Ses uai dengan Motto / Sem boy an Kabupaten Barit o Selatan menjadi kota “BATU AH
= Bers ih, A man, Tertib, Unik, Asri dan Har monis”, maka pembangunan yang dilaks anakan
selain berk elanjutan juga berwawasan lingkungan. Hal ini dapat terlaksana apabila t ers edia
data yang ak urat, teruk ur dan transparan.
Peny usunan Buku Status Lingk ungan Hidup (SLH) Kabupaten Barito Selatan ini
dibuat untuk m emberikan gambaran St atus Lingk ungan, f aktor-f aktor penek anny a, serta
respon y ang dilakukan unt uk m engelola lingkungan ters ebut. Inform asi serta analisa y ang
disajikan ini masih terbatas dan bany ak kekurangannya, dis ebabkan oleh terbat asny a data-
data yang tersedia baik pada Badan / Dinas / Instansi t erkait maupun k eadaan dilapangan
yang belum dapat dijangkau s ecara keseluruhan serta kem ampuan penyusun y ang masih
kurang terlatih dalam peny usunan laporan ini. Oleh Karena itu diharapk an saran dan
masukan untuk perbaik an dan kesem purnaan penyus unan laporan Stat us Lingk ungan Hidup
Kabupat en Barito Selatan untuk tahun y ang akan datang.
Kepada s emua pihak y ang telah m em bantu dalam peny usunan Buku
Status Lingkungan Hidup (SLH) Kabupaten Barito Selat an ini diucapkan terima kas ih.
Semoga Buku St atus Lingk ungan Hidup Kabupaten Barito Selatan ini dapat
bermanf aat bagi y ang berkepentingan dalam pengambilan Keputus an untuk m eningkatkan
pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan.
BAHARUDIN LISA
BAB IV UD AR A 27
4.1 Status Kualit as Udara 27
4.2 Kondisi Atmosfir dan Deposisi As am 28
4.3 Faktor-f aktor Penekan terhadap Status Kualit as/Kuantitas Udara 28
4.3.1 Jumlah Kendaraan Bermot or 28
4.3.2 Aktiv itas Kegiatan Pertam bangan 30
4.4 Respon t erhadap St atus dan F aktor Penekan Kualitas/Kuantit as 31
Udara
Tabel 3.2. 1 Nama Sungai, Danau dan R awa di Kabupat en Barito Selatan 18
Tabel 3.2. 2 Data C urah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Barito Selatan 21
Tabel 3.3. 3 Data Perk embangan Perk umpulan Pet ani Pemakai Air (P3 A) di
Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008 24
Tabel 4.1 Suhu, Kelembaban Relatif , Tek anan udara Maksim um dan Minimum
di Kabupaten Barito Selatan 27
Tabel 4.3. 1a Kendaraan Bermot or dan Beban Bahan Bakar y ang digunakan 29
Tabel 4.3. 1b Jumlah Kendaraan Bermot or dan Beban Bahan Bakar y ang 29
digunak an
Tabel 4.3. 2 Daf tar Nama Perus ahaan Tam bang Bat ubara wajib AMDAL atau
UKL-U PL di Kabupaten Barito Selatan 30
Tabel 5.1 Luas hutan menurut f ungsi / status di Kabupat en Barito Selatan 33
Tabel 5.2. 1 Luas Kerusak an Lahan dan Hutan di Kabupaten Barito Selat an 34
Tabel 5.2. 2 Data keragaan wilayah PLG unt uk Pengembangan Perk ebunan
Komoditi tanam an karet dan Kelapa dalam tahun 2008. 37
Tabel 6.1. 2b Jenis H erpetof auna y ang diperdagangk an, dikonsumsi dan dilindungi 47
Tabel 6.1. 6a SDH N on Kay u jenis tumbuhan yang dimanf aatkan sebagai Sumber
makanan 53
Tabel 6.1. 6b Non Kayu jenis hewan yang dimanf aatkan sebagai Sumber mak anan 53
Tabel 6.1. 6e. SDH non kay u jenis tumbuhan yang dim anf aatkan s ebagai Sumber
Obat 55
Tabel 6.3 Arahan Pemanf aatan Ruang Kawasan Tidak Terbangun / Ruang
Terbuk a Hijau Kot a Buntok 60
Tabel 7.2 Data Perk embangan Jumlah Penduduk Kota Bunt ok (Kelurahan
Buntok Kota, Kelurahan Hilir Sper dan Kelurahan J elapat sampai
dengan bulan Oktober 2008). 63
Gambar 3 Kawa san Air Hitam di Sungai Puning Kec. Karau Kuala 15
Kabupaten Barito Selatan Kalim antan Tengah
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8 vi
D AF TAR LAMPIRAN
Lam piran 1 Pet a Kawas an Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kab. Barito
Selatan Tahun 2007
Lam piran 2 Foto-F oto Kegiatan Pameran D alam Rangk a Memperingati Hari Cinta
Pus pa dan Sat wa N asional dan Hari Habitat.
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8 vii
B AB I
PEND AHU LU AN
Ses uai dengan apa y ang terc ant um dalam UU No. 23 tahun 1997, bahwa
Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan upay a terpadu dalam rangka melestarikan f ungsi
Lingkungan Hidup y ang meliputi Kebijaksanaan penataan, pem anf aat an, pengem bangan,
pem eliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian Lingk ungan Hidup. Oleh sebab itu
pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup wajib dilakukan oleh Pem erintah Daerah
dengan melibatkan seluruh pihak (stak e holders) dalam m elaksanak an program-program
pem bangunan y ang berwawasan lingkungan.
Kabupat en Barit o Selatan s ebagai daerah Ot onom melaks anakan kebijaks anaan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah ses uai dengan
bidang tugas dan tanggungjawab masing-m asing sekt or dan sebagai leading sektor adalah
Badan Lingkungan H idup (BLH) Kabupat en Barito Selatan.
Dalam rangk a m emberikan informasi Stat us Lingkungan Hidup di Kabupaten Barito Selat an,
telah dilakuk an pengum pulan data, baik dari inst ansi terkait maupun langsung ke lapangan
untuk melihat dan m endokument asikan keadaan ny ata dilapangan.
Berikut ini ada beberapa isu Lingk ungan Hidup y ang potensial terjadi di
Kabupat en Barit o Selatan. Isu Lingk ungan Hidup ini dik elom pokk an secara prioritas
berdasark an indentif ikasi terhadap krit eria isu, y aitu :
a. Kebakaran Hu tan dan Lahan
Jumlah penduduk y ang sem akin bertambah dari t ahun ke t ahun menuntut
keters ediaan pangan y ang semakin tinggi. Unt uk memenuhi peningkat an pangan
ini dilakukan dengan pembukaan lahan untuk pert anian dan perkebunan baik
dalam skala kecil (berladang) maupun sk ala besar (Perkebunan). Dalam
pembukaan lahan t ersebut sudah s ecara turun temurun dilakukan dengan
pembakaran lahan terutama pada m usim kemarau untuk siap dijadik an s ebagai
lahan pertanian atau perk ebunan. Pembakaran yang serentak dan tidak terkendali
dapat mengakibatk an kebakaran hutan dan lahan secara besar-besaran (meluas)
kebakaran hutan dan lahan ini meny ebabk an semakin menurunny a luasan hut an
dan terjadiny a kerusak an hut an. Disamping it u, kebak aran hut an dan lahan juga
menim bulk an asap y ang dapat mengganggu kes ehatan, transportas i (darat, laut,
udara) bahk an berdampak pada pertumbuhan tanaman pertanian khusus nya
tanaman pangan. Selain itu kegiatan masy arak at y ang memanfaatkan has il hut an
baik untuk pemenuhan kayu bak ar maupun mencari has il hut an lainny a secara
tidak langsung dapat m enimbulk an kebakaran hut an dan lahan y aitu ketika
aktiv itas memasak dilakuk an dan lupa mematikan api yang digunak an sehingga
api dapat merembes ke sekit ar hut an / lahan y ang ditinggalkan begitu s aja. Selain
itu puntung rokok y ang masih menyala yang dibuang disekitar hutan / lahan dapat
juga m engakibatkan kebak aran hutan dan lahan y ang cuk up luas.
2. Perlindungan dan Kons erv asi Sum ber Day a Alam antara lain :
a. Peningkatan Peran serta m asy arak at dalam Perlindungan dan
Konservasi Sumber D aya Alam;
b. Koordinasi Peningkatan Pengelolaan Kawasan Konserv asi.
3. Rehabilitas i dan Pemulihan C adangan Sum ber Day a Alam ant ara lain :
a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitas i dan
Pemulihan Cadangan Sumber Day a Alam;
b. Monitoring, Ev aluasi dan Pelaporan.
Dalam rangka mewujudkan VISI ters ebut diatas ditetapk an pula “MISI”
y ang menempatkan Pengelolaan Lingk ungan Hidup sebagai salah satu prioritas
pembangunan berwawasan lingkungan. Adapun “MISI” ters ebut adalah :
Misi No. 5 : Mengop timalkan Peng elolaan dan Pemanfaatn SDA yang
bertanggungjawab d an dituju kan sebesar -besarn ya bagi
kesejahteraan rakyat di daerah d eng an tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
Misi No. 7 : Mewujudkan K ab. Barsel menjadi daerah tr ansit d an
perdag ang an serta kawasan wisata
Kabupat en Barit o Selatan m emiliki luas wilay ah 8.830 K m2 , yang t erdiri dari
6 (enam) Kec amatan. Sec ara Geograf is terlet ak mem bujur atau mem anjang sungai
Barito dengan let ak Ast ronomis 10 20’ Lintang Utar a - 2035’ Lin tang Selatan serta
1140 – 1150 Bujur Timur. Untuk lebih jelas ny a luas wilay ah Kabupaten Barito Selat an
per-kecam atan dapat dilihat pada t abel berikut ini :
JUMLAH
NO KECAMAT AN/KABUP ATEN LUAS (KM2) KEPAD ATAN KETERANG AN
(Ji wa)
Dari Tabel ters ebut diatas dapat dilihat bahwa penduduk terbany ak terdapat
di Kecamatan Dusun Selatan (Buntok) y aitu 48. 194 Jiwa dengan kepadat an 26, 35
jiwa/ Km2 Kepadatan ini lebih banyak dibandingk an dengan Kecamat an y ang lain
karena Kecam atan ini merupakan Ibukotany a Kabupaten Barito Selat an. Sementara
itu kepadatan penduduk per luas wilay ahnya yang paling sedikit adalah di
Kecam atan D usun H ilir, y ait u 16,447 jiwa dengan k epadatan 7,96 jiwa/Km2 . Secara
keseluruhan untuk Kabupaten Barito Selat an kepadat an penduduk per luas wilay ah
adalah 14,33 jiwa/Km2 .
Dengan dialiri s atu s ungai bes ar, yaitu sungai Barit o dan bany ak
sungai-sungai k ecil lainny a inilah y ang merupak an ciri khas Kabupat en
Barito Selatan. Sungai Barito memiliki panjang 900 Km dengan rata-rata
kedalaman 8 meter dan y ang mampu dilayari oleh k apal besar sepanjang 700 Km
merupakan s alah satu potensi y ang perlu dipert ahank an f ungsi dan day a duk ungnya
terhadap Lingk ungan.
Sec ara umum jenis tanah di Kabupaten Barito Selat an terdiri dari 4 (empat)
macam jenis tanah, y aitu :
a. Alluvial; terdapat disepanjang aliran Sungai Barito dan subur karena
mengandung uns ur hara.
b. Litosol; dengan bahan bat uan induk, batuan baku dan terdapat didaerah
berom bak dan bergelombang.
c. Podsolik Mer ah Kuning; dengan bat uan induk, batuan baku dan terdapat
diwilay ah berbukit.
d. Latosol; dengan batuan induk, pasir pantai, bentuk wilay ah datar s am pai Cek ung
dengan reaksi pH t anahny a asam.
RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
Kriteria : Arah an :
- Kebija ks an aa n RENCANA DETAIL - In vestasi
- Develop abilit yA nalisis RUANG KOTA - Kele mb ag aan
- Kapasitas Pe milikan - Peni ng ka tan
RENCANA TEKNIK
RUANG KOTA
Keter ang an :
Tabel 2.6.3. Jumlah Dokter dan Param edis di Kabupat en Barito Selatan
AI R
Sumber Day a Air merupak an salah satu sumber day a y ang terpenting bagi
manusia dalam k ehidupan sehari-hari. Apabila air telah terc em ar mak a kehidupan
manusia sebagai pemakai akan terganggu.
Untuk m enget ahui kulaitas air sungai Barito maupun sungai lainny a y ang
terdapat di Kabupat en Barit o Selatan dan pada umumny a merupak an sumber
daya air bagi sebagian besar pendudukny a maka dilakukan pem ant auan kualitas air
secara berkala.
Pengujian k ualitas air dilakuk an dengan k erja sama ant ara Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Barito Selat an dengan Laboratorium Balai
Kesehatan Banjarmas in Prov insi Kalimantan Selatan. Paramet er y ang diuji masih
terbatas karena terbatasny a dana y ang ters edia. Mak a dipilih Indikator / Parameter
y ang penting dan dianggap dapat mewakili parameter uji untuk menentukan tingkat
pencemaran air s es uai dengan k ondisi dan kegiatan / usaha y ang terdapat pada
masy arak at di Kabupaten Barito Selatan.
Hasil pengujian kualitas air y ang diambil dari 14 (empat belas ) titik pant au
y ang ters ebar diwilay ah Kabupaten Barito Selatan yaitu : 8 (delapan) titik pantau pada
DAS Barito, 3 (tiga) titik pantau pada DAS Ay uh dan 3 (tiga) titik pant au pada Danau
Sadar, pengujian kualitas air tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
Pot ensi Air perm uk aan di Kabupaten Barito Selatan terdapat pada sungai,
danau dan rawa-rawa y ang terdapat pada wilay ah ini. Kabupaten Barito Selat an
memiliki daya duk ung air yang surplus dari tahun ke tahun k arena dilihat dari segi
topograf inya sebagian pantai menyusuri s ungai Barito dan dikelilingi oleh anak-anak
sungai. Selain itu pot ens i air permukaan juga berasal dari danau dan rawa-rawa.
Berikut ini disajikan data-dat a sungai, danau dan rawa y ang terdapat di Kabupat en
Barito Selatan sebagai berikut :
Tabel 3.2.1 N ama Sungai, Danau dan Rawa di Kabupaten Barito Selatan
a. Sungai
Panja ng *
No. Nama Debit Air (m3/dt k) Pemanfaa tan
(Km)
1 2 3 4 5
Maks : Air Minum, Peri ka nan,
1. Sungai B arito 900
Min : Transport asi.
Maks :
2. Sungai P uni ng 50 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
3. Sungai A yuh 100 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
4. Sungai Mang katip 160 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
5. Sungai K ela nis / Na pu 165 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
6. Sungai K arau 120 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
7. Sungai P amait 3 Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
8. Sungai Tabu k 3 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
9. Sungai P anc alang 1,5 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
10. Sungai B amba ne n - Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
21. Sungai P an yalua ng 3 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
22. Sungai S arap anji 1,5 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
23. Sungai J alang - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
24. Sungai B amburing - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
25. Sungai B an tian - Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
26. Sungai B eku ku - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
27. Sungai A nt asan Malimu din - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
28. Sungai B ah alang - Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
29. Sungai Lehai 2 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
30. Sungai Madara 28 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
31. Sungai P emat ang K arau - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
32. Sungai K eke h - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
33. Sungai Tandru h - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
34. Sungai J ang g i 12 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
35. Sungai J ena mas 3 Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
36. Sungai Ar ai - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
37. Sungai Limu t - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
38. Sungai Maduit - Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
39. Sungai Lulu n - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
40. Sungai Telang - Min : Air Minum, Peri ka nan.
d. Rawa/ Gambu t
No. Nama Lo kasi Luas Ked ala man Pemanfaa tan
(Ha) (m)
1 2 3 4 5 6
1. Kec. J en amas PLG 48. 375 25– 75 c m Pertania n dan Perk ebunan R awa
Kabupat en Barito Selat an secara um um term asuk daerah k hat ulistiwa y ang
dipengaruhi oleh iklim tropis y ang lem bab dan panas dengan ciri-ciri khas, yaitu c urah
hujan yang cuk up tinggi hampir m erata s etiap t ahun. D ata curah hujan dan hari hujan
di Kabupaten Barito Selatan dapat dilihat pada tabel berik ut ini :
3.3.2. Ju mlah permu ki man dan kegiatan lain disekitar bantaran sungai :
3.4. Resp on terh adap Status dan faktor p enekan su mber d aya Air
UDAR A
Selain k ualitas udara tersebut diatas dari data y ang tercatat pada Stasiun
Meterologi dan Geof isika Kabupaten Barito Selat an di Bandara U dara Sanggu,
diperoleh dat a bahwa suhu udara berkisar antara 22,90 C hingga 31,70 C dan suhu
rata-rata t ahunan 26,40C. Kelembaban udara berkisar ant ara 65% hingga 98% dan
kelembaban rat a-rata t ahunan 84%. Dengan demikian v ariasi s uhu maksim um,
minimum dan suhu rata-rat a bulanan relatif kecil, serta kelem baban udara juga
mempuny ai v arias i y ang kecil. Berik ut disajikan data pengamatan suhu rata-rata
bulanan dan kelembaban udara nis bi, sebagai berik ut :
Data Kondisi Atmosf ir dan D eposis i As am ini tidak dapat disajik an karena
tidak ada dilak ukan pengujian terhadap k ons entrasi gas rumah k aca (Em isi C O2 , dll)
juga tidak dilakuk an pemantauan terhadap pH rata-rata tahunan dan kandungan
komponen kimia air hujan.
4.3. Faktor-faktor pen ekan terhad ap Status Kualitas / Kuan titas Ud ara.
Tabel : 4.3.1b Jumlah Kendaraan Bermotor dan Beban Bahan Bakar y ang digunakan
Jenis bahan bak er
No Jenis k endara an Satuan Bensin Bensin solar batubara CNG LPG listrik biofuel Av tur
unleaded leaded
1 Mobil priba di (be nsin) Bh
2 Mobil priba di (solar) Bh
3 Mobil umum/a ng kot (b ensin) Bh 23
4 Mobil umum/a ng kot (solar) Bh
5 Mobil roda tig a Bh
6 Bis (bensin) Bh
7 Bis (solar) Bh 17
8 Truk Bh 53
9 Sep ed a mot or Bh
10 Keret a a pi Bh
11 Kap al motor Bh
12 Kap al Terb ang Bh
SUMBER : Dinas Perh ub unga n, Ko muni kasi d an I nf orma tika K abup ate n B arito Selat an T ah un 20 08
Tabel : 4.3. 2. Daf tar Nama Perusahaan Tambang Batubara wajib AMDAL at au
UKL-U PL di Kabupaten Barito Selatan.
Lokasi keg iata n
No Nama perusahaa n Luas (ha) Keterang an
(kec amatan)
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
1 PT. BARA PRIMA MANDIRI 4.2 87
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
2 PT. PALOPO INDAH RA YA 4.8 63
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
3 CV. SET IA INDAH 1.283, 44
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
4 PT. JANGKAR PRIMA 4.1 48
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
PT. TUJUH BARA Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
5 1.0 46
SEJAHTERA Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng
6 PT. GRIY A SUMBER SETY A 5.0 00
Awai, Kab. Barit o S elata n
PT. WAHANA AGUNG Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
7 4.3 12
SEJAHTERA Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
PT. BINTANG AW AI Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
8 4.4 84
BERSINAR Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
9 PT. MUSTIKA INDAH AB ADI 4.3 96
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Dusu n Utara, K ab. KP. BB
10 PT. DAHLIA BIRU 5.0 00
Barito Selat an Eks plorasi
CV. VICTOR DUA TIG A Kec. Kara u Kuala, K ab .
11 Stoc kfile BB
MEGA Barito Selat an
12 PT. MARUNDA GRAHA Kec. Kara u Kuala, K ab . 42. 423 Stoc kfile BB
MINERAL Barito Selat an
13 PT. ANUGRAH S ENTOSA Kec. Kara u Kuala, K ab . Stoc kfile BB
Barito Selat an
14 PT. MARUWAI COAL Kec. Dusu n Hilir, Kab. Stoc kfile BB
Barito Selat an
15 PT. ASMIN BARA J A'AN Kec. Dusu n Hilir, Kab. 10 Stoc kfile BB
Barito Selat an
PT. BATUBARA DUARIBU Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
16 2.4 21
LESTARI Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Dusu n Hilir, Kab.
17 PT. TE LEN ORBIT PRIMA 10 Stoc kfile BB
Barito Selat an
PT. MULTITAMBANG J AYA Kec. Gu nung Bi nta ng
18 70 Ha Stoc kfile BB
UTAMA (MTU) Awai, Kab. Barit o S elata n
Crushing
7 Ha
Plant
Jalan
67 K m
Ang kut
Kec. G B. Awai d an D usun
19 PT. HASNUR JAY A UTAMA 85 K m Jln. Ang kut
Utara, Kab. Bars el.
30 Ha Stoc kfile
KP. BB
20 PT. DAHLIA BIRU Kec. D. Ut ara, Kab. B arsel 500 0 Ha
Eks plorasi
Kec. G B. Awai d an D. KP. BB
21 PT. HUMA BETANG INDAH 4.986 Ha
Utara, Kab. Bars el. Eks plorasi
PT. TUTUI BATUBARA Kec. Kara u Kuala Ka b.
22 4,6 Km Jln. Ang kut
UTAMA Barsel.
12, 6 Ha Stoc kfile
SUMBER : Bad an Ling kung an Hidu p Kab upate n B arito S elat an Tah un 20 08.
L AH AN D AN HU TAN
Kabupat en Barito Selatan mem puny ai luas 883.000 Ha yang terbagi dalam
beberapa f ungsi dan peruntukk annya antara lain hutan lindung, hutan produksi, hut an
produksi terbatas, k awasan pengem bangang produksi, k awas an pengembangan
permukiman dan penggunaan lainny a, kawasan konserv asi flora dan f auna serta
kawas an k ons erv asi ek osistem air hit am, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel. 5.1. Luas hutan menurut f ungsi / status di Kabupat en Barito Selatan :
4 Perlindu ngan Peles tarian Ala m (PP A) 44, 14 Kab. Barit o S elata n
7 Hutan Produ ksi Terbatas (HPT) 114 .47 1, 94 Kab. Barit o S elata n
9 Ka wasa n Peng emb ang a n Pro du ksi (K PP) 189 .14 4, 66 Kab. Barit o S elata n
10 Ka wasa n Permu kiman dan P eng g una an Lai nnya 187 .50 1, 15 Kab. Barit o S elata n
Tabel 5.2.1 Luas Kerus ak an Lahan dan H utan di Kabupat en Barito Selatan
2 Ladang berpindah 25
Jumlah 1.080,25
Keterangan :
*) RTRW P = Data diolah.
Sumber = Dinas Kehutanan, Dinas Pert anian dan Perkebunan, Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Barit o Selatan Tahun 2008
Berdasarkan tabel ters ebut diatas peny ebab k erusak an lahan dan hut an
y ang diakibatkan oleh perambahan hutan dan Illegal Logging akhir-akhir ini
mendapatkan perhatian s erius dari Pemerint ah, baik dari Pemda Kabupat en Barito
Selatan s ebagai pengam bil Keputusan maupun Kepolis ian R epublik Indonesia
sebagai penanggung jawab k eam anan sec ara bersama m elakuk an pengawasan dan
pengendalian. Pengangk utan hasil penebangan kay u y ang dibawa melalui sungai
Barito dapat dilihat pada Gam bar 6, berikut ini;
Disadari atau tidak disadari, secara jujur bahwa telah terjadi kerusak an
lahan y ang relatif besar pada lahan gambut s atu juta hekt ar, y ang t elah
mempengaruhi k eseimbangan sumber day a alam yang ada. Pembuk aan hut an dan
pembuatan jaringan saluran air (kanal) berukuran bes ar dan terbuka telah mengubah
kondisi lahan secara drastis. Tidak hati-hatiny a s istem pengelolaan lahan dan
sistem tata air pada kawasan gam but (karena belum ada eks perim en
sebelumny a) mengingat ciri dari daerah rawa adalah luapan dan genangan air y ang
sangat bervariasi dari sat u wilayah ke wilayah lain; jenis tanah y ang sangat beragam
dengan tingkat kes uburan yang v ariatif ; keasaman tanah dan potensi rac un pirit y ang
dapat mematik an t anaman; k etebalan dan tingkat kematangan gambut yang berbeda,
sehingga perlu kec erm atan dan kehati-hatian.
Selian itu Proy ek Lahan Gambut (PLG) sejuta hektar di Kabupay en Barito
Selatan juga mengakibatk an k erusak an pada sist em perangk ap ik an pada lahan rawa
y ang dikembangk an oleh masyarakat (dalam bahas a lokal disebut “BEJE”). Karena
untuk menentuk an arah posisi Beje harus mem bujur dari Tim ur ke Barat. Tetapi
dengan adany a sistem pem buatan drainase besar (“kanal”) dilahan Beje t ersebut,
maka sebagian besar pos isi Beje menjadi berubah s ehingga tidak dapat digunak an
lagi sebagai perangk ap ik an.
Faktor-f aktor penekan terhadap Stat us lahan dan hutan ters ebut diatas
secara langs ung dan atau tak langsung, bahk an ada yang secara sinergis
mem percepat terjadiny a kerus akan kualitas dan kuantitas lahan dan hutan
(berkurangny a jumlah t egakan dan jenis pohon langka), y ang berfungsi s ebagai
peny angga (B uffer) s istem tata air. Hal ini menyebabkan resik o terjadiny a banjir,
tanah longs or, erosi tanah, s edimentasi, penurunan kualit as lahan; hilangny a
keanekaragam an hayati (Biodiv ersity ), serta terbentuk nya lahan tandus atau
lahan kritis.
Kabupat en Barit o Selatan m em iliki data k eanek aragam an hay ati y ang c ukup
berv ariasi dan mem punyai nilai y ang tinggi dan merupak an aset bagi wilay ah ini. Oleh
karena itu keanek aragaman hayati yang ada di Kabupaten Barito Selatan ini perlu dijaga
kelest ariannya melalui perlindungan dan pem anf aat anny a secara berkelanjutan.
Pelaks anaan surv ey untuk m emperoleh k eanekaragaman hay ati dilak ukan di wilayah
Kabupat en Barito Selatan adalah di Desa Madara, Kecam atan Dusun Selatan dan D esa
Bat apang, Kec amat an Dus un Hilir. Dari kedua s ampel Des a tersebut dapat mewakili daerah
lain diwilay ah ini, mengingat daerah maupun kawas an hutan rawa pada um umnya memiliki
kesamaan jenis -jenis m amalia, burung, ikan maupun jenis lainny a.
N
Famili / Spesies Nama Inggris Nama Indonesia Nama lokal
o
1 2 3 4 5
Tupaiidae
1 Tupaia glis Common T hrees hrew T upai akar Muns ung
Cy noc ephalus
6 v ariegates Flying lemur Lemur/Kubung
Pteropodidae
7 Pteropus v ampy rus Large Flying Fox Kalong Kapauk Bangamat/Paing
Vespertilionidae
8 My otis siligorensis Small-toothed Myotis Kelelawar J uris /tenuk/Pandan
Tarsiidae
9 Tars ius banc anus T ars iers Monyet Hantu
Cercopithecidae
10 Pres by tis rubic unda Maroon Langur Lutung Merah Kalas i/Kalahi
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2006.
Bajing Kelapa (Callosciurus not atus) adalah jenis bajing dari famili Sciuridae
yang paling banyak dijumpai pada s etiap lok asi pengam atan.
Pada jenis hewan arboreal s eperti halny a primata, tercatat 7 jenis y ang dijumpai
pada s emua bangsa lok asi. Orangut an (Pongo pygmaeus) adalah jenis prim ata
yang keberadaanny a dijumpai pada s etiap lokasi sec ara langs ung maupun
indikasinya melalui sarang. Kepadat an populasi dari s etiap lokasi pengamatan
belum dapat ditaksir mengingat minimny a waktu pengam atan sensus.
Status Perlindungan
Status
No Famili / Spesies Nama Indonesia Nama Inggris Keterangan
PP 7 IUCN CITES
Common
1 Tupaia glis T upai akar App. II
Threeshrew
Cy noc ephalus
2 Kubung Malaya ^
v ariegatus Flying lemur
3 Tars ius banc anus Singapuar/T arsius Tars iers * LR/nt App. II
Presby tis Maroon
4 Lutung merah * App. II Endemik
rubicunda Langur
Proboscis
5 Nas alis larv atus Bekantan/Bakara * VU App. I Endemik
monkey
6 Mac ac a Monyet k ra Long-tailed App. II
fas cic ularis Mac aque
7 Mac ac a Beruk Pig-T ailed VU App. II
nemes trina Mac aque
8 Hy lobates agilis wa-wa Agile Gibbon * LR/nt App. I
Pongo pygmaeus Endemik
9 w urmbii Mawas Orangutan * VU App. I Kalteng
Common
10 Hy s trix brac hy uran Landak Porc upine * VU
Helarc tor
11 malay anus Beruang madu Sun Bear * DD App. I
Keterangan :
* PP 7 = Peraturan Pemerinta h RI No. 7 T hn
1999
IUCN
VU : Vulnerable (Rentan)
DD : Data Deficient (Kurang Data)
E : Endangered T ( eranc am)
LR/nt : Lower Risk /near threatened (Resiko
rendah)
CITES
Appendix I :J enis yang tidak dapatdiperdagangkan s ec ara
Internas ional
Appendix II J enis yang dapat diperdagangkan s ecara Internasional dengan pembata s an kuota tertentu yang
didasarkan atas data yang akurat mengenai populasinya di alam.
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.
HASIL SUR VEY lokas i pengamat an , didapatk an 29 jenis Herpetof auna y ang
terdiri dari:
1. Am phibia ; 1 Ordo, y aitu:
Ordo Anura ( katak ), terdiri dari : 3 f amili, 10 spesies, 79 individu.
Nama Status
Famili Spesies Lokal Konsumsi Jual
INDONESIA IUCN CITES
Ac rochordidae Ac hroc hordus *
jav anic us
Bufonidae Ps eudobufo Brako *
s ubas per
Tomis toma
Croc odilidae s c hlegelii * No. 7 1999 kitis I
Cy c lemis
Geomydae oldhami * *
Heosemy s
Geomydae s pinos a * * rawan
mudah
Geomydae Cuora * * teranc am
amboinensis punah
Geomydae Orlitia Bajuku * * No. 7 1999 akan
borneens is teranc am
Ranidae Rana *
c ancriv ora
Dogania
T rionic hydae s uplana Bidawang * *
Amy da
T rionic hydae c artilaginea Bidawang * * rawan
Pelochely s
T rionic hydae c anthori Bidawang * * rawan
Varanus
Varanidae Biawak * *
s alv ator
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.
Dari survey yang dilak ukan, ditemuk an 143 jenis burung di lok asi s urv ey y ang
tergabung k e dalam 32 f amili. Dari f amili tersebut di atas dapat dibagi k e dalam
jenis f amili y ang dominan dan tidak dominan. Jenis terbany ak beras al dari f amili
Ti maliidae dan Cuculidae kemudian diikuti oleh f amili Nectariniidae, Pic idae,
Dic aeidae dan Pyc nonotidae.
Kondisi dan tipe habitat y ang relatif sama dari masing-masing lok asi
menyebabkan komposisi jenis burung y ang ditemui tidak t erlalu berbeda antar
lokasi surv ey. Secara umum terdapat jenis-jenis burung yang dijumpai di semua
lokasi s urv ey seperti: Copsychus malabaric us (White-rumped sham a), Trichixos
pyrrophygus (Rufous-tailed shama), M egalaima australis (Blue-eared barbet),
Megalaima rafflesii (Red-c rowned barbet), Psittacula longic audata (Long-t ailed
parakeet), Nectarinia s perata (Purple-throated sunbird), Aegit hina virridisi ma
(Green iora), Pycnonot us bruneus (R ed-eyed bulbul) dan sebagainy a.
Status Perlindungan
Berdasarkan Perat uran Pem erintah No 7 Tahun 1999, t erdapat 30 jenis burung
yang dilindungi dari 143 daf tar jenis burung y ang berhasil dic atat.
32 jenis mas uk kedalam katagori IUCN dan 12 jenis m asuk dalam katagori
CITES. Untuk m enget ahui lebih jelas tentang status perlindungan menurut PP
No. 7- 1999, IUCN dan CITES dapat dilihat pada Lampiran 2.
Nama Latin
NO Nama Inggris Nama Lokal Keterangan
Famili/Species
Cyrinidae
1 Ras borac ephalotaenia Carps Saluang Kahui
2 Ras borak alochroma Carps Saluang kambe
3 Osteohilus triporos Carps Banta
4 Puntius rhombooc ellatus Carps
5 Puntius eugrammus Carps Babuyuk
6 Osteohilus spilurus Carps
7 Osteohilus pentalieatus Carps
Bagridae
8 Mys tus nemurus Bagrid c atfishes Baung
9 Mys tus oly iodes Bagrid c atfishes
10 Leioc as sis micropogon Bagrid c atfidhes T amparahung
Siluridae
11 Siluric thys phaisoma Sheatfis hes Silang Bulu
12 Siluric thys haselti Sheatfis hes
13 Ompok bimac ulatus Sheatfis hes T apah Umpit
14 W allago leeri Sheatfis hes T apah, T ampahas
15 Krytoterus limpok Sheatfis hes Lais
Clariidae
16 Clarias meladerma W alking c atfides Lele, pentet
Chacidae
T uka, Puting
17 Chac a bank anens is Angler c atfishes
Beliung
Hemirhampidae
Hemirhampopodhon
18 Haltbeaks J unjulung
Chry s opunc tatus
19 Nandus nebulosus Leatffishes T emburut, Tetawun
Pristolepidae
20 Pris tolepsi grooti Mud fis hes T empeh, Patung
Sec ara um um sumber daya hutan kay u dan has il hutan non k ay u
dim anf aatkan m asy arak at unt uk kebutuhan konstruksi bangunan, membuat
perahu, memenuhi k ebutuhan obat obat an dan dik ons umsi. Dalam menunjang
kehidupan ekonomi mereka, hampir semua hasil hutan kayu berperan untuk
mendapatkan penghasilan, s ementara untuk hasil hutan non kay u ada beberapa
jenis y ang penting yang dimanfaatkan m asy arak at untuk komoditi ek onomi.
Sementara s um ber day a perairan hampir s emuany a digunakan unt uk kons umsi
sendiri dan menunjang pendapat masy arakat di k e enam desa lokasi surv ey .
Perlu disampaik an, dalam surv ey ini semua jenis rotan dianggap masih hasil
hutan non k ayu.
Dalam ekplorasi denga metode Interv iew, diskusi terf okus dan melak ukan
transek konvensional maupun pendek atan Trans ek Sel di beberapa zonasi
tradisonal m asy arak at lokasi survey , di dapat inf orm asi berbagi jenis kay u y ang
dim anf aatkan masy arakat. Paling sedikit ada 43 jenis kay u yang dimanf aatkan
masyarakat unt uk konstruksi ringan maupun k onstrukasi berat, obat obat an,
konstruksi perahu dan bermanf aat untuk m akanan s at wa t rutama jenis burung
dan orang hutan.
Makanan
Obat Lain
No Nama pohon Bangunan Perahu Binatang
Obatan Lain
(buahn ya)
1 Kahui/belangiran V V V - -
2 T ilap V - - V -
3 Ras ak V - V - -
4 Madang V - V - -
5 Lanan V - V - -
6 Kruing V - V - -
7 Panaga jangkar V - - - -
8 Maharanda V - - V -
9 Kamas ulan V V - - -
10 Pating bintang V - - - Jalaran
11 Rangas /jingah V - - V -
12 Kamasira V - - - Kayu
13 J ajangkit V - - V
14 Kajamihing V - - - Kayu
15 Bungur/muhur V V - - -
16 Kas ar bakei V - - - -
17 T unjung V - - - Adat
18 Madang V - - - -
19 Mameah V - - - Perkakas
20 T umbu malantar V - - - -
21 Delon - - - V Perkakas
22 Palawan guntala V - - - -
23 J ambu burung V - - - -
24 Deraya - - - - -
25 J abung - - - - -
26 W entan - - - - -
27 Keranji V - - - Buah2an
28 Palawan V - - - Adat
29 J injit V - - -
30 Pantung V - - - Getah/adat
31 Galam tikus V - - - -
32 Balanti kubau - - - - -
33 Keranji - - - - -
34 Rangda - - - - -
35 T ambalinah V - - - -
36 Uwar - - - - Pewarna
37 Pimpingdawet - V - - -
38 Kelanis - V - - -
39 Cangal tanduk V - V - -
40 T aka tuak V - - -
41 Saluang belum V - -
42 Nyatu - - Getah
43 Panaga V - -
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.
Sec ara sosial ekonomi, m asy arak at di lok asi surv ey memanf aatk an sumber
day a hutan non kay u berdas arkan ilmu pengetahuan tradisional dan
pengalaman. Merek a menggunakanny a untuk m enunjang kebutuhan makanan,
ekonomi dan obat obatan. Sumber Daya H utan N on Kay u terdiri dari tum buh
tumbuhan dan hewan.
SDH Non kay u y ang Dimanf aatkan oleh Masy arakat di Lokasi Surv ey
1 Sagiar
2 Kenyem
3 Buah Uei
4 Kuranji
5 Mundar
6 Gantalang
7 Piyait
8 Kulat Bantilung
9 Hendayang
10 Kulat Lampang Tiung
11 Rukam
12 Pahera
13 T amehas
14 Lampenai
15 Handalun
16 T ampirik
17 Untit
18 Ayarang
19 Karawe
20 Kapul
21 Kambang Tigarun
22 Umbut Rotan
23 Madu
24 Pupung
25 Mangga Hutan
26 Kelakai
27 Putri Malu
28 Manggis Hutan
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.
Tabel 6. 1.6.b. Non Kay u jenis hewan yang dimanf aatkan sebagai Sumber
makanan
No Nama Lokal Bagian yang Dimanfaatkan Cara Pengolahan Keterangan
1 Panganen
2 Bajanyi
3 Bere
4 Bajuku/Biyuku
5 Payahe
6 Kelep
7 Bangamat
8 Bajang
9 Manuk Sakan
10 Kajaju
11 Babi Hutan
12 Rus a
13 Kijang
14 Kalong
15 Pelanduk
16 Burung Punai
17 Ayam Hutan
18 Biawak
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.
Saluang Belum
Akar Kuning
Dari sem ua des a lokasi surv ey unt uk kondisi biof isik Keanekaragam an Hay ati dapat
di identif ikasi gangguan, tek anan dan perm as alahan pada kawas an Biodev irsity
tersebut, sebagai berik ut ini :
1. Adan ya R encan a Konversi L ahan
Renc ana Konserv asi lahan pada k awas an hut an alami, baik untuk tenc ana
Perkebunan maupun Rencana Pert am bangan Batubara serta bekas H PH
merupakan f aktor y ang sangat berpengaruh cuk up serius terhadap biof isik
kawas an. Beberap dampak y ang ditim bulkan adalah menurunny a permuk aan air
tanah dan hilangny a “habitat satwa” sebagai salah satu peny usun hut an
rawa gambut.
2. Kebakaran Hutan
Kebak aran hutan akhir-ak hir ini hampir terjadi setiap t ahun mengakibatkan luasan
hutan sem akin menurun. Hal ini berdam pak pada hilangny a “ vegetasi hutan
rawa” y ang tentuny a berpengaruh juga t erhadap k enaekaragam an flora f auna
kawas an ( Gambar 10. ).
5. ILegal Fishing
Karena nilai sumberdaya ikan jenis-jenis tert entu mempunyai nilai ek onomi y ang
tinggi sehingga m endorong terjadinya ov er fishing. Penangkapan y ang berlebihan
(over fishing) dan cara tangkap y ang m engganggu siklus kehidupan ik an, akan
berdampak pada t erus berkurangnya populasi ikan, seperti mis alny a ;
peny etrum an dengan menggunak an acc u, gens et/generator, serta penggunaan
racun potassium.
6.3. Resp on terh adap Status (keb erad aan) dan faktor p enekan keanekar agaman
Hayati di Kabupaten Barito Selatan.
Dalam pengelolaan Keanek aragaman H ayati telah dilak ukan berbagai upay a untuk
mengantisipas i gangguan, tekanan dan permasalahan ters ebut diatas, antara lain :
1. Peng uatan Lemb aga / Instansi yang terkait dan bert anggung jawab terhadap
keanekaragam an hay ati ini yaitu : Badan Lingkungan Hidup (BLH) s ebagai
“Leading Sector” dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Barito
Selatan; Dinas Kehutanan sebagai pengelola hutan; Dinas Pertanian dan
Perkebuanan s ebagai pengelola lahan; Dinas Perik anan dan Pet ernakan
mengelola Perikanan; Bappeda Kabupaten Barit o Selat an s ebagai Perenc ana
Pembangunan di Kabupaten Barito Selat an dan Yayasan Bos-Mawas s ebagai
Lembaga y ang m engadakan Penelitian di kawasan Konserv asi Alam di
Kabupat en Barit o Selatan. Lem baga / Instansi ini bila secara bersy nergi
melakuk an pengelolaan ses uai dengan tanggung jawab y ang diberikan, m aka
keanekaragam an hayati akan tetap lestari dan berkesinambungan
keberadaanny a.
2. Melakukan sur vey dan Per encanaan kawasan konservasi alam kabupaten
Barito Selat an. H al ini bertujuan untuk menggali dan study identif ikasi mengenai
kondisi Sosial Ek onomi, Biodiversity dan Biof isik Kawasan di wilayah Kabupaten
Barito Selatan. Dengan adany a hasil s urvey ini maka dapat
ditentukan/direnc anakan dimana wilayah konserv asi dan rehabilitas i ekosist em
untuk yang akan dat ang. Juga dapat disusun pof il keanekaragaman hay ati dan
pengembangan kawasan konserv asi (konserv asi in-sit u).
Tabel 6.3. Arahan Pem anf aatan R uang Kawasan Tidak Terbangun/Ruang
Terbuka Hijau (R TH) k ota Bunt ok Kabupaten Barito Selatan.
J enis
Kawas an/Ruang Lokas i Arahan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau
Direnc anakan Pembangunan Sport Center Dalam Civic Centre
J alur Hijau T ers ebar dalam Fungsi Utama : Sebagai J alur Pengaman Utilitas / Ins talasi
Bentuk Jalur Penting, s ekaligus menciptakan Kes erasian Lingkungan.
Pola Pengembangannya perlu mempertimbangkan lokasi,
J aringan yang diamankan; s erta kriteria Vegetasi untuk J alur
Hijau s ebagai berikut :
Karakteris tik T anaman : Struktur Daun Setengah Rapat s ampai
Rapat, Dominasi W arna Hijau, Perakaran tidak mengganggu
Fondas i; Kec epatan T umbuhnya Bervariasi; Dominasi J enis
T anaman Tahunan; Jarak T anaman Setengah Rapat Sampai
Rapat 90-100% dari Luas Areal yang dihijaukan.
Kawas an Berada pada setiap Fungsi Utama : Sebagai J alur Pengaman Utilitas (Sungai) s erta
Kons ervas i Kota T epi Sungai berupa s ebagai Kawas an T angkapan Air bagi Pelindung Kawasan
Sempadan Sungai s ekitarnya.
Pola Pengembangannya Berada pada Kawas an Rentan
Genangan dan perlu mempertimbangkan Lokas i, Jaringan yang
diamankan.
Pemakaman J alan Kartini, Fungsi Utama : Sebagai Sarana T empat Pemakaman Umum
Pahlawan, T eratai (T PU) untuk memenuhi kebutuhan Kota dan Civ ic Centre,
s ekaligus s ebagai Uns ur Kawas an Hijau Kota. Pola
Pengembangannya Tetap mempertimbangkan keberadaan
Pemakaman yang telah ada.
Penataan/Penetapan Lokasinya sec ara Tepat perlu
mempertimbangkan ketentuan tidak berada pada Kawasan yang
padat penduduknya, menghindari Penggunaan Lahan yang
s ubur, memperhatikan Keserasian Lingkungan, menc egah
Pengrus akan T anah, s erta mencegah penggunaan tanah yang
berlebihan.
Sebagai uns ur dari Kawas an Hijau Kota, kriteria Vegetasi untuk
Pemakaman adalah :
Karakteris tik T anaman : Struktur Daun Renggang s ampai
Setengah Rapat, Dominasi Warna Hijau, Perakaran tidak
mengganggu Fondasi; Berupa Habitat T anaman Lokal dan
T anaman Budidaya;
Dominasi jenis Tanaman T ahunan atau Mus iman;
J arak T anaman Renggang sampai Setengah Rapat, Sekitar 50%
dari Luas Areal yang dihijaukan.
Pertanian Fungsi Utama : Sebagai Penghasil Produks i Pertanian sekaligus
Konservas i terhadap kegiatan Budidaya Pertanian yang ada
Pola Pengembangannya perlu mempertimbangkan Potensi yang
ada serta kes erasian dengan kawas an sekitarnya.
Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan : Pertanian Tanaman
Pangan, Holtikultura dan T anaman T ahunan.
Pekarangan Fungsi Utama : Sebagai Sarana untuk menciptakan kes erasian
pada Kawasan Perumahan
Pola Pengembangan : Menyatu dengan kapling-kapling
Perumahan s esuai dengan kepadatan Perumahan yang
direncanakan s esuai uns ur Kawasan Hijau Kota, kriteria Vegetasi
untuk Pekarangan :
J enis T anaman Tahunan atau Mus iman; Berupa Habitat
T anaman Lokal dan T anaman Budidaya;
J arak T anaman bervarias i, Pres entas e Hijau dis es uaikan dengan
Intensitas Kepadatan.
Sumber = Rencana Tata Ruang Kota Buntok Kabupaten Barito Selatan 2004.
7.2. Faktor-faktor pen ekan terhad ap Status Ling kungan Per mukiman
Komunitas lok al di Kota Buntok didominasi Suk u D ayak Ma’any an, Bak um pai,
Banjar, Dus un, Kapuas dan lain-lain (Beberapa suku pendat ang yang juga
bermukim di Kota Buntok ini). Masing-masing komunitas ini mem punyai bahasa,
adat istiadat, karakter dan kebiasaan y ang berbeda-beda. Perbedaan ini tidak
menim bulk an adany a suatu konf lik tetapi tet ap ada saling hormat m enghormati
dan menghargai ant ara s esama s uku y ang berbeda.
Penduduk k ota Buntok sebagian bes ar bek erja di Instansi Pemerint ah s ebagai
pedagang, petani, nelay an dan s ebagian lagi bek erja sebagai karyawan
perus ahaan s wasta / BUMN / BU MD. Mengingat tidak seluruh pencari kerja dapat
tertam pung s ebagai pegawai atau karyawan dan atau memiliki peluang berus aha
(khus usny a akibat ket erbatas an modal), maka dibutuhkan lapangan kerja y ang
padat karya untuk menampung angkatan kerja / penc ari kerja y ang belum
mendapat pek erjaan.
Sesuai dengan pembahasan Bab sebelum ny a (BAB I), maka agenda Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Kabupat en Barit o Selatan y ang perlu dilakuk an/diperhatikan diwaktu
yang ak an datang antara lain berikut ini :
8.1. Peningkatan Kap asitas Sumberdaya Ap aratur melalui Pendidikan dan Pelatihan
Formal dibidang Lingkun gan Hidup.
Untuk meningkatkan Kompetensi dan Prof esionalisme Sumberday a Aparat ur di
Bidang Lingkungan Hidup perlu dilakuk an dengan m elalui pelatihan dan bim bingan
teknis atau k ursus m engenai : Peraturan Per Undang-U ndangan Lingkungan Hidup;
AMD AL A, B, C (Analisis Mengenai D ampak Lingkungan); SI T (Sistem Inf orm asi
Terpadu); Audit Lingk ungan; Ekonom i Lingk ungan; Peny usunan U KL/U PL;
Pengelolaan dan Pengendalian B3 dan Limbah B3 ; dan lain-lain. Dengan
diadak annny a pelatihan, bimbingan teknis atau kursus -kursus ini diharapkan
pengetahuan Aparatur Mengenai Dampak Lingkungan s emak in m eningkat dan dapat
diterapkan dalam pengelolaan Lingkungan di bidang kerja masing-masing.
8.2. Peng end alian Pencemaran d an Perusakan Ling kungan Hidup melalui :
a. Program Adipur a :
Program ini bert ujuan unt uk melaksanakan pengelolaan lingkungan secara
terpadu khususny a diwilay ah perkotaan (kota Bunt ok) antara lain :
* Pengelolaan Sampah kegiat anny a antara lain :
- Peny ediaan Bak sam pah di Kantor, Sekolah, Pas ar (Tok o, Kios dan
Term inal) serta tempat-tempat strategis lainny a.
- Peny ediaan Tem pat Pem buangan Sampah (TPS) di jalan Art eri dan
Kolektor.
- Penghijauan kota Buntok y aitu dengan menanam pohon [eneduh dan
pelestarian tanam an-tanaman hias lokasi Barito Selatan.
- Pengelolaan Bahan Berbahay a Beracun (B3 ) khus usny a dirumah
sakit ( RSUD ) dan Puskesmas.
* Dalam rangka persiapan penilaian Program Adipura perlu diperhatikan
masing-masing titik pantau s esuai yang t elah ditentuk an. Persiapan dilak uk an
oleh penanggungjawab titik pantau y ang dikoordinir/koordinasi oleh Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Barit o Selat an.
8.4. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadan gan Su mb er Daya Alam, melalui Peningkat an
Peran Serta Masy arakat dalam R ehabilitasi dan Pem ulihan C adangan Sumber D ay a
Alam. Kegiatan untuk tahun 2009 dilaksanakan dengan mengirimkan Dut a Lingkungan
Kabupat en Barit o Selatan Tahun 2008 mengik uti Pem ilihan D uta Lingk ungan H idup di
Tingk at Prov insi Kalim ant an Tengah (di Palangka Ray a). Dengan adanya kegiatan ini
Duta Lingk ungan ters ebut diharapkan dapat m eny ampaikan pesan-pes an Lingkungan
dan keadaan Lingkungan y ang terjadi di Kabupat en Barito Selatan.
8.5. Peningkatan Kualitas dan Akses Infor masi Su mb er Daya Alam d an Lingkung an
Hidup melalui Pengemb ang an Data dan Informasi Lingkungan.
Dengan adanya kegiatan ini maka dapat disusun Buku Status Lingkungan Hidup
Kabupat en Barit o Selatan Tahun 2009. Selain itu juga data-dat a m engenai St atus
Lingkungan Hidup di Kabupaten Barito Selat an dapat diperoleh dan disajikan secara
berk ala / terus menerus. Kegiatan lainny a adalah pembuatan Baliho Inf orm asi
Lingkungan untuk mempublikasikan pes an Lingk ungan H idup kepada masy arakat di
Kabupat en Barit o Selatan. Inf ormasi / kondisi lingk ungan Kabupaten Barito Selatan ini
dapat juga dipublik asik an m elalui k eikutsertaan Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kabupat en Barito Selatan mengik uti Pam eran pada Pek an Lingk ungan Se Indonesia
Tahun 2009.
8.9. Program Adi wiyata (Pengembangan Pendidikan Lingkun gan Hidu p) Kegiat an ini
bert ujuan untuk meningk atkan penget ahuan tentang Lingk ungan pada usia dini
dengan menerapkan pengelola Lingkungan y ang dim ulai disekolah-s ekolah (TK, SD,
SMP, SMA dan Perguruan Tinggi).
Anonim ....................2008. Kum pulan Dat a Kuesioner / Isian Data dari Badan / Dinas
Instansi Kabupaten Barito Selatan. Buntok.
Badan Pusat Statistik Kabupat en Barito Selatan. 2007. Barito Selatan dalam
Angka. Buntok.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2004. Status Lingk ungan Hidup Indonesia, Jakarta.
Kementerian N egara Lingk ungan Hidup, 2008. Pedoman Umum Peny usunan St atus
Lingkungan Hidup Prov insi dan Kabupaten / Kota 2008, Jakarta.
Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2008. Pedoman Basis Data dan Pelaporan St atus
Lingkungan Hidup, Jakarta.
Pemerint ah Kabupat en Barito Selatan, 2007. Buk u Selay ang Pandang Kabupaten Barito
Selatan. Buntok.
Pemerint ah Kabupat en Barit o Selatan, 2007. Barit o Selatan dalam Foto. Buntok.
4 TITIK API
2 TITIK API
3 TITIK API
4 T IT IK API
Keterangan :
Kecamat an Gu nung Binta ng Aw ai : Kecamat an Du sun U tara : Kecamat an Du sun S elata n :
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PETA KERAWAN AN KEBAKAR AN HUTAN DI
WIL AYAH KEC. GUNUNG BINTANG AWAI
KABUPATEN BARIT O SELAT AN
LA DANG / PERKEBUNA N
KETER AN GAN
1. NGURIT
2. SARI MBUAH
LA HAN PERTANIAN
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PETA KERAWAN AN KEBAKAR AN HUTAN DI
WIL AY AH KEC. DUSUN SELATAN
KABUPAT EN BARIT O SELAT AN
PERKEBUNAN
LAHAN PE RTANIAN
RAKYAT
KETERANGA N
1. KALAHIEN
2. PEND A ASAM
3. TETEILAN AN
4. MANGARIS
JML TI TI K API 4
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PETA KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DI
WILAYAH KEC. DUSUN HILIR
KABUPATEN BARITO SELATAN
KETER AN GAN
1. SUNGAIJAYA
2. LEHAI
LAHAN GAMBUT
3. BAKU TA
JM L TITIK API 3
LA HAN GA MBUT
LA HAN GA MBUT
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PETA KERAWANAN KEBAKAR AN HUTAN
DI WILAYAH KEC. KARAU KUALA
KABUPATEN BARITO SELATAN
KETERANGAN
TIDAK TERDAP AT
TITIK AP I
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PET A KERAWANAN KEBAK ARAN
HUTAN DI WILAYAH KEC. JENAMAS
KABUPAT EN BARIT O SELAT AN
KETERANGAN
TIDAK TERDAP AT
TITIK AP I
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PET A KERAWANAN KEBAK ARAN HUT AN
DI WILAY AH KEC. DUSUN UTARA
K ABUPATEN BARIT O SELAT AN
LADANG
LAHAN
PERSAWAHAN
PERKEBUNAN
KETERANGAN
• TAMPARAK
• HULU TAMPANG
• SUNGAI TE LANG
• DANAU BAMBORE
PERSAWA HAN
RAKYAT
Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
Foto-foto Kegiatan Pameran Hari Cinta Puspa dan Satwa nasional dan Hari H abitat
di Kabupaten B arito Selatan .
Gbr. 1. Bupati Barito Selat an bes erta I bu sedang berkunjung ke stand Pameran.
Gbr. 2. Bupati dan Wakil Bupati bes ert a Uns ur Muspida berf oto bersama di stand Pameran.
Gbr. 4. Stand ” Bodrex Orchid” y ang khusus memam erk an Anggrek Lok al Barito Selatan
M adara
Lawang K ajang
Lawang K ajang 2
K aranen Lama
K aranen Baru
Tuanan
Bagantung
Bagantung Dalam
Purun
Blok AB
Lui
Keteran gan :
Survei tahun 2004
Survei tahun 2006
Survei tahun 2007
Diterbitkan Oleh :
Badan Lingkungan H idup Kabupaten Barito Selat an.
Alamat : Jalan Tugu No. 02 Buntok.
* Telp. : ( 0525 ) - 22693
SLH BARSEL
Fax. : ( 0525 ) - 22693
2008
Website: -
Em ail : arbye_maniz@yahoo.c o.id
TIM PEN YU SU N :
* Pengarah :
BAHARUDIN LISA : Bupati Barit o Selatan
Drs. SUPRIADI, AS. : Kepala BLH Kabupaten Barito Selatan.
* Narasumber : Drs. H. Burhan; Ir. Suzan A.W; Liharfin SK. SIP. MSi.;
Drs. Yulibert Endy ; M. Ray hani, SH. MM.
* Pengumpul Data : W ilson, SE. MSi.; Drs. Rambang K. ; Anna Widy awati, SE.;
* Pengolah dan Penyusun : Lamriana Sinaga, SP.; Yusep, SP.; Jay a H. B.Tayun, SH.
* Pengetik : Swita Winarsih, SE.; Jhon Apriadi, SE.; Wawa Esa;
Uf uk Timur, A. Md. KL.; Edie; Briantino.