Puji syukur kehadirat Allah SWT karena rahmat dan hidayahnyalah sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas tentang “Analisis Mengenai Dampak Lingkungan
(AMDAL)” ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.
Tugas ini saya buat dalam rangka memperdalam pemahaman serta menjadi
tugas mengenai mata kuliah “Pengembangan Sumber Daya Air (PSDA)” oleh
Yth: Ibu Rista Masry S.T, M.T.
Masitha Tabah
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB IV PENUTUP
LAMPIRAN
iv
BAB I
PENDAHULUAN
5
yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar
yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan
pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan.
6
I.3 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari tugas ini ialah:
Bagaimanakah AMDAL dari proyek yang diamati?
Bagaimanakah konservasi terhahadap proyek yang di tinjau?
Batasan tempat untuk tugas ini mencakup pada Negeri Rumahtiga yang
terdapat di RW 15, kecamatan Teluk Ambon, Ambon, Maluku.
Metode yang dipakai dalam penulisan tugas ini adalah metode survey
lapangan sekaligus wawancara dengan masyarakat sekitar, serta metode pustaka,
dimana dalam penulisan makalah dengan mempelajari dan mengumpulkan data
yang bersumber dari buku maupun internet.
7
BAB II
LANDASAN TEORI
8
dalam tiga jenis, yaitu energi yang berasal dari matahari, energi dari
panas bumi, dan energi yang berasal dari reaksi nuklir.
3. Keadaan, disebut juga kondisi atau situasi. Keadaan memiliki ragam-
ragam yang satu sama lainnya ada yang membantu kelancaran
berlangsungnya proses kehidupan lingkungan.
4. Perilaku atau tabiat.
5. Ruang, yaitu wadah berbagai komponen berada. Ruang adalah suatu
bagian dimana berbagi komponen-komponen lingkungan hidup bisa
menempati dan melakukan proses lingkungan hidupnya. Dengan
demikian, ruang terdiri dari unsur-unsur berbagai ekosistem seperti
ekosistem hutan, ekosistem pantai, ekosistem kota, ekosistem
permukiman, ekosistem daerah aliran sungai (DAS) dan seterusnya.
6. Proses interaksi disebut juga saling mempengaruhi, atau biasa pula
disebut dengan jaringan kehidupan.
9
pembangunan dan yang diprakirakan akan ada dengan adanya
pembangunan tersebut.
10
4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 8 Tahun 2006 tentang
pedoman penyusunan AMDAL.
5. Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan No. 299
Tahun 1996 tentang pedoman teknis kajian aspek sosial dalam
penyusunan AMDAL.
11
1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL
Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi wajib AMDAL
adalah proses untuk menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib
menyusun AMDAL atau tidak. Di Indonesia, proses penapisan
dilakukan dengan sistem penapisan satu langkah.Ketentuan apakah
suatu rencana kegiatan perlu menyusun dokumen AMDAL atau tidak
dapat dilihat pada Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor
11 Tahun 2006 tentang jenis rencana usaha dan/atau kegiatan yang
wajib dilengkapi dengan AMDAL.
2. Proses pengumuman
Setiap rencana kegiatan yang diwajibkan untuk membuat AMDAL
wajib mengumumkan rencana kegiatannya kepada masyarakat sebelum
pemrakarsa melakukan penyusunan AMDAL. Pengumuman dilakukan
oleh instansi yang bertanggung jawab dan pemrakarsa kegiatan.Tata
cara dan bentuk pengumuman serta tata cara penyampaian saran,
pendapat dan tanggapan diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal
Nomor 08 Tahun 2000 tentang Keterlibatan Masyarakat dan
Keterbukaan Informasi dalam Proses AMDAL.
3. Proses pelingkupan (scoping)
Pelingkupan merupakan suatu proses awal (dini) untuk menentukan
lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis)
yang terkait dengan rencana kegiatan.Tujuan pelingkupan adalah untuk
menetapkan batas wilayah studi, mengidentifikasi dampak penting
terhadap lingkungan, menetapkan tingkat kedalaman studi, menetapkan
lingkup studi, menelaah kegiatan lain yang terkaiti dengan rencana
kegiatan yang dikaji. Hasil akhir dari proses pelingkupan adalah
dokumen KA-ANDAL. Saran dan masukan masyarakat harus menjadi
bahan pertimbangan dalam proses pelingkupan.
12
4. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL
Setelah KA-ANDAL selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan
dokumen kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan
peraturan, lama waktu maksimal penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari
di luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki atau
menyempurnakan kembali dokumennya.
5. Kesepakatan KA-ANDAL
Hasil penilaian KA ANDAL adalah Surat Kesepakatan KA ANDAL
yang akan digunakan sebagai acuan dalam penyusunan ANDAL, RKL
dan RPL.
6. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL
Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada
KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL).
Setelah selesai disusun, pemrakarsa dapat mengajukan dokumen kepada
Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama
waktu maksimal penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di
luar waktu yang dibutuhkan penyusun untuk memperbaiki
atau menyempurnakan kembali dokumennya.
7. Persetujuan kelayakan lingkungan
a. Keputusan kelayakan lingkungan hidup suatu rencana usaha
dan/atau kegiatan diterbitkan oleh:
1) Menteri, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi penilai
pusat;
2) Gubernur, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi provinsi;
dan
3) Bupati/walikota, untuk dokumen yang dinilai oleh komisi
penilai kabupaten/kota.
b. Penerbitan keputusan wajib mencantumkan:
1) Dasar pertimbangan dikeluarkannya keputusan; dan
13
2) Pertimbangan terhadap saran, pendapat dan tanggapan yang
diajukan oleh warga masyarakat.
14
2. Penilaian AMDAL dan pemeriksaan UKL-UPL; dan
3. Permohonan dan penerbitan Izin Lingkungan.
15
BAB III
PEMBAHASAN
Volume : 100 M
Lokasi : RW 15
Upaya konservasi terhadap sumber daya air dengan adanya saluran air
negeri rumahtiga antara lain:
16
Adanya pembersihan dan penggalian saluran air yang lama sehingga
semua kotoran, penyumbatan, serta sedimentasi menjadi bersih
sehingga air dapat mengalir dengan lancar.
Dinding saluran dibuat bertingkat karena adanya beda tinggi antar jalan
dan bagian pasar rumahtiga, untuk mencegah kemiringan dan tumpahan
air jika terjadi volume berlebih ketika terjadi musim penghujan.
Dinding saluran dibuat kokoh dengan berbagai campuran agregat
sehingga mengurangi dampak longsor jika terjadi volume berlebih
ketika terjadi musim penghujan.
Dari hasil survey langsung terhahap proyek yang ditinjau yaitu saluran air
sepanjang 100 M, pada RW 15 Negeri Rumahtiga, ditemukan beberapa dampak
dari adanya saluran air tersebut terhadap lingkungan sekitar.
Adapun hasil yang diperoleh dari survey tersebut ialah sebagai berikut:
Saluran air pada RW 15 merupakan saluran air yang melewati pasar dan
perumahan penduduk, posisi tersebut mengakitbatkan saluran air ini
sangat rentan menjadi tempat pembuangan sampah yang sembarangan,
sehingga dapat menyumbat jalannya air, dan menimbulkan aroma yang
tidak sedap, sehingga tidak baik terhadap kesehatan
Saluran air tersebut, berhulu langsung ke laut tanpa adanya penyaring
sampah maupun residu lainnya, hal ini sangatlah buruk karena sampah
yang terbawa oleh saluran air tersebut jatuh dan masuk langsung ke laut
17
Residu sampah yang terbawa oleh saluran air juga mengandung bahan-
bahan lain seperti batu, tanah, dan pasir sehingga menyebabkan
sedimentasi pada laut
Material galian yang digali pada saat pembuatan kembali saluran air
menyebabkan adanya timbunan disekitar saluran, hal ini menyebabkan
penyempitan jalan pada gang-gang yang dilewati saluran tersebut,
sehingga lebih sulit untuk berkendara jika melewati area tersebut
18
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Adapun AMDAL terhadap proyek yang ditinjau ialah:
saluran air rentan menjadi tempat pembuangan sampah
sembarangan, sehingga dapat menyumbat jalannya air, dan
menimbulkan aroma yang tidak sedap, sehingga tidak baik
terhadap kesehatan
Saluran tersebut langsung berhulu ke laut tanpa adanya penyaring
sampah maupun residu lainnya, sehingga sampah yang terbawa
oleh saluran air tersebut jatuh dan masuk langsung ke laut
Residu sampah yang terbawa oleh saluran air juga mengandung
bahan-bahan lain seperti batu, tanah, dan pasir sehingga
menyebabkan sedimentasi pada laut
Material galian menyebabkan adanya timbunan disekitar saluran,
sehingga menyebabkan penyempitan jalan pada gang yang dilewati
saluran tersebut, sehingga lebih sulit untuk berkendara jika
melewati area tersebut
Upaya konservasi terhadap sumber daya air ialah:
Adanya pembersihan dan penggalian saluran air yang lama
sehingga semua kotoran, penyumbatan, serta sedimentasi menjadi
bersih sehingga air dapat mengalir dengan lancar.
Dinding saluran dibuat bertingkat karena adanya beda tinggi antar
jalan dan bagian pasar rumahtiga, untuk mencegah kemiringan dan
tumpahan air jika terjadi volume berlebih ketika terjadi musim
penghujan.
19
Dinding saluran dibuat kokoh dengan berbagai campuran agregat
sehingga mengurangi dampak longsor jika terjadi volume berlebih
ketika terjadi musim penghujan.
IV.2 Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
https://jonikoidriss.wordpress.com/2013/07/02/analisis-mengenai-dampak-
lingkungan-amdal-pada-pasar-teluknagaanalisis-mengenai-dampak-lingkungan-
amdal-pada-pasar-teluknaga/ (diakses pada 11 Oktober 2017)
http://nadia-nadianadia.blogspot.co.id/2013/07/maklah-amdal.html?m=1 (diakses
pada 19 oktober 2017)
21