto untuk menunggu situasi. Sebab dianggap sebagai sebuah kejanggalan).

Mayor Jendral Soeharto mengutus tiga orang perwira tinggi (AD) ke


Bogor untuk menemui Presiden Soekarno di Istana Bogor yakni Brigadir Jendral
M. Jusuf, Brigadir Jendral Amirmachmud dan Brigadir Jendral Basuki Rahmat.
Setibanya di Istana Bogor, pada malam hari, terjadi pembicaraan antara tiga
perwira tinggi AD dengan Presiden Soekarno mengenai situasi yang terjadi dan
ketiga perwira tersebut menyatakan bahwa Mayjend Soeharto mampu
mengendalikan situasi dan memulihkan keamanan bila diberikan surat tugas atau
surat kuasa yang memberikan kewenangan kepadanya untuk mengambil
tindakan. Menurut Jendral (purn) M Jusuf, pembicaraan dengan Presiden
Soekarno hingga pukul 20.30 malam.

Presiden Soekarno setuju untuk itu dan dibuatlah surat perintah yang
dikenal sebagai Surat Perintah Sebelas Maret yang populer dikenal sebagai
Supersemar yang ditujukan kepada Mayjend Soeharto selaku panglima
Angkatan Darat untuk mengambil tindakan yang perlu untuk memulihkan
keamanan dan ketertiban.
Isi Supersemar :
1) Mengambil segala tindakan yang dianggap perlu untuk terjaminnya
keamanan dan ketenangan serta kestabilan jalannya pemerintahan dan
jalannya Revolusi, serta menjamin keselamatan pribadi dan kewibawaan
Pimpinan Presiden/Panglima Tertinggi/Pemimpin Besar
Revolusi/Mandataris MPRS, demi untuk keutuhan Bangsa dan Negara

3
Republik Indonesia, dan melaksanakan dengan pasti segala ajaran Pemimpin
Besar Revolusi.
2) Mengadakan koordinasi pelaksanaan perintah dengan Panglima-Panglima
Angkatan Lain dengan sebaik-baiknya.
3) Supaya melaporkan segala sesuatu yang bersangkut paut dalam tugas dan
tanggung jawabnya seperti tersebut di atas.

c. Dualisme Kepemimpinan Nasional


Dualisme kepemimpinan nasional adalah jalannya suatu pemerintahan
dipimpin oleh dua orang pemimpin. Sesuai konstitusi, pemerintahan masih
dipimpin oleh Soekarno, sedangkan Soeharto sebagai pengemban Supersemar,
diberi mandat oleh MPRS untuk membentuk kabinet, yang diberi nama Kabinet
Ampera.

Latar belakang dualisme kepemimpinan nasional ini adalah adanya


penafsiran yang berbeda terkait SURAT PERINTAH 11 MARET yang
dikeluarkan Presiden Soekarno pada tahun 1966. Presiden Soekarno mengangap
surat tersebut sebagai perintah agar mengamankan situasi namun Soeharto
beranggapan bahwa surat tersebut adalah penyerahan Mandat atau
KEKUASAAN

Setelah terbitnya Supersemar, Soeharto yang kemudian dianggap sebagai


kekuasaan diperintahkan membentuk kabinet bernama AMPERA. Dualisme
kepemimpinan muncul pada titik ini sebab Soekarno masih menjabat sebagai
presiden akan tetapi pelaksana pemimpin dan juga tugas harian sebagai
pemimpin dijalankan oleh Soeharto.

Dualisme kepemimpinan nasional di Indonesia ini berlangsung tahun 1966


hingga 1967. Pada awal tahun 1966 memang pamor Soekarno sebagai presiden
makin hari makin merosot sebab dianggap tidak pro terhadap rakyat utamanya
atas tuntutan pembubaran PKI. Selain itu, Soekarno juga mulai kehilangan
dukungan sejak pidato pertanggunjawaban yang ia sampaikan ditolak oleh
MPRS sebanyak dua kali.

4
Di lain sisi, pamor Soeharto semakin menanjak terlebih setelah terbitnya
Supersemar yang memberikan ia kekuasaan membubarkan Partai Komunis
Indonesia. Soeharto kemudian dianggap sebagai pemimpin meski pada saat itu
sebenarnya Soekarno masih menjabat sebagai presiden resmi Indonesia.

Namun pada saat itu, sebuah kabinet baru telah terbentuk dan diberi nama
Kabinet Ampera (Amanat Penderitaan Rakyat). Kabinet tersebut diresmikan
pada 28 Juli 1966. Kabinet ini mempunyai tugas pokok untuk menciptakan
stabilitas dibidang politik dan ekonomi. Program kabinet tersebut antara lain
memperbaiki kehidupan rakyat, terutama di bidang sandang dan pangan, dan
melaksanakan pemilihan umum sesuai dengan Ketetapan MPR RI No.
XI/MPRS/1966. Sesuai dengan UUD 1945, Presiden Soekarno adalah pemimpin
Kabinet. Akan tetapi pelaksanaan pimpinan pemerintahan dan tugas harian
dilakukan oleh Presidium Kabinet yang diketuai oleh Letnan Jenderal Soeharto.
Sehubungan dengan permasalahan yang ditimbulkan oleh “Pelengkap
Nawaksara” dan bertambah gawatnya keadaan politik pada 9 Februari 1967
DPRGR mengajukan resolusi dan memorandum kepada MPRS agar
mengadakan Sidang Istimewa.

5
BAB lll
KESIMPULAN & SARAN

3.1 Kesimpulan
Masa Transisi 1966 - 1967°
Pasca penumpasan G 30 S PKI, pemerintah ternyata belum sepenuhnya berhasil
melakukan penyelesaian politik terhadap peristiwa tersebut. Kondisi ini membuat
situasi politik tidak stabil dan kepercayaan terhadap masyarakat menjadi semakin
turun hal ini membuat para mahasiswa dijakarta membentuk"KAMI" Kesatuan Aksi
Mahasiswa Indonesia yang terdiri dari HMI, PMKRI, PMII, dan GMNI. Organisasi
mahasiswa ini melakukan aksi-aksi yang menuntut Presiden Soekarno agar segera
menyelesaikan kemelut politik yang terjadi.

kesimpulannya adalah pada masa Transisi pemerintah Indonesia belum sepenuhnya


berhasil menyelesaikan masalah politik.situasi politik tidak stabil dan kepercayaan
masyarakat terhadap pemerintah menurun

3.2 Saran
Dalam menyusun makalah ini, kami menyadari banyak kesalahan yang terdapat di
dalam nya. Saran dan kritik yang membangun di harapkan demi kesempurnaan
makalah ini di kemudian hari.

6
DAFTAR PUSAKA

https://apotekporwosarifarma.co.id/masa-transisi-19961967/
http://shentiald.blogspot.com/2022/12/

Anda mungkin juga menyukai