Kaitan antara rencana kegiatan pembangunan Fasilitas Pusat Pengelolaan Sampah di Mulyorejo, Kec.
Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65147dengan lingkungan sekitarnya memungkinkan terjadinya dampak
pada ruang tertentu, selama periode waktu tertentu serta berpengaruh pada komponen lingkungan
tertentu pula. Batas wilayah studi ditentukan berdasarkan pendekatan-pendekatan dengan memberikan
batasan wilayah studi yang harus ditelaah. Batas wilayah studi ditentukan berdasarkan pada
pertimbangan batas-batas daerah dampak yang terpengaruh oleh kegiatan. Adapun batas-batas
tersebut akan dijelaskan pada bagian berikut ini.
A. Batas Proyek
Batas kegiatan atau batas tapak kegiatan merupakan luasan dan ruang kegiatan yang akan melakukan
kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan operasional, serta dibatasi dengan fisik-fisik tertentu, sehingga
tampak jelas dimana lokasi kegiatan dan yang bukan lokasi kegiatan. Dari ruang kegiatan inilah
bersumber dampak terhadap lingkungan hidup di sekitarnya. Rencana pelaksanaan pembangunan
Fasilitas Pusat Pengelolaan Sampah Dan Limbah PPSLB3 akan dilakukan Pada tahap ini akan
dilaksanakan pada lokasi dengan luas 31,25 Ha. Batas-batas wilayah lokasi kegiatan pembangunan
fasilitas sebagai berikut:
B. Batas Ekologi
Batas ekologis merupakan ruang persebaran dampak dari kegiatan. menurut media transportasi limbah
(air dan udara), dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan
mengalami perubahan yang mendasar. Termasuk dalam ruang ini adalah ruang di sekitar kegiatan, yang
secara ekologis memberikan dampak terhadap aktivitas kegiatan. Ruang ekologis yang akan dijadikan
satuan analisis disini adalah lingkungan darat dan perairan dengan luasan wilayah pada daerah yang
diperkirakan masih terkena pengaruh dampak baik itu dalam dimensi waktu maupun dimensi ruang.
Batas ekologi ditetapkan dengan mempertimbangkan ruang persebaran dampak dari rencana kegiatan
baik melalui media udara, air maupun tanah yaitu :
1. Batas ekologi kualitas udara ditentukan oleh persebaran pencemaran udara (terutama debu (TSP),
Hidrokarbon, SO2 dan NO2) pada radius 2 km dari lokasi cerobong incinerator dan lokasi aktivitas
kegiatan operasional serta bau pada sepanjang jalan akses untuk kegiatan mobilitas kendaraan
sepanjang 2 km dari titik akses jalan masuk ke lokasi.
2. Batas ekologi dampak terhadap peningkatan kebisingan adalah pada jarak maksimum 300 m dari
sumber kebisingan berdasarkan sound attentuation tingkat kebisingan turun sebesar 6 dB setiap
pertambahan jarak 100 m dari sumber,dengan asumsi apabila tingkat kebisingan pada jarak 1 m dari
sumber sebesar 100 dB, maka pada jarak 300 m tingkat kebisingan turun menjadi 50 dB.
3. Batas ekologi limpasan permukaan adalah mengacu kepada arah aliran air permukaan yaitu ke aliran
badan air terdekat sesuai dengan topografi lahan.
4. Batas ekologi terhadap dampak volume lalulintas adalah pada sepanjang jalan akses untuk kegiatan
mobilitas kendaraan yaitu ruas jalan sepanjang 2 km dari titik akses jalan masuk ke lokasi.
5. Batas ekologi terhadap dampak kualitas air tanah adalah berdasarkan kondisi air tanah dan arah
aliran air tanah di lokasi
C. Batas Sosial
Batas sosial merupakan ruang di sekitar kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai
interaksi sosial, yang mempengaruhi norma tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur
sosial). Kegiatan tersebut juga mempengaruhi proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang
diprakirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat kegiatan. Batas sosial dibatasi pada batas
administratif kegiatan pembangunan fasilitas
D. Batas Administrasi
Batas administratif adalah ruang dimana masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial
ekonomi dan sosial budaya, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di ruang
tersebut. Batas ruang tersebut dapat berupa batas administratif pemerintahan.
2.5.2 BATAS WAKTU KAJIAN
Batas waktu kajian kegiatan pembangunan Fasilitas Pusat Pengelolaan Sampah di Mulyorejo, Kec.
Sukun, Kota Malang, Jawa Timur 65147 ini ditetapkan berdasarkan jadwal proyek sesuai lamanya
rencana usaha dan/atau kegiatan pada 3 tahap yaitu tahap pra konstruksi, konstruksi, dan operasi. Batas
waktu kajian yang akan digunakan dalam studi ini disesuaikan dengan jadwal kegiatan rencana kegiatan
pembangunan dan awal kegiatan operasional fasilitas. Penentuan batas kajian ini selanjutnya digunakan
sebagai dasar untuk penentuan perubahan rona lingkungan tanpa adanya rencana usaha dan/atau
kegiatan atau dengan adanya rencana kegiatan pembangunan fasilitas