Anda di halaman 1dari 17

PUSAT PENGENDALIAN PEMBANGUNAN

EKOREGION KALIMANTAN
KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN
REPUBLIK INDONESIA

Indeks Kualitas
Lingkungan Hidup
Latar Belakang

• Kualitas lingkungan hidup merupakan isu yang sangat penting ditengah


meningkatnya tekanan yang berpotensi mengubah kondisi lingkungan.
• Data kualitas lingkungan yang sulit dipahami karena indikator kualitas
lingkungan hidup diukur secara parsial.
• KLH adalah pengejawantahan parameter lingkungan hidup yang
kompleks tanpa mengurangi makna atau esensi masing-masing
indikator
• Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) dapat menjadi basis proses
pengambilan kebijakan yang cepat dan tepat
Tujuan IKLH
• Memberikan Informasi kepada pengambil keputusan di tingkat
pusat dan daerah tentang kondisi lingkungan di tingkat
nasional, provinsi dan kabupaten/kota

• Sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik tentang


pencapaian target program-program pemerintah di bidang
perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup,

• Untuk mengidentifikasi sumber permasalahan dalam


pengelolaan lingkungan,
STRUKTUR IKLH

Indeks Pencemaran Air


30 %

IKLH Indeks Pencemaran Udara


100 % 30 %

Indeks Tutupan Huhan


40 %

IKLH = (30% x IPA) + (30% x IPU) + (40% x ITH)


INDIKATOR DAN PARAMETER IKLH

• Kualitas air sungai


• Kualitas udara
• Kualitas tutupan lahan/hutan

TARGET PEMBANDING
• Baku mutu air
• Baku mutu udara
• Standar luas kawasan hutan di setiap kota/kabupaten
METODOLOGI IKLH
Indikator Sumber data Titik Pantau Metodologi Tujuan Parameter
Pemantauan
Kualitas Air Pemantauan air • 72 sungai Grab/ Sumber TSS, DO, BOD,
oleh Pemprov • 34 provinsi Composite Pencemar COD, T-Fosfat
melalui Skema Sample (Domestik/Non-
Dekonsentrasi domestik)
Dampak Fecal Coli dan
(kesehatan) T-Coliform

Kualitas Pemantauan • 230 – 250 Kota Passive Sumber SO2 dan NO2
Udara oleh Pemprov • Pemukiman Sampler Pencemar (pemukiman,
dengan • Industri industri,
dukungan KLHK • Transportasi transportasi,
melalui Skema • Perdagangan / perdagangan /
Dekonsentrasi perkantoran perkantoran)
Tutupan Kementerian • Wilayah Kalimantan Citra Tutupan Hutan Citra satelit
Hutan LHK • Tutupan Lahan Landsat Minimal dan
ideal
TUTUPAN HUTAN
• Hutan lahan kering primer
• Hutan lahan kering sekunder
• Hutan rawa primer
• Hutan rawa sekunder
• Hutan mangrove primer
• Hutan mangrove sekunder
• Hutan tanaman

Provinsi Luas Wilayah (Ha) Luas Hutan (Ha) % luas hutan

Kalimantan Barat 14,731,204 5,761,042 39.11


Kalimantan Selatan 3,691,121 865,109 23.44
Kaltimantan Tengah 15,440,395 7,650,294 49.55
Kalimantan Timur 12,745,103 7,068,940 55.46
Kalimantan Utara 6,943,018 5,754,182 82.88
No Data 18,810 5,174
Total 53,569,651 27,104,741
Sumber : Hasil tumpangsusun Administrasi Provinsi dan Kab/Kota, BIG 2016 dengan Penutupan Lahan,
KLHK 2015.
TARGET IKLH NASIONAL
2015 2016 2017 2018 2019
63 – 63,5 63,5 – 64 64 – 65 65 – 66,5 66,5 – 68,5
Sumber: Permen LHK Nomor: P.78/Menlhk/Setjen/Set.1/9/2016
IKLH EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2015

Luas Tutupan Hutan


ITH
IKA 40%
Luas Wilayah

30%
80 titik pada 27
sungai dan 1 danau, Rerata IKLH Rerata ITH
3 kali pemantauan Kalimantan Kalimantan
setahun 69,07 63,93

7 Parameter IKA
TSS
DO
IKU 2 Parameter IKU
BOD 30% SO2
COD NO2
Total Fosfat 3 sungai ; Riam Kiwa Passive sampler
Fecal-Coli (Kalsel), Lemo & di 25 kab/kota,
Mengkatip (Kalteng) 2 kali pemantauan
Total Coliform
sangat tercemar.
Rerata IKU
Pencemar utama : 4 Kategori Lokasi Kalimantan
fecal coli, total
Industri 91,31
coliform, fosfat,
BOD, COD, TSS Transportasi
Perkantoran
Rerata IKA Perumahan
Kalimantan 53,65
IKLH EKOREGION KALIMANTAN TAHUN 2016

Luas Tutupan Hutan


ITH
IKA 40%
Luas Wilayah

30%
128 titik pada 21
sungai, 2 - 5 kali Rerata ITH
Rerata IKLH
pemantauan Kalimantan
Kalimantan 63,18
setahun
68,08
7 Parameter IKA
TSS IKU
DO 30% 2 Parameter IKU
BOD
COD SO2
Passive sampler
Total Fosfat di 55 kab/kota, NO2
Fecal-Coli 1-2 kali
Total Coliform
pemantauan

4 Kategori Lokasi Rerata IKU


Kalimantan
Rerata IKA Industri 84,04
Kalimantan 53,56 Transportasi
Perkantoran
Perumahan
IKLH setiap Provinsi di Ekoregion Kalimantan
Tahun 2015-2016

Tahun Tahun 75,49


Kaltara

2015 2016
Kaltim

73,55
63,66
69,62
58,07
Kondisi IKLH setiap Provinsi di Ekoregion Kalimantan
Tahun 2011-2016
Indeks Kualitas Air
No Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Kalbar 63.63 63.25 61 64.81 54.33 52.92
2 Kalteng 54.69 54.25 50.13 49.17 55.33 57.44
3 Kalsel 54.32 53.26 46.16 44 46.95 49.3
4 Kaltim-tara 50.88 51.39 48.67 54.8 57.97 55.29/52.86

Indeks Kualitas Udara


No Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Kalbar 95.38 89.19 87.74 84.57 91.57 81.5
2 Kalteng 93.26 88.48 88.92 92.69 89.87 83.8
3 Kalsel 88.69 77.46 81.83 88.35 87.60 85.6
4 Kaltim-tara 87.35 83.94 84.79 83.96 96.20 80.2/89.1

Indeks Tutupan Hutan


No Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Kalbar 64.87 61.89 61.14 58.73 58.51 58.33
2 Kalteng 76.58 71 69.99 69.54 69.54 68.11
3 Kalsel 45.15 43.8 43.66 44.51 44.24 44
4 Kaltim-tara 82.36 83.69 82.92 80.93 83.49 82.26

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup


No Provinsi 2011 2012 2013 2014 2015 2016
1 Kalbar 73.65 70.49 69.08 68.31 67.17 63.66
2 Kalteng 75.02 71.22 69.71 70.37 71.38 69.62
3 Kalsel 60.96 56.74 55.86 57.51 58.06 58.07
4 Kaltim 74.42 74.07 73.21 74 79.65 73.55
5 Kaltara 75.49
Trend IKLH setiap Provinsi di Ekoregion Kalimantan
Tahun 2011-2016

Indeks Kualitas Air 2011 - 2016 Indeks Kualitas Tutupan Lahan


70 2011-2016
65 90
Kalbar
60 80
Kalteng Kalbar
IKA

55 70

IKTL
Kalsel Kalteng
50 60
Kaltim Kalsel
45 50
Kaltara Kaltim-tara
40
40
2011 2012 2013 2014 2015 2016
2011 2012 2013 2014 2015 2016

Indeks Kualitas Udara 2011 - Indeks Kualitas Lingkungan Hidup


2016 2011-2016
90
100
Kalbar 80 Kalbar
90 Kalteng Kalteng
IKLH

70
IKU

Kalsel Kalsel
80
Kaltim 60 Kaltim
70 Kaltara Kaltara
50
2011 2012 2013 2014 2015 2016
2011 2012 2013 2014 2015 2016
SEBARAN LOKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI 2015

Pemantauan
Kualitas Air tahun
2015 dilakukan di
80 titik pada 27
sungai dan 1 danau.
SEBARAN LOKASI PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUNGAI 2016

Pemantauan
Kualitas Air tahun
2016 dilakukan di
128 titik pada 21
sungai.
Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup

 Political will  Peningkatan kesadaran


masyarakat
 Peningkatan aforestasi dan
reforestasi  Optimalisasi kebijakan
pengelolaan lingkungan hidup
 Pengurangan laju degradasi dan daerah
deforestasi
 Sinergi kinerja kelembagaan
 Pemulihan kualitas air sungai daerah

 Penguatan kapasitas sumber  Penguatan kapasitas kelembagaan


daya manusia
 Optimalisasi upaya konservasi SDA
 Penegakan hukum lingkungan & LH
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai