Anda di halaman 1dari 124

STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UMKM DALAM PENGEMBANGAN

UMKM KOTA MEDAN

TESIS

OLEH:

WIDYA FERNANDA PUTRI


177025002/TI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

Universitas Sumatera Utara


STRATEGI DINAS KOPERASI DAN UMKM DALAM
PENGEMBANGAN UMKM KOTA MEDAN

Diajukan sebagai salah satu syarat


untuk memperoleh gelar Magister Teknik
dalam Program Studi Teknik Industri
pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara

OLEH:

WIDYA FERNANDA PUTRI


177025002/TI

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2021

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
Telah Diuji pada
Tanggal 12 Agustus 2021

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. Ir. Sukaria Sinulingga,M.Eng

Anggota : Dr. Ir. Juliza Hidayati,M.T

Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang,MSIE

Ir.Nazaruddin,M.T.,Ph.D

Aulia Ishak, S.T.,M.T.,Ph.D

Universitas Sumatera Utara


Universitas Sumatera Utara
ABSTRAK

Sektor perdagangan dan penjualan mengalami dampak yang sangat


signifikan diakibatkan oleh pandemi yang mengakibatkan pengeluaran peraturan
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Indonesia. Sektor yang
mengalami dampak yang sangat signifikan ialah sektor UMKM (Usaha Mikro
Kecil & Menengah). Sektor UMKM merupakan sektor yang mempunyai
kontribusi pada Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dimiliki oleh
suatu daerah. Di daerah Kota Medan secara indeks penjualan, mempunyai indeks
penjualan eceran sebesar -26 %. Indeks penjualan eceran yang sangat buruk
merupakan sebuah masalah yang harus diatasi, oleh karena itu peran Dinas
Koperasi & UMKM Kota Medan sebagai fasilitator dari UMKM merupakan
peran yang sangat krusial dalam peningkatan pertumbuhan bisnis UMKM.
Penelitian ini bertujuan untuk membantu Dinas Koperasi & UMKM Kota
Medan dalam mendukung pertumbuhan bisnis UMKM dengan merancang strategi
untuk Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan dalam meningkatkan pertumbuhan
bisnis UMKM. Hasil penelitian analisis lingkungan ekternal dan internal dari
Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan, yang dimana hasil analisis tersebut
mengkategorikan bahwa dinas dianjurkan unutk membangun bisnis UMKM mulai
dari penetrasi pasar, pengembangan produk sampai dengan analsis pasar. Pada
penelitian ini mengahasilkan strategi prioritas yang harus diimplementasikan
seperti Pengalokasian prioritas permodalan dalam pembangunan Infrasturktur
Teknologi informasi dan digital marketing untuk memudahkan pelaku UMKM
dan Koperas agar dapat memasarkan produk dan layanannya kepada masyarakat.
Kata Kunci : Pengembangan UMKM, SWOT, IFAS-EFAS, QSPM.

iv

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT

The trade and sales sector experienced a very significant impact due to the
pandemic which resulted in the issuance of regulations for the Imposition of
Restrictions on Indonesian Community Activities. The sector that experienced a
very significant impact was the MSME sector (Micro, Small & Medium
Enterprises). The MSME sector is a sector that has a contribution to the Gross
Regional Domestic Product (GRDP) owned by a region. In the area of Medan
City in terms of sales index, has a retail sales index of negative 26%. The very
poor retail sales index is a problem that must be overcome, therefore the role of
the Medan City Cooperatives & MSMEs Office as a facilitator of MSMEs is a
very crucial role in increasing MSME business growth.
Based on these problems, this study aims to assist the Medan City
Cooperatives & MSMEs Office in supporting MSME business growth by
designing strategies for the Medan City Cooperative & MSME Service Office in
increasing MSME business growth. From the results of this study, an analysis of
the external and internal environment was obtained from the Medan City
Cooperatives & MSMEs Office, where the results of the analysis categorize that
the agency is recommended to build MSME businesses starting from market
penetration, product development to market analysis. In addition, this study
resulted in priority strategies that must be implemented such as the allocation of
priority capital in the development of information technology infrastructure and
digital marketing to make it easier for SMEs and cooperatives to be able to
market their products and services to the public.
Keywords: MSME development, SWOT, IFAS-EFAS, QSPM

Universitas Sumatera Utara


RIWAYAT HIDUP

Widya Fernanda Putri lahir di Medan pada tanggal 28 Januari 1994

dari pasangan Alm. Bapak H. Sahadi dan Ibu Hj.Yuliana. Penulis memiliki

empat orang saudara kandung yaitu Eka Fransiska,S.Psi., M.Si., Eko

Pradipta,S.H ,dan Boby Arisandi

Penulis menyelesaikan pendidikan sekolah dasar pada tahun 2005 di

SD Swasta Melati Medan, menyelesaikan pendidikan sekolah menengah pertama

pada tahun 2008 di SMP Negeri 20 Medan , menyelesaikan pendidikan sekolah

menengah atas pada tahun 2011 di SMA Negeri 7 Medan.

Pada tahun 2015 menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik di

Universitas Malikussaleh kota Lhokseumawe dengan Program Studi Teknik

Industri. Pada tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan di Magister Teknik

Industri, Fakultas Teknik Universitas Sumatra Utara

Penulis memiliki riwayat pekerjaan di Yayasan Pendidikan Herman

Belawan sebagai pengajar (2016), di PT. Quba Queen Travelindo Medan (2016-

2017), dan mengajar sebagai Dosen tidak tetap di Akademi Cut Meutia Medan

(2018-2019).

vi

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirahim.

Puji beserta syukur hadirat Allat SWT atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian ini dengan judul “ Strategi

Dinas Koperasi Dan UMKM Dalam Pengembangan UMKM Kota Medan”.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan strategi untuk Dinas Koperasi &

UMKM Kota Medan dalalam menunjang pertumbuhan bisnis UMKM.

Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang

sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis, baik dalam

penelitian, proses penyusunan proposal penelitian ini. Terimakasih kepada Bapak

Ir. Nazaruddin Matondang, M.T, Ph.D selaku Ketua Jurusan Program Studi

MagisterTeknik Industri Universitas Sumatera Utara. Terima kasih saya ucapkan

kepada dosen pembimbing pertama saya yaitu Prof. Dr. Ir. Sukaria

Sinulingga,M.Eng dan juga kepada dosen pembimbing kedua saya yaitu ibu Dr.

Ir. Juliza Hidayati, M.T saya ucapkan terima kasih atas bantuan, dukungan,

arahan, dan petunjuk dalam penyelesaian penelitian ini.

Ucapan terima kasih juga peneliti sampaikan kepada tim penguji yang

memberikan masukan serta saran yang membangun dan menyempurnakan

penelitian ini.. Terimakasih penulis sampaikan kepada Staf di Magister Teknik

Industri yang telah membantu penulis dalam memberikan informasi dan

dukungan selama peneliti mengikuti pendidikan. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada kedua orang tua penulis yaitu Alm. Bapak H.Sahadi dan

vii

Universitas Sumatera Utara


Ibunda Hj. Yuliana, kemudian Suami tercinta Abang Fadli, serta anak saya

tercinta Mahreen Shafana Zahira yang tidak henti-hentinya memberikan

semangat, doa dan dukungan secara moril dan materil selama penulis

menyelesaikan penelitian ini.

Terimakasih juga penulis sampaikan untuk teman-teman khususnya

angkatan 25 dan 26 atas kerja samanya dalam menjalani perkuliahan dan

penyelesaian tesis ini, dan kepada sahabat-sahabat penulis, penulis ucapkan

terimakasih atas bantuannya selama ini, dalam proses pembuatan proposal

penelitian ini. Serta ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada pihak-pihak

yang tidak dapat disebutkan satu persatu atas dukungan dan doanya dalam

penyusunan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan pada

laporan penelitian ini.Sesungguhnya kekhilafan ada di manusia dan kesempurnaan

hanya milik Allah SWT.Penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat

membangun untuk perbaikan di masa mendatang. Akhir kata, penulis berharap

semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Medan, Agustus 2021

Penulis

Widya Fernanda Putri

177025002

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................... i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. iv
DAFTAR TABEL ................................................................................. v

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah..................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................. 11
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................... 12
1.4 Manfaat Penelitian ............................................................ 12
1.5 Ruang Lingkup & Batasan Masalah .................................. 13
1.6 Asumsi - Asumsi ............................................................... 13

BAB 2 LANDASAN TEORI


2.1 UMKM (Usaha Mikro Kecil & Menengah)....................... 14
2.1.1 Pengertian UMKM .................................................... 15
2.1.2 Karateristik UMKM .................................................. 17
2.1.3 Peran UMKM ............................................................ 19
2.2 Peran Dina Koperasi % UMKM Kota Medan... ................. 20
2.3 Pertumbuhan & Pengembangan UMKM ............................ . 24
2.3.1 Prinsip Pertumbuhan & Pengembangan UMKM ..... 27
2.3.2 Landasan Pertumbuhan & Pengembangan UMKM .. 29
2.3.3 Aspek Strategi Pengembangan ................................. 32
2.4 Manajemen Strategi ............................................................. . 32
2.4.1 Proses Manajemen Strategi ...................................... 34
2.5 Strategi Kompetitif ............................................................... 36
2.5.1 Lingkungan Eksternal .............................................. 37
2.5.2 Lingkungan Internal ................................................ 38
2.5.3 Formulasi Strategi.................................................... 38
2.6 Analisis SWOT ................................................................... 40
2.7 Tujuan SWOT ..................................................................... 44
2.8 Kerangka Konseptual ......................................................... 46
2.9 Defenisi Operasional Variabel ............................................ 47

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN


3.1 Tipe Penelitian ................................................................ 48
3.2 Tempat & Waktu Penelitian .......................................... 48
3.3 Sumber Data ................................................................... 48
3.4 Pengumpulan Data .......................................................... 49
3.4.1 Kuesioner ............................................................ 49
3.4.2 Wawancara ........................................................... 49

ix

Universitas Sumatera Utara


3.4.3 Observasi .............................................................. 49
3.5 Metode Analisis ................................................................ 50
3.5.1 Analisis Deskriptif .............................................. 50
3.5.2 Analisis SWOT ................................................... 50
3.6 Diagram Alir Tahapan Strategi......................................... 58
3.7 Diagram Alir Penelitian .................................................... 59

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan ....... 60
4.1.1 Sejarah ................................................................ 60
4.1.2 Visi dan Misi ....................................................... 60
4.1.3 Fungsi Dinas Koperasi & UMKM ...................... 61
4.1.4 Struktur Organisasi Dinas Koperasi & UMKM .. 62
4.1.5 Kegiatan Dinas Koperasi & UMKM................... 64
4.2 Analisis Internal & Eksternal Dinas Koperasi & UMKM 65
4.3 Penentuan Posisi Perusahaan ........................................ . 75
4.3.1 Matriks IFAS dan EFAS ..................................... 75
4.3.2 Pemetaan Posisi Perusahaan ............................... 79
4.4 Analisis Matriks Space.................................................... 82
4.5 Model BCG Matriks ...................................................... 83
4.6 Inisiatif Strategi ............................................................. 85
4.7 Analisis Keputusan QSPM ............................................ 88
BAB 5 KESIMPULAN & SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................... 91
5.2 Saran.............................................................................. 92

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………... 93


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

GAMBAR JUDUL HALAMAN

1.1 Indeks Penjualan Perkota 2020.................................................................. 2


1.2 Indeks Penjualan Kota Medan 2020........................................................... 4
2.1 Proses Manajemen Strategi......................................................................... 36
2.2 Kerangka Konseptual Penelitian................................................................ 46
3.1 Matriks Kuadran....................................................................................... 57
3.2 Diagram Alir Tahapan Strategi.................................................................. 58
3.3 Diagram Alir Penelitian.............................................................................. 59
4.1 Struktur Organisasi Dinas Koperasi & UMKM.......................................... 63
4.2 Analisis Internal & Eksternal SWOT.......................................................... 75
4.3 Posisi Perusahaan Matriks IFAS - EFAS.................................................... 81
4.4 Matriks Space Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan.............................. 82
4.5 Matriks BCG Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan.............................. 84

xi

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

TABEL JUDUL HALAMAN

1.1 Indeks Penjualan Eceran Per Sektor UMKM........................................... 5


1.2 Jumlah UMKM Kota Medan 2020........................................................ 9
1.3 Permasalahan Internal & Eksternal Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan 10
2.1 Klasifikasi UMKM Berdasarkan UU No. 20/2008............................... 17
2.2 Defenisi Variabel Operasional.............................................................. 47
3.1 Matriks SWOT...................................................................................... 51
3.2 Penilaian Faktor Eksternal.................................................................... 52
3.3 Matriks EFE.......................................................................................... 53
3.4 Penilaian Faktor Internal...................................................................... 55
3.5 Matriks IFE............................................................................................ 56
4.1 Faktor Internal Kekuatan....................................................................... 66
4.2 Faktor Internal Kelemahan.................................................................... 68
4.3 Faktor Eksternal Peluang....................................................................... 70
4.4 Faktor Eksternal Ancaman....................................................................... 73
4.5 Nilai, Bobot, dan Skor Indikator Kekuatan............................................ 77
4.6 Nilai, Bobot, dan Skor Indikator Kelemahan......................................... 79
4.7 Nilai, Bobot, dan Skor Indikator Peluang.............................................. 79
4.8 Nilai, Bobot, dan Skor Indikator Ancaman............................................ 69
4.9 Inisiatif Strategi SWOT......................................................................... 85
4.10 Matriks QSPM....................................................................................... 89

xii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN JUDUL HALAMAN

1. Lampiran Kuesioner.............................................................................. 97
2. Lampiran QSPM Eksternal.................................................................... 101
3. Lampiran QSPM Internal...................................................................... 105

xiii

Universitas Sumatera Utara


BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan pada sektor UMKM secara langsung akan menyebabkan

perekonomian di negara tersebut ikut berkembang, dan dalam jangka panjang

perkembangan UMKM akan memberikan kontribusi terhadap pembangunan

ekonomi yang stabil dan berkelanjutan. UMKM merupakan sektor usaha yang

tidak rentan terhadap perubahan eksternal yang terjadi, sehingga ketika terjadi

permasalahan ekonomi di suatu negara peran UMKM sangat diandalkan. UMKM

memiliki peranan penting dalam suatu negara diantaranya, pendistribusian

pendapatan masyarakat, mampu mempertahankan dan mengembangkan unsur-

unsur tradisi dan kebudayaan masyarakat setempat, dan membantu dalam

penyerapan tenaga kerja sehingga mampu mengurangi masalah pengangguran.

Dilihat dari manfaat dan peranannya, keberadaan UMKM perlu diperhatikan agar

dapat menjadi wadah bekerja yang baik dan mampu bersaing dengan

perkembangan jaman yang pesat serta dapat meningkatkan kualitas masyarakat

dan pendapatan suatu daerah tersebut sehingga memberikan dampak baik pada

perekonomiaan nasional dan daerah. Peningkatan perekonomian nasional pada

tahun 2010 UMKM menyumbang pendapatan perekonomian nasional sebesar

50% dari total PDB sedangkan 10% berasal dari sektor ekspor.

Kontribusi UMKM dalam perekonomian nasional, merupakan akumulasi

dari kontribusi UMKM diberbagai daerah dalam peningkatan pertumbuhan PDB.

1
Universitas Sumatera Utara
2

Produk domestik bruto (PDB) nasional sangat bergantung pada jumlah Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) yang dimiliki oleh daerah tersebut, secara teori

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah jumlah nilai tambah bruto

(gross value added) yang timbul dari seluruh sektor perekonomian disuatu

wilayah, yang berarti apabila sektor perekonomian seperti, penjualan dan kegiatan

perekonomian lainnya menurun maka secara langsung indeks PDRB akan

menurun. Salah satu kegiatan yang sangat berkontribusi pada PDRB ialah

kegiatan sektor penjualan eceran. Penjualan eceran merupakan perorangan atau

badan usaha yang kegiatan pokoknya melakukan penjualan secara langsung

kepada konsumen akhir dalam partai kecil maupun partai besar. Penjualan eceran

sangat berkaitan erat dengan kegiatan penjualan dan pembelian yang dilakukan

oleh pelaku UMKM yang ada di berbagai daerah. Berikut adalah grafik indeks

penjualan eceran per 5 kota besar di Indonesia akan ditunjukkan pada Gambar 1.1.

Indeks Penjualan Eceran


20.00%
10.00%
0.00%
-10.00% Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
-20.00%
-30.00%
-40.00%
-50.00%
-60.00%
-70.00%

Jakarta Bandung Surabaya Medan Semarang

Sumber : (Bank Indonesia, 2021)

Gambar 1.1. Indeks Penjualan Perkota 2020

Universitas Sumatera Utara


3

Dari Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa pertumbuhan indeks penjualan 5 Kota

besar di Indonesia, dari bulan januari sampai bulan september mengalami

fluktuasi penurunan yang sangat signifikan. Terjadinya penurunan tersebut

merupakan akibat dari berlakunya pembatasan sosial besar-besaran (PSBB), yang

mengakibatkan proses penjualan dari Usaha Mikro, Kecil dan Menengah

(UMKM) mengalami penurunan yang mengakibatkan indeks penjualan menurun.

Penurunan indeks penjualan terlihat pada Kota Medan dan bandung yang

mendapatkan indeks penjualan yang selalu negatif dari bulan januari sampai

dengan bulan september. Pada bulan september 2020 kota Medan menjadi kota

yang berposisi nomor 2 setelah Jakarta yang memiliki indeks pertumbuhan

penjualan paling rendah yaitu sebasar negative 17,2 %, yang mengakibatkan

penurunan penjualan yang sangat signifikan kepada sektor UMKM yang berperan

dalam perkembangan perekonomian, dan ini mengakibatkan kestabilan

perkembangan ekonomi di Kota Medan menjadi terganggu.

Perkembangan kestabilan ekonomi di Kota Medan sangat berpengaruh

dengan indeks penjualan pelaku UMKM, dari tahun 2019 sampai dengan 2020

Kota Medan mengalami penurunan yang cukup kritis yang mengakibatkan indeks

penjualan ecaran Kota Medan menurun dari bulan Mei 2019 sampai bulan

September 2020. Adapun grafik penurunan indeks penjualan ecaran di Kota

Medan dari 2019 sampai dengan 2020 akan ditunjukkan pada Gambar 1.2.

Universitas Sumatera Utara


4

Pertumbuhan Indeks Penjualan Eceran UMKM Kota


Medan
2019 - 2020
0.00%
Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
-5.00%

-10.00%

-15.00%

-20.00%

-25.00%

-30.00%

Sumber : (Bank Indonesia, 2021)

Gambar 1.2. Indeks Penjualan Kota Medan 2019-2020

Dari grafik penurunan indeks penjualan di Kota Medan dapat kita lihat

bahwa, petumbuhan penjualan eceran di Kota Medan dari bulan april 2019 terus

mengalami keadaan yang negative sampai dengan bulan september 2020. Hal ini

sangat berkaitan erat dengan sektor-sektor penjualan eceran di Kota Medan

seperti, sekot makanan & minuman, sektor penjualan suku cadang, sektor bahan

bakar kendaraan, sektor peralatan informasi dan komunikasi, sektor perlengkapan

rumah tangga, sektor barang budaya dan reakreasi, sektor sandang, dan sektor

bahan lainnya. Menurut laporan dari Bank Indonesia indeks penjualan eceran di

sektor-sektor UMKM mengalami penurunan yang sangat sinifikan, adapun indeks

penjualan tahunan per sektor UMKM akan ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Universitas Sumatera Utara


5

Tabel 1.1 Indeks Penjualan Eceran Per Sektor UMKM


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep
Sektor UMKM
(%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%) (%)
Suku Cadang
6,2 0,002 -0,147 -0,308 -0,469 -0,378 -0,337 -0,25 -0,236
dan Aksesori
Makanan, Minuman
0,035 0,032 0,037 -0,077 -0,097 -0,076 -0,019 0,027 0,051
& Tembakau

Bahan Bakar
Kendaraan -0,07 -0,046 -0,187 -0,39 -0,454 -0,27 -0,261 -0,23 -0,194
Bermotor

Peralatan Informasi
-0,03 -0,04 -0,076 -0,175 -0,197 -0,163 -0,173 -0,19 -0,21
dan Komunikasi
Perlengkapan Rumah
0,02 0,037 -0,055 -0,208 -0,219 -0,231 -0,213 -0,24 -0,254
Tangga Lainnya
Barang Budaya
-0,03 -0,168 -0,205 -0,485 -0,537 -0,446 -0,387 -0,38 -0,384
dan Rekreasi
Sandang 0,275 -0,404 -0,605 -0,709 -0,74 -0,737 -0,665 -0,64 -0,619
Barang Lainnya -0,28 -0,324 -0,522 -0,685 -0,729 -0,691 -0,603 -0,56 -0,528
Sumber : (Bank Indonesia, 2021)

Dari Tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa semua sektor penjualan UMKM

dari mulai penjualan suku cadang dan aksesoris, bahan bakar kendaraan bermotor,

peralatan informasi dan komunikasi, perlengkapan rumah tangga, barang budaya

dan rekreasi, sandang dan barang lainnya mengalami indeks penjualan yang

negatif, dan penurunan penjualan paling tinggi berada disektor penjualan sandang

yang bertotal -61,9%. Penjualan barang sandang mengalami penurunan penjualan

paling signifikan, sedangkan unutuk penjualan UMKM sektor makanan dan

minuman pada bulan september ini mengalami pertumbuhan positif dan membaik,

dengan indeks penjualan positif dengan persentase 5,10%.

Sektor-sektor UMKM yang mangalami penurunan indeks penjualan,

manjadi sebuah permasalahan besar bagi pertumbuhan perekonomian, dan

keberlangsungan kehidupan UMKM di Kota Medan. Menurut Pratama (2015),

Universitas Sumatera Utara


6

Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).UMKM menjadi tulang punggung

sistem ekonomi kerakyatan untuk mengurangi permasalahan kemiskinan dan

pengembangannya mampu memperluas basis ekonomi serta dapat memberikan

kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan perekonomian daerah dan

ketahanan ekonomi nasional. Pada keadaan pandemi, Usaha Mikro Kecil dan

Menengah (UMKM) menjadi sebuah sektor penjualan yang mengalami dampak

penurunan penjualan paling besar dan kurangnya pembelian oleh konsumen.

Secara lebih spesifik, permasalahan dasar yang dihadapi UMKM selama masa

pandemi ini yaitu:

1. Kelemahan dalam menjual produknya.

2. Kekhawatiran dalam memperoleh pengembalian modal usaha.

3. Kelemahan di bidang organisasi dan manajemen sumber daya

manusia.

4. Keterbatasan pengetahuan berjualan online yang menjadi alternatif

solusi di masa pendemi.

5. Pembinaan yang telah dilakukan masih kurang terpadu dan

kurangnya kepercayaan serta kepedulian masyarakat terhadap

UMKM. (Aditia et al., 2020).

Melihat permasalahan yang dihadapi oleh UMKM serta begitu pentingnya

peran dari UMKM dalam hal menstabilitasi perekonomian Indonesia dan

penanggulangan pengangguran di Indonesia, maka Pemerintah membuat sebuah

kebijakan dalam hal pemberdayaan UMKM di Indonesia yang tercantum dalam

UU No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). UU

Universitas Sumatera Utara


7

No 20 Tahun 2008 mengatakan bahwa Usaha Mikro, Kecil dan Menengah perlu

diberdayakan sebagai bagian integral ekonomi rakyat yang mempunyai

kedudukan, peran dan potensi strategis untuk mewujudkan struktur perekonomian

nasional yang makin seimbang, berkembang dan berkeadilan. Pemberdayaan

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah perlu diselenggarakan secara menyeluruh,

optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif,

pemberian kesempatan berusaha, dukungan, perlindungan dan pengembangan

usaha seluas-luasnya, sehingga mampu meningkatkan kedudukan, peran, dan

potensi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah dalam mewujudkan pertumbuhan

ekonomi pemerataan dan peningkatan pendapatan rakyat, penciptaan lapangan

kerja, dan pengentasan kemiskinan.

Selain kebijakan dari Pemerintah Indonesia, kebijakan lainnya juga

dikeluarkan oleh pemerintah daerah, peraturan gubernur Sumatera Utara, dan

kebijakan Pemerintah Kota Medan. Berikut pemaparan kebijakan dalam

mendukung keberdayaan dan keberlangsungan UMKM:

1. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No. 7 Tahun 2004.

Tentang pengembangan Koperasi & Usaha Kecil dan Menengah yang

bertujuan untuk melakukan pengembangan dibidang koperasi dan

UMKM, yang ditujukan kepada Dinas Koperasi & UMKM dalam

pengembangan ekonomi kerakyatan, mendorong tumbuhnya koperasi

dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang berguna untuk

perluasan bisnis dan pertumbuhan perekonomian daerah. (UMKM,

2018).

Universitas Sumatera Utara


8

2. Peraturan Gubernur Sumatera Utara No 49 Tahun 2018.

Tentang fungsi,uraian tugas dan tata kerja dinas koperasi dan usaha

kecil menengah Provinsi Sumatera Utara yang dimana Dinas Koperasi

dan Usaha Kecil Menengah mempunyai tugas melaksanakan urusan

bidang pemberdayaan koperasi, bidang pemberdayaan usaha kecil,

bidang kelembagaan, bidang pengawasan dan pemeriksaan koperasi

yang menjadi kewenangan, menyelenggarakan pemberdayaan usaha

kecil yang dilakukan melalui pendataan, kemitraan, kemudahan

perizinan, penguatan kelembagaan dan koordinasi dengan para

pemangku kepentingan, menyelenggarakan pengembangan usaha kecil

menjadi usaha menengah, menyelenggarakan layanan konsultasi

bisnis, pendampingan atau mentor bisnis, promosi dan pameran,

workshop bisnis, dan networking. (UMKM, 2018)

3. Peraturan Daerah Kota Medan No. 14 Tahun 2011.

tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Medan yang bertujuan untuk mengembangkan UMKM yang di

implementasikan oleh Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah Kota Medan melalui program-program kerja di setiap

tahunnya dan dilakukan dengan periode triwulan dengan tujuan untuk

mengembangkan dan memberdayakan UMKM yang ada di Kota

Medan, salah satu program yang mengacu dalam mengembangkan

UMKM. (Pemerintah Kota Medan, 2017).

Universitas Sumatera Utara


9

Dari pemaparan semua kebijakan yang ada diatas dapat disimpulkan

bahwa peran dan tanggung jawab Dinas & Koperasi UMKM terutama Dinas

Koperasi & UMKM Kota Medan merupakan peran yang sangat sesuai dengan

salah satu misinya yakni, meningkatkan daya saing Koperasi dan Usaha Kecil

Menengah (UMKM). Peningkatan daya saing UMKM dan keberlanjutan bisnis

UMKM merupakan program yang harus diwujudkan oleh Dinas Koperasi &

UMKM Kota Medan, ditambah lagi dengan jumlah UMKM di Kota Medan yang

kian bertambah menjadi sebuah tantangan pada Dinas Koperasi & UMKM Kota

Medan. Berikut adalah jumlah UMKM Kota Medan tahun 2020 akan ditunjukkan

pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2 Jumlah UMKM Kota Medan 2020


Kota Tipe Jumlah
Usaha Mikro 202,851
Medan Usaha Kecil 23,382
Usaha Menengah 7,706
UMKM 233,939
Sumber : (Dinas koperasi & UMKM, 2021)

Jumlah UMKM Kota Medan yang terus bertambah merupakan sebuah

tantangan dan sekaligus peluang bagi Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan,

akan tetapi Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan dinilai belum efektif dalam

pegembangan UMKM, hal tersebut diketahui pada pra survei internal & eksternal

Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan yang dimana permasalahan internal &

eksternal dirincikan pada Tabel 1.3 sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


10

Tabel 1.3 Permasalahan Internal &Eksternal Dinas Koperasi & UMKM


Kota Medan
Permasalahan Internal Permasalahan Eksternal
Permodalan yang diberi kepada
Penurunan penjualan UMKM
UMKM hanya berbentuk modal
Kota Medan
peralatan dan mesin
UMKM yang mengalami
perkembangan
Pelakuan PPKM di daerah Kota
bisnisnya hanya 5% dari total UMKM
Medan
binaan yang mencapai 3500 Pelaku
UMKM
Banyaknya produk-produk UMKM
Kurangnya SDM Dinas yang handal
yang tidak menembus pangsa
dalam pengembangan UMKM
pasar nasional maupun internasional

Pergeseran perilaku konsumen


Belum ada standarisari dan monitoring
selama masa pandemi yang
dalam pengembangan UMKM
terbiasa berbelanja online

Hampir 50% koperasi yang berada Minat yang kurang pada masyarakat
dibawah naungan dinas UMKM dalam Kota Medan untuk menjadi
status tidak aktif pedagang dan berjualan
Anggaran daerah pemerintah Kota
Banyaknya realisasi program Dinas Medan yang disalurkan untuk Dinas
UMKM UMKM & Koperasi Kota Medan
yang terbengkalai diahlikan untuk penanganan covid-
19
Sumber : Survei pra penelitian & (Dinas koperasi & UMKM, 2021)

Pada penjabaran permasalahan internal & eksternal Dinas Koperasi &

UMKM Kota Medan dapat diketahui bahwa secara umum Dinas Koperasi &

UMKM Kota Medan mempunyai berbagai permasalahan internal & eksternal

yang dimana permasalahan tersebut barier dalam proses pengembangan UMKM

Kota Medan. Maka oleh itu diperlukan usulan Strategi bagi Dinas Koperasi &

UMKM Kota Medan, dalam pengembangan UMKM Kota Medan. Pada penelitian

(Sholihah et al., 2019) Peninjauan sebuah bisnis dengan mengunakan analisis

Universitas Sumatera Utara


11

internal dan eksternal (SWOT) dalam pembuatan konsep strategis, memungkin

kan bisnis dapat beradaptasi terhadap perubahan dan meningkatkan kapabilitas

utama perusahaan dalam membuat suatu prioritas dalam Improvment.

Berdasarkan uraian dan permasalahan diatas, bahwa permasalahan internal

& eksternal Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan merupakan permasalahan

yang sangat krusial dalam proses pengembangan UMKM, dikarenakan Dinas

Koperasi dan UMKM Kota Medan merupakan legislator dari badan pemerintahan

Kota Medan yang bertanggung jawab dalam mengembangkan UMKM. Dari

penjabaran literatur penelitian mengenai analisis internal dan eksternal (SWOT)

sangat sesuai dalam merumuskan strategi pada Dinas Koperasi & UMKM Kota

Medan, Maka dengan ini peneliti tertarik ingin melakukan penelitian dengan judul

“ Strategi Dinas Koperasi Dan UMKM Dalam Pengembangan UMKM Kota

Medan ”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka pemecahan permasalahn pada penelitian

ini, yang didasari dari permasalahan penurunan penjualan pada UMKMdan upaya

dalam peningkatan pertumbuhan bisnis UMKM. Maka pertanyaan yang perlu

dicari jawabannya adalah:

1. Bagaimana peningkatan pertumbuhan bisnis UMKM yang dilakukan

Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan.

2. Bagaimana strategi yang sesuai bagi Dinas Koperasi & UMKM Kota

Medan dalam peningkatan pertumbuhan bisnis UMKM Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara


12

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengembangan UMKM yang dilakukan Dinas Koperasi

& UMKM Kota Medan.

2. Merekomendasikan strategi yang sesuai pada Dinas Koperasi &

UMKM Kota Medan dalam pengembangan UMKM Kota Medan

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagi berikut:

1. Bagi peneliti

penelitian sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain untuk melakukan

penelitian selanjutnya dan sebagai tambahan literatur ilmiah yang

mendukung pengembangan pengetahuan.

2. Bagi Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan

Penelitian dapat memberi masukan dan usulan strategi bagi Dinas Koperasi

& UMKM Kota Medan dalam pengembangan UMKM Kota Medan.

3. Bagi Mahasiswa

Peneliti memberikan pengetahuan dan pengalaman untuk pemecahan

masalah nyata secara ilmiah dan empiris.

Universitas Sumatera Utara


13

1.5 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, mudah dipahami dan topik yang dibahas

tidak meluas, maka perlu adanya pembatasan lingkup penelitian, dimana batasan-

batasan masalah yang diambil sebagai berikut:

1. Penilaian ini menilai dan meberi usulan strategi kepada Dinas Koperasi &

UMKM Kota Medan dalam pengembangan UMKM Kota Medan.

2. Data historis UMKM diambil dari daftar laporan Dinas UMKM Kota

Medan dan interview kepada pihak Dinas Koperasi & UMKM Kota

Medan.

1.6 Asumsi – Asumsi

Adapun asumsi dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Data dari Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan, merupakan data terbaru

dan sudah mencangkup keseluruhan aspek dan program kerja.

2. Kegiatan didalam survei menggunakan data sekunder dan primer.

3. Tidak ada gangguan pada saat pengumpulan data.

Universitas Sumatera Utara


BAB 2

LANDASAN TEORI

2. Deskripsi Teori

2.1 UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah)

Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selalu menarik untuk dikaji, bukan hanya

dari aspek ketahanan, aspek pembiayaan, perolehan pinjaman atau dari aspek

manajerial usaha. Tapi beberbeda dengan tahun ini dimana wabah penyakit virus

corona telah sangat mempengaruhi ekonomi indonesia terutama di Kota Medan.

Korban utama pandemi adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Gejolak perekonomian dengan pembatasan sosial ini membuat UMKM harus

mampu mempertahankan eksistensinya ditengah krisis penurunan penjualan yang

hampir dialami seluruh UMKM secara global.

Dalam hal ini, UMKM ditutut untuk mampu bertahan ditengah pandemi ini

dan beralih dari cara penjualan konvensional menjadi penjualan secara online.

Berbeda dari krisis ekonomi (sejak Juli 1997). UMKM pada masa pandemi ini

tampak menaapatkan tekanan atau kerugian yang cukup signifikan, Salah satu

kebijakan pemerintah pada UMKM ialah memberi insentif dan pelatihan UMKM

naik kelas agar, dapat memberikan stimulus kepada UMKM agar mampu bertahan

ditengah pandemi dan mampu bertranformasi ke sekotor penjualan online. Dari

pengaruhnya kepada sektor penjualan di seluruh Indonesia, UMKM menempati

porsi sekitar 99%, artinya hampir seluruh usaha di Indonesia merupakan usaha

kecil, hanya 1% saja usaha menengah dan besar. Perkembangan dan Pertumbuhan

14

Universitas Sumatera Utara


15

UMKM pun cukup bagus dari tahun ke tahun. Hampir dari setiap pemerintahan

menekankan pada pemberdayaan UMKM. Pemerintah secara serius memberikan

perhatian lebih pada sektor usaha ini. Alasannya, usaha kecil ini menjadi tulang

punggung penyediaan tenaga kerja, dan mampu menyerap tenaga kerja manusia.

UMKM lebih banyak dan mampu menjadi stabilisator dan dinamisator

perekonomian Indonesia.

2.1.1 Pengertian UMKM (Usaha Mikro dan Menengah)

UMKM adalah unit usaha produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan

oleh orang perorangan atau Badan Usaha disemua sektor ekonomi (Tambunan,

2012:2). Pada prinsipnya, pembedaan antara Usaha Mikro (UMi), Usaha Kecil

(UK), Usaha Menengah (UM) dan Usaha Besar (UB) umumnya didasarkan pada

nilai asset awal (tidak termasuk tanah dan bangunan), omset rata-rata pertahun

atau njumlah pekerja tetap. Namun definisi UMKM berdasarkan ketiga alat ukur

ini berbeda disetiap Negara. Karena itu, memang sulit membandingkan

pentingnya atau peran UMKM antar Negara. Tidak terdapat kesepakatan umum

dalam membedakan sebuah Mikro Ekonomi (MiE) dari sebuah UK atau UK dari

sebuah UM, dan yang terakhir dari sebuah UB.

Namun demikian, secara umum, sebuah UMKM mengerjakan lima atau

kurang pekerja tetap, walaupun banyak usaha dari kategori ini tidak mengerjakan

pekerja yang digaji, yang didalam literature sering disebut self employment.

Sedangkan sebuah UKM dapat berkisar angtara kurang dari 100 pekerja (Di

Indonesia), dan 300 pekerja (Di China). Selain menggunakan jumlah pekerja,

Universitas Sumatera Utara


16

banyak Negara yang juga menggunakan nilai asset tetap (tidak termasuk gedung

dan tanah) dan omset dalam mendefinisikan UMKM. Bahkan dibanyak Negara,

definisi UMKM berbeda antar sektor, misalnya di Thailand, India, dan China, atau

bahkan berbeda antar lembaga atau departemen pemerintah, misalnya Indonesia

dan Pakistan (Tambunan, 2012:3). Di Indonesia, definisi UMKM diatur

berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Definisi menurut UU No. 20 Tahun 2008

tersebut adalah:

1. Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau

badan

2. usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana

diatur dalam Undang-Undang ini.

3. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang

dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang

dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak

langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria

Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang.

4. Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung

Universitas Sumatera Utara


17

dengan Usaha Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih

atau hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang.

Pada Tabel 2.1 akan dijelaskan mengenai klasifikasi Usaha Miko, Kecil dan

Menengah berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM:

Tabel 2.1 Klasifikasi UMKM berdasarkan UU No.20/2008


Ukuran Usaha Asset Omset
Usaha Mikro Minimal 50 Juta Maksimal 300 Juta
Usaha Kecil >50Juta-500 Juta Maksimal 3 Miliar
Usaha Menengah >500Juta-10 Miliar >2,5-50 Miliar
Sumber: (UU No. 20 Tahun 2008, 2008)

2.1.2 Karakteristik UMKM (Usaha Mikro dan Menengah)

UMKM tidak saja berbeda dengan UB, tetapi ndidalam kelompok UMKM

itu sendiri terdapat perbedaan karakteristik antara UMi, UK, dan UM dalam

sejumlah aspek yang mudah dilihat sehari-hari di NSB, termasuk Indonesia.

Aspek-aspek tersebut termasuk orientasi pasar, profil dan pemilik usaha, sifat dari

kesempatan kerja di dalam perusahaan, sistem organisasi dan manajemen yang

diterapkan di dalam usaha, derajat mekanisme di dalam proses produksi, sumber-

sumber dari bahan baku dan modal, lokasi tempat usaha, hubungan-hubungan

eksternal, dan derajat keterlibatan perempuan sebagai pengusaha.

Selain hal-hal tersebut, menurut laporan BPS tahun 2006 dalam Tambunan

(2012: 6), terdapat perbedaan antara UMi, UK, dan UM dalam latar belakang atau

motivasi pengusaha melakukan usaha. Perbedaan motivasin pengusaha

sebenarnya harus dilihat sebagai karakteristik paling penting untuk membedakan

antara UMKM dan UB, maupun antar sub-kategori di dalam kelompok UMKM

itu sendiri. Menurut laporan tersebut, sebagian pengusaha mikro di Indonesia

Universitas Sumatera Utara


18

mempunyai latar belakang ekonomi, yakni ingin memperoleh perbaikan

penghasilan. Ini menunjukan bahwa pengusaha mikro berinisiatif mencari

penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya sehari-hari.

Disamping itu, latar belakang menjadi pengusaha mikro karena faktor keturunan,

yaitu meneruskan usaha keluarga. Dalam hal ini, banyak faktor keluarga yang

masih dominan, yakni jika orang tuanya seorang nelayan maka anaknya pun akan

menjadi nelayan, dan seterusnya.

Sedangkan alasan ideal pengusaha mikro adalah merasa telah dibekali

keahlian tertentu. Alasan lain menjadi pengusaha mikro adalah tidak ada

kesempatan untuk berkarir dibidang lain. Selanjutnya, Tambunan (2012:8)

menjelaskan, Latar belakang pengusaha kecil lebih beragam dari pada pengusaha

mikro, walaupun latar belakang ekonomi juga merupakan alasan utama, tetapi

sebagian lain mempunyai latar belakang lebih realistis dengan melihat prospek

usaha kedepan dengan kendala modal terbatas. Sebagian besar pengusaha kecil di

Indonesia mempunyai alasan berusaha karena adanya peluang bisnis dan pangsa

pasar yang aman dan besar. Ada juga sejumlah pengusaha kecil beralasan bahwa

itu karena faktor keturunan/warisan, dibekali keahlian dan membuka lapangan

kerja baru bagi warga setempat. Meski masih terdapat sejumlah pengusaha yang

beralasan karena tidak ada kesempatan dibidang lain dengan berbagai macam

alasan, misalnya pendidikan formal yang rendah, atau kondisi fisik yang tidak

memungkinkan. Hal ini menunjukan bahwa pengusaha kecil mempunyai alasan

yang lebih baik daripada UMKM

Universitas Sumatera Utara


19

2.1.3 Peran UMKM (Usaha Mikro dan Menengah)

Sejarah perekonomian telah ditinjau kembali untuk mengkaji ulang peranan

usaha skala mikro kecil dan menengah (UMKM). Beberapa kesimpulan, setidak

tidaknya hipotesis telah ditarik mengenai hal ini. Pertama, pertumbuhan ekonomi

yang sangat cepat sebagaimana terjadi di Jepang, telah dikaitkan dengan besaran

sektor usaha kecil. Kedua, dalam penciptaan lapangan kerja di Amerika Serikat

sejak perang dunia II, sumbangan UMKM ternyata tak bisa diabaikan (D.L. Birch,

1979 dalam Tambunan, 2013:3).

Negara-negara berkembang yang mulai mengubah orientasinya ketika

melihat pengalaman-pengalaman di negara-negara tentang peranan dan

sumbangsih UMKM dalam pertumbhan ekonomi. Usaha mikro kecil menengah

(UMKM) memainkan peran-peran penting didalam pembangunan dan

pertumbuhan ekonomi, tidak hanya di Negara-negara sedang berkembang (NSB),

tetapi juga di Negara-negara maju (NM).

Di negara-negara maju, UMKM sangat penting tidak hanya karena kelompok

usaha tersebut menyerap paling banyak tenaga kerja dibandingkan dengan usaha

besar (UB). Di NSB, khususnya Asia, Afrika, dan Amerika Latin, UMKM juga

berperan sangat penting khususnya dari perspektif kesempatan kerja dan sumber

pendapatan bagi kelompok miskin, distribusi pendapatan dan pengurangan

kemiskinan. Serta pembangunan ekonomi pedesaan (Tambunan, 2012:1).

Tambunan menambahkan, dilihat dari kontribusinya terhadap Produk Domestik

Bruto (PDB) dan Ekspor Non-Migas, khususnya produk-produk manufaktur, dan

inovasi serta pengembangan teknologi, peran UMKM di NSB relatif rendah, dan

Universitas Sumatera Utara


20

ini sebenarnya perbedaan yang paling mencolok dengan UMKM di NM.(Isnaini

Nurrohmah, 2015).

2.2 Peran Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan

Dalam menciptkan UMKM Kota Medan yang mengalami pertumbuhan bisnis

secara signifikan peran Dinak Koperasi & UMKM Kota Medan dalam

pemberdayaan UMKM menjadi sebuah hal yang krusial dalam pemberdayaan dan

pengengembangan UMKM. Berikut peran dan program pemberdayaan UMKM

oleh Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan (Dinas koperasi & UMKM, 2021):

1. Program Pemberdayaan Usaha Kecil

a. Temu kemitraan UMKM dengan Lembaga Bank, Non Bank dan

Usaha kecil Program ini bertujuan untuk mengentaskan masalah

permodalan yang dimiliki oleh UMKM di Kota Medan.

b. Temu konsultasi pelaksanaan bimbingan administrasi dan

perizinan bagi UMKM Program ini bertujuan untuk memberikan

pemahaman kepada pelaku usaha akan pentingnya Standar

Operasional Produk (SOP) dalam menjalankan usaha agar

administrasi dan perizinan yang dimiliki oleh UMKM sesuai

dengan yang pemerintahan tetapkan.

c. Pengadaan bantuan peralatan bagi pelaku UMKM Program ini

bertujuan untuk membantu pelaku usaha dalam hal pengembangan

usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam bentuk bantuan

peralatan yang dibutuhkan oleh UMKM.

Universitas Sumatera Utara


21

d. Pengembangan usaha ekonomi kreatif berbasis potensi lokal

Program ini bertujuan untuk menciptakan usaha yang menekankan

pada kelestarian daerah yang menjadi tempat UMKM berdiri

dalam hal ini yaitu daerah Kota Medan.

e. Pembinaan dan pengembangan usaha bagi UMKM Program ini

bertujuan untuk meningkatkan skill / keahlian yang dimiliki oleh

pelaku usaha dalam hal mengembangkan usaha yang dimiliki agar

semakin berkembang dan maju.

f. Penyelenggaraan bazar UMKM dan Koperasi Kota Medan

Program ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha dalam

mempromosikan usahanya agar dapat lebih dikenal secara luas.

2. Program Fasilitasi Usaha Kecil

a. Sosialisasi simulasi dan potensi UKM Kota Medan Program

ini bertujuan untuk memberikan pemahaman bagi pelaku usaha

agar dapat fokus terhadap usaha yang sedang dijalani untuk

dapat dikembangkan dalam bentuk praktik kecil-kecilan atau

simulasi.

b. Pengembangan prasarana galeri produk UMKM Program ini

bertujuan untuk menunjang fasilitas galeri produk UMKM

sebagai alat promosi

c. Pemeliharaan sarana fasilitasi pendukung informasi Program

ini bertujuan untuk menunjang sarana informasi agar dapat

Universitas Sumatera Utara


22

dengan mudah diakses dan tidak memiliki kendala bagi pelaku

usaha.

d. Fasilitasi promosi bagi koperasi UMKM Program ini bertujuan

untuk menunjang pelaku usaha dalam hal mempromosikan

produk yang dimiliki.

e. Promosi produk unggulan UMKM melalui event APEKSI dan

HARKOPNAS Program ini bertujuan untuk menunjang pelaku

usaha dan memberikan peluang bagi pelaku usaha agar dapat

mempromosikan produk yang dimiliki dengan mengikuti

event-event besar yang diselenggarakan oleh institusi tertentu.

f. Promosi informasi UMKM Program ini bertujuan untuk

memberikan informasi kepada pelaku usaha dalam hal

mempromosikan.

g. Penyelenggaraan gelar produk UMKM Program ini bertujuan

untuk menunjang pelaku usaha dan memberikan peluang bagi

pelaku usaha agar dapat mempromosikan produk yang dimiliki

dengan mengikuti pagelaran yang diselenggarakan oleh

pemerintah.

3. Bidang Pengembangan, Penguatan dan Perlindungan Usaha Kecil.

a. Sosialisasi program PKBL, pemasaran produk melalui pasar

modern e-commerce Program ini bertujuan untuk memberikan

pemahaman kepada pelaku usaha akan pentingnya penggunaan

teknologi digital.

Universitas Sumatera Utara


23

b. Pembinaan klaster bisnis Program ini bertujuan untuk

menciptakan wadah kewirausahaan dalam rangka pembinaan

bagi pelaku usaha.

c. Pelatihan jahit menjahit Program ini bertujuan untuk

menambah keterampilan bagi pelaku usaha terkhusus dalam

bidang produksi kain.

d. Pelatihan peningkatan manajemen pengelolaan usaha bagi

pelaku UKM Program ini bertujuan untuk menambah

pengetahuan bagi pelaku usaha dalam hal pentingnya

peningkatan wawasan dalm pengelolaan usaha.

e. Peningkatan kapasitas produksi pelaku UMKM penerima

bantuan peralatan Program ini bertujuan untuk meningkatkan

jumlah produksi bagi UMKM yang telah mendapatkan bantuan

peralatan.

f. Pelatihan kerajinan batik Program ini bertujuan untuk

menambah keterampilan bagi pelaku usaha terkhusus dalam

bidang produksi kain.

g. Pelatihan keterampilan pemanfaatan aneka limbah menjadi

produk bernilai ekonomi Program ini bertujuan untuk

menambah keterampilan bagi pelaku usaha untuk dapat

memanfaatkan limbah yang ada agar dapat menjadi suatu

barang yang bernilai ekonomi.

Universitas Sumatera Utara


24

4. Program Peningkatan Kualitas Kewirausahaan

a. Penyelenggara pelatihan kewarausahaan Program ini bertujuan

untuk meningkatkan pemahaman bagi pelaku usaha dalam hal

berwirausaha.

b. Perlombaan dan penilaian usaha peningkatan pendapatan keluarga

Program ini bertujuan untuk meningkatkan jiwa kompetisi bagi

pelaku usaha dengan tingkat sportifitas yang tinggi guna

meningkatkan pendapatan keluarga.

c. Peningkatan kreatifitas bagi ibu-ibu PKK dan karang taruna

Program ini bertujuan untuk menumbuhkan jiwa kreatifitas bagi

ibu-ibu dan muda-mudi dalam rangka berwirausaha.

d. Pelatihan akutansi bagi pelaku UMKM Program ini bertujuan

untuk menambah pengetahuan bagi pelaku usaha bahwa

pembukuan merupakan salah satu hal penting dalam menjalankan

usaha.

2.3 Pertumbuhan & Pengembangan UMKM

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,

teoritis, konseptual dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan

latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain pembelajaran secara logis,

dan sistematis dalam rangka untuk menetapkan segala sesuatu yang akan

Universitas Sumatera Utara


25

dilaksanakan dalam proses kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan

kompetensi peserta didik.

Menurut UU Nomor 20 tahun 2008 tentang UMKM Pasal 1 ayat (10)

Pengembangan adalah upaya yang dilakukan oleh pemerintah, Pemerintah

Daerah, Dunia Usaha dan masyarakat untuk memberdayakan Usaha Mikro, Kecil

dan Menengah melalui pemberian fasilitas, bimbingan, pendampingan dan

bantuan perkuatan untuk pendampingan dan bantuan perkuatan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan kemampuan dan daya saing UMKM.

"Menurut Brown dan Petrello dalam (Hasibuan, Harahap and Purwoko, 2021)

pengembangan usaha adalah suatu lembaga yang menghasilkan barang atau jasa

yang dibutuhkan masyarakat. Apabila kebutuhan masyarakat meningkat, maka

lembaga bisnis pun akan meningkat pula perkembangannya untuk memenuhi

kebutuhan tersebut sambil memperoleh laba.

Menurut (Hasibuan, Harahap and Purwoko, 2021) pengembangan usaha

adalah tugas dan proses analitis tentang peluang pertumbuhan potensial, dukungan

dan pemantauan pelaksanaan peluang pertumbuhan usaha, tetapi tidak termasuk

keputusan tentang strategi dan implementasi dari peluang pertumbuhan usaha.

Sedangkan untuk usaha yang bersekala besar dan mapan terutama di bidang

teknologi industri yang terkait “Pengembangan Usaha” istilah yang sering

mengacu pada pengaturan dan mengelola hubungan strategis dan aliansi dengan

yang lain, perusahaan pihak ketiga. Dalam hal ini perusahaan dapat

memanfaatkan satu sama lain keahlian, teknologi atau kekayaan intelektual untuk

memperluas kapasitas mereka untuk mengidentifikasi, meneliti, menganalisis dan

Universitas Sumatera Utara


26

membawa ke pasar bisnis baru dan produk baru, pengembangan bisnis terfokus

pada implementasi dari rencana bisnis strategis melalui ekuitas pembiayaan,

akuisisi/divestasi teknologi, produk, dan lain-lain.

Pengembagan UMKM digambarkan melalui 4 aspek:

1. Kualitas Produk

Menurut American Society for Quality Control dalam (Rivai and Zulfitri,

2021) kualitas produk adalah keseluruhan kelengkapan dan karakteristik

dari produk atau layanan yang memengaruhi kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan baik yang dinyatakan maupun tersirat. Sedangkan

menurut Kotler dan Armstrong dalam (Septiani and Robianto, 2021)

kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melaksanakan

fungsinya, meliputi kehandalan, daya tahan, ketetapan, kemudahan

operasi, dan perbaikan produk, serta atribut bernilai lainnya.

2. Diversifikasi Produk

Menurut (Wahyu Sulistiyo Ningsih, 2020) upaya perusahaan untuk

meningkatkan penjualan melalui penganekaragaman produk, baik lewat

pengembangan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah

ada. Diversifikasi produk, menciptakan produk-produk baru sesuai

segmentasi pasar yang dituju berdasarkan seleradan daya beli konsumen.

3. Produksi

Menurut (Wahyu Sulistiyo Ningsih, 2020) produksi adalah suatu usaha

atau kegiatan untuk menambah kegunaan (nillai guna) suatu barang.

Kegunaan suatu barang akan bertambah bila memberikan manfaat baru

Universitas Sumatera Utara


27

atau lebih dari bentuk semula. Menurut (Mahfud Cahyo Saputra, 2020)

produksi dalam beberapa buku teori ekonomi sering didefinisikan

sebagai kegiatan untuk menciptakan guna. Dalam hal ini guna berarti

kemampuan, yaitu kemampuan barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan.

4. Keuntungan

Menurut (Fikri et al., 2021) keuntungan adalah laba atau selisih nilai

penjualan terhadap biaya yang telah dikeluarkan untuk menghasilkan

atau memproduksi barang atau suatu jasa. Menurut (Andika, 2021)

keuntungan usaha adalah besarnya penerimaan dikurangi dengan biaya

pada suatu proses produksi baik secara konstan atau tidak tetap pada

suatu proyek usaha tertentu. Menurut (Tri novianta yohana sihombing,

gustami harahap, khairul saleh, 2019) keuntungan merupakan tujuan

utama dalam dunia bisnis, terutama bagi pemilik bisnis baik dalam

jangka pendek maupun jangka panjang. Bentuk keuntungan yang di

harapkan lebih banyak dalam bentuk finansial. Besarnya keuntungan

telah ditetakan sesuai dengan target yang diinginkan sesuai dengan batas

waktunya.

2.3.1 Prinsip Pertumbuhan & Pengembangan UMKM

Agar pengembangan UMKM dilaksanakan tidak terlepas dari koridor

pengelolaan perguruan tinggi, menurut (Hendratmoko, 2021) terdapat sejumlah

prinsip yang perlu dijadikan acuan.

Universitas Sumatera Utara


28

1. Kemaslahatan di sini mengandung makna kebaikan dan kemanfaatan

bersama. Secara umum, pola pengembangan UMKM harus

mendatangkan kemanfaatan yang nyata dan dirasakan oleh seluruh

stakeholders yang terlibat. Orieentasi manfaat ini akan menjadi lebih

intensif dengan mengikuti prinsip umum kerjasama masa kini, yaitu

saling menguntungkan dan mendatangkan kebaikan dan kemanfaatan

bersamaantara berbagi mitra (pihak-pihak yang berkepentigan terhadap

pengembangan UMKM). Pihak yang mendapatkan porsi manfaat

tersebut adalah seluruh mitra dengan jejaring layanan satu pintu.

2. Kemandirian Bangsa Pengembangan UMKM diarahkan agar UMKM

makin kokoh sebagai kekuatan utama soko guru perekonomian

Indonesia. Di dalamnya juga terkandung tujuan agar UMKM mampu

memasok sebagian besar kebutuhan dalam negeri dengan produk barang

maupun layanan hasil karya anak bangsa sendiri. Ini menjadikan makin

kokohnya UMKM sebagai pilar kemandirian bangsa.

3. Terukur Program pengembangan UMKM harus mempunyai tujuan dan

sasaran yang tepat. Program harus dirancang dengan seksama. Tahapan-

tahapan sasaran yang akan dicapai harus jelas. Akhir dalam setiap

program harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Ukuran keberhasian

dari program tersebut dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif.

4. Komprehensif Program pengembangan UMKM melibatkan beberapa

institusi selaku pemangku kepentingan. Untuk itu, perlu disesuaikan

program – program yang akan dilaksanakan agar masing-masing institusi

Universitas Sumatera Utara


29

dapat mengikuti program tersebut dengan baik. Penyelesaian masalah

dan pemberdayaan UMKM harus mendapatkan sekala prioritas yang

tinggi dalam merencanakan program. Persoalan dalam pengembangan

UMKM tidak dapat dipecahkan dengan satu disiplin ilmu saja. Oleh

karena itu, sifat komprehensif harus diterapkan dalam pelaksanaan

pengembangan UMKM.

2.3.2 Landasan Pertumbuhan & Pengembangan UMKM

Dalam Undang – Undang Nomor 20 tahun 2018 tentang UMKM

menurut(Siti Arbainah, Jati Handayani, Nikmatuniayah, Muhammad Rois, 2021):

1. Akses pendanaan bagi UMKM dilakukan dalam rangka:

a. Memperluas sumber pendanaan dan memfasilitasi akses kredit.

b. Memperbanyak lembaga pembiayaan dan memperluas jaringannya.

c. Memberikan kemudahan untuk mendapatkan pendanaan.

d. Membantu pelaku UMKM mendapatkan pembiayaan jasa/produk

keangan, baik dari perbankan (sistem konvensional maupun sistem

syariah) atau dari lembaga nonbank.

2. Aspek sarana dan prasarana, dilakukan dalam rangka:

a. Mengadakan prasarana umum yang dapat mendorong dan

mengembangkan pertumbuhan UMKM.

b. Memberikan keringanan tarif prasarana tertentu.

3. Aspek informasi usaha, dilakukan alam rangka:

Universitas Sumatera Utara


30

a. Membentuk dan mempermudah pemanfaatan bank data dan jaringan

informasi kredit.

b. Menyebarluasan antara lain informasi pasar, sumber pembiayaan,

komoditas penjaminan, design-teknologi dan mutu.

c. Jaminan transparansi dan akses yang sama.

4. Aspek kemitraan, dilakukan dalam rangka:

a. Mewujudkan kemitraan antara usaha mikro, kecil dan menengah.

b. Mewujudkan kemitraan antara UMKM dengan usaha besar.

c. Mendorong terjadinya hubungan saling menguntungkan dalam

transaksi usaha antar-UMKM.

d. Mendorong terjadinya hubungan saling menguntungkan dalam

transaksi usaha antar UMKM dengan usaha besar.

e. Mengembangan kerjasama untuk meningkatkan posisi tawar UMKM.

f. Membentuk struktur pasar yang menjamin tumbuhnya persaingan

usaha yang sehat dan melindungi konsumen.

g. Mencegah penguasaan pasar oleh perorangan dan kelompok tertentu

yang dapat merugikan UMKM.

5. Aspek perizinan usaha, dilakukan dalam rangka:

a. Menyederhanakan tatacara dan jenis perizinan dengan layanan satu

pintu,

b. Upaya pembebasan biaya perizinan bagi UMKM.

6. Aspek kesempatan berusaha, dilakukan dalam rangka:

Universitas Sumatera Utara


31

a. Memnentukan peruntukan tempat usaha, yang meliputi pemberian

lokasi di pasar, ruang pertokoan, lokasi sentra industri, lokasi

pertanian rakyat, lokasi pertambangan rakyat, lokasi yang wajar bagi

pedagang kaki lima dan sebaginya.

b. Menetapkan alokasi waktu berusaha untuk UMKM di subsektor

perdagangan ritel.

c. Mencadangkan bidang dan jenis kegiatan usaha yang memiliki

kekhususan proses, bersifat padat karya, setra memiliki warisan

budaya yang bersifat khusus dan turun-temurun.

d. Mencadangkan usaha terbuka bagi usaha besar dengan syarat

kerjasama dengan UMKM.

e. Melindungi usaha tertentu yang strategis untuk UMKM.

f. Mengutamakan penggunaan produk yang dihasikan UMKM.

g. Memprioritaskan pengadaan barang/jasa dan pemborongan kerja

pemerintah.

h. Memberikan bantuan konsultasi hukum dan pembelaan.

7. Aspek promosi dagang, ditujukan dalam rangka:

a. Meningkatkan promosi produk UMKM di dalam maupun di luar

negri.

b. Memperluas sumber pendanaan untuk promosi produk UMKM.

c. Memberikan insentif untuk UMKM yang mampu menyediakan

pendanaan secara mandiri dalam kegiatan promosi.

d. Memfasilitasi pemilikan hak atas kekayaan intelektual.

Universitas Sumatera Utara


32

8. Aspek dukungan kelembagaan ditujukan dalam rangka mengembangkan

dan meningkkatkan fungsi inkubator, lembaga layanan pengembangan

usaha, konsultan keuangan mitra bank, dan lembaga profesi sejenis

lainnya.

2.3.3 Aspek Strategi Pengembangan

Menurut (Siti Arbainah, Jati Handayani, Nikmatuniayah, Muhammad Rois,

2021) Strategi pemberdayaan meliputi:

1. Aspek manajerial meliputi peningkatan produktivitas, pemasaran dan

pengembangan sumber daya manusia.

2. Aspek permodalan .

3. Mengembangkan pola kemitraan.

4. Mengembangkan sentra industri kecil dan pembinaan untuk bidang

usaha dan daerah tertentu lewat KUB (Kelompok Usaha Bersama);

Kopinkra (Koperasi Industri Kecil dan Kerajinan).

2.4 Manajemen Strategi

Manajemen strategi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang perumusan,

pelaksanaan, dan evaluasi keputusan-keputusan lintas fungsi yang memungkinkan

organisasi mencapai tujuannya. Sebagaimana tersirat dalam defenisi tersebut,

manajemen strategis terfokus pada upaya memadukan manajemen, pemasaran,

keuangan (akuntansi), produksi (operasi), penelitian dan pengembangan, serta

sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasi.(Fred R.

Universitas Sumatera Utara


33

David, 2011) Terkadang istilah manajemen strategis digunakan untuk merujuk

pada perumusan, pelaksanaan, dan evaluasi strategi. Sedangkan perencanaan

strategis hanya mengacu pada perumusan strategi. Tujuan manajemen strategis

adalah memanfaatkan dan menciptakan peluang-peluang baru dan berbeda di

masa mendatang, sedangkan perencanaa jangka panjang, mencoba

mengoptimalkan kecenderungan-kecenderungan saat ini untuk masa depan.

Dari pengertian dari manajemen strategi dapat diambil rangkuman bahwa

manajemen strategi sebuah perancangan perusahaan oleh manajemen untuk

merumuskan strategi, melaksanakan strategi tersebut, dan evaluasi. Kegiatan

tersebut untuk menentukan keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang, dan

dapat mencapai tujuannya. Terdapat empat tujuan dalam manajemen strategi

,(Fred R. David, 2011) yaitu:

1. Memberikan arah pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan.

Dalam hal ini, manajer strategi harus mampu menunjukkan kepada semua

pihak kemana arah tujuan organisasi atau perusahaan. Karena arah yang

jelas akan dapat dijadikan landasan untuk pengendalian dan mengevaluasi

keberhasilan.

2. Membantu memikirkan kepentingan berbagai pihak.

Organisasi atau perusahaan harus mempertemukan kebutuhan berbagai

pihak, pemasok, karyawan, pemegang saham, pihak perbankan, dan

masyarakat luas lainnya yang memegang peranan terhadap sukses atau

gagalnya perusahaan atau organisasi tersebut.

3. Mengantisipasi setiap perubahan kembali secara merata.

Universitas Sumatera Utara


34

Manajemen strategi memungkinkan eksekutif puncak untuk

mengantisipasi perubahan dan menyiapkan pedoman dan pengendalian,

sehingga dapat memperluas kerangka waktu atau berpirkir mereka secara

perspektif dan memahami kontribusi yang baik untuk hari ini dan hari

esok.

4. Berhubungan dengan efisiensi dan efektivitas.

Tanggung jawab seorang manajer bukan hanya mengkonsetrasikan

terhadap kemampuan atas kepentingan efisiensi, akan tetapi hendaknya

juga mempunyai perhatian yang serius agar bekerja keras melakukan

sesuatu secara lebih baik dan efektif.

2.4.1 Proses Manajemen Strategi

Proses manajemen strategi terdiri dari 3 tahapan,(Fred R. David, 2011)

yaitu:

1. Perumusan Strategi Perumusan strategi adalah tahap awal pada

manajemen strategi, yang mencakup mengembangkan visi dan misi,

mengidentifikasi peluang eksternal organisasi dan ancaman, menentukan

kekuatan dan kelemahan internal, menetapkan tujuan jangka panjang,

menghasilkan strategi alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk

mencapai tujuan.

2. Implementasi Strategi Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya

sesudah perumusan strategi yang ditetapkan. Penerapan strategi ini

Universitas Sumatera Utara


35

memerlukan suatu keputusan dari pihak yang berwenang dalam

pengambilan keputusan.

3. Pengambilan keputusan untuk menetapkan tujuan tahunan, menyusun

kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya

sehingga strategi yang dirumuskan dapat dilaksanakan. Pada tahap ini

dilakukan pengembangan strategi pendukung budaya, merencanakan

struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang usaha pemasaran yang

dilakukan, mempersiapkan budget, mengembangkan dan utilisasi sistem

informasi serta menghubungkan kompensasi karyawan terhadap kinerja

organisasi.

4. Evaluasi Strategi Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen

strategi. Manajer sangat membutuhkan untuk tahu strategi tertentu tidak

bekerja dengan baik. Evaluasi strategi merupakan alat utama untuk

memperoleh informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian

atau melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat

tiga aktifitas penilaian yang mendasar, yaitu: peninjauan ulang faktor-

faktor eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini,

pengukuran kinerja, dan pengambilan langkah korektif. Penilaian strategi

sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang berhasil

untuk saat ini tidak selalu berhasil di masa yang akan datang. Adapun

gambar proses manajemen akan ditunjukkan pada Gambar 2.1.

Universitas Sumatera Utara


36

Gambar 2.1. Proses Manajemen Strategi(Fred R. David, 2011)

2.5 Strategi Kompetitif

Strategi kompetitif (bersaing) secara tujuannya ialah menghubungkan

perusahaan dengan lingkungan kompetisi pasar secara holistik. Kompetisi pasar

yang relevan secara empiris dikatagorikan sangat luas, meliputi kekuatan sosial

dan ekonomi. Aspek utama dari lingkungan perusahaan adalah di mana sebuah

perusahaan itu dapat bersaing dan survive dalam kompetisi. Kompetisi dan

struktur industri memiliki pengaruh yang kuat dalam menentukan aturan

kompetitif permainan serta strategi yang berpotensi tersedia untuk perusahaan.

Kekuatan ekternal dari industri dinilai signifikan terutama dalam membuat

kemampuan yang berbeda dari perusahaan lainya. Intensitas persaingan dalam

suatu industri bukanlah masalah kebetulan atau nasib buruk. Sebaliknya,

persaingan dalam suatu industri dimulai pada struktur ekonomi yang

Universitas Sumatera Utara


37

mendasarinya dan melampaui kompetisi pesaing saat ini. Secara harfiah tidak

semua industri memiliki potensi yang sama. Perbedaan secara fundamental dalam

hal potensi keuntungan sebuah perusahaan merupakan kekuatan kolektif dari

kekuatan-kekuatan yang dapat mengikuti keadaan yang kompetitif.(Joan

Magretta, 2012).

Tujuan dari strategi bersaing bisnis adalah untuk menemukan posisi pada

perusahaan agar dapat mempertahankan diri dengan baik terhadap distrupsi atau

ancaman kompetitif yang dapat mempengaruhi kinerja sebuah bisnis. Pengetahuan

tentang sumber-sumber yang mendasari tekanan persaingan mengharuskan sebuah

perusahan agar mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan, menjiwai

posisinya dalam industrinya, menjelaskan area di mana perubahan strategis dapat

menghasilkan hasil terbesar, dan menyoroti area di mana tren terbaru untuk

memegang signifikansi terbesar sebagai peluang atau ancaman. Memahami

sumber-sumber ini juga terbukti berguna dalam mempertimbangkan area untuk

diversifikasi, meskipun fokus utamanya di sini sedang dalam strategi di industri

individu.

2.5.1 Lingkungan Ekternal

Lingkungan eksternal merupakan faktor penting yang perlu dikaji dalam

penentuan pengambilan suatu keputusan. Pengenalan dan pemahaman tentang

berbagai kondisi serta dampaknya menjadi hal mutlak yang harus ditelaah lebih

lanjut dikarenakan oleh beberapa hal diantaranya(Kim Moniz & Trinidad Bishop,

2016) :

Universitas Sumatera Utara


38

a. Jumlah dari faktor yang berpengaruh tidak konstan melainkan selalu

berubah ubah.

b. Intensitas dampaknya beraneka ragam.

c. Faktor tersebut bisa menjadi suatu kejutan yang tidak dapat

diperhitungkan sebelumnya betapa pun cermatnya analisis SWOT yang

dilakukan.

d. Kondisi eksternal yang berada di luar kemampuan organisasi untuk

mengendalikannya.

2.5.2 Lingkungan Internal

Yang tergolong kedalam lingkungan internal yaitu kemampuan kinerja,

sikap serta harapan pimpinan, staf dan juga karyawan. Tetapi ada pula yang

menyebutkan bahwa lingkungan internal adalah situasi yang terjadi didalam

perusahaan yang meliputi kekuatan serta kelemahan suatu perusahaan baik dalam

segi managerial maupun operasional. Perlu dilihat juga bagaimana tingkat laba

diperoleh serta bagaimana efisiensi struktur organisasi dalam perusahaan. Kedua

hal tersebut dapat mempengaruhi tindakan pencapaian tujuan.

2.5.3 Formulasi Strategi

Formulasi atau perumusan strategi berdasarkan analisis kekuatan,

kelemahan, peluang dan tantangan bisnis tentang kondisi perusahaan yang

diharapkan dimasa depan. Perumusan strategi terkait dengan sumber daya,

struktur, perilaku dan kultur perusahaan sebagai suatu proses organisasi bisnis.

Universitas Sumatera Utara


39

Formulasi strategi merupakan aktivitas berpikir rasional dalam membuat atau

menentukan strategi bisnis dengan sangat memperhitungkan kekuatan atau

kapabilitas perusahaan (corporate capability) peluang, resiko sebagai strategi

ekonomi. Perhitungan kapasitas perusahaan yang matang dalam mengalkulasi

kapasitas perusahaan, kompotensi yang dibutuhkan dan peluang pasar untuk

mencapai keunggulan bisnis dirumuskan dalam formulasi strategik. Sedangkan

aspek lain terkait dengan bagaimana implementasinya atau strategi pencapaian

keunggulan bisnis. Kedua aspek tersebut mempunyai hubungan ketergantungan

dalam suatu proses manajemen strategik. Pembuatan formulasi membutuhkan

pertimbangan matang dari seorang eksekutif berdasarkan kemampuan (ability)

dan kekuatan (power) perusahaan dalam mencapai keseimbangan yang optimal

(optimal equilibrium). Penentuan strategi bisnis membutuhkan rujukan dari

seorang eksekutif terutama dalam pertimbangan ekonomi, nilainilai personal,

aspirasi dalam memilih strategi. Artinya, perlu dipahami apa yang ingin dan harus

dilakukan perusahaan sesuai dengan keputusan yang telah dibuat. Proses strategi

meliputi dua aspek penting, yaitu keputusan tentang apa yang akan dilakukan dan

bagaiman mencapainya sesuai dengan yang diharapkan. Kedua aspek ini

dilakukan oleh tingkat perusahaan (corporate level) dalam sebuah kebijakan

perusahaaan dan aktivitas bisnisnya.

Identifikasi peluang dan resiko, yaitu fenomena, gejala, indikasi yang

dimaknai sebagai sumber peluang pasar. mengidentifikasi tujuh sumber peluang

bisnis yaitu (Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016):

Universitas Sumatera Utara


40

1. Hal yang tak terduga (the unexpectation), sukses yang tak terduga,

kegagalan yang tak terduga , kejadian yang tak terduga.

2. Ketidakselarasan (the incoungruity) antara realitas sebagaimana adanya

dengan realitas yang diasumsikan atau yang seharusnya terjadi.

3. Inovasi yang berdasarkan atas kebutuhan proses.

4. Perubahan dalam struktur industri atau struktur pasar yang tidak disadari

5. Demografi ( perubahan kependudukan).

6. Perubahan dalam persepsi, suasana hati dan pemaknaan.

7. Pengetahuan baru baik yang bersifat ilmiah maupun tidak ilmiah Ketujuh

aspek tersebut memerlukan kemampuan analisis tentang karakteristik

masing-masing fenomena atau gejala perubahan. Sebagai contoh

penerapan inovasi atau pengetahuan baru yang dihasilkan dari terobosan

ilmiah berdampak terhadap sukses atau kegagalan di luar dugaan dan

akan membawa risiko.

2.6 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk

merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat

memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Oppurtunities), namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu barkaitan dengan pengembangan

misi, tujuan, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis

perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada

Universitas Sumatera Utara


41

saat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling populer untuk

analisis situasi adalah Analisis SWOT. Telah diketahui pula secara luas bahwa

SWOT merupakan akronim untuk kata-kata “Strength” (kekuatan), “Weaknesses”

(kelemahan), “opportunities” (peluang) dan “threates” (ancaman). (Wilmington,

2014).

Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi,

termasuk satuan bisnis tertentu, sedangkan peluang dan ancaman merupakan

faktor-faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau

satuan bisnis yang bersangkutan. Jika dikatakan bahwa analisis “SWOT”

merupakan instrument yang ampuh dalam melakukan analisis strategi, keampuhan

tersebut terletak pada kemampuan para penentu strategi perusahaan untuk

memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan peluang. Hal ini

sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat

dalam tubuh organisasi dan biasanya upaya untuk memilih dan menentukan

strategi yang efektif untuk membuahkan hasil yang diharapkan.

Hal yang dihasilkan dari SWOT ialah strategi alternatif yang layak dan dapat

digunakan untuk mengantisipasi ancaman bisnis dengan cepat. Dengan demikian

seorang manajer dalam mengembangkan perusahaan. Analisis SWOT digunakan

untuk membangun kompetensi perusahan relatif terhadap perusahan lain. Analisis

SWOT sendiri dilakukan sebelum menganalisis keunggulan kompetitif

perusahaan. Keunggulan kompetitif perusahaan dapat dilihat dari faktor-faktor

lingkungan perusahaan. Lingkungan merupakan faktor terpenting untuk

menunjang keberhasilan perusahaan dalam persaingan. Untuk

Universitas Sumatera Utara


42

membuat/menentukan tujuan, sasaran dan strategi-strategi yang akan diambil,

diperlukan suatu analisa mendalam serta menyeluruh mengenai lingkungan

dimana perusahaan berada. Lingkungan tersebut dapat di bagi dua yaitu:

1. Lingkungan Eksternal (Lingkungan luar perusahaan).

2. Lingkungan Internal (Lingkungan dalam perusahaan).

Lingkungan Eksternal adalah suatu kekuatan yang berada di luar perusahaan

dimana perusahaan tidak mempunyai pengaruh sama sekali terhadapnya sehingga

perubahan-perubahan yang terjadi pada lingkungan ini akan mempengaruhi

kinerja semua perusahaan dalam industri tersebut (Wilmington, 2014). Unit bisnis

harus mengamati kekuatan lingkungan makro yang utama dan faktor lingkungan

mikro yang signifikan yang mempengaruhi kemampuannya dalam menghasilkan

laba.unit bisnis harus menetapkan sistem intelijen pemasaran untuk menelusuri

trend dan perkembangan penting serta semua peluang dan ancaman yang

berhubungan.

Lingkungan internal yaitu kemampuan menemukan peluang yang menarik

dan kemampuan memanfaatkan peluang tersebut adalah dua hal yang berbeda.

Setiap bisnis harus mengevaluasi kekuatan dan kelemahan internalnya. Yang

merupakan landasan pertama dalam analisis SWOT dengan mengidentifikasi

Opportunities (Peluang) dan Threats (Ancaman) sedangkan, landasan kedua

dengan menindentifikasi Strengths (Kekuatan) dan Weaknesses (Kelemahan).

1. Opportunities (peluang). Merupakan situasi utama yang mendukung

didalam lingkungan perusahaan, dan Opportunities berasal dari satu

sumber. Yang dapat memberikan gambaran mengenai Opportunities

Universitas Sumatera Utara


43

adalah identifikasi segmen pasar sebelumnya, perubahan atau

keadaaan yang teratur, perubahan teknologi dan perbaikan hubungan

dengan pembeli atau penjual.

2. Threats (Ancaman). Merupakan kebalikan pengertian peluang.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ancaman adalah faktor-

faktor lingkungan yang tidak menguntungkan suatu satuan bisnis jika

tidak diatasi, ancaman akan menjadi ganjalan bagi satuan bisnis yang

bersangkutan baik untuk masa sekarang maupundi masa depan.

Memahami peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan akan

sangat membantu para manager mengidentifikasi pilihan yang realistis

dari antar strategi yang tersedia.

3. Strengths (Kekuatan). Kekuatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan

termasuk satuan-satuan bisnis di dalamnya adalah antara lain

kompetensi khusus yang terdapat dalam organisasi yang berakibat

pada pemilikan keunggulan komperatif oleh unit usaha di pasaran.

Dikatakan demikian karena satuan bisnis memiliki sumber

keterampilan, produk andalan dan sebagainya yang membuatnya lebih

kuat dari para pesaing dalam memuaskan kebutuhan pasar yang sudah

dan direncanakan akan dilayani oleh satuan usaha yang bersangkutan.

4. Weakness (Kelemahan) Orang berbicara tentang kelemahan yang

terdapat dalam tubuh suatu satuan bisnis, yang dimaksud ialah

keterbatasan atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan dan

kemampuan yang menjadi penghalang serius bagi penampilan kinerja

Universitas Sumatera Utara


44

organisasi yang memuaskan dalam praktek, berbagai keterbatasan dan

kekurangan yang dimiliki atau tidak dimiliki, kemampuan manajerial

yang rendah, keterampilan pemasaran yang tidak sesuai dengan

tuntutan pasar, produk yang tidak atau kurang diminatioleh para

pengguna atau calon pengguna dan tingkat perolehan keuntungan

yang kurang memadai.(Wilmington, 2014).

2.7 Tujuan SWOT

Analisis SWOT digunakan untuk menilai kekuatan dan kelemahan dari

sumber daya yang dimiliki dalam sebuah perusahaan dan kesempatan eksternal

dan tantangan yang dihadapi diantaranya(Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016):

1. Mengidentifikasi kekuatan perusahaan dan kemampuan sumber dayanya.

Suatu kekuatan dapat berupa beberapa wujud sebagai berikut:

a. Suatu keahlian atau kepandaian yang penting.

b. Aktiva fisik yang bernilai.

c. Aktiva manusia yang bernilai.

d. Aktiva organisasi yang bernilai, misalnya sistem produksi yang

canggih.

e. Aktiva tidak berwujud yang bernilai.

f. Kemampuan berkompetisi.

g. Suatu prestasi atau atribut yang meletakkan perusahaan agar

menguntungkan dipasaran.

h. Kerja sama atau kooperasi saling menguntungkan.

Universitas Sumatera Utara


45

2. Mengidentifikasikan kelemahan perusahaan dan kecacatan sumber

dayanya.

a. Kecatatan di keahlian atau kepintaran yang berhubungan dengan

kompetisi.

b. Tidak mempunyai aktiva fisik, manusia, organisasai atau aktiva tidak

berwujud yang penting untuk berkompetisi.

c. Kehilangan atau melemahnya kemampuan kompetisi di area-area kunci.

3. Mengidentifikasi kesempatan kesempatan di pasar. Kesempatan yang baik

adalah yang dapat mengarahkan kekuatan dan kelemahan sumber daya

perusahaan untuk meraih kesempatan pasar yang ada. Kesempatan pasar

yang relevan adalah yang dapat meningkatkan pertumbuhan keuntungan,

meningkatkan sesuatu yang dapat membuat perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan kompetitif, dan yang sesuai dengan kemampuan

sumber daya keuangan dan organisasi yang sudah dimiliki oleh perusahaan

atau yang nantinya dapat dimiliki.

4. Mengindentifikasi ancaman yang dihadapi oleh keuntungan masa depan

perusahaan. Lingkungan luar merupakan faktor salah satu yang menjadi

ancaman tentang keuntungan dan posisi di pasar. Ancaman tersebut

biasnaya dapat berupa kemajuan teknologi yang semakin murah dan lebih

baru yang dapat menarik konsumen. Tugas dari seorang manajemen

sendiri yaitu mengidentifikasi ancaman serta mengevaluasi terhadap

ancaman yang ada di pasar agar dapat menentukan strategi apa yang harus

Universitas Sumatera Utara


46

dilakukan untuk menetralkan serta mengurangi pengaruh dari ancaman

tersebut.

2.8 Kerangka Konseptual

Menurut Sinulingga (2017), kerangka konseptual adalah sebuah model yang

ditunjukkan dalam bentuk diagram yang memperlihatkan struktur dan sifat

hubungan logis antar variabel penelitian yang telah diidentifikasi dari teori dan

temuan-temuan hasil review artikel yang akan digunakan dalam menganalisis

masalah penelitian. Kerangka konseptual merupakan landasan awal atau dasar

pemikiran dalam melaksanakan penelitian.Kerangka konseptual penelitian ini

dapat dilihat pada Gambar 2.2

Lingkungan Internal X1
Perusahaan

Strategi Pengembangsn
UMKM

Lingkungan Ekternal X2
Perusahaan

Gambar 2.2. Kerangka Konseptual Penelitian

2.8.1 Variabel Operasional

Pada penelitian ini terdapat beberapa variabel operasional, yang menjadi

konsep dalam kerangka konseptual di penelitian ini. Pada penelitian ini variabel

Universitas Sumatera Utara


47

dibagi menjadi 2 variabel yaitu, variabel dependen dan variabel independen.

Berikut ini penjabaran variabel-variabel pada penelitian ini. Adapun definisi dari

variabel operasional akan ditujukkan pada Tabel 2.2 seperti dibawah ini:

Tabel 2.2 Definisi Variabel Operasional


No Variabel Definisi Sumber
1. Lingkungan lingkungan yang berasal dari dalam (Nilasari,2014)
Internal organisasi misalnya karyawan, para
pemegang saham dan jajaran direksi.
2. Lingkungan Lingkungan eksternal adalah lingkungan (Clark et
Eksternal yang berada diluar organisasi dan perlu al., 2014)
dianalisis untuk menentukan
kesempatan/peluang (opportunities) dan
ancaman (threath) yang akan dihadapi
perusahaan. Terdapat dua perspektif untuk
mengkonseptualisasilkan lingkungan
eksternal
3. Strategi Aktivitas berpikir rasional dalam membuat (Kim
Pengembangan atau menentukan pengembangan dengan Moniz &
UMKM sangat memperhitungkan kekuatan atau Trinidad
kapabilitas perusahaan (corporate Bishop,
capability) peluang, resiko sebagai strategi 2016)
ekonomi.

Universitas Sumatera Utara


BAB 3

RANCANGAN PENELITIAN

3.1 Tipe Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan
pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif bertujuan
untuk mendeskripsikan secara sistematik, faktual tentang fakta - fakta dan sifat-
sifat suatu subjek kejadian. Teknik deskriptif dilakukan untuk menjabarkan
fenomena dan fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari strategi yang sesuai.

3.2 Tempat & Waktu Penelitian


3.2.1 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di Dinas UMKM & Koperasi Kota Medan
yang berada di Jl. Gatot Subroto Km. 77 Kampung Lalang, Kec Medan Sunggal,
Kota Medan, Sumatera Utara.

3.2.2 Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan pada awal bulan April sampai dengan Juni
2020.

3.3 Sumber Data


Pada penelitian kualitatif sumber data utama dalam penelitian adalah kata-
kata, pendapat dan tindakan sedangkan selebihnya adalah merupakan data
tambahan seperti dokumen dan arsipan lainnya. Sumber data yang tercakup dalam
penelitian ini meliputi:
1. Informan Informan dalam penelitian ini adalah pihakpihak yang terkait
dengan proses pelaksanaan kegiatan pengembangan UMKM yang
dilakukan oleh Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan Adapun
informaninforman tersebut adalah:
a. Kepala Sub Dinas Bina Program.
b. Kepala Seksi Perencanaan Subdin Bina Program.

48
Universitas Sumatera Utara
49

c. Kepala Seksi Pendaftaran dan Pengesahan Subdin Bina Kelembagaan


Koperasi dan UMKM.
d. Para Staf Subdin Bina Program.
2. Dokumen Dokumen dapat berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,
majalah, prasasti, notulen rapat, agenda, dan sebagainya. Dalam penelitian
kualitatif, studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode
observasi dan wawancara. Beberapa dokumen yang dijadikan sebagai
pelengkap data dalam penelitian ini antara lain:
a. Rencana Strategis Dinas Koperasi & UMKM.
b. Peraturan Kota Medan.
c. Undang Undang RI Nomor 20 Tahun 2008 tentang UMKM.

3.4 Pengumpulan Data


3.4.1 Kuesioner
Instrumen pengumpulan data dalam format pertanyaan tertulis yang
dilengkapi dengan kolom dimana responden akan menuliskan jawaban atas
pertanyaan yang diarahkan kepadanya. angket (kuesioner) yang disebarkan
kepada responden berisi tentang poin-poin strategi bisnis dalam aspek
pertumbuhan binis UMKM secara berkelanjutan.

3.4.2 Wawancara
Merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan berlangsung antara
narasumber dan pewawancara. Tujuan dari Wawancara adalah untuk
mendapatkan informasi yang tepat dari narasumber yang terpercaya. Nara sumber
pada penelitian ini ialah staff dan kepala divisi Dinas Koperasi & UMKM Kota
Medan

3.4.3 Observasi
Pengamatan atau observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek
dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah
fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui

Universitas Sumatera Utara


50

sebelumnya. (Amirullah, 2015) Pada penelitian ini observasi akan dilakukan ke


UMKM yang terdaftar di Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan.

3.5 Metode Analisis


Pada penelitian ini metode analisis yang digunakan untuk menyelesaikan
permasalahan adalah melakukan analisis deskriptif, metode analisis kluster, dan
analisis SWOT. Berikut ialah penjabaran langkah-langkah penelitian sebagai
berikut.

3.5.1 Analisis Deskriptif


Analisis deskriptif menggunakan variabel lingkungan internal &
Lingkungan ekternal untuk merancang stategi bisnis Dinas Koperasi & UMKM
Kota Medan.

3.5.2 Analisis SWOT


Merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor strategis
perusahaan. Matrik ini dapat menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan
ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan
dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik ini dapat menghasilkan empat set
kemungkinan alternatif strategi. Adapun matriks SWOT akan ditunjukkan pada
Tabel 3.1.

Universitas Sumatera Utara


51

Tabel 3.1 Matriks SWOT Tabel 3.1 Matriks SWOT


EFAS Strengths (S) Weaknesses (W)
Tentukan 6 – 10 Faktor Tentukan 6 – 10 Faktor
IFAS Kekuatan Internal Kelemahan Internal

Opportunies (O) Strategi (SO) Strategi (WO)

Tentukan 6 – 10 Faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang


Peluang Eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan peluang

Threaths (O) Strategi (ST) Strategi (WT)

Tentukan 6 – 10 Faktor Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang


Ancaman Eksternal menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi kelemahan dan
ancaman menghindari ancaman

a. Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan
peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST
Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki
perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada
dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada.
d. Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha
meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.

3.5.2.1 Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (Matriks IFE)


Matriks Evaluasi Faktor Eksternal (External Factor Evaluation - EFE
Matrix) memungkinkan para penyusun strategi untuk merangkum dan

Universitas Sumatera Utara


52

mengevaluasi faktor eksternal peluang dan ancaman Matriks EFE dapat dibuat
dengan lima tahapan:
1. Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit
eksternal, termasuk peluang-peluang dan ancaman yang mempengaruhi
bisnis keberlanjutan UMKM.
2. Beri bobot pada setiap faktor dari 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (amat
penting).
Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut. Jumlah seluruh
bobot yang diberikan pada faktor harus sama dengan 1.0. Memberikan bobot
untuk setiap faktor dengan mengajukan daftar faktor eksternal pada pihak Dinas
UMKM & Koperasi Kota Medan, dengan menggunakan metode Paired
Comparison (Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016). Penentuan bobot setiap
faktor pada kolom menggunakan skala 1, 2 dan 3. Skala yang digunakan
menunjukkan:
1. 1 = Jika faktor eksternal pada baris/ horizontal kurang penting daripada
faktor eksternal pada kolom /vertikal
2. 2 = Jika faktor eksternal pada baris/horizontal sama penting dengan faktor
eksternal pada kolom/vertikal
3. 3 = Jika faktor eksternal pada baris/horizontal lebih penting daripada
faktor eksternal pada kolom/vertikal
Adapun bentuk dari penilaian dengan bobot metode Paired Comparison
digambarkan seperti pada Tabel 3.2 di bawah ini:

Tabel 3.2. Penilaian Faktor Eksternal


Faktor Eksternal A B C .... Total
A
B
C
....
Total
Sumber : (Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016)

Universitas Sumatera Utara


53

3. Selanjutnya bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan total nilai


setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan
menggunakan rumus:


................................................................(3.1)

Keterangan:
a = bobot faktor ke-i
Xi = nilai faktor ke- i
i = 1, 2, 3,...,n
n = jumlah faktor ke-i
4. Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada masing-masing faktor eksternal
untuk menunjukkan seberapa efektif Dinas UMKM & Koperasi Kota
Medan merespon faktor tersebut, dengan catatan: 4 = respon luar biasa, 3
= respon di atas rata-rata, 2 = respon rata-rata, 1 = respon jelek. Peringkat
didasarkan pada efektivitas faktor.
5. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan skor
pembobotan. Kemudian jumlahkan skor pembobotan akan ditunjukkan
pada table 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Matriks EFE


Faktor
Lingkungan Bobot Rating Bobot x Rating
Eksternal
Peluang
1
2
...
n
Ancaman
1
2
...
n
Sumber : (Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016)

Universitas Sumatera Utara


54

Total skor pembobotan tertinggi untuk setiap faktor adalah 4.0 dan yang
terendah adalah 1.0. Rata-rata skor pembobotan adalah 2.5. Total skor 4.0
menunjukkan bahwa Dinas UMKM & Koperasi Kota Medan memberi respon
yang sangat bagus terhadap peluang dan ancaman yang ada. Total skor 1.0
menunjukkan bahwa strategi usaha tidak memanfaatkan peluang atau menghindari
ancaman eksternal.

3.5.2.2 Matriks Evaluasi Faktor Internal (Matriks IFE)


Tahap ekstraksi dalam menjalankan audit manajemen strategis adalah dalam
membuat Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation - IFE
Matrix). Alat formulasi strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan
kelemahan utama. Matriks IFE dapat dikembangkan dalam lima tahap:
1. Buat daftar faktor internal yang diidentifikasi dalam proses audit internal,
termasuk kekuatan dan kelemahan.
2. Beri bobot pada setiap faktor dari 0.0 (tidak penting) sampai 1.0 (amat
penting). Bobot menunjukkan seberapa penting faktor itu
menunjangkeberhasilan usaha. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada
faktor tersebut harus sama dengan 1.0.
3. Berikan peringkat 1 sampai 4 kepada setiap faktor untuk menunjukkan
apakah faktor itu merupakan kelemahan besar (peringkat = 1), kelemahan
kecil (peringkat = 2), kekuatan kecil (peringkat = 3), atau kekuatan besar
(peringkat = 4, Peringkat 4 atau 3 hanya untuk kekuatan, sedangkan 1 atau
2 hanya untuk kelemahan. Memberikan bobot untuk setiap faktor. dengan
menggunakan metode Paired Comparison (Kinnear dan Taylor,
1991).Penentuan bobot setiap faktor pada kolom menggunakan skala 1, 2
dan 3.
Skala yang digunakan menunjukkan :
1. 1 = Jika faktor internal pada baris/ horizontal kurang penting daripada
faktor internal pada vertikal/kolom.
2. 2 = Jika faktor internal pada baris/horizontal sama penting dengan faktor
internal pada kolom/vertikal.

Universitas Sumatera Utara


55

3. = Jika faktor internal pada baris/horizontal lebih penting dari pada faktor
internal pada kolom/vertikal. Adapun bentuk dari penilaian dengan bobot
metode Paired Comparison digambarkan seperti pada Tabel 3.4 di bawah
ini:

Tabel 3.4. Penilaian Faktor Internal


Faktor Internal A B C ....

Total
A
B
C
....
Total
Sumber : (Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016)

4. Selanjutnya bobot setiap faktor diperoleh dengan menentukan total nilai


setiap faktor terhadap jumlah nilai keseluruhan faktor dengan
menggunakan rumus :


………………………………….(3,2)

Keterangan:
a = bobot faktor ke-i
Xi = nilai faktor ke- i
i = 1, 2, 3,...,n
n = jumlah faktor ke-i
5. Kalikan setiap bobot faktor dengan peringkat untuk menentukan skor
pembobotan. Kemudian jumlahkan skor pembobotan untuk setiap variabel
menentukan total skor pembobotan.
Total skor pembobotan tertinggi untuk setiap organisasi adalah 4.0 dan yang
terendah adalah 1.0. Rata-rata skor pembobotan 2.5. Total skor jauh di bawah 2.5
merupakan ciri organisasi yang lemah secara internal. Sedangkan jumlah yang
jauh di atas 2.5 menunjukkan posisi internal yang kuat akan ditunjukkan pada
Tabel 3.5.

Universitas Sumatera Utara


56

Tabel 3.5 Matriks IFE


Faktor
Bobot x
Lingkungan Bobot Rating
Rating
Internal
Peluang
1
2
...
n
Ancaman
1
2
...
n
Sumber : (Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016)

3.5.2.3 Matriks Kuadran


Matrik ini merupakan kerangka empat kuadran yang menunjukkan apakah
strategi agresif, konservatif, defensive atau kompetitif yang paling sesuai untuk
suatu organisasi tertentu. Hasil analisis pada tabel Matriks SWOT dipetakan pada
Matriks Space dengan cara sebagai berikut:
1. Sumbu horizontal (X) menunjukkan kekuatan dan kelemahan,
sedangkan sumbu vertikal (Y) menunjukkan peluang dan ancaman.
2. Posisi usaha ditentukan dengan hasil analisis sebagai berikut:
3. Kalau peluang lebih besar daripada ancaman makan nilai y>0 dan
sebaliknya ancaman lebih besar daripada peluang maka nilai y<0.
4. Kalau kekuatan lebih besar daripada kelemahan maka nilai x>0 dan
sebaliknya kelemahan lebih besar daripada kekuatan maka nilai x<0.
Adapun matriks space akan ditunjukkan pada Gambar 3.1

Universitas Sumatera Utara


57

KONSERVATIF AGRESIF
Berbalik Strategi Strategi Agresif

Kuadran II Kuadran I
(-) (+)
DEFENSIF KOMPETITIF
Strategi Bertahan Strategi Diversifikasi

Kuadran III Kuadran IV


(+) (-)

Sumber :(Kim Moniz & Trinidad Bishop, 2016)


Gambar 3.1 Matriks Kuadrant

1. Kuadran I
Merupakan posisi yang sangat menguntungkan, karena perusahaan
mempunyai peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada secara maksimal. Dimana perusahaan harus
menerapkan strategi yang mendukung kebijakan agresif.
2. Kuadran II
Dalam posisi kuadran II, meskipun perusahaan menghadapi berbagai
ancaman, perusahaan mempunyai keunggulan sumber daya. Pada
posisi ini perusahaan dapat menggunakan kekuatannya untuk
memanfaatkan peluang dalam jangka panjang, dimana dilakukan
melalui strategi diversifikasi produk atau pasar.
3. Kuadran III
Dalam kuadran III, perusahaan menghadapi peluang pasar yang besar
tetapi sumber dayanya lemah, oleh karena itu tidak dapat
memanfaatkan peluang tersebut secara optimal. Dalam kondisi ini
fokus perusahaan adalah meminimalkan kendala-kendala internal
perusahaan.
4. Kuadran IV
Dalam kuadran IV, situasi perusahaan dalam kondisi yang serba tidak
menguntungkan, karena perusahaan menghadapi berbagai ancaman

Universitas Sumatera Utara


58

eksternal sementara sumber daya yang dimiliki mempunyai banyak


kelemahan.

3.6 Diagram Alir Tahapan Strategi


Berikut ini akan ditunjukkan gambar diagram alir tahapan strategi yang akan
ditunjukkan pada Gambar 3.2 .

Stage 1 : The Input Stage

Internal Factor
External Factor Competitive Profile
Evaluation Matrix
Evaluation Matrix Matrix
(IFE Matrix)
(EFE Matrix) (CP Matrix)

Stage 2 : The Matching Stage

Threats – Opportunities Threats – Opportunities Threats – Opportunities Threats – Opportunities Threats – Opportunities
Weaknesses – Strength Weaknesses – Strength Weaknesses – Strength Weaknesses – Strength Weaknesses – Strength
Matrix Matrix Matrix Matrix Matrix
(TOWS Matrix) (TOWS Matrix) (TOWS Matrix) (TOWS Matrix) (TOWS Matrix)

Stage 3 : The Decision Stage

Quantitative Strategic Planning Matrix


(QSP Matrix)

Sumber :(Fred R. David, 2011)


Gambar 3.2. Diagram Tahapan Strategi

Universitas Sumatera Utara


59

3.7 Diagram Alir Penelitian

Adapun gambar diagram alir penelitian akan ditunjukkan pada Gambar 3.3
seperti dibawah ini:

Mulai

Studi Lapangan

Studi Literatur

Perancangan Instrumen Penelitian

Pengumpulan Data

Pengujian Metodhe
- Analisis Deskriptif
- Analisis SWOT Perbaikan
- Analisis IFAS – EFAS
- Analisis QSPM

Evaluasi Pengujian

Kesimpulan & Saran

Selesai

Gambar 3.3 Diagram Alir Penelitian

Universitas Sumatera Utara


BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan

4.1.1 Sejarah Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan

Dinas koperasi didirikan pada tahun 1970-an dengan nama Departemen

Koperasi. Depertemen Koperasi yang pada periode pertamanya mempunyai tiga

jawatan yaitu perdagangan, koperasi, dan tranmigrasi. Pada periode kedua yaitu

pada tahun 1985 depertemen koperasi memutuskan untuk memperkecil lingkup

tugasnya dan mulai berdiri sendiri yang hanya mengurus dua jawatan yaitu

perdagangan dan koperasi. Setelah otonomi daerah pada tahun 1998, depertemen

koperasi berganti nama menjadi Dinas Koperasi.

Dinas koperasi pada tahun 1999 melalui kepres nomor 134 tahun 1999,

terjadi perubahan pada kedudukan tugas Departemen koperasi menjadi

Departemen Koperasi dan Usaha Kecil Menengah. Setelah otonomi itulah dinas

koperasi dan usaha kecil menengah kota Medan berdiri. Dinas Koperasi dan

Usaha kecil Menengah kota Medan terletak dijalan Jendral Gatot Subroto KM 7,7

Medan, Sumatera Utara.

4.1.2 Visi dan Misi Dinas Koperasi UMKM Kota Medan

Berikut ini merupakan visi dan misi dari Dinas Koperasi dan UMKM Kota

Medan yaitu:

60
Universitas Sumatera Utara
61

1. Visi “Terwujudnya Koperasi Usaha Kecil dan Menengah yang tangguh,

mandiri, memiliki daya saing dan bermartabat.”

2. Misi

a. Mengurangi jumlah pengangguran melalui penciptaan wirausaha baru

dan penyerapan tenaga kerja oleh Koperasi dan Usaha Mikro,

KecilMenengah serta meningkatkan daya saing Koperasi dan Usaha

Kecil Menengah.

b. Meningkatkan dukungan terhadap usaha Koperasi dan Usaha Kecil

dan Menengah serta akses Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

terhadap sumber daya produktif.

c. Meningkatkan pertumbuhan dan kualitas kelembagaan koperasi.

d. Meningkatkan kegiatan usaha ekonomi di sektor informal yang

berskala mikro dan kecil.

e. Membina dan mengembangkan jiwa dan semangat berusaha yang

berwawasan lingkungan bagi Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan

Menengah.

4.1.3 Fungsi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan

1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis perkoperasian, usaha

kecil dan menengah.

2. Menyelenggarakan pelayanan di bidang perkoperasian dan pengesahan

akta pendirian koperasi, perubahan anggaran dasar koperasi

penggabungan serta pembubaran koperasi.

Universitas Sumatera Utara


62

3. Melaksanakan program pengembangan jaringan sistim informasi

koperasi dan usaha kecil dan menengah.

4. Mengkoordinasikan program keterpaduan pemberdayaan koperasi,

usaha kecil dan menengah.

5. Mengendalikan atas pelaksanaan penyertaan modal pada koperasi dan

mengendalikan atas pelaksanaan sistem distribusi bagi koperasi, usaha

kecil dan menengah.

6. Melaksanakan bimbingan pedoman akuntasni koperasi, usaha kecil dan

menengah.

7. Melaksanakan program teknis terhadap pelaksanaan bidang koperasi,

usaha kecil dan menengah sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang

berlaku.

8. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang

tugasnya.

9. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah.

4.1.4 Struktur Organisasi Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan memiliki tugas utama yaitu

melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang perkoperasian

pengusaha kecil dan menengah serta melaksanakan tugas pembantuan

sesuaidengan bidang tugasnya. Jumlah karyawan kantor Dinas Koperasi dan

UMKMKota Medan berjumlah 89 orang. Adapun struktur organisasi dari kantor

Universitas Sumatera Utara


63

Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan dapat dilihat pada Gambar 4.1 adalah

sebagai berikut:

Kepala Dinas

Kelompok
Jabatan Sekretaris
Fungsional

Subbag Subbag Subbag


Umum Keuangan Penyusunan
Program

Bidang Bidang Bidang


Pemberdayaan Pemberdayaan Informasi, Promosi
Koperasi UMKM Dan Evaluasi

Seksi Seksi Seksi


Bina Kelembagaan Pembinaan Dan Data Dan
Koperasi Pengembangan Informasi
UMKM

Seksi Seksi
Bina Permodalan Bina Permodalan Seksi
Koperasi UMKM Promosi

Seksi Seksi Seksi


Bina Usaha Dan Kemitraan Monitoring Dan
Kemitraan Koperasi UMKM Evaluasi UPTD

Gambar 4.1 Struktur organisasi Dinas Koperasi & UMKM Medan

Universitas Sumatera Utara


64

4.1.5 Kegiatan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Medan

4.1.5.1 Bidang Pepmberdayaan Usaha Kecil

1. Temu kemitraan UMKM dengan Lembaga Bank, Non Bank dan Usaha

kecil.

2. Temu konsultasi pelaksanaan bimbingan administrasi dan perizinan bagi

UMKM.

3. Pengadaan bantuan peralatan bagi pelaku UMKM.

4. Pengembangan usaha ekonomi kreatif berbasis potensi lokal.

5. Pembinaan dan pengembangan usaha bagi UMKM.

6. Penyelenggaraan bazar UMKM dan Koperasi Kota Medan.

4.1.5.2 Bidang Fasilitasi Usaha Kecil

1. Sosialisasi simulasi dan potensi UKM Kota Medan.

2. Pengembangan prasarana galeri produk UMKM.

3. Pemeliharaan sarana fasilitasi pendukung informasi.

4. Fasilitasi promosi bagi koperasi UMKM.

5. Promosi produk unggulan UMKM melalui event APEKSI dan

HARKOPNAS.

6. Promosi informasi UMKM.

7. Penyelenggaraan gelar produk UMKM.

Universitas Sumatera Utara


65

4.1.5.3 Bidang Pengembangan Penguatan dan Perlindungan Usaha Kecil

1. Sosialisasi program PKBL, pemasaran produk melalui pasar modern e-

commerce .

2. Pembinaan klaster bisnis.

3. Pelatihan jahit menjahit.

4. Pelatihan peningkatan manajemen pengelolaan usaha bagi pelaku UMKM.

5. Peningkatan kapasitas produksi pelaku UKM penerima bantuan peralatan.

6. Pelatihan kerajinan batik.

7. Pelatihan keterampilan pemanfaatan aneka limbah menjadi produk bernilai

ekonomi.

4.1.5.4 Bidang Peningkatan Kualitas Kewirausahaan

1. Penyelenggara pelatihan kewarausahaan.

2. Perlombaan dan penilaian usaha penigkatan pendapatan keluarga.

3. Peningkatan kreatifitas bagi ibu-ibu PKK dan karang taruna.

4. Pelatihan akutansi bagi pelaku UMKM.

4.2 Analisis Internal &Eksternal Dinas Koperasi dan UMKM

Dalam menganalisis internal & eskternal suatu perusahaan diperlukan sebuah

metode yang dapat diimplementasikan dalam pengukuran lingkungan perusahaan.

Metode analisis SWOT sangat sesuai untuk melalukan analisis internal dan

eksternal perusahaan. Pengukuran internal & eksternal perusahaan menggunakan

metode analisis SWOT yang meliputi analisis kekuatan (strength), kelemahan

Universitas Sumatera Utara


66

(weakness), peluang (opportunities) dan ancaman (threats) serta penentuan bobot

dan peringkat masing-masing.

1. Faktor Internal (Strength dan Weakness).Faktor Internal perusahaan

terdiri dari Kekuatan (strength) dan kelemahan (weakness). Kekuatan

merupakan faktor yang dianggap merupakan hal positif dari dalam

perusahaan, sedangkan kelemahan merupakan faktor yang dianggap

merupakan hal yang negatif yang ada dari dalam perusahaan.

Tabel 4.1 Faktor Internal Kekuatan


Faktor
Kekuatan (Strengths) Indikator
Internal
Finansial Permodalan yang dimiliki dinas UMKM & Jumlah
Koperasi yang tergolong besar permodalan
mencapai 3
Triliun
Mempunyai total aset yang besar Jumlah total
aset
mencapai 26
Trikiun
Banyaknya UMKM dibawah naunggan Terdapat 10
dinas yang sudah meningkat taraf bins dan UMKM yang
usahanya sudah
meningkat taraf
Sumber Daya bisnis
Peralatan mesin dan teknologi yang Mempunyai
memadai alat-alat atau
mesin
berjumlah 10
alat
Proses Bisnis Volume Usaha dinas koperasi & UMKM Jumlah
yang tinggi mencapai
4 Triliun

Proses perizinan sudah dipermudah Diperlukan


hanya SIUP
dan NPWP

Universitas Sumatera Utara


67

Tabel 4.1 (Lanjutan)


Faktor
Kekuatan (Strengths) Indikator
Internal
Knowledge & Mampu menyerap tenaga kerja dari Menyerap 5.876
Skll pengembangan UMKM orang

Mampu membina dan meningkatkan jumlah Jumlah UMKM


UMKM binaan binaan
mencapai 3500.
UMKM
Organisasi Sumber daya karyawan yang memadai Staff yang
hampir rata-rata
berpendidikan
sarjana

Diskusi dan pelatihan didalam organisasi Mendatangkan


yang terus dilakukan setiap bulannya pakar dan ahli
perbulannya
Komunikasi Sistem informasi yang lancar antar divisi Perangkat
software
informasi yang
sudah
memadai
Keterbukaan dan tranparansi dinas kepada Kebebasan
karyawan kritik dan
medapatkan
akses data
Sumber : Pengolahan Data

Tabel 4.2 Faktor Internal Kelemahan


Faktor
Kelemahan (Weakness) Indikator
Internal
Finansial Keterlambatan pengumpulan Kurangnya data penerima
data permodalan pendanaan
yang diterima dinas
Tidak adanya pendanaan Pemodalan hanya
dalam bentuk uang tunai berbentuk
atau modal usaha peralatan, teknologi,
pembimbingan dan

Universitas Sumatera Utara


68

Tabel 4.2 (Lanjutan)


Faktor
Kelemahan (Weakness) Indikator
Internal
Sumber Daya Jumlah aparatur dinas koperasi Jumlah aparatur hanya 24
yang tidak orang sedangkan UMKM
sebanding dengan jumlah dan Koperasi yang di
UMKM dan koperasi tangani sangat banyak
Rendahnya kualitas sumber Banyak pelaku UMKM
daya manusia pelaku UMKM dan koperasi yang
dan koperasi berkeahlian dan
mempunyai
kompetensi yang terbatas
Proses Bisnis Munculnya wabah penyakit Banyak program-program
Covid – 19 yang diubah dan
Kota Medan yang dibatalkan
mengakibatkan kegiatan
Dinas koperasi & UMKM
tidak berjalan
Tidak adanya standarisasi Belum adanya standarisasi
kualitas manajemen yang dibuat
pengelolaan usaha bagi
Koperasi dan UKM
Knowledge & Skill Tidak adanya pegawai dinas Tidak ada karyawan dan
yang mempunyai sertifikasi pegawai yang mempunyai
SKNI (Standart kompetensi sertifikasi tersebut dalam
kerja nasional) peningkatan kompetensi
UMKM
Kurangnya skill dan Banyak UMKM dan
kemampuan aparatur pembina koperasi
koperasi & UMKM yang tidak berprogres
Organisasi Rendahnya kordinasi dinas jumlah Koperasi yang
kepada para pelaku koperasi melaksanakan RAT
(Rapat Anggaran
Tahunan) sampai pada
tahun 2020 hanya 1.029
Unit srata - rata dibawah
50%/pertahun
Rendahnya aktivitas Sedikitnya jumlah
pemasaran yang dilakukan UMKM yang
oleh Dinas koperasi & UMKM mengikuti pamaran galery

Universitas Sumatera Utara


69

Tabel 4.2 (Lanjutan)


Faktor
Kelemahan (Weakness) Indikator
Internal
Komunikasi Koordinasi antara Dinas Banyak informasi yang
Koperasi dan UMKM dengan miss antara dinas dengan
kabupaten/kota belum optimal kabupaten/kota
Proses pembuatan e-commerce Realisasi e-commerce dari
yang diperuntukan Dinas koperasi & UMKM
untuk komunikasi antar pelaku yang
UMKM dan koperasi masih belum ada progres
kepada konsumen, masih
belum terealisasi sepenuhnya
Sumber : Pengolahan Data

2. Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats). Faktor Eksternal

perusahaan terdiri dari Peluang (opportunities) dan Ancaman (threats).

Peluang merupakan faktor yang dianggap merupakan hal positif yang

berasal dari luar perusahaan, sedangkan Ancaman merupakan faktor yang

dianggap merupakan hal yang negatif yang berasal dari luar perusahaan.

Tabel 4.3 Faktor Eksternal Peluang


Faktor
Peluang (Opportunities) Indikator
Eksternal
Teknologi Percepatan dan perluasan Tingginya peluasan
pembangunan ekonomi yang bisnis dibidang
berkualitas dibidang teknologi teknologi dan
yang diakibatkan oleh virtualisasi yang
perubahan kondisi zaman diakibatkan oleh
pandemi covid-19

Pembuatan aplikasi dan Aplikasi Mobile E-


platfrom online untuk Community UMKM
penjualan produk UMKM

Universitas Sumatera Utara


70

Tabel 4.3 (Lanjutan)


Faktor
Peluang (Opportunities) Indikator
Eksternal
Lingkungan Sosial peningkatan terhadap komitmen tinggi tingakat
Perusahaan dan dukungan politik masyarakat kepercayaan
terhadap pemberdayaan Koperasi masyarakat dan
dan UKM pemerintah
daerah terhadap
Dinas Koperasi
& UMKM
Stabilitas politik dan keamanan Tingkat
yang relatif aman daerah yang stabilitas politik
terjaga dan dearah
yang
dikatagorikan
aman dari
konflik
Lingkungan Persaingan Pesatnya kerjasama ekonomi Kerja sama
antar negara terutama dalam ekonomi seperti
konteks forum kerjasama regional APEC, EEC,
dalam bidang ekonomi MEA, ASEAN,
AFTA, ACFA,
G8
Pesatnya pertumbuhan bisnis Pertumbuhan
kredit dan modal usaha bisnis kredit
dan modal
usaha dari Bank
& Non Bank
Hukum & Legasi Menjadi fasilitator pengurusan PIRT, Sertifikat
perizinan produk Halal, dan Hak
Merek serta
HAKI
Peraturan pengalokasin dana Anggaran 699,
bantuan dari pemerintah pusat 43
kepada UMKM Triliun
Pemerintah & Pemegang Menjadi lembaga yang Menghubungka
Saham berpengaruh dalam peningkatan n anatar
perekonomian daerah pemerintah dan
pelaku UMKM
Menjadi lembaga sertifikasi yang Mensertifikasi
mengintegrasikan berbagai Halal,
lembaga pemerintah mensertifikasi
mutu produk
dan lain-lain

Universitas Sumatera Utara


71

Tabel 4.3 (Lanjutan)


Faktor
Peluang (Opportunities) Indikator
Eksternal
Penetrasi Pasar Koperasi dan UMKM yang Banyak UMKM
tumbuh dan berkembang dan Koperasi yang
bergerak di sektor padat karya hanya memerlukan
yang memerlukan investasi modal atau
bisnis relatif rendah investasi yang
rendah
Menjadi fasilitator spesilisasi Pembimbingan
sektor produk UMKM spesialisasi
UMKM tata boga,
dan spesialisasi
UMKM jahit dan
bordir

Sumber : Pengolahan Data

Tabel 4.4 Faktor Eksternal Ancaman


Faktor Ancaman
Indikator
Eksternal (Threats)
Masih banyak
UMKM yang
belum Masih berjualan secara
menggunakan konvensional
peralatan digital
dan akses digital
Teknologi Kurang
kompetensi
keahlian SDM Tidak ada SDM yang handal
dinas dibidang dibidang Teknologi Infomasi dan
Teknologi digital marketing
informasi dan
digital marketing

Sulitnya menarik
Pola pikir masyarakat yang
Lingkungan Sosial minat masyarakat
lebih memilih menjadi
Perusahaan untuk membangun
pekerja
bisnis

Universitas Sumatera Utara


72

Tabel 4.3 (Lanjutan)


Faktor
Peluang (Opportunities) Indikator
Eksternal
Tingginya
peningkatan
Banyaknya UMKM yang
UMKM yang
bangkrut
bangkrut akibat
PPKM
Daya saing produk
UMKM yang Sedikitnya brand UMKM Kota
masih lemah Medan yang menembuh pasar
dipasar nasional nasional dan Internasional
dan internasional
Lingkungan
Perkembangan
Persaingan
bisnis retail dari
Pertumbuhan perusahaan retail
perusahaan besar
bisnis besar yang tumbuh pesat
yang mengancam
seperti alfamart dan indomaret
keberlansungan
bisnis UMKM
Peraturan
pengalokasian Insentif daerah yang harus
dana daerah pada dialokasikan pada penanganan
penanganan covid-19
Covid-19
Hukum & Legasi
Peraturan
pemerintah dalam
perpanjangan PPKM yang hampir 1 bulan
PPKM Kota
Medan
Ketergantungan
dengan Dinas
Setiap proses harus dari
Koperasi &
persetujuan Dinas SUMUT
UMKM Sumatera
Utara
Wacana
Pemerintah & Pemerintah Kota
Pemegang Saham Medan dalam
menggunakan
Wacana kerja sama Pemerintah
peran perusahaan
Kota Medan dengan Tokopedia
swasta dalam
pemberdayaan
UMKM Kota
Medan

Universitas Sumatera Utara


73

Tabel 4.3 (Lanjutan)


Faktor
Peluang (Opportunities) Indikator
Eksternal
Penetrasi Pasar Perubahan Pergeseran perilaku pasar selama
perilaku pasar pandemi yang sudah terbiasa
akibat dari berbelanja online
pandemi

Rendahnya Banyaknya produk UMKM


kepercayaan yang tidak sesuai dengan
masyarakat standar mutu
terhadap
mutu produk
UMKM

Sumber : Pengolahan Data

Tabel 4.4 Faktor Eksternal Ancaman


Faktor
Ancaman (Threats) Indikator
Eksternal
Teknologi Masih banyak UMKM yang belum Masih berjualan
menggunakan peralatan digital dan akses secara
digital konvensional

Kurang kompetensi keahlian SDM dinas Tidak ada SDM


dibidang Teknologi informasi dan digital yang handal
marketing dibidang
Teknologi
Infomasi dan
digital marketing
Lingkungan Sulitnya menarik minat masyarakat untuk Pola pikir
Sosial membangun bisnis masyarakat yang
Perusahaan lebih memilih
menjadi
pekerja

Universitas Sumatera Utara


74

Tabel 4.4 (Lanjutan)


Faktor
Ancaman (Threats) Indikator
Eksternal

Lingkungan Tingginya peningkatan UMKM Banyaknya UMKM


Sosial yang bangkrut akibat PPKM yang bangkrut
Perusahaan
Lingkungan Daya saing produk UMKM yang Sedikitnya brand
Persaingan masih lemah dipasar nasional dan
UMKM Kota Medan
internasional yang menembuh pasar
nasional dan
Internasional
Perkembangan bisnis retail dari Pertumbuhan
perusahaan besar yang perusahaan retail bisnis
mengancam keberlansungan bisnis besar yang tumbuh
UMKM pesat seperti alfamart
dan indomaret
Hukum & Legasi Peraturan pengalokasian dana Insentif daerah yang
daerah pada penanganan Covid-19 harus
dialokasikan pada
penanganan
covid-19
Peraturan pemerintah dalam PPKM yang hampir 1
perpanjangan PPKM Kota Medan bulan
Pemerintah & Ketergantungan dengan Dinas Setiap proses harus dari
Pemegang Koperasi & UMKM Sumatera persetujuan Dinas
Saham Utara SUMUT
Wacana Pemerintah Kota Medan Wacana kerja sama
dalam menggunakan peran Pemerintah Kota Medan
perusahaan swasta dalam dengan Tokopedia
pemberdayaan UMKM Kota
Medan
Penetrasi Pasar Perubahan perilaku pasar akibat Pergeseran perilaku
dari pandemi pasar selama
pandemi yang sudah
terbiasa
berbelanja online
Rendahnya kepercayaan Banyaknya produk
masyarakat terhadap UMKM
mutu produk UMKM yang tidak sesuai
dengan
standar mutu

Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


75

Dengan mengetahui faktor internal dan eksternal suatu perusahaan, maka

secara umum SWOT dapat digambarkan seperti pada Gambar 4.2.

Gambar 4.2.Analisis internal & eksternal SWOT

4.3 Penentuan Posisi Perusahaan

4.3.1 Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS) dan External Factor
Analysis Summary (EFAS)
Dalam pengukuran posisi perusahaan dapat menggunakan metode

pengukuran Matriks IFAS dan EFAS. Setiap poin kekuatan, kelemahan, peluang

dan ancaman, setiap faktor pilihan diberi skor bobot 1 hingga 4 dan pernyataan

Universitas Sumatera Utara


76

yang dirasakan dengan kepentingannya, dengan ketentuan 1 (Tidak sesuai), 2

(Agak sesuai), 3 (Sesuai), dan 4 (Sangat sesuai). Perhitungan dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Nilai diperoleh dari rata-rata penilaian yang dirasakan oleh responden

dan dituangkan pada Tabel 4.5. s.d Tabel 4.8.

2. Bobot diperoleh dengan merata-ratakan penilaian tingkat kepentingan

responden terlebih dahulu. Lalu jumlahkan seluruh rata-rata penilaian

tingkat kepentingan untuk faktor internal (Strengths dan Weaknesses) dan

faktor eksternal (Opportunities dan Threats). Bobot diperoleh dengan

membagi rata-rata penilaian tingkat kepentingan responden faktor

internal dengan total nilai faktor internal dan membagi rata-rata penilaian

tingkat kepentingan responden faktor eksternal dengan total nilai faktor

eksternal.

3. Skor diperoleh dengan mengalikan nilai dengan bobot.

4. Jumlahkan skor untuk faktor internal dan eksternal sehingga diperoleh

total Skor IFE (untuk Faktor Internal) dan total Skor EFE (untuk Faktor

Eksternal).

5. Plot Total nilai IFE dan EFE pada Matriks sehingga diperoleh posisi

berada pada kuadran yang mana. Dengan menggunakan langkah-langkah

di atas, maka diperoleh hasil seperti terlihat pada Tabel 4.5 s.d Tabel 4.8

Untuk Faktor Internal, terdiri dari Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan

(Weaknesses) diperoleh hasil Nilai, Bobot, dan Skor untuk kedua indikator

tersebut.

Universitas Sumatera Utara


77

Tabel. 4.5 Nilai, Skor dan Bobot Indikator Kekuatan


Kekuatan (Strengths) Nilai Bobot Skor
Permodalan yang dimiliki dinas UMKM &
2,12 0,0731 0,1550
Koperasi yang tergolong besar
Mempunyai total aset yang besar 3,12 0,1076 0,3357
Banyaknya UMKM dibawah naunggan dinas yang
2,24 0,0772 0,1730
sudah meningkat taraf bins dan usahanya
Peralatan mesin dan teknologi yang memadai 2,03 0,0700 0,1421
Volume Usaha dinas koperasi & UMKM yang tinggi 2,12 0,0731 0,1550
Proses perizinan sudah dipermudah 2,08 0,0717 0,1492
Mampu menyerap tenaga kerja dari pengembangan
2,51 0,0866 0,2172
UMKM
Mampu membina dan meningkatkan jumlah UMKM
2,21 0,0762 0,1684
binaan
Sumber daya karyawan yang memadai 3,12 0,1076 0,3357
Diskusi dan pelatihan didalam organisasi yang terus
2,89 0,0997 0,2880
dilakukan setiap bulannya
Sistem informasi yang lancar antar divisi 2,05 0,0707 0,1449
Keterbukaan dan tranparansi dinas kepada karyawan 2,51 0,0866 0,2172
Total 1 2,4814
Sumber : Pengolahan Data

Tabel. 4.6 Nilai, Skor dan Bobot Indikator Kelemahan


Kelemahan (Weakness) Nilai Bobot Skor
Keterlambatan pengumpulan data permodalan
2,22 0,0766 0,1699
yang diterima dinas
Tidak adanya pendanaan dalam bentuk uang tunai
2,15 0,0741 0,1594
atau modal usaha
Jumlah aparatur dinas koperesi yang tidak
2,02 0,0697 0,1407
sebanding dengan jumlah UMKM dan koperasi
Rendahnya kualitas sumber daya manusia pelaku
2,67 0,0921 0,2458
UMKM dan koperasi

Universitas Sumatera Utara


78

Tabel. 4.6 (Lanjutan)


Kelemahan (Weakness) Nilai Bobot Skor
Munculnya wabah penyakit Covid – 19 2,56 0,0883 0,2260
Kota Medan yang mengakibatkan kegiatan
Dinas koperasi & UMKM tidak berjalan
Tidak adanya standarisasi kualitas manajemen 2,02 0,0697 0,1407
pengelolaan usaha bagi Koperasi dan UKM
Tidak adanya pegawai dinas yang mempunyai 2,11 0,0728 0,1535
sertifikasi SKNI (Standart kompetensi kerja nasional)
Kurangnya skill dan kemampuan aparatur pembina 2,12 0,0731 0,1550
koperasi & UMKM
Rendahnya kordinasi dinas kepada para pelaku 2,57 0,0886 0,2278
koperasi
Rendahnya aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh 2,56 0,0883 0,2260
Dinas koperasi & UMKM
Koordinasi antara Dinas Koperasi dan UMKM dengan 2,13 0,0734 0,1564
kabupaten/kota belum optimal
Proses pembuatan e-comerce yang diperuntukan 3,12 0,1076 0,3357
untuk komunikasi antar pelaku UMKM dan koperasi
kepada konsumen, masih belum terealisasi sepenuhnya
Total 0,9741 2,3369
Sumber : Pengolahan Data

Total skor Faktor Internal dapat dihitung dengan menjumlahkan Skor nilai

Strengths dan Weaknesses sehingga diperoleh nilai 4,8.

Untuk Faktor Eksternal, terdiri dari Peluang (Opportunities) dan Ancaman

(Threats) diperoleh hasil Nilai, Bobot, dan Skor untuk kedua indikator tersebut.

Tabel. 4.7 Nilai, Skor dan Bobot Indikator Peluang


Peluang (Opportunies) Nilai Bobot Skor
Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yang 2,13 0,0734 0,1564
berkualitas dibidang teknologi yang diakibatkan oleh
perubahan kondisi zaman
Pembuatan aplikasi dan platfrom online untuk 2,12 0,0731 0,1550
penjualan produk UMKM
Peningkatan terhadap komitmen dan dukungan politik 2,02 0,0697 0,1407
masyarakat terhadap pemberdayaan Koperasi dan UKM

Universitas Sumatera Utara


79

Tabel. 4.7 (Lanjutan)


Peluang (Opportunies) Nilai Bobot Skor
Stabilitas politik dan keamanan yang relatif aman daerah 2,56 0,0883 0,2260
yang terjaga

Pesatnya kerjasama ekonomi antar negara terutama 2,22 0,0766 0,1699


dalam konteks forum kerjasama regional dalam bidang
ekonomi
Pesatnya pertumbuhan bisnis kredit dan modal usaha 2,06 0,0710 0,1463

Menjadi fasilitator pengurusan perizinan produk 3,12 0,1076 0,3357

Peraturan pengalokasin dana bantuan dari pemerintah 1,45 0,0500 0,0725


pusat kepada UMKM
Menjadi lembaga yang berpengaruh dalam peningkatan 1,15 0,0397 0,0456
perekonomian daerah
Manjadi lembaga sertifikasi yang mengintegrasikan 1,13 0,0390 0,0440
berbagai lembaga pemerintah
Koperasi dan UMKM yang tumbuh dan berkembang 2,14 0,0738 0,1579
bergerak di sektor padat karya yang memerlukan
investasi bisnis relatif rendah
Menjadi fasilitator spesilisasi sektor produk UMKM 1,01 0,0348 0,0352

Total 0,7969 1,6853


Sumber : Pengolahan Data

Tabel. 4.8 Nilai, Skor dan Bobot Indikator Ancaman


Ancaman (Threats) Nilai Bobot Skor
Masih banyak UMKM yang belum menggunakan 2,04 0,0703 0,1435
peralatan digital dan akses digital
Kurang kompetensi keahlian SDM dinas dibidang 2,06 0,0710 0,1463
Teknologi informasi dan digital marketing
Sulitnya menarik minat masyarakat untuk membangun 2,05 0,0707 0,1449
bisnis
Tingginya peningkatan UMKM yang bangkrut akibat 2,01 0,0693 0,1393
PPKM

Universitas Sumatera Utara


80

Tabel. 4.8 (Lanjutan)


Ancaman (Threats) Nilai Bobot Skor
Daya saing produk UMKM yang masih lemah dipasar 2,24 0,0772 0,1730
nasional dan internasional
Perkembangan bisnis retail dari perusahaan besar yang 2,08 0,0717 0,1492
mengancam keberlangsungan bisnis UMKM
Peraturan pengalokasian dana daerah pada penanganan 2,03 0,0700 0,1421
Covid-19
Peraturan pemerintah dalam perpanjangan PPKM Kota 1,07 0,0369 0,0395
Medan
Ketergantungan dengan Dinas Koperasi & UMKM 1,16 0,0400 0,0464
Sumatera Utara
Wacana Pemerintah Kota Medan dalam menggunakan 1,11 0,0383 0,0425
peran perusahaan swasta dalam pemberdayaan UMKM
Kota Medan
Perubahan perilaku pasar akibat dari pandemi 1,08 0,0372 0,0402

Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap 1,34 0,0462 0,0619


mutu produk UMKM
Total 0,6990 1,2689
Sumber : Pengolahan Data

Total skor Faktor Eksternal dapat dihitung dengan menjumlahkan Skor nilai

Opportunities dan Threats sehingga diperoleh nilai 4,79

4.3.2 Pemetaan Posisi Perusahaan

Untuk dapat menentukan posisi perusahaan saat ini, dapat dinilai dengan

Total Skor untuk IFE dan EFE dengan memetakan weighted score tersebut pada

cluster grand strategies yang terdiri atas:

1. Growth and Build untuk Kuadran I, II, dan IV.

2. Hold and Maintain untuk Kuadran III, V, dan VII.

3. Harvest or Divestitute untuk Kuadran VI, VIII, dan IX.

Universitas Sumatera Utara


81

sehingga diperoleh hasil seperti terlihat pada Gambar 4.3 seperti berikut ini:

4 3 2 1
4

I II III
GROWTH AND BUILD GROWTH AND BUILD HOLD AND MAINTAIN

(4,9 ; 4,7) VI
IV V
HARVEST OR
GROWTH AND BUILD HOLD AND MAINTAIN
DIVESTITUTE

VIII IX
VII
HARVEST OR HARVEST OR
HOLD AND MAINTAIN
DIVESTITUTE DIVESTITUTE

1
Gambar 4.3.Posisi Perusahaan Matriks IFAS-EFAS

Pada hasil pemetaan posisi perusahan dari peritungan matriks IFAS-EFAS

didapatkan hasil bahwa Dinas Koperasi & UMKM berada diposisi Growth and

Build kuadrant IV, yang dimana strategi yang cocok pada posisi ini ialah adalah

Intensive (market penetration dan product development). Strategi intensif yang

diambil lebih mengarah pada usaha peningkatan market share dan pengembangan

produk sehingga penjualan akan dapat ditingkatkan. Penetrasi pasar dan

pengembangan produk merupakan stratgei yang sangat cocok diterapkan untuk

dapat meningkatkan pertumbuhan bisnis UMKM, dalam peningkatan bisnis dan

produk. Disamping itu skill dalam peningkatan produk seperti keahlian dalam

mengusai digitalisasi dan internet sangat diperlukan bagi UMKM agar bisa

melakukan penetrasi pasar secara optimal.

Universitas Sumatera Utara


82

4.4 Analisis Matriks Space

Pada penelitian dalam menganalisis strategi untuk menentukan posisi kuadrat

matriks space dapat didapatkan dari pengurangan total skor peluang dan ancaman

perusahaan yang dibandingkan dengan kekuatan dan kelemahan dalam melihat

posisi kemampuan perusahaan dalam persaingan, dapat ditunjukkan dengan

menggunakan diagram SWOT yang mengindikasikan posisi usaha dalam empat

kuadran. Hasil perbandingan analisis internal (kekuatan dan kelemahan) dengan

analisis eksternal (peluang dan ancaman) adalah sebagai berikut:

Kekuatan = 2,48 Peluang = 2,44

Kelemahan = 2,33 Ancaman = 2,35

K- L = 2,48 – 2,33 = 0,14 (X) P-A = 1,68 – 1,26 = 0,41 (Y)

Adapun gambar grafik akan ditunjukkan pada Gambar 4.4.

y 5

1 (0,1, 0,4)
0 x
-5 -4 -3 -2 -1 1 2 3 4 5
-1

-2

-3

-4

-5

Gambar 4.4.Matriks Space Dinas koperas & UMKM Kota Medan

Universitas Sumatera Utara


83

Berdasarkan analisis data di atas menunjukkan bahwa Dinas koperasi & UMKM

Kota Medan berada pada Kuadran I (Agresif). Hal ini menunjukkan Dinas

Koperasi & UMKM Kota Medan memiliki kekuatan dan peluang yang lebih besar

dari kelemahan dan ancaman. Kondisi seperti ini mengharuskan Dinas koperasi &

UMKM Kota Medan, harus agresif dalam menningkatkan pertumbuhan bisnis

UMKM Kota Medan dan memaksimalkan setiap kekuatan dan peluang yang

dimiliki oleh perusahaan Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan dalam

menjalankan program peningkatan keberlanjutan UMKM Kota Medan.

4.5 Model BCG Matriks (Boston Consulting Grup Matrix)

Dalam pengukuran penyusunan Startegi sebuah perusahaan peran Matriks

BCG (Boston Consulting Grup Matrix) ialah dengan melakukan pengukuran

internal-external (IE) matrik yang dibentuk secara khusus dalam rangka

meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang memiliki multidivisi dengan

merumuskan strategi yang paling cocok. (Reeves, Moose and Venema, 2014).

Pada nilai matriks internal dan eksternal menggunakan total skor dari matriks

IFAS dan EFAS dengan persamaan sebagai berikut;

K- L = 2,48 – 2,33 = 0,14 (X) P-A = 1,68 – 1,26 = 0,41 (Y)

Adapun gambar matriks BCG akan ditunjukkan pada Gambar 4.5.

Universitas Sumatera Utara


84

POSISI PANGSA PASAR RELATIF


High Middle Low
1 0,9 0,8 0,7 0,6 0,5 0,4 0,3 0,2 0,1 0
High 20
TINGKAT PERTUMBUHAN PASAR
18
16
14
12
10
8
6
4
2
II I
Middle 0
-2 III IV
-4
-6
-8
-10
-12
-14
-16
-18
Low -20

Gambar 4.5.Matriks BCG Dinas koperas & UMKM Kota Medan

Berdasarkan hasil pengukuran berdasarkan matriks BCG dapat diketahui

bahwa posisi perusahaan berada di kuadrant I yaitu Question marks dan kondisi

strategi yang sesuai pada proses bisnis pasar yang berkembang, tetapi memiliki

pangsa pasar yang rendah. Kondisi ini biasanya ditemukan pada pengembangan

produk-produk yang masih belum berdar dipasar, di mana masih sedikit pembeli

yang mau menggunakan produk-produk tersebut. Produk dapat memiliki tingkat

permintaan yang tinggi namun tingkat return yang rendah karena pangsa pasar

rendah. Tujuan dari strategi pemasaran untuk membuat pasar menggunakan

produk-produk tersebut. Strategi yang dapat digunakan adalah penetrasi pasar,

pengembangan pasar, atau pengembangan produk. Pada tahapan ini dikatagorikan

sebagai tahapan awal bencana yang mana produk-produk UMKM baru

mengenalkan dan mengembangkan produk.

Universitas Sumatera Utara


85

4.6 Inisiatif Strategi

Untuk dapat menghasilkan alternatif strategi yang dibutuhkjan dalam

pengembangan bisnis, dibutuhkan analisis pemilihan strategi yang didasari dari

analisis SWOT yang dilakukan pada berbagai aspek sebelumnya, maka inisiatif

Strategi dapat digabungkan yaitu SO, ST, WO, dan WT. Penjabaran Inisiatif

strategi tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.9 sebagai berikut:

Tabel 4.9 Inisiatif Strategi


Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Strategi S – O Strategi W - O
Pengalokasian prioritas
permodalan
dalam pembangunan Peningkatan sistem informasi dan
Infrasturktur Teknologi pemasaran
informasi dan digital Kode : W1, W6, W9, W10, W11, O3,
marketing O4, O5
Kode : S1, S2, S5, S4, S11 -
O1, O2
Pembuatan seminar online
dan ofline yang
diprakarsai oleh UMKM Mengembangkan jejaring kemitraan
binaan yang taraf dengan
binisnisnya sudah tinggi lembaga keuangan bank dan non
dalam rangka rekrutmen bank
wirausaha baru binaan Dinas kode : W2, - O6, O8
Peluang Kode : S3, S8, S7 - O3, O4,
(Opportunities) O11
Membuat program
Menjalin kemitraan dengan pihak
desentralisasi dalam hal
ketiga dalam
pembuatan prosedur
menangani pelatihan teknologi dan
perizinan, sertifikasi,
pedampingan UMKM dan Koperasi
pelatihan, dan pembimbingan
Kode : W3, W4, W5, W6 W7, W8,
Kode : S6, S8, S9 - O7, O10,
W12 - O1, O2, O7, O9, O11, O12
O12
Menjalin kontrak dan kerja
sama antar Asosiasi
Pengusaha Ritel Indonesia
(Aprindo), Gabungan
Pengusaha Ekpor Impor
(GPEI), dan perusahaan
swasta lainnya
Kode : S5, S8 - O5, O6

Universitas Sumatera Utara


86

Tabel 4.9 (Lanjutan)


Kekuatan (Strengths) Kelemahan (Weaknesses)
Strategi S – O Strategi W - O
Melakukan singkronisasi
program dinas koperasi
Peluang antar divis dan program
(Opportunities) daerah dan pemerintahan
Kode : S10, S11, S12 - O8,
O9
Strategi S – T Strategi W - T
Pelatihan berkala pada
peningkatan kualitas aparatur Melakukan rekruitmen aparatur dinas
Dinas dalam bidang bisnis, yang handaldan inovatif
teknologi dan inovasi Kode : W1, W2, W3, W4, W8, - T1,
Kode : S1, S2, S3, S7, S9 - T2, T9
T1, T2
Melakukan sosialisasi dalam
Peningkatan sistem mutu
pengenalan E- Comerce yang
produk UMKM dan sistem
diperuntukan untuk masyarakat,
layanan koperasi
koperasi & UMKM
Kode : S4, S5, S7, S8, - T5,
Kode : W5, W6, W7, W9, W10, W11,
T6, T12
Ancaman W12 - T3, T4, T5, T6, T11, T12
(Threats) Membuat kajian dan analisis
dalam mengoptimalkan Mengadakan rapat besar dengan
anggaran pemerintah dalam pemerintah daerah, provinsi dan
revitalisasi UMKM dan dewan DPR
koperasi Kode : W5, W7, W11, - T7, T8, T9,
Kode : S6, S10, S11, S12 - T10
T4, T7, T8, T10
Mengundang tenaga ahli
dalam meningkatkan kualitas
dinas & riset pasar
Kode : S9, S10, - T11, T6,
T10
Sumber : Pengolahan data

Dari penjabaran Inisiatif strategi tersebut didapatkan hasil inisiatif strategi

yang berjumlah 34 strategi, kemudian strategi disebut nilai dengan metode

Kuesioner Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) yang dapat menilai

indikator faktor strategi dan menghasilkan beberapa strategi yang perlu

Universitas Sumatera Utara


87

diprioritaskan. Inisiatif strategi yang berjumlah 15 strategi dapat dijabarkan

sebagai berikut :

1. Pengalokasian prioritas permodalan dalam pembangunan

Infrasturktur Teknologi informasi dan digital marketing.

2. Pembuatan seminar online dan offline yang diprakarsai oleh

UMKM binaan yang taraf binisnisnya sudah tinggi dalam rangka

rekrutmen wirausaha baru binaan Dinas.

3. Membuat program desentralisasi dalam hal pembuatan prosedur

perizinan, sertifikasi, pelatihan, dan pembimbingan.

4. Menjalin kontrak dan kerja sama antar Asosiasi Pengusaha Ritel

Indonesia (Aprindo), Gabungan Pengusaha Ekpor Impor (GPEI),

dan perusahaan swasta lainnya.

5. Melakukan singkronisasi program dinas koperasi antar divis dan

program daerah dan pemerintahan.

6. Peningkatan sistem informasi dan pemasaran.

7. Mengembangkan jejaring kemitraan dengan lembaga keuangan

bank dan non bank.

8. Menjalin kemitraan dengan pihak ketiga dalam menangani

pelatihan teknologi dan pedampingan UMKM dan Koperasi.

9. Pelatihan berkala pada peningkatan kualitas aparatur Dinas dalam

bidang bisnis, teknologi dan inovasi.

10. Peningkatan sistem mutu produk UMKM dan sistem layanan

koperasi.

Universitas Sumatera Utara


88

11. Membuat kajian dan analisis dalam mengoptimalkan anggaran

pemerintah dalam revitalisasi UMKM dan koperasi.

12. Mengundang tenaga ahli dalam meningkatkan kualitas dinas &

riset pasar.

13. Melakukan rekruitmen aparatur dinas yang handal dan inovatif.

14. Melakukan sosialisasi dalam pengenalan E- Commerce yang

diperuntukan untuk masyarakat, koperasi & UMKM.

15. Mengadakan rapat besar dengan pemerintah daerah, provinsi dan

dewan DPR.

4.7 Analisis Keputusan QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix)

Dalam menganalisis keputusan pada tahap pemilihan strategi prioritas yang

akan diimplementasikan di Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan, pada

pembuatan analisis keputusan strategi prioritas mengunakan QSPM. Padatahap ini

mengunakan input yang didapatkan dari analisis matriks IFAS EFAS dan

pencocokan analisis SWOT, sehingga dapat mengevaluasi strategi alternative

secara objektif berdasarkan pada faktor faktor kritis untuk sukses eksternal dan

internal yang di kenali sebelumnya. Setelah menetapkan alternatif strategi

pemasaran yang sudah dijelaskan pada sub bab diatas, Untuk membuat matrik

QSPM harus menetapkan nilai daya tarik (AS) yang berkisar antara 1 sampai 4.

Nilai 1 = Tidak memiliki daya tarik, 2 = daya tariknya rendah , 3 = daya tariknya

sedang, 4 = daya tariknya tinggi. Bila tidak ada pengaruhnya terhadap alternatif

strategi yang sedang dipertimbangkan tidak diberikan nilai AS.

Universitas Sumatera Utara


89

Perhitungan dari QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix) akan

memunculkan nilai Nilai TAS (Total Attractiveness Score), yang akan menjadi

indikator dalam menentukan 10 faktor strategi prioritas yang akan digunakan

dalam peningkatan bisnis UMKM secara berkelanjutan. Berikut akan dijabarkan

hasil dari perhitungan matriks QSPM pada penelitian ini akan ditunjukkan pada

Tabel 4.10 seperti dibawah ini:

Tabel 4.10 Matriks QSPM


Nilai TAS
(Total
Rank Alternatif Strategi
Attractive
ness Score)
Pengalokasian prioritas permodalan dalam pembangunan
1
Infrasturktur Teknologi informasi dan digital marketing 9,8111
Menjalin kemitraan dengan pihak ketiga dalam
2 menangani pelatihan teknologi dan pedampingan UMKM 9,5186
dan Koperasi
Menjalin kontrak dan kerja sama antar Asosiasi
Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Gabungan
3 8,7778
Pengusaha Ekpor Impor (GPEI), dan perusahaan swasta
lainnya
Melakukan rekruitmen aparatur dinas yang handal dan
4 inovatif 8,5411
Pelatihan berkala pada peningkatan kualitas aparatur
5 Dinas dalam bidang bisnis, teknologi dan inovasi 8,5020
6 Peningkatan sistem informasi dan pemasaran 8,4365
Melakukan singkronisasi program dinas koperasi antar
7 divis dan program daerah dan pemerintahan 8,2873
Mengadakan rapat besar dengan pemerintah daerah,
8 provinsi dan dewan DPR 8,2525
Membuat kajian dan analisis dalam mengoptimalkan
anggaran pemerintah dalam revitalisasi UMKM dan
9 koperasi 7,7209
Mengundang tenaga ahli dalam meningkatkan kualitas
10 dinas & riset pasar 7,4866
Sumber : Pengolahan Data

Universitas Sumatera Utara


90

Dari hasil perhitungan matrik QSPM, maka diperoleh alternatif strategi

yang paling menarik dan diprioritaskan untuk dilakukan oleh Dinas Koperasi &

UMKM Kota Medan Pengalokasian prioritas permodalan dalam pembangunan

Infrasturktur Teknologi informasi dan digital marketing dengan nilai TAS sebesar

9,8111. Strategi tersebut diyakini dapat meningkatkan pertumbuhan dan

keberlanjutan bisnis UMKM, dikarekan UMKM pada keadaan krisis yang

diakibatkan oleh pandemi yang dimana proses perdagangan dan layanan tidak bisa

dilakukan secara fisik lagi dikarenakan pemberlakuan PPKM, dan sarana

teknologi informasi dan digital marketing diyakini sangat membantu, dimana

dengan adanya sarana tersebut UMKM dan koperasi dapat dengan mudah

memasarkan produksi dan melakukan proses bisnis secara online dan virtual, yang

membuat UMKM dan Koperasi bisa tetap beroprasi dan meningkatkan omset

bisnisnya dan antusias pelaku UMKM manjadi semakin meningkat. Disamping

itu strategi 2 sampai dengan strategi ke 10 juga merupakan alternatif strategi yang

secara analisis dapat meningkatkan pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis UMKM

Kota Medan.

Universitas Sumatera Utara


BAB 5

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian dan pembahasan dari penelitian ini didapatkan

kesimpulan pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Didasari dari hasil Matriks IFAS dan EFAS didapatkan posisi Dinas

Koperasi & UMKM berada di kuadran IV yang dapat disimpulkan bahwa

untuk mengembangkan dan meningkatkan pertumbuhan bisnis UMKM

secara berkelanjutan, Dinas Koperasi & UMKM dapat menjadi fasilitator

dalam mengembangkan produk-produk UMKM yang dinilai masih belum

dikenal oleh pasar. Oleh karena itu penetrasi pasar dan pembuatan

branding beserta hak paten produk merupakan langkah awal dalam

meningkatkan pertumbuhan bisnis UMKM, agar bisa survive dan

berkelanjutan.

2. Dari Hasil Matriks Space dan Matriks BCG (Boston Consulting Grup)

didapatkan hasil bahwa dalam peningkatan pertumbuhan bisnis UMKM

dalam pembuatan produk-produk baru merupakan tahap dari

perkembangan produk UMKM, maka oleh itu dari hasil Matriks Space

Dinas Koperasi & UMKM, harus agresif dalam menunjang pertumbuhan

bisnis UMKM dikarenakan Dinas Koperasi & UMKM mempunyai

kekuatan yang peluang yang besar dalam melakukan penetrasi pasar dan

meningkatkan pertumbuhan bisnis UMKM.

91
Universitas Sumatera Utara
92

3. Berdasarkan hasil dari matriks QSPM (Quantitative Strategic Planning

Matrix) strategi Pengalokasian prioritas permodalan dalam pembangunan

Infrasturktur Teknologi informasi dan digital marketing, merupakan

langkah awal dalam melakukan peningkatan pertumbuhan bisnis UMKM.

5.2 Saran

Saran pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Pada Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan, hendaknya melakukan

Pengalokasian prioritas permodalan dalam pembangunan Infrasturktur

Teknologi informasi dan digital marketing, yang dimana infrastruktur

teknologi tersebut dapat memudahkan proses bisnis UMKM dan

pelayanan koperasi, dalam menjual dan memasarkan program beserta

produk kepada masyarakat.

2. Dinas Koperasi & UMKM Kota Medan diharapkan bisa

mengimplementasikan inisiatif strategi yang diusulkan pada penelitian ini

guna dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis UMKM Kota Medan serta

sekaligus dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Medan.

3. Pada peneliti berikutnya diharapkan dapat melakukan pengukuran

pengimplementasian strategi tersebut di Dinas Koperasi & UMKM Kota

Medan.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Aditia, D. et al. (2020) ‘DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP


PEREKONOMIAN’, 5(2), pp. 212–224.

Bank Indonesia, P. E. (2021) ‘Penjualan Riil Triwulan III-2020’, 2020(Grafik 2),


Dinas koperasi & UMKM, K. M. & S. U. (2021) ‘Rancangan Strategi
2019 - 2023’, Renstra, 118.

Clark.et al (2014). Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior


Performance. New York: The Free Press.

Pemerintah Kota Medan (2017) ‘Peraturan Pemerintah Kota Medan NO. 9


TAHUN 2015’. Medan, p. 15.

UMKM, D. K. & (2018) ‘Peraturan Gubernur Sumatera Utara No. 49 Tahun


2018’, in Peraturan Gubernur. Sumatera Utara, pp. 1–48.

Sholihah, M. et al. (2019) ‘Towards development a PSS business evaluation:


Proposal of internal and external analysis for sevitizing manufacturers’,
Procedia CIRP. Elsevier B.V., 83, pp. 363–368. doi:
10.1016/j.procir.2019.03.086.

Adem, A., Çolak, A. and Dağdeviren, M. (2018) ‘An integrated model using
SWOT analysis and Hesitant fuzzy linguistic term set for evaluation
occupational safety risks in life cycle of wind turbine’, Safety Science,
106(February), pp. 184–190. doi: 10.1016/j.ssci.2018.02.033.

Amoako-Gyampah, K. and Acquaah, M. (2008) ‘Manufacturing strategy,


competitive strategy and firm performance: An empirical study in a
developing economy environment’, International Journal of Production
Economics, 111(2), pp. 575–592. doi: 10.1016/j.ijpe.2007.02.030.

Andika, S. (2021) ‘Pengaruh Lokasi Usaha Terhadap Keuntungan (Studi Kasus


Toko Pakaian Di Kecamatan Bantan Kabupaten Bengkalis)’, Magisma:
Jurnal Ilmiah Ekonomi dan Bisnis, 9(2), pp. 191–199. doi:
10.35829/magisma.v9i2.182.

Bell, G. G. and Rochford, L. (2016) ‘Rediscovering SWOT’s integrative nature: A


new understanding of an old framework’, International Journal of
Management Education, 14(3), pp. 310–326. doi:
10.1016/j.ijme.2016.06.003.

Dinas koperasi & UMKM, K. M. & S. U. (2021) ‘Rancangan Strategi 2019 -

93
Universitas Sumatera Utara
94

2023’, Renstra, 118.

Fikri, A. J. et al. (2021) ‘Optimalisasi Keuntungan Produksi Makanan


Menggunakan Pemrograman Linier Melalui Metode Simpleks’, Jurnal
Bayesian …, 1(1), pp. 1–16. Available at:
http://bayesian.lppmbinabangsa.id/index.php/home/article/view/1.

Fred R. David (2011) Strategic Management. Thirteenth. New York: Pearson.


Available at: www.pearsonhighered.com.

Gicǎ, O. A. and Negruşa, A. L. (2011) ‘The impact of strategic planning activities


on transylvanian SMEs - An empirical research’, Procedia - Social and
Behavioral Sciences, 24, pp. 643–648. doi:
10.1016/j.sbspro.2011.09.084.

Hasibuan, S. A. F., Harahap, R. H. and Purwoko, A. (2021) ‘Peran Pemuda


Dalam Pengembangan Usaha Kopi Di Kawasan Wisata Simarjarunjung’,
Perspektif, 10(2), pp. 644–655. doi: 10.31289/perspektif.v10i2.4970.

Hendratmoko (2021) ‘Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja UMKM di


Indonesia’, 16, pp. 50–65.

Irfan, M. et al. (2020) ‘Competitive assessment of South Asia’s wind power


industry: SWOT analysis and value chain combined model’, Energy Strategy
Reviews, 32(June), p. 100540. doi: 10.1016/j.esr.2020.100540.

Isnaini Nurrohmah (2015) ‘Analisis Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan


Menengah Sebelum dan Sesudah Menerima Pembiayaan dan
Musyarakah pada Koperasi Keuangan Syariah BMT (Studi Kasus : BMT
Beringharjo Yogyakarta)’, 53(9), pp. 1689–1699.

Joan Magretta (2012) Understanding Michael Porter, Havard Business Review


Press. Edited by Havard Business Review Press. Boston, Massachusetts:
Havard Business Review Press. Available at:
http://marefateadyan.nashriyat.ir/node/150.

Kim Moniz & Trinidad Bishop (2016) Principles And Techniques Of Marketing
Management. Revised Ed. Edited by K. M. & T. Bishop. New York:
College Publishing House. Available at:
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf.

Linton, G. and Kask, J. (2017) ‘Configurations of entrepreneurial orientation and


competitive strategy for high performance’, Journal of Business
Research, 70, pp. 168–176. doi: 10.1016/j.jbusres.2016.08.022.

Mahfud Cahyo Saputra (2020) ‘Implementasi Manajemen Produksi Program Acara Garda

Universitas Sumatera Utara


95

(Bangunan Cagar Budaya) Di Solo TV’, Human Relations, 3(1), pp. 1–8.
Available at:
http://search.ebscohost.com/login.aspx?direct=true&AuthType=ip,shib&
db=bth&AN=92948285&site=eds-
live&scope=site%0Ahttp://bimpactassessment.net/sites/all/themes/bcorp
_impact/pdfs/em_stakeholder_engagement.pdf%0Ahttps://www.glo-
bus.com/help/helpFiles/CDJ-Page3b.

Nikolaou, I. E. and Evangelinos, K. I. (2010) ‘A SWOT analysis of environmental


management practices in Greek Mining and Mineral Industry’,
Resources Policy, 35(3), pp. 226–234. doi:
10.1016/j.resourpol.2010.02.002.

Nilasari, Senja. 2014. Manajemen strategi. Dunia Cerdas. Jakarta Timur


Padash, A. and Ghatari, A. R. (2020) ‘Toward an Innovative Green Strategic
Formulation Methodology: Empowerment of Corporate Social, Health,
Safety and Environment’, Journal of Cleaner Production, 261, p.
121075. doi: 10.1016/j.jclepro.2020.121075.

Panwar, R. et al. (2016) ‘The effect of small firms’ competitive strategies on their
community and environmental engagement’, Journal of Cleaner
Production, 129, pp. 578–585. doi: 10.1016/j.jclepro.2016.03.141.

Rivai, J. and Zulfitri (2021) ‘The Role of Purchasing Decisions Mediating


Product Quality, Price Perception, and Brand Image on Customer
Satisfaction of Kopi Janji Jiwa’, Journal of Business and Management
Studies, 3(2), pp. 31–42. doi: 10.32996/jbms.2021.3.2.4.

Rocha, M. S. R. and Caldeira-Pires, A. (2019) ‘Environmental product declaration


promotion in Brazil: SWOT analysis and strategies’, Journal of Cleaner
Production, 235, pp. 1061–1072. doi: 10.1016/j.jclepro.2019.06.266.

Rostek, K. (2012) ‘The reference model of competitiveness factors for SME


medical sector’, Economic Modelling, 29(5), pp. 2039–2048. doi:
10.1016/j.econmod.2012.03.002.

Septiani, F. and Robianto, R. (2021) ‘Pengaruh Harga dan Kualitas Produk


terhadap Keputusan Pembelian pada PT Fastrata Buana Bogor’, Jurnal
Disrupsi Bisnis : Jurnal Ilmiah Prodi Manajemen, Fakultas Ekonomi,
Universitas Pamulang, 4(1), p. 21. doi: 10.32493/drb.v4i1.9117.

Sharifi, A. S. (2012) ‘Islamic Azad University Function Analysis with Using the
SWOT Model in Order to Provide Strategic Guidelines (Case Study:
Faculty of Humanities)’, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 58,
pp. 1535–1543. doi: 10.1016/j.sbspro.2012.09.1140.

Universitas Sumatera Utara


96

Sholihah, M. et al. (2019) ‘Towards development a PSS business evaluation:


Proposal of internal and external analysis for sevitizing manufacturers’,
Procedia CIRP, 83, pp. 363–368. doi: 10.1016/j.procir.2019.03.086.

Siti Arbainah, Jati Handayani, Nikmatuniayah, Muhammad Rois, L. K. (2021)


‘Strategi Pengembangan Usaha Industri Mikro Pengolahan Bandeng
Presto 27 Semarang’, 2(1), pp. 1–10.

Thamrin, H. and Pamungkas, E. W. (2017) ‘A Rule Based SWOT Analysis


Application: A Case Study for Indonesian Higher Education Institution’,
Procedia Computer Science, 116, pp. 144–150. doi:
10.1016/j.procs.2017.10.056.

Tri novianta yohana sihombing, gustami harahap, khairul saleh, & F. K. (2019)
‘Analisis Pengembangan dan Keuntungan Usaha Dodol di Pasar
Bengkel Kecamatan Perbaungan’, Jurnal Ilmiah Pertanian, 7(1), pp. 9–
15.

UU No. 20 Tahun 2008 (2008) ‘UU No. 20 Tahun 2008’, UU No. 20 Tahun 2008,
(1), pp. 1–31.

Wahyu Sulistiyo Ningsih (2020) ‘PENJUALAN PADA INDUSTRI


KERAJINAN TENUN DAN BATIK ZAENAL’, 5(2), pp. 456–462.

Wilmington, D. (2014) SWOT Analysis. De SWOT An, GARNET. De SWOT An.


Madison.

Yang, X. et al. (2017) ‘Competitive Retailer Strategies for New Market Research,
Entry and Positioning Decisions’, Journal of Retailing, 93(2), pp. 172–
186. doi: 10.1016/j.jretai.2017.03.002.
Amirullah (2015) ‘Populasi dan Sampel (Pemahaman, Jenis dan Teknik)’,
Bayumedia Publishing Malang, 17(1993), pp. 100–108. doi:
10.1007/BF00353157.

Fred R. David (2011) Strategic Management. Thirteenth. New York: Pearson.


Available at: www.pearsonhighered.com.
Kim Moniz & Trinidad Bishop (2016) Principles And Techniques Of Marketing
Management. Revised Ed. Edited by K. M. & T. Bishop. New York:
College Publishing House. Available at:
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf.
Reeves, M., Moose, S. and Venema, T. (2014) ‘The Growth Share Matrix
Revisited’, The Boston Consulting Group, pp. 1–9. Available at:
https://www.bcg.com/en-gb/publications/2014/growth-share-matrix-bcg-
classics-revisited.aspx.

Universitas Sumatera Utara


97

Universitas Sumatera Utara


Lampiran

I. Lampiran Kuesioner

IDENTITAS DIRI
Nama :

Usia :

JenisKelamin : Pria / Wanita *coret yang tidak perlu

Jabatan :

Bidang / Divisi :

Pendidikan Trakhir :

No Hp :

I. KUESIONER BAGIAN I

PETUNJUK PENGISIAN
Berikut ini disajikan sejumlah pernyataan. Baca dan pahami baik-baik setiap pernyataan.
Anda diminta untuk memilih salah satu pilihan jawaban yang tersedia pada saat
menemukan soal yang dalam pengisian skala seperti ini :
TS = Tidak Sesuai
AG = Agak Sesuai
S = Sesuai
SS = Sangat Sesuai
Tidak ada jawaban yang Benar atau Salah, sehingga Anda diharapkan untuk menjawab
pernyataan – pernyataan dibawah ini dengan Jujur menurut keadaan, perasaan, dan
pikiran Anda yang sebenarnya.
Berikan tanda silang (√) pada kolom yang Anda anggap paling sesuai dengan diri Anda,
dan isi kolom yang memerlukan jawaban. dan isi semua pertanyaan yang tersedia di
lembar peneitian ini.

Universitas Sumatera Utara


Faktor Internal
Strengths TS AS S SS
Permodalan yang dimiliki dinas UMKM &
Koperasi yang tergolong besar

Mempunyai total aset yang besar

Banyaknya UMKM dibawah naunggan dinas yang sudah meningkat taraf


bins dan usahanya

Peralatan mesin dan teknologi yang memadai

Volume Usaha dinas koperasi & UMKM yang tinggi

Proses perizinan sudah dipermudah

Mampu menyerap tenaga kerja dari pengembangan UMKM

Mampu membina dan meningkatkan jumlah UMKM binaan

Sumber daya karyawan yang memadai

Diskusi dan pelatihan didalam organisasi yang terus dilakukan setiap


bulannya

Sistem informasi yang lancar antar divisi

Keterbukaan dan tranparansi dinas kepada karyawan

Faktor Internal
Weaknesses TS AS S SS
Keterlambatan pengumpulan data permodalan
yang diterima dinas

Tidak adanya pendanaan dalam bentuk uang tunai


atau modal usaha

Jumlah aparatur dinas koperesi yang tidak


sebanding dengan jumlah UMKM dan koperasi

Rendahnya kualitas sumber daya manusia pelaku UMKM dan koperasi

Universitas Sumatera Utara


Munculnya wabah penyakit Covid – 19
Kota Medan yang mengakibatkan kegiatan
Dinas koperasi & UMKM tidak berjalan

Tidak adanya standarisasi kualitas manajemen pengelolaan usaha bagi


Koperasi dan UKM

Tidak adanya pegawai dinas yang mempunyai sertifikasi SKNI (Standart


kompetensi kerja nasional)

Kurangnya skill dan kemampuan aparatur pembina koperasi & UMKM

Rendahnya kordinasi dinas kepada para pelaku koperasi

Rendahnya aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh Dinas koperasi &


UMKM

Koordinasi antara Dinas Koperasi dan UMKM dengan kabupaten/kota


belum optimal

Proses pembuatan e-comerce yang diperuntukan


untuk komunikasi antar pelaku UMKM dan koperasi
kepada konsumen, masih belum terealisasi sepenuhnya

Faktor Eksternal
Opportinities TS AS S SS
Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi yang berkualitas
dibidang teknologi yang diakibatkan oleh perubahan kondisi zaman

Pembuatan aplikasi dan platfrom online untuk


penjualan produk UMKM

Peningkatan terhadap komitmen dan dukungan politik masyarakat


terhadap pemberdayaan Koperasi dan UKM

Stabilitas politik dan keamanan yang relatif aman daerah yang terjaga

Pesatnya kerjasama ekonomi antar negara terutama dalam konteks forum


kerjasama regional dalam bidang ekonomi

Pesatnya pertumbuhan bisnis kredit dan modal usaha

Menjadi fasilitator pengurusan perizinan produk

Peraturan pengalokasin dana bantuan dari pemerintah pusat kepada

Universitas Sumatera Utara


UMKM

Menjadi lembaga yang berpengaruh dalam peningkatan perekonomian


daerah

Manjadi lembaga sertifikasi yang mengintegrasikan berbagai lembaga


pemerintah

Koperasi dan UMKM yang tumbuh dan berkembang bergerak di sektor


padat karya yang memerlukan investasi bisnis relatif rendah

Menjadi fasilitator spesilisasi sektor produk UMKM

Faktor Eksternal
Threats TS AS S SS
Masih banyak UMKM yang belum menggunakan peralatan digital
dan akses digital

Kurang kompetensi keahlian SDM dinas dibidang Teknologi


informasi dan digital marketing

Sulitnya menarik minat masyarakat untuk membangun bisnis

Tingginya peningkatan UMKM yang bangkrut akibat PPKM

Daya saing produk UMKM yang masih lemah dipasar nasional dan
internasional

Perkembangan bisnis retail dari perusahaan besar yang mengancam


keberlansungan bisnis UMKM

Peraturan pengalokasian dana daerah pada penanganan Covid-19

Peraturan pemerintah dalam perpanjangan PPKM Kota Medan

Ketergantungan dengan Dinas Koperasi & UMKM Sumatera Utara

Wacana Pemerintah Kota Medan dalam menggunakan peran


perusahaan swasta dalam pemberdayaan UMKM Kota Medan

Perubahan perilaku pasar akibat dari pandemi

Rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap


mutu produk UMKM

Universitas Sumatera Utara


II. Lampiran QSPM Eksternal

Eksternal Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5


AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,070344828 3,75 0,26379 1,75 0,1231 1,12 0,07879 2,23 0,15687 1,34 0,09426
0,071034483 2,375 0,16871 2,625 0,12431 1,42 0,07956 2,21 0,15699 1,35 0,0959
0,070689655 2,625 0,18556 1,875 0,12371 1,22 0,07917 2,19 0,15481 1,36 0,09614
0,069310345 3,875 0,26858 2,375 0,12129 1,12 0,07763 2,17 0,1504 1,37 0,09496
0,077241379 2,875 0,22207 3,625 0,13517 1,12 0,08651 2,15 0,16607 1,38 0,10659
0,071724138 2,5 0,17931 1,1 0,12552 1,23 0,08033 2,13 0,15277 1,39 0,0997
0,07 3 0,21 1,22 0,1225 1,12 0,0784 2,11 0,1477 1,4 0,098
0,036896552 3,75 0,13836 1,34 0,06457 1,12 0,04132 2,09 0,07711 1,41 0,05202
0,04 1,75 0,07 1,46 0,07 1,52 0,0448 2,07 0,0828 1,42 0,0568
0,038275862 2,625 0,10047 1,58 0,06698 1,92 0,04287 2,05 0,07847 1,43 0,05473
0,037241379 1,875 0,06983 1,7 0,06517 2,32 0,04171 2,03 0,0756 1,44 0,05363
0,046206897 2,375 0,10974 1,82 0,08086 2,72 0,05175 2,01 0,09288 1,45 0,067
0,073448276 3,625 0,26625 1,94 0,12853 3,12 0,08226 1,99 0,14616 1,46 0,10723
0,073103448 3,125 0,22845 2,06 0,12793 3,52 0,08188 1,97 0,14401 1,47 0,10746
0,069655172 2,625 0,18284 2,18 0,1219 1,12 0,07801 1,95 0,13583 1,48 0,10309
0,088275862 2,375 0,20966 2,3 0,15448 1,12 0,09887 1,93 0,17037 1,49 0,13153
0,076551724 2,5 0,19138 2,42 0,13397 1,23 0,08574 1,91 0,14621 2,24 0,17148
0,071034483 2,875 0,20422 2,54 0,12431 1,12 0,07956 2,89 0,20529 2,25 0,15983
0,107586207 2,125 0,22862 2,66 0,18828 1,12 0,1205 1,87 0,20119 2,26 0,24314
0,05 3,25 0,1625 2,78 0,0875 1,52 0,056 1,85 0,0925 2,27 0,1135
0,039655172 3,75 0,14871 2,9 0,0694 1,92 0,04441 1,83 0,07257 2,28 0,09041

Universitas Sumatera Utara


Eksternal Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,038965517 3,75 0,14612 3,02 0,06819 2,32 0,04364 1,81 0,07053 2,29 0,08923
0,073793103 3,75 0,27672 3,14 0,12914 2,33 0,08265 1,79 0,13209 2,3 0,16972
0,034827586 3,75 0,1306 3,26 0,06095 2,34 0,03901 1,77 0,06164 2,31 0,08045
4,3625 2,61776 1,67537 3,07086 2,53681

Eksternal Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8 Strategi 9 Strategi 10


AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,070344828 2,11 0,14843 1,09 0,07668 2,31 0,1625 1,01 0,07105 1,05 0,07386
0,071034483 2,12 0,15059 1,1 0,07814 2,3 0,16338 3 0,2131 1,06 0,0753
0,070689655 2,13 0,15057 1,11 0,07847 2,29 0,16188 1,99 0,14067 1,07 0,07564
0,069310345 2,14 0,14832 1,12 0,07763 2,28 0,15803 2,98 0,20654 1,08 0,07486
0,077241379 2,15 0,16607 1,13 0,08728 2,27 0,17534 1,97 0,15217 1,09 0,08419
0,071724138 2,16 0,15492 1,14 0,08177 2,26 0,1621 1,96 0,14058 1,1 0,0789
0,07 2,17 0,1519 1,15 0,0805 2,25 0,1575 2,95 0,2065 1,11 0,0777
0,036896552 2,18 0,08043 1,16 0,0428 2,24 0,08265 1,94 0,07158 2,12 0,07822
0,04 2,19 0,0876 1,17 0,0468 1,23 0,0492 1,93 0,0772 2,13 0,0852
0,038275862 2,2 0,08421 1,18 0,04517 1,22 0,0467 1,92 0,07349 1,14 0,04363
0,037241379 2,21 0,0823 1,19 0,04432 2,21 0,0823 1,91 0,07113 3,15 0,11731
0,046206897 2,22 0,10258 1,2 0,05545 2,2 0,10166 2,9 0,134 1,16 0,0536
0,073448276 2,23 0,16379 1,21 0,08887 2,19 0,16085 1,89 0,13882 1,17 0,08593
0,073103448 2,24 0,16375 1,22 0,08919 2,18 0,15937 1,88 0,13743 1,18 0,08626

Universitas Sumatera Utara


Eksternal Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8 Strategi 9 Strategi 10
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,069655172 3,01 0,20966 1,23 0,08568 2,17 0,15115 1,87 0,13026 1,19 0,08289
0,088275862 1,02 0,09004 1,24 0,10946 2,16 0,19068 1,86 0,16419 1,2 0,10593
0,076551724 1,03 0,07885 1,25 0,09569 2,15 0,16459 2,85 0,21817 1,21 0,09263
0,071034483 1,04 0,07388 1,26 0,0895 2,14 0,15201 1,84 0,1307 1,22 0,08666
0,107586207 1,05 0,11297 2,23 0,23992 2,13 0,22916 2,83 0,30447 1,23 0,13233
0,05 1,06 0,053 2,25 0,1125 2,12 0,106 2,82 0,141 1,24 0,062
0,039655172 1,07 0,04243 2,27 0,09002 2,11 0,08367 1,81 0,07178 1,25 0,04957
0,038965517 1,08 0,04208 2,29 0,08923 2,1 0,08183 2,8 0,1091 1,26 0,0491
0,073793103 1,09 0,08043 2,31 0,17046 2,09 0,15423 2,79 0,20588 1,27 0,09372
0,034827586 1,1 0,03831 2,33 0,08115 2,08 0,07244 2,78 0,09682 1,28 0,04458
2,65712 2,13665 3,20919 3,40664 1,89001

Eksternal Strategi 11 Strategi 12 Strategi 13 Strategi 14 Strategi 15


AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,070344828 1,11 0,07808 1,31 0,09215 2,12 0,14913 1,43 0,10059 2,01 0,14139
0,071034483 1,12 0,07956 1,32 0,09377 2,11 0,14988 1,42 0,10087 2 0,14207
0,070689655 1,13 0,07988 1,33 0,09402 2,1 0,14845 1,41 0,09967 1,99 0,14067
0,069310345 1,14 0,07901 1,34 0,09288 2,09 0,14486 1,4 0,09703 1,98 0,13723
0,077241379 1,15 0,08883 1,35 0,10428 2,08 0,16066 1,39 0,10737 1,97 0,15217
0,071724138 1,16 0,0832 1,36 0,09754 2,07 0,14847 1,38 0,09898 1,96 0,14058
0,07 1,17 0,0819 3,37 0,2359 2,06 0,1442 1,37 0,0959 1,95 0,1365

Universitas Sumatera Utara


Eksternal Strategi 11 Strategi 12 Strategi 13 Strategi 14 Strategi 15
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,036896552 3,18 0,11733 1,38 0,05092 2,05 0,07564 1,36 0,05018 1,94 0,07158
0,04 3,19 0,1276 3,39 0,1356 2,04 0,0816 1,35 0,054 1,93 0,0772
0,038275862 3,2 0,12248 1,4 0,05359 2,03 0,0777 1,34 0,05129 1,92 0,07349
0,037241379 1,21 0,04506 1,41 0,05251 2,02 0,07523 1,33 0,04953 1,91 0,07113
0,046206897 1,22 0,05637 3,42 0,15803 2,01 0,09288 1,32 0,06099 1,9 0,08779
0,073448276 1,23 0,09034 1,43 0,10503 2 0,1469 1,31 0,09622 1,89 0,13882
0,073103448 1,24 0,09065 1,44 0,10527 1,99 0,14548 1,3 0,09503 1,88 0,13743
0,069655172 1,25 0,08707 1,45 0,101 1,98 0,13792 1,29 0,08986 1,87 0,13026
0,088275862 1,26 0,11123 1,46 0,12888 1,97 0,1739 1,28 0,11299 1,86 0,16419
0,076551724 1,27 0,09722 1,47 0,11253 1,96 0,15004 1,27 0,09722 1,85 0,14162
0,071034483 1,28 0,09092 1,48 0,10513 1,95 0,13852 1,26 0,0895 1,84 0,1307
0,107586207 1,29 0,13879 1,49 0,1603 1,94 0,20872 1,25 0,13448 1,83 0,19688
0,05 1,3 0,065 1,5 0,075 1,93 0,0965 1,24 0,062 1,82 0,091
0,039655172 1,31 0,05195 1,51 0,05988 1,92 0,07614 1,23 0,04878 1,81 0,07178
0,038965517 1,32 0,05143 1,52 0,05923 1,91 0,07442 1,22 0,04754 1,8 0,07014
0,073793103 1,33 0,09814 1,53 0,1129 1,9 0,14021 1,21 0,08929 1,79 0,13209
0,034827586 1,34 0,04667 1,54 0,05363 1,89 0,06582 1,2 0,04179 1,78 0,06199
2,05872 2,43997 3,00326 1,97111 2,83871

Universitas Sumatera Utara


III. Lampiran QSPM Internal

Internal Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5


AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,076551724 2,23 0,17071 3,86 0,13397 2,23 0,08574 3,36 0,25721 2,46 0,18832
0,074137931 3,37 0,24984 3,87 0,12974 2,26 0,08303 3,32 0,24614 2,48 0,18386
0,069655172 3,61 0,25146 3,88 0,1219 2,29 0,07801 3,28 0,22847 2,5 0,17414
0,092068966 3,53 0,325 3,89 0,16112 2,32 0,10312 3,24 0,2983 2,52 0,23201
0,088275862 3,45 0,30455 3,9 0,15448 2,35 0,09887 3,2 0,28248 2,54 0,22422
0,069655172 3,37 0,23474 3,91 0,1219 2,38 0,07801 3,16 0,22011 2,56 0,17832
0,072758621 3,29 0,23938 3,92 0,12733 2,41 0,08149 3,12 0,22701 2,58 0,18772
0,073103448 3,21 0,23466 3,93 0,12793 3,44 0,08188 3,08 0,22516 2,6 0,19007
0,08862069 3,13 0,27738 3,94 0,15509 3,47 0,09926 3,04 0,26941 3,62 0,32081
0,088275862 3,05 0,26924 3,95 0,15448 2,5 0,09887 3 0,26483 3,64 0,32132
0,073448276 2,97 0,21814 3,96 0,12853 2,53 0,08226 2,96 0,21741 3,66 0,26882
0,107586207 2,89 0,31092 3,97 0,18828 3,56 0,1205 2,92 0,31415 3,68 0,39592
0,073103448 2,81 0,20542 2,94 0,12793 3,59 0,08188 2,88 0,21054 3,7 0,27048
0,107586207 2,73 0,29371 2,92 0,18828 2,62 0,1205 2,84 0,30554 2,72 0,29263
0,077241379 2,65 0,20469 2,9 0,13517 2,65 0,08651 2,8 0,21628 2,74 0,21164
0,07 2,57 0,1799 2,88 0,1225 2,68 0,0784 2,76 0,1932 2,76 0,1932
0,073103448 2,49 0,18203 2,86 0,12793 2,71 0,08188 2,72 0,19884 2,78 0,20323
0,071724138 2,41 0,17286 2,84 0,12552 2,74 0,08033 2,68 0,19222 2,8 0,20083
0,086551724 2,33 0,20167 2,82 0,15147 2,77 0,09694 2,64 0,2285 2,82 0,24408
0,076206897 2,25 0,17147 2,8 0,13336 2,8 0,08535 2,6 0,19814 2,84 0,21643
0,107586207 2,17 0,23346 2,78 0,18828 2,83 0,1205 2,56 0,27542 2,86 0,3077

Universitas Sumatera Utara


Internal Strategi 1 Strategi 2 Strategi 3 Strategi 4 Strategi 5
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,099655172 2,09 0,20828 2,76 0,1744 2,86 0,11161 2,52 0,25113 2,88 0,28701
0,070689655 2,01 0,14209 2,74 0,12371 2,89 0,07917 2,48 0,17531 2,9 0,205
0,086551724 1,93 0,16704 2,72 0,15147 2,92 0,09694 2,44 0,21119 2,92 0,25273
5,44864 3,45474 2,21103 5,70698 5,75048

Internal Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8 Strategi 9 Strategi 10


AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,076551724 3,12 0,23884 2,11 0,16152 3,53 0,27023 2,32 0,1776 2,26 0,17301
0,074137931 3,13 0,23205 2,13 0,15791 3,51 0,26022 2,34 0,17348 2,29 0,16978
0,069655172 3,14 0,21872 2,15 0,14976 3,49 0,2431 2,36 0,16439 2,32 0,1616
0,092068966 3,15 0,29002 2,17 0,19979 3,47 0,31948 2,38 0,21912 2,35 0,21636
0,088275862 3,16 0,27895 2,19 0,19332 3,45 0,30455 2,4 0,21186 2,38 0,2101
0,069655172 3,17 0,22081 2,21 0,15394 3,43 0,23892 2,42 0,16857 2,41 0,16787
0,072758621 3,18 0,23137 2,23 0,16225 3,41 0,24811 2,44 0,17753 2,44 0,17753
0,073103448 3,19 0,2332 2,25 0,16448 3,39 0,24782 2,46 0,17983 2,47 0,18057
0,08862069 3,2 0,28359 2,27 0,20117 2,37 0,21003 2,48 0,21978 2,5 0,22155
0,088275862 3,21 0,28337 2,29 0,20215 3,35 0,29572 2,5 0,22069 2,53 0,22334
0,073448276 3,22 0,2365 2,31 0,16967 3,33 0,24458 2,52 0,18509 2,56 0,18803
0,107586207 3,23 0,3475 3,33 0,35826 2,31 0,24852 2,54 0,27327 2,59 0,27865
0,073103448 3,24 0,23686 3,35 0,2449 3,29 0,24051 2,56 0,18714 2,62 0,19153
0,107586207 3,25 0,34966 2,37 0,25498 3,27 0,35181 2,58 0,27757 2,65 0,2851

Universitas Sumatera Utara


Internal Strategi 6 Strategi 7 Strategi 8 Strategi 9 Strategi 10
AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,077241379 3,26 0,25181 2,39 0,18461 3,25 0,25103 2,6 0,20083 2,68 0,20701
0,07 3,27 0,2289 2,41 0,1687 3,23 0,2261 2,62 0,1834 2,71 0,1897
0,073103448 3,28 0,23978 2,43 0,17764 3,21 0,23466 2,64 0,19299 2,74 0,2003
0,071724138 3,29 0,23597 2,45 0,17572 3,19 0,2288 2,66 0,19079 2,77 0,19868
0,086551724 3,3 0,28562 2,47 0,21378 3,17 0,27437 2,68 0,23196 2,8 0,24234
0,076206897 3,31 0,25224 2,49 0,18976 3,15 0,24005 2,82 0,2149 2,83 0,21567
0,107586207 2,07 0,2227 2,51 0,27004 3,13 0,33674 3,81 0,4099 2,86 0,3077
0,099655172 1,11 0,11062 2,53 0,25213 3,11 0,30993 2,8 0,27903 2,89 0,288
0,070689655 1,13 0,07988 2,55 0,18026 3,09 0,21843 2,3 0,16259 2,92 0,20641
0,086551724 2,2 0,19041 2,57 0,22244 3,07 0,26571 2,23 0,19301 2,95 0,25533
5,77937 4,80918 6,30944 5,09533 5,15614

Internal Strategi 11 Strategi 12 Strategi 13 Strategi 14 Strategi 15


AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
0,076551724 3,22 0,2465 2,34 0,17913 3,12 0,23884 3,54 0,27099 3,12 0,23884
0,074137931 3,19 0,2365 2,36 0,17497 3,09 0,22909 3,42 0,25355 3,14 0,23279
0,069655172 3,16 0,22011 2,38 0,16578 3,06 0,21314 3,3 0,22986 3,16 0,22011
0,092068966 3,13 0,28818 2,4 0,22097 3,03 0,27897 3,18 0,29278 3,18 0,29278
0,088275862 3,1 0,27366 2,42 0,21363 3 0,26483 3,06 0,27012 3,2 0,28248
0,069655172 3,07 0,21384 2,44 0,16996 2,97 0,20688 2,94 0,20479 3,22 0,22429
0,072758621 3,04 0,22119 2,46 0,17899 2,94 0,21391 2,82 0,20518 3,24 0,23574

Universitas Sumatera Utara


0,073103448 3,01 0,22004 2,48 0,1813 2,91 0,21273 2,7 0,19738 3,26 0,23832
0,08862069 2,98 0,26409 2,5 0,22155 2,88 0,25523 2,58 0,22864 3,28 0,29068
0,088275862 2,95 0,26041 2,52 0,22246 2,85 0,25159 2,46 0,21716 3,3 0,29131
0,073448276 2,92 0,21447 2,54 0,18656 2,82 0,20712 2,34 0,17187 3,32 0,24385
0,107586207 2,89 0,31092 2,56 0,27542 2,79 0,30017 2,22 0,23884 3,34 0,35934
0,073103448 2,86 0,20908 3,58 0,26171 3,76 0,27487 2,1 0,15352 3,36 0,24563
0,107586207 2,83 0,30447 2,6 0,27972 2,73 0,29371 2,28 0,2453 3,38 0,36364
0,077241379 2,8 0,21628 2,62 0,20237 2,7 0,20855 2,29 0,17688 3,4 0,26262
0,07 2,77 0,1939 2,64 0,1848 2,67 0,1869 2,3 0,161 3,42 0,2394
0,073103448 2,74 0,2003 2,66 0,19446 2,64 0,19299 2,31 0,16887 3,44 0,25148
0,071724138 2,71 0,19437 2,68 0,19222 2,61 0,1872 2,32 0,1664 1,84 0,13197
0,086551724 2,68 0,23196 2,7 0,23369 2,58 0,2233 2,33 0,20167 1,73 0,14973
0,076206897 2,65 0,20195 2,72 0,20728 2,55 0,19433 2,34 0,17832 1,62 0,12346
0,107586207 2,62 0,28188 2,74 0,29479 2,52 0,27112 2,35 0,25283 1,51 0,16246
0,099655172 2,59 0,25811 2,76 0,27505 2,49 0,24814 2,36 0,23519 1,4 0,13952
0,070689655 2,56 0,18097 2,78 0,19652 2,46 0,1739 2,37 0,16753 1,29 0,09119
0,086551724 2,53 0,21898 1,54 0,13329 2,43 0,21032 2,38 0,20599 1,18 0,10213
5,66213 5,04659 5,53782 5,09466 5,41374

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai