Anda di halaman 1dari 4

Bioma, Juni 2017 ISSN: 1410-8801

Vol. 19, No. 1, Hal. 1-4

Analisa Hubungan Panjang dengan Berat Ikan Bawal Bintang


(Trachinotus Blochii, Lacepede) Pada Sistem Keramba Jaring Apung (KJA) Integrated
Multi Trophic Aquaculture (IMTA) di Kawasan
Sea Farming Kepulauan Seribu

Diana Nasti, Sunarno dan Sapto. P. Putro


Magister Biologi, Fakultas Matematika dan Sains (FSM)
Universitas Diponegoro Jl. Prof. H. Sudharto, Tembalang, Semarang
.

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah menganalisa hubungan panjang dan berat ikan bawal bintang (Trachinotus
blochii) pada sistem keramba jaring apung (KJA) Integrated multi trophic aquaculture (IMTA) dan Monokultur.
Keramba jaring apung IMTA diaplikasikan pada Stratified double net cage (SDNC). Penelitian ini dilakukan di
kawasan Sea Farming Karang Lebar kepulauan Seribu, di dua lokasi yaitu : lokasi A adalah kawasan budidaya
sistem IMTA dengan jenis biota ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) dan ikan kerapu macan (Epinephelus
fuscoguttatus,Forsskal). Lokasi B adalah kawasan budidaya monokultur dengan jenis biota bawal bintang
(Trachinotus Blochii). Hasil penelitian analisa hubungan panjang dan berat ikan di kedua lokasi menunjukan pola
alometrik positif b > 3, dan berdasarkan kondisi fisik dan kimia perairan laut dari kedua lokasi penelitian terdapat
perbedaan namun, secara umum masih menunjukkan dalam kisaran normal yaitu konduktivitas berkisar antara 4,53
– 5,05 mS/cm, kecerahan berkisar antara 23,21 – 25,50 mg/l, turbiditas berkisar antara 19,89 – 27,00 mg/l, Dissolved
Oxygen (DO) berkisar pada 6,09 – 7,50 mg/L, salinitas berkisar antara 25,09 – 32,37ppt, pH berkisar antara 7,21 –
7,96 dan temperatur berkisar antara 29,33 – 31,40 oC.

Kata kunci : Bawal bintang (Trachinotus blochii), IMTA, Monokultur, pola pertumbuhan
.
Diana Nasti, Sunarno dan Sapto Purnomo Putro

PENDAHULUAN
Budidaya merupakan salah satu upaya BAHAN DAN METODE
untuk meningkatkan produksi perikanan, Secara garis besar penelitian ini
terutama untuk jenis biota bernilai ekonomis dilakukan dengan pemeliharaan ikan dalam
penting. Salah satu usaha budidaya yang keramba jaring apung bertingkat sistem IMTA.
sampai saat ini dianggap cukup efektif karena Data yang digunakan dalam penelitian ini
tidak membutuhkan banyak lahan di darat adalah data primer, diambil dari hasil
adalah sistem budidaya dalam keramba jaring pengukuran serta penimbangan panjang dan
apung (KJA). Jenis ikan yang dibudidayakan berat ikan bawal bintang dan ikan kerapu
dengan sistem KJA ini adalah ikan bawal macan di lokasi penelitian. Data diambil setiap
bintang (Trachinotus blochii) dan ikan kerapu dua minggu sekali kemudian ikan ditimbang
macan (Epinephelus fuscoguttatus). Faktor (g) dan diukur panjangnya (cm) sebanyak 10
yang sangat berpengaruh terhadap ekor, lalu dicatat pada data sheet. Pengambilan
pertumbuhan ikan budidaya adalah pakan. data berat dan panjang ikan sangat penting
Pakan yang berkualitas baik merupakan faktor untuk mendapatkan nilai laju pertumbuhan
penting penentu keberhasilan budidaya ikan ikan. Berat dapat dianggap sebagai suatu
secara intensif seperti dalam sistem KJA. fungsi dari panjang. Hubungan panjang
Analisa hubungan panjang dengan berat dengan berat dapat diketahui dengan rumus
bertujuan untuk mengetahui pola pertumbuhan (Effendie 1997).
ikan dengan menggunakan parameter panjang
dan berat. Berat dianggap sebagai satu fungsi W = aLb
dari panjang. Nilai yang didapat dari Keterangan: W yaitu berat ikan (g), L yaitu
perhitungan panjang dengan berat dapat panjang total ikan (cm), a, b yaitu konstanta.
digunakan sebagai pendugaan berat dari Jika rumus umum tersebut ditransformasikan
panjang. Selain itu, keterangan mengenai dengan logaritma, maka akan didapatkan
pertumbuhan, bobot, dan perubahan persamaan linie atau persamaan garis lurus
lingkungan terhadap ikan dapat diketahui sebagai berikut :
(Effendie, 1997).
Integrated multi trophic aquaculture Log W = log a + b log L
(IMTA) adalah suatu metode untuk Analisis hubungan panjang dengan berat
mengoptimalkan hasil perikanan melalui bertujuan mengetahui pola pertumbuhan
pemanfaatan sistem budidaya dengan dengan menggunakan parameter panjang dan
pendekatan alamiah ekosistem laut sehingga berat ikan (Effendie, 1997). Untuk
mengopimalkan hasil, efesiensi pakan dan mendapatkan parameter a dan b, digunakan
diversifikasi produk. Menurut Barrington analisis regresi dengan log W sebagai ‘y’ dan
(2009) Sistem IMTA merupakan praktik Log L sebagai ‘x’, maka didapatkan
budidaya dengan lebih dari 1 kultivar atau persamaan regresi :
polikultur yang memiliki hubungan
mutualistik secara ekologis sebagai satu rantai y = a + bx
makanan pada area atau sistem yang sama Untuk menguji nilai b = 3 atau b ≠ 3 dilakukan
dalam waktu yang bersamaan. IMTA mulai uji-t (uji parsial), dengan hipotesis
diterapkan sebagai solusi terhadap mitigasi H0 : b = 3, hubungan panjang dengan berat
limbah yang dikeluarkan dalam marikultur, adalah isometrik. H1 : b ≠ 3, hubungan
akibat peningkatan efesiensi dari pakan panjang dengan berat adalah allometrik, yaitu :
sehingga tidak mencemari lingkungan. IMTA Allometrik positif, jika b > 3 (pertambahan
dapat digunakan hampir di seluruh wadah berat lebih cepat dari pada pertambahan
budidaya, baik laut maupun darat karena panjang) dan, Allometrik negatif, jika b < 3
konsep keseimbangan ekosistem yang (Pertambahan panjang lebih cepat dari pada
diterapkan (Putro et al, 2015). Pengukuran pertambahan berat), (Steel and Torie, 1993
bobot biomassa maupun bobot per ekor ikan dalam Effendie, 1997) .
dilakukan setiap 2 minggu sekali selama 6
bulan pemeliharaan . Sedangkan parameter HASIL DAN PEMBAHASAN
kualitas air yang diukur antara lain; Analisa hubungan panjang dengan berat
konduktivitas, turbiditas, kecerahan, suhu, pH, ikan bawal bintang (Trachinotus blochii) dan
DO dan salinitas kerapu macan (Epinephelus fuscoguttatus)
Analisa Hubungan Panjang dengan Berat Ikan Bawal
Bintang

pada waktu pengukuran dan penimbangan di


kedua lokasi penelitian, didapatkan hasil
seperti yang terlihat pada Gambar berikut :

Gambar 2. Grafik laju pertumbuhan hubungan


panjang dengan berat ikan bawal bintang
pada budidaya KJA monokultur.

Gambar 1. Grafik laju pertumbuhan hubungan Hubungan panjang dengan berat ikan
panjang dengan berat ikan bawal bintang bawal bintang yang diperoleh dari sekitar
pada budidaya KJA IMTA kawasan Sea Farming pada budidaya KJA
IMTA mengikuti persamaan
Hubungan panjang dengan berat ikan dengan koefisien
bawal bintang yang diperoleh dari sekitar korelasi . Hal ini menunjukan
kawasan sea farming pada budidaya KJA
IMTA mengikuti tingkat kepercayaan terhadap model ini
persamaan deng sebesar Hasil analisis regresi linear

an koefisien korelasi . Hal ini menghasilkan persamaan

menunjukan tingkat kepercayaan terhadap sehingga didapat nilai adalah 19,24 Setelah
model ini sebesar Hasil analisis regresi dilakukan uji pada selang kepercayaan ,
linear menghasilkan persamaan diputuskan bahwa nilai sebesar bersifat
sehingga didapat nilai
alometrik positif, dengan kata lain, laju
adalah . Setelah dilakukan uji pada pertumbuhan berat ikan bawal bintang di
selang kepercayaan , diputuskan bahwa sekitar kawasan sea farming lebih dominan
dibandingkan dengan laju pertumbuhan
nilai sebesar bersifat alometrik positif, panjangnya.
dengan kata lain, laju pertumbuhan berat ikan
bawal bintang di sekitar kawasan sea farming
lebih dominan dibandingkan dengan laju .
pertumbuhan panjangnya.
Diana Nasti, Sunarno dan Sapto Purnomo Putro

Pengukuran kualitas air dengan


parameter fisika dan kimia sangat mutlak
untuk budidaya ikan, karena sangat
berpengaruh bagi pertumbuhan dan proses
metabolisme ikan. Parameter yang diukur
adalah konduktivitas, kecerahan, turbiditas,
Dissolved Oxygen (DO), salinitas, pH dan
temperatur .
Hasil pengukuran kualitas air dengan
parameter fisika dan kimia yang didapatkan di
kedua lokasi penelitian (IMTA dan
Monokultur) adalah konduktivitas berkisar
antara 4,53 – 5,05 mS/cm, kecerahan berkisar
Gambar 3. Grafik laju pertumbuhan hubungan antara 23,21 – 25,50 mg/l, turbiditas berkisar
dengan berat ikan kerapu macan antara 19,89 – 27,00 mg/l, Dissolved Oxygen
budidaya KJA IMTA. (DO) berkisar pada 6,09 – 7,50 mg/L, salinitas
berkisar antara 25,09 – 32,37ppt, pH berkisar
Hubungan panjang berat ikan kerapu antara 7,21 – 7,96 dan temperatur berkisar
macan yang diperoleh dari sekitar kawasan sea antara 29,33 – 31,40 oC
farming pada budidaya KJA IMTA mengikuti
KESIMPULAN
persamaan dengan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
koefisien korelasi Hal ini dilakukan dapat disimpulkan bahwa hubungan
menunjukan tingkat kepercayaan terhadap panjang dengan berat ikan bawal bintang
(Trachinotus blochii) di kedua lokasi
model ini sebesar Hasil analisis regresi
penelitian memperlihatkan pola pertumbuhan
linear menghasilkan persamaan yang sama yaitu nilai b > 3 adalah alometrik
sehingga didapat nilai positif, artinya laju pertumbuhan berat ikan
adalah Setelah dilakukan uji pada lebih dominan (cepat) di bandingkan laju
pertumbuhan panjangnya.
selang kepercayaan , diputuskan bahwa
nilai sebesar sifat alometrik positif, DAFTAR PUSTAKA
Barrington, K., Chopin, T and Robinson,
dengan kata lain laju pertumbuhan berat ikan S.2009. Integrated multi-trophic
kerapu di sekitar kawasan sea farming lebih aquaculture (IMTA) in marine
dominan dibandingkan dengan laju temperate waters. In D. Soto (ed.).
pertumbuhan panjangnya. Integrated mariculture: a global review.
Hasil nilai b > 3 yang didapatkan di FAO Fisheries and Aquaculture
kedua lokasi penelitian (IMTA dan Technical Paper. 529:7–46.Rome
Monokultur) pada ikan bawal bintang artinya Effendie, M.I. 2002. Biologi Perikanan.
memiliki pola hubungan yang sama yaitu Yayasan Pustaka Nusantara. Jakarta
alometrik positif. Pola pertumbuhan ikan dapat Effendie, M.I. 1997. Biologi Perikanan.
diketahui dengan melakukan analisa hubungan Yayasan Pustaka Nusantara.
panjang dengan beratnya. Berat dapat Yogyakarta. 92p
dianggap sebagai suatu fungsi dari panjang. Putro, S.P., Widowati, Suhartana dan
Nilai praktis yang didapat dari perhitungan Muhammad, F. 2015.The application of
panjang dengan berat dapat di gunakan untuk integrated multi trophic aquaculture
menduga berat dari panjang ikan atau (IMTA) using stratified rounded cage
sebaliknya, keterangan mengenai (SDFNC) for aquaculture sustainability.
pertumbuhan, bobot dan perubahan dari Internat.J.Sci.Eng.9(2):85-89
lingkungan (Effendie, 2002).
.

Anda mungkin juga menyukai