Anda di halaman 1dari 90

BUKU

STATUS LINGKUNGAN HIDUP


KAT A PENGAN TAR

Ses uai dengan Motto / Sem boy an Kabupaten Barit o Selatan menjadi kota “BATU AH
= Bers ih, A man, Tertib, Unik, Asri dan Har monis”, maka pembangunan yang dilaks anakan
selain berk elanjutan juga berwawasan lingkungan. Hal ini dapat terlaksana apabila t ers edia
data yang ak urat, teruk ur dan transparan.

Peny usunan Buku Status Lingk ungan Hidup (SLH) Kabupaten Barito Selatan ini
dibuat untuk m emberikan gambaran St atus Lingk ungan, f aktor-f aktor penek anny a, serta
respon y ang dilakukan unt uk m engelola lingkungan ters ebut. Inform asi serta analisa y ang
disajikan ini masih terbatas dan bany ak kekurangannya, dis ebabkan oleh terbat asny a data-
data yang tersedia baik pada Badan / Dinas / Instansi t erkait maupun k eadaan dilapangan
yang belum dapat dijangkau s ecara keseluruhan serta kem ampuan penyusun y ang masih
kurang terlatih dalam peny usunan laporan ini. Oleh Karena itu diharapk an saran dan
masukan untuk perbaik an dan kesem purnaan penyus unan laporan Stat us Lingk ungan Hidup
Kabupat en Barito Selatan untuk tahun y ang akan datang.

Sistematika Penyusunan Status Lingkungan Hidup Kabupat en Barito Selatan ini


mengacu pada Pedoman Basis D ata dan Pelaporan Stat us Lingkungan Hidup dan
Pedoman Umum Penyusunan Lingkungan H idup ProVins i dan Kabupaten/Kot a Tahun 2008,
yang dit erbitkan oleh Kementerian Negara Lingk ungan Hidup di J akarta.

Kepada s emua pihak y ang telah m em bantu dalam peny usunan Buku
Status Lingkungan Hidup (SLH) Kabupaten Barito Selat an ini diucapkan terima kas ih.
Semoga Buku St atus Lingk ungan Hidup Kabupaten Barito Selatan ini dapat
bermanf aat bagi y ang berkepentingan dalam pengambilan Keputus an untuk m eningkatkan
pengelolaan lingkungan yang berkesinambungan.

Buntok, Oktober 2008

BUPATI BARI TO SELATAN

BAHARUDIN LISA

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 i


DAF TAR ISI

KAT A PEN GAN TAR i

DAF TAR ISI ii-iii

DAF TAR TABEL iv-v

DAF TAR GAMB AR vi

DAF TAR L AMPIRAN vii

BAB I PENDAHU LUAN 1


1.1 Tujuan Penulis an Laporan 1
1.2 Isu - Isu Lingk ungan Hidup 2
1.3 Kebijakan Pengelolaan dan Pedom an Lingkungan 4
1.3.1 Sasaran dan Kebijak an Pengelolaan Lingk ungan di 4
Kabupat en Barito Selatan
1.3.2 Program dan Kegiat an Pengelolaan Lingk ungan di 5
Kabupat en Barito Selatan
1.3.3 Pendanaan Pengelolaan Lingk ungan di Kabupaten 6
Barito Selatan
1.4 Agenda Pengelolaan Lingkungan Hidup 7

BAB II GAMB ARAN U MU M 8


2.1 Visi dan Misi Kabupat en Barito Selatan 8
2.2 Kondisi Geograf is 9
2.3 Demograf i (Kependudukan) 9
2.4 Topograf i 10
2.5 Tata R uang 11
2.6 Kesehatan Masy arak at 13

BAB III AIR 16


3.1 Hasil Pengujian Kualitas Air Sungai dan D anau di Kabupaten
Barito Selatan Triwulan I Tahun 2008 17
3.2 Kuantitas/Keters ediaan Air 18
3.3 Faktor-f aktor Penekan terhadap Status Kualit as/Kuantitas Air 22
3.3.1 Indust ri dis ekitar Sungai Barit o 22
3.3.2 Jumlah Permukim an dan Kegiatan Lain dis ekitar
Bantaran Sungai 22
3.4 Respon t erhadap St atus dan F aktor Sumber D ay a Air 25

BAB IV UD AR A 27
4.1 Status Kualit as Udara 27
4.2 Kondisi Atmosfir dan Deposisi As am 28
4.3 Faktor-f aktor Penekan terhadap Status Kualit as/Kuantitas Udara 28
4.3.1 Jumlah Kendaraan Bermot or 28
4.3.2 Aktiv itas Kegiatan Pertam bangan 30
4.4 Respon t erhadap St atus dan F aktor Penekan Kualitas/Kuantit as 31
Udara

BAB V LAH AN DAN H UTAN 33


5.1 Status Lahan dan Hutan 33
5.2 Faktor-f aktor Penekan terhadap Lahan dan H utan 34
5.3 Respon t erhadap St atus Fakt or dan Penekan Lahan dan Hutan 39

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 ii


BAB VI KEANEKAR AG AM AN HAYATI 42
6.1 Kondisi Keberadaan Flora dan Fauna 42
6.1.1 Keanekaragaman Jenis Mam alia 42
6.1.2 Keragaman Jenis Herpetofauna 45
6.1.3 Keragaman Jenis Burung 47
6.1.4 Keragaman Jenis Ikan 50
6.1.5 Keragaman dan Pemanf aatan Jenis-jenis Kay u 51
6.1.6 Keragaman SDH Non Kay u dan Pemanf aatan 52

6.2 Faktor-f aktor Penekan terhadap Keberadaan Keanek aragaman 57


Hayati
6.3 Respon t erhadap St atus (Keberadaan) dan F aktor Penek an
Keanekaragaman Hay ati di Kabupaten Barito Selat an 58

BAB VII LINGKU NG AN PER MUKI MAN 61


7.1 Status Permukim an Penduduk 61
7.2 Faktor Penek an terhadap St atus Permukiman Penduduk 62
7.3 Respon t erhadap St atus dan F aktor Penekan Lingk ungan
Permukim an 65

BAB VIII AGEND A PENGEL OL AAN LINGKUNGAN 67


8.1 Peningkatan Kapasitas Sumberday a Aparatur 67
8.2 Pengendalian Pencemaran dan Perus akan Lingk ungan Hidup 67
8.3 Perlindungan dan Konserv asi Sum ber Day a Alam 69
8.4 Rehabilitasi dan Pem ulihan C adangan Sumber Day a Alam 69
8.5 Peningkatan Kualitas dan Akses I nformasi Sumber Day a Alam
dan Lingk ungan Hidup 69

8.6 Pengendalian Kebak aran Hutan 69


8.7 Pengelolaan Ruang Terbuka H ijau (R TH) 70
8.8 Peringat an H ari-hari Penting Lingkungan Hidup 70
8.9 Program Adiwiyata 70

DAF TAR PUST AKA

LAMPIR AN- LAMPIRAN

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 iii


D AFTAR TAB EL

Tabel 2.2. 1 Luas W ilay ah Kec amat an di Kabupaten Barito Selatan 9

Tabel 2.3. 1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Barito Selatan 10

Tabel 2.6. 1 Sarana Kes ehatan di Kabupaten Barito Selatan 13

Tabel 2.6. 2 Fasilit as Kesehatan di Kabupaten Barito Selatan 14

Tabel 2.6. 3 Jumlah Dokt er dan Paramedis di Kabupat en Barito Selatan 14

Tabel 3.1 Kualit as Air Kabupaten Barito Selat an 17

Tabel 3.2. 1 Nama Sungai, Danau dan R awa di Kabupat en Barito Selatan 18

Tabel 3.2. 2 Data C urah Hujan dan Hari Hujan di Kabupaten Barito Selatan 21

Tabel 3.3. 2 Banyakny a Rumah Tangga yang bertempat tinggal di bantaran/tepi


sungai di Kabupat en Barito Selatan 24

Tabel 3.3. 3 Data Perk embangan Perk umpulan Pet ani Pemakai Air (P3 A) di
Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008 24

Tabel 4.1 Suhu, Kelembaban Relatif , Tek anan udara Maksim um dan Minimum
di Kabupaten Barito Selatan 27

Tabel 4.3. 1a Kendaraan Bermot or dan Beban Bahan Bakar y ang digunakan 29

Tabel 4.3. 1b Jumlah Kendaraan Bermot or dan Beban Bahan Bakar y ang 29
digunak an

Tabel 4.3. 2 Daf tar Nama Perus ahaan Tam bang Bat ubara wajib AMDAL atau
UKL-U PL di Kabupaten Barito Selatan 30

Tabel 5.1 Luas hutan menurut f ungsi / status di Kabupat en Barito Selatan 33

Tabel 5.2. 1 Luas Kerusak an Lahan dan Hutan di Kabupaten Barito Selat an 34

Tabel 5.2. 2 Data keragaan wilayah PLG unt uk Pengembangan Perk ebunan
Komoditi tanam an karet dan Kelapa dalam tahun 2008. 37

Tabel 6.1. 1 Jenis Mam malia y ang Ditemuk an 42

Tabel 6.1. 2 Jenis m am alia yang dijumpai besert a status perlindunganny a 45

Tabel 6.1. 2a Keanekaragaman Jenis Herpetof auna 46

Tabel 6.1. 2b Jenis H erpetof auna y ang diperdagangk an, dikonsumsi dan dilindungi 47

Tabel 6.1. 3a Pengelom pok an jenis burung menurut Famili 48

Tabel 6.1. 3b Survey . Jumlah spesies burung menurut PP No.7-1999 49

Tabel 6.1. 3c Survey . Jumlah spesies menurut IUCN 49

Tabel 6.1. 3d Survey . Jumlah spesies menurut CI TES : 49

Tabel 6.1. 4 Jenis ik an y ang ada pada lokasi survey 50

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 iv


Tabel 6.1. 5 Jenis-Jenis Kay u dan Pem anf aatannya 52

Tabel 6.1. 6a SDH N on Kay u jenis tumbuhan yang dimanf aatkan sebagai Sumber
makanan 53

Tabel 6.1. 6b Non Kayu jenis hewan yang dimanf aatkan sebagai Sumber mak anan 53

Tabel 6.1. 6c SDH N on Kay u untuk penunjang Ek onomi 54

Tabel 6.1. 6d. SDH N on Kay u untuk Ekonomi dari Jenis 54

Tabel 6.1. 6e. SDH non kay u jenis tumbuhan yang dim anf aatkan s ebagai Sumber
Obat 55

Tabel 6.3 Arahan Pemanf aatan Ruang Kawasan Tidak Terbangun / Ruang
Terbuk a Hijau Kot a Buntok 60

Tabel 7.2 Data Perk embangan Jumlah Penduduk Kota Bunt ok (Kelurahan
Buntok Kota, Kelurahan Hilir Sper dan Kelurahan J elapat sampai
dengan bulan Oktober 2008). 63

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 v


DAF TAR GAMB AR

Gambar 1 I su-isu Lingkungan di Kab. Barito Selatan 3

Gambar 2 Hirarki Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Barito Selatan 12

Gambar 3 Kawa san Air Hitam di Sungai Puning Kec. Karau Kuala 15
Kabupaten Barito Selatan Kalim antan Tengah

Gambar 4 Pembuangan si sa P engolahan Rotan di pinggir Su ngai Barito 23

Gambar 5 Perum ahan ( Lanting ) Pendu duk di Pede saan Kabupaten 26


Barito Selatan Kalim antan Tengah.

Gambar 6 Poten si Air Hitam di Sungai Puning Kabupate n Ba rito Selatan 23

Gambar 7 Pengang kutan Ha sil Peneba ngan Kayu di Sung ai Barito. 35

Gambar 8 Pelatihan Petuga s Pemadam Keba karan Hutan di Kab upaten 41


Barito Selatan

Gambar 9 Berbag ai Specie s Keane kara gaman Ha yati di Kabupaten Barito 56


Selatan

Gambar 10 Keba karan Huta n di Kabupaten Ba rito Selatan 59

Gambar 11 Kebera daan Perm ukiman (Rum ah Lanting) di Kota Bunto k 64


Kabupaten Barito Selatan.

Gambar 12 Penam pungan Sementara Hasil Pengolahan Rotan sebelum 66


Diang kut untu k di Pa sarkan menjadi Bahan Ba ku P em buatan
berbagai Jeni s Ke rajinan

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8 vi
D AF TAR LAMPIRAN

Lam piran 1 Pet a Kawas an Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kab. Barito
Selatan Tahun 2007

Lam piran 2 Foto-F oto Kegiatan Pameran D alam Rangk a Memperingati Hari Cinta
Pus pa dan Sat wa N asional dan Hari Habitat.

Lam piran 3 Pet a Lokasi Survey Biodiv ersity MAWAS

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8 vii
B AB I

PEND AHU LU AN

Ses uai dengan apa y ang terc ant um dalam UU No. 23 tahun 1997, bahwa
Pengelolaan Lingkungan Hidup merupakan upay a terpadu dalam rangka melestarikan f ungsi
Lingkungan Hidup y ang meliputi Kebijaksanaan penataan, pem anf aat an, pengem bangan,
pem eliharaan, pemulihan, pengawasan dan pengendalian Lingk ungan Hidup. Oleh sebab itu
pelaksanaan Pengelolaan Lingkungan Hidup wajib dilakukan oleh Pem erintah Daerah
dengan melibatkan seluruh pihak (stak e holders) dalam m elaksanak an program-program
pem bangunan y ang berwawasan lingkungan.

Kabupat en Barit o Selatan s ebagai daerah Ot onom melaks anakan kebijaks anaan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang dilakukan oleh Instansi Pemerintah ses uai dengan
bidang tugas dan tanggungjawab masing-m asing sekt or dan sebagai leading sektor adalah
Badan Lingkungan H idup (BLH) Kabupat en Barito Selatan.

Dalam rangk a m emberikan informasi Stat us Lingkungan Hidup di Kabupaten Barito Selat an,
telah dilakuk an pengum pulan data, baik dari inst ansi terkait maupun langsung ke lapangan
untuk melihat dan m endokument asikan keadaan ny ata dilapangan.

1.1. Tujuan Penulisan Lapor an

Peny usunan Laporan St atus Lingk ungan H idup (SLH) Kabupat en


Barito Selatan bertujuan :
a. Meny ediak an data, informas i dan dokumentasi unt uk meningkatk an k ualitas
pengambilan keput usan pada semua tingk at dengan memperhatikan aspek dan
daya dukung s erta day a tampung Lingk ungan Hidup di Kabupaten Barito Selat an.
b. Meningkatkan mut u informasi tentang Lingk ungan H idup s ebagai bagian dari
sistem pelaporan publik serta sebagai bent uk dari akuntabilitas publik.
c. Meny ediak an sum ber inf orm asi utam a bagi Rencana Pem bangunan Tahunan
Daerah (REPETADA), Program Pembangunan Daerah (PR OPEDA) DAN
Kepentingan penanaman modal (investor).
d. Meny ediak an inf ormasi Lingkungan Hidup sebagai sarana publik untuk melak uk an
pengawasan dan penilaian pelaksanaan Tata Praja Lingk ungan (Good
Environm ent al Gov ernance) di Kabupaten Barito Selatan dan sebagai landas an
publik untuk berperan dalam menentukan kebijak an pembangunan berkelanjut an
bersama-s am a dengan Pemerintah.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 1


1.2. Isu-isu Lingkung an Hidup

Faktor utam a dalam m enimbulkan is u-isu Lingkungan adalah kegiat an


manusia dari aspek s osial ek onomi y ang sec ara langsung maupun tidak langs ung
menjadi peny ebabnya ut ama menurunnya kualitas lingkungan.

Berikut ini ada beberapa isu Lingk ungan Hidup y ang potensial terjadi di
Kabupat en Barit o Selatan. Isu Lingk ungan Hidup ini dik elom pokk an secara prioritas
berdasark an indentif ikasi terhadap krit eria isu, y aitu :
a. Kebakaran Hu tan dan Lahan
Jumlah penduduk y ang sem akin bertambah dari t ahun ke t ahun menuntut
keters ediaan pangan y ang semakin tinggi. Unt uk memenuhi peningkat an pangan
ini dilakukan dengan pembukaan lahan untuk pert anian dan perkebunan baik
dalam skala kecil (berladang) maupun sk ala besar (Perkebunan). Dalam
pembukaan lahan t ersebut sudah s ecara turun temurun dilakukan dengan
pembakaran lahan terutama pada m usim kemarau untuk siap dijadik an s ebagai
lahan pertanian atau perk ebunan. Pembakaran yang serentak dan tidak terkendali
dapat mengakibatk an kebakaran hutan dan lahan secara besar-besaran (meluas)
kebakaran hutan dan lahan ini meny ebabk an semakin menurunny a luasan hut an
dan terjadiny a kerusak an hut an. Disamping it u, kebak aran hut an dan lahan juga
menim bulk an asap y ang dapat mengganggu kes ehatan, transportas i (darat, laut,
udara) bahk an berdampak pada pertumbuhan tanaman pertanian khusus nya
tanaman pangan. Selain itu kegiatan masy arak at y ang memanfaatkan has il hut an
baik untuk pemenuhan kayu bak ar maupun mencari has il hut an lainny a secara
tidak langsung dapat m enimbulk an kebakaran hut an dan lahan y aitu ketika
aktiv itas memasak dilakuk an dan lupa mematikan api yang digunak an sehingga
api dapat merembes ke sekit ar hut an / lahan y ang ditinggalkan begitu s aja. Selain
itu puntung rokok y ang masih menyala yang dibuang disekitar hutan / lahan dapat
juga m engakibatkan kebak aran hutan dan lahan y ang cuk up luas.

b. Penurunan Ku alitas Air Sung ai Barito


Adany a aktiv itas perusahaan-perusahaan yang terdapat di Hulu maupun di Hilir
atau disepanjang DAS sungai Barito baik itu HPH-H PH maupun pertambangan
emas, pasir, bat ubara dan lain-lain menjadi peny ebab terjadinya penurunan
kualitas air sungai Barito.
Dengan adanya perusahaan-perusahaan tersebut bahaya banjir, erosi,
sedimentasi, abrasi dan penc emaran air ak an menganc am setiap saat.
Apabila terjadi curah hujan y ang tinggi, dengan c epat s ungai Barito ak an meluap,
tetapi apabila terjadi kek eringan dalam beberapa hari sungai Barito akan cepat
menurun debit airnya atau terjadi pendangkalan y ang bias a disebut “Gosong”.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 2


Gamb ar 1 : Isu-isu Lingkung an di Kabup aten Barito Sel atan.

Pen ambangan/ Penyedotan Pasir di Sungai Barito K ab.Barsel

Tongkang yang mengangkut Batubara ke Stockfile

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 3


Disam ping itu sungai Barito juga menjadi pus at trans portasi pengangkut an
kayu dan batubara dengan t ongkang-tongk ang yang cukup besar dapat
mengakibatkan abrasi di bantaran DAS s ungai Barito karena terpaan ombak y ang
cukup besar apabila tongkang-t ongkang lewat dengan m uatan y ang penuh
melintas sungai Barito.
Selain isu Lingkungan Hidup ut ama diatas, ada isu lingkungan hidup lain y ang
terjadi di Kabupaten Barito Selatan ant ara lain :
a. Perubahan (konv ersi) hutan dan lahan menjadi areal pertambangan
batubara yang kini sangat m arak at au bes ar-besaran beraktiv itas di
Kabupat en Barito Selatan.
b. Akibat adany a aktivitas tambang ters ebut ada dugaan dari m asy arak at y ang
bermukim dis ekit ar tam bang bahwa terjadi penc em aran air di DAS Barito.
c. Pembangunan jalan tambang dan stockf ile m embuat terjadiny a konf lik antara
masy arak at dengan pihak perusahaan k arena terjadiny a polusi udara y ang
ditimbulk an akibat pengangk utan batubara dengan tront on; yang m elewati
pemukiman penduduk.

1.3. Kebijakan Pengelolaan dan Pendan aan Lingkungan :

1.3.1. Sasar an d an Kebijakan Peng elolaan Lingkung an di Kabupaten


Barito Selatan
1. Sasaran Program ant ara lain :
a. Terkendaliny a kegiat an pembakaran hutan dan lahan
b. Terkendaliny a Pencem aran Lingk ungan Hidup
c. Terkendaliny a inf ormasi mengenai Kualit as Air, Udara dan Potensi
Sumber D aya Alam.
d. Terpenuhinya persyaratan perizinan perusahaan berkaitan dengan
Lingkungan Hidup.
e. Menurunny a kasus pelanggaran AMD AL.

2. Kebijakan Program antara lain :


a. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan kes iapan aparat dalam
Pengelolaan Lingk ungan Hidup.
b. Pemberlakuan peraturan perundang-undangan tentang Lingkungan
Hidup sec ara konsisten.
c. Menetapkan aturan dalam rangka Pengelolaan dan Pencegahan
Dampak Lingkungan.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 4


1.3.2. Program d an Kegiatan Pengelolaan Lingkungan di Kabupaten
Barito Selatan
1. Pengendalian Penc emaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
antara lain :
a. Koordinasi penilaian kota sehat / Adipura.
b. Pemantauan Kualitas Lingkungan
- Pengujian dan survey pemantauan kualitas air s ungai dan
danau;
- Pengadaan Mobil Laboratorium Lingk ungan;
c. Pengawasan pelaksanaan kebijak an bidang lingk ungan hidup;
d. Koordinasi penertiban kegiatan Pertambangan Tanpa Ijin (PETI );
e. Pengk ajian dampak lingk ungan
- Pengelolaan Laboratorium Lingk ungan;
f. Peningkatan peringkat kinerja perusahaan;
g. Koordinasi Pengelolaan Lingk ungan Prok asih / Superkasih;
h. Kebijakan pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup;
i. Koordinasi Penyusunan AMDAL;
j. Peningkatan peran serta masy arak at dalam Pengendalian
lingkungan hidup;
k. Monitoring, ev aluasi dan pelaporan
- Monitoring, evaluasi dan pelaporan komisi penilai dan tim tek nis
AMD AL Kabupat en Barito Selatan;
- Koordinasi dan investigasi lapangan masalah pengelolaan
lingkungan hidup di Kabupat en Barito Selatan;
l. Penunjangan DAK lingkungan hidup;
m. Perencanaan dan Adm inist rasi pengendalian pencemaran dan
perus akan lingkungan.

2. Perlindungan dan Kons erv asi Sum ber Day a Alam antara lain :
a. Peningkatan Peran serta m asy arak at dalam Perlindungan dan
Konservasi Sumber D aya Alam;
b. Koordinasi Peningkatan Pengelolaan Kawasan Konserv asi.

3. Rehabilitas i dan Pemulihan C adangan Sum ber Day a Alam ant ara lain :
a. Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitas i dan
Pemulihan Cadangan Sumber Day a Alam;
b. Monitoring, Ev aluasi dan Pelaporan.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 5


4. Peningkatan Kualitas Aks es Inf ormasi Sumber D aya Alam dan
Lingkungan Hidup antara lain :
a. Pengembangan Data dan Inf ormasi Lingkungan
- Pembuat an Baliho Informas i Lingkungan;
- Peny usunan Stat us Lingkungan Hidup.
b. Penguat an jejaring inf orm asi lingk ungan pusat dan daerah
- Mengik uti pameran pek an lingk ungan hidup I ndonesia 2009.

5. Pengendalian Kebakaran H utan antara lain :


a. Pengadaan alat Pem adam k ebakaran hutan;
b. Pemetaan kawasan rawan kebak aran hut an;
c. Koordinasi pengendalian kebakaran hutan;
d. Sosialisasi Kebijakan penc egahan kebakaran hutan
- Sosialis asi Perda tentang kebak aran hut an;
- Pelatihan petugas pem adam kebakaran hut an untuk pet ugas /
aparat;
e. Pemantauan Hots pot (Titik api);
f. Pembent ukan Kelompok Masyarakat Pengendali Kebakaran Hut an
(KMPK);
g. Pelaks anaan Pelatihan Pemadaman Kebakaran H utan untuk
masy arak at um um.

6. Pengelolaan Ruang Terbuka H ijau (RTH) antara lain :


a. Peny usunan Kebijakan, norma standar, prosedur dan manual;
b. Pengawasan dan Pengendalian R TH;
c. Monitoring, Ev aluasi dan Pelaporan.

7. Peringat an Hari-hari Penting Lingkungan Hidup ant ara lain :


a. Hari Pencanangan gerakan satu juta pohon;
b. Hari air;
c. Hari bumi;
d. Hari k eanekaragaman hay ati;
e. Hari lingkungan hidup sedunia;
f. Hari ozon sedunia;
g. Hari habitat;
h. Hari cinta pus pa dan satwa nasional.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 6


8. Program Adiwiyata antara lain :
a. Pengembangan Pendidikan Lingkungan H idup (Tingkat sekolah);
b. Penilaian terhadap sek olah-s ek olah yang mempunyai lingkungan
y ang hiaju dan as ri.

1.3.3. Pend anaan Pengelolaan Lingkungan di Kabup aten Barito Selatan :


Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kabupat en Barito Selatan merupak an
Instansi s ebagai “Leading Sect or” dalam melakuk an Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Kabupaten Barito Selat an. Pendanaan Program dan
kegiatan dibebank an pada DPA-SKPD Badan Lingk ungan Hidup (BLH)
Kabupat en Barito Selatan TA. 2008 y ang bersum ber dari D ana APBD
dan Dana DAK NON-DR (Dari Pusat ).

1.4. Ag end a Pengelol aan Ling kungan Hidup :

Dalam rangka Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Barito Selat an


ditentukan Agenda Pengelolaan Lingkungan Hidup untuk tahun 2009 dim ana
pelaksanaanny a ses uai dengan prioritas permasalahan yang dihadapi baik tahun
sebelumny a m aupun tahun berjalan, y aitu :
1. Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur melalui : Pendidikan dan Pelatihan
Formal dibidang Lingk ungan Hidup.
2. Pengendalian Pencem aran dan Perus akan Lingkungan Hidup melalui : Program
Adipura, Pemantauan Kualit as Lingk ungan (Air sungai dan D anau); Pengelolaan
Laboratorium Lingkungan, Pengelolaan Prok asih/Superk asih; Penetapan wajib
AMDAL bagi perusahaan-perus ahaan : Peningkat an Peran serta masyarakat
dalam Perlindungan Lingkungan.
3. Perlindungan dan Konserv asi SD A melalui : Peningkatan Peran serta masy arakat
dalam Perlindungan dan Kons erv asi SD A dan Koordinasi Peningkat an
Pengelolaan Kawasan Konserv asi.
4. Rehabilitas i dan Pemulihan Cadangan SDA melalui : Peningkat an Peran serta
masy arak at dalam Rehabilitas dan Pemulihan Cadangan SDA
5. Peningkatan Kualitas Akses Inf ormasi SDA dan Lingkungan Hidup melalui :
Pengembangan Data dan Inf ormasi Lingkungan.
6. Pengendalian Kebak aran Hut an m elalui : Pengadaan alat, Koordinas i, Sosialis asi
dan Pelatihan Pet ugas Pemadam Kebkaran Hutan dan Lahan
7. Pengelolaan Ruang Terbuka H ijau (R TH).
8. Peringat an Hari-hari Penting Lingkungan Hidup.
9. Program Adiwiyata (Pengembangan Pendidikan Lingkungan H idup).

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 7


B AB II

GAMB ARAN UMUM

2.1. Visi dan Misi Kabup aten Barito Selatan

Pemerint ah Kabupaten Barit o Selatan telah menet apk an rumusan “VISI”


sebagai arah pengembangan pembangunan di Kabupaten Barit o Selatan y aitu
“TERWUJUDAN YA MA SYARAKAT B ARITO SELATAN DAH ANI DA HANAI
TUNTUN G TULUS, MAJU, MANDIRI BERKUALITA S D EN GAN M EMILIKI IPT EK
DAN IMTA Q”.

Dalam rangka mewujudkan VISI ters ebut diatas ditetapk an pula “MISI”
y ang menempatkan Pengelolaan Lingk ungan Hidup sebagai salah satu prioritas
pembangunan berwawasan lingkungan. Adapun “MISI” ters ebut adalah :

Ÿ Misi No. 5 : Mengop timalkan Peng elolaan dan Pemanfaatn SDA yang
bertanggungjawab d an dituju kan sebesar -besarn ya bagi
kesejahteraan rakyat di daerah d eng an tetap menjaga
kelestarian lingkungan.
Ÿ Misi No. 7 : Mewujudkan K ab. Barsel menjadi daerah tr ansit d an
perdag ang an serta kawasan wisata

Untuk merealisasik an VISI dan MI SI tersebut tersebut diat as telah


dituangkan dalam program 5 tahun (2006-2011) berupa Kebijak an y ang dipilih dan
dihimpun ke dalam 5 panca. Program prioritas pembangunan Barito Selatan y ang
disebut dengan “PANCA PROGR AM PEMB AN GUN AN D AER AH ”. sebagai pilar
untuk melaks anakan Program Pengelolaan Lingkungan t erc antum pada panca
Program No. 5 y aitu : “Program Peningkatan Pengelol aan dan Pemanfaatan
Su mber D aya Alam (SDA )” dengan upay a-upay a sebagai berikut :
a. Menetapkan peraturan sebagai das ar huk um dalam tata ruang lingk ungan hidup.
b. Melakukan perbaik an t erhadap kondisi Sumber Daya Alam (SD A) ant ara lain y aitu
penet apan kawas an eks PLG sebagai k awasan khusus.
c. Peningkatan Pengawasan hasil hut an dan kawasan hutan.
d. Melakukan perlindungan daerah tangk apan air, perlindungan s atwa liar, ikan, f lora
dan f auna y ang dilindungi di k awasan lindung. s erta pengadilan terhadap
pencemaran lingkungan dan m arga s at wa y ang dilindungi.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 8


2.2. Kondisi Geografis

Kabupat en Barito Selatan merupakan salah s atu Kabupat en di Prov insi


Kalim antan Tengah. Berdasarkan Undang-undang Nomor 05 Tahun 2002 Kabupat en
Barito Selatan dimek arkan menjadi Kabupaten Barito Selatan dan Kabupaten Barito
Timur, dengan pos isi dan pembatasan sebagai berikut :
a. Sebelah Utara berbat asan dengan Kabupaten Barito Utara.
b. Sebelah Timur berbat asan dengan Kabupat en Barito Timur.
c. Sebelah Selat an berbat asan dengan Kabupaten H ulu Sungai Utara Prov insi
Kalim antan Selatan.
d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas.

Kabupat en Barit o Selatan m emiliki luas wilay ah 8.830 K m2 , yang t erdiri dari
6 (enam) Kec amatan. Sec ara Geograf is terlet ak mem bujur atau mem anjang sungai
Barito dengan let ak Ast ronomis 10 20’ Lintang Utar a - 2035’ Lin tang Selatan serta
1140 – 1150 Bujur Timur. Untuk lebih jelas ny a luas wilay ah Kabupaten Barito Selat an
per-kecam atan dapat dilihat pada t abel berikut ini :

Tabel 2. 2.1 Luas Wilay ah Kecamat an di Kabupaten Barit o Selatan :

No. Keca matan


2
Luas Wila yah (K m ) % Lu as K ab upa ten
Barito S elat an
1 Jena mas 70 8 8,02
2 Dusun Hilir 2.06 5 2 3,39
3 Karau Kuala 1.09 9 1 2,45
4 Dusun Sela tan 1.82 9 2 0,71
5 Dusun Ut ara 1.19 6 1 3,54
6 Gunung Bint ang A wai 1.93 3 2 1,89

Kab up ate n Barito S elatan 8.8 30 100 ,00

2.3. Demografi (Kependud ukan)

Masalah Kependudukan merupak an s alah satu y ang perlu diperhatik an


dalam pros es pembangunan, karena perenc anaan baik untuk bidang Sos ial,
Ekonomi maupun Politik semuany a meny angkut kepada jumlah penduduk.
Selain it u jumlah dan k epadatan penduduk sert a penyebaranny a secara tidak
langsung maupun langs ung berhubungan erat dengan pengelolaan lingkungan
dimana merek a bertempat tinggal.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 9


Menurut data statistik jumlah penduduk di Kabupaten Barito Selat an
sampai dengan Oktober 2008 berjumlah 126.553 jiwa dengan k epadatan penduduk
14,33 jiwa per km. J umlah penduduk dan penyebaranny a m enurut Kecamatan y ang
ada di Kabupaten Barito Selatan dapat dilihat pada Tabel 2.3. 1 berikut ini :

Tabel 2.3.1 Jumlah dan Kepadatan Penduduk di Kabupaten Barito Selatan

JUMLAH
NO KECAMAT AN/KABUP ATEN LUAS (KM2) KEPAD ATAN KETERANG AN
(Ji wa)

1 JENAMAS 708 9.840 13, 90


2 DUSUN HILIR 2.0 65 16. 447 7,9 6
3 KARAU KUA LA 1.0 99 1 6.031 14, 59
4 DUSUN SELATAN 1.8 29 48. 194 26, 35
5 DUSUN UTARA 1.1 96 18. 022 15, 07
6 GUNUNG BINTANG AWAI 1.9 33 18. 019 9,3 2
7
8
9
10
11 Dst
TOTAL 8.8 30 12 6.553 14, 33
SUMBER : Dinas Kepe ndud ukan dan Catat an Sipil K abu pa ten Barit o Selat an T ahu n 200 8

Dari Tabel ters ebut diatas dapat dilihat bahwa penduduk terbany ak terdapat
di Kecamatan Dusun Selatan (Buntok) y aitu 48. 194 Jiwa dengan kepadat an 26, 35
jiwa/ Km2 Kepadatan ini lebih banyak dibandingk an dengan Kecamat an y ang lain
karena Kecam atan ini merupakan Ibukotany a Kabupaten Barito Selat an. Sementara
itu kepadatan penduduk per luas wilay ahnya yang paling sedikit adalah di
Kecam atan D usun H ilir, y ait u 16,447 jiwa dengan k epadatan 7,96 jiwa/Km2 . Secara
keseluruhan untuk Kabupaten Barito Selat an kepadat an penduduk per luas wilay ah
adalah 14,33 jiwa/Km2 .

2.4. Topo grafi

Dilihat dari kondis i Topografiny a, Kabupaten Barito Selatan merupak an


dataran rendah dengan kisaran 0-50 meter dari permukaan laut, kecuali sebagian
wilay ah di Kec am atan Gunung Bintang Awai merupak an daerah perbukit an dengan
kisaran 400 meter dpl (dari permuk aan laut). Berdas ark an ketinggian tempat dapat
dibagi mejadi 3 (tiga) bagian y ang membujur dari Utara ke Selatan dan m em bentang
dari Timur ke Barat dan bagian Barat, sebagai berik ut :
1. Bagian Sebelah Ut ara ke Selatan daerah pantai meny usuri s ungai Barito dengan
ketinggian 10 s/ d 50 m eter dari perm uk aan laut merupakan daerah y ang
mempuny ai potens i banjir cuk up tinggi.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 10


2. Bagian Sebelah Tim ur m erupakan dataran tinggi y ang bergelombang dengan
ketinggian 400 m eter dari permuk aan laut dengan k emiringan 19 s/d 25 pers en
dialiri anak sungai Barito.
3. Pada bagian Sebelah Barat terdapat rawa-rawa yang dialiri sungai kecil y ang
mengalir k e sungai Barito.

Dengan dialiri s atu s ungai bes ar, yaitu sungai Barit o dan bany ak
sungai-sungai k ecil lainny a inilah y ang merupak an ciri khas Kabupat en
Barito Selatan. Sungai Barito memiliki panjang 900 Km dengan rata-rata
kedalaman 8 meter dan y ang mampu dilayari oleh k apal besar sepanjang 700 Km
merupakan s alah satu potensi y ang perlu dipert ahank an f ungsi dan day a duk ungnya
terhadap Lingk ungan.

Sec ara umum jenis tanah di Kabupaten Barito Selat an terdiri dari 4 (empat)
macam jenis tanah, y aitu :
a. Alluvial; terdapat disepanjang aliran Sungai Barito dan subur karena
mengandung uns ur hara.
b. Litosol; dengan bahan bat uan induk, batuan baku dan terdapat didaerah
berom bak dan bergelombang.
c. Podsolik Mer ah Kuning; dengan bat uan induk, batuan baku dan terdapat
diwilay ah berbukit.
d. Latosol; dengan batuan induk, pasir pantai, bentuk wilay ah datar s am pai Cek ung
dengan reaksi pH t anahny a asam.

2.5. Tata Ruang

Tata R uang W ilay ah Kabupaten Barito Selatan m asih dalam bentuk


draf usulan dan belum disy ahk an. Renc ana Tat a Ruang W ilay ah (RTRW)
Kabupat en Barit o Selatan disus un dengan mengac u pada Rencana Tat a Ruang
W ilay ah Prov insi Kalimant an Tengah (R TRW P) Tahun 2003, untuk lebih jelas nya
dapat dilihat pada gam bar berik ut ini :

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 11


Gambar 2. Hirark i Rencana Tata Ruang Wilay ah Kabupaten Barito Selatan

RTRW NASIONAL

RTRW PROVINSI

RTRW KABUP ATEN

RENCANA UMUM TATA


RUANG KAWASAN

RENCANA RINCI TATA RENCANA RINCI TATA RENCANA RINCI TATA


RUANG PERDESAAN RUANG KAW ASAN PERKOTAAN RUANG KAWASAN T ERTENTU

Kriteria : Arah an :
- Kebija ks an aa n RENCANA DETAIL - In vestasi
- Develop abilit yA nalisis RUANG KOTA - Kele mb ag aan
- Kapasitas Pe milikan - Peni ng ka tan

RENCANA TEKNIK
RUANG KOTA
Keter ang an :

Ada di Un da ng -Undang Nomor 24 Tah un 19 92


ten tang P en ata an Rua ng

Tida kA da di Undang-Undang No mor 24 Tahu n 1992


ten tang P en ata an Rua ng

SUMBER : B ap ped a K ab up ate n B arito Selat an Tahun 2007

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 12


2.6. Keseh atan Masyarakat

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumny a bahwa penduduk


Kabupat en Barito Selat an pada umumnya bertempat tinggal dibantaran sungai
Barito dan sungai kecil lainny a. Mak a k ondisi Kesehatan Masyarakat s elain
dipengaruhi oleh f aktor cuaca dan iklim, f aktor y ang paling mempengaruhi
adalah Kualitas air sungai Barito. Apabila terjadi banjir bes ar dan kekeringan
maka kualitas air akan menurun, sehingga bila dikonsumsi m asy arak at ak an
menim bulk an penyakit ant ara lain diare, inf eksi usus, Typoid, penyakit k ulit
(alergi/inf eksi kulit). Untuk m engat asi masalah kesehatan tersebut telah dis ediak an
sarana dan f asilitas k esehatan ditiap-tiap Kec amatan, sebagai berikut :

Tabel 2.6.1. Sarana Kesehat an di Kabupaten Barit o Selatan

KECAMAT AN/ JUMLAH


NO.
KABUPATEN KAKUS SUMUR LEDENG SEPTIC TANK
1 JENAMAS 134 13 549 -
2 DADAHUP 33 60 - -
3 MENGKATIP 60 887 682 -
4 BANGKUANG 66 347 615 -
5 BABAI 611 117 398 -
6 BUNTOK 5.4 52 528 3.938 3980
7 KALAHI EN 245 894 374 -
8 PENDANG 496 630 1.141 -
9 TABAK KANI LAN 144 197 200 -
10 PATAS I 611 269 - -
11 Dst
TOTAL 7.8 52 3.9 42 7.897 3.9 80
SUMBER : Dinas Kes eh ata n Kab upate n B arito S elat an T ah un 2008

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 13


Tabel 2.6.2. Fasilitas Kes ehatan di Kabupaten Barito Selatan

KECAMATAN/ JUMLAH S ARAN A KESEHAT AN


NO KABUPATEN
RS. NEGERI PUSKESMAS PUS. PEMBANTU BKIA
1 DUSUN SELATAN 1 10 13 48
2 GUNUNG BINTANG AW AI - - 15 28
3 DUSUN UTARA - - 8 24
4 DUSUN HILIR - - 7 15
5 KARAU KUA LA - - 6 26
6 JENAMAS - - 5 12
7
8
9
10
TOTAL 1 10 54 153
SUMBER : Dinas Kes eh ata n Kab upate n B arito S elat an T ah un 2008

Tabel 2.6.3. Jumlah Dokter dan Param edis di Kabupat en Barito Selatan

KECAMAT AN/ JUMLAH


NO. KABUPATEN
DOKTER PERAW AT BIDAN DUKUN
1 DUSUN SELATAN 10 58 41 44
2 GUNUNG BINTANG AWAI 2 21 4 46
3 DUSUN UTARA 0 12 9 52
4 DUSUN HILIR 2 14 7 20
5 KARAU KUA LA 3 8 3 27
6 JENAMAS 2 15 6 11
7
8
9
10
11 Dst
TOTAL 19 128 70 200
SUMBER : RSUD Kabu pa ten Barito S elat an Tahun 2008

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 14


Gamb ar 3 : Kawasan Air Hitam di Sungai Puning K ecamatan
Karau Ku ala K abupaten Barito Selatan

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 15


B AB III

AI R

3.1. Statu s Kualitas Air

Sumber Day a Air merupak an salah satu sumber day a y ang terpenting bagi
manusia dalam k ehidupan sehari-hari. Apabila air telah terc em ar mak a kehidupan
manusia sebagai pemakai akan terganggu.

Penduduk di wilayah Kabupat en Barit o Selatan s ebagian besar


menggunakan air sungai Barito unt uk kehidupan s ehari-hari s eperti : U ntuk kebutuhan
air minum dan mandi, cuci, kakus (MC K). Seiring dengan adany a pertam bahan
jumlah penduduk dan meningkatny a pem bangunan di berbagai bidang m aka
meningkat pula kebutuhan air sungai Barito s ebagai sumber day a air y ang potensi
diwilay ah ini. Hal ini dapat m em pengaruhi k ualitas air sungai Barito karena sem ua
aktiv itas tersebut diat as dapat menghasilkan limbah yang s ebagian besar akhirnya
masuk ke badan air s ungai.

Untuk m enget ahui kulaitas air sungai Barito maupun sungai lainny a y ang
terdapat di Kabupat en Barit o Selatan dan pada umumny a merupak an sumber
daya air bagi sebagian besar pendudukny a maka dilakukan pem ant auan kualitas air
secara berkala.

Pengujian k ualitas air dilakuk an dengan k erja sama ant ara Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Barito Selat an dengan Laboratorium Balai
Kesehatan Banjarmas in Prov insi Kalimantan Selatan. Paramet er y ang diuji masih
terbatas karena terbatasny a dana y ang ters edia. Mak a dipilih Indikator / Parameter
y ang penting dan dianggap dapat mewakili parameter uji untuk menentukan tingkat
pencemaran air s es uai dengan k ondisi dan kegiatan / usaha y ang terdapat pada
masy arak at di Kabupaten Barito Selatan.

Hasil pengujian kualitas air y ang diambil dari 14 (empat belas ) titik pant au
y ang ters ebar diwilay ah Kabupaten Barito Selatan yaitu : 8 (delapan) titik pantau pada
DAS Barito, 3 (tiga) titik pantau pada DAS Ay uh dan 3 (tiga) titik pant au pada Danau
Sadar, pengujian kualitas air tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 16


Gambar 3. 1 Hasil Pengujian Kualitas Air Sungai dan D anau di Kabupat en Barito Selatan (Triwulan I Tahun 2008).

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 17


Dari hasil pengujian kualit as air ters ebut dapat dis impulkan sec ara um um
bahwa dari semua sampel pada setiap lokasi m asih am an dari penc em aran logam-
logam berbahaya, tet api kek eruhan dan k andungan bahan-bahan organik ny a cuk up
tinggi. Dengan demikian s ecara k eseluruhan untuk DAS Barito, D AS Ayuh dan Danau
Sadar masih dalam ambang batas normal bak u m utu air kelas IV, walaupun ada
beberapa paramet er uji diatas ambang bat as bak u mutu air kelas I (untuk air Minum),
maka sebelum air dik ons ums i harus dilakuk an pros es pengolahan terlebih dahulu
sehingga aman unt uk diminum masyarakat.

3.2. Kuantitas / Ketersediaan Air

Pot ensi Air perm uk aan di Kabupaten Barito Selatan terdapat pada sungai,
danau dan rawa-rawa y ang terdapat pada wilay ah ini. Kabupaten Barito Selat an
memiliki daya duk ung air yang surplus dari tahun ke tahun k arena dilihat dari segi
topograf inya sebagian pantai menyusuri s ungai Barito dan dikelilingi oleh anak-anak
sungai. Selain itu pot ens i air permukaan juga berasal dari danau dan rawa-rawa.
Berikut ini disajikan data-dat a sungai, danau dan rawa y ang terdapat di Kabupat en
Barito Selatan sebagai berikut :

Tabel 3.2.1 N ama Sungai, Danau dan Rawa di Kabupaten Barito Selatan

a. Sungai
Panja ng *
No. Nama Debit Air (m3/dt k) Pemanfaa tan
(Km)
1 2 3 4 5
Maks : Air Minum, Peri ka nan,
1. Sungai B arito 900
Min : Transport asi.
Maks :
2. Sungai P uni ng 50 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
3. Sungai A yuh 100 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
4. Sungai Mang katip 160 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
5. Sungai K ela nis / Na pu 165 Min : Air Minum, Peri ka nan.

Maks :
6. Sungai K arau 120 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
7. Sungai P amait 3 Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
8. Sungai Tabu k 3 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
9. Sungai P anc alang 1,5 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
10. Sungai B amba ne n - Air Minum, Peri ka nan.
Min :

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 18


1 2 3 4 5
Maks :
11. Sungai Lambi - Min : Air Minum, Peri ka nan .
Maks :
12. Sungai P aku - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
13. Sungai Malia u - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
14. Sungai B ah alang 900 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
15. Sungai P alui 50 Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
16. Sungai P arig i 100 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
17. Sungai Mada ni 160 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
18. Sungai B ayur 165 Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
19. Sungai Mada mi 120 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
20. Sungai Makete n 3 Min : Air Minum, Peri ka nan.

Maks :
21. Sungai P an yalua ng 3 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
22. Sungai S arap anji 1,5 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
23. Sungai J alang - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
24. Sungai B amburing - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
25. Sungai B an tian - Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
26. Sungai B eku ku - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
27. Sungai A nt asan Malimu din - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
28. Sungai B ah alang - Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
29. Sungai Lehai 2 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
30. Sungai Madara 28 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
31. Sungai P emat ang K arau - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
32. Sungai K eke h - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
33. Sungai Tandru h - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
34. Sungai J ang g i 12 Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
35. Sungai J ena mas 3 Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
36. Sungai Ar ai - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
37. Sungai Limu t - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
38. Sungai Maduit - Air Minum, Peri ka nan.
Min :
Maks :
39. Sungai Lulu n - Min : Air Minum, Peri ka nan.
Maks :
40. Sungai Telang - Min : Air Minum, Peri ka nan.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 19


b. Danau/W aduk/Situ/Embung
Lo kasi Luas Volume
No. Nama Dan au 3 Pemanfaa tan
( Keca mat an ) (Ha) (m )
1 2 3 4 5 6
1. Sad ar Dusun Selatan - - Pariwisata dan Perikanan.

2. Palui Dusun Selatan - - Perikan an.

3. Malawen Dusun Selatan - - Perikan an.

4. Sangg u Dusun Selatan - - Pariwisata dan Perikanan.

5. Ganting Dusun Selatan - - Perikan an.

6. Raya Dusun Selatan - - Perikan an.

7. Masure Dusun Selatan - - Perikan an.

8. Bamure Dusun Ut ara - - Perikan an.

9. Mahuit Dusun Selatan - - Perikan an.

10. Jutu h Dusun Selatan - - Perikan an.

11. Masarat Dusun Selatan - - Perikan an.

12. Jangir Dusun Selatan - - Perikan an.

13. Limut Karau Ku ala - - Perikan an.

14. Sab abila h Dusun Selatan - - Perikan an.

15. Air Hitam Dusun Hilir - - Perikan an.

16. Sarapanji Dusun Selatan - - Perikan an.

d. Rawa/ Gambu t
No. Nama Lo kasi Luas Ked ala man Pemanfaa tan
(Ha) (m)
1 2 3 4 5 6
1. Kec. J en amas PLG 48. 375 25– 75 c m Pertania n dan Perk ebunan R awa

2. Kec. Dus un Hilir PLG 96. 737 25– 75 c m Pertanian

3. Kec. Dus un Selata n – 70. 325 25– 75 c m Pertanian

4. Kec. Dus un Utara – 32. 950 25– 75 c m Pertanian

5. Kec. G . B. A wai – – – Pertanian

6. Kec. Karau K uala PLG 39. 250 25– 75 c m Pertanian


SUMBER : B ad an Ling kung a n Hidup Kab upate n Barito Selat an Tah un 20 08

Kabupat en Barito Selat an secara um um term asuk daerah k hat ulistiwa y ang
dipengaruhi oleh iklim tropis y ang lem bab dan panas dengan ciri-ciri khas, yaitu c urah
hujan yang cuk up tinggi hampir m erata s etiap t ahun. D ata curah hujan dan hari hujan
di Kabupaten Barito Selatan dapat dilihat pada tabel berik ut ini :

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 20


Tabel 3. 2.2 Dat a Curah Hujan dan H ari H ujan di Kabupaten Barit o Selatan Tahun 2007.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 21


Berdasarkan data y ang dis ajik an dalam tabel 3.2.2, hujan y ang terjadi
dikelompokkan bulan basah dan bulan kering. Selama Tahun 2007 jumlah bulan
basah terdapat 11 bulan bas ah, dan terdapat 1 bulan kering. Dengan perhitungan
bulan bas ah diatas 100 mm. C urah hujan t ertinggi terjadi pada bulan Januari
sedangkan bulan kering terjadi pada bulan Juli s elanjutny a rata-rata curah hujan
Tahun 2007 adalah s ebesar 298,75 mm/bulan dengan rata-rata hari hujan 12 hari.

3.3. Faktor-faktor Penekan terhadap Status Kualitas / Kuantitas Air

3.3.1. Industri di sekitar sungai Barito

Industri-industri y ang melakuk an aktivitas usahany a disekitar


sungai Barito ant ara lain Industri-industri meubel, industri karet
PT. Bumi Asri Pas aman dan industri rumah tangga yaitu pengasapan rotan.

Pada umumny a Industri-industri meubel m embuang sisa-s isa


(limbah) pengolahan kay uny a langsung dis ekitar tempat usahany a y ang
akhirny a menumpuk dan jatuh ke badan sungai. Hal ini dapat menurunk an
kualitas air sungai Barito yang digunakan dibagian hilirnya oleh penduduk
untuk kegiatan s ehari-hari Industri karet PT. Bumi Asri Pasaman juga
menggunakan air sungai Barit o untuk proses pengolahan karet. Limbah c air
y ang dihasilk an s ebelum dibuang ke sungai Barit o terlebih dahulu dilakuk an
pengelolaan air limbahny a pada I PAL y ang sudah dibangun, setelah di
Treatment (Pengelolaan air) baru dibuang ke s ungai Barito. Industri rum ah
tangga y aitu pengasapan rotan pada umumny a terdapat dipinggir sungai
Barito. Limbah/Sis a pem bersihan rotan untuk siap menjadi bahan baku
ditum puk dan lam a kelam aan mas uk badan s ungai. U ntuk pembersihan rot an
tersebut mereka menggunak an Belerang. Sisa belerang tersebut sebagian
masuk juga k e badan s ungai y ang akhirny a membuat air s ungai Barito
menurun k ualitas nya.

3.3.2. Ju mlah permu ki man dan kegiatan lain disekitar bantaran sungai :

Ses uai dengan letak geograf is Kabupat en Barito Selatan y ang


membujur at au m em anjang di sepanjang s ungai Barito dan sungai-sungai
kecil lainnya maka s ebagian bes ar penduduk bertem pat tinggal dibant aran
sungai Barit o. Untuk kebutuhan sehari-hari penduduk memanf aatk an air
sungai Barito untuk kebut uhan minum, mandi/cuci/kak us (MC K) serta untuk
kebutuhan pertanian.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 22


Gambar 4 : Pembu ang an sisa Pengolahan Ro tan di pinggir Sung ai Barito

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 23


Pemanf aatan air ini m em pengaruhi k ualitas air sungai Barito.
Pembuangan limbah R um ah Tangga y ang langs ung dibuang ke s ungai baik
itu sampah organik m aupun an organik (plastik, kac a dll) m em buat sungai
menjadi k otor dan airny a menjadi keruh dan apabila tidak dilakuk an
pengelolaan s ungai, lama-kelamaan air s ungai akan terc emar sehingga tidak
lay ak lagi digunakan untuk k ebutuhan Rumah Tangga penduduk sehari-hari,
berikut tabel dat a bany akny a Rum ah tangga y ang bert em pat tinggal
dibant aran / tepi sungai.

Tabel 3. 3. 2. Bany akny a R um ah Tangga y ang bert em pat tinggal di


bantaran/t epi s ungai di Kabupaten Barito Selatan :
No. Lok asi / Kec am atan Jumlah Rum ah Tangga (KK)
1. Jenam as 646
2. Dusun Hilir 389
3. Karau Kuala 443
4. Dusun Selatan 1.649
5. Dusun Utara 1.846
6. Gunung Bintang Awai 305
Kabupaten Barito Selatan 5.278
Sumber : BPS Kabupaten Barito Selat an Tahun 2008.

Selain pemanf aatan untuk k ebutuhan R umah Tangga penduduk, berikut


disajikan juga Data pemanf aatan air s ungai untuk lahan pert anian oleh
Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3 A), sebagai berik ut :

Tabel 3. 3. 3. Data Perkembangan Perkumpulan Petani Pemak ai Air (P 3A)


di Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008

Nama Daera h Irig asi / Luas Areal


No. Keca matan Nama (P3 A) Desa
Daerah R awa (Ha)
1 2 3 4 5 6
1. Dusun Sela tan Rawa Non Pasang Maju Kalahi en 527
Surut (RNAS) Bersama
2. Dusun Sela tan Rawa Non Pasang Ahilelu Pararapa k 600
Surut (RNAS)
3. Dusun Sela tan Rawa Non Pasang Nansaru nai Lembe ng 481
Surut (RNAS)
4. Dusun Hilir Rawa Non Pasang Usaha Telu k 780
Surut (RNAS) Bersama Timba u
5. Dusun Hilir Rawa Non Pasang Rangg ang Damp aran 750
Surut (RNAS) Tutup

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 24


1 2 3 4 5 6
6. Dusun Ut ara Rawa Non Pasang Masena ng Marawan 470
Surut (RNAS) Lida h Lama
7. Dusun Ut ara Rawa Non Pasang Tunas Reong 220
Surut (RNAS) Bering in
8. Karau Ku ala Rawa Non Pasang Su ka M aju Telu k 225
Surut (RNAS) Betu ng
9. Karau Ku ala Rawa Non Pasang Melati Me kar Talio 600
Surut (RNAS)
10. Karau Ku ala Rawa Non Pasang Bina Bab ai 800
Surut (RNAS) Sejahtera
11. G. B. A wai Irig asi Desa ( ID ) Karya B a kti Muka Haji 300

12. G. B. A wai Irig asi Desa ( ID ) Bina Tani Taba k 989


Kanila n
Sumber : Dinas PU Ka bupat en Barit o S elata n Ta hu n 2 00 8

3.4. Resp on terh adap Status dan faktor p enekan su mber d aya Air

Salah satu Kebijakan Pemerint ah Kabupaten Barito Selatan y ang digunak an


dalam rangka Konserv asi air ant ara lain dalam bentuk Perat uran Daerah Kabupat en
Barito Selatan y aitu : Peraturan Daerah No. 9 Tahun 2006 tentang Retribusi Ijin
Pembuangan Air Lim bah dalam upay a Pengendalian Pencemaran Air di Kabupat en
Barito Selat an, Peraturan Daerah ini s udah disyahkan tet api belum ef ektif
pelaksanaanny a.

Selain it u k ebijakan yang lain adalah Program Pengendalian Penc emaran


y aitu Prok asih / Superk asih dim ana kegiat anny a adalah pembuat an plang-plang
himbauan disepanjang D AS s ungai Barit o terut ama pada daerah pemuk im an
penduduk yang terdapat dipinggir s ungai Barit o. Plang-plang himbauan itu berisi
ajakan-ajakan dalam rangk a pengelolaan Sum ber day a air, sungai dan danau
disek itarny a.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 25


Gambar 5 : Perumahan ( Lanting ) Pendud uk di Ped esaan Kabup aten
Barito Selatan Kalimantan Ten gah

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 26


B AB IV

UDAR A

4.1. Statu s Kualitas Udara

Sampai saat ini pemantauan t erhadap k ualitas udara ambien secara um um


belum dilakuk an untuk daerah Kabupaten Barit o Selatan. Karena Stasiun Pengamat an
dan Pengujian Kualitas U dara y aitu Laborat orium BLH Kabupaten Barito Selat an
belum berf ungsi. Sec ara kas at m ata (Visual) apabila dibandingkan dengan tahun-
tahun s ebelumny a terjadi peningkat an kualitas udara am bien, k arena selama
tahun 2008 ini tidak ada t erjadi kabut asap yang dapat berdampak terhadap
kesehatan penduduk, sec ara khusus terhadap peningk atan penyakit ISPA (Inf eksi
Saluran Pernaf asan Akut ).

Selain k ualitas udara tersebut diatas dari data y ang tercatat pada Stasiun
Meterologi dan Geof isika Kabupaten Barito Selat an di Bandara U dara Sanggu,
diperoleh dat a bahwa suhu udara berkisar antara 22,90 C hingga 31,70 C dan suhu
rata-rata t ahunan 26,40C. Kelembaban udara berkisar ant ara 65% hingga 98% dan
kelembaban rat a-rata t ahunan 84%. Dengan demikian v ariasi s uhu maksim um,
minimum dan suhu rata-rat a bulanan relatif kecil, serta kelem baban udara juga
mempuny ai v arias i y ang kecil. Berik ut disajikan data pengamatan suhu rata-rata
bulanan dan kelembaban udara nis bi, sebagai berik ut :

Tabel. 4.1. Suhu, Kelembaban Relatif , Tekanan udara Maksimum dan


Minimum di Kabupat en Barito Selatan
0
Temp erat ur ( C) Kele mb aban (%) Tekan an U dara (Nbs)
Bulan
Maksi mu m Minimum Maksi mu m Minimum Maksi mu m Minimum
Jan uari 32, 1 22, 1 98 52 1.0 12, 3 1.0 08, 0
Febru ari 32, 5 22, 6 100 62 1.0 12, 2 1.0 06, 2
Maret 32, 5 22, 1 99 51 1.0 13, 3 1.0 07, 1
April 31, 7 22, 1 99 51 1.0 11, 5 1.0 08, 5
Mei 32, 7 23, 1 100 51 1.0 11, 1 1.0 09, 1
Juni 31, 9 21, 5 99 52 1.0 14, 1 1.0 07, 2
Juli 33, 2 21, 1 100 46 1.0 12, 1 1.0 08, 8
Agustus 31, 9 21, 4 100 45 1.0 11, 5 1.0 08, 7
Sept e mber 32, 5 21, 2 98 40 1.0 12, 4 1.0 09, 2
Okt ob er 32, 1 21, 5 99 58 1.0 13, 8 1.0 09, 1
Nope mber 33, 0 23, 0 100 49 1.0 12, 4 1.0 07, 9
Desember 33, 2 23, 1 98 49 1.0 11, 4 1.0 07, 3
32, 4 22, 1 99 51 1.0 12, 3 1.0 08, 1
Sumber = S tasiu n Met eorol ogi dan Ge ofisi ka (B unt o k) Tah un 20 07 .

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 27


4.2. Kondisi Atmo sfir dan Deposi si Asam.

Data Kondisi Atmosf ir dan D eposis i As am ini tidak dapat disajik an karena
tidak ada dilak ukan pengujian terhadap k ons entrasi gas rumah k aca (Em isi C O2 , dll)
juga tidak dilakuk an pemantauan terhadap pH rata-rata tahunan dan kandungan
komponen kimia air hujan.

4.3. Faktor-faktor pen ekan terhad ap Status Kualitas / Kuan titas Ud ara.

4.3.1. Ju mlah K endaraan B ermotor

Data jumlah kendaraan bermotor secara kes eluruhan di Kabupat en


Barito Selatan tidak dapat dis ajik an datanya. Berdas arkan jenis bahan bakar
y ang digunak an pada um uny a adalah bensin dan s olar, berikut dis ajik an data
jumlah kendaraan bermot or dan bahan bakar yang digunak an di Kabupat en
Barito Selatan.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 28


Tabel : 4.3.1a Kendaraan Bermotor dan Beban Bahan Bakar y ang digunakan

Jenis kend araa n


No Jenis B ahan Ba kar Satu an Pribadi- Pribadi- Umu m- Umu m- Roda Bis- Bis- Seped a Kap al
bensi n solar bensin solar tig a bensin solar truk mot or Keret a a pi mot or
1 Bensin u nlea ded Ton/th 23
2 Bensin leade d Ton/th
3 Solar Ton/th 17 53
4 Batubara Ton/th
5 CNG (compresed natural g as) Ton/th
6 LPG Ton/th
7 Listrik Ton/th
8 Biofuel (al koh ol ds b) Ton/th
9 Avtur Ton/th
SUMBER : Dinas Perh ub unga n, Ko muni kasi d an I nf orma tika K abup ate n B arito Selat an T ah un 20 08

Tabel : 4.3.1b Jumlah Kendaraan Bermotor dan Beban Bahan Bakar y ang digunakan
Jenis bahan bak er
No Jenis k endara an Satuan Bensin Bensin solar batubara CNG LPG listrik biofuel Av tur
unleaded leaded
1 Mobil priba di (be nsin) Bh
2 Mobil priba di (solar) Bh
3 Mobil umum/a ng kot (b ensin) Bh 23
4 Mobil umum/a ng kot (solar) Bh
5 Mobil roda tig a Bh
6 Bis (bensin) Bh
7 Bis (solar) Bh 17
8 Truk Bh 53
9 Sep ed a mot or Bh
10 Keret a a pi Bh
11 Kap al motor Bh
12 Kap al Terb ang Bh
SUMBER : Dinas Perh ub unga n, Ko muni kasi d an I nf orma tika K abup ate n B arito Selat an T ah un 20 08

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 29


4.3.2. Selain jumlah kendaraan berm otor yang m em pengaruhi kualitas udara,
aktiv itas kegiatan pertambangan juga mempengaruhi kualit as udara
khus usny a didaerah pem ukiman penduduk disekit ar tam bang maupun jalan
angkut y ang m elalui pemukim an penduduk. Berikut data perus ahaan t ambang
batubara y ang terdapat di Kabupaten Barito Selatan y ang s udah m emiliki
Dokumen AMDAL / UKL-U PL.

Tabel : 4.3. 2. Daf tar Nama Perusahaan Tambang Batubara wajib AMDAL at au
UKL-U PL di Kabupaten Barito Selatan.
Lokasi keg iata n
No Nama perusahaa n Luas (ha) Keterang an
(kec amatan)
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
1 PT. BARA PRIMA MANDIRI 4.2 87
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
2 PT. PALOPO INDAH RA YA 4.8 63
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
3 CV. SET IA INDAH 1.283, 44
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
4 PT. JANGKAR PRIMA 4.1 48
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
PT. TUJUH BARA Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
5 1.0 46
SEJAHTERA Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng
6 PT. GRIY A SUMBER SETY A 5.0 00
Awai, Kab. Barit o S elata n
PT. WAHANA AGUNG Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
7 4.3 12
SEJAHTERA Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
PT. BINTANG AW AI Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
8 4.4 84
BERSINAR Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
9 PT. MUSTIKA INDAH AB ADI 4.3 96
Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Dusu n Utara, K ab. KP. BB
10 PT. DAHLIA BIRU 5.0 00
Barito Selat an Eks plorasi
CV. VICTOR DUA TIG A Kec. Kara u Kuala, K ab .
11 Stoc kfile BB
MEGA Barito Selat an
12 PT. MARUNDA GRAHA Kec. Kara u Kuala, K ab . 42. 423 Stoc kfile BB
MINERAL Barito Selat an
13 PT. ANUGRAH S ENTOSA Kec. Kara u Kuala, K ab . Stoc kfile BB
Barito Selat an
14 PT. MARUWAI COAL Kec. Dusu n Hilir, Kab. Stoc kfile BB
Barito Selat an
15 PT. ASMIN BARA J A'AN Kec. Dusu n Hilir, Kab. 10 Stoc kfile BB
Barito Selat an
PT. BATUBARA DUARIBU Kec. Gu nung Bi nta ng KP. BB
16 2.4 21
LESTARI Awai, Kab. Barit o S elata n Eks plorasi
Kec. Dusu n Hilir, Kab.
17 PT. TE LEN ORBIT PRIMA 10 Stoc kfile BB
Barito Selat an
PT. MULTITAMBANG J AYA Kec. Gu nung Bi nta ng
18 70 Ha Stoc kfile BB
UTAMA (MTU) Awai, Kab. Barit o S elata n
Crushing
7 Ha
Plant
Jalan
67 K m
Ang kut
Kec. G B. Awai d an D usun
19 PT. HASNUR JAY A UTAMA 85 K m Jln. Ang kut
Utara, Kab. Bars el.
30 Ha Stoc kfile
KP. BB
20 PT. DAHLIA BIRU Kec. D. Ut ara, Kab. B arsel 500 0 Ha
Eks plorasi
Kec. G B. Awai d an D. KP. BB
21 PT. HUMA BETANG INDAH 4.986 Ha
Utara, Kab. Bars el. Eks plorasi
PT. TUTUI BATUBARA Kec. Kara u Kuala Ka b.
22 4,6 Km Jln. Ang kut
UTAMA Barsel.
12, 6 Ha Stoc kfile
SUMBER : Bad an Ling kung an Hidu p Kab upate n B arito S elat an Tah un 20 08.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 30


4.4. Resp on terh adap Status dan faktor p enekan Kualitas / Kuantitas Udara.

Salah satu Kebijakan Pemerint ah Kabupaten Barito Selat an dalam m enjaga


dan m engelola k ualitas udara adalah dengan m ensosialisasikan Perat uran Daerah
Kabupat en Barito Selatan Nomor 7 Tahun 2002 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup Kabupaten Barito Selatan, selain Peraturan tersebut ada juga Perat uran
Gubernur Kalimantan Tengah Nomor 52 Tahun 2008 tent ang pedom an Pem buk aan
Lahan dan Pekarangan bagi masy arakat di Kalimantan Tengah. Ses uai dengan
Dokumen AMDAL, bagi perusahaan-perusahaan tambang Batubara y ang s udah pada
tahap operasional dan melak ukan pengangk utan wajib m elakuk an peny iram an baik
dilokasi t ambang maupun dijalan angk ut terutama y ang melewati pemukim an
penduduk.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 31


Gambar 6 : Potensi Air Hitam di Sun gai Pu ning Kabup aten Barito Selatan

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 32


B AB V

L AH AN D AN HU TAN

5.1. Statu s Lahan dan Hu tan

Kabupat en Barito Selatan mem puny ai luas 883.000 Ha yang terbagi dalam
beberapa f ungsi dan peruntukk annya antara lain hutan lindung, hutan produksi, hut an
produksi terbatas, k awasan pengem bangang produksi, k awas an pengembangan
permukiman dan penggunaan lainny a, kawasan konserv asi flora dan f auna serta
kawas an k ons erv asi ek osistem air hit am, hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel. 5.1. Luas hutan menurut f ungsi / status di Kabupat en Barito Selatan :

No. Fung si Ka was an Huta n b erdas arkan RTRWP *) Lu as (Ha) Lokasi

1 Hutan Lin du ng (HL) 1.3 48, 06 Kab. Barit o S elata n

2 Flora da n Fa una 71.095 ,06 Kab. Barit o S elata n

3 Air Hitam 5.2 58, 09 Kab. Barit o S elata n

4 Perlindu ngan Peles tarian Ala m (PP A) 44, 14 Kab. Barit o S elata n

5 Danau / Sung ai 17.125 ,78 Kab. Barit o S elata n

6 Hidrolog i 15.004 ,60 Kab. Barit o S elata n

7 Hutan Produ ksi Terbatas (HPT) 114 .47 1, 94 Kab. Barit o S elata n

8 Hutan Produ ksi (HP) 167 .92 0, 44 Kab. Barit o S elata n

9 Ka wasa n Peng emb ang a n Pro du ksi (K PP) 189 .14 4, 66 Kab. Barit o S elata n

10 Ka wasa n Permu kiman dan P eng g una an Lai nnya 187 .50 1, 15 Kab. Barit o S elata n

11 Hutan Tanaman In dustri (HTI) 5.3 02, 55 Kab. Barit o S elata n

12 Transmig rasi 8.7 83, 59 Kab. Barit o S elata n

13 Lain-lain 99.999 ,94 Kab. Barit o S elata n

Kab up aten B arito Sela tan 883 .00 0, 00


Keter ang an :
*) RTRWP = Renca na T ata R ua ng Wila ya h Pro vi nsi.
Sumber = Dinas Ke hu tanan Kabu pat en Barito Sel ata n

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 33


5.2. Faktor-faktor Penekan terhadap Status Lah an d an Hutan

Dalam perkembanganny a sekarang, luas an kawasan hutan tersebut diatas,


sebagian sudah mengalami perubahan, y ang ant ara lain diakibatkan oleh adanya
proyek lahan sejuta hekt ar (Mega Project); dan adany a kebak aran hutan dan lahan;
serta aktiv itas HPH / HTI yang tidak melak ukan reboisasi kembali setelah melak uk an
penebangan kayu juga adany a penebang-penebang kayu liar (Illegal Logging).

Luas kerusakan lahan dan hut an berdasark an penyebabny a dapat dilihat


pada tabel 5.2. 1 berik ut ini :

Tabel 5.2.1 Luas Kerus ak an Lahan dan H utan di Kabupat en Barito Selatan

No. Penyebab Kerusakan *) Luas (Ha)

1 Kebak aran hutan dan lahan 107

2 Ladang berpindah 25

3 Illegal Logging 200

4 Peram bahan hutan 225

5 Lahan Gambut sat u Juta H ektar 523,25

Jumlah 1.080,25
Keterangan :
*) RTRW P = Data diolah.
Sumber = Dinas Kehutanan, Dinas Pert anian dan Perkebunan, Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Barit o Selatan Tahun 2008

Berdasarkan tabel ters ebut diatas peny ebab k erusak an lahan dan hut an
y ang diakibatkan oleh perambahan hutan dan Illegal Logging akhir-akhir ini
mendapatkan perhatian s erius dari Pemerint ah, baik dari Pemda Kabupat en Barito
Selatan s ebagai pengam bil Keputusan maupun Kepolis ian R epublik Indonesia
sebagai penanggung jawab k eam anan sec ara bersama m elakuk an pengawasan dan
pengendalian. Pengangk utan hasil penebangan kay u y ang dibawa melalui sungai
Barito dapat dilihat pada Gam bar 6, berikut ini;

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 34


Gamb ar 7. Peng angkutan Hasil Pen ebangan Kayu di Sung ai Barito

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 35


Selain itu k ebakaran hutan dan lahan juga mem berikan angka y ang cuk up
besar yaitu 107 Ha. Adapun f aktor-f aktor penduk ung yang meny ebabkan terjadinya
kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Barit o Selatan ant ara lain sebagai berikut :
1. Adany a m usim kemarau
2. Rendahny a tingkat kes adaran terhadap perat uran, kepedulian dan dam pak
terjadinya kebakaran lahan dan hut an
3. Adany a areal eks penebangan kay u dan lahan gambut serta s em ak beluk ar y ang
mudah terbak ar bila musim kemarau atau ada sumber api walaupun kecil;
misalnya : punt ung rokok y ang dibuang sembarangan.
4. Adany a pembukaan atau pembersihan hut an / lahan / pekarangan dengan cara
membakar.
5. Terbuk any a inf rastruktur trans portasi (jalan darat) y ang m enghubungk an
Kabupat en Barito Selatan ke Ibuk ota Prov insi (Palangk a R aya).
6. Belum tegasny a Penegak an H ukum terhadap pelak u kebakaran lahan dan hutan.

Disadari atau tidak disadari, secara jujur bahwa telah terjadi kerusak an
lahan y ang relatif besar pada lahan gambut s atu juta hekt ar, y ang t elah
mempengaruhi k eseimbangan sumber day a alam yang ada. Pembuk aan hut an dan
pembuatan jaringan saluran air (kanal) berukuran bes ar dan terbuka telah mengubah
kondisi lahan secara drastis. Tidak hati-hatiny a s istem pengelolaan lahan dan
sistem tata air pada kawasan gam but (karena belum ada eks perim en
sebelumny a) mengingat ciri dari daerah rawa adalah luapan dan genangan air y ang
sangat bervariasi dari sat u wilayah ke wilayah lain; jenis tanah y ang sangat beragam
dengan tingkat kes uburan yang v ariatif ; keasaman tanah dan potensi rac un pirit y ang
dapat mematik an t anaman; k etebalan dan tingkat kematangan gambut yang berbeda,
sehingga perlu kec erm atan dan kehati-hatian.

Berdasarkan hasil keses uaian lahan dan limitasi penggunaan lahan


sekitarny a y ang dihadapi pada lahan eks PLG 1 jut a H a, terdapat k awasan-
kawas an y ang berfungsi untuk m em berik an k eseimbangan f ungsi lahan sekitarnya
y ang merupak an k awasan limitasi unt uk pengem bangan lahan budidaya. Berikut ini
disajikan data k eragaan wilay ah PLG untuk pengembangan perkebunan komoditi
tanaman karet dan kelapa dalam tahun 2008.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 36


Tabel. 5.2.2. Data keragaan wilay ah PLG untuk Pengembangan Perkebunan Komoditi tanaman karet dan Kelapa dalam tahun 2008.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 37


Ses uai dengan dat a tersebut diat as bahwa DATA LUAS POTENSI = data
lapangan dan analis a digital dengan faktor pembatas; k edalaman lapisan gam but,
ancam an banjir, cek am an air tanah dan kawas an kons erv asi gam but tebal /
kons ervasi ekos istem air hitam. Eks PLG y ang masih aktif dif ungsikan untuk
pengembangan lahan perkebunan adalah s eluas 261,62 H a (1% dari dat a luas
potensi) dan unt uk pengembangan lahan pertanian adalah sebesar 104,65 Ha (4%
dari luas potensi lahan).

Selian itu Proy ek Lahan Gambut (PLG) sejuta hektar di Kabupay en Barito
Selatan juga mengakibatk an k erusak an pada sist em perangk ap ik an pada lahan rawa
y ang dikembangk an oleh masyarakat (dalam bahas a lokal disebut “BEJE”). Karena
untuk menentuk an arah posisi Beje harus mem bujur dari Tim ur ke Barat. Tetapi
dengan adany a sistem pem buatan drainase besar (“kanal”) dilahan Beje t ersebut,
maka sebagian besar pos isi Beje menjadi berubah s ehingga tidak dapat digunak an
lagi sebagai perangk ap ik an.

Faktor lainnya yang mengakibatk an k erusak an hutan dan lahan adalah


aktiv itas pertambangan galian mineral dan bat ubara, serta galian C. Jenis bahan
tambang dan galian yang ada di Kabupaten Barito Selatan adalah penambangan
pasir, kerikil, tanah urug, t anah liat, tanah biasa dengan volume 231,11m3 dan batu
kali / batu gunung s ebany ak 4.085, 05 m3 (met er kubik). Jenis tambang lain berupa
pasir kuarsa, bat u granit, kaolin dan batubara. Pert ambangan bat ubara sam pai saat ini
masih pada tahap Eksplorasi, hany a 1 perusahaan s aja y ang sudah
Eksploit asi y aitu PT. Multitambang J aya Utama di Kecamat an Gunung Bintang Awai
(AMDAL KP2B Pusat).

Faktor-f aktor penekan terhadap Stat us lahan dan hutan ters ebut diatas
secara langs ung dan atau tak langsung, bahk an ada yang secara sinergis
mem percepat terjadiny a kerus akan kualitas dan kuantitas lahan dan hutan
(berkurangny a jumlah t egakan dan jenis pohon langka), y ang berfungsi s ebagai
peny angga (B uffer) s istem tata air. Hal ini menyebabkan resik o terjadiny a banjir,
tanah longs or, erosi tanah, s edimentasi, penurunan kualit as lahan; hilangny a
keanekaragam an hayati (Biodiv ersity ), serta terbentuk nya lahan tandus atau
lahan kritis.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 38


5.3. Resp on terh adap Status faktor pen ekan Lah an dan Hutan.

Upaya penanggulangan dan pengendalian Status Lahan dan Hutan


terhadap f aktor-f aktor penekanny a y ang telah dilakukan di Kabupat en Barit o Selatan
antara lain dengan menjadikan perat uran-peraturan y ang berk ait an dengan kebak aran
lahan dan hutan sebagai Das ar H ukum y aitu :
1. UU Republik Indones ia No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan
Hidup.
2. PP Republik I ndonesia No. 4 Tahun 2001 t entang Pengendalian Perusak an dan
atau Penc em aran Lingkungan Hidup y ang berk ait an dengan kebak aran hutan dan
lahan.
3. Keppres R epublik Indones ia N o. 106 Tahun 1999 tent ang BAKORN AS, Keppres
No. 3 Tahun 2001 juga Keppres No. 111 Tahun 2001 BAKORN AS PBP.
4. Peraturan Daerah No. 5 Tahun 2003 t ent ang Pengendalian Kebakaran hut an dan
atau lahan.
5. KepMenH ut R epublik Indonesia No. 195/KPTS-II/1989 tentang petunjuk us aha
pencegahan dan pemadaman.
6. Keput usan Gubernur Kalimantan Tengah No. 77 Tahun 2005 tentang pet unjuk
Pelaks anaan Pengendalian Kebak aran hutan dan atau lahan Prov insi Kalimantan
Tengah.
7. Keput usan Gubernur Kalimantan Tengah No. 78 Tahun 2005 tentang pet unjuk
teknis Pelaksanaan Pengendalian Kebakaran hut an dan at au lahan Prov insi
Kalim antan Tengah.
8. Keput usan Gubernur Kalimantan Tengah No. 27 Tahun 2006 tentang Struktur
Organisasi Sat uan Koordinasi Pelaksanaan Penanggulangan Benc ana
(SATKOR LAK PB).
9. Pedoman Pengendalian Kebak aran dibidang perk ebunan oleh Direktur
Perlindungan Perkebunan Direktorat J enderal Bina Produksi Perk ebunan Tahun
2002.
10. Peraturan Gubernur Kalimantan Tengah No. 52 Tahun 2008 tentang Pedom an
Pembukaan Lahan dan Pekarangan bagi masy arakat di Kalimantan Tengah.
11. Peraturan Daerah Kabupat en Barito Selatan Nomor : Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Lingk ungan Hidup.

Untuk menangani terjadiny a k asus-kas us kebakaran lahan dan hutan di


Kabupat en Barito Selatan telah dilak ukan berbagai kegiatan dalam rangka
pengendalian kebakaran lahan dan hutan y aitu :
1. Seminar Nasional Penc egahan Penanggulangan dan Penindak an terhadap
pelaku pembakaran hutan, lahan dan pekarangan di Palangk a Raya Tanggal
19-20 Des em ber 2007.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 39


2. Rapat ev aluasi k esiapan dana dan kegiatan pengendalian k ebakaran oleh Dinas
Instansi di Tingkat Provinsi dan Kabupaten / Kota.
3. Apel siaga di Buntok Kabupat en Barito Selatan sebagai upay a Pengendalian
Kebak aran ( J uli 2007).
4. Pelatihan Petugas Pemadam Kebakaran Hutan dalam rangka Sosialis asi
Kebijakan Penc egahan Kebak aran Hut an ( Juli 2007), di Buntok. Peserta
beras al dari 6 (enam) Kec am atan ditam bah anggota Kepolisian R epublik
Indonesia Kabupaten Barito Selat an.
5. Sosialisasi Perda Kabupaten Barito Selat an t ent ang Kebak aran hutan di 6 (enam)
Kecamatan di Kabupat en Barito Selatan, peserta berasal dari aparat Kecamat an /
Desa, LSM, Tokoh masy arakat dan anggota m asy arak at di wilay ah mas ing-
masing. ( Agustus 2007).
6. Meny usun matrik implementasi D eklarasi Palangka R aya untuk m enent ukan tugas
dan tanggungjawab SKPD di Kabupaten Barito Selatan.
7. Mem buat surat ke s eluruh Dinas/I nstans i (SKPD) unt uk m enghimbau seluruh
masy arak at untuk ikut serta melakukan Pengendalian Kebakaran hutan, lahan dan
pekarangan melalui spanduk-spanduk, bros ur, baliho lingk ungan yang berisi
ajakan maupun larangan.
8. Menindak lanjuti Surat Gubernur Kalim antan Tengah kepada semua Perusahaan
di Kabupaten Barito Selatan yang kegiatannya dapat menimbulkan kebak aran
agar mem buat surat pernyataan mem persiapk an t enaga, sarana, prasarana dan
sistem tanggap darurat Pengendalian Kebak aran.
9. Menindak lanjuti Surat Gubernur Kalimantan Tengah k epada Bupati agar bersama
jajaranny a melakukan Sosialis asi Pengendalian Kebak aran s etiap saat melak ukan
kunjungan ke Kecamatan/Des a.
10. Menindak lanjuti Surat Gubernur Kalim antan Tengah kepada semua Perusahaan
agar kegiatanny a melak ukan pembukaan lahan, agar pem buk aan lahan tidak
dilakukan dengan pembakaran.
11. Menindak lanjuti Surat Gubernur Kalimantan Tengah k epada Bupati m eminta
masy arak at dan perus ahaan untuk membentuk regu pemadam kebakaran.
12. Melakuk an Sosialisasi Kebijak an Penc egahan Kebakaran hutan melalui Pelatihan
Petugas Pem adam Kebak aran hutan ( Okt ober 2008).
13. Melakuk an Sosialisasi Perda Kabupaten Barito Selatan tentang Kebakaran hutan
di 6 (enam ) Kecam atan di Kabupaten Barit o Selat an ( Oktober 2008).

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 40


Gambar 8. Pelatih an Petug as Pemad am Keb akaran Hutan

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 41


B AB VI

KEAN EK AR AGAMAN H AYATI

Kabupat en Barit o Selatan m em iliki data k eanek aragam an hay ati y ang c ukup
berv ariasi dan mem punyai nilai y ang tinggi dan merupak an aset bagi wilay ah ini. Oleh
karena itu keanek aragaman hayati yang ada di Kabupaten Barito Selatan ini perlu dijaga
kelest ariannya melalui perlindungan dan pem anf aat anny a secara berkelanjutan.

Pelaks anaan surv ey untuk m emperoleh k eanekaragaman hay ati dilak ukan di wilayah
Kabupat en Barito Selatan adalah di Desa Madara, Kecam atan Dusun Selatan dan D esa
Bat apang, Kec amat an Dus un Hilir. Dari kedua s ampel Des a tersebut dapat mewakili daerah
lain diwilay ah ini, mengingat daerah maupun kawas an hutan rawa pada um umnya memiliki
kesamaan jenis -jenis m amalia, burung, ikan maupun jenis lainny a.

6.1. Kondisi Keb erad aan Flora Dan Faun a

6.1.1. Keanekagaraman Jenis M ammalia


Dari hasil observasi teridentif ikasi 40 jenis (18 f amili) mamalia pada semua
lokasi pengamat an yang dijumpai secara langsung m aupun melalui indik asi
keberadaannya. Berikut tabel jenis-jenis mamalia y ang ditemuk an.

Tabel 6.1. 1 Jenis Mam malia y ang Ditemuk an

N
Famili / Spesies Nama Inggris Nama Indonesia Nama lokal
o
1 2 3 4 5
Tupaiidae
1 Tupaia glis Common T hrees hrew T upai akar Muns ung

2 Tupaia tana Large Threeshrew T upai T anah


3 Tupaia minor Les s er Threes hrew T upai Kecil Pokang/Hampitik
4 Tupaia pic ta Painted T hrees hrew T upai T erc at
5 Tupaia gracilis SlenderT hrees hrew T upai Bruyuk
Cyn ocephalidae

Cy noc ephalus
6 v ariegates Flying lemur Lemur/Kubung

Pteropodidae
7 Pteropus v ampy rus Large Flying Fox Kalong Kapauk Bangamat/Paing
Vespertilionidae
8 My otis siligorensis Small-toothed Myotis Kelelawar J uris /tenuk/Pandan
Tarsiidae
9 Tars ius banc anus T ars iers Monyet Hantu
Cercopithecidae
10 Pres by tis rubic unda Maroon Langur Lutung Merah Kalas i/Kalahi

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 42


1 2 3 4 5
11 Nas alis larvatus Probos cis monkey
12 Mac ac a fasc ic ularis Long-tailed Mac aque Monyet ekor panjang
13 Mac ac a nemes trina Pig-T ailed Macaque Monyet Beruk W eruk/Beruk
Hyloba tidae
14 Hy lobates agilis Agile Gibbon Owa Ungko T ulumpiau/Kalawet
Pongidae Mawas
15 Pongo pygmaues Orangutan Orangutan Kahiyu/Keu
Sciuridae
16 Callos c iurus notatus Plantain Squirrel T upai/Baji ng Kelapa Memai/Tupai

17 Sundasc iurus Hors e-T ailed Squirrel Bajing ekor kuda


hippurus
18 Sundasc iurus lowii Low's Squirrel Bajing ekor pendek
19 Sundasc iurus tenuis Slender Squirrel Bajing Banc irot

Nannos ciurus Blac k-Eared Pigmy


20 Bajing kerdil telinga
melanitis Squirrel

21 Ex ilisciurus ex ilis Plain Pigmy Squirrel Bajing dataran rendah T awalaraang


Muridae
22 Mus c aroli Ricefield Mouse Menc it s awah

23 Rattus tiomanic us Malays ian Field Rat T ikus belukar Balawau/Bayuntung


s abae
Hystricidae
T etung Galeng/
24 Hy s trix brac hy uran Common Porcupine Landak Raya
T ahatung
Ursidae
Bahuang Madu/
25 Helarc tos malay anus Sun Bear Beruang Madu
W ayuang
Mustelidae
26 Mus tela nudipes Malay Weas el Musang Kepala Putih
27 My daus javensis Malay Badger T elegu Sid ung
28 Lutra pers pic illata Smooth Otter Berang-berang Dengen/Hiwit
29 Lutra-lutra Euras ian Otter Berang pantai Kalawawai
Viverridae
30 Arc togalidia trivirgata
31 Viv erra tangalunga Malay Civet T enggalung Malaya
32 Hemigalus derbyanus Banded Palm Civet Musang belang
Felidae
33 Neofelis nebulosa Clouded Leopard Macan Dahan Mac an
Using Pulung/
34 Felis bengalens is Leopard Cat Kucing Hutan
Pusa Kambe
Suidae

35 Sus barbatus Bearded Pig Babi Berjenggut Bawui Himba/


W awui
36 Sus sc rofa Domes tic Pig Babi T ernak Iwek/Bawui Lewu
Traguli dae
37 Tragulus jav anicus Les s er Mous e-Deer Pelanduk kec il Palanuk Las i
38 Tragulus napu Greater Mous e-Deer Pelanduk Napu Palanuk Bulit
Cervidae
39 Muntiacus muntjak Red Muntjak Kijang Munc ak Karahau/Parang
40 Cerv us unic olor Sambar Deer Rusa Sambar Bajang/kawawe

Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2006.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 43


Dari semua jenis m amalia y ang dijumpai (Tabel 6.1), y ang ditem uk an di hampir
semua lok asi pengamat an adalah mam alia berukuran k ecil s eperti Tupai (f amili
Tupaiidae) dan jenis Bajing (f amili Sciuridae). Sementara jenis mamamalia
berukuran bes ar umum ny a hanya dit emukan indikasi keberadaannya melalui
jejak, sarang, dan bekas cakaran di pohon serta tanda-tanda lainny a.

Bajing Kelapa (Callosciurus not atus) adalah jenis bajing dari famili Sciuridae
yang paling banyak dijumpai pada s etiap lok asi pengam atan.

Callosciurus notat us m erupakan jenis y ang paling mudah beradaptasi dengan


lingkungannya. Jenis ini umumny a mudah dijumpai pada hutan sekunder,
pem ukiman, kebun dan ladang masy arakat. Menurut Payne dkk.(1985) s ebaran
jenis hewan ini meliputi Semenanjung Thailand dan Malay sia, Pulau Sumatera
dan Pulau J awa.. Di Pulau Kalimantan, jenis ini dapat dit emukan pada hutan
dataran rendah sam pai dat aran tinggi di at as 1600 m dpl., namun um um ny a
banyak dijumpai pada daerah tepi pant ai dan hut an rawa.

Pada jenis hewan arboreal s eperti halny a primata, tercatat 7 jenis y ang dijumpai
pada s emua bangsa lok asi. Orangut an (Pongo pygmaeus) adalah jenis prim ata
yang keberadaanny a dijumpai pada s etiap lokasi sec ara langs ung maupun
indikasinya melalui sarang. Kepadat an populasi dari s etiap lokasi pengamatan
belum dapat ditaksir mengingat minimny a waktu pengam atan sensus.

Status Perlindungan

Berdasarkan status perlindungan satwa menurut Peraturan Pem erintah No 7


Tahun 1999, Red Data Book IUCN dan Konv ensi Perdagangan Sat wa Liar
(CITES), tercatat 16 jenis yang dilindungi berdasarkan PP & Tahun 1999, 10
jenis masuk kategori IUCN dan 12 jenis m asuk dalam k ategori CITES. Dari
jumlah ters ebut, Orangut an (Pongo pygmaeus wurmbii), Bekantan (Nas alis
larv atus), Beruang (Helarct os malay anus), Berang-berang (Lutra-lutra) dan
Macan Dahan (Neof elis nebulos a) mas uk dalam sem ua kat egori. Di alam, jenis
tersebut selain populasiny a y ang semakin menurun, juga sangat sensitif
terhadap perubahan lingkungannya.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 44


Tabel 6.1. 2. Jenis mam alia yang dijum pai bes erta status perlindunganny a

Status
No Famili / Spesies Nama Indonesia Nama Inggris Keterangan
PP 7 IUCN CITES
Common
1 Tupaia glis T upai akar App. II
Threeshrew
Cy noc ephalus
2 Kubung Malaya ^
v ariegatus Flying lemur
3 Tars ius banc anus Singapuar/T arsius Tars iers * LR/nt App. II
Presby tis Maroon
4 Lutung merah * App. II Endemik
rubicunda Langur
Proboscis
5 Nas alis larv atus Bekantan/Bakara * VU App. I Endemik
monkey
6 Mac ac a Monyet k ra Long-tailed App. II
fas cic ularis Mac aque
7 Mac ac a Beruk Pig-T ailed VU App. II
nemes trina Mac aque
8 Hy lobates agilis wa-wa Agile Gibbon * LR/nt App. I
Pongo pygmaeus Endemik
9 w urmbii Mawas Orangutan * VU App. I Kalteng
Common
10 Hy s trix brac hy uran Landak Porc upine * VU
Helarc tor
11 malay anus Beruang madu Sun Bear * DD App. I

12 Lutra-lutra Berang-berang Euras ian Otter * VU App. II


Clouded
13 Neofelis nebulosa Mac an dahan * VU App. I
Leopard
14 Felis bengalens si Kuc ing kuwuk Leopard Cat * App. II
My daus
15 T eledu *
jav anens is Malay Badger
16 Sus barbatus Babi berjenggot Bearded Pig LR/nt

17 Tragulus jav anicus Kancil Les s er Mouse- *


Deer
18 Tragulus napu Napu Greater *
Mous e-Deer
19 Muntiacus muntjak Kijang Red Muntjak *

20 Cervus unic olor Rus a s ambar Sambar Deer *

Keterangan :
* PP 7 = Peraturan Pemerinta h RI No. 7 T hn
1999
IUCN
VU : Vulnerable (Rentan)
DD : Data Deficient (Kurang Data)
E : Endangered T ( eranc am)
LR/nt : Lower Risk /near threatened (Resiko
rendah)
CITES
Appendix I :J enis yang tidak dapatdiperdagangkan s ec ara
Internas ional

Appendix II J enis yang dapat diperdagangkan s ecara Internasional dengan pembata s an kuota tertentu yang
didasarkan atas data yang akurat mengenai populasinya di alam.

Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

6.1.2. Keragaman Jenis Herp etofaun a

HASIL SUR VEY lokas i pengamat an , didapatk an 29 jenis Herpetof auna y ang
terdiri dari:
1. Am phibia ; 1 Ordo, y aitu:
Ordo Anura ( katak ), terdiri dari : 3 f amili, 10 spesies, 79 individu.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 45


2. Reptilia ; 3 Ordo, y aitu :
a. Chelonia ( kura-kura ), y ang terdiri dari : 1 f amili, 1 spesies dan 1
indiv idu.
b. Lacertalia (bunglon, kadal, cicak, biawak, buaya ),yang terdiri dari 6
famili, 11 spesies, 31 individu.
c. Ordo Ophidia ( ular ), terdiri dari : 4 f amili, 7 s pesies, 16 indiv idu.

Tabel 6.1. 2. a. Keanek aragam an J enis Herpetofauna


Nama
Famili Spesies Nama Inggris Nama Lokal
Indonesia
Bufonidae Bufo quadriporc atus Swamp Toad
Bufonidae Pelophryne s p Dwarf T oad
Bufonidae Pelophryne s p
Bufonidae Pseudobufo subas per Aquatic Swamp Toad
Yellow-Belli ed Puddle
Ranidae Occ idozy ga laev is Frog
Ranidae Rana baramica Brown Marsh Frog
Ranidae Rana c anc riv ora Mangrove Frog
Ranidae Rana c halc onota W hite-Lipped Frog
Ranidae Rana Males iana Peat Swamp Frog
Ranidae Rana s p
Rhacophoridae Poly pedates colletti Collett's T ree Frog
Rhacophoridae Poly pedates leuc omy s tax Four-Lined T ree Frog
Rhacophoridae Poly pedates mac rotis Dark Eared T ree Frog
Geomydae Cyc lemis oldhami Blac k Striped T errapin
Geomydae Heos emy s spinos a Spyni T urtle
Geomydae Cuora amboinens is As ian Box Terrapin
Croc odilidae Tomis toma s chlegelii* Fals e Gharial
Agamidae Bronc hocella chris tatella Green Crested Lizard
Agamidae Drac o v olans
Gec konidae Cyrtodacty lus c ons obrinus
Gec konidae Gehy ra mutilate House Gekko
Gec konidae Hemy dac ty lus frenatus
Gekkonidae Gec k o smithi Large Forest Gekko
Gekkonidae Mimetozoon cras pedatus ?
Sc incidae Mabuy a multifa sc iata Common Sun Skink
Varanidae Varanus salv ator Monitor Lizard
Ac rochordidae Achroc hordus jav anic us Riverine File Snake
Colubridae Dendrelaphis pic tus Painted Bronze-Bac k
Colubridae Enhy drys puncatata ?
Colubridae Gony os oma ox yc ephalum Grey -T ailed Rac er
Orange-Lipped W ater
Colubridae Mac ropisthodon flavic eps Snake
Colubridae Pareas pelv erulentus ? Slug-Eating Snake
Colubridae Rhabdophis chrys arga Speckle-Bellied Keelbac k
Colubridae Rhabdophis cons picillata Red-Bellied Keelbac k
Colubridae Ular s p 1
Colubridae Ular s p 2
Colubridae Ular s p 3
Colubridae Ular s p 5
Colubridae Xenoc hrophis trianguligera T riangle Keelback
Colubridae Xenelaphis hex agonotus ? Malays ian Brown Snake
Elapidae Matic ora bivirgata Blue Coral Snake
Homalopsidae Homalops is bucc ata Puff-Fac ed W ater Snake
Viperidae Tropidolaemus w agleri W agler's Pit-viper
Xenopeltidae Xenopeltis unic olor Sunbeam Snake

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 46


Tabel 6.1. 2. b. Jenis H erpetof auna yang diperdagangk an, dikonsumsi dan
dilindungi

Nama Status
Famili Spesies Lokal Konsumsi Jual
INDONESIA IUCN CITES
Ac rochordidae Ac hroc hordus *
jav anic us
Bufonidae Ps eudobufo Brako *
s ubas per
Tomis toma
Croc odilidae s c hlegelii * No. 7 1999 kitis I
Cy c lemis
Geomydae oldhami * *
Heosemy s
Geomydae s pinos a * * rawan
mudah
Geomydae Cuora * * teranc am
amboinensis punah
Geomydae Orlitia Bajuku * * No. 7 1999 akan
borneens is teranc am
Ranidae Rana *
c ancriv ora
Dogania
T rionic hydae s uplana Bidawang * *
Amy da
T rionic hydae c artilaginea Bidawang * * rawan
Pelochely s
T rionic hydae c anthori Bidawang * * rawan
Varanus
Varanidae Biawak * *
s alv ator
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

6.1.3. Keragaman Jenis Burung

Dari survey yang dilak ukan, ditemuk an 143 jenis burung di lok asi s urv ey y ang
tergabung k e dalam 32 f amili. Dari f amili tersebut di atas dapat dibagi k e dalam
jenis f amili y ang dominan dan tidak dominan. Jenis terbany ak beras al dari f amili
Ti maliidae dan Cuculidae kemudian diikuti oleh f amili Nectariniidae, Pic idae,
Dic aeidae dan Pyc nonotidae.
Kondisi dan tipe habitat y ang relatif sama dari masing-masing lok asi
menyebabkan komposisi jenis burung y ang ditemui tidak t erlalu berbeda antar
lokasi surv ey. Secara umum terdapat jenis-jenis burung yang dijumpai di semua
lokasi s urv ey seperti: Copsychus malabaric us (White-rumped sham a), Trichixos
pyrrophygus (Rufous-tailed shama), M egalaima australis (Blue-eared barbet),
Megalaima rafflesii (Red-c rowned barbet), Psittacula longic audata (Long-t ailed
parakeet), Nectarinia s perata (Purple-throated sunbird), Aegit hina virridisi ma
(Green iora), Pycnonot us bruneus (R ed-eyed bulbul) dan sebagainy a.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 47


Tabel 6.1. 3.a. Pengelompokan jenis burung menurut Famili

Famili Nama Inggris Nama Indonesia Nama Lokal.

Ac cipitridae Hawks , Eagels, etc


Alc edinidae Kingfis hers
Anhingidae Cormorants , Darters
Apodidae Swifts
Artamidae W ood-s wallows
Buc erotidae Hornbills
Campephagidae Cuckoo-shrikes, Minivet
Capitonidae Barbet
Caprimulgidae Nightjars
Chlorops eidae Ioras , Leafbirds
Columbidae Pigeons , Doves
Corvidae J ays , Magpies , Crows

Coc hleae Cuckoos


Dic aeidae Flowerpec kers
Eurylaimidae Broadbills
Falc onidae Falcons

Hemiproc nidae T rees wifts


Hirundinidae Swallows
Meropidae Bee-eaters
Mus cic apidae Old W orld Flycatc hers

Nec tariniidae Sunbird, Spiderhunter


Oriolidae Orioles , Fairy-bluebirds
Picidae W oodpeckers
Ploc eidae Sparrows, W eavers , Munias

Ps ittac idae Parrots


Pyc nonotidae Bulbuls
Sittidae Nuthatc hes
Strigidae Owl
Sturnidae Starlings , Mynas
Syllviidae Old W orld W arblers
T imaliidae Babblers
T rogonidae T rogons
T urdidae T hrus hes
To tal Spesies
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

Status Perlindungan

Berdasarkan Perat uran Pem erintah No 7 Tahun 1999, t erdapat 30 jenis burung
yang dilindungi dari 143 daf tar jenis burung y ang berhasil dic atat.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 48


Tabel 6. 1.3.b Surv ey. Jumlah spesies burung m enurut PP No. 7-1999
Famili PP No 7 1999 Jumlah spesies
Accipitridae P 5
Alcedinidae P 4
Anhingidae P 1
Bucerotidae P 4
Falconidae P 1
Muscic apidae P 1
Nectariniidae P 10
Sturnidae P 1
Trogonidae P 3
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

32 jenis mas uk kedalam katagori IUCN dan 12 jenis m asuk dalam katagori
CITES. Untuk m enget ahui lebih jelas tentang status perlindungan menurut PP
No. 7- 1999, IUCN dan CITES dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 6. 1.3.c. Surv ey. Jumlah s pesies menurut IUCN

Famili IUCN Jumlah s pesies


Anhingidae NT 1
Bucerotidae NT 4
Capitonidae NT 3
Chloropseidae NT 2
Corvidae NT 1
Cochleae VU 1
Cochleae NT 1
Eurylaimidae NT 2
Picidae NT 1
Psittacidae NT 1
Py cnonotidae NT 2
Py cnonotidae VU 1
Strigidae NT 1
Sturnidae NT 1
Timaliidae NT 6
Trogonidae NT 3
Turdidae NT 1
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

Tabel 6. 1.3.d. Surv ey. Jumlah spesies m enurut CI TES :


Famili CITES Jumlah Spesies
Accipitridae App. II 5
Bucerotidae App. II 4
Falconidae App. II 1
Psittacidae App. II 2
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 49


6.1.4. Keragaman Jenis Ikan

Dari jenis yang dit em ui terdapat beberapa jenis ikan


black fish y ang merupak an ikan y ang bis a hidup
seluruh perairan tawar tahan terhadap perubahan
lingkungan, karena m em iliki alat pernaf asan
tambahan. J enis ik an black fish diantarany a adalah
jenis asli (endemik) s eperti Clarea maladerna
(Claridae), Chana mic opeltis, Chana banc anensi
(Chanidae/Ophiocephaledae) dan Anabas
tentudenius (Anabantidae), Belontia hasselti, Betta anabant oides (Belontidae).
Selain it u ada juga jenis white fis h, y aitu ikan y ang aktif bermigras i selama
hidupny a (Welc om me,1985). Jenis ini ant ara lain Cy rinidae seperti ikan
Rasbora chepalotaenia, Rasbora kalochoma, Ost hesilus triporos, Osteophilus
spilurus, Osteopilus pentallineatus y ang cukup dominan ditemui di Madara. Ikan
ikan jenis white fish mem punya tingk at keragam an y ang tinggi di daerah ini.

Tabel 6. 1.4. Jenis ikan y ang ada pada lokasi survey :

Nama Latin
NO Nama Inggris Nama Lokal Keterangan
Famili/Species
Cyrinidae
1 Ras borac ephalotaenia Carps Saluang Kahui
2 Ras borak alochroma Carps Saluang kambe
3 Osteohilus triporos Carps Banta
4 Puntius rhombooc ellatus Carps
5 Puntius eugrammus Carps Babuyuk
6 Osteohilus spilurus Carps
7 Osteohilus pentalieatus Carps
Bagridae
8 Mys tus nemurus Bagrid c atfishes Baung
9 Mys tus oly iodes Bagrid c atfishes
10 Leioc as sis micropogon Bagrid c atfidhes T amparahung
Siluridae
11 Siluric thys phaisoma Sheatfis hes Silang Bulu
12 Siluric thys haselti Sheatfis hes
13 Ompok bimac ulatus Sheatfis hes T apah Umpit
14 W allago leeri Sheatfis hes T apah, T ampahas
15 Krytoterus limpok Sheatfis hes Lais
Clariidae
16 Clarias meladerma W alking c atfides Lele, pentet
Chacidae
T uka, Puting
17 Chac a bank anens is Angler c atfishes
Beliung
Hemirhampidae
Hemirhampopodhon
18 Haltbeaks J unjulung
Chry s opunc tatus
19 Nandus nebulosus Leatffishes T emburut, Tetawun
Pristolepidae
20 Pris tolepsi grooti Mud fis hes T empeh, Patung

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 50


Luciocephalidae
21 Luc ioc ephalus pulcher Pikehead Ikan Buaya
Anabatidae
22 Anabas tes tudineus Climbing perc hes Papuyu
Belontidae
23 Belontia hass elti Gouramis , Fightingfis hes Kakapar
24 Sphaericthys selatnens is Sepat
25 Beltaanabantoides T empala
Cannidae
26 Chana bank anensis Snackhead Kehung, Mihau
27 Chana moc ripeltes Snackhead T ahuman, Toman
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

6.1.5. Keragaman dan Pemanfaatan Jenis Jeni s Kayu

Sec ara um um sumber daya hutan kay u dan has il hutan non k ay u
dim anf aatkan m asy arak at unt uk kebutuhan konstruksi bangunan, membuat
perahu, memenuhi k ebutuhan obat obat an dan dik ons umsi. Dalam menunjang
kehidupan ekonomi mereka, hampir semua hasil hutan kayu berperan untuk
mendapatkan penghasilan, s ementara untuk hasil hutan non kay u ada beberapa
jenis y ang penting yang dimanfaatkan m asy arak at untuk komoditi ek onomi.
Sementara s um ber day a perairan hampir s emuany a digunakan unt uk kons umsi
sendiri dan menunjang pendapat masy arakat di k e enam desa lokasi surv ey .
Perlu disampaik an, dalam surv ey ini semua jenis rotan dianggap masih hasil
hutan non k ayu.

Dalam ekplorasi denga metode Interv iew, diskusi terf okus dan melak ukan
transek konvensional maupun pendek atan Trans ek Sel di beberapa zonasi
tradisonal m asy arak at lokasi survey , di dapat inf orm asi berbagi jenis kay u y ang
dim anf aatkan masy arakat. Paling sedikit ada 43 jenis kay u yang dimanf aatkan
masyarakat unt uk konstruksi ringan maupun k onstrukasi berat, obat obat an,
konstruksi perahu dan bermanf aat untuk m akanan s at wa t rutama jenis burung
dan orang hutan.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 51


Tabel 6.1. 5. Jenis Jenis Kayu dan Pemanf aatanny a

Makanan
Obat Lain
No Nama pohon Bangunan Perahu Binatang
Obatan Lain
(buahn ya)

1 Kahui/belangiran V V V - -
2 T ilap V - - V -
3 Ras ak V - V - -
4 Madang V - V - -
5 Lanan V - V - -
6 Kruing V - V - -
7 Panaga jangkar V - - - -
8 Maharanda V - - V -
9 Kamas ulan V V - - -
10 Pating bintang V - - - Jalaran
11 Rangas /jingah V - - V -
12 Kamasira V - - - Kayu
13 J ajangkit V - - V
14 Kajamihing V - - - Kayu
15 Bungur/muhur V V - - -
16 Kas ar bakei V - - - -
17 T unjung V - - - Adat
18 Madang V - - - -
19 Mameah V - - - Perkakas
20 T umbu malantar V - - - -
21 Delon - - - V Perkakas
22 Palawan guntala V - - - -
23 J ambu burung V - - - -
24 Deraya - - - - -
25 J abung - - - - -
26 W entan - - - - -
27 Keranji V - - - Buah2an
28 Palawan V - - - Adat
29 J injit V - - -
30 Pantung V - - - Getah/adat
31 Galam tikus V - - - -
32 Balanti kubau - - - - -
33 Keranji - - - - -
34 Rangda - - - - -
35 T ambalinah V - - - -
36 Uwar - - - - Pewarna
37 Pimpingdawet - V - - -
38 Kelanis - V - - -
39 Cangal tanduk V - V - -
40 T aka tuak V - - -
41 Saluang belum V - -
42 Nyatu - - Getah
43 Panaga V - -

Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

6.1.6. Keragaman SDH Non Kayu dan Pemanfaatan

Sec ara sosial ekonomi, m asy arak at di lok asi surv ey memanf aatk an sumber
day a hutan non kay u berdas arkan ilmu pengetahuan tradisional dan
pengalaman. Merek a menggunakanny a untuk m enunjang kebutuhan makanan,
ekonomi dan obat obatan. Sumber Daya H utan N on Kay u terdiri dari tum buh
tumbuhan dan hewan.

SDH Non kay u y ang Dimanf aatkan oleh Masy arakat di Lokasi Surv ey

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 52


Tabel 6. 1.6.a. SDH Non Kayu jenis t umbuhan y ang dim anf aatkan s ebagai
Sumber m akanan
No Nama Bagian yang Dimanfaatkan Cara Pengolahan Keterangan

1 Sagiar
2 Kenyem
3 Buah Uei
4 Kuranji
5 Mundar
6 Gantalang
7 Piyait
8 Kulat Bantilung
9 Hendayang
10 Kulat Lampang Tiung
11 Rukam
12 Pahera
13 T amehas
14 Lampenai
15 Handalun
16 T ampirik
17 Untit
18 Ayarang
19 Karawe
20 Kapul
21 Kambang Tigarun
22 Umbut Rotan
23 Madu
24 Pupung
25 Mangga Hutan
26 Kelakai
27 Putri Malu
28 Manggis Hutan
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

Tabel 6. 1.6.b. Non Kay u jenis hewan yang dimanf aatkan sebagai Sumber
makanan
No Nama Lokal Bagian yang Dimanfaatkan Cara Pengolahan Keterangan
1 Panganen
2 Bajanyi
3 Bere
4 Bajuku/Biyuku
5 Payahe
6 Kelep
7 Bangamat
8 Bajang
9 Manuk Sakan
10 Kajaju
11 Babi Hutan
12 Rus a
13 Kijang
14 Kalong
15 Pelanduk
16 Burung Punai
17 Ayam Hutan
18 Biawak
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 53


Tabel 6. 1.6.c. SDH non kay u unt uk penunjang ekonomi

No Nama Bagian yan g Dimanfaatkan Cara Pengolahan Keterangan

1 Rotan Ahas Batang T anaman


2 Rotan Dahanen Batang T anaman
3 Rotan Irit Batang T anaman
4 Rotan Taman Batang T anaman
5 Getah Pantung Getah
6 Kulit Gemor Kulit
7 Madu Madu
8 Purun Batang T anaman
9 Damar Getah
10 T eken Parei Puc uk Daun
11 Gaharu Getah Pohon
12 J amur Kelopak Batang
13 Karet Getah
14 T anaman Obat Akar, Kulit, Daun
15 Buah Buahan Buah
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

Tabel 6. 1.6.d. SDH non kay u unt uk ekonomi dari jenis

No Nama Bagian yan g Dimanfaatkan Cara Pengolahan Keterangan


1 Babi hutan Daging
2 Rus a Daging
3 Kijang Daging
4 Lebah madu Cairan madu
5 Paras a/piyahe Daging, kulit
6 Biawak Daging, kulit
7 Burung punai Daging
8 Burung beo Burung berkic au
9 Burung murai Burung berkic au
10 Burung kac er Burung berkic au
11 Kura - kura Daging dan c angkang
12 Bijuku Daging dan Cangkang
13 Labi - labi Daging dan c angkang
14 Panganen/s anc a Daging dan kulit
15 Ular kobra Daging
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 54


Tabel 6. 1.6.e. SDH non kay u jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai
sumber obat

No Nama Bagian yan g diman faatkan Cara pengolahan Khasiat


1 J ajuluk Langit
2 Akar Kuning
3 Kulit Balangan
4 T abat Barito
5 Kalapapa
6 Akar Rahwana
7 Sari Rapat
8 Pas ak Bumi
9 Akar T ampirik
10 Ranutuwu
11 T anrawit
12 Kuwing
13 Seluang Belum
14 Penawar Seribu
15 Akar Bingkai
16 Kajamihing
17 Akar Kenyem
18 Latak Manuk
19 Kulit Muhur
20 Rotan Nyame
21 J arangau
Sum ber : Yay asan BOS-MAW AS Kabupaten Barito Selatan Tahun 2008.

Saluang Belum

Akar Kuning

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 55


Gamb ar 9. Berbag ai Sp eci es Kean ekaragaman Hayati Kar au Ku ala di
Kabup aten Barito Sel atan

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 56


6.2. Faktor-faktor pen ekan terhad ap Keber adaan K ean ekaragaman Hayati

Dari sem ua des a lokasi surv ey unt uk kondisi biof isik Keanekaragam an Hay ati dapat
di identif ikasi gangguan, tek anan dan perm as alahan pada kawas an Biodev irsity
tersebut, sebagai berik ut ini :
1. Adan ya R encan a Konversi L ahan
Renc ana Konserv asi lahan pada k awas an hut an alami, baik untuk tenc ana
Perkebunan maupun Rencana Pert am bangan Batubara serta bekas H PH
merupakan f aktor y ang sangat berpengaruh cuk up serius terhadap biof isik
kawas an. Beberap dampak y ang ditim bulkan adalah menurunny a permuk aan air
tanah dan hilangny a “habitat satwa” sebagai salah satu peny usun hut an
rawa gambut.

2. Kebakaran Hutan
Kebak aran hutan akhir-ak hir ini hampir terjadi setiap t ahun mengakibatkan luasan
hutan sem akin menurun. Hal ini berdam pak pada hilangny a “ vegetasi hutan
rawa” y ang tentuny a berpengaruh juga t erhadap k enaekaragam an flora f auna
kawas an ( Gambar 10. ).

.3. Dampak eks PL G


Proy ek lahan gambut (PLG) sejuta hektar telah membuat hutan rawa gam but
bany ak berkurang, seperti y ang terjadi di des a R angga Ilung mengakibatkan
hilangny a hutan dan s um ber sum ber kehidupan s osial ek onomi masy arakat baik
sumber hutan kayu maupun sumber day a hut an kay u maupun non k ayu.
Kerus akan ek osist em rawa juga berdampak pada res apan air yang m enurun
dan sungai-sungai disekit ar lokasi eks PLG menjadi kehilangan f ungsiny a. (Peta
dampak kerusak an eks PLG menjadi k ehilangan f ungsiny a.

4. Peneb angan kayu


Penebangan kay u secara berlebihan yang dilak ukan masy arak at meny ebabkan
luasan hutan juga terus berkurang, sehingga berdampak pada tergangguny a
ekosistem hutan rawa gambut dan “s at wa” y ang berada dalam kawasan tersebut.

5. ILegal Fishing
Karena nilai sumberdaya ikan jenis-jenis tert entu mempunyai nilai ek onomi y ang
tinggi sehingga m endorong terjadinya ov er fishing. Penangkapan y ang berlebihan
(over fishing) dan cara tangkap y ang m engganggu siklus kehidupan ik an, akan
berdampak pada t erus berkurangnya populasi ikan, seperti mis alny a ;
peny etrum an dengan menggunak an acc u, gens et/generator, serta penggunaan
racun potassium.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 57


Hal ini juga berdampak pada aktivitas ekonomi m asy arak at y ang mengandalkan
sumber day a perairan terut am a ikan, terbukti dengan s em akin langk any a
beberapa jenis ik an di kawasan tertent u. Tingginy a tingk at kebutuhan akan
kons umsi ikan, k urang diimbangi dengan s um berdaya alam y ang tersedia. Indik asi
ini y ang melatarbelak angi t erjadinya Illegal Fishing diwilayah Kabupaten Barito
Selatan ini. Instansi terkait Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Barito
Selatan s udah melakukan upay a penc egahan berupa “Razia” di 2 (dua)
Kecamatan (Dus un Selatan dan Karau Kuala), namun belum m aksimal karena
luasny a wilay ah dan minimny a dana yang tersedia.

6. Perspekstif masyarakat yang b elu m memadai dalam hal pemanfaat an sumber


daya hay ati yang berkelanjut an, sehingga s angat sulit berbicara tentang
kons ervasi, tanpa memberik an alternatif lain dalam upay a menutupi kebutuhan
sehari-hari.

6.3. Resp on terh adap Status (keb erad aan) dan faktor p enekan keanekar agaman
Hayati di Kabupaten Barito Selatan.

Dalam pengelolaan Keanek aragaman H ayati telah dilak ukan berbagai upay a untuk
mengantisipas i gangguan, tekanan dan permasalahan ters ebut diatas, antara lain :

1. Peng uatan Lemb aga / Instansi yang terkait dan bert anggung jawab terhadap
keanekaragam an hay ati ini yaitu : Badan Lingkungan Hidup (BLH) s ebagai
“Leading Sector” dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup di Kabupaten Barito
Selatan; Dinas Kehutanan sebagai pengelola hutan; Dinas Pertanian dan
Perkebuanan s ebagai pengelola lahan; Dinas Perik anan dan Pet ernakan
mengelola Perikanan; Bappeda Kabupaten Barit o Selat an s ebagai Perenc ana
Pembangunan di Kabupaten Barito Selat an dan Yayasan Bos-Mawas s ebagai
Lembaga y ang m engadakan Penelitian di kawasan Konserv asi Alam di
Kabupat en Barit o Selatan. Lem baga / Instansi ini bila secara bersy nergi
melakuk an pengelolaan ses uai dengan tanggung jawab y ang diberikan, m aka
keanekaragam an hayati akan tetap lestari dan berkesinambungan
keberadaanny a.
2. Melakukan sur vey dan Per encanaan kawasan konservasi alam kabupaten
Barito Selat an. H al ini bertujuan untuk menggali dan study identif ikasi mengenai
kondisi Sosial Ek onomi, Biodiversity dan Biof isik Kawasan di wilayah Kabupaten
Barito Selatan. Dengan adany a hasil s urvey ini maka dapat
ditentukan/direnc anakan dimana wilayah konserv asi dan rehabilitas i ekosist em
untuk yang akan dat ang. Juga dapat disusun pof il keanekaragaman hay ati dan
pengembangan kawasan konserv asi (konserv asi in-sit u).

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 58


Gamb ar 10. Keb akaran Hutan di Kabup aten Barito Sel atan

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 59


3. Peng emb angan R uang T erbuka Hijau (RTH).
Untuk Kawasan perk otaan (Buntok ) telah dilakukan pengembangan Ruang
Terbuka Hijau (R TH) y ang sec ara rinc i dapat dilihat pada tabel berik ut ini :

Tabel 6.3. Arahan Pem anf aatan R uang Kawasan Tidak Terbangun/Ruang
Terbuka Hijau (R TH) k ota Bunt ok Kabupaten Barito Selatan.
J enis
Kawas an/Ruang Lokas i Arahan Pemanfaatan Ruang
Terbuka Hijau
Direnc anakan Pembangunan Sport Center Dalam Civic Centre
J alur Hijau T ers ebar dalam Fungsi Utama : Sebagai J alur Pengaman Utilitas / Ins talasi
Bentuk Jalur Penting, s ekaligus menciptakan Kes erasian Lingkungan.
Pola Pengembangannya perlu mempertimbangkan lokasi,
J aringan yang diamankan; s erta kriteria Vegetasi untuk J alur
Hijau s ebagai berikut :
Karakteris tik T anaman : Struktur Daun Setengah Rapat s ampai
Rapat, Dominasi W arna Hijau, Perakaran tidak mengganggu
Fondas i; Kec epatan T umbuhnya Bervariasi; Dominasi J enis
T anaman Tahunan; Jarak T anaman Setengah Rapat Sampai
Rapat 90-100% dari Luas Areal yang dihijaukan.
Kawas an Berada pada setiap Fungsi Utama : Sebagai J alur Pengaman Utilitas (Sungai) s erta
Kons ervas i Kota T epi Sungai berupa s ebagai Kawas an T angkapan Air bagi Pelindung Kawasan
Sempadan Sungai s ekitarnya.
Pola Pengembangannya Berada pada Kawas an Rentan
Genangan dan perlu mempertimbangkan Lokas i, Jaringan yang
diamankan.
Pemakaman J alan Kartini, Fungsi Utama : Sebagai Sarana T empat Pemakaman Umum
Pahlawan, T eratai (T PU) untuk memenuhi kebutuhan Kota dan Civ ic Centre,
s ekaligus s ebagai Uns ur Kawas an Hijau Kota. Pola
Pengembangannya Tetap mempertimbangkan keberadaan
Pemakaman yang telah ada.
Penataan/Penetapan Lokasinya sec ara Tepat perlu
mempertimbangkan ketentuan tidak berada pada Kawasan yang
padat penduduknya, menghindari Penggunaan Lahan yang
s ubur, memperhatikan Keserasian Lingkungan, menc egah
Pengrus akan T anah, s erta mencegah penggunaan tanah yang
berlebihan.
Sebagai uns ur dari Kawas an Hijau Kota, kriteria Vegetasi untuk
Pemakaman adalah :
Karakteris tik T anaman : Struktur Daun Renggang s ampai
Setengah Rapat, Dominasi Warna Hijau, Perakaran tidak
mengganggu Fondasi; Berupa Habitat T anaman Lokal dan
T anaman Budidaya;
Dominasi jenis Tanaman T ahunan atau Mus iman;
J arak T anaman Renggang sampai Setengah Rapat, Sekitar 50%
dari Luas Areal yang dihijaukan.
Pertanian Fungsi Utama : Sebagai Penghasil Produks i Pertanian sekaligus
Konservas i terhadap kegiatan Budidaya Pertanian yang ada
Pola Pengembangannya perlu mempertimbangkan Potensi yang
ada serta kes erasian dengan kawas an sekitarnya.
Pemanfaatan Ruang yang diperbolehkan : Pertanian Tanaman
Pangan, Holtikultura dan T anaman T ahunan.
Pekarangan Fungsi Utama : Sebagai Sarana untuk menciptakan kes erasian
pada Kawasan Perumahan
Pola Pengembangan : Menyatu dengan kapling-kapling
Perumahan s esuai dengan kepadatan Perumahan yang
direncanakan s esuai uns ur Kawasan Hijau Kota, kriteria Vegetasi
untuk Pekarangan :
J enis T anaman Tahunan atau Mus iman; Berupa Habitat
T anaman Lokal dan T anaman Budidaya;
J arak T anaman bervarias i, Pres entas e Hijau dis es uaikan dengan
Intensitas Kepadatan.
Sumber = Rencana Tata Ruang Kota Buntok Kabupaten Barito Selatan 2004.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 60


B AB VII

LINGKU NGAN PERMUKI MAN

7.1. Statu s Permu ki man Pen duduk.

Pola Pertumb uhan d an Seb aran Pendu duk.


Pola pertumbuhan dan peny ebaran Perm ukim an di wilay ah perkotaan sebagian besar
terdapat di pinggiran s ungai Barito m aupun s ungai / danau kecil lainny a. Peny ebaran
Permukim an lain juga terdapat didarat an hingga ke dataran y ang agak tinggi.
Perkembangan k awasan permukiman k umuh bany ak terdapat didaerah pasaar;
didaerah yang tidak memilik i Tata perumahan dan y ang paling besar terdapat
dipinggiran sungai Barito yang didominasi oleh penduduk y ang sehari-hari
pekerjaannya buruh, tukang becak maupun k uli angkut di daerah pasar.
Kawas an ini dikatak an kumuh k arena c ara hidup pendudukny a kurang m enjaga
kebersihan. Sam pah dibuang sembarangan, menum puk dan berserak an dis ana-s ini.
Begitu juga dengan W C, sebagian besar langsung dilanting (disungai) padahal
mereka m engambil air untuk di minum dan untuk kebut uhan lain berasal dari sungai
tersebut. Pola perkembangan permukiman k umuh ini, tidak dapat dicegah karena
semak in bany aknya penduduk terut ama pendatang y ang datang untuk m enc ari rejeki
di daerah perkot aan (Buntok).

Kebutuhan Air Bersih


Kebutuhan penduduk terhadap air bersih di kota Buntok dipas ok oleh PDAM dan
Depot isi ulang y ang mulai banyak memas ok air minum siap untuk diminum. Selain itu
penduduk yang bert empat tinggal dibantaran sungai menggunakan air s ungai Barito
untuk kebutuhan sehari-hari.
Kuantitas pelayanan PDAM m asih kurang dalam pelay anan air bersih s ecara k ontinue
dan kualit as air bersih PD AM masih kurang (sering keruh). H al ini terbukti bahwa di
beberapa tem pat rum ah t angga / pelanggan PD AM bany ak menggunak an mesin air
untuk memperoleh air PD AM. Karena bila tidak menggunak an m esin air (peny edot)
tidak akan ada air mengalir k e rum ah pelanggan ters ebut. Unt uk m engatasi itu PD AM
sudah berupaya mangganti pipa-pipa air yang k ecil menjadi pipa y ang bes ar. Akan
tetapi hal ini belum dapat m engatasi k ontinuitas (keters ediaan) air bersih dis etiap
rumah tangga / pelanggan PD AM. Dengan adany a Depot-depot isi Ulang Air Minum,
maka sem akin banyak masy arak at kota Buntok y ang m emilih untuk m engkons umsi air
minum isi ulang dengan pertimbangan harganya relatif murah, m udah diperoleh dan
tersedia s etiap s aat. Mengingat harga minyak tanah dan bahan bakar lain (Misal Gas
Elpiji) cuk up mahal, itu juga y ang membuat masy arakat dominan memilih air minum
isi ulang.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 61


Kebutuhan Listrik
Kebut uhan penduduk kota Buntok yang juga sangat v ital adalah pelay anan listrik y ang
dikelola oleh PLN Ranting Buntok Cabang Kuala Kapuas dengan m enggunakan
Pembangkit Listrik Tenaga Dies el (PLTD). PLTD ini memiliki Kapasitas = 5. 380 Kw
dengan beban puncak s iang hari = 3. 090 Kw, malam hari = 4.347, sedangk an day a
mam pu s ekarang = 3000 Kw, sehingga Def isit Day a = 1.347 Kw. D engan semakin
naikny a harga bahan bak ar dan k emampuan mesin / kapas itas y ang kurang (sering
rusak ), listrik di k ota Bunt ok sering m engalami pemadam an. Sistim pemadam an y ang
dilakukan adalah secara bergiliran. Pemadaman listrik ini terkadang menjadi konflik
ditengah masy arakat kot a Buntok, apalagi ketika dilak ukan pemadam an tidak sesuai
dengan giliran y ang ditentuk an. Upaya yang sudah dilakukan oleh PLN adalah
mem perbaiki mesin y ang rusak, karena itulah alas an merek a kenapa dilak ukan
pemadam an listrik sec ara bergiliran.

Peng elolaan Sampah.


Sistim Pengelolaan Sam pah dik ota Buntok adalah melay ani masy arak at dengan
menempatkan TPS-TPS dipermukiman penduduk dan dit em pat-t empat y ang banyak
menim bulk an sampah seperti : pasar; sekolah; taman kot a y ag ramai dik unjungi pada
sore hari sert a tempat-tempat lainny a. Pengangk utan sam pah dari TPS oleh petugas
kebersihan k ota Buntok dilak ukan 3 - 5 kali s ehari dan langsung dibawa k e TPA Rikut
Jawu yang jarakny a ±17 Km dari pusat k ota Buntok. Produksi sam pah ± 220 m3 /hari,
sedangkan k emampuan pengangk utan sampah hany a sebanyak ±120 m3 /hari
sehingga pelayanan sam pah dikot a ini masih kurang yaitu s am pah yang tidak
langsung terangkut sebanyak ±100 m3 /hari Jumlah TPS ada 20 buah k ontainer
3
berk apasit as 6 - 8 m . Landas an Bak Kont ainer ada 16 buah dan Transper D epo ada
2 Buah. Sarana Pengangkutan s am pah 4 Unit, terdiri dari Amroll Truck 2 unit dan
Dumptruck 2 unit. Sampah y ang tidak t erangkut s ebagian munc ul dan menum puk
dipinggir jalan, sebagian ada yang dibakar atau dit angani sendiri s erta dibuang ke
sungai y ang terdekat dengan tepat tinggalnya.

7.2. Faktor-faktor pen ekan terhad ap Status Ling kungan Per mukiman

a. Pertumbuhan Pendudu k dan Mata Pencah arian


Jumlah penduduk kota Buntok (Kelurahan Buntok Kota, Kelurahan Hilir Sper dan
Kelurahan Jelapat) sampai pada bulan Oktober Tahun 2008 adalah 24. 844 Jiwa,
terdiri atas laki-lak i 12.323 Jiwa ( 49, 60 %) dan perem puan 12.561 ( 50,55%). Hal
ini dapat dilihat pada tabel 7.2 berikut ini :

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 62


Tabel 7.2 : Data Perkem bangan J umlah Penduduk Kota Bunt ok (Kelurahan
Buntok Kota, Kelurahan Hilir Sper dan Kelurahan Jelapat sampai
dengan bulan Oktober 2008).

No. Kelurahan Jumlah Penduduk


Laki-laki Perempuan Jumlah
1 Buntok Kota 5.536 5.617 11.153
2 Hilir Sper 5.582 5.730 11.312
3 Jelapat 1.205 1.214 2.419
Kot a Buntok 12.323 12.561 24.884
Sumber : Kantor Kec amat an Dus un Selatan Kabupaten Barito Selatan
Tahun 2008.

Komunitas lok al di Kota Buntok didominasi Suk u D ayak Ma’any an, Bak um pai,
Banjar, Dus un, Kapuas dan lain-lain (Beberapa suku pendat ang yang juga
bermukim di Kota Buntok ini). Masing-masing komunitas ini mem punyai bahasa,
adat istiadat, karakter dan kebiasaan y ang berbeda-beda. Perbedaan ini tidak
menim bulk an adany a suatu konf lik tetapi tet ap ada saling hormat m enghormati
dan menghargai ant ara s esama s uku y ang berbeda.

Penduduk k ota Buntok sebagian bes ar bek erja di Instansi Pemerint ah s ebagai
pedagang, petani, nelay an dan s ebagian lagi bek erja sebagai karyawan
perus ahaan s wasta / BUMN / BU MD. Mengingat tidak seluruh pencari kerja dapat
tertam pung s ebagai pegawai atau karyawan dan atau memiliki peluang berus aha
(khus usny a akibat ket erbatas an modal), maka dibutuhkan lapangan kerja y ang
padat karya untuk menampung angkatan kerja / penc ari kerja y ang belum
mendapat pek erjaan.

b. Kebutuhan lahan untuk p engembangan Per mukiman.


Dengan s emakin m eningkat nya jum lah penduduk dik ota Buntok baik akibat
adany a Kelahiran, perpindahan, m aupun pendatang y ang hanya sementara
berus aha/mencari nafkah di k ota Buntok m aka k ebutuhan lahan untuk
pengembangan permukiman semakin m eningkat. H al ini meny ebabkan harga
tanah sem akin meningkat terus dari tahun ke tahun, dan harga tanah rata-rata
jauh diatas harga y ang berdasarkan NJ OP (Nilai J ual Objek Pajak) dari
Pertanahan. Apalagi pada daerah pusat kota Buntok (Pasar) y ang t erletak
dipinggir sungai Barit o. W alaupun mahal permukiman penduduk s emakin banyak
bermunculan / dibangun pada lok asi ini. Hal ini menyebabkan adanya permuk iman
y ang tidak m emiliki Tata Bangunan y ang baik s ehingga kelihatan kumuh. Upay a
y ang dilak ukan oleh aparat/Pemerint ah adalah dengan meny arankan penduduk
untuk memilih tinggal didarat an / daerah y ang belum padat penduduk.
Perkembangan hingga sekarang penduduk s udah m ulai mau m embangun pada
daerah-daerah y ang jarang pendudukny a, terutama didaerah jalan Prov insi y ang
menghubungk an kota Buntok dengan Palangk a Raya.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 63


Gamb ar 11. Keberad aan Per mukiman (Ru mah L anting) di Kota Buntok
Kabup aten Barito Sel atan

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 64


7.3. Resp on terh adap Status dan faktor penekan Lingkung an Per muki man.
Kebijakan y ang dilakuk an Pemerintah Kabupaten Barito Selat an untuk penataan
wilay ah / Lingkungan perm ukiman adalah :
- Meny usun R encana Tata R uang Kota Buntok dan mensosialis asik an kepada
masy arak at melalui aparat / Ketua RT/RW diwilay ah m asing-masing.
- Mem buat program Bedah Desa ( “Mahaga Lewu” ) yaitu pembangunan rumah
penduduk yang lay ak huni bagi m asy arak at y ang kurang m am pu.
- Meny usun Perda Pengelolaan sampah dan mensosialis asikannya kepada
masy arak at.
- Menek an laju Pertum buhan penduduk dengan menerapkan program Keluarga
Berencana ( KB ) berkualitas bagi masyarakat kot a Buntok.
- Mem berikan peny uluhan agar mengelola s am pah dirumah tangga masing-masing
dengan m em buang s ampah pada tem patnya (TPS) y ang disediakan.
- Menata perumahan mas ing-masing k eluarga dengan menjaga kebers ihan,
keindahan dan keasrian dimasing-masing rumah tangga.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 65


Gamb ar 12. Penampung an Sementar a Hasil Pengolahan Rotan sebelum dian gku t
untuk di Pasarkan menj adi Bah an baku berbag ai Jenis Kerajinan

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 66


B AB VIII

AGEND A PENGEL OL AAN LINGKUNGAN HID UP

Sesuai dengan pembahasan Bab sebelum ny a (BAB I), maka agenda Pengelolaan
Lingkungan Hidup di Kabupat en Barit o Selatan y ang perlu dilakuk an/diperhatikan diwaktu
yang ak an datang antara lain berikut ini :

8.1. Peningkatan Kap asitas Sumberdaya Ap aratur melalui Pendidikan dan Pelatihan
Formal dibidang Lingkun gan Hidup.
Untuk meningkatkan Kompetensi dan Prof esionalisme Sumberday a Aparat ur di
Bidang Lingkungan Hidup perlu dilakuk an dengan m elalui pelatihan dan bim bingan
teknis atau k ursus m engenai : Peraturan Per Undang-U ndangan Lingkungan Hidup;
AMD AL A, B, C (Analisis Mengenai D ampak Lingkungan); SI T (Sistem Inf orm asi
Terpadu); Audit Lingk ungan; Ekonom i Lingk ungan; Peny usunan U KL/U PL;
Pengelolaan dan Pengendalian B3 dan Limbah B3 ; dan lain-lain. Dengan
diadak annny a pelatihan, bimbingan teknis atau kursus -kursus ini diharapkan
pengetahuan Aparatur Mengenai Dampak Lingkungan s emak in m eningkat dan dapat
diterapkan dalam pengelolaan Lingkungan di bidang kerja masing-masing.

8.2. Peng end alian Pencemaran d an Perusakan Ling kungan Hidup melalui :
a. Program Adipur a :
Program ini bert ujuan unt uk melaksanakan pengelolaan lingkungan secara
terpadu khususny a diwilay ah perkotaan (kota Bunt ok) antara lain :
* Pengelolaan Sampah kegiat anny a antara lain :
- Peny ediaan Bak sam pah di Kantor, Sekolah, Pas ar (Tok o, Kios dan
Term inal) serta tempat-tempat strategis lainny a.
- Peny ediaan Tem pat Pem buangan Sampah (TPS) di jalan Art eri dan
Kolektor.
- Penghijauan kota Buntok y aitu dengan menanam pohon [eneduh dan
pelestarian tanam an-tanaman hias lokasi Barito Selatan.
- Pengelolaan Bahan Berbahay a Beracun (B3 ) khus usny a dirumah
sakit ( RSUD ) dan Puskesmas.
* Dalam rangka persiapan penilaian Program Adipura perlu diperhatikan
masing-masing titik pantau s esuai yang t elah ditentuk an. Persiapan dilak uk an
oleh penanggungjawab titik pantau y ang dikoordinir/koordinasi oleh Badan
Lingkungan Hidup (BLH) Kabupaten Barit o Selat an.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 67


b. Pemantauan Kualitas Lingkungan (Air Sung ai dan Danau).
Pemantauan Kualitas Air Sungai dan Danau ini s angat penting dilakukan secara
berk ala atau terus -menerus, mengingat sungai dan danau merupakan
sumberdaya air dalam m emenuhi k ebutuhan air minum, Mandi, Cuci, Kakus
(MCK) oleh masy arak at di Kabupat en Barit o Selat an. Selain untuk kebutuhan
hidup sehari-hari air sungai dan danau juga diperlukan untuk mengairi lahan
pert anian. Apabila air tercemar akan berpengaruh terhadap produksi pertanian,
sehingga perlu dilakukan pemantauan air sungai dan danau.

c. Peng elolaan Lab oratoriu m Ling kungan


Mengingat belum dif ungsikanny a Laboratorium Badan Lingkungan Hidup (BLH
Kabupat en Barit o Selatan mak a untuk tahun y ang ak an datang sarana dan
pras arana Laboratorium y ang belum lengkap harus dilengk api, ant ara lain :
- Peny ediaan tenaga analis di Laboratorium
- Sarana Listrik dan Air yang belum tersedia
- Bahan-bahan untuk m elakuk an Pengujian Kualitas Lingkungan.

d. Peng elolaan Pro kasih / Sup erkasih


Untuk t ahun yang ak an datang dilakukan k oordinasi pengelolaan lingkungan
Prokasih / Superkasih, hal ini akan dilaksanakan m elalui Peny uluhan dan
pemas angan plang-plang himbauan kepada m asy arak at untuk m eningkatk an
kesadaran dalam menjaga kebersihan dan kelestarian sungai y ang ada di
Barito Selatan.

e. Penetapan wajib AMDAL bagi peru sah aan-peru sahaan.


Hal ini bertujuan untuk m eningkatkan kepedulian pengus aha-pengus aha (pem ilik
modal/Inv estor) untuk melakukan pengelolaan lingkungan s ecara terpadu dalam
rangk a menjaga lingkungan dari kerus akan y ang c ukup parah. Peny usunan
dokum en AMDAL ini diharapkan sebelum kegiat an renc ana us aha / kegiat an
mulai dilaks anak an (operasional), sehingga Rona Awal Lingk ungan disekitar
renc ana usaha / kegiatan dapat diidentif ikasi dan dis ajik an ses uai dengan
keberadaan sebelum ada us aha / kegiat an suatu perus ahaan. Dengan adany a
dokum en AMDAL ini apabila terjadi kerus akan lingk ungan y ang diakibatk an oleh
perus ahaan tersebut mak a perus ahaan dapat dit unt ut karena tidak melak ukan
pengelolaan lingkungan sesuai dengan dengan dokum en AND AL, RPL dan RKL.

f. Peningkatan peran serta masyar akat dal am pengendalian Lingku ngan :


Kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka meningkatk an kes adaran dan
kepedulian s erta peran serta masy arakat dalam pengendalian lingk ungan adalah :

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 68


- Mem bina pengus aha/pengrajin rot an untuk m elaksanak an pengolahan rotan
y ang ramah lingk ungan kebias aan untuk mem akai belerang agar dapat
dialihk an dengan bahan lain.
- Melakuk an kerja sama dengan peneliti-peneliti lingkungan untuk bers ama-
sama melakuk an pembinaan terhadap pengusaha/ pengrajin rotan.
- Melakuk an pembinaan agar masy arakat / pengusaha rot an tidak menum puk
dan membuang sis a/limbah pengolahan rotan ke s ungai.

8.3. Perlindungan d an Konser vasi Sumber D aya Alam, dilaksanak an melalui


Peningkatan Peran Serta Masy arak at dalam Perlindungan dan Konserv asi Sumber
Daya Alam (SDA) dan koordinasi Peningkatan Pengelolaan Kawas an Kons erv asi. Hal
ini penting dilaks anakan mengingat kawasan k ons erv asi y ang sudah mengalami
perubahan (menurut RTRW Provinsi Tahun 2003) perlu untuk s egera dipulihkan
kembali sesuai dengan f ungs inya. Dengan adany a konserv asi mak a secara perlahan i
Sumber D ay a Alam yang ada di kawas an tersebut akan lest ari, terutama dalam
meny elam atkan f lora, f auna dan keanekaragaman hay ati dan hay ati lainny a.

8.4. Rehabilitasi dan Pemulihan Cadan gan Su mb er Daya Alam, melalui Peningkat an
Peran Serta Masy arakat dalam R ehabilitasi dan Pem ulihan C adangan Sumber D ay a
Alam. Kegiatan untuk tahun 2009 dilaksanakan dengan mengirimkan Dut a Lingkungan
Kabupat en Barit o Selatan Tahun 2008 mengik uti Pem ilihan D uta Lingk ungan H idup di
Tingk at Prov insi Kalim ant an Tengah (di Palangka Ray a). Dengan adanya kegiatan ini
Duta Lingk ungan ters ebut diharapkan dapat m eny ampaikan pesan-pes an Lingkungan
dan keadaan Lingkungan y ang terjadi di Kabupat en Barito Selatan.

8.5. Peningkatan Kualitas dan Akses Infor masi Su mb er Daya Alam d an Lingkung an
Hidup melalui Pengemb ang an Data dan Informasi Lingkungan.
Dengan adanya kegiatan ini maka dapat disusun Buku Status Lingkungan Hidup
Kabupat en Barit o Selatan Tahun 2009. Selain itu juga data-dat a m engenai St atus
Lingkungan Hidup di Kabupaten Barito Selat an dapat diperoleh dan disajikan secara
berk ala / terus menerus. Kegiatan lainny a adalah pembuatan Baliho Inf orm asi
Lingkungan untuk mempublikasikan pes an Lingk ungan H idup kepada masy arakat di
Kabupat en Barit o Selatan. Inf ormasi / kondisi lingk ungan Kabupaten Barito Selatan ini
dapat juga dipublik asik an m elalui k eikutsertaan Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kabupat en Barito Selatan mengik uti Pam eran pada Pek an Lingk ungan Se Indonesia
Tahun 2009.

8.6. Peng end alian K ebakaran Hutan


Program ini dilaks anak an melalui k egiatan koordinasi Pengendalian Kebak aran Hutan
di 6 (enam ) Kecam atan.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 69


Peraturan-peraturan D aerah Kabupaten Barito Selatan tent ang Kebak aran Hutan akan
terus dis osialisasikan, juga pelatihan kepada petugas pemadam k ebak aran hut an.
Kegiatan ini bertujuan unt uk meningk atkan pengetahuan m asy arak at tentang
dampak mam bakar hutan dan tersediany a tenaga yang handal dibidang pem adaman
kebakaran hutan.

8.7. Peng elolaan Ru ang Terbuka Hij au (R TH ).


Kegiatan ini dilaksanakan melalui penyus unan k ebijakan, norma, standar, pros edur
dan m anual pengelolaan Ruang Terbuk a Hijau (R TH), juga melakuk an pengawasan
dan pengendalian Ruang Terbuka Hijau (RTH) y ang sudah ditentuk an kawas annya.
Selain itu dilaksnakan monitoring, Ev aluas i dan Pelaporan Ruang Terbuka Hijau.

8.8. Peringatan Hari-h ari Penting Lingkungan Hidu p


Untuk m emperingati Hari-hari Penting ini pada Tahun 2009 ak an dilaks anakan
melalui kegiat an :
a. Hari Habitat ; bertujuan unt uk m eningkatkan kes adaran masyarakat Kabupat en
Barito Selatan untuk melestarikan H abit at dari kepunahan Mis alny a : Habitat
Kerbau di Kecam atan Jenamas dan Ekosistem Air Hit am di Kec am atan Dusun
Hilir pohon;
b. Hari Cinta Pusp a; Bertujuan melestarikan set wa dan pus pa dari kepunahan;
c. Pencanangan Gerakan Satu Juta Pohon, bertujuan unt uk m eningkatkan jumlah
kawas an penghijauan / t egakan pohon k husus ny a pohon-pohon y ang mempunyai
daya serap air tinggi dang pohon peneduh yang di lindung;
d. Hari Air, bertujuan m elestarikan Sum ber Day a Air;
e. Hari Bumi, bertujuan melestarikan Sumber D aya Alam dan m engajak masyarakat
untuk mengurangi menggunak an alat -alat elektronik y ang dapat merusak lapisan
Ozon;
f. Hari Keanekar agaman H ayati, bertujuan untuk bersama-sam a dengan
masy arak at melestarik an Keanekaragaman hayati;
g. Hari Lingkungan Hidup Sedunia; dilaksanak an melalui kegiatan :
1. Lomba Kebersihan Tingk at Sekolah, R T dan Kant or.
2. Lomba Melukis dan mewarna gambar tingk at TK, SD, SMP
3. Tuirnamen Bola Voli
4. Upac ara Hari Lingkungan Hidup Sedunia y ang diikuti s eluruh Aparat / staf
Badan / Dinas Instansi di Kabupaten Barito Selat an.

8.9. Program Adi wiyata (Pengembangan Pendidikan Lingkun gan Hidu p) Kegiat an ini
bert ujuan untuk meningk atkan penget ahuan tentang Lingk ungan pada usia dini
dengan menerapkan pengelola Lingkungan y ang dim ulai disekolah-s ekolah (TK, SD,
SMP, SMA dan Perguruan Tinggi).

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008 70


DAF TAR PUST AKA

Anonim ....................2008. Kum pulan Dat a Kuesioner / Isian Data dari Badan / Dinas
Instansi Kabupaten Barito Selatan. Buntok.

Badan Pusat Statistik Kabupat en Barito Selatan. 2007. Barito Selatan dalam
Angka. Buntok.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2004. Status Lingk ungan Hidup Indonesia, Jakarta.

Kementerian N egara Lingk ungan Hidup, 2008. Pedoman Umum Peny usunan St atus
Lingkungan Hidup Prov insi dan Kabupaten / Kota 2008, Jakarta.

Kementerian Negara Lingkungan Hidup, 2008. Pedoman Basis Data dan Pelaporan St atus
Lingkungan Hidup, Jakarta.

Pemerint ah Kabupat en Barito Selatan, 2007. Buk u Selay ang Pandang Kabupaten Barito
Selatan. Buntok.

Pemerint ah Kabupat en Barit o Selatan, 2007. Barit o Selatan dalam Foto. Buntok.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008


PETA
KAWASAN RAWAN KEBAKARAN HUTAN DAN LAHAN
KABUPATEN BARITO SELATAN TAHUN 2007

4 TITIK API

2 TITIK API

3 TITIK API

4 T IT IK API

Keterangan :
Kecamat an Gu nung Binta ng Aw ai : Kecamat an Du sun U tara : Kecamat an Du sun S elata n :

1. Desa Muka Haji 1. Kelurah an Pe ndang 1. Desa Ka lahien


2. Desa Gagutur 2. Desa Ta mpara k Lay ung 2. Desa Ma dara
3. Desa Kayumban 3. Desa Gu nung Ranta u 3. Desa Le mbeng
4. Desa Marga Jaya 4. Area Pe rusah aan P T. Ma ta 4. Desa Sa babilah
5. Desa Ruhing Raya Andau S awit Kahur ipan 5. Desa Ma ngaris
6. Desa Sei Paken 6. Desa Da ngka
7. Desa Patas II 7. Desa Pa mangka
8. Desa Patas I 8. Desa Pe nda Asem
9. Desa Ngurit 9. Desa Ju tuh

Kecamat an Ka rau K uala : Kecamat an Du sun H ilir : Kecamat an Je namas :

1. Desa Teluk Betung 1. Kelurah an Ma ngkatip 1. Desa Ra ngga Ilung


2. Desa Babai 2. Desa Ma hajan dau 2. Desa Ta mpulang
3. Desa Talio 3. Desa Da mpara n 3. Desa Ra ntau Bahua ng
4. Desa Tampijak 4. Desa Su ngai Jaya 4. Desa Ta batan
5. Desa Le hai 5. Kawasan PLG
6. Desa Ka lanis
7. Desa Ba tilap
8. Desa Te luk T imbau
9. Desa Ba tampa ng
10. Desa Ma ngkat ir
11. Kawasa PLG

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PETA KERAWAN AN KEBAKAR AN HUTAN DI
WIL AYAH KEC. GUNUNG BINTANG AWAI
KABUPATEN BARIT O SELAT AN

LA DANG / PERKEBUNA N

KETER AN GAN
1. NGURIT
2. SARI MBUAH

JML TI TIK API 2

LA HAN PERTANIAN

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PETA KERAWAN AN KEBAKAR AN HUTAN DI
WIL AY AH KEC. DUSUN SELATAN
KABUPAT EN BARIT O SELAT AN

PERKEBUNAN
LAHAN PE RTANIAN
RAKYAT

KETERANGA N
1. KALAHIEN
2. PEND A ASAM
3. TETEILAN AN
4. MANGARIS

JML TI TI K API 4

PERKEBU NAN RAKYAT HUTAN

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PETA KERAWANAN KEBAKARAN HUTAN DI
WILAYAH KEC. DUSUN HILIR
KABUPATEN BARITO SELATAN

KETER AN GAN
1. SUNGAIJAYA
2. LEHAI
LAHAN GAMBUT
3. BAKU TA

JM L TITIK API 3

LA HAN GA MBUT

LA HAN GA MBUT

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PETA KERAWANAN KEBAKAR AN HUTAN
DI WILAYAH KEC. KARAU KUALA
KABUPATEN BARITO SELATAN

KETERANGAN
TIDAK TERDAP AT
TITIK AP I

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PET A KERAWANAN KEBAK ARAN
HUTAN DI WILAYAH KEC. JENAMAS
KABUPAT EN BARIT O SELAT AN

KETERANGAN
TIDAK TERDAP AT
TITIK AP I

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
PET A KERAWANAN KEBAK ARAN HUT AN
DI WILAY AH KEC. DUSUN UTARA
K ABUPATEN BARIT O SELAT AN

LADANG
LAHAN
PERSAWAHAN
PERKEBUNAN

KETERANGAN
• TAMPARAK

• HULU TAMPANG
• SUNGAI TE LANG

• DANAU BAMBORE

JML TI TIK API 4


LAHAN PERTANIAN

PERSAWA HAN
RAKYAT

Status Lingk ungan Hidu p Kab upate n Bar ito S elata n 200 8
Foto-foto Kegiatan Pameran Hari Cinta Puspa dan Satwa nasional dan Hari H abitat
di Kabupaten B arito Selatan .

Gbr. 1. Bupati Barito Selat an bes erta I bu sedang berkunjung ke stand Pameran.

Gbr. 2. Bupati dan Wakil Bupati bes ert a Uns ur Muspida berf oto bersama di stand Pameran.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008


Gbr. 3. Stand Pes ert a Pam eran y ang berisi berbagai m acam Tanaman Hias.

Gbr. 4. Stand ” Bodrex Orchid” y ang khusus memam erk an Anggrek Lok al Barito Selatan

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008


PETA LOKASI SURVEI BI ODI VERSITY M AW AS

M adara

Lawang K ajang

Lawang K ajang 2

K aranen Lama

K aranen Baru

Tuanan

Bagantung

Bagantung Dalam

Purun

Blok AB

Lui

Keteran gan :
Survei tahun 2004
Survei tahun 2006
Survei tahun 2007

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008


Status Lingk ungan Hidup Kabupaten Barit o Selatan2008.

Diterbitkan Oleh :
Badan Lingkungan H idup Kabupaten Barito Selat an.
Alamat : Jalan Tugu No. 02 Buntok.
* Telp. : ( 0525 ) - 22693
SLH BARSEL
Fax. : ( 0525 ) - 22693
2008
Website: -
Em ail : arbye_maniz@yahoo.c o.id

TIM PEN YU SU N :
* Pengarah :
BAHARUDIN LISA : Bupati Barit o Selatan
Drs. SUPRIADI, AS. : Kepala BLH Kabupaten Barito Selatan.
* Narasumber : Drs. H. Burhan; Ir. Suzan A.W; Liharfin SK. SIP. MSi.;
Drs. Yulibert Endy ; M. Ray hani, SH. MM.
* Pengumpul Data : W ilson, SE. MSi.; Drs. Rambang K. ; Anna Widy awati, SE.;
* Pengolah dan Penyusun : Lamriana Sinaga, SP.; Yusep, SP.; Jay a H. B.Tayun, SH.
* Pengetik : Swita Winarsih, SE.; Jhon Apriadi, SE.; Wawa Esa;
Uf uk Timur, A. Md. KL.; Edie; Briantino.

Su mber Data dan Doku mentasi:


BPS Kab. Barito Selat an; Dinas Kesehatan Kab. Bars el.; Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kab. Bars el; Dinas Perhubungan Komunikas i dan Inf orm atik a Kab. Bars el;
Dinas Kependuduk an dan Catatan Sipil Kab. Barsel; Dinas Pendidikan, Pemuda dan
Olahraga Kab. Barsel; Dinas Perik anan dan Peternakan Kab. Barsel; Dinas Pertambangan
dan Energi Kab. Bars el; Dinas PU Kab. Barsel; Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab.
Barsel; Dinas Pendapat an Pengelolaan Keuangan dan Aset D aerah Kab. Barsel; Dinas
Pariwis ata dan Kebuday aan Kab. Barsel; PDAM Kab. Barsel; PLN Ranting Buntok C ab.
K.Kapuas; Yay asan Penyelamat an Orang Utan BOS-MAW AS Kab. Barsel; Perpustak aan
dan Ars ip D aerah Kab. Barsel.

Penj elasan Co ver :


Kawas an Kons ervasi Air Hitam di Sungai Puning Kec am atan Karau Kuala Kabupaten Barito
Selatan Prov insi Kalimantan Tengah.

Status Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Selatan 2008

Anda mungkin juga menyukai