NIM : 4520034002
PRODI : BUDIDAYA PERAIRAN
Pertumbuhan Lobster Air Hasil analisis menunjukkan Hasil pengukuran kualitas Hubungan va
Tawar (Cherax bahwa perbedaan frekuensi air selama penelitian adalah hasil p
quadricarinatus) pada pemberian pakan berpengaruh masih berada pada kisaran kualitas air u
Pemberian Pakan dengan (p<0,05) terhadap pertambahan optimum untuk kehidupan kisaran suhu
Frekuensi yang Berbeda berat lobster air tawar. lobster air tawar. Kisaran media pemeli
Pemberian pakan dengan suhu pada air media
yaitu 23,33-2
frekuensi 2 kali sehari pemeliharaan yaitu 23,33–
pH berkisar a
menghasilkan pertumbuhan 26,68 oC, pH berkisar
yang cenderung lebih tinggi 8,46–9,57 da
antara 8,46–9,57 dan
(2.51 g). Sedangkan pemberian terlarut berki
oksigen terlarut berkisar
pakan dengan frekuensi 3 kali 8,25–5,7 mg/
antara 8,25–5,7 mg/l.
sehari menghasilkan
Suhu, pH, dan oksigen
pertumbuhan yang cenderung
terlarut pada semua air
lebih rendah (1.50 g).
Pemberian pakan dengan media pemeliharaan
frekuensi 1 kali sehari (2.06 g), memiliki nilai yang sama
5 kali sehari ( 1.84 g), dan 4 kali karena menggunakan
sehari (1.83 g) tidak berbeda sistem resirkulasi.
(p>0,05) dengan frekuensi
pemberian pakan 2 kali sehari
dan 3 kali sehari.
Pengaruh Frekuensi Pemberian bahwa pada parameter PBM, Berdasarkan hasil Hubungannya
Pakan yang Berbeda Terhadap PPM dan LPH setiap perlakuan penelitian dapat dengan variabel
Pertumbuhan Ikan Lele memberikan pengaruh yang disimpulkan bahwa yang di teliti adalah
Dumbo (Clarias gariepinus) berbeda nyata, dimana frekuensi frekuensi pemberian frekuensi
pada pemberian pakan yang terbaik pakan yang tepat untuk pemberian pakan
Media Budikdamber diperoleh pada perlakuan P4 budidaya ikan lele dumbo
yang tepat untuk
(frekuensi pemberian pakan 5 (Clarias gariepinus) yang
budidaya ikan lele
kali sehari). Hal ini diduga dipelihara dalam media
karena semakin banyak jumlah ember (budikdamber) dumbo (Clarias
frekuensi pemberian pakan maka guna meningkatkan gariepinus) yang
pertumbuhan ikan lele dumbo pertumbuhan adalah 5 kali dipelihara dalam
semakin baik, karena jumlah sehari. Sebagai saran media ember
pakan yang diberikan dapat untuk penelitian (budikdamber)
dimanfaatkan secara efektif oleh selanjutnya adalah tentang guna meningkatkan
benih ikan lele sehingga bukan pengaruh pemberian pertumbuhan
hanya untuk mempertahankan pakan terhadap tingkat adalah 5 kali sehari.
hidup tetapi juga dapat kanibalisme ikan lele
menunjang proses pertumbuhan. yang dipelihara dalam
Rendahnya rata-rata budikdamber.
pertumbuhan ikan pada
frekuensi pemberian pakan yang
sedikit (P1) disebabkan
kurangnya jumlah pemberian
pakan sehingga asupan nutrisi
yang dibutuhkan benih ikan
kurang tercukupi sehingga
pertumbuhan benih ikan menjadi
lebih lambat.
PEMELIHARAAN BENIH Hasil analisis ragam Frekuensi pemberian Hubungannya
IKAN GURAME menunjukkan bahwa perlakuan pakan empat kali sehari dengan variabel yang
(OSPHRONEMUS frekuensi pemberian pakan yang memberikan pengaruh di teliti adalah
GOURAMY) DENGAN berbeda tidak berpengaruh nyata terbaik untuk mendukung frekuensi pemberian
FREKUENSI PEMBERIAN terhadap konsumsi pakan benih pertumbuhan benih ikan pakan 4 kali sehari
ikan gurame. Konsumsi pakan gurame.
PAKAN YANG BERBEDA memberikan
tertinggi pada P4 diikuti P1, P3,
pengaruh terbaik
dan P2. Namun berpengaruh
nyata terhadap efisiensi. untuk mendukung
Analisis data dilakukan secara pertumbuhan benih
statistik menggunakan analisis ikan
ragam pada gurame. Hasil Uji
Nyata Terkecil (BNT) pada taraf
95% menunjukkan bahwa
perlakuan pada efisiensi pakan
benih ikan gurame pada P3
berbeda nyata lebih tinggi
dibandingkan perlakuan P1 dan