TESIS
OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
OLEH:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021
Ir.Nazaruddin,M.T.,Ph.D
iv
The trade and sales sector experienced a very significant impact due to the
pandemic which resulted in the issuance of regulations for the Imposition of
Restrictions on Indonesian Community Activities. The sector that experienced a
very significant impact was the MSME sector (Micro, Small & Medium
Enterprises). The MSME sector is a sector that has a contribution to the Gross
Regional Domestic Product (GRDP) owned by a region. In the area of Medan
City in terms of sales index, has a retail sales index of negative 26%. The very
poor retail sales index is a problem that must be overcome, therefore the role of
the Medan City Cooperatives & MSMEs Office as a facilitator of MSMEs is a
very crucial role in increasing MSME business growth.
Based on these problems, this study aims to assist the Medan City
Cooperatives & MSMEs Office in supporting MSME business growth by
designing strategies for the Medan City Cooperative & MSME Service Office in
increasing MSME business growth. From the results of this study, an analysis of
the external and internal environment was obtained from the Medan City
Cooperatives & MSMEs Office, where the results of the analysis categorize that
the agency is recommended to build MSME businesses starting from market
penetration, product development to market analysis. In addition, this study
resulted in priority strategies that must be implemented such as the allocation of
priority capital in the development of information technology infrastructure and
digital marketing to make it easier for SMEs and cooperatives to be able to
market their products and services to the public.
Keywords: MSME development, SWOT, IFAS-EFAS, QSPM
dari pasangan Alm. Bapak H. Sahadi dan Ibu Hj.Yuliana. Penulis memiliki
Belawan sebagai pengajar (2016), di PT. Quba Queen Travelindo Medan (2016-
2017), dan mengajar sebagai Dosen tidak tetap di Akademi Cut Meutia Medan
(2018-2019).
vi
Bismillahirrahmannirahim.
Puji beserta syukur hadirat Allat SWT atas rahmat dan karunia-Nya
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan strategi untuk Dinas Koperasi &
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik dalam
Ir. Nazaruddin Matondang, M.T, Ph.D selaku Ketua Jurusan Program Studi
kepada dosen pembimbing pertama saya yaitu Prof. Dr. Ir. Sukaria
Sinulingga,M.Eng dan juga kepada dosen pembimbing kedua saya yaitu ibu Dr.
Ir. Juliza Hidayati, M.T saya ucapkan terima kasih atas bantuan, dukungan,
Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada tim penguji yang
terimakasih kepada kedua orang tua penulis yaitu Alm. Bapak H.Sahadi dan
vii
semangat, doa dan dukungan secara moril dan materil selama penulis
yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungan dan doanya dalam
hanya milik Allah SWT.Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
Penulis
177025002
viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 11
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 12
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 12
1.5 Ruang Lingkup & Batasan Masalah .................................. 13
1.6 Asumsi - Asumsi ............................................................... 13
ix
xi
xii
1. Lampiran Kuesioner.............................................................................. 97
2. Lampiran QSPM Eksternal.................................................................... 101
3. Lampiran QSPM Internal...................................................................... 105
xiii
PENDAHULUAN
ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. UMKM merupakan sektor usaha yang
tidak rentan terhadap perubahan eksternal yang terjadi, sehingga ketika terjadi
Dilihat dari manfaat dan peranannya, keberadaan UMKM perlu diperhatikan agar
dapat menjadi wadah bekerja yang baik dan mampu bersaing dengan
dan pendapatan suatu daerah tersebut sehingga memberikan dampak baik pada
50% dari total PDB sedangkan 10% berasal dari sektor ekspor.
1
Universitas Sumatera Utara
2
Produk domestik bruto (PDB) nasional sangat bergantung pada jumlah Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dimiliki oleh daerah tersebut, secara teori
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah bruto
(gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian disuatu
wilayah, yang berarti apabila sektor perekonomian seperti, penjualan dan kegiatan
menurun. Salah satu kegiatan yang sangat berkontribusi pada PDRB ialah
kepada konsumen akhir dalam partai kecil maupun partai besar. Penjualan eceran
sangat berkaitan erat dengan kegiatan penjualan dan pembelian yang dilakukan
oleh pelaku UMKM yang ada di berbagai daerah. Berikut adalah grafik indeks
penjualan eceran per 5 kota besar di Indonesia akan ditunjukkan pada Gambar 1.1.
Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan indeks penjualan 5 Kota
Penurunan indeks penjualan terlihat pada Kota Medan dan bandung yang
mendapatkan indeks penjualan yang selalu negatif dari bulan januari sampai
dengan bulan september. Pada bulan september 2020 kota Medan menjadi kota
penurunan penjualan yang sangat signifikan kepada sektor UMKM yang berperan
dengan indeks penjualan pelaku UMKM, dari tahun 2019 sampai dengan 2020
Kota Medan mengalami penurunan yang cukup kritis yang mengakibatkan indeks
penjualan ecaran Kota Medan menurun dari bulan Mei 2019 sampai bulan
Medan dari 2019 sampai dengan 2020 akan ditunjukkan pada Gambar 1.2.
-10.00%
-15.00%
-20.00%
-25.00%
-30.00%
Dari grafik penurunan indeks penjualan di Kota Medan dapat kita lihat
bahwa, petumbuhan penjualan eceran di Kota Medan dari bulan april 2019 terus
mengalami keadaan yang negative sampai dengan bulan september 2020. Hal ini
seperti, sekot makanan & minuman, sektor penjualan suku cadang, sektor bahan
rumah tangga, sektor barang budaya dan reakreasi, sektor sandang, dan sektor
bahan lainnya. Menurut laporan dari Bank Indonesia indeks penjualan eceran di
penjualan tahunan per sektor UMKM akan ditunjukkan pada Tabel 1.1.
Bahan Bakar
Kendaraan -0,07 -0,046 -0,187 -0,39 -0,454 -0,27 -0,261 -0,23 -0,194
Bermotor
Peralatan Informasi
-0,03 -0,04 -0,076 -0,175 -0,197 -0,163 -0,173 -0,19 -0,21
dan Komunikasi
Perlengkapan Rumah
0,02 0,037 -0,055 -0,208 -0,219 -0,231 -0,213 -0,24 -0,254
Tangga Lainnya
Barang Budaya
-0,03 -0,168 -0,205 -0,485 -0,537 -0,446 -0,387 -0,38 -0,384
dan Rekreasi
Sandang 0,275 -0,404 -0,605 -0,709 -0,74 -0,737 -0,665 -0,64 -0,619
Barang Lainnya -0,28 -0,324 -0,522 -0,685 -0,729 -0,691 -0,603 -0,56 -0,528
Sumber : (Bank Indonesia, 2021)
Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa semua sektor penjualan UMKM
dari mulai penjualan suku cadang dan aksesoris, bahan bakar kendaraan bermotor,
dan rekreasi, sandang dan barang lainnya mengalami indeks penjualan yang
negatif, dan penurunan penjualan paling tinggi berada disektor penjualan sandang
minuman pada bulan september ini mengalami pertumbuhan positif dan membaik,
ketahanan ekonomi nasional. Pada keadaan pandemi, Usaha Mikro Kecil dan
Secara lebih spesifik, permasalahan dasar yang dihadapi UMKM selama masa
manusia.
No 20 Tahun 2008 mengatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah perlu
dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berguna untuk
2018).
Tentang fungsi,uraian tugas dan tata kerja dinas koperasi dan usaha
bahwa peran dan tanggung jawab Dinas & Koperasi UMKM terutama Dinas
Koperasi & UMKM Kota Medan merupakan peran yang sangat sesuai dengan
salah satu misinya yakni, meningkatkan daya saing Koperasi dan Usaha Kecil
UMKM merupakan program yang harus diwujudkan oleh Dinas Koperasi &
UMKM Kota Medan, ditambah lagi dengan jumlah UMKM di Kota Medan yang
kian bertambah menjadi sebuah tantangan pada Dinas Koperasi & UMKM Kota
Medan. Berikut adalah jumlah UMKM Kota Medan tahun 2020 akan ditunjukkan
tantangan dan sekaligus peluang bagi Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan,
akan tetapi Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan dinilai belum efektif dalam
pegembangan UMKM, hal tersebut diketahui pada pra survei internal & eksternal
Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan yang dimana permasalahan internal &
Hampir 50% koperasi yang berada Minat yang kurang pada masyarakat
dibawah naungan dinas UMKM dalam Kota Medan untuk menjadi
status tidak aktif pedagang dan berjualan
Anggaran daerah pemerintah Kota
Banyaknya realisasi program Dinas Medan yang disalurkan untuk Dinas
UMKM UMKM & Koperasi Kota Medan
yang terbengkalai diahlikan untuk penanganan covid-
19
Sumber : Survei pra penelitian & (Dinas koperasi & UMKM, 2021)
UMKM Kota Medan dapat diketahui bahwa secara umum Dinas Koperasi &
Kota Medan. Maka oleh itu diperlukan usulan Strategi bagi Dinas Koperasi &
UMKM Kota Medan, dalam pengembangan UMKM Kota Medan. Pada penelitian
& eksternal Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan merupakan permasalahan
Koperasi dan UMKM Kota Medan merupakan legislator dari badan pemerintahan
sangat sesuai dalam merumuskan strategi pada Dinas Koperasi & UMKM Kota
Medan, Maka dengan ini peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul
Medan ”.
ini, yang didasari dari permasalahan penurunan penjualan pada UMKMdan upaya
2. Bagaimana strategi yang sesuai bagi Dinas Koperasi & UMKM Kota
1. Bagi peneliti
Penelitian dapat memberi masukan dan usulan strategi bagi Dinas Koperasi
3. Bagi Mahasiswa
Agar penelitian ini lebih terarah, mudah dipahami dan topik yang dibahas
tidak meluas, maka perlu adanya pembatasan lingkup penelitian, dimana batasan-
1. Penilaian ini menilai dan meberi usulan strategi kepada Dinas Koperasi &
2. Data historis UMKM diambil dari daftar laporan Dinas UMKM Kota
Medan dan interview kepada pihak Dinas Koperasi & UMKM Kota
Medan.
1. Data dari Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan, merupakan data terbaru
LANDASAN TEORI
2. Deskripsi Teori
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selalu menarik untuk dikaji, bukan hanya
dari aspek ketahanan, aspek pembiayaan, perolehan pinjaman atau dari aspek
manajerial usaha. Tapi beberbeda dengan tahun ini dimana wabah penyakit virus
Korban utama pandemi adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Dalam hal ini, UMKM ditutut untuk mampu bertahan ditengah pandemi ini
dan beralih dari cara penjualan konvensional menjadi penjualan secara online.
Berbeda dari krisis ekonomi (sejak Juli 1997). UMKM pada masa pandemi ini
tampak menaapatkan tekanan atau kerugian yang cukup signifikan, Salah satu
kebijakan pemerintah pada UMKM ialah memberi insentif dan pelatihan UMKM
naik kelas agar, dapat memberikan stimulus kepada UMKM agar mampu bertahan
porsi sekitar 99%, artinya hampir seluruh usaha di Indonesia merupakan usaha
kecil, hanya 1% saja usaha menengah dan besar. Perkembangan dan Pertumbuhan
14
UMKM pun cukup bagus dari tahun ke tahun. Hampir dari setiap pemerintahan
perhatian lebih pada sektor usaha ini. Alasannya, usaha kecil ini menjadi tulang
punggung penyediaan tenaga kerja, dan mampu menyerap tenaga kerja manusia.
perekonomian Indonesia.
UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan
oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi (Tambunan,
2012:2). Pada prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro (UMi), Usaha Kecil
(UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada
nilai asset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata pertahun
atau njumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM berdasarkan ketiga alat ukur
pentingnya atau peran UMKM antar Negara. Tidak terdapat kesepakatan umum
dalam membedakan sebuah Mikro Ekonomi (MiE) dari sebuah UK atau UK dari
kurang pekerja tetap, walaupun banyak usaha dari kategori ini tidak mengerjakan
pekerja yang digaji, yang didalam literature sering disebut self employment.
Sedangkan sebuah UKM dapat berkisar angtara kurang dari 100 pekerja (Di
Indonesia), dan 300 pekerja (Di China). Selain menggunakan jumlah pekerja,
banyak Negara yang juga menggunakan nilai asset tetap (tidak termasuk gedung
dan tanah) dan omset dalam mendefinisikan UMKM. Bahkan dibanyak Negara,
definisi UMKM berbeda antar sektor, misalnya di Thailand, India, dan China, atau
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi menurut UU No. 20 Tahun 2008
tersebut adalah:
badan
3. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria
yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan
dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih
Pada Tabel 2.1 akan dijelaskan mengenai klasifikasi Usaha Miko, Kecil dan
UMKM tidak saja berbeda dengan UB, tetapi ndidalam kelompok UMKM
itu sendiri terdapat perbedaan karakteristik antara UMi, UK, dan UM dalam
Aspek-aspek tersebut termasuk orientasi pasar, profil dan pemilik usaha, sifat dari
sumber dari bahan baku dan modal, lokasi tempat usaha, hubungan-hubungan
Selain hal-hal tersebut, menurut laporan BPS tahun 2006 dalam Tambunan
(2012: 6), terdapat perbedaan antara UMi, UK, dan UM dalam latar belakang atau
antara UMKM dan UB, maupun antar sub-kategori di dalam kelompok UMKM
Disamping itu, latar belakang menjadi pengusaha mikro karena faktor keturunan,
yaitu meneruskan usaha keluarga. Dalam hal ini, banyak faktor keluarga yang
masih dominan, yakni jika orang tuanya seorang nelayan maka anaknya pun akan
keahlian tertentu. Alasan lain menjadi pengusaha mikro adalah tidak ada
menjelaskan, Latar belakang pengusaha kecil lebih beragam dari pada pengusaha
mikro, walaupun latar belakang ekonomi juga merupakan alasan utama, tetapi
sebagian lain mempunyai latar belakang lebih realistis dengan melihat prospek
usaha kedepan dengan kendala modal terbatas. Sebagian besar pengusaha kecil di
Indonesia mempunyai alasan berusaha karena adanya peluang bisnis dan pangsa
pasar yang aman dan besar. Ada juga sejumlah pengusaha kecil beralasan bahwa
kerja baru bagi warga setempat. Meski masih terdapat sejumlah pengusaha yang
beralasan karena tidak ada kesempatan dibidang lain dengan berbagai macam
alasan, misalnya pendidikan formal yang rendah, atau kondisi fisik yang tidak
usaha skala mikro kecil dan menengah (UMKM). Beberapa kesimpulan, setidak
tidaknya hipotesis telah ditarik mengenai hal ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi
yang sangat cepat sebagaimana terjadi di Jepang, telah dikaitkan dengan besaran
sektor usaha kecil. Kedua, dalam penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat
sejak perang dunia II, sumbangan UMKM ternyata tak bisa diabaikan (D.L. Birch,
usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan dengan usaha
besar (UB). Di NSB, khususnya Asia, Afrika, dan Amerika Latin, UMKM juga
berperan sangat penting khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan sumber
inovasi serta pengembangan teknologi, peran UMKM di NSB relatif rendah, dan
Nurrohmah, 2015).
secara signifikan peran Dinak Koperasi & UMKM Kota Medan dalam
pemberdayaan UMKM menjadi sebuah hal yang krusial dalam pemberdayaan dan
oleh Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan (Dinas koperasi & UMKM, 2021):
simulasi.
usaha.
mempromosikan.
pemerintah.
teknologi digital.
peralatan.
berwirausaha.
usaha.
teoritis, konseptual dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan
dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan
Daerah, Dunia Usaha dan masyarakat untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil
"Menurut Brown dan Petrello dalam (Hasibuan, Harahap and Purwoko, 2021)
pengembangan usaha adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang atau jasa
adalah tugas dan proses analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan
Sedangkan untuk usaha yang bersekala besar dan mapan terutama di bidang
mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan
yang lain, perusahaan pihak ketiga. Dalam hal ini perusahaan dapat
memanfaatkan satu sama lain keahlian, teknologi atau kekayaan intelektual untuk
membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis terfokus
1. Kualitas Produk
Menurut American Society for Quality Control dalam (Rivai and Zulfitri,
2. Diversifikasi Produk
3. Produksi
atau lebih dari bentuk semula. Menurut (Mahfud Cahyo Saputra, 2020)
sebagai kegiatan untuk menciptakan guna. Dalam hal ini guna berarti
4. Keuntungan
Menurut (Fikri et al., 2021) keuntungan adalah laba atau selisih nilai
pada suatu proses produksi baik secara konstan atau tidak tetap pada
utama dalam dunia bisnis, terutama bagi pemilik bisnis baik dalam
telah ditetakan sesuai dengan target yang diinginkan sesuai dengan batas
waktunya.
maupun layanan hasil karya anak bangsa sendiri. Ini menjadikan makin
tahapan sasaran yang akan dicapai harus jelas. Akhir dalam setiap
UMKM tidak dapat dipecahkan dengan satu disiplin ilmu saja. Oleh
pengembangan UMKM.
informasi kredit.
pintu,
perdagangan ritel.
pemerintah.
negri.
lainnya.
2. Aspek permodalan .
Dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua
pihak kemana arah tujuan organisasi atau perusahaan. Karena arah yang
keberhasilan.
perspektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari
esok.
yaitu:
mencapai tujuan.
pengambilan keputusan.
organisasi.
faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini,
untuk saat ini tidak selalu berhasil di masa yang akan datang. Adapun
yang relevan secara empiris dikatagorikan sangat luas, meliputi kekuatan sosial
dan ekonomi. Aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah di mana sebuah
perusahaan itu dapat bersaing dan survive dalam kompetisi. Kompetisi dan
mendasarinya dan melampaui kompetisi pesaing saat ini. Secara harfiah tidak
semua industri memiliki potensi yang sama. Perbedaan secara fundamental dalam
Magretta, 2012).
Tujuan dari strategi bersaing bisnis adalah untuk menemukan posisi pada
perusahaan agar dapat mempertahankan diri dengan baik terhadap distrupsi atau
menghasilkan hasil terbesar, dan menyoroti area di mana tren terbaru untuk
individu.
berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih
lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya(Kim Moniz & Trinidad Bishop,
2016) :
berubah ubah.
dilakukan.
mengendalikannya.
sikap serta harapan pimpinan, staf dan juga karyawan. Tetapi ada pula yang
perusahaan yang meliputi kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan baik dalam
segi managerial maupun operasional. Perlu dilihat juga bagaimana tingkat laba
struktur, perilaku dan kultur perusahaan sebagai suatu proses organisasi bisnis.
aspirasi dalam memilih strategi. Artinya, perlu dipahami apa yang ingin dan harus
dilakukan perusahaan sesuai dengan keputusan yang telah dibuat. Proses strategi
meliputi dua aspek penting, yaitu keputusan tentang apa yang akan dilakukan dan
1. Hal yang tak terduga (the unexpectation), sukses yang tak terduga,
4. Perubahan dalam struktur industri atau struktur pasar yang tidak disadari
7. Pengetahuan baru baik yang bersifat ilmiah maupun tidak ilmiah Ketujuh
merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat
perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada
saat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling populer untuk
analisis situasi adalah Analisis SWOT. Telah diketahui pula secara luas bahwa
2014).
dalam tubuh organisasi dan biasanya upaya untuk memilih dan menentukan
Hal yang dihasilkan dari SWOT ialah strategi alternatif yang layak dan dapat
kinerja semua perusahaan dalam industri tersebut (Wilmington, 2014). Unit bisnis
harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan
trend dan perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang
berhubungan.
dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang berbeda.
tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang
kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah
sumber daya yang dimiliki dalam sebuah perusahaan dan kesempatan eksternal
dan tantangan yang dihadapi diantaranya(Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016):
canggih.
f. Kemampuan berkompetisi.
menguntungkan dipasaran.
dayanya.
kompetisi.
sumber daya keuangan dan organisasi yang sudah dimiliki oleh perusahaan
biasnaya dapat berupa kemajuan teknologi yang semakin murah dan lebih
ancaman yang ada di pasar agar dapat menentukan strategi apa yang harus
tersebut.
hubungan logis antar variabel penelitian yang telah diidentifikasi dari teori dan
Lingkungan Internal X1
Perusahaan
Strategi Pengembangsn
UMKM
Lingkungan Ekternal X2
Perusahaan
konsep dalam kerangka konseptual di penelitian ini. Pada penelitian ini variabel
Berikut ini penjabaran variabel-variabel pada penelitian ini. Adapun definisi dari
variabel operasional akan ditujukkan pada Tabel 2.2 seperti dibawah ini:
RANCANGAN PENELITIAN
48
Universitas Sumatera Utara
49
3.4.2 Wawancara
Merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari Wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Nara sumber
pada penelitian ini ialah staff dan kepala divisi Dinas Koperasi & UMKM Kota
Medan
3.4.3 Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui
a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.
mengevaluasi faktor eksternal peluang dan ancaman Matriks EFE dapat dibuat
dengan lima tahapan:
1. Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit
eksternal, termasuk peluang-peluang dan ancaman yang mempengaruhi
bisnis keberlanjutan UMKM.
2. Beri bobot pada setiap faktor dari 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (amat
penting).
Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut. Jumlah seluruh
bobot yang diberikan pada faktor harus sama dengan 1.0. Memberikan bobot
untuk setiap faktor dengan mengajukan daftar faktor eksternal pada pihak Dinas
UMKM & Koperasi Kota Medan, dengan menggunakan metode Paired
Comparison (Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016). Penentuan bobot setiap
faktor pada kolom menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan
menunjukkan:
1. 1 = Jika faktor eksternal pada baris/ horizontal kurang penting daripada
faktor eksternal pada kolom /vertikal
2. 2 = Jika faktor eksternal pada baris/horizontal sama penting dengan faktor
eksternal pada kolom/vertikal
3. 3 = Jika faktor eksternal pada baris/horizontal lebih penting daripada
faktor eksternal pada kolom/vertikal
Adapun bentuk dari penilaian dengan bobot metode Paired Comparison
digambarkan seperti pada Tabel 3.2 di bawah ini:
∑
................................................................(3.1)
Keterangan:
a = bobot faktor ke-i
Xi = nilai faktor ke- i
i = 1, 2, 3,...,n
n = jumlah faktor ke-i
4. Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada masing-masing faktor eksternal
untuk menunjukkan seberapa efektif Dinas UMKM & Koperasi Kota
Medan merespon faktor tersebut, dengan catatan: 4 = respon luar biasa, 3
= respon di atas rata-rata, 2 = respon rata-rata, 1 = respon jelek. Peringkat
didasarkan pada efektivitas faktor.
5. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan skor
pembobotan. Kemudian jumlahkan skor pembobotan akan ditunjukkan
pada table 3.3 berikut:
Total skor pembobotan tertinggi untuk setiap faktor adalah 4.0 dan yang
terendah adalah 1.0. Rata-rata skor pembobotan adalah 2.5. Total skor 4.0
menunjukkan bahwa Dinas UMKM & Koperasi Kota Medan memberi respon
yang sangat bagus terhadap peluang dan ancaman yang ada. Total skor 1.0
menunjukkan bahwa strategi usaha tidak memanfaatkan peluang atau menghindari
ancaman eksternal.
3. = Jika faktor internal pada baris/horizontal lebih penting dari pada faktor
internal pada kolom/vertikal. Adapun bentuk dari penilaian dengan bobot
metode Paired Comparison digambarkan seperti pada Tabel 3.4 di bawah
ini:
Total
A
B
C
....
Total
Sumber : (Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016)
∑
………………………………….(3,2)
Keterangan:
a = bobot faktor ke-i
Xi = nilai faktor ke- i
i = 1, 2, 3,...,n
n = jumlah faktor ke-i
5. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan skor
pembobotan. Kemudian jumlahkan skor pembobotan untuk setiap variabel
menentukan total skor pembobotan.
Total skor pembobotan tertinggi untuk setiap organisasi adalah 4.0 dan yang
terendah adalah 1.0. Rata-rata skor pembobotan 2.5. Total skor jauh di bawah 2.5
merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal. Sedangkan jumlah yang
jauh di atas 2.5 menunjukkan posisi internal yang kuat akan ditunjukkan pada
Tabel 3.5.
KONSERVATIF AGRESIF
Berbalik Strategi Strategi Agresif
Kuadran II Kuadran I
(-) (+)
DEFENSIF KOMPETITIF
Strategi Bertahan Strategi Diversifikasi
1. Kuadran I
Merupakan posisi yang sangat menguntungkan, karena perusahaan
mempunyai peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada secara maksimal. Dimana perusahaan harus
menerapkan strategi yang mendukung kebijakan agresif.
2. Kuadran II
Dalam posisi kuadran II, meskipun perusahaan menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya. Pada
posisi ini perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk
memanfaatkan peluang dalam jangka panjang, dimana dilakukan
melalui strategi diversifikasi produk atau pasar.
3. Kuadran III
Dalam kuadran III, perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar
tetapi sumber dayanya lemah, oleh karena itu tidak dapat
memanfaatkan peluang tersebut secara optimal. Dalam kondisi ini
fokus perusahaan adalah meminimalkan kendala-kendala internal
perusahaan.
4. Kuadran IV
Dalam kuadran IV, situasi perusahaan dalam kondisi yang serba tidak
menguntungkan, karena perusahaan menghadapi berbagai ancaman
Internal Factor
External Factor Competitive Profile
Evaluation Matrix
Evaluation Matrix Matrix
(IFE Matrix)
(EFE Matrix) (CP Matrix)
Threats – Opportunities Threats – Opportunities Threats – Opportunities Threats – Opportunities Threats – Opportunities
Weaknesses – Strength Weaknesses – Strength Weaknesses – Strength Weaknesses – Strength Weaknesses – Strength
Matrix Matrix Matrix Matrix Matrix
(TOWS Matrix) (TOWS Matrix) (TOWS Matrix) (TOWS Matrix) (TOWS Matrix)
Adapun gambar diagram alir penelitian akan ditunjukkan pada Gambar 3.3
seperti dibawah ini:
Mulai
Studi Lapangan
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Pengujian Metodhe
- Analisis Deskriptif
- Analisis SWOT Perbaikan
- Analisis IFAS – EFAS
- Analisis QSPM
Evaluasi Pengujian
Selesai
jawatan yaitu perdagangan, koperasi, dan tranmigrasi. Pada periode kedua yaitu
tugasnya dan mulai berdiri sendiri yang hanya mengurus dua jawatan yaitu
perdagangan dan koperasi. Setelah otonomi daerah pada tahun 1998, depertemen
Dinas koperasi pada tahun 1999 melalui kepres nomor 134 tahun 1999,
Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Setelah otonomi itulah dinas
koperasi dan usaha kecil menengah kota Medan berdiri. Dinas Koperasi dan
Usaha kecil Menengah kota Medan terletak dijalan Jendral Gatot Subroto KM 7,7
Berikut ini merupakan visi dan misi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota
Medan yaitu:
60
Universitas Sumatera Utara
61
2. Misi
Kecil Menengah.
dan Menengah serta akses Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Menengah.
menengah.
usaha kecil dan menengah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang
berlaku.
tugasnya.
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan memiliki tugas utama yaitu
Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan dapat dilihat pada Gambar 4.1 adalah
sebagai berikut:
Kepala Dinas
Kelompok
Jabatan Sekretaris
Fungsional
Seksi Seksi
Bina Permodalan Bina Permodalan Seksi
Koperasi UMKM Promosi
1. Temu kemitraan UMKM dengan Lembaga Bank, Non Bank dan Usaha
kecil.
UMKM.
HARKOPNAS.
commerce .
ekonomi.
Metode analisis SWOT sangat sesuai untuk melalukan analisis internal dan
dianggap merupakan hal yang negatif yang berasal dari luar perusahaan.
Sulitnya menarik
Pola pikir masyarakat yang
Lingkungan Sosial minat masyarakat
lebih memilih menjadi
Perusahaan untuk membangun
pekerja
bisnis
4.3.1 Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor
Analysis Summary (EFAS)
Dalam pengukuran posisi perusahaan dapat menggunakan metode
pengukuran Matriks IFAS dan EFAS. Setiap poin kekuatan, kelemahan, peluang
dan ancaman, setiap faktor pilihan diberi skor bobot 1 hingga 4 dan pernyataan
internal dengan total nilai faktor internal dan membagi rata-rata penilaian
eksternal.
total Skor IFE (untuk Faktor Internal) dan total Skor EFE (untuk Faktor
Eksternal).
5. Plot Total nilai IFE dan EFE pada Matriks sehingga diperoleh posisi
di atas, maka diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.5 s.d Tabel 4.8
(Weaknesses) diperoleh hasil Nilai, Bobot, dan Skor untuk kedua indikator
tersebut.
Total skor Faktor Internal dapat dihitung dengan menjumlahkan Skor nilai
(Threats) diperoleh hasil Nilai, Bobot, dan Skor untuk kedua indikator tersebut.
Total skor Faktor Eksternal dapat dihitung dengan menjumlahkan Skor nilai
Untuk dapat menentukan posisi perusahaan saat ini, dapat dinilai dengan
Total Skor untuk IFE dan EFE dengan memetakan weighted score tersebut pada
sehingga diperoleh hasil seperti terlihat pada Gambar 4.3 seperti berikut ini:
4 3 2 1
4
I II III
GROWTH AND BUILD GROWTH AND BUILD HOLD AND MAINTAIN
(4,9 ; 4,7) VI
IV V
HARVEST OR
GROWTH AND BUILD HOLD AND MAINTAIN
DIVESTITUTE
VIII IX
VII
HARVEST OR HARVEST OR
HOLD AND MAINTAIN
DIVESTITUTE DIVESTITUTE
1
Gambar 4.3.Posisi Perusahaan Matriks IFAS-EFAS
didapatkan hasil bahwa Dinas Koperasi & UMKM berada diposisi Growth and
Build kuadrant IV, yang dimana strategi yang cocok pada posisi ini ialah adalah
diambil lebih mengarah pada usaha peningkatan market share dan pengembangan
produk. Disamping itu skill dalam peningkatan produk seperti keahlian dalam
mengusai digitalisasi dan internet sangat diperlukan bagi UMKM agar bisa
matriks space dapat didapatkan dari pengurangan total skor peluang dan ancaman
y 5
1 (0,1, 0,4)
0 x
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1
-2
-3
-4
-5
Berdasarkan analisis data di atas menunjukkan bahwa Dinas koperasi & UMKM
Kota Medan berada pada Kuadran I (Agresif). Hal ini menunjukkan Dinas
Koperasi & UMKM Kota Medan memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar
dari kelemahan dan ancaman. Kondisi seperti ini mengharuskan Dinas koperasi &
UMKM Kota Medan dan memaksimalkan setiap kekuatan dan peluang yang
dimiliki oleh perusahaan Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan dalam
merumuskan strategi yang paling cocok. (Reeves, Moose and Venema, 2014).
Pada nilai matriks internal dan eksternal menggunakan total skor dari matriks
bahwa posisi perusahaan berada di kuadrant I yaitu Question marks dan kondisi
strategi yang sesuai pada proses bisnis pasar yang berkembang, tetapi memiliki
pangsa pasar yang rendah. Kondisi ini biasanya ditemukan pada pengembangan
produk-produk yang masih belum berdar dipasar, di mana masih sedikit pembeli
permintaan yang tinggi namun tingkat return yang rendah karena pangsa pasar
analisis SWOT yang dilakukan pada berbagai aspek sebelumnya, maka inisiatif
Strategi dapat digabungkan yaitu SO, ST, WO, dan WT. Penjabaran Inisiatif
sebagai berikut :
koperasi.
riset pasar.
dewan DPR.
mengunakan input yang didapatkan dari analisis matriks IFAS EFAS dan
secara objektif berdasarkan pada faktor faktor kritis untuk sukses eksternal dan
pemasaran yang sudah dijelaskan pada sub bab diatas, Untuk membuat matrik
QSPM harus menetapkan nilai daya tarik (AS) yang berkisar antara 1 sampai 4.
Nilai 1 = Tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah , 3 = daya tariknya
sedang, 4 = daya tariknya tinggi. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif
memunculkan nilai Nilai TAS (Total Attractiveness Score), yang akan menjadi
hasil dari perhitungan matriks QSPM pada penelitian ini akan ditunjukkan pada
yang paling menarik dan diprioritaskan untuk dilakukan oleh Dinas Koperasi &
Infrasturktur Teknologi informasi dan digital marketing dengan nilai TAS sebesar
diakibatkan oleh pandemi yang dimana proses perdagangan dan layanan tidak bisa
dengan adanya sarana tersebut UMKM dan koperasi dapat dengan mudah
memasarkan produksi dan melakukan proses bisnis secara online dan virtual, yang
membuat UMKM dan Koperasi bisa tetap beroprasi dan meningkatkan omset
itu strategi 2 sampai dengan strategi ke 10 juga merupakan alternatif strategi yang
Kota Medan.
5.1 Kesimpulan
1. Didasari dari hasil Matriks IFAS dan EFAS didapatkan posisi Dinas
dikenal oleh pasar. Oleh karena itu penetrasi pasar dan pembuatan
berkelanjutan.
2. Dari Hasil Matriks Space dan Matriks BCG (Boston Consulting Grup)
perkembangan produk UMKM, maka oleh itu dari hasil Matriks Space
kekuatan yang peluang yang besar dalam melakukan penetrasi pasar dan
91
Universitas Sumatera Utara
92
5.2 Saran
Medan.
Adem, A., Çolak, A. and Dağdeviren, M. (2018) ‘An integrated model using
SWOT analysis and Hesitant fuzzy linguistic term set for evaluation
occupational safety risks in life cycle of wind turbine’, Safety Science,
106(February), pp. 184–190. doi: 10.1016/j.ssci.2018.02.033.
93
Universitas Sumatera Utara
94
Kim Moniz & Trinidad Bishop (2016) Principles And Techniques Of Marketing
Management. Revised Ed. Edited by K. M. & T. Bishop. New York:
College Publishing House. Available at:
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf.
Mahfud Cahyo Saputra (2020) ‘Implementasi Manajemen Produksi Program Acara Garda
(Bangunan Cagar Budaya) Di Solo TV’, Human Relations, 3(1), pp. 1–8.
Available at:
http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&AuthType=ip,shib&
db=bth&AN=92948285&site=eds-
live&scope=site%0Ahttp://bimpactassessment.net/sites/all/themes/bcorp
_impact/pdfs/em_stakeholder_engagement.pdf%0Ahttps://www.glo-
bus.com/help/helpFiles/CDJ-Page3b.
Panwar, R. et al. (2016) ‘The effect of small firms’ competitive strategies on their
community and environmental engagement’, Journal of Cleaner
Production, 129, pp. 578–585. doi: 10.1016/j.jclepro.2016.03.141.
Sharifi, A. S. (2012) ‘Islamic Azad University Function Analysis with Using the
SWOT Model in Order to Provide Strategic Guidelines (Case Study:
Faculty of Humanities)’, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 58,
pp. 1535–1543. doi: 10.1016/j.sbspro.2012.09.1140.
Tri novianta yohana sihombing, gustami harahap, khairul saleh, & F. K. (2019)
‘Analisis Pengembangan dan Keuntungan Usaha Dodol di Pasar
Bengkel Kecamatan Perbaungan’, Jurnal Ilmiah Pertanian, 7(1), pp. 9–
15.
UU No. 20 Tahun 2008 (2008) ‘UU No. 20 Tahun 2008’, UU No. 20 Tahun 2008,
(1), pp. 1–31.
Yang, X. et al. (2017) ‘Competitive Retailer Strategies for New Market Research,
Entry and Positioning Decisions’, Journal of Retailing, 93(2), pp. 172–
186. doi: 10.1016/j.jretai.2017.03.002.
Amirullah (2015) ‘Populasi dan Sampel (Pemahaman, Jenis dan Teknik)’,
Bayumedia Publishing Malang, 17(1993), pp. 100–108. doi:
10.1007/BF00353157.
I. Lampiran Kuesioner
IDENTITAS DIRI
Nama :
Usia :
Jabatan :
Bidang / Divisi :
Pendidikan Trakhir :
No Hp :
I. KUESIONER BAGIAN I
PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan.
Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia pada saat
menemukan soal yang dalam pengisian skala seperti ini :
TS = Tidak Sesuai
AG = Agak Sesuai
S = Sesuai
SS = Sangat Sesuai
Tidak ada jawaban yang Benar atau Salah, sehingga Anda diharapkan untuk menjawab
pernyataan – pernyataan dibawah ini dengan Jujur menurut keadaan, perasaan, dan
pikiran Anda yang sebenarnya.
Berikan tanda silang (√) pada kolom yang Anda anggap paling sesuai dengan diri Anda,
dan isi kolom yang memerlukan jawaban. dan isi semua pertanyaan yang tersedia di
lembar peneitian ini.
Faktor Internal
Weaknesses TS AS S SS
Keterlambatan pengumpulan data permodalan
yang diterima dinas
Faktor Eksternal
Opportinities TS AS S SS
Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yang berkualitas
dibidang teknologi yang diakibatkan oleh perubahan kondisi zaman
Stabilitas politik dan keamanan yang relatif aman daerah yang terjaga
Faktor Eksternal
Threats TS AS S SS
Masih banyak UMKM yang belum menggunakan peralatan digital
dan akses digital
Daya saing produk UMKM yang masih lemah dipasar nasional dan
internasional