Anda di halaman 1dari 122

STUDI KELAYAKAN USAHA COFFEE SHOP KOMIT

TUGAS SARJANA

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari


Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Industri

Oleh

RIDHO MAULANA SUHAEMI LUBIS


NIM. 150403029

DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI


F A K U L T A S T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
M E D A N
2020

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Kota Medan merupakan salah satu kota yang termasuk dalam tingkat
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal tersebut dapat menciptakan peluang untuk
mendirikan berbagai macam usaha guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat kota
Medan. Salah satu bisnis yang berkembang pesat di kota Medan adalah bisnis coffee
shop dengan tingkat permintaan yang tinggi. Berdasarkan hasil obervasi, peneliti
melihat peningkatan jumlah coffee shop di Kota Medan. Hal ini berbanding lurus
dengan meningkatnya permintaan kopi di Kota Medan. Meningkatnya aktifitas tersebut
dipengaruhi oleh peningkatan beberapa faktor diantaranya peningkatan jumlah
penduduk dan peningkatan lembaga pendidikan, perusahaan, dan perguruan tinggi di
setiap daerah di Kota Medan. Agar dapat memenuhi permintaan konsumsi kopi yang
semakin tinggi, maka pengusaha memerlukan jenis usaha coffee shop dengan konsep
yang berbeda. Dalam penelitian ini, dilakukan analisis kelayakan usaha terhadap
perancangan coffee shop yang diberi nama Komit berdasarkan aspek hukum, aspek
sosial dan lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek
organisasi dan manajemen serta aspek finansial, dimana keenam aspek tersebut layak.
payback period selama 3 tahun 5 bulan, net present value sebesar Rp1.119.777.008,
internal rate of return sebesar 29%, serta profitability index sebesar 1,06, maka usaha
coffee shop Komit layak didirikan.

Kata Kunci : Coffee Shop, Analisis Kelayakan Usaha, Break Event Point (BEP),
Payback Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of
Rerurn (IRR), Profitability Index (PI)

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

Medan city is one of the cities included in the high level of economic growth.
This can create opportunities to establish various businesses to meet the needs of the
people of Medan. One of the fast growing businesses in Medan is a coffee shop business
with a high level of demand. Based on the results of observations, researchers saw an
increase in the number of coffee shops in Medan. This is directly proportional to the
increasing demand for coffee in the city of Medan. The increase in activity was
influenced by an increase in several factors including an increase in population and
an increase in educational institutions, companies, and tertiary institutions in each
region in the city of Medan. In order to meet the increasingly high demand for coffee
consumption, entrepreneurs need a type of coffee shop business with a different
concept. In this study, an analysis of the business feasibility of the design of a coffee
shop named Komit is based on legal aspect, social and environmental aspect, market
and marketing aspect, technical and technological aspect, organizational and
management aspect, also financial aspect, where all the aspects are feasible. Payback
period is 3 years and 5 months, the net present value is Rp1.119.777.008, the internal
rate of return is 29%, and the profitability index is 1,06, the Komit coffee shop business
is worth setting up.

Keywords : Coffee Shop, Feasibility Study, Break Event Point (BEP), Payback
Period (PBP), Net Present Value (NPV), Internal Rate of Rerurn (IRR),
Profitability Index (PI)

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan

hidayat-Nya, penulis berkesempatan menyelesaikan tugas sarjana ini.

Tugas sarjana ini merupakan salah satu persyaratan yang diajukan kepada

Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara untuk

memperoleh Gelar Sarjana Teknik (Strata Satu Teknik Industri). Adapun tugas

sarjana ini berjudul Studi Kelayakan Usaha Coffee Shop Komit.

Tugas Sarjana ini dibuat berdasarkan hasil penelitian penulis pada bulan

September 2019 hingga Juli 2020 di Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik,

Universitas Sumatera Utara dan beberapa tempat terkait dengan topik penelitian

yang dilakukan. Data-data, pembahasan, dan usulan pada tugas sarjana ini

diharapkan dapat dijadikan sebagai literatur terkait solusi perbaikan untuk pembaca

kalangan akademis maupun diluar dari kalangan akademis.

Penulis mengharapkan agar tugas sarjana ini dapat memberikan manfaat

kepada pembaca.

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA PENULIS,

MEDAN, JULI 2020 RIDHO MAULANA SUHAEMI LUBIS

Universitas Sumatera Utara


UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan

hidayat-Nya, penulis berkesempatan menyelesaikan tugas sarjana ini. Dalam

penyusunan tugas sarjana ini penulis mendapatkan bimbingan, bantuan, dan

dukungan dari berbagai pihak, baik berupa moril, materil, informasi maupun

administrasi. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis hendak mengucapkan

terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua penulis yang selalu memberi dukungan baik secara moril

maupun materil dan mendoakan penulis selama penyusunan tugas sarjana ini.

2. Titania Miranda Sari selaku support system yang selalu memberikan segala

dukungan, bantuan, kasih sayang, dan nasehat kepada penulis, semoga tetap

menjadi support system penulis sampai akhir hayat.

3. Bapak Dr. Ir. Sugiharto Pujangkoro, MM., selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberi waktu, bimbingan, pengarahan, masukan, dan dukungan

sehingga penulis bisa menyelesaikan tugas sarjana ini.

4. Ibu Dr. Ir. Meilita Tryana Sembiring, M.T., IPM, selaku Ketua Departemen

Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara yang telah

memberi izin pelaksanaan tuga sarjana ini.

5. Bapak Prof. Dr. Ir. Harmein Nasution, M.S.I.E., Bapak Prof. Dr. Ir. Abdul

Rahim Matondang, MSIE, dan Bapak Ir. Mangara Mangapul Tambunan, M.Sc.

selaku Koordinator Tugas Akhir yang telah memberi wejangan terkait topik

tugas sarjana ini.

Universitas Sumatera Utara


6. Seluruh Dosen Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara yang telah memberi pengajaran selama perkuliahan yang

menjadi bekal penulis dalam meyelesaikan tugas sarjana ini.

7. Seluruh Pegawai Departemen Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas

Sumatera Utara, Bapak Turmijo, Bapak Nurmansyah, Bapak Eddy, Ibu Ester

Samosir, Kak Rahmaini, Kak Mia, Bang Awaluddin, dan Kak Neneng, atas

bantuannya dalam hal penyelesaian administrasi untuk melaksanakan tugas

sarjana ini.

8. Presidium HIMTI Periode 2018/2019 (M. Fadli Fachrurrozi, Harry Tusuccess,

Titania Miranda Sari, Annisa Al-araaf Almaef Harahap, Chairul Syah, Nurul

Arfidhila, Irham Raja Parlindungan, Rinaldi Apriza Marpaung, Fransiskus

Lauson Repal Matondang, Hafiz Fahmi, Jefrincer Zalukhu, Tahfidzil Ilmi

Adhawi) selaku orang-orang tergila, yang telah berjuang bersama, susah

senang bersama, dan telah mewarnai masa perkuliahan penulis.

9. LIBERTI (Lima Belas Keluarga Teknik Industri) mulai dari NIM 150403001

Wadiyah Nur Lubis hingga NIM 150403106 Niklas Oruw yang tidak dapat

disebutkan satu per satu karena akan sangat panjang, yang telah menjadi teman,

sahabat, bahkan musuh serta telah mewarnai masa perkuliahan penulis.

10. Abang Kakak DUA BELATI yang telah memberikan didikan kepada penulis

sedari maba dan senantiasa menjadi abang kakak yang sangat baik; serta adik-

adik INFINITY yang banyak menyusahkan semasa HIMTI, namun turut

mewarnai masa perkuliahan penulis.

Universitas Sumatera Utara


11. Dan seluruh pihak yang telah membantu penulis yang tidak mungkin disebutkan

satu per satu, hanya Allah SWT yang dapat membalas kalian semua, Aamiin.

RIDHO MAULANA SUHAEMI LUBIS

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

BAB HALAMAN

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................... i

SERTIFIKAT EVALUASI ...................................................... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS........................................... iii

ABSTRAK ................................................................................. iv

ABSTRACT ................................................................................ v

KATA PENGANTAR ............................................................... vi

UCAPAN TERIMA KASIH .................................................... vii

DAFTAR ISI .............................................................................. x

DAFTAR TABEL ..................................................................... xvii

DAFTAR GAMBAR ................................................................. xviii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................. xix

I PENDAHULUAN ..................................................................... I-1

1.1. Latar Belakang .................................................................. I-1

1.2. Perumusan Masalah........................................................... I-4

1.3. Tujuan Penelitian............................................................... I-4

1.4. Manfaat Penelitian............................................................. I-4

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian ......................................... I-5

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana ................................ I-5

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

II GAMBARAN UMUM PENELITIAN .................................... II-1

2.1. Gambaran Umum Usaha ................................................... II-1

2.2. Filosofi Usaha ................................................................... II-2

2.3. Visi dan Misi Usaha .......................................................... II-3

2.4. Struktur Organisasi ............................................................ II-3

2.5. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja................................. II-3

III TINJAUAN PUSTAKA ........................................................... III-1

3.1. Mengenal Kopi .................................................................. III-1

3.1.1. Morfologi Kopi ..................................................... III-1

3.1.2. Jenis-jenis Kopi ..................................................... III-2

3.1.3. Perdagangan Kopi ................................................. III-3

3.2. STP .................................................................................... III-4

3.2.1. Segmentasi Pasar ................................................... III-4

3.2.2. Target Pasar ........................................................... III-4

3.2.3. Posisi Pasar............................................................ III-5

3.3. Bauran Pemasaran 7P ........................................................ III-6

3.3.1. Produk Jasa (Product Service) .............................. III-6

3.3.2. Harga Jasa (Pricing Service) ................................. III-7

xi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

3.3.3. Tempat/Lokasi Pelayanan (Place/ Location

Service) .................................................................. III-8

3.3.4. Promosi (Promotion of Services) .......................... III-10

3.3.5. Proses (Process) .................................................... III-11

3.3.6. Orang (People) ...................................................... III-12

3.3.7. Sarana Fisik (Physical Evidence) .......................... III-13

3.4. Studi Kelayakan ................................................................. III-14

3.4.1. Sistematika Studi Kelayakan Bisnis ...................... III-15

3.4.1.1. Pendahuluan ............................................ III-16

3.4.1.2. Aspek Pasar dan Pemasaran .................... III-16

3.4.1.3. Aspek Teknis dan Teknologis ................ III-17

3.4.1.4. Aspek Organisasi dan Manajemen .......... III-18

3.4.1.5. Aspek Ekonomi dan Keuangan ............... III-21

3.4.1.6. Kesimpulan dan Rekomendasi ................ III-24

3.4.2. Perhitungan dan Penilaian Kriteria Investasi ........ III-25

3.4.2.1. Net Present Value (NPV) ........................ III-26

3.4.2.2. Internal Rate of Return (IRR) ................. III-27

3.4.2.3. Profitability Ratio (PR) ........................... III-28

3.4.2.4. Pay Back Period (PBP) ........................... III-29

3.4.2.5. Break Even Point (BEP) .......................... III-29

xii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

3.4.3. Depresiasi .............................................................. III-31

3.4.3.1. Metode Perhitungan Depresiasi .............. III-32

3.5. Penelitian Terdahulu .......................................................... III-35

IV METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN ......... IV-1

4.1. Jenis Penelitian .................................................................. IV-1

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................. IV-1

4.3. Objek Penelitian ................................................................ IV-1

4.4. Variabel Penelitian ............................................................ IV-1

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian ....................................... IV-2

4.6. Metode Pengumpulan Data ............................................... IV-2

4.7. Metode Pengolahan Data .................................................. IV-2

4.8. Metode Analisis Data ........................................................ IV-3

4.9. Tahapan Penelitian ............................................................ IV-4

V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ................. V-1

5.1. Aspek Hukum .................................................................... V-1

5.1.1. Persyaratan Izin Usaha Coffee Shop Komit .......... V-1

5.1.2. Peraturan Perpajakan ............................................. V-1

5.1.2.1. Pajak Penghasilan .................................... V-1

xiii
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.1.3. Upah Minimum Kerja ........................................... V-2

5.2. Aspek Pasar dan Pemasaran .............................................. V-2

5.2.1. Segmentasi, Target dan Posisi Pasar ..................... V-3

5.2.1.1. Segmentasi Pasar (Segmenting) .............. V-3

5.2.1.2. Target Pasar (Targeting) ......................... V-3

5.2.1.3. Posisi Pasar (Positioning)........................ V-3

5.2.1.4. Potential Customer.................................. V-3

5.2.2. Bauran Pemasaran 7P ............................................ V-4

5.2.2.1. Product (Produk) ..................................... V-4

5.2.2.2. Price (Harga) ........................................... V-5

5.2.2.3. Place (Tempat) ........................................ V-6

5.2.2.4. Promotion (Promosi) ............................... V-6

5.2.2.5. People (Partisipan) .................................. V-6

5.2.2.6. Process (Proses) ...................................... V-7

5.2.2.7. Physical Evidence (Lingkungan Fisik) ... V-8

5.3. Aspek Teknis dan Teknologis ........................................... V-8

5.4. Aspek Organisasi dan Manajemen .................................... V-9

5.5. Aspek Sosial dan Lingkungan ........................................... V-11

5.6. Aspek Finansial ................................................................. V-11

5.6.1. Kebutuhan Dana .................................................... V-12

xiv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

5.6.1.1. Modal Investasi ....................................... V-12

5.6.2. Proyeksi Pendapatan.............................................. V-16

5.6.3. Modal Kerja ........................................................... V-19

5.6.3.1. Biaya Tetap (Fixed Cost) ........................ V-19

5.6.3.2. Biaya Variabel (Variable Cost) ............... V-21

5.6.4. Depresiasi (Penyusutan) ........................................ V-22

5.6.5. Cicilan Kredit Bunga Bank ................................... V-23

5.6.6. Proyeksi Laba-Rugi ............................................... V-24

5.6.7. Break Event Point (BEP) ....................................... V-24

5.6.8. Arus Kas ................................................................ V-26

5.6.9. Net Present Value (NPV) ...................................... V-26

5.6.10. Internal Rate of Return (IRR) ............................... V-26

5.6.11. Payback Periode (PBP) ........................................ V-31

5.6.12. Profitability Index (PI) .......................................... V-31

VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH ................................. VI-1

6.1. Analisis Aspek Hukum...................................................... VI-1

6.2. Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan ............................. VI-1

6.3. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran ................................ VI-2

6.4. Analisis Aspek Teknis dan Teknologis ............................. VI-3

xv
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR ISI (Lanjutan)

BAB HALAMAN

6.5. Analisis Aspek Organisasi dan Manajemen ...................... VI-4

6.6. Analisis Aspek Finansial ................................................... VI-5

VII KESIMPULAN DAN SARAN ................................................. VII-1

7.1. Kesimpulan........................................................................ VII-1

7.2. Saran .................................................................................. VII-2

DAFTAR PUSTAKA

xvi
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

2.1. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Coffee Shop Komit...... II-4

5.1. Data Izin Usaha Coffee Shop Komit ...................................... V-1

5.2. Tarif Pajak Penghasilan ......................................................... V-2

5.3. Analisis Pesaing Coffee Shop Komit ..................................... V-4

5.4. Daftar Menu dan Harga Produk Coffee Shop Komit ............ V-5

5.5. Perincian Modal Investasi Izin Usaha.................................... V-12

5.6. Perincian Modal Investasi Bangunan..................................... V-12

5.7. Perincian Modal Investasi Peralatan dan Dekorasi ................ V-13

5.8. Rekapitulasi Biaya Investasi .................................................. V-16

5.9. Proyeksi Harga Jual Tiap Menu Coffee Shop Komit ........... V-16

5.10. Proyeksi Pendapatan Coffee Shop Komit ............................. V-18

5.11. Perhitungan Modal Kerja ....................................................... V-19

5.12. Perincian Biaya Manajemen Organisasi ................................ V-20

5.13. Perincian Biaya Wi-fi ............................................................ V-20

5.14. Rekapitulasi Biaya Tetap (Fixed Cost) .................................. V-21

5.15. Rekapitulasi Biaya Variabel (Variable Cost) ........................ V-22

5.16. Perhitungan Laba-Rugi dan Break Event Point Coffee Shop

Komit ..................................................................................... V-25

5.17. Perhitungan Arus Kas Coffee Shop Komit............................. V-28

6.1. Data Izin Usaha Coffee Shop Komit ...................................... VI-1

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1.1. Pertumbuhan Konsumsi Kopi di Indonesia ........................... I-1

1.2. Pertumbuhan Jumlah Coffee Shop di Indonesia..................... I-2

1.3. Pertumbuhan Jumlah Mahasiswa di Sekitar Lokasi

Perancangan ........................................................................... I-3

2.1. Desain Interior Coffee Shop Komit ....................................... II-2

2.2. Logo Coffee Shop Komit ....................................................... II-2

2.3. Struktur Organisasi Coffee Shop Komit ................................. II-3

3.1. Struktur Organisasi Fungsional.............................................. III-19

3.2. Struktur Organisasi Produk/Pasar .......................................... III-19

3.3. Struktur Organisasi Matriks ................................................... III-20

4.1. Kerangka Konseptual Penelitian ............................................ IV-2

4.2. Tahapan Penelitian ................................................................. IV-4

5.1. Alur Pelayanan Coffee Shop Komit ....................................... V-7

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

L-1 Surat Permohonan Tugas Sarjana

L-2 Surat Keputusan Tugas Sarjana

L-3 Surat Perpanjangan SK Tugas Sarjana

L-4 Kartu Kehadiran Kuliah Umum/Seminar Hasil/Workshop/Conference

L-5 Form Bimbingan Tugas Sarjana

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan konsumsi kopi semakin tinggi setiap tahunnya.

Pertumbuhan konsumsi kopi di Indonesia dapat dilihat pada Gambar. 1.1.

Sumber: Kementerian Pertanian, 2018.

Gambar 1.1. Pertumbuhan Konsumsi Kopi di Indonesia

Berdasarkan Gambar 1.1. diketahui bahwa konsumsi kopi di Indonesia

pada tahun 2021 diprediksi mencapai 370 ribu ton. Minum kopi kini sudah menjadi

gaya hidup bagi anak-anak generasi milenial dan bukan sekedar minuman

penghilang rasa kantuk. Ini tercermin dari menjamurnya kedai kopi atau coffee

I-1

Universitas Sumatera Utara


I-2

shop. Jumlah coffee shop nasional meningkat tajam pada tahun 2019 mencapai

2.950 gerai yang tersebar di seluruh Indonesia, peningkatan ini sangat signifikan

dibandingkan tahun 2016 yang hanya berkisar 1.000 gerai. Pertumbuhan jumlah

coffee shop di Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.2.

Pertumbuhan Jumlah Coffee Shop di Indonesia

2950
Jumlah

1000 1080 1188

2016 2017 2018 2019


Tahun

Sumber: www.tirto.id.

Gambar 1.2. Pertumbuhan Jumlah Coffee Shop di Indonesia

Perkembangan kopi tidak hanya terjadi secara umum di Indonesia, tetapi

juga terjadi secara khusus di Sumatera Utara khususnya Kota Medan. Kota Medan

yang merupakan kota besar menjadi pusat kuliner kopi dengan berbagai jenis

olahan. Hal ini seiring dengan meningkatnya jumlah coffee shop di Kota Medan

menandakan tingginya tingkat konsumsi kopi di Kota Medan.

Berdasarkan hasil obervasi, peneliti melihat peningkatan jumlah coffee

shop di Kota Medan,. Hal ini berbanding lurus dengan meningkatnya permintaan

kopi di Kota Medan. Pertumbuhan jumlah coffee shop dan permintaan kopi di Kota

Medan dipengaruhi oleh meningkatnya jumlah mahasiswa.

Lokasi Jalan Pancing Kecamatan Medan Tembung telah menjadi lokasi

yang mengalami peningkatan jumlah mahasiswa. Terdapat beberapa perguruan

Universitas Sumatera Utara


I-3

tinggi di sekitar Jalan Pancing seperti Universitas Negeri Medan, Universitas Islam

Sumatera Utara, Universitas Medan Area, dan Universitas Amir Hamzah yang

keseluruhan total mahasiswanya mencapai 68.219 orang. Pertumbuhan jumlah

mahasiswa di sekitar lokasi perancangan dapat dilihat pada Gambar 1.3.

Pertumbuhan Jumlah Mahasiswa di Sekitar Lokasi


Perancangan
68219
Jumlah

60655

2018 Tahun 2019

Sumber: PPDIKTI.

Gambar 1.3. Pertumbuhan Jumlah Mahasiswa di Sekitar Lokasi

Perancangan

Untuk memanfaatkan peluang usaha seiring dengan peningkatan jumlah

konsumsi kopi dan jumlah mahasiswa serta perilaku mahasiswa yang gemar

nongkrong untuk main games dan mengerjakan tugas, mencari wi-fi atau sekedar

mencari tempat baru untuk sekedar foto dan mencoba suasana baru., peneliti

berencana membuka usaha Coffee Shop di Jalan Pancing, Kecamatan Medan

Tembung, Kota Medan yang akan diberi nama Komit menggunakan konsep back

to traditional, yaitu menyajikan nuansa kafe bertemakan tradisional memadukan

ornamen kayu dan hiasan tradisional. Serta didukung fasilitas full wi-fi dan full

charging area dengan harga yang terjangkau oleh mahasiswa sekitar lokasi usaha.

Maka diperlukan sebuah studi kelayakan yang bertujuan untuk mengurangi risiko

Universitas Sumatera Utara


I-4

kegagalan suatu investasi dan menetukan layak atau tidaknya usaha Coffee Shop

Komit berdasarakan aspek-aspek studi kelayakan.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah rencana

pendirian Coffee Shop Komit di Jalan Pancing, Kecamatan Medan Tembung, Kota

Medan layak untuk didirikan berdasarkan aspek studi kelayakan meliputi aspek

hukum, sosial dan lingkungan, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologis,

organisasi dan manajemen serta aspek finansial.

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah :

1. Merancang konsep usaha Coffee Shop Komit.

2. Menganalisis aspek-aspek studi kelayakan meliputi aspek hukum, sosial dan

lingkungan, pasar dan pemasaran, teknis dan teknologis, organisasi dan

manajemen, serta aspek finansial.

3. Menentukan kelayakan usaha Coffee Shop Komit.

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Memberikan manfaat bagi peneliti untuk memperdalam pengetahuan,

wawasan dan kemampuan untuk mengaplikasikan ilmu studi kelayakan serta

memberikan gambaran perancangan usaha Coffee Shop.

Universitas Sumatera Utara


I-5

2. Menambah referensi di Departemen Teknik Industri bagi yang ingin

melakukan penelitian mengenai perancangan usaha dan studi kelayakan usaha.

3. Menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan pertimbangan bagi pelaku usaha

untuk mendirikan usaha coffee shop.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Lokasi penelitian berada di sekitar Jalan Pancing, Kecamatan Medan

Tembung, Kota Medan.

2. Penelitian ini sebatas untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha Coffee Shop

Komit.

Asumsi yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Referensi seluruh nilai/harga tidak mengalami perubahan selama penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Sarjana

Penulisan tugas sarjana ini disajikan mulai dari Bab I hingga

Bab VII dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang dilakukannya penelitian

dengan judul “Studi Kelayakan Usaha Coffee Shop Komit”, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi

penelitian, serta sistematika penulisan tugas sarjana.

BAB II Gambaran Umum Penelitian menjelaskan secara singkat mengenai

penelitian, antara lain gambaran umum usaha, filosofi usaha, visi dan

Universitas Sumatera Utara


I-6

misi penelitian, struktur organisasi, serta jumlah tenaga kerja dan jam

kerja.

BAB III Tinjauan Pustaka menyajikan dasar teori dan metode yang digunakan

untuk memecahkan masalah dalam penelitian. Adapun teori yang

dibahas dalam penelitian ini adalah mengenai kopi, STP, bauran

pemasaran 7P, studi kelayakan usaha, dan penelitian terdahulu.

BAB IV Metodologi Penelitian menjabarkan tentang urutan langkah-langkah

dalam pemecahan masalah dan penjelasan secara garis besar tentang

jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, objek penelitian, variabel

penelitian, kerangka konseptual penelitian, metode pengumpulan data,

metode pengolahan data, metode analisis data, serta tahapan penelitian.

BAB V Pengumpulan Data menyajikan data-data yang dikumpulkan yang

berhubungan dengan pemecahan permasalahan penelitian, baik data

primer maupun data sekunder. Data primer diperoleh dari perkiraan

investasi, biaya operasional, sumber pembiayaan, dan perkiraan

pendapatan usaha Coffee Shop Komit. Pengolahan Data dilakukan

dengan merancang desain kelayakan usaha Coffee Shop Komit

sehinggga diperoleh hasil penelitian.

BAB VI Analisis dan Pembahasan menguraikan tentang analisis terhadap hasil

dari pengolahan data dan diskusi terhadap pemecahan masalah dalam

penelitian. Analisis dan pembahasan yang dilakukan adalah analisis

aspek hukum, analisis aspek sosial dan lingkungan, analisis aspek pasar

Universitas Sumatera Utara


I-7

dan pemasaran, analisis aspek teknis dan teknologis, analisis aspek

organisasi dan manajemen, serta analisis aspek finansial.

BAB VII Kesimpulan dan Saran menyajikan kesimpulan yang diperoleh dari

diskusi pemecahan masalah, serta saran-saran yang bermanfaat bagi

perusahaan dan pengembangan penelitian selanjutnya.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB II

GAMBARAN UMUM PENELITIAN

2.1. Gambaran Umum Usaha

Pada penelitian ini, konsep perancangan usaha Coffee Shop Komit adalah

sebagai berikut:

1. Coffee Shop Komit menggunakan konsep back to traditional, yaitu menyajikan

nuansa kafe bertemakan tradisional memadukan ornamen kayu dan hiasan

tradisional. Serta didukung fasilitas full wi-fi dan full charging area dengan

harga yang terjangkau oleh mahasiswa sekitar lokasi usaha.

2. Desain interior sederhana yang diisi dengan lukisan-lukisan gantung

tradisional dipadukan dengan lampu dan wallpaper ruangan yang semuanya

bersatu dalam paduan warna hitam-coklat memberikan kesan sederhana dan

diberi ornamen bunga hias dengan kursi dan bar dari kayu semakin menyentuh

konsep back to traditional Coffee Shop Komit.

3. Luas bangunan Coffee Shop Komit dirancang 450 m2 dengan rincian panjang

30 m dan lebar 15 m untuk ukuran ideal konsep yang diinginkan.

4. Fasilitas yang disediakan Coffee Shop Komit berupa kamar mandi, wi-fi, dan

berbagai jenis permainan untuk berbagai kalangan seperti uno stacko, uno

card, kartu remi dan dam batu.

Konsep perancangan desain interior Coffee Shop Komit dapat dilihat pada

Gambar 2.1.

II-1

Universitas Sumatera Utara


II-2

Sumber: Pengumpulan Data.

Gambar 2.1. Desain Interior Coffee Shop Komit

2.2. Filosofi Usaha

Usaha yang dirancang dinamakan Coffee Shop Komit, nama kedai berasal

dari kata ‘Coffee Shop Komit’ yang berarti Coffee Shop Komitmen. Dimana artinya

dalam proses jual beli antara kedai dengan konsumen harus memiliki Coffee Shop

Komitmen yang saling mendukung satu sama lain. Logo yang digunakan sesuai

dengan nama kedai yaitu logo berlambangkan tangan yang menandakan sebuah

Coffee Shop Komitmen.

Logo Coffee Shop Komit dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Sumber: Pengumpulan Data.

Gambar 2.2. Logo Coffee Shop Komit

Universitas Sumatera Utara


II-3

2.3. Visi dan Misi Usaha

Visi dan misi usaha Coffee Shop Komit adalah sebagai berikut:

1. Visi

Menjadi kedai kopi yang menawarkan suasana dan cita rasa terbaik untuk

memenuhi selera para pengunjung dan penikmat Coffee Shop Komit.

2. Misi

a. Mempertahankan cita rasa kopi yang khas agar dinikmati oleh konsumen.

b. Menciptakan inovasi dan kreasi terhadap menu dan pengembangan Coffee

Shop Komit.

c. Menjaga hubungan baik dengan pelanggan.

2.4. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Coffee Shop Komit dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Owner/Pemilik

Manajer Keuangan & Pemasaran Manajer Produksi & Pelayanan

Cleaning
Marketing Kasir Barista Koki Pelayan Pelayan Satpam
Service

Sumber: Pengumpulan Data.

Gambar 2.3. Struktur Organisasi Coffee Shop Komit

2.5. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja

Rincian jumlah tenaga kerja dan jam kerja pada usaha Coffee Shop Komit

dapat dilihat pada Tabel 2.1.

Universitas Sumatera Utara


II-4

Tabel 2.1. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Coffee Shop Komit

Jumlah Jam Kerja


No. Jabatan
Pekerja
1. Manajer Produksi dan Pelayanan 1 orang 10.00 – 22.00 WIB
2. Manajer Keuangan dan Pemasaran 1 orang 10.00 – 22.00 WIB
3. Kasir 1 orang 10.00 – 22.00 WIB
4. Barista 1 orang 10.00 – 22.00 WIB
5. Koki 1 orang 10.00 – 22.00 WIB
6. Marketing 1 orang 10.00 – 22.00 WIB
7. Pelayan 2 orang 10.00 – 22.00 WIB
8. Cleaning Service 1 orang 10.00 – 22.00 WIB
9. Satpam 1 orang 10.00 – 22.00 WIB
Total 10 orang 12 jam
Sumber: Pengumpulan Data.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB III

TINJAUAN PUSTAKA

3.1. Mengenal Kopi

Konsumsi kopi dunia secara keseluruhan berasal dari spesies kopi

arabika (70%) dan kopi robusta (26%). Kopi arabika (Coffea arabica) berasal dari

Afrika, yaitu dari daerah pegunungan di Etiopia. Kopi arabika baru dikenal oleh

masyarakat dunia setelah tanaman tersebut dikembangkan di luar daerah asalnya,

yaitu Yaman selatan di Jazirah Arab. Melalui para saudagar Arab, tanaman tersebut

menyebar ke daratan lainnya. Dengan perkembangan pengetahuan dan teknologi,

buah kopi dimanfaatkan menjadi minuman kopi seperti saat ini. (Rahardjo, 2017)

3.1.1. Morfologi Kopi

Tanaman kopi membutuhkan waktu 3 tahun dari saat perkecambahan

sampai menjadi tanaman berbunga dan menghasilkan buah kopi. Semua spesies

kopi berbunga berwarna putih yang beraroma wangi. Bunga tersebut muncul pada

ketiak daun. Adapun buah kopi tersusun dari kulit buah (epicarp), daging buah

(mesocarp) dikenal dengan sebutan pulp, dan kulit tanduk (endocarp). Buah yang

terbentuk akan matang dalam 7-12 bulan. Setiap buah kopi memiliki dua biji kopi.

Buah dan biji kopi liberika sangat besar. Biji kopi dibungkus kulit keras disebut

kulit tanduk (parchment skin). Biji mempunyai alur pada bagian datarnya.

(Rahardjo, 2017)

III-1

Universitas Sumatera Utara


III-2

Perakaran tanaman kopi arabika lebih dalam daripada kopi robusta.

Oleh karena itu, kopi arabika lebih tahan kering dibandingkan dengan kopi robusta.

Tanaman dapat berakar lebih dalam pada tanah normal, tetapi 90% dari perakaran

tanaman kopi berada pada lapisan tanah di atas 30 cm. (Rahardjo, 2017)

3.1.2. Jenis-jenis Kopi

Ada empat jenis kelompok kopi yang dikenal, yaitu kopi arabika, kopi

robusta, kopi liberika, dan kopi ekselsa. Kelompok kopi yang dikenal memiliki nilai

ekonomis dan diperdagangkan secara komersial, yaitu kopi arabika dan kopi

robusta. Sementara itu, kelompok kopi arabika dan kopi ekselsa kurang ekonomis

dan kurang komersial.

Kopi arabika dan kopi robusta memasok sebagian besar perdagangan

kopi dunia. Jenis kopi arabika memiliki kualitas cita rasa tinggi dan kadar kafein

lebih rendang dibandingkan dengan robusta sehingga harganya lebih mahal.

Kualitas cita rasa kopi robusta di bawah kopi arabika, tetapi kopi robusta tahan

terhadap penyakit karat daun. Oleh karena itu, luas areal pertanaman kopi robusta

di Indonesia lebih besar daripada luas areal pertanaman kopi arabika sehingga

produksi kopi robusta lebih banyak. Areal pertanaman kopi arabika terbatas pada

lahan dataran tinggi di atas 1.000 m dari permukaan laut agar tidak terserang karat

daun kopi. (Rahardjo, 2017)

Universitas Sumatera Utara


III-3

3.1.3. Perdagangan Kopi

Rantai perdagangan kopi yang paling sederhana adalah dari petani

sebagai penghasil biji kopi yang dijual kepada pedagang pengumpul dalam jumlah

kecil. Kemudian, pedagang pengumpul menjual kepada pedagang besar. Dari

pedagang besar, dijual kepada pengusaha kopi atau eksportir kopi.

Pola perdagangan kopi dipengaruhi oleh tingkat kelancaran

transportasi. Di daerah dengan transportasi yang cukup lancar, keberadaan

pedagang kecil berkurang karena petani biasanya langsung menjual ke pedagang

besar. Misalnya, penjualan biji kopi robusta dari petani di Kecamatan Silo,

Kabupaten Jember ke eksportir melalui jalur-jalur sebagai berikut:

1. Jalur 1 : petani – pedagang pengumpul – pengepul – eksportir

2. Jalur 2 : petani – pedagang pengumpul – pedagang antarkota – eksportir

3. Jalur 3 : petani – pedagang pengumpul – pengepul – pedagang antarkota –

eksportir.

Sekitar 60% dari jumlah produksi kopi nasional diekspor dan sisanya

dikonsumsi dan disimpan oleh pedagang dan eksportir sebagai cadangan apabila

terjadi gagal panen. Konsekuensi dari besarnya jumlah kopi yang diekspor adalah

ketergantungan pada kondisi dan situasi pasar kopi dunia. Negara tujuan utama

ekspor kopi dari Indonesia adalah Amerika Serikat, Jerman, dan Jepang. (Rahardjo,

2017)

Universitas Sumatera Utara


III-4

3.2. STP

Dalam rangka mencari kesempatan menjual suatu produk dikenal

dengan konsep STP ( segmentasi, target, dan posisi pasar). (Zaharuddin, 2006)

3.2.1. Segmentasi Pasar

Merupakan suatu konsep yang membedakan dan membagi pasar

menjadi kelompok-kelompok klien karena adanya perbedaan dalam beberapa hal

seperti letak geografis, keinginan, sumber daya, sifat dan kebiasaan mereka.

Tujuannya adalah untuk meneliti segmentasi mana yang mempunyai peluang pasar

terbaik. Segmentasi pasar dibagi dalam empat variabel utama, yaitu:

1. Segmentasi Geografis, yakni membedakan tingkat suatu daerah, misalnya

negara; provinsi; kabupaten; kota ataupun kompleks pemukiman.

2. Segmentasi Demografis, yakni pembagian pasar berdasarkan usia; jenis

kelamin; pendidikan; agama; dan daur hidup.

3. Segmentasi Psikografis, pembagian pasar berdasarkan kelas sosial; gaya hidup

dan karakteristik kepribadian.

4. Segmentasi Perilaku, pembagian pasar berdasarkan pengetahuan; sikap;

pemakaian; respon atas suatu produk/atribut. (Zaharuddin, 2006)

3.2.2. Target Pasar

Setelah mengetahui peluang segmentasi pasar, langkah selanjutnya

memilih pasar sasaran, yaitu berapa banyak segmen pasar yang akan dipilih, dan

Universitas Sumatera Utara


III-5

bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut. Pasar sasaran

dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu:

1. Pemasaran Serba Sama (Undifferentiated Marketing)

Merupakan suatu konsep yang tidak membagi pasar, tetapi pasar sebagai suatu

keseluruhan dengan memfokuskan kebutuhan pelanggan pada umumnya.

2. Pemasaran Serba Aneka (Differential Marketing)

Merupakan suatu konsep yang memiliki dua atau lebih segmen pasar.

Pemasaran membedakan masing-masing segmen pasar dengan menawarkan

variasi produk.

3. Pemasaran Terpadu (Concentrated Marketing)

Merupakan suatu konsep yang memiliki hanya satu segmen pasar tertentu.

Pada konsep ini mengandung risiko yang sangat tinggi, karena suatu saat dapat

saja merosot atau hilang permintaan atas produk tersebut. (Zaharuddin, 2006)

3.2.3. Posisi Pasar

Langkah selanjutnya setelah menetapkan target adalah menentukan

posisi pasar. Hal ini menyangkut apakah segmen pasar tersebut baru atau sudah

terbentuk. Jika sudah terbentuk maka pesaing sudah beroperasi dan mempunyai

kedudukan di mata klien. Langkah awal harus melakukan penelitian untuk

mengetahui kekuatan dan kelemahan para pesaing dan tindakan apa yang harus

dilakukan. Tiga langkah untuk menentukan posisi pasar, yaitu:

Universitas Sumatera Utara


III-6

1. Mengidentifikasi Keunggulan Pesaing, adalah menentukan posisinya sendiri,

dimana suatu produk mempunyai keunggulan yang sangat berbeda dengan

pesaingnya.

2. Memilih Keunggulan Pesaing, adalah meneliti keunggulan pesaing, kemudian

dikembangkan berdasarkan keunggulan pesaing.

3. Mengkomunikasikan Posisi, setelah menetapkan posisi, langkah selanjutnya

adalah mensosialisasikan keunggulan tersebut kepada klien (konsumen).

(Zaharuddin, 2006)

3.3. Bauran Pemasan 7P

Berdasarkan perkembangan bauran pemasaran, masing-masing

marketing tools meliputi product, price, place, promotion, people, physical

evidence, dan process. (Santoso, 2019)

3.3.1. Produk Jasa (Product Service)

Produk adalah konsep secara keseluruhan atas objek atau proses yang

memberikan berbagai nilai bagi para nasabah, karena barang dan jasa merupakan

subkategori yang menjelaskan dua jenis produk. Istilah produk seringkali dipakai

dalam pengertian yang luas untuk mengartikan barang atau produk manufaktur atau

jasa.

Pada dasarnya bahwa konsumen tidak membeli barang atau jasa, tetapi

membeli manfaat dan nilai dari sesuatu yang ditawarkan. Apa yang ditawarkan

menunjukkan sejumlah manfaat yang bisa pelanggan dapatkan dari pembeli suatu

Universitas Sumatera Utara


III-7

barang atau jasa, sedangkan sesuatu yang ditawarkan itu sendiri dapat dibagi

menjadi empat kategori, yaitu barang nyata; barang nyata yang disertai dengan

pelayanan; jasa utama yang disertai dengan barang dan pelayanan tambahan; serta

jasa murni.

Sedangkan menurut Kotabe dan Czinkota (2001:228), bahwa

penawaran akan suatu produk/jasa dapat dibedakan berdasarkan tingkatan, yaitu:

1. The Core Product, yaitu produk atau jasa itu sendiri.

2. The Tangible Product, diindikasikan dengan elemen-elemen pelayanan seperti

rancangan; warna; kemasan; dan beberapa dimensi layanan fisik yang

memberikan manfaat pada pelanggan.

3. The Argumented Product, seperti jaminan dan manfaat pelayanan; reputasi

perusahaan; dan manfaat psikologi dari pelanggan.

Sedangkan Payne dalam Tjiptono (2000:10) mengemukakan tingkatan

jasa inti (core generic service), jasa dasar (basic service), jasa yang diharapkan (the

expected service), jasa dengan nilai tambah (the argumented service), dan jasa yang

potensial (the potential service). (Santoso, 2019)

3.3.2. Harga Jasa (Pricing Service)

Harga adalah jumlah monoter yang dibebankan oleh suatu unit usaha

kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual. Keputusan

penetapan harga sangat signifikan dalam menentukan nilai bagi nasabah dan

menaikkan peran penting dalam pembentukan citra bagi jasa tersebut. Harga

merupakan aturan pemasaran yang menghasilkan pendapatan sedangkan unsur

Universitas Sumatera Utara


III-8

yang lainnya akan menimbulkan biaya. Harga juga merupakan suatu bauran

pemasaran yang paling fleksibel, dimana harga dapat berubah dengan cepat.

Penentuan harga merupakan titik kritis dalam bauran pemasaran jasa

karena harga menentukan pendapatan dari suatu usaha/bisnis. Keputus penentuan

sangat signifikan dalam penentuan nilai/manfaat yang diberikan kepada pelanggan

dan memainkan peran penting dalam gambaran kualitas dari pelayanan. Strategi

penentuan tarif dalam perusahaan menggunakan dua penentuan, yaitu tarif

premium pada permintaan yang sedang naik dan tarif diskon pada permintaan yang

sedang menurun. (Santoso, 2019)

3.3.3. Tempat/Lokasi Pelayanan (Place/Location Service)

Tempat atau distribusi merupakan proses menyampaikan produk dari

produsen ke konsumen, dapat dilakukan melalui perantara atau pedagang.

Pandangan Bennet, Anthony R, (2000:10), bahwa lokasi pelayanan yang akan

digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju sebagai dasar kunci

keberhasilan. Keputusan mengenai lokasi pelayanan yang akan digunakan

melibatkan pertimbangan bagaimana penyampaian jasa kepada pelanggan yang

berlangsung.

Tempat juga penting sebagai lingkungan di mana dan bagaimana jasa

akan diserahkan, sebagai bagian dari nilai dan manfaat dari jasa. Keanekaragaman

jasa membuat penyeragaman strategi tempat menjadi sulit. Masalah ini melibatkan

pertimbangan bagaimana interaksi anatara organsasi penyedia jasa dan pelanggan.

Universitas Sumatera Utara


III-9

Beberapa masalah yang berhubungan dengan lokasi dan saluran perlu

dipertimbangkan ketika mencari pendekatan penyampaian jasa yang tepat. Lokasi

berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai di mana

operasi dan stafnya akan ditempatkan. Yang paling penting dari lokasi adalah tipe

dan tingkat interaksi yang terlibat. Ada tiga macam tipe interaksi antara penyedia

jasa dan konsumen, yaitu pelanggan mendatangi penyedia jasa; penyedia jasa

mendatangi pelanggan; serta penyedia jasa dan pelanggan melakukan interaksi

melalui perantara.

Penting tidaknya sebuah lokasi akan sangat tergantung pada jenis jasa

yang ditawarkan. Beberapa kunci yang harus dipertimbangkan oleh seorang

manajer jasa.

1. Apa yang diperlukan pasar? Bila jasa tidak tersedia di suatu lokasi yang

nyaman, pembelian jasa akan terhambat atau tertunda dan akan menyebabkan

konsumen apakah merubah pikiran atau merubah pilihan.

2. Kecenderungan apa yang ada di dalam sektor aktivitas jasa dimana organisasi

jasa beroperasi, apakah persaingan dapat memasuki pasar.

3. Sejauh mana kefleksibelan jasa? Apakah jasa itu berorientasi teknologi atau

orang dan sejauh mana kefleksibelannya terpengaruh oleh lokasi?

4. Apakah organisasi mempunyai kewajiban untuk menempatkan jasa di suatu

lokasi yang nyaman?

5. Apakah sistem prosedur dan teknologi baru dapat dipakai untuk mengatasi

kelemahan keputusan lokasi yang lama?

6. Sejauh mana kepentingan jasa pelengkap terhadap keputusan lokasi?

Universitas Sumatera Utara


III-10

7. Apakah lokasi organisasi sejenis mempengaruhi keputusan lokasi?

Pertanyaan-pertanyaan di atas dapat digunakan oleh pemasaran jasa

untuk membuat keputusan mengenai lokasi. (Santoso, 2019)

3.3.4. Promosi (Promotion of Services)

Promosi merupakan aktifitas marketing untuk mengkomunikasikan

informasi tentang perusahaan dan produknya kepada pelanggan. Sehingga

menciptakan permintaan. Untuk dapat mengkomunikasikan produknya dengan

efektif, perusahaan harus menentukan terlebih dahulu target market-nya dan

kemudian mengkombinasikan promotion tool (alat-alat promosi), yaitu advertising,

sales promotion, public relation, direct marketing, dan personal selling sedemikian

rupa sehingga konsumen dapat mengenal produk perusahaan dan tertarik untuk

membeli produk tersebut.

Promosi dalam jasa mencakup beberapa hal pokok, yang kita ketahui

sebagai bauran komunikasi atau bauran promosi (Payne, 2000:150), yaitu iklan

(advertising), tenaga penjual (personal selling), promosi penjualan (sales

promotion), public relations, word of mouth, direct marketing, program komunikasi

(the communications program).

Elemen-elemen promosi dan bauran pemasaran jasa merupakan alat

yang penting dalam membantu mengkomunikasikan penempatan jasa terhadap

pelanggan/konsumen dan pasar yang terkait. Promosi dapat diartikan bagaimana

suatu perusahaan jasa berkomunikasi dengan pasar sasarannya. Untuk itu melalui

Universitas Sumatera Utara


III-11

bauran komunikasi didapatkan beberapa alternatif dari komunikasi dan promosi

yang dapat digunakan dalam membuat suatu program komunikasi, yaitu:

1. Identifikasi target audience-nya, dengan terlebih dahulu melakukan segmentasi

pasar untuk menentukan target audience-nya agar pesan promosi diterima

secara tepat.

2. Menentukan pesan, tujuan promosi adalah sebagai sarana, informasi,

membujuk, dan mengingatkan.

3. Mengembangkan pesan, umumnya dengan menggunakan model AIDA

(Attention = perhatian; Interest = tertarik; Desire = minat; dan Action =

melakukan tindakan). Akan tetapi semua tergantung pada seberapa baik

perusahaan jasa mengetahui keinginan pelanggan dan pelanggan

mempersepsikan pesan tersebut.

4. Memilih bauran komunikasi, meliputi penentuan yang tepat dari alat

komunikasi, yaitu personal communication dan non personal communication.

(Santoso, 2019)

3.3.5. Proses (Process)

Kotler dalam Sabran (2009:475), elemen process merupakan upaya

perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk memenuhi

kebutuhan dan keinginan pelanggannya. Untuk perusahaan jasa kerjasama antara

pemasaran dan operasional sangat penting dalam elemen process, terutama dalam

melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan. Karena jika dilihat dari sudut

Universitas Sumatera Utara


III-12

pandang konsumen, produk jasa dilihat dari bagaimana process jasa menghasilkan

fungsi.

Proses dalam jasa merupakan faktor utama dalam bauran pemasaran

jasa seperti pelanggan jasa akan sering merasakan sistem penyampaian jasa sebagai

bagian dari jasa itu sendiri. Selain itu keputusan dalam manajemen operasi adalah

sangat penting untuk suksesnya pemasaran jasa. Pada kenyataannya, koordinasi

yang terus-menerus antara pemasaran dan operasi adalah penting bagi suksesnya di

dalam banyak bisnis.

Seluruh aktivitas kerja adalah proses, proses melibatkan prosedur-

prosedur, tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme-mekanisme, aktivitas-aktivitas,

dan rutinitas-rutinitas dengan produk (barang atau jasa) disalurkan ke konsumen.

Identifikasi manajemen proses sebagai aktivitas terpisah adalah prasyarat bagi

perbaikan jasa. Pentingnya elemen proses ini khususnya dalam bisnis jasa

disebabkan oleh persediaan yang dapat disimpan. (Santoso, 2019)

3.3.6. Orang (People)

Dalam menyampaikan jasa adanya keterlibatan orang-orang secara

langsung dalam menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor

yang memegang peran penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur

people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau

operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan

pelanggan. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat penting dalan

Universitas Sumatera Utara


III-13

mempengaruhi kualitas pelayanan yang ditawarkan dan image perusahaan jasa

yang bersangkutan. Elemen people ini meliputi aspek sebagai berikut:

1. Service People

Dalam organisasi jasa, service people biasanya memegang jabatan ganda, yaitu

mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Dengan pelayanan yang unggul

(service excellence), cepat, ramah, teliti, dan akurat akan menciptakan

kepuasan dan kesetiaan ppelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan

meningkatkan nama baik perusahaan.

2. Customer

Faktor lain yang mempengaruhi adalah hubungan yang ada di antara para

konsumen. Konsumen dapat memberikan persepsi kepada konsumen lain,

tentang kualitas pelayanan yang pernah didapatnya dari perusahaan.

Keberhasilan dari pemasaran jasa berkaitan erat dengan seleksi, pelatihan,

motivasi, dan manajemen sumber daya manusia. Banyak contoh dari jasa-jasa

yang jatuh atau berhasil sebagai akibat dari tidak efisien atau efektifnya

pengelolaan manajemen sumber daya manusia. (Santoso, 2019)

3.3.7. Sarana Fisik (Physical Evidence)

Physical evidence ini merupakan suatu hal yang secara nyata turut

mempengaruhi keputusan pelanggan, untuk membeli dan menggunakan produk

jasa yang ditawarkan (Kotler, 2009:475). Unsur-unsur yang termasuk di dalam

physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik,

peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan

Universitas Sumatera Utara


III-14

dengan service yang diberikan seperti tiket, sampul, label, dan lain sebagainya.

Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual, aroma, suaram

tata ruang, dan lain-lain.

Dalam industri jasa, mengelola physical evidence merupakan strategi

yang penting dalam pemasaran jasa, dengan mencoba menggunakan unsur yang

tangible, untuk memperkuat arti atau nilai pokok intangible. Physical evidence

dalam perbankan lebih ditujukan kepada penampilan fisik sarana seperti kerapihan,

kebersihan, serta atmosfir (keadaan lingkungan sekitar) yang mempengaruhi seperti

kelancaran, dan penampilan petugas. (Santoso, 2019)

3.4. Studi Kelayakan

Studi kelayakan pada akhir-akhir ini telah banyak dikenal oleh

masyarakat, terutama masyarakat yang bergerak dalam bidang dunia usaha.

Bermacam-macam peluang dan kesempatan yang ada dalam kegiatan dunia usaha,

telah menuntut perlu adanya penilaian sejauh mana kegiatan/kesempatan tersebut

dapat memberikan manfaat (benefit) bisa diusahakan. Kegiatan untuk menilai

sejauh mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu kegiatan

usaha/proyek, disebut dengan studi kelayakan bisnis.

Dengan demikian studi kelayakan yang juga sering disebut dengan –

easibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan,

apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha/proyek yang direncakan.

Pengertian layak dalam penialaian ini adalah kemungkinan dari gagasan

usaha/proyek yang akan dilaksanakan memberikan benefit, baik dalam arti

Universitas Sumatera Utara


III-15

financial benefit maupun dalam arti social benefit. Layaknya suatu gagasan

usaha/proyek dalam arti social benefit tidak selalu menggambarkan layak dalam

arti financial benefit, hal ini tergantung dari segi penilaian yang dilakukan.

Proyek-proyek yang dinilai dari segi social benefit pada umumnya

adalah proyek-proyek yang benefit-nya dihitung/dinilai dari segi manfaat yang

diberikan proyek terhadap perkembangan perekonomian masyarakat secara

keseluruhan. Kegiatan usaha/proyek yang dinilai dari segi financial benefit adalah

usaha-usaha yang dinilai dari segi penanaman investasi/modal yang diberikan untuk

pelaksanaan usaha/proyek tersebut. (Ibrahim, 2003)

3.4.1. Sistematika Studi Kelayakan Bisnis

Studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang

direncanakan sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari

berbagai aspek. Dengan demikian, dalam menyusun sebuah studi kelayakan bisnis,

harus meliputi sekurang-kurangnya aspek-aspek sebagai berikut:

1. Pendahuluan

2. Aspek pasar dan pemasaran

3. Aspek teknis dan teknologis

4. Aspek organisasi dan manajemen

5. Aspek ekonomi dan keuangan

6. Kesimpulan dan rekomendasi serta lampiran-lampiran yang diperlukan.

(Ibrahim, 2003)

Universitas Sumatera Utara


III-16

3.4.1.1. Pendahuluan

Yang perlu diuraikan di dalam bab pendahuluan, antara lain latar

belakang masalah yang memberikan jawaban dari beberapa pertanyaan seperti

jenis-jenis kegiatan atau gagasan usaha/proyek yang akan direncanakan, alasan-

alasan dalam pemilihan gagasan usaha/proyek, serta manfaat apa saja yang dapat

diperoleh dengan adanya gagasan usaha/proyek tersebut.

Gagasan usaha/proyek yang disajikan juga dijelaskan, apakah dalam

bentuk usaha/proyek baru atau merupakan perluasan dari usaha/proyek yang telah

ada serta jenis produk yang dihasilkan. (Ibrahim, 2003)

3.4.1.2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Aspek pasar dan pemasaran adalah inti dari penyusunan studi

kelayakan. Kendatipun secara teknis telah menunjukkan hasil yang feasible untuk

dilaksanakan, tapi tidak ada artinya apabila tidak dibarengi dengan adanya

pemasaran dari produk yang dihasilkan. Oleh karenanya, dalam membicarakan

aspek pemasaran harus benar-benar diuraikan secara baik dan realistis baik

mengenai masa lalu maupun prospeknya di masa yang akan datang, serta melihat

bermacam-macam peluang dan kendala yang mungkin akan dihadapi.

Dalam uraian aspek pasar dan pemasaran, sekurang-kurangnya harus

melingkupi peluang pasar, perkembangan pasar, penetapan pangsa pasar, dan

langkah-langkah yang perlu dilakukan disamping kebijaksanaan yang diperlukan.

Untuk pembahasan dalam peluang pasar perlu disajikan angka-angka

permintaan dan penawaran di daerah pemasaran dari produk yang dihasilkan pada

Universitas Sumatera Utara


III-17

masa lalu (trend perkembangan permintaan) dan membuat perkiraan perkembangan

permintaan terhadap produk yang direncanakan di masa yang akan datang.

Demikian pula, harus diuraikan mengenai kendala-kendala yang dihadapi dalam

pemasaran, seperti pesaing, kekuatan dan kelemahannya, serta menguraikan

keunggulan-keunggulan dari usaha yang direncanakan.

Penentuan market space (peluang pasar) dan masket share (peluang

yang dapat dimanfaatkan) merupakan penentuan pangsa pasar yang didasarkan

pada proyeksi permintaan dan penawaran. Dalam kebijakan pemasaran, juga

ditentukan harga pokok dari produk yang dihasilkan yang dihitung berdasarkan

pada biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Berdasarkan perhitungan ini, ditentukan pula harga jual dengan menetapkan

persentase keuntungan yang didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan yang

diperlukan.

Dalam aspek pasar dan pemasaran perlu juga diuraikan mengenai

program dan tekniks pemasaran, baik mengenai cara pendistribusian produk yang

dihasilkan, cara promosi, pengangkutan, penjualan, pergudangan, sistem

pembayaran, dan lain-lain yang dianggap perlu. (Ibrahim, 2003)

3.4.1.3. Aspek Teknis dan Teknologis

Aspek teknis dan teknologis dibahas setelah usaha/proyek tersebut

dinilai layak dari aspek pemasaran. Faktor-faktor yang perlu diuraikan adalah yang

menyangkut lokasi usaha/proyek yang direncanakan, sumber bahan baku, jenis

Universitas Sumatera Utara


III-18

teknologi yang digunakan, kapasitas produksi, jenis dan jumlah investasi yang

diperlukan disamping membuat rencana produksi selama umur ekonomis proyek.

Pemilihan terhadap jenis teknologi yang digunakan juga perlu

dijelaskan, baik mengenai jenis, jumlah dan ukuran bila diperlukan serta alasan-

alasan dalam pemilihan, dihubungkan dengan masalah yang dihadapi disamping

investasi lainnya.

Dalam aspek teknis produksi, perlu juga dibuat rencana produksi pada

setiap tahun selama umur ekonomis proyek yang didasarkan pada peluang pasar,

kapasitas produksi, serta penyusunan keperluan kegiatan secara teknis. (Ibrahim,

2003)

3.4.1.4. Aspek Organisasi dan Manajemen

Dalam aspek organisasi dan manajemen, yang perlu diuraikan adalah

bentuk kegiatan dan cara pengelolaan dari gagasan usaha/proyek yang

direncanakan secara efisien. Apabila bentuk dan sistem pengelolaan telah dapat

ditentukan secara teknis (jenis pekerjaan yang diperlukan) dan berdasarkan pada

kegiatan usaha, disusun bentuk struktur organisasi yang cocok dan sesuai untuk

menjalankan kegiatan tersebut. Berdasarkan pada struktur organisasi yang

ditetapkan, kemudian ditentukan jumlah tenaga kerja serta keahlian yang

diperlukan. (Ibrahim, 2003)

Departemen-departemen suatu organissai secara formal dapat distruktur

berdasarkan tiga macam cara, yakni distruktur berdasarkan:

Universitas Sumatera Utara


III-19

1. Fungsi (Struktur Organisasi Fungsional)

Organisasi-organisasi yang distruktur berdasarkan fungsi menyatukan dalam

satu departemen, semua pihak yang terlibat pada aktivitas tertentu atau

berbagai macam aktivitas yang berkaitan satu sama lain.

Presiden

Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden


Produksi Pemasaran Keuangan SDM

Sumber: Winardi, J. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. 2003. hlm.98.

Gambar 3.1. Struktur Organisasi Fungsional

2. Produk Pasar (Struktur Organisasi Produk/Pasar)

Organisasi yang distruktur berdasarkan produk atau pasar, yang sering pula

dinamakan orang organisasi berdasarkan divisi, menyatukan dalam sebuah unit

kerja, semua pihak yang terlibat dalam bidang produksi dan pemasaran sesuatu

produk, atau kelompok produk yang berkaitan satu sama lain. Ini disatukan

pada wilayah geografis tertentu atau yang berhubungan dengan tipe pelanggan

tertentu.

Presiden

Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden Wakil Presiden


Produksi Pemasaran Keuangan SDM

Manajer Umum Manajer Umum Manajer Umum


Produk-produk Produk-produk Produk-produk
Farmasi Real Estate Pribadi

Sumber: Winardi, J. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. 2003. hlm.105.

Gambar 3.2. Struktur Organisasi Produk/Pasar

Universitas Sumatera Utara


III-20

3. Matriks (Struktur Organisasi Matriks)

Pada organisasi matriks, terdapat dua macam tipe desain secara simultan.

Departemen-departemen fungsi permanen, memiliki otoritas bagi performa

dan standar-standar professional unit-unit mereka. Diciptakan pula tim-tim

proyek sesuai kebutuhan untuk melaksanakan program-program spesifik.

Anggota-anggota tim tersebut diambil dari berbagai departemen fungsional.

Mereka bertanggungjawab terhadap seorang manajer proyek. Manajer proyek

bertanggung jawab secara keseluruhan terhadap hasil pekerjaan tim tersebut.

(Winardi, 2003)

Perusahaan X

Divisi Produk Divisi Produk Divisi Produk Divisi Produk


Otomotif Otomotif Kelistrikan Angkasa Luar Kimia

Alokasi Sumber Daya Penghubung Pasar

Bantuan Fungsional kepada Proyek-proyek

Fasilitas Enjinering Bahan dan SDM dan


Administrasi
Produksi dan Riset Pembelian Keamanan

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Produksi Enjinering Bahan- Personalia Akunting
bahan

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Produksi Enjinering Bahan- Personalia Akunting
bahan

Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok Kelompok


Produksi Enjinering Bahan- Personalia Akunting
bahan

Operasi-operasi garis performa arus pekerjaan

Sumber: Winardi, J. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. 2003. hlm.110.

Gambar 3.3. Struktur Organisasi Matriks

Universitas Sumatera Utara


III-21

3.4.1.5. Aspek Ekonomi dan Keuangan

Aspek ekonomi dan keuangan yang perlu dibahas, antara lain

menyangkut dengan perkiraan biaya investasi, perkiraan biaya operasi dan

pemeliharaan, kebutuhan modal kerja, sumber pembiayaan, perkiraan pendapatan,

perhitungan kriteria investasi. Selain perhitungan ini, juga perlu ditampilkan

perhitungan break even point beserta pay back period, proyeksi laba/rugi, proyeksi

aliran kas dan dampak proyek terhadap perekonomian masyarakat secara

keseluruhan.

1. Perkiraan Investasi

Jumlah dan jenis investasi apa saja yang diperlukan dalam rencana kegiatan

usaha/proyek yang akan dikerjakan harus jelas. Harga dari masing-masing

investasi sedapat mungkin harus sesuai dengan harga pada saat pengadaan

investasi sehingga tidak terjadi penyimpangan dalam perhitungan.

2. Biaya Operasi dan Pemeliharaan

Biaya operasi dan pemeliharaan terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya

tidak tetap (variable cost). Perhitungan biaya ini harus disusun dan dihitung

sedemikian rupa sehingga tidak ada unsur biaya yang tertinggal. Hal ini sangat

perlu karena keadaan ini akan mempengaruhi perhitungan analisis kriteria

investasi yang digunakan sebagai indikator dalam menentukan feasible

tidaknya gagasan usaha/proyek yang akan dikembangkan.

Biaya tetap terdiri dari gaji karyawan tetap, bunga bank, pengembalian pokok

pinjaman, penyusutan, asuransi, dan biaya tetap lainnya yang harus dapat

Universitas Sumatera Utara


III-22

ditentukan besarnya setiap tahun selama umur ekonomis dari proyek/usaha

yang direncanakan.

Biaya tidak tetap terdiri dari biaya bahan baku, biaya upah tenaga kerja

langsung, biaya bahan bakar, biaya pengangkutan, sewa gedung, dan lain

sebagainya. Dalam membuat biaya ini hendaknya dibuat suatu rekapitulasi

biaya, baik biaya tetap maupun biaya tidak tetap dalam sebuah tabel.

3. Sumber Pembiayaan

Sumber pembiayaan, baik biaya investasi maupun modal kerja harus

direncanakan secara jelas dan terperinci. Dalam hal ini harus dapat ditentukan

komposisi modal secara jelas, berapa persen sumber modal yang berasal dari

pengusaha/investor maupun saham, dan berapa persen pula yang berasal dari

pinjaman luar (kredit).

4. Perkiraan Pendapatan

Perkiraan benefit dalam bentuk finansial direncanakan sesuai dengan rencana

produksi dan rencana penjualan. Bentuk penerimaan ini dapat digolongkan atas

dua bagian, yaitu penerimaan yang berasal dari hasil penjualan barang-barang

yang diproses dan penerimaan yang berasal dari luar barang-barang yang

diproses.

Penerimaan yang berasal dari luar kegiatan usaha tapi berhubungan dengan

adanya kehiatan usaha, seperti penerimaan dalam bentuk bonus karena

pembelian barang-barang kebutuhan kehiatan usaha, penerimaan bunga bank,

scrap value (nilai sisa aset), dan penerimaan lainnya seperti sewa gedung, sewa

kendaraan, dan lain sebagainya bila ada.

Universitas Sumatera Utara


III-23

5. Analisis Kriteria Investasi

Analisis kriteria investasi yang dimaksudkan disini adalah mengadakan

perhitungan mengenai feasible atau tidaknya suatu usaha/proyek yang

dikembangkan dilihati dari segi kriteria investasi. Analisis ini sangat

diperlukan apabila usaha yang sedang direncanakan dalam bentuk jenis

kegiatan produksi, sekurang-kurangnya dilihat dari segi Net Present Value

(NPV), Internal Rate of Return (IRR), maupun Net Benefit Cost Ratio (Net

B/C).

6. Break Even Point dan Pay Back Period

Break even point adalah suatu tingkat produksi dimana total revenue sama

dengan total cost (TR=TC). Tingkat BEP ini dapat dilihat dari 3 bagian, antara

lain dari segi jumlah produksi, lamanya waktu pengembalian biaya, dan jumlah

biaya yang dikeluarkan. Tingkat BEP dilihat dari jumlah produksi untuk

mengetahui jumlah produksi yang dapat menghasilkan profit. Dalam analisis

ini juga perlu dihitung jumlah produksi yang dapat menghasilkan maximum

profit (MR=MC) sebagai indikator bagi pengusaha dalam menjalankan

produksi nantinya.

Tingkat BEP dilihat dari segi waktu, maksudnya untuk mengetahui berapa

lama usaha/proyek yang direncakan baru dapat menutupi segala biaya yang

dikeluarkan. Ukuran ini sangat penting untuk diketahui, karena terlalu lama

waktu mengembalikan total biaya belum tentu layak bagi semua

pengusaha/investor kendatipun usaha ini feasible untuk dikembangkan.

Universitas Sumatera Utara


III-24

Dilihat dari segi jumlah biaya yang dikeluarkan, maksudnya berapa biaya yang

dikeluarkan baru berada dalam keadaan BEP. Semakin cepat usaha/proyek

tersebut dapat mengembalikan investasi, semakin baik kegiatan usaha/proyek

karena jumlah investasi yang dikembalikan dapat digunakan pada

usaha/proyek lain yang dapat menghasilkan benefit baru. Demikian pula

dengan cepatnya pengembalian investasi, semakin mudah dalam penggantian

aset baru dengan menggunakan teknologi yang lebih baru.

7. Proyeksi Laba/Rugi dan Aliran Kas

Proyeksi laba/rugi dan aliran kas dibentuk dalam jangka waktu tertentu untuk

melihat prospek keuangan dari usaha/proyek yang direncanakan. Dengan

adanya proyeksi laba/rugi dan aliran kas dapat diketahui posisi keuangan di

masa yang akan datang, disamping itu dapat digunakan sebagai pedoman/

indikator bagi pengusaha dalam menjalankan usaha/proyek. (Ibrahim, 2003)

3.4.1.6. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan yang perlu diuraikan dari hasil pembahasan sebelumnya

adalah apakah gagasan usaha/proyek yang direncanakan ini feasible atau tidak

dilihat dari berbagai aspek, terutama dari segi aspek marketing dan aspek keuangan.

Dalam kesimpulan ini dicantumkan angka-angka yang mendukung dari statement

yang dikemukakan.

Rekomendasi yang dimaksudkan disini adalah suatu rekom yang

diberikan oleh penyusun studi kelayakan yang dapat ditunjukkan pada siapa saja

yang berhubungan dengan penanganan proyek, baik pada lembaga perbankan

Universitas Sumatera Utara


III-25

sebagai sumber dana maupun pada pemerintah yang memberikan izin usaha dari

pendirian proyek, dan lain sebagainya. Rekomendasi yang diberikan oleh penyusun

studi kelayakan adalah berdasarkan pada hasil perhitungan dan penilaian. (Ibrahim,

2003)

3.4.2. Perhitungan dan Penilaian Kriteria Investasi

Tujuan dari perhitungan kriteria investasi adalah untuk mengetahui

sejauh mana gagasan usaha/proyek yang direncanakan dapat memberikan manfaat

(benefit), baik dilihat dari financial benefit maupun social benefit. Hasil

perhitungan kriteria investasi merupakan indikator dari modal yang diinvestasikan,

yaitu perbandingan antara total benefit yang diterima dengan total biaya yang

dikeluarkan dalam bentuk present value selama umur ekonomis proyek.

Apabila hasil perhitungan telah menunjukkan feasible (layak),

pelaksanaannya akan jarang mengalami kegagalan. Kegagalan hanya terjadi karena

faktor-faktor uncontrolable seperti bencana alam, peraturan pemerintah, disamping

data yang digunakan tidak relevan. Dalam pengertian evaluasi proyek, feasible

adalah memberikan indikasi bahwa proyek tersebut telah termasuk dalam urutan

prioritas untuk dikerjakan karena proyek tersebut layak, sesuai dengan analisis

proyek. Pelaksanaan proyek sangat tergantung pada kemampuan investasi yang

tersedia.

Berdasarkan pada uraian di atas, keputusan yang timbul dari hasil

analisa proyek secara umum dapat digolongkan atas tiga bagian, yaitu:

Universitas Sumatera Utara


III-26

1. Menerima atau mengolah proyek.

2. Memilih satu atau beberapa proyek yang paling layak untuk dikerjakan.

3. Menetapkan skala prioritas dari proyek yang layak.

Kebenaran dari hasil pehitungan sangat tergantung pada data atau

informasi yang digunakan, oleh karenanya dalam menggunakan data harus benar-

benar teliti sehingga tidak terjadi kesalahan dalam hasil perhitungan maupun

keputusan. (Ibrahim, 2003)

3.4.2.1. Net Present Value (NPV)

Net present value adalah kriteria investasi yang banyak digunakan

dalam mengukur apakah suatu proyek feasible atau tidak. Perhitungan NPV

merupakan net benefit yang telah didiskon dengan menggunakan social oppotunity

cost of capital (SOCC) sebagai discount factor. Secara singkat, formula untuk NPV

adalah sebagai berikut.


n

NPV = ∑ NBi ( 1 + i )-n


i=1

atau
n
NBi
NPV = ∑
( 1 + i )n
i=1

atau
n n

NPV = ∑ B ̅i = ∑ N B
̅i - C ̅i
i=1 i=1

Dimana : NB = Net Benefit = Benefit – Cost

C = Biaya Investasi + Biaya Operasi

Universitas Sumatera Utara


III-27

̅
B = Benefit yang telah didiskon

̅
C = Cost yang telah didiskon

i = Discount Factor

n = Tahun (Waktu)

Apabila hasil perhitungan net present value lebih besar daru nol

(NPV > 0), dikatakan usaha/proyek tersebut feasible (layak) untuk dilaksanakan

dan jika lebih kecil dari nol (NPV < 0) tidak layak untuk dilaksanakan. Apabila

hasil perhitungan net present value sama dengan nol (NPV = 0) ini berarti proyek

tersebut berada dalam keadaan break even point (BEP) dimana TR = TC dalam

bentuk present value.

Untuk menghitung NPV dalam sebuah usaha/proyek, diperlukan data

tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi dan biaya pemeliharaan serta

perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan. (Ibrahim, 2003)

3.4.2.2. Internal Rate of Return (IRR)

IRR atau internal rate return adalah suatu tingkat discount rate yang

menghasilkan net present value sama dengan nol (NPV = 0). Dengan demikian

apabila hasil perhitungan IRR lebih besar dari social opportunity cost of capital

(IRR > SOCC) dikatakan usaha/proyek tersebut feasible, apabila sama dengan

dengan (IRR = SOCC) berarti pulang pokok atau break even point (BEP) dan

apabilah dibawah (IRR < SOCC) maka usaha/proyek tersebut tidak layak.

Untuk menentukan besarnya nilai IRR harus dihitung nilai NPV1 dan

nilai NPV2 dengan cara coba-coba atau biasa dikenal dengan trial and error.

Universitas Sumatera Utara


III-28

Apabila nilai NPV1 telah menunjukkan angka positif maka discount factor yang

kedua harus lebih besar dari SOCC dan sebaliknya apabila nilai NPV1 menunjukkan

angka negatif maka discount factor yang kedua berada di bawah SOCC atau

discount factor. Formula untuk IRR dapat dirumuskan sebagai berikut.

NPV1
IRR = i1 + × (i2 - i1 )
(NPV1 - NPV2 )

Dimana : i1 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV1

i2 = tingkat discount rate yang menghasilkan NPV2. (Ibrahim, 2003)

3.4.2.3. Profitability Ratio (PR)

Profitability ratio merupakan suatu rasio perbandingan antara selisih

benefit dengan biaya operasi dan pemeliharaan dibanding dengan jumlah investasi.

Nilai dari masing-masing variabel dalam bentuk present value atau nilai yang telah

didiskon dengan discount factor dari social opportunity cost of capital (SOCC)

yang berlaku dalam masyarakat, dapat ditulis sebagai berikut.

∑ni=1 B
̅ i - ∑ni=1 O M
̅i
PR =
∑ni=1 Ii̅

Untuk ukuran yang digunakan dalam hasil perhitungan PR sama dengan

rasio sebelumnya, apabila PR > 1 maka usaha/proyek layak (feasible), apabila

PR < 1 maka usaha/proyek tidak layak, dan PR = 1 maka usaha/proyek dalam

keadaan BEP. (Ibrahim, 2003)

Universitas Sumatera Utara


III-29

3.4.2.4. Pay Back Period (PBP)

Pay back period adalah jangka waktu tertentu yang menunjukkan

terjadinya arus penerimaan (cash in flows) secara kumulatif sama dengan jumlah

investasi dalam bentuk present value. Analisis PBP dalam studi kelayakan perlu

juga ditampilkan untuk mengetahui berapa lama usaha/proyek yang dikerjakan baru

dapat mengembalikan investasi. Semakin cepat dalam pengembalian biaya

investasi sebuah proyek, maka semakin baik proyek tersebut karena semakin lancar

perputaran modal.

∑ni=1 Ii̅ - ∑ni=1 B


̅ icp-1
PBP = Tp-1 +
̅p
B

Dimana : PBP = Pay Back Period

Tp-1 = Tahun sebelum terdapat PBP

I̅i = Jumlah investasi yang telah didiskon

̅ icp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon sebelum PBP


B

̅p
B = Jumlah benefit pada PBP berada. (Ibrahim, 2003)

3.4.2.5. Break Even Point (BEP)

Break even point adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama

dengan total cost (TR = TC). Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek,

terjadinya BEP tergantung pada lama arus penerimaan sebuah proyek dapat

menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya.

Formula yang digunakan untuk menghitung BEP yang menunjukkan

waktu pengembalian total cost adalah sebagai berikut.

Universitas Sumatera Utara


III-30

∑ni=1 ̅̅̅̅
TCi - ∑ni=1 B
̅ icp-1
BEP = Tp-1 +
̅p
B

Dimana : BEP = Break Even Point

Tp-1 = Tahun sebelum terdapat BEP

̅̅̅̅
TCi = Jumlah total cost yang telah didiskon

̅ icp-1 = Jumlah benefit yang telah didiskon sebelum BEP


B

̅p
B = Jumlah benefit pada BEP berada

Formula yang digunakan untuk mengetahui jumlah produksi dalam

keadaan BEP dimana TR = TC dapat dilihat dari uraian berikut.

TR = p × q dan TC = a + bq

TR = TC  pq = a + bq

pq - bq = a  q (p - b) = a

q = a / (p - b)
a
BEP (Q) =
(p - b)

Untuk menghitung BEP dalam rupiah adalah mengalikan dengan harga

per unit produksi. Apabila nilai fixed cost dan variable cost per unit tidak diketahui,

dapat diselesaikan dengan persamaan regresi.


a
BEP (Rp) =
(1 - b⁄p)

Dimana : a = fixed cost (biaya tetap)

b = variable cost per unit

p = harga per unit

q = jumlah produksi. (Ibrahim, 2003)

Universitas Sumatera Utara


III-31

3.4.3. Depresiasi

Kemampuan dari mesin ataupun benda lainnya yang digunakan akan

menurun secara perlahan-lahan tetapi pasti. Kenyataannya, umur ekonomis suatu

mesin akan tergantung kepada beberapa faktor antara lain: rencana teknis mesin

waktu dibuat, frekuensi penggunaan maupun pemeliharaan mesin. Bila umur

ekonomis suatu mesin sudah dilampaui, mesin tersebut umumnya mengalami

gangguan seperti frekuensi kerusakan bertambah tinggi yang mengakibatkan

naiknya ongkos pemeliharaan mesin, menurunnya kapasitas produksi dan bahkan

kemungkinan kualitas produksi menjadi di luar standar.

Fungsi dari depresiasi terutama adalah menabung sejumlah uang untuk

dapat membeli peralatan atau mesin yang baru di kemudian hari. Dengan demikian

depresiasi dapat dikatakan:

1. Merupakan sebagian biaya tahunan dalam perhitungan biaya eksplorasi atau

pabrik untuk membentuk harga pokok.

2. Merupakan dana yang ditabung untuk mengembalikan investasi.

3. Merupakan penerimaan sejumlah uang yang tidak dikenakan pajak bila ditinjau

dari segi pembayaran pajak.

Adakalanya mesin sudah sampai umur ekonomisnya tapi masih

mempunyai nilai/harga. Nilai mesin itu disebut nilai akhir (salvage value).

(Ginting, 2017)

Universitas Sumatera Utara


III-32

3.4.3.1. Metode Perhitungan Depresiasi

Metode perhitungan depresiasi yang umum digunakan adalah metode

akuntansi. Metode tersebut didasarkan kepada nilai yang tetap dari semua asset.

Tujuan utama pemakaian metode akuntansi adalah untuk penenetapan pajak.

Notasi-notasi yang digunakan dalam perhitungan depresiasi adalah

sebagai berikut:

n = umur ekonomis peralatan

P = harga awal peralatan

d = depresiasi tahunan

i = bunga uang

L = harga akhir (salvage value)

BVx = Book Value pada tahun ke-x (x<n)

Dx = jumlah depresiasi sampai umur alat ke-x tahun

F = harga akhir peralatan

Metode perhitungan depresiasi terdiri dari:

1. Straight line method (metode garis lurus)

Perhitungan depresiasi dengan straight line method mengasumsikan bahwa

nilai dari asset menurun dengan kecepatan yang konstan. Jadi, depresiasi

straight line method berbanding lurus dengan umur peralatan.

P-L
d=
n

X(P-L)
Dx =
n

Dx = Xd

Universitas Sumatera Utara


III-33

BVx= P - Dx

2. Declining balance method (metode saldo menurun)

Metode depresiasi dengan persentase tetap mengasumsikan bahwa asset

menurun nilainya dengan kecepatan yang lebih cepat pada kondisi awal.

Dengan metode ini suatu persentase yang tetap dikalikan dengan nilai buku

asset pada awal tahun untuk menentukan nilai depresiasi tahun itu.

Dt = R × BVt-1

BVt = BVt-1 - Dt

3. Sum of the years digits method (metode jumlah digit)

Sum of the years digits method mengasumsi bahwa nilai dari asset menurun

pada tingkat yang lebih rendah.

n-t+1
dt = (n + 1) (P-F)
n
2

Perhitungan dengan sum of the years digit method dapat dirumuskan sebagai

berikut:

n (n + 1)
Jumlah tahun: ∑nj=1 j =
2

Dengan metode ini depresiasi akan lebih besar pada tahun-tahun awal

pemakaian. Jadi depresiasi menurun sejalan dengan waktu. Metode ini

digunakan dalam praktek karena tingkat harga depresiasi menghasilkan suatu

kurva nilai waktu yang mendekati penurunan dalam nilai sebagian besar

kelompok asset.

Universitas Sumatera Utara


III-34

4. Sinking fund method (metode dana lunas)

Pada metode dana lunas besarnya depresiasi diasumsikan sebagai sejumlah

dana ditanamkan atau ditabung pada tiap akhir tahun dari umur asset. Jumlah

dana yang ditabung dengan sinking fund setiap tahun adalah sebagai berikut:

D = (P - L) (A/F, 1%, n)

5. Service output method (metode hasil layanan)

Dalam beberapa kasus, tidak mungkin disarankan untuk mengasumsikan

modal dikembalikan sesuai dengan suatu teori nilai waktu seperti

pertimbangan-pertimbangan sebelumnya. Suatu alternatif yang diambil adalah

dengan mengasumsikan bahwa depresiasi terjadi didasarkan pada pelayanan

tanpa memandang umur asset.

Modal yang tidak didepresiasikan pada tiap akhir tahun adalah suatu fungsi

jumlah feet dari penggalian parit sepanjang tahun. Jika misalnya 300.000 ft

parit pipa saluran digali sepanjang tahun pertama, modal yang tidak

didepresiasi yang seimbang pada akhir tahun akan menjadi $11.000 – 300.000

($0,006933) = $8,920,10. Analisa ini akan diulangi pada tiap akhir tahun.

6. Machine hour method (metode jam kerja)

Secara umum jam kerja orang (machine hour) sebuah pabrik adalah 40

jam/minggu. Oleh sebab itu jam kerja mesin yang ideal adalah mengikuti jam

kerja orang.

Bila dianggap satu tahun = 52 minggu, maka jam kerja mesin/tahun adalah 52

minggu × 40 jam/minggu = 2.080 jam atau ±2.000 jam. Pada kenyataannya

jam kerja mesin lebih sering daripada 2.000 jam/tahun. Dalam hal demikian,

Universitas Sumatera Utara


III-35

faktor depresiasi diasumsikan dengan rasio persentasi yang jumlahnya sama

dengan angka terakhir dari umur alat. (Ginting, 2017)

3.5. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Mobile

Carwash di Kota Bandung” oleh Reza Fiqhi Lazuardi, dkk. pada tahun 2014

bertujuan untuk merencanakan agar usaha yang akan dibangun memiliki resiko

yang minimum diantaranya perlu diadakan suatu studi kelayakan yang meliputi

aspek pasar, aspek teknik, aspek legal, aspek sumber daya manusia, dan aspek

finansial. Berdasarkan hasil dari kelayakan lima aspek penelitian dan perhitungan

analisis sensitivitas yang sudah dilakukan maka usaha Mobile Carwash layak untuk

dilaksanakan. (Lazuardi, dkk., 2014)

Penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Kelayakan Finansial

Budidaya Intensif Tanaman Pala di Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus”

oleh Dwi Apriliansyah Astanu, dkk. pada tahun 2013 bertujuan untuk menganalisis

kelayakan finansial usaha tani pala intensif dan melihat pengaruh kenaikan biaya

produksi, penurunan produksi, penurunan harga output terhadap kelayakan

finansial, serta menganalisis kelayakan aspek budidaya, aspek teknis, dan aspek

pasar dari budidaya intensif tanaman pala di Kecamatan Tanggamus. Berdasarkan

hasil analisis studi kelayakan, maka usaha tani pala intensif dapat dinyatakan layak.

(Astanu, dkk., 2015)

Penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Kelayakan Usaha Steak

Cafe di Kota Pekanbaru” oleh Wahyu Iskandar, dkk. pada tahun 2015 bertujuan

Universitas Sumatera Utara


III-36

untuk mengetahui kelayakan pendirian usaha steak cafe berdasarkan lima aspek

kelayakan yaitu aspek pasar, aspek teknik, aspek legal dan lingkungan, aspek

sumber daya, dan aspek finansial. Berdasarkan hasil analisis studi kelayakan, maka

usaha steak cafe dapat dinyatakan layak, karena semua aspek yang dianalisis

dinyatakan layak. (Iskandar, dkk., 2015)

Penelitian terdahulu yang berjudul “Analisis Studi Kelayakan Usaha

Pendirian Home Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat ‘Cozy’

Kademangan Blitar” oleh Abidatul Afiyah, dkk. pada tahun 2015 bertujuan untuk

mengetahui tingkat kelayakan investasi dalam pendirian Home Industry Cokelat

‘Cozy’. Berdasarkan hasil analisis studi kelayakan, maka usaha Home Industry

Cokelat ‘Cozy dapat dinyatakan layak. (Afiyah, dkk., 2015)

Penelitian terdahulu yang berjudul “Business Plan Cafe Ludos” oleh

Ishak Hendradiarta Gunawan pada tahun 2014 bertujuan untuk mengevaluasi segala

aspek dari kelayakan bisnis Cafe Ludos. Berdasarkan hasil studi kelayakan bussines

plan ini dapat dinyatakan layak. (Gunawan, 2014)

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB IV

METODOLOGI DAN RANCANGAN PENELITIAN

4.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif.

4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kota Medan tepatnya di Jalan Pancing,

Kecamatan Medan Tembung. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan September

2019 s.d. Juli 2020.

4.3. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah usaha Coffee Shop Komit.

4.4. Variabel Penelitian

Variabel yang terdapat dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu:

1. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kelayakan usaha Coffee Shop

Komit.

2. Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini antara lain aspek hukum, aspek sosial

dan lingkungan, aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek

organisasi dan manajemen, serta aspek finasial

IV-1

Universitas Sumatera Utara


IV-2

4.5. Kerangka Konseptual Penelitian

Kerangka konseptual penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.1.

Aspek Hukum

Aspek Sosial dan Lingkungan

Aspek Pasar dan Pemasaran


Kelayakan Usaha
Coffee Shop Komit
Aspek Teknis dan Teknologis

Aspek Organisasi dan Manajemen

Aspek Finansial

Sumber: Pengolahan Data.

Gambar 4.1. Kerangka Konseptual Penelitian

4.6. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah:

1. Observasi langsung guna melihat aktivitas konsumen di daerah Jalan Pancing.

2. Pengumpulan data primer yaitu perkiraan investasi, biaya operasional, sumber

pembiayaan, dan perkiraan pendapatan usaha Coffee Shop Komit.

3. Pengumpulan data sekunder yaitu referensi harga modal dan investasi

perancangan usaha Coffee Shop Komit.

4.7. Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data pada penelitian ini adalah menganalisis usaha

Coffee Shop Komit yang mencakup aspek hukum, aspek sosial dan lingkungan,

aspek pasar dan pemasaran, aspek teknis dan teknologis, serta aspek finansial.

Universitas Sumatera Utara


IV-3

4.8. Metode Analisis Data

Metode analisis data pada penelitian ini adalah:

1. Menganalisis aspek hukum perancangan usaha Coffee Shop Komit, antara lain

segala perizinan pendirian usaha.

2. Menganalisis aspek sosial dan lingkungan perancangan usaha Coffee Shop

Komit, antara lain dampak sosial dan dampak lingkungan Coffee Shop Komit

terhadap sekitar.

3. Menganalisis aspek pasar dan pemasaran perancangan usaha Coffee Shop

Komit, antara lain strategi STP (segmenting, targeting, positioning) dan

marketing mix 7P (product, price, place, promotion, process, people,

packaging).

4. Menganalisis aspek teknis dan teknologis perancangan usaha Coffee Shop

Komit, antara lain teknis pelaksanaan dan teknologi peralatan yang digunakan.

5. Menganalisis aspek organisasi dan manajemen perancangan usaha Coffee Shop

Komit, antara lain struktur organisasi serta tugas dan tanggung jawab masing-

masing jabatan.

6. Menganalisis aspek finansial perancangan usaha Coffee Shop Komit, antara

lain perkiraan investasi, biaya operasional, sumber pembiayaan, perkiraan

pendapatan, analisis kriteria investasi dan semua biaya yang digunakan dalam

semua aspek.

Universitas Sumatera Utara


IV-4

4.9. Tahapan Penelitian

Tahapan-tahapan yang dilakukan pada penelitian ini dapat dilihat pada

Gambar 4.2.

Studi Pendahuluan

Desain Studi Kelayakan

Pengumpulan Data

Analisis Kelayakan Usaha

Aspek Finansial

Layak Tidak Layak

Rekomendasi

Sumber : Pengolahan Data.

Gambar 4.2. Tahapan Penelitian

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB V

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

5.1. Aspek Hukum

5.1.1. Persyaratan Izin Usaha Coffee Shop Komit

Izin usaha merupakan acuan aturan untuk mendirikan usaha.

Pembuatan data izin usaha Coffee Shop Komit sebagai perusahaan perorangan. Izin

usaha yang diperlukan Coffee Shop Komit dapat dilihat pada Tabel 5.1.

Tabel 5.1. Data Izin Usaha Coffee Shop Komit

No. Izin Usaha Syarat


1. Surat Izin Usaha a. Fotokopi KTP pemilik/penanggung jawab usaha.
b. Surat pernyataan dari pemohon tentang lokasi
usaha.
c. Foto diri terbaru pemilik/penanggung jawab
usaha ukuran 3×4 sebanyak 2 (dua) lembar.
2. NPWP a. Sesuai peraturan dinas perpajakan.
Sumber: Pengumpulan Data.

5.1.2. Peraturan Perpajakan

Peraturan tentang perpajakan diatur dalam UU Nomor 36 Tahun 2008

tentang Perubahan Keempat atas UU Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak

Penghasilan.

5.1.2.1. Pajak Penghasilan

Tarif pajak pribadi dalam negeri berdasarkan UU Nomor 36 Tahun

2008 dapat dilihat pada Tabel 5.2.

V-1

Universitas Sumatera Utara


V-2

Tabel 5.2. Tarif Pajak Penghasilan

Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif Pajak


Rp 0 sampai dengan Rp50.000.000 5%
> Rp50.000.000 sampai dengan Rp250.000.000 15%
> Rp250.000.000 sampai dengan Rp500.000.000 25%
> Rp500.000.000 30%
Sumber: Pengumpulan Data.

5.1.3. Upah Minimum Kerja

Penetapan Upah Minimum Kerja (UMK) berdasarkan pada Peraturan

Pemerintah (PP) Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan; Peraturan Menteri

Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 15 Tahun 2018 tentang Upah Minimum; dan

Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 21 Tahun 2016 tentang

Kebutuhan Hidup Layak.

Adapun besaran yang ditentukan untuk UMP Sumatera Utara per tahun

2020 sebesar Rp2.499.000, sedangkan UMK Medan per tahun 2020 sebesar

Rp3.222.000.

5.2. Aspek Pasar dan Pemasaran

Konsep pemasaran yang digunakan berfokus dari pasar berdasarkan

kebutuhan konsumen, lalu menyesuaikan dengan keinginan pelanggan untuk

mendapatkan keuntungan serta mencapai kepuasan pelanggan.

Universitas Sumatera Utara


V-3

5.2.1. Segmentasi, Target dan Posisi Pasar

5.2.1.1. Segmentasi Pasar (Segmenting)

Coffee Shop Komit menggunakan segmentasi pasar yang berdasarkan

aspek geografis dan aspek demografis. Segmentasi berdasarkan aspek geografis

yaitu kecamatan Medan Tembung, kecamatan Medan Area, kecamatan Medan

Perjuangan. Segmentasi aspek demografis yaitu mahasiswa dan pekerja.

5.2.1.2. Target Pasar (Targeting)

Target pasar Coffee Shop Komit adalah mahasiswa perguruan tinggi

yang berada di sekitar kecamatan Medan Tembung.

5.2.1.3. Posisi Pasar (Positioning)

Posisi pasar Coffee Shop Komit menggunakan konsep back to

traditional, yaitu menyajikan nuansa kafe bertemakan tradisional memadukan

ornamen kayudan hiasan tradisional. Serta didukung fasilitas full wi-fi dan full

charging area dengan harga yang terjangkau oleh mahasiswa sekitar lokasi usaha.

5.2.1.4. Potential Customer

Perkiraan potensi permintaan pasar (demand) yang akan didapat Coffee

Shop Komit mempertimbangkan beberapa aspek meliputi jumlah populasi

segmentasi pasar dan supply beberapa pesaing di sekitar Coffee Shop Komit.

Analisis pesaing dapat dilihat pada Tabel 5.3.

Universitas Sumatera Utara


V-4

Tabel 5.3. Analisis Pesaing Coffee Shop Komit

Demand Jam Kisaran Harga


Nama Pesaing Value Added
/Hari Operasional Jual/Menu
Wi-fi, outdoor,
Warkop Anugerah 450 menu 24 Jam Rp9.000-Rp35.000
luas.
Wi-fi, semi
Kampus Coffee 220 menu 10.00-23.00 Rp10.000-Rp28.000
Outdoor, AC.
Warung Kudeta 200 menu Wi-fi, indoor, AC 13.00-02.00 Rp15.000-Rp120.000
Wi-fi, indoor, live
B-One Caffee 150 menu 10.00-23.00 Rp15.000-Rp35.000
music.
Sedari Coffee 170 menu Wi-fi, indoor, AC. 10.00-23.00 Rp12.000-Rp35.000
Wi-fi, indoor, AC,
Matador Country 175 menu 10.00-23.00 Rp20.000-Rp60.000
outdoor garden.
Sumber: Pengumpulan Data.

5.2.2. Bauran Pemasaran 7P

Salah satu jenis strategi pemasaran adalah strategi bauran pemasaran

(marketing mix) 7P yang terdiri dari product, price, place, promotion, people,

process, dan physical evidence. Strategi ini digunakan untuk mengetahui tanggapan

dari pasar yang dituju.

5.2.2.1. Product (Produk)

Produk unggulan yang akan disajikan di Coffee Shop Komit adalah

minuman kopi, minuman jenis lain dan makanan ringan. Biji kopi yang digunakan

merupakan biji kopi pilihan yang diproses dengan baik sehingga kualitas dari

minuman yang disajikan pun akan terjamin. Selain minuman dengan kualitas yang

baik, Coffee Shop Komit juga akan menyediakan makanan-makanan ringan. Daftar

menu produk yang akan disajikan di Coffee Shop dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Universitas Sumatera Utara


V-5

5.2.2.2. Price (Harga)

Kisaran harga untuk produk makanan yang dijual di Coffee Shop Komit

ini adalah Rp12.000 - Rp15.000, sedangkan kisaran harga untuk minuman adalah

Rp15.000 - Rp25.000. Daftar harga produk yang akan disajikan di Coffee Shop

dapat dilihat pada Tabel 5.4.

Tabel 5.4. Daftar Menu dan Harga Produk Coffee Shop Komit

No. Menu Harga


1. Tubruk Rp 15.000
2. v60 Rp 18.000
3. Sanger Rp 19.000
4. French Press Rp 16.000
5. Chemex Rp 20.000
6. Kopi Susu Rp 18.000
7. Aeropress Rp 18.000
8. Vietnam Drip Rp 18.000
9. Syphon Rp 25.000
10. Espresso Single Rp 15.000
11. Espresso Double Rp 18.000
12. Ristretto Rp 16.000
13. Longblack Rp 18.000
14. Americano Rp 18.000
15. Machiato Rp 23.000
16. Flat White Rp 23.000
17. Piccolo Rp 23.000
18. Cappucino Rp 24.000
19. Caffe Latte Rp 24.000
20. Mochaccino Rp 26.000
21. Chocolate Rp 18.000
22. Milk Chocolate Rp 20.000
23. Matcha Rp 20.000
24. Matcha Latte Rp 20.000
25. Taro Rp 20.000
26. Taro Latte Rp 20.000

Universitas Sumatera Utara


V-6

Tabel 5.4. Daftar Menu dan Harga Produk Coffee Shop Komit (Lanjutan)

No. Menu Harga


27. Redvelvet Rp 20.000
28. Lemon Tea Rp 14.000
29. Indomie Rp 15.000
30. Kentang Goreng Rp 12.000
Sumber: Pengolahan Data.

5.2.2.3. Place (Tempat)

Tempat yang dipilih untuk pembukaan Coffee Shop Komit ini berada di

Jalan Pancing, Kecamatan Medan Tembung. Coffee Shop Komit memanfaatkan

lokasi yang strategis yang berada disekitar daerah yang banyak jumlah penduduk

dan perguruan tinggi serta sarana publik.

5.2.2.4. Promotion (Promosi)

Adapun upaya promosi yang akan dilakukan adalah secara online

maupun offline. Strategi online yang dilakukan yaitu promosi secara gencar pada

media sosial seperti melalui Instagram dan media sosial lain, sedangkan upaya

promosi offline yang dilakukan adalah pembuatan brosur. Selain itu Coffee Shop

Komit juga melakukan kegiatan promosi dengan melakukan berbagai kegiatan

musik dan mengundang beberapa bintang tamu agar dapat menarik pelanggan.

5.2.2.5. People (Partisipan)

Orang-orang yang berpartisipasi secara langsung dalam pelayanan

terdiri dari barista, koki, pelayan dan kasir. Coffee Shop Komit memberikan

pelayanan yang ramah sesuai dengan SOP yang dibuat. Selain itu, pelayanan yang

Universitas Sumatera Utara


V-7

dibawakan tidak terlalu formal karena Coffee Shop Komit memiliki suasana yang

santai sehingga para pelayanan di tempat tersebut diharapkan dapat berbincang

dengan konsumen yang datang mengenai kopi. Karyawan yang bekerja di Coffee

Shop Komit tersebut akan diawasi oleh manajer dimana manajer merupakan

penanggung jawab Coffee Shop Komit.

5.2.2.6. Process (Proses)

Strategi pemasaran yang dilakukan dari segi proses yaitu Coffee Shop

Komit mengutamakan kualitas produk dan pelayanan yang baik dimana produk

yang dijual disajikan dalam keadaan segar dengan bahan-bahan yang berkualitas.

Pelanggan yang datang akan memilih menu dan membayar terlebih dahulu

makanan atau minumannya di kasir lalu pesanan akan dibuat di area bar atau dapur

kemudian diantarkan ke meja pelanggan oleh pelayan. Pelayanan yang ramah juga

menjadi hal utama dan penting dilakukan. Alur pelayanan Coffee Shop Komit dapat

dilihat pada Gambar 5.1.

Pelanggan melakukan pemesanan di


Pelanggan mendatangi Coffee Shop Pelanggan menuju kasir
kasir

Pelanggan melakukan pembayaran di


Pelanggan memilih tempat duduk Pelanggan menerima nomor antrian
kasir

Pesanan disiapkan Pesanan diantar ke pelanggan Pelanggan menikmati pesanan

Pelanggan meninggalkan Coffee


Shop

Sumber: Pengumpulan Data.

Gambar 5.1. Alur Pelayanan Coffee Shop Komit

Universitas Sumatera Utara


V-8

5.2.2.7. Physical Evidence (Lingkungan Fisik)

Konsep utama yang ditonjolkan pada Coffee Shop Komit ini adalah

suasananya yang sejuk dan nyaman dimana akan tersedia tempat duduk di dalam

ruangan juga luar ruangan sehingga pengunjung yang datang dapat memilih sendiri

tempat duduk dan suasana yang ingin dirasakannya. Karena hal utama yang ingin

dibawakan adalah suasana nyaman untuk berkumpul dan berbincang, Coffee Shop

Komit juga menyediakan fasilitas Wi-fi agar pengunjung yang datang bisa bersantai

sambil mengerjakan tugas dan lain lain.

5.3. Aspek Teknis dan Teknologis

Coffee Shop Komit berada di Jalan Pancing, Kecamatan Medan

Tembung yang memiliki luas area sebesar 40×15 m atau 600 m2. Masing-masing

meliputi luas parkir 10×15m atau 150 m2 dan luas bangunan 30×15 m atau 600 m2

Coffee Shop Komit dapat menampung sebanyak 25 meja di dalam ruangan dan 5

meja di luar ruangan yang masing-masing memiliki 4 kursi. Dalam satu hari Coffee

Shop Komit dapat menampung sekitar 120 konsumen dalam satu waktu. Pekerjaan

selama proses produksi akan ditangani oleh 2 orang pelayan, 2 orang barista, 1

orang koki, 1 orang kasir dan 1 orang manajer yang akan mengawasi jalannya

proses produksi dan pelayanan Coffee Shop Komit memiliki jam operasional dari

pukul 10.00 s.d. 22.00 WIB setiap harinya.

Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang

sangat pesat dalam mendorong usaha menjadi lebih baik. Teknologi dan informasi

dapat dimanfaatkan di semua bagian termasuk bagian keuangan, pelayanan, dan

Universitas Sumatera Utara


V-9

proses produksi. Dalam sistem keuangan digunakan komputer kasir untuk

menghitung penjualan, mencatat pembukuan keuangan, serta manajemen stok

barang.

Teknologi yang digunakan oleh Coffee Shop Komit saat ini

menggunakan teknologi semi modern. Coffee Shop Komit menggunakan mesin

dalam proses produksi seperti espresso machine, grinder, dan chiler. Selain itu

Coffee Shop Komit juga menggunakan fasilitas Wi-fi agar membuat pelanggan

nyaman dalam menggunakan fasilitas internet.

5.4. Aspek Organisasi dan Manajemen

Coffee Shop Komit saat ini memiliki 10 orang pekerja yang terdiri dari

2 orang manajer, 1 orang barista, 1 orang koki, 2 orang pelayan, 1 orang kasir, 1

orang marketing, 1 orang cleaning service dan 1 orang satpam. Karyawan Coffee

Shop Komit memiliki hubungan yang baik dalam menjalankan tugas masing-

masing. Kontrol terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan mengadakan briefing

dan evaluasi terhadap kinerja karyawan setiap minggunya secara rutin.

Coffee Shop Komit mengutamakan karyawan yang bertanggung jawab,

loyal, serta berkeinginan belajar yang besar. Oleh karena itu, yang menjadi

pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah kemauan untuk belajar dan

keterampilan. Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing jabatan pada

usaha Coffee Shop Komit adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


V-10

1. Owner/Pemilik

Sebagai pimpinan tertinggi yang mempunyai hak menentukan segala

keputusan yang akan diambil dalam kebijakan usaha.

2. Manajer

Bertanggung jawab mengelola terhadap semua kegiatan dan kebutuhan usaha

sesuai arahan dari owner/pemilik.

3. Kasir

Bertugas memberikan nota pembelian kepada konsumen, membuat laporan

keuangan, dan memeriksa arus kas Coffee Shop secara berkala.

4. Barista

Meracik menu minuman serta melakukan pengecekan alat dan bahan secara

berkala.

5. Koki

Memasak menu makanan serta melakukan pengecekan alat dan bahan secara

berkala.

6. Marketing

Bertugas melakukan dan mengatur kegiatan pemasaran serta rencana

kerjasama dengan brand atau produk lain.

7. Pelayan

Menyambut dan melayani pelanggan.

8. Cleaning Service

Membersihkan dan menjaga kebersihan seluruh area Coffee Shop.

Universitas Sumatera Utara


V-11

9. Satpam

Menjaga keamanan Coffee Shop.

5.5. Aspek Sosial dan Lingkungan

Dari segi sosial, keberadaan Coffee Shop Komit berdampak positif bagi

masyarakat sekitar karena Coffee Shop Komit memberikan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat sekitar sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat.

Dari segi lingkungan, Coffee Shop Komit tidak menimbulkan dampak

negatif. Hasil dari produksi yang dilakukan Coffee Shop Komit adalah sampah

dapur. Pembuangan dari sampah dapur ini akan dikelola dengan baik sesuai dengan

jadwal pembuangan sampah. Selain itu, limbah kopi yang dihasilkan juga dibuang

dengan sampah lainnya.

5.6. Aspek Finansial

Aspek finansial merupakan aspek yang sangat penting dalam setiap

usaha. Menentukan kekuatan dan kelemahan keuangan usaha sangat penting dalam

merumuskan strategi usaha secara efektif karena keuangan dapat mempengaruhi

strategi usaha. Variabel keuangan berkenaan dengan modal usaha, investasi serta

laba rugi suatu usaha.

Coffee Shop Komit melakukan pencatatan keuangan secara akuntansi.

Pencatatan dilakukan sebagai pedoman laporan keuangan usaha setiap bulannya

sehingga dapat dilakukan pembukuan keuangan dengan baik.

Universitas Sumatera Utara


V-12

5.6.1. Kebutuhan Dana

Kebutuhan dana untuk Coffee Shop Komit terdiri dari dana modal

investasi dan dana modal kerja.

5.6.1.1. Modal Investasi

Investasi merupakan modal awal untuk digunakan sebagai pendirian

badan usaha. Investasi dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan keuangan yang akan

digunakan selama pendirian badan usaha. Investasi yang diperlukan Coffee Shop

Komit meliputi bangunan, dekorasi dan peralatan. Rincian kebutuhan modal izin

usaha dapat dilihat pada Tabel 5.5. Rincian kebutuhan modal investasi bangunan

dapat dilihat pada Tabel 5.6. Rincian kebutuhan modal investasi peralatan dan

dekorasi dapat dilihat pada Tabel 5.7.

Tabel 5.5. Perincian Modal Investasi Izin Usaha

No. Uraian Harga/Unit


1. Izin Usaha Rp2.700.000
Sumber: Pengumpulan Data.

Tabel 5.6. Perincian Modal Investasi Bangunan

Jangka
Jumlah
No. Uraian Harga/Unit Waktu Total Biaya
(Unit)
(Tahun)
Sewa
1. Rp150.000.000 5 1 Rp750.000.000
Bangunan
Sumber: Pengumpulan Data.

Universitas Sumatera Utara


V-13

Tabel 5.7. Perincian Modal Investasi Peralatan dan Dekorasi

No. Uraian Harga/Unit Umur Ekonomis (Tahun) Jumlah (Unit) Total Biaya Salvage Value
1. Showcase Rp 12.200.000 5 4 Rp 48.800.000 Rp 9.760.000
2. Ice Box Rp 799.000 5 5 Rp 3.995.000 Rp 799.000
3. Dispenser Rp 650.000 5 4 Rp 2.600.000 Rp 520.000
4. Galon Air Rp 120.000 5 4 Rp 480.000 Rp 96.000
5. Kompor Gas Rp 1.500.000 5 4 Rp 6.000.000 Rp 1.200.000
6. Tabung Gas Rp 170.000 5 4 Rp 680.000 Rp 136.000
7. Kuali Rp 120.000 5 6 Rp 720.000 Rp 144.000
8. Ceret Alumunium Rp 65.000 5 4 Rp 260.000 Rp 52.000
9. Ketel Listrik Rp 295.000 5 4 Rp 1.180.000 Rp 236.000
10. Sealer Rp 765.000 5 3 Rp 2.295.000 Rp 459.000
11. Blender Rp 3.000.000 5 3 Rp 9.000.000 Rp 1.800.000
12. Grinder Rp 3.200.000 5 4 Rp 12.800.000 Rp 2.560.000
13. Grinder Espresso Rp 16.500.000 5 3 Rp 49.500.000 Rp 9.900.000
14. Temper Espresso Rp 170.000 5 10 Rp 1.700.000 Rp 340.000
15. Tamping Mats Rp 270.000 5 10 Rp 2.700.000 Rp 540.000
16. Espresso Machine Rp 165.000.000 5 4 Rp 660.000.000 Rp 132.000.000
17. French Press Rp 295.000 5 10 Rp 2.950.000 Rp 590.000
18. Aeropress Rp 220.000 5 10 Rp 2.200.000 Rp 440.000
19. Syphon Rp 1.800.000 5 5 Rp 9.000.000 Rp 1.800.000
20. Vietnam Drip Rp 195.000 5 20 Rp 3.900.000 Rp 780.000
21. V60 Rp 85.000 5 20 Rp 1.700.000 Rp 340.000
22. Server V60 Rp 80.000 5 20 Rp 1.600.000 Rp 320.000

Universitas Sumatera Utara


V-14

Tabel 5.7. Perincian Modal Investasi Peralatan dan Dekorasi (Lanjutan)

No. Uraian Harga/Unit Umur Ekonomis (Tahun) Jumlah (Unit) Total Biaya Salvage Value
23. Milk Jugs Rp 175.000 5 10 Rp 1.750.000 Rp 350.000
24. Shaker Rp 65.000 5 10 Rp 650.000 Rp 130.000
25. Ceramic Glass Espresso Rp 616.000 5 5 Rp 3.080.000 Rp 616.000
26. Ceramic Glass Latte Rp 30.000 5 30 Rp 900.000 Rp 180.000
27. Loki Glass Rp 4.500 5 100 Rp 450.000 Rp 90.000
28. Jigger Rp 20.000 5 10 Rp 200.000 Rp 40.000
29. Toples Rp 130.000 5 10 Rp 1.300.000 Rp 260.000
30 Gelas Ukur Rp 15.000 5 10 Rp 150.000 Rp 30.000
31. Digital Scale Rp 190.000 5 10 Rp 1.900.000 Rp 380.000
32. Sudip Rp 9.000 5 10 Rp 90.000 Rp 18.000
33. Piring Rp 19.900 5 100 Rp 1.990.000 Rp 398.000
34. Sendok & Garpu Rp 1.900 5 200 Rp 380.000 Rp 76.000
35. Gelas Minum Rp 7.500 5 100 Rp 750.000 Rp 150.000
36. Apron Rp 250.000 5 10 Rp 2.500.000 Rp 500.000
37. Set Alat Kebersihan Rp 79.900 5 20 Rp 1.598.000 Rp 319.600
38. Asbak Rokok Rp 5.000 5 100 Rp 500.000 Rp 100.000
39. Meja Bar Rp 15.000.000 5 4 Rp 60.000.000 Rp 12.000.000
40. Kursi Bar Rp 500.000 5 10 Rp 5.000.000 Rp 1.000.000
41. Meja Indoor Rp 500.000 5 40 Rp 20.000.000 Rp 4.000.000
42. Kursi Indoor Rp 600.000 5 160 Rp 96.000.000 Rp 19.200.000
43. Set Payung, Meja dan Kursi Rp 1.500.000 5 8 Rp 12.000.000 Rp 2.400.000
44. Lemari Peralatan Rp 3.624.000 5 4 Rp 14.496.000 Rp 2.899.200

Universitas Sumatera Utara


V-15

Tabel 5.7. Perincian Modal Investasi Peralatan dan Dekorasi (Lanjutan)

No. Uraian Harga/Unit Umur Ekonomis (Tahun) Jumlah (Unit) Total Biaya Salvage Value
45. Lampu Gantung Rp 265.000 5 10 Rp 2.650.000 Rp 530.000
46. Lampu Dinding Rp 75.000 5 10 Rp 750.000 Rp 150.000
47. Lampu Hias Rp 1.350.000 5 5 Rp 6.750.000 Rp 1.350.000
48. Bunga Hias Rp 22.000 5 20 Rp 440.000 Rp 88.000
49. Lukisan Dinding Rp 120.000 5 20 Rp 2.400.000 Rp 480.000
50. Wallpaper Dinding Rp 560.000 5 20 Rp 11.200.000 Rp 2.240.000
51. Sound System & Speaker Rp 8.600.000 5 3 Rp 25.800.000 Rp 5.160.000
52. Keranjang Sampah Rp 600.000 5 10 Rp 6.000.000 Rp 1.200.000
53. AC Rp 3.375.000 5 8 Rp 27.000.000 Rp 5.400.000
54. Wi-fi Rp 949.000 5 4 Rp 3.796.000 Rp 759.200
55. Televisi Rp 4.700.000 5 4 Rp 18.800.000 Rp 3.760.000
56. Gantungan Televisi Rp 2.200.000 5 4 Rp 8.800.000 Rp 1.760.000
57. Proyektor Rp 2.700.000 5 2 Rp 5.400.000 Rp 1.080.000
58. Screen Proyektor Rp 650.000 5 2 Rp 1.300.000 Rp 260.000
59. Neon Box Rp 1.900.000 5 2 Rp 3.800.000 Rp 760.000
60. Game Kartu Remi Rp 17.500 5 8 Rp 140.000 Rp 28.000
61. Game Dam Batu Rp 58.000 5 2 Rp 116.000 Rp 23.200
62. Game UNO Card Rp 55.000 5 2 Rp 110.000 Rp 22.000
63. Game Jenga Rp 219.000 5 2 Rp 438.000 Rp 87.600
64. Game Rubik Rp 50.000 5 2 Rp 100.000 Rp 20.000
Total 1.159 Rp 1.113.034.000 Rp222.606.800
Sumber: Pengumpulan Data.

Universitas Sumatera Utara


V-16

Rekapitulasi kebutuhan biaya investasi dapat dilihat pada Tabel 5.8.

Tabel 5.8. Rekapitulasi Biaya Investasi

No. Uraian Total Biaya


1. Investasi Izin Usaha Rp 2.700.000
2. Investasi Bangunan (Sewa) Rp 750.000.000
3. Investasi Peralatan dan Dekorasi Rp 1.113.034.000
Total Biaya Rp 1.865.734.000
Sumber: Pengumpulan Data.

5.6.2. Proyeksi Pendapatan

Sumber pendapatan utama Coffee Shop Komit adalah penjualan

minuman dan makanan. Varian menu yang ditawarkan adalah berbagai jenis

minuman kopi, coklat dan minuman lain serta makanan ringan seperti Indomie dan

kentang goreng.

Proyeksi pendapatan Coffee Shop Komit di dapatkan dari asumsi harga

jual tiap menu, jumlah kedatangan pengunjung, daya tampung maksimum Coffee

Shop, dan daya beli pengunjung. Asumsi harga jual tiap menu Coffee Shop Komit

dapat dilihat pada Tabel 5.9.

Tabel 5.9. Proyeksi Harga Jual Tiap Menu Coffee Shop Komit

No. Menu Harga


1. Tubruk Rp 15.000
2. v60 Rp 18.000
3. Sanger Rp 19.000
4. French Press Rp 16.000
5. Chemex Rp 20.000
6. Kopi Susu Rp 18.000
7. Aeropress Rp 18.000
8. Vietnam Drip Rp 18.000
9. Syphon Rp 25.000

Universitas Sumatera Utara


V-17

Tabel 5.9. Proyeksi Harga Jual Tiap Menu Coffee Shop Komit (Lanjutan)

No. Menu Harga


10. Espresso Single Rp 15.000
11. Espresso Double Rp 18.000
12. Ristretto Rp 16.000
13. Longblack Rp 18.000
14. Americano Rp 18.000
15. Machiato Rp 23.000
16. Flat White Rp 23.000
17. Piccolo Rp 23.000
18. Cappucino Rp 24.000
19. Caffe Latte Rp 24.000
20. Mochaccino Rp 26.000
21. Chocolate Rp 18.000
22. Milk Chocolate Rp 20.000
23. Matcha Rp 20.000
24. Matcha Latte Rp 20.000
25. Taro Rp 20.000
26. Taro Latte Rp 20.000
27. Redvelvet Rp 20.000
28. Lemon Tea Rp 14.000
29. Indomie Rp 15.000
30. Kentang Goreng Rp 12.000
Rata-rata Harga Jual Rp 19.300
Sumber: Pengolahan Data.

Proyeksi pendapatan Coffee Shop Komit Selama 5 tahun diasumsikan

akan meningkat sebesar 5% setiap tahunnya seperti yang tertera pada Tabel 5.10.

Universitas Sumatera Utara


V-18

Tabel 5.10. Proyeksi Pendapatan Coffee Shop Komit

Tahun
Uraian
2020 2021 2022 2023 2024
Jumlah Hari dalam Setahun 360 hari 360 hari 360 hari 360 hari 360 hari
Jumlah Bulan dalam Setahun 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan 12 bulan
Rata-rata waktu per pengunjung 4 jam/hari 4 jam/hari 4 jam/hari 4 jam/hari 4 jam/hari
Jam Operasional 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam 12 jam
Daya Tampung Maksimum Caffee 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang 120 orang
Rata-rata tingkat okupansi 50% 55% 60% 65% 70%
Total Pengunjung/Hari 180 orang 234 orang 216 orang 234 orang 252 orang
Total Pengunjung/Tahun 64.800 orang 71.280 orang 77.760 orang 84.240 orang 90.720 orang
Daya Beli Menu/Pengunjung 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit 2 unit
Rata-rata Harga Jual Rp19.300 Rp20.300 Rp21.300 Rp22.300 Rp23.400
Proyeksi Total Pendapatan Rp2.501.280.000 Rp2.893.968.000 Rp3.312.576.000 Rp3.757.104.000 Rp4.245.696.000
Sumber: Pengolahan Data.

Universitas Sumatera Utara


V-19

5.6.3. Modal Kerja

Modal Kerja merupakan modal awal untuk melaksanakan kegiatan

usaha. Modal kerja meliputi biaya persediaan bahan baku dan biaya pra operasional

meliputi gaji awal karyawan, biaya listrik, biaya air, dan lain lain. Perhitungan

modal kerja dapat dilihat pada tabel 5.11.

Tabel 5.11. Perhitungan Modal Kerja

Uraian Waktu Total biaya


1. Persediaan - -
a. Bahan Baku 45 hari Rp140.700.000
2. Pra Operasional 45 hari Rp 172.000.000
Total - Rp312.700.000
Sumber: Pengolahan Data.

5.6.3.1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Komponen biaya tetap adalah biaya-biaya yang tetap dikeluarkan setiap

tahunnya untuk menjalankan perusahaan. Komponen-komponen tersebut terdiri

dari:

1. Biaya Manajemen Organisasi

Upah karyawan diasumsikan mengalami peningkatan sebesar 5% per 2 tahun.

Rincian biaya manajemen organisasi dapat dilihat pada Tabel 5.12.

2. Biaya Wi-fi

Biaya wi-fi diasumsikan mengalami peningkatan sebesar 5% per 2 tahun.

Rincian biaya wi-fi dapat dilihat pada Tabel 5.13.

Universitas Sumatera Utara


V-20

Tabel 5.12. Perincian Biaya Manajemen Organisasi

Jumlah Total Total Upah Total Upah Total Upah Total Upah Total Upah
No. Uraian Upah/Bulan
Pekerja Upah/Bulan Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
Manajer
1. Produksi & Rp 4.500.000 1 Rp 4.500.000 Rp 54.000.000 Rp 54.000.000 Rp 56.700.000 Rp 56.700.000 Rp 59.500.000
Pelayanan
Manajer
2. Keuangan & Rp 3.500.000 1 Rp 3.500.000 Rp 42.000.000 Rp 42.000.000 Rp 44.100.000 Rp 44.100.000 Rp 46.300.000
Pemasaran
3. Kasir Rp 3.500.000 1 Rp 3.500.000 Rp 42.000.000 Rp 42.000.000 Rp 44.100.000 Rp 44.100.000 Rp 46.300.000
4. Barista Rp 3.500.000 1 Rp 3.500.000 Rp 42.000.000 Rp 42.000.000 Rp 44.100.000 Rp 44.100.000 Rp 46.300.000
5. Koki Rp 3.500.000 1 Rp 3.500.000 Rp 42.000.000 Rp 42.000.000 Rp 44.100.000 Rp 44.100.000 Rp 46.300.000
6. Marketing Rp 3.500.000 1 Rp 3.500.000 Rp 42.000.000 Rp 42.000.000 Rp 44.100.000 Rp 44.100.000 Rp 46.300.000
7. Pelayan Rp 3.300.000 2 Rp 6.600.000 Rp 79.200.000 Rp 79.200.000 Rp 83.200.000 Rp 83.200.000 Rp 87.400.000
Cleaning
8. Rp 3.300.000 1 Rp 3.300.000 Rp 39.600.000 Rp 39.600.000 Rp 41.600.000 Rp 41.600.000 Rp 43.700.000
Service
9. Satpam Rp 3.500.000 1 Rp 3.500.000 Rp 42.000.000 Rp 42.000.000 Rp 44.100.000 Rp 44.100.000 Rp 46.300.000
Total Rp28.600.000 10 Rp35.400.000 Rp424.800.000 Rp424.800.000 Rp446.100.000 Rp446.100.000 Rp468.400.000
Sumber: Pengolahan Data.

Tabel 5.13. Perincian Biaya Wi-fi

Total Total Biaya Total Biaya Total Biaya Total Biaya Total Biaya
No. Uraian Harga Jumlah
Biaya/Bulan Tahun 2020 Tahun 2021 Tahun 2022 Tahun 2023 Tahun 2024
1. Wi-fi Rp575.000 1 unit Rp575.000 Rp6.900.000 Rp6.900.000 Rp7.245.000 Rp7.245.000 Rp7.610.000
Total Rp575.000 Rp6.900.000 Rp6.900.000 Rp7.245.000 Rp7.245.000 Rp7.610.000

Universitas Sumatera Utara


V-21

Sumber: Pengolahan Data.

Universitas Sumatera Utara


V-22

Rekapitulasi seluruh biaya tetap (fixed cost) modal kerja per tahun dapat

dilihat pada Tabel 5.14.

Tabel 5.14. Rekapitulasi Biaya Tetap (Fixed Cost)

Total Biaya Tetap Tahun


Uraian
2020 2021 2022 2023 2024
Gaji Rp424.800.000 Rp424.800.000 Rp446.100.000 Rp446.100.000 Rp468.400.000
Wifi Rp 6.900.000 Rp 6.900.000 Rp 7.245.000 Rp 7.245.000 Rp 7.610.000
Total Rp431.700.000 Rp431.700.000 Rp453.345.000 Rp453.345.000 Rp476.010.000
Sumber: Pengolahan Data.

5.6.3.2. Biaya Variabel (Variable Cost)

Komponen biaya variabel Coffee Shop Komit adalah sebagai berikut:

1. Biaya Bahan

Berdasarkan observasi, diasumsikan biaya bahan sebesar 45% dari total

pendapatan. Perincian biaya bahan dapat dilihat pada Tabel 5.15.

2. Biaya Listrik

Berdasarkan observasi, diasumsikan biaya listrik sebesar 2,5% dari total

pendapatan. Perincian biaya listrik dapat dilihat pada Tabel 5.15.

3. Biaya Air

Berdasarkan observasi, diasumsikan biaya air sebesar 1,5% dari total

pendapatan. Perincian biaya air dapat dilihat pada Tabel 5.15.

4. Biaya Perawatan

Berdasarkan observasi, diasumsikan biaya perawatan sebesar 2% dari total

pendapatan. Perincian biaya perawatan dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Universitas Sumatera Utara


V-23

5. Biaya Promosi

Berdasarkan observasi, diasumsikan biaya promosi sebesar 1% dari total

pendapatan. Perincian biaya promosi dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Rekapitulasi biaya variabel (variable cost) yang dikeluarkan Coffee

Shop Komit dapat dilihat pada Tabel 5.15.

Tabel 5.15. Rekapitulasi Biaya Variabel (Variable Cost)

Total Biaya Tetap Tahun


Uraian
2020 2021 2022 2023 2024
Biaya Bahan Rp1.125.576.000 Rp1.302.285.600 Rp1.490.659.200 Rp1.690.696.800 Rp1.910.563.200
Biaya Listrik Rp 62.532.000 Rp 72.349.200 Rp 82.814.400 Rp 93.927.600 Rp 106.142.400
Biaya Air Rp 37.519.200 Rp 43.409.520 Rp 49.688.640 Rp 56.356.560 Rp 63.685.440
Biaya
Rp 50.025.600 Rp 57.879.360 Rp 66.251.520 Rp 75.142.080 Rp 84.913.920
Perawatan
Biaya Promosi Rp 25.012.800 Rp 28.939.680 Rp 33.125.760 Rp 37.571.040 Rp 42.456.960
Total Rp1.300.665.600 Rp1.504.863.360 Rp1.722.539.520 Rp1.953.694.080 Rp2.207.761.920

Sumber: Pengolahan Data.

5.6.4. Depresiasi (Penyusutan)

Depresiasi merupakan jumlah yang dapat disusutkan dari suatu aset

selama umur manfaatnya. Hal ini dikenakan pada aset fisik seperti bangunan, mesin

dan peralatan. Metode yang digunakan adalah Straight Line Method (metode garis

lurus). Berikut contoh perhitungan depresiasi:

- Diketahui inventaris kursi bar dengan harga beli Rp500.000 per unit

- Jumlah kursi bar 5 unit

- Total harga yaitu Rp500.000 × 5 = Rp2.500.000

- Asumsi umur ekonomis kursi bar selama 5 tahun

- Asumsi salvage value sebesar 20% yaitu Rp500.000

Universitas Sumatera Utara


V-24

Total depresiasi selama umurnya = Rp2.500.000 – Rp500.000

= Rp2.000.000

Maka depresiasi per tahun = Rp2.000.000 / 5 = Rp400.000

Maka depresiasi per bulan = Rp400.000 / 12 = Rp33.333

d = P-L / n

Dx = X (P-L) / n

Keterangan: d = depresiasi tahunan

P = harga awal peralatan

L = harga akhir (salvage value)

Dx = depresiasi sampai umur alat X tahun.

n = umur pakai

5.6.5. Cicilan Kredit Bunga Bank

Tingkat suku bunga pinjaman yang diberikan oleh bank diasumsikan

sebesar 12% per tahun dan tenor yang diajukan selama 5 tahun. Maka dapat

dihitung dengan rumus sebagai berikut:

Cicilan = (Total Pinjaman + Total Suku Bunga) / Tenor (Jangka Waktu)

Apabila total pinjaman sebesar 70% dari total investasi, maka:

= (Rp1.568.653.800 + Rp941.192.280) / 5
= Rp501.969.216 / tahun

Universitas Sumatera Utara


V-25

5.6.6. Proyeksi Laba-Rugi

Perhitungan proyeksi laba-rugi digunakan untuk menghitung laba

bersih suatu usaha yang menunjukkan profitabilitas Coffee Shop Komit.

Perhitungan laba-rugi dapat dilihat pada Tabel 5.16.

5.6.7. Break Event Point (BEP)

Titik balik pokok (Break Even Point) merupakan suatu titik atau

keadaan dimana perusahaan dalam operasionalnya tidak memperoleh laba dan juga

tidak mengalami kerugian. Menentukan titik impas (BEP) atas dasar sales dalam

rupiah dengan rumus:

FC
BEP (Rp) =
1 - (VC⁄S)

Dimana : FC = fixed cost

VC = variable cost

S = volume penjualan

Perhitungan BEP dapat dilihat pada Tabel 5.16.

Universitas Sumatera Utara


V-26

Tabel 5.16. Perhitungan Laba-Rugi dan Break Event Point Coffee Shop Komit

Tahun
No. Uraian
1 2 3 4 5
Penerimaan
A
Total Pendapatan Rp 2.501.280.000 Rp 2.893.968.000 Rp 3.312.576.000 Rp 3.757.104.000 Rp 4.245.696.000

Pengeluaran
i. Biaya Variabel Rp 1.300.665.600 Rp 1.504.863.360 Rp 1.722.539.520 Rp 1.953.694.080 Rp 2.207.761.920
ii. Biaya Tetap Rp 431.700.000 Rp 431.700.000 Rp 453.345.000 Rp 453.345.000 Rp 476.010.000
B iii. Depresiasi Rp 55.777.168 Rp 55.777.168 Rp 55.777.168 Rp 55.777.168 Rp 55.777.168
iv. Angsuran Bank Rp 182.988.456 Rp 182.988.456 Rp 182.988.456 Rp 182.988.456 Rp 182.988.456
Total Rp 1.971.131.224 Rp 2.175.328.984 Rp 2.414.650.144 Rp 2.645.804.704 Rp 2.922.537.544
Pengeluaran

Laba Sebelum
C Rp 530.148.776 Rp 718.639.016 Rp 897.925.856 Rp 1.111.299.296 Rp 1.323.158.456
Pajak
Pajak
D Rp 104.044.633 Rp 160.591.705 Rp 214.377.757 Rp 278.389.789 Rp 341.947.537
Penghasilan
Laba Setelah
E Rp 426.104.143 Rp 558.047.311 Rp 683.548.099 Rp 832.909.507 Rp 981.210.919
Pajak
F Profit on Sales 17% 19% 21% 22% 23%

G BEP Rp 1.396.803.383 Rp 1.396.803.383 Rp 1.441.897.133 Rp 1.441.897.133 Rp 1.489.115.883


Sumber: Pengolahan Data.

Universitas Sumatera Utara


V-27

Universitas Sumatera Utara


V-28

5.6.8. Arus Kas

Arus kas merupakan aliran dana masuk maupun keluar pada suatu

usaha yang menunjukkan seluruh aliran dana pada usaha tersebut. Arus kas Coffee

Shop Komit dapat dilihat pada Tabel 5.17.

5.6.9. Net Present Value (NPV)

Untuk menghitung NPV dalam sebuah usaha/proyek, diperlukan data

tentang perkiraan biaya investasi, biaya operasi dan biaya pemeliharaan serta

perkiraan benefit dari proyek yang direncanakan.


n
NBi
NPV = ∑
( 1 + i )n
i=1

Dimana : NB = Net Benefit = Benefit – Cost

C = Biaya Investasi + Biaya Operasi

̅
B = Benefit yang telah didiskon

̅
C = Cost yang telah didiskon

i = Discount Factor

n = Tahun (Waktu)

Perhitungan NPV dapat dilihat pada Tabel 5.17.

5.6.10. Internal Rate of Return (IRR)

Internal Rate of Return (IRR) merupakan suatu nilai yang menunjukkan

tingkat pertumbuhan rata-rata dari uang yang diinvestasikan ke dalam usaha Coffee

Shop Komit dalam setiap tahunnya. Dan selanjutnya nilai ini digunakan untuk

Universitas Sumatera Utara


V-29

menentukan kelayakan dari usaha tersebut jika dibandingkan dengan nilai MARR

(Minimum Attractive Rate of Return). Dalam hal ini nilai MARR yang digunakan

adalah tingkat suku bunga Bank yaitu sebesar 12%. Perhitungan IRR dapat dilihat

pada Tabel 5.17.

Dari hasil perhitungan IRR yang diperoleh. usaha Coffee Shop Komit

dikatakan layak karena IRR yang didapat sebesar 29% lebih besar dari tingkat suku

bunga yang ditetapkan oleh Bank sebesar 12%. Dengan kata lain keuntungan yang

diharapkan dapat tercapai atau tingkat pengembalian ini akan mengembalikan

investasi dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Universitas Sumatera Utara


V-30

Tabel 5.17. Perhitungan Arus Kas Coffee Shop Komit

Tahun
No. Uraian
0 1 2 3 4 5
A. Arus Masuk
i. Total Pendapatan Rp - Rp2.501.280.000 Rp2.893.968.000 Rp3.312.576.000 Rp3.757.104.000 Rp4.245.696.000
ii. Kredit Bank
a. Investasi Rp1.306.013.800 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
b. Modal Kerja Rp 218.890.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
iii. Modal Pribadi
a. Investasi Rp 559.720.200 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
b. Modal Kerja Rp 93.810.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
iv. Nilai Sisa Proyek Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp 69.721.460
Total Arus Masuk Rp2.178.434.000 Rp2.501.280.000 Rp2.893.968.000 Rp3.312.576.000 Rp3.757.104.000 Rp4.315.417.460
Arus Masuk untuk
Rp - Rp2.501.280.000 Rp2.893.968.000 Rp3.312.576.000 Rp3.757.104.000 Rp4.315.417.460
Menghitung IRR
Sumber: Pengolahan Data.

Universitas Sumatera Utara


V-31

Tabel 5.17. Perhitungan Arus Kas Coffee Shop Komit (Lanjutan)

Tahun
No. Uraian
0 1 2 3 4 5
B. Arus Keluar
1. Biaya Investasi Rp1.865.734.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
2. Modal Kerja Rp 312.700.000 Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
3. Biaya Variabel Rp - Rp 1.300.665.600 Rp 1.504.863.360 Rp 1.722.539.520 Rp 1.953.694.080 Rp 2.207.761.920
4. Biaya Tetap Diluar
Rp - Rp 431.700.000 Rp 431.700.000 Rp 453.345.000 Rp 453.345.000 Rp 476.010.000
Penyusutan
5. Angsuran Pokok Rp - Rp 304.980.760 Rp 304.980.760 Rp 304.980.760 Rp 304.980.760 Rp 304.980.760
6. Angsuran Bunga Rp - Rp 182.988.456 Rp 182.988.456 Rp 182.988.456 Rp 182.988.456 Rp 182.988.456
7. Pajak Rp - Rp 104.044.633 Rp 160.591.705 Rp 214.377.757 Rp 278.389.789 Rp 341.947.537
Total Arus Keluar Rp2.178.434.000 Rp2.324.379.449 Rp2.585.124.281 Rp2.878.231.493 Rp3.173.398.085 Rp3.513.688.673
Arus Keluar untuk
Rp2.178.434.000 Rp1.836.410.233 Rp2.097.155.065 Rp2.390.262.277 Rp2.685.428.869 Rp3.025.719.457
Menghitung IRR
Sumber: Pengolahan Data.

Universitas Sumatera Utara


V-32

Tabel 5.17. Perhitungan Arus Kas Coffee Shop Komit (Lanjutan)

Tahun
No. Uraian
0 1 2 3 4 5
Arus Bersih
Rp - Rp 176.900.551 Rp 308.843.719 Rp 434.344.507 Rp 583.705.915 Rp 801.728.787
C (NCF)
D Cash Flow untuk
-Rp2.178.434.000 Rp 664.869.767 Rp 796.812.935 Rp 922.313.723 Rp1.071.675.131 Rp 1.289.698.003
Menghitung IRR
Discount Factor
1,0000 0,8929 0,7972 0,7118 0,6355 0,5674
(12%)
Present Value -Rp2.178.434.000 Rp 593.633.721 Rp 635.214.393 Rp 656.484.690 Rp 681.068.920 Rp 731.809.283
E Cummulative -Rp2.178.434.000 -Rp1.584.800.279 -Rp949.585.886 -Rp 293.101.195 -Rp 387.967.725 Rp1.119.777.008

F Analisis Kelayakan Usaha


IRR 29%
NPV (12%) Rp 1.119.777.008
PBP 3 tahun 5 bulan
PI 1,06
Sumber: Pengolahan Data.

Universitas Sumatera Utara


V-33

5.6.11. Payback Periode (PBP)

Periode kembali modal adalah jangka waktu yang diperlukan untuk

dapat kembalinya modal investasi. Pilihan jatuh pada proyek yang periode

kembalinya paling pendek. Rumus menghitung Payback Periode dengan cara

interpolasi adalah:

∑ni-1 Ii̅ - ∑ni-1 B


̅ icp-1
PBP = Tp-1 +
̅p
B

Dimana:

PBP = Pay Back Period

Tp 1 = Tahun sebelum terdapat PBP

Ii = Jumlah investasi yang telah di discount

B icp 1 = Jumlah benefit yang telah di discount sebelum Pay Back Period

Bp =Jumlah benefit pada Pay Back Period berada

Maka:

-Rp325.851.094
PBP = 3 + ( )
Rp674.677.622

PBP = 3 + (0,4) tahun


PBP = 3 tahun 5 bulan

5.6.12. Profitability Index (PI)

Profitability Index adalah rasio aktivtas dari jumlah nilai sekarang

penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur

investasi.

Universitas Sumatera Utara


V-34

Metode PI menghasilkan indeks keuntungan PI di mana jika PI > 1 maka

investasi dinyatakan layak dan jika PI < 1 maka dinyatakan tidak layak.

Total Aliran Kas Masuk


PI =
Nilai Investasi

Rp2.241.758.522
PI =
Rp2.178.434.000

PI = 1,06

Jadi nilai PI = 1,06 > 1 maka investasi usaha dinyatakan layak.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB VI

ANALISIS PEMECAH MASALAH

6.1. Analisis Aspek Hukum

Izin usaha merupakan acuan aturan untuk mendirikan usaha. Pembuatan

data izin usaha Coffee Shop Komit sebagai perusahaan perorangan. Izin usaha yang

diperlukan Coffee Shop Komit dapat dilihat pada Tabel 6.1.

Tabel 6.1. Data Izin Usaha Coffee Shop Komit

No. Izin Usaha Syarat


1. Surat Izin Usaha a. Fotokopi KTP pemilik/penanggung jawab usaha.
b. Surat pernyataan dari pemohon tentang lokasi usaha.
c. Foto diri terbaru pemilik/penanggung jawab usaha
ukuran 3×4 sebanyak 2 (dua) lembar.
2. NPWP a. Sesuai peraturan dinas perpajakan.
Sumber: Pengumpulan Data.

Setelah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku maka pendirian

Coffee Shop Komit dinyatakan layak.

6.2. Analisis Aspek Sosial dan Lingkungan

Dari segi sosial, keberadaan Coffee Shop Komit akan berdampak positif

bagi masyarakat sekitar karena Coffee Shop Komit akan memberikan lapangan

pekerjaan bagi masyarakat sekitar sehingga dapat membantu perekonomian

masyarakat.

Dari segi lingkungan, Coffee Shop Komit tidak menimbulkan dampak

secara negatif. Hasil dari produksi yang dilakukan pada kedai kopi ini adalah

VI-1

Universitas Sumatera Utara


VI-2

sampah dapur. Pembuangan dari sampah dapur ini akan dikelola dengan baik sesuai

dengan jadwal pembuangan sampah. Selain itu, limbah kopi yang dihasilkan juga

dibuang dengan sampah lainnya. Berdasarkan analisis aspek sosial dan lingkungan

yang berdampak positif maka pendirian Coffee Shop Komit dinyatakan layak.

6.3. Analisis Aspek Pasar dan Pemasaran

Coffee Shop Komit menggunakan segmentasi pasar yang berdasarkan

aspek geografis dan aspek demografis. Segmentasi berdasarkan aspek geografis

yaitu kecamatan Medan Tembung, kecamatan Medan Area, kecamatan Medan

Perjuangan. Segmentasi aspek demografis yaitu mahasiswa dan pekerja.

Target pasar Coffee Shop Komit adalah mahasiswa perguruan tinggi yang

berada di sekitar kecamatan Medan Tembung.

Posisi pasar Coffee Shop Komit menggunakan konsep back to traditional,

yaitu menyajikan nuansa kafe bertemakan tradisional memadukan ornamen

kayudan hiasan tradisional. Serta didukung fasilitas full wi-fi dan full charging area

dengan harga yang terjangkau oleh mahasiswa sekitar lokasi usaha.

Adapun upaya promosi yang akan dilakukan adalah secara online maupun

offline. Strategi online yang dilakukan yaitu promosi secara gencar pada media

sosial seperti melalui instagram dan media sosial lain sedangkan upaya promosi

offline yang akan dilakukan adalah pembuatan brosur.

Selain itu Coffee Shop Komit juga melakukan kegiatan promosi dengan

melakukan berbagai kegiatan musik dan mengundang beberapa bintang tamu agar

dapat menarik pelanggan.

Universitas Sumatera Utara


VI-3

Tempat yang dipilih untuk pembukaan Coffee Shop Komit ini berada di

Jalan Pancing. Coffee Shop Komit memanfaatkan lokasi yang strategis di Medan

dengan konsumen yang ramai dari kalangan mahasiswa dan berbagai kalangan,

karena dekat dengan kampus dan sarana umum lainnya. Berdasarkan analisis pasar

dan pemasaran pendirian Coffee Shop Komit dinyatakan layak.

6.4. Analisis Aspek Teknis dan Teknologis

Coffee Shop Komit berada di Jalan Pancing, Kecamatan Medan Tembung

yang memiliki luas area sebesar 40×15 m atau 600 m2. Masing-masing meliputi

luas parkir 10×15m atau 150 m2 dan luas bangunan 30×15 m atau 600 m2 Coffee

Shop Komit dapat menampung sebanyak 25 meja di dalam ruangan dan 5 meja di

luar ruangan yang masing-masing memiliki 4 kursi. Dalam satu hari Coffee Shop

Komit dapat menampung sekitar 120 konsumen dalam satu waktu. Pekerjaan

selama proses produksi akan ditangani oleh 2 orang pelayan, 1 orang barista, 1

orang koki, 1 orang kasir dan 2 orang manajer yang akan mengawasi jalannya

proses produksi dan pelayanan Coffee Shop Komit memiliki jam operasional dari

pukul 10.00 s.d. 22.00 WIB setiap harinya.

Perkembangan teknologi dan informasi mengalami kemajuan yang sangat

pesat dalam mendorong usaha menjadi lebih baik. Teknologi dan informasi dapat

dimanfaatkan di semua bagian termasuk bagian keuangan, pelayanan, dan proses

produksi. Dalam sistem keuangan digunakan komputer kasir untuk menghitung

penjualan serta mencatat pembukuan keuangan serta manajemen stok barang.

Universitas Sumatera Utara


VI-4

Teknologi yang digunakan oleh Coffee Shop Komit saat ini menggunakan

teknologi modern. Coffee Shop Komit menggunakan mesin dalam proses produksi

seperti espresso machine, grinder, dan chiler. Selain itu Coffee Shop Komit juga

menggunakan fasilitas wi-fi agar membuat pelanggan nyaman dalam menggunakan

fasilitas internet. Berdasarkan analisis aspek teknis dan teknologis pendirian Coffee

Shop Komit dinyatakan layak.

6.5. Analisis Aspek Organisasi dan Manajemen

Coffee Shop Komit saat ini memiliki 10 orang pekerja yang terdiri dari 2

orang manajer, 1 orang barista, 1 orang koki, 2 orang pelayan, 1 orang kasir, 1 orang

marketing, 1 orang cleaning service dan 1 orang satpam. Karyawan Coffee Shop

Komit memiliki hubungan yang baik dalam menjalankan tugas masing-masing.

Kontrol terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan mengadakan briefing dan

evaluasi terhadap kinerja karyawan setiap minggunya secara rutin.

Coffee Shop Komit mengutamakan karyawan yang bertanggung jawab,

loyal, serta berkeinginan belajar yang besar. Oleh karena itu, yang menjadi

pertimbangan dalam perekrutan karyawan adalah kemauan untuk belajar dan

keterampilan. Berdasarkan analisis aspek organisasi dan manajemen pendirian

Coffee Shop Komit dinyatakan layak.

Universitas Sumatera Utara


VI-5

6.6. Analisis Aspek Finansial

Analisis finansial akan ditinjau melalui nilai break event point, net present

value, internal rate of return, pay back period, dan profitability index yang dimiliki

Coffee Shop Komit.

1. Break Even Point (BEP)

Berdasarkan hasil pengolahan data, dapat dikatakan titik pulang pokok usaha

adalah jika harga penjualan Rp2.501.280.000, maka akan mengalami BEP

yaitu sebesar Rp1.396.803.383.

2. Internal Rate of Return (IRR)

Berdasarkan hasil pengolahan data, usaha Coffee Shop Komit yang dibuat

dikatakan layak karena IRR yang didapat yakni 29% dan lebih besar dari suku

bunga bank (12%).

3. Pay Back Period (PBP)

Berdasarkan hasil pengolahan data, pilihan jatuh pada proyek yang periode

kembalinya paling pendek. PBP pada usaha ini yaitu pada 3 tahun 5 bulan.

4. Profitability Index (PI)

Berdasarkan hasil pengolahan data, PI yang dihasilkan pada usaha ini yaitu

1,06.

Berdasarkan analisa aspek finasial, perancangan Coffee Shop Komit

dinyatakan layak.

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari laporan tugas sarjana ini antara lain:

1. Konsep yang digunakan di Coffee Shop Komit adalah back to traditional, yaitu

menyajikan nuansa kafe bertemakan tradisional memadukan ornamen kayu dan

hiasan tradisional, serta didukung fasilitas full wi-fi dan full charging area

dengan harga yang terjangkau oleh mahasiswa sekitar lokasi usaha.

2. Pembuatan data izin usaha Coffee Shop Komit mengacu pada Peraturan Daerah

Nomor 9 Tahun 2014. Data izin usaha yang diperlukan Coffee Shop Komit

adalah Surat Izin Usaha dan NPWP. Dari segi sosial, keberadaan Coffee Shop

Komit berdampak positif karena memberikan lapangan pekerjaan bagi

masyarakat sekitar sehingga dapat membantu perekonomian masyarakat Dari

segi lingkungan, Coffee Shop Komit tidak menimbulkan dampak negatif. Coffee

Shop Komit menggunakan segmentasi pasar berdasarkan aspek geografis dan

aspek demografis. Segmentasi aspek geografis yaitu kecamatan Medan

Tembung, kecamatan Medan Area, kecamatan Medan Perjuangan. Segmentasi

aspek demografis yaitu mahasiswa dan pekerja. Strategi pemasaran dengan

bauran pemasaran 7p yang terdiri dari product, price, place, promotion, people,

process, dan physical evidence. Pekerjaan selama proses produksi akan

ditangani oleh 2 orang pelayan, 1 orang barista, 1 orang koki, 1 orang kasir dan

VII-1

Universitas Sumatera Utara


VII-2

2 orang manajer yang akan mengawasi jalannya seluruh kegiatan Coffee Shop.

Coffee Shop Komit memiliki jam operasional dari pukul 10.00 s.d. 22.00 WIB

setiap harinya. Teknologi yang digunakan oleh Coffee Shop Komit saat ini

menggunakan teknologi modern. Coffee Shop Komit menggunakan struktur

organisasi fungsional. Kontrol terhadap kinerja karyawan dilakukan dengan

mengadakan briefing dan evaluasi terhadap kinerja karyawan setiap minggunya

secara rutin. Modal usaha investasi Coffee Shop Komit yang digunakan sebesar

Rp2.178.434.000 dan modal kerja sebesar Rp312.700.000. Coffee Shop Komit

dinyatakan layak untuk dijalankan karena Net Present Value sebesar

Rp1.119.777.008, tingkat pertumbuhan IRR (29%) lebih besar dari suku bunga

bank (12%). Coffee Shop Komit mengalami Payback Period pada 3 tahun 5

bulan dengan Profitability Index dikatakan layak yaitu 1,06.

3. Berdasarkan analisis aspek hukum, aspek sosial dan lingkungan, aspek pasar dan

pemasaran, aspek teknis dan teknologis, aspek organisasi dan manajemen serta

aspek finansial maka pendirian Coffee Shop Komit dinyatakan layak.

7.2. Saran

Saran yang diberikan dari laporan tugas sarjana ini antara lain:

1. Penelitian mengenai aspek-aspek yang berpengaruh terhadap usaha terkait,

dapat dijadikan acuan pihak usaha dalam merancang usaha Coffee Shop.

2. Pihak Usaha harus mampu menganalisa seluruh aspek studi kelayakan untuk

menjalan usaha dengan baik dan meminimalisir risiko kegagalan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Afiyah, Abidatul. dkk. 2015. “Analisis Studi Kelayakan Usaha Pendirian Home

Industry (Studi Kasus pada Home Industry Cokelat ‘Cozy’ Kademangan

Blitar”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Volume 23. Nomor 1.

Astanu, Dwi Apriliansyah. dkk. 2013. “Analisis Kelayakan Finansial Budidaya

Intensif Tanaman Pala di Kecamatan Gisting Kabupaten Tanggamus”.

JIIA. Volume 1. Nomor 3.

Badan Pusat Statistik Kota Medan. 2018. “Kecamatan Medan Tembung Dalam

Angka 2017”. CV. Rilis Grafika.

Badan Pusat Statistik Kota Medan. 2019. “Kecamatan Medan Tembung Dalam

Angka 2018”. CV. Rilis Grafika.

Badan Pusat Statistik Kota Medan. 2020. “Kecamatan Medan Tembung Dalam

Angka 2019”. CV. Rilis Grafika.

databoks. “2021, Konsumsi Kopi Indonesia Diprediksi Mencapai 370 Ribu Ton”.

Selasa, 31 Juli 2018. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2018/07/

31/2021-konsumsi-kopi-indonesia-diprediksi-mencapai-370-ribu-ton.

Ginting, Elisabeth. dkk. 2017. “Ekonomi Teknik”. Medan: Diktat Kuliah.

Gunawan, Ishak Hendradiarta. 2014. “Business Plan Cafe Ludos”. Jurnal Ilmiah

Mahasiswa Universitas Surabaya. Volume 3. Nomor 1.

Ibrahim, M. Yacob. 2003. “Studi Kelayakan Bisnis (Edisi Revisi)”. Jakarta: Rineka

Cipta.

Universitas Sumatera Utara


Iskandar, Wahyu. dkk. 2015. “Analisis Kelayakan Usaha Steak Cafe di Kota

Pekanbaru”. Jurnal Teknik Industri Itenas. Volume 01. Nomor 03.

Lazuardi, Reza Fiqhi. dkk. 2014. “Analisis Kelayakan Usaha Mobile Carwash di

Kota Bandung”. Jurnal Teknik Industri Itenas. Volume 01. Nomor 03.

PPDIKTI. “Profil Perguruan Tinggi Universitas Amir Hamzah”. https://forlap.

ristekdikti.go.id/perguruantinggi/detail/ODg2MUE2MEYtMTZFRS00Mj

dELThEQTgtQTc2OEIxMkFFQUJE.

PPDIKTI. “Profil Perguruan Tinggi Universitas Medam Area”. https://forlap.

ristekdikti.go.id/perguruantinggi/detail/ODc0NDgxQTMtMzk2Ny00OD

E0LTg3MjAtOEIxMkJFQUM3NTFF.

PPDIKTI. “Profil Perguruan Tinggi Universitas Negeri Medan”. https://forlap.

ristekdikti.go.id/perguruantinggi/detail/RkE4M0E5RkYtNzRCMi00OT

M4LTg1NEEtMEY0OTE1RDVBNDFE.

PDDikti. “Profil Perguruan Tinggi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara”.

https://pddikti.kemdikbud.go.id/data_prodi/C920A37A-6CB9-4B53-862

3-3212D0330382.

Rahardjo, Pudji. 2017. “Berkebun Kopi”. Jakarta: Penebar Swadaya.

Santoso, Muhammad. 2019. “Loyalitas Nasabah PD Bank Perkreditan Rakyat

Wilayah Cirebon”. Yogyakarta: Penerbit Deepublish.

tirto.id. “Pasar Bisnis Kedai Kopi di Indonesia Sudah Tembus Rp4,8 triliun”.

Selasa, 17 Desember 2019. https://tirto.id/pasar-bisnis-kedai-kopi-di-

indonesia-sudah-tembus-rp48-triliun-enBQ.

Wijatno, Serian. 2009. “Pengantar Entrepreneurship”. Jakarta: Grasindo.

Universitas Sumatera Utara


Zaharuddin, Harmaizar. 2006. “Menggali Potensi Wirausaha”. Edisi Kedua.

Bekasi: CV. Dian Anugerah Prakasa.

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai