SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
MARTYN
NIM: 140600164
Martyn
Tingkat Pengetahuan Kesehatan Gigi dan Mulut Menggunakan Kuesioner Gadget
Berbasis Android di SMA Bodhicitta
ix + 43 halaman
Gadget merupakan salah satu bentuk alat elektronik portable yang salah satu
sistem operasinya berbasis android. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengukur
skor dan tingkat pengetahuan siswa SMA Bodhicitta tentang gigi berlubang, penyakit
gusi dan cara menyikat gigi dengan menggunakan kuesioner gadget berbasis android.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dan XI SMA Bodhicitta.
Pengambilan sampel dilakukan dengan total sampling dengan kriteria inklusi yang
berjumlah 277 orang. Data pengetahuan diperoleh dari pengisian kuesioner gadget
berbasis android tentang gigi berlubang, penyakit gusi dan menyikat gigi oleh seluruh
siswa yang sebelumnya diminta untuk melakukan download dan install pada
gadgetnya masing-masing. Hasil penelitian menunjukkan 57,8% siswa SMA
Bodhicitta memiliki pengetahuan baik, 28,9% pengetahuan sedang dan hanya 13,3%
pengetahuan buruk. Hal ini mungkin disebabkan sebagian (53,1%) siswa pernah
mencari informasi bahkan secara sengaja mencari informasi tentang kesehatan gigi
dan mulut melalui gadget (32,1%). Sebagai kesimpulan bahwa pengetahuan siswa
SMA Bodhichita tentang kesehatan gigi dan mulut sudah baik, namun demikian harus
ditingkatkan lagi pemanfaatan gadget untuk mencari informasi tentang kesehatan gigi
dan mulut di kalangan remaja.
Daftar Pustaka: 30 (2001-2015)
Pembimbing
TIM PENGUJI
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan Karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini, telah banyak mendapatkan
bimbingan, pengarahan, saran-saran, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk ini
dengan segala kerendahan hati dan penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan
rasa terimakasih kepada:
1. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG(K), selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
2. Prof. Sondang Pintauli, drg., Ph.D selaku Wakil Dekan 1 Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan selaku pembimbing skripsi yang
telah memberikan dukungan, waktu, motivasi dan bimbingan sehingga skripsi ini
dapat terselesaikan dengan baik.
3. Rika Mayasari Alamsyah, drg., M.Kes., selaku Ketua Depertemen Ilmu
Kedokteran Gigi Pencegahan/Kesehatan Gigi Masyarakat Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan banyak masukan untuk penulis
selama penulisan skripsi ini hingga selesai.
4. Simson Damanik, drg., M.Kes dan Darmayanti Siregar, drg., M.KM selaku
dosen penguji atas masukan dan bantuan yang diberikan sehingga skripsi ini dapat
berjalan dengan lancar hingga selesai.
5. Rini Octavia Nasution, drg., M.Kes, Sp.Perio selaku penasehat akademik,
yang telah banyak memberikan motivasi, nasihat dan arahan selama penulis
menjalani masa pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
6. Prof. Sutomo Kasiman, Sp.PD, Sp.JP(K) selaku Ketua Komisi Etik
penelitian bidang kesehatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan izin
kepada penulis sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik.
iv
Martyn
NIM: 140600164
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................... 4
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 4
vi
LAMPIRAN
vii
Tabel Halaman
1. Karakteristik responden SMA Bodhicitta .................................................. 31
2. Gambaran umum pengguna gadget ........................................................... 31
3. Persentase responden yang mencari informasi kesehatan gigi dan mulut . 32
4. Persentase responden pada manfaat menggunakan gadget........................ 32
5. Persentase pengetahuan responden tentang informasi gigi berlubang ....... 33
6. Tingkat pengetahuan responden tentang informasi gigi berlubang ........... 33
7. Persentase pengetahuan responden tentang informasi penyakit gusi......... 34
8. Tingkat pengetahuan responden tentang informasi penyakit gusi ............. 35
9. Persentase pengetahuan responden tentang informasi menyikat gigi ........ 35
10. Tingkat pengetahuan responden tentang informasi menyikat gigi ............ 36
11. Karakteristik tingkat pengetahuan responden SMA Bodhicitta................. 36
viii
Lampiran
1. Lembar penjelasan kepada subjek penelitian
2. Lembar persetujuan subjek penelitian
3. Kuesioner penelitian
4. Ethical Clearence
5. Surat izin penelitian dari sekolah
6. Hasil uji statistik
ix
BAB 1
PENDAHULUAN
alternatif dalam penyampaian pesan adalah internet, karena teknologi internet sudah
dikenal dan dipakai oleh banyak orang. Hal ini dibuktikan dengan semakin
meningkatnya jumlah pengguna internet yang mengakses internet baik menggunakan
komputer pribadi maupun dengan memanfaatkan warung internet (warnet).4
Penyampaian pesan juga dapat dilakukan melalui gadget yang dipakai sebagai
alat komunikasi modern. Gadget semakin mempermudah kegiatan komunikasi
manusia. Kini kegiatan komunikasi telah berkembang semakin lebih maju dengan
munculnya gadget.5 Pengguna gadget yang saat ini mudah dijumpai yaitu pada
kalangan remaja. Biasanya mereka mendapatkan gadget dari orang tua mereka untuk
memudahkan berkomunikasi, namun biasanya gadget yang diberikan orang tua
digunakan untuk bermain sehingga kemungkinan memberikan dampak yang positif
dan negatif.7 Salah satu dampak positif dapat mempermudah anak untuk
berkomunikasi dan belajar, namun dampak negatif gadget dimanfaatkan untuk
bermain game sehingga anak lupa untuk belajar di rumah.5
Seiring berjalannya waktu dan teknologi, perkembangan internet di dunia pun
berkembang pesat. Informatika tidak hanya meramaikan di dunia game maupun
sosial media namun sudah berkembang di bidang kesehatan. Hal ini terlihat adanya
informasi tentang kesehatan yang dapat dilihat atau dicari informasinya dari teknologi
untuk mengumpulkan, mengklasifikasi, menyimpan, menyajikan dan menyebarkan
informasi di bidang kesehatan. Sedangkan teknologi informasi yang dapat kita cari
dengan menggunakan gadget merupakan cabang teknologi yang mengembangkan
pengelolaan informasi dalam bentuk data numerik, teks, gambar, dan suara sehingga
mempermudah seseorang untuk memperoleh informasi tentang kesehatan dan
kebersihan gigi dan mulut setiap individu.8
Perkembangan terknologi internet diiringi dengan perkembangan multimedia.
Kedua teknologi tersebut mampu memberikan kesan yang luas dalam bidang
komunikasi dan pendidikan, karena multimedia bisa mengintegrasikan teks, grafik,
animasi, audio, dan video. Multimedia telah mengembangkan proses pengajaran dan
pembelajaran ke arah yang lebih dinamis dan efektif. Dengan kondisi tersebut, maka
elektronik seperti smartphone dalam pengetahuan, sikap dan studi praktik perlu
dinilai.10
Berdasarkan uraian tersebut, penulis membuat sebuah kuesioner gadget yang
merupakan bagian dari multimedia. Kuesioner gadget berbasis android yang di
dalamnya berisi kuis mengenai seputar kesehatan gigi dan mulut sehingga pengguna
bisa merasa tertarik untuk mencari informasi mengenai kesehatan gigi dan mulut
melalui gadget. Dengan adanya kuesioner tersebut, penulis tertarik membahas skor
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut melalui penggunaan kuesioner gadget berbasis
android di SMA Bodhicitta yang diharapkan dapat meningkatkan keinginan dan
minat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Gadget
Gadget adalah sebuah istilah yang berasal dari bahasa Inggris, yang artinya
perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Salah satu hal yang
membedakan gadget dengan perangkat elektronik lainnya adalah unsur kekinian.
Artinya, dari hari ke hari gadget selalu muncul dengan menyajikan teknologi terbaru
yang membuat hidup manusia menjadi lebih praktis.11 Gadget menurut kamus berarti
perangkat elektronik kecil yang memiliki fungsi khusus. Gadget merujuk pada suatu
peranti atau instrument kecil yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang
berguna.5
Pada dasarnya, gadget diciptakan untuk kemudahan konsumen dalam
menggunakan media komunikasi. Definisi komunikasi menurut Laswell adalah suatu
proses yang menjelaskan siapa, mengatakan apa, dengan saluran apa, kepada siapa,
dengan akibat atau apa yang dihasilkan. Gadget, dilihat melalui model komunikasi
Laswell, merupakan media dalam menyampaikan pesan antara komunikator dan
komunikan. Berdasarkan pengertian ini, gadget adalah media komunikasi yang
digunakan mahasiswa dalam memenuhi kebutuhannya.5
merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dikembangkan oleh Android Inc. dan
kemudian dibeli oleh Google Inc. pada tahun 2005. Logo Android adalah robot hijau
yang mempunyai arti bahwa smartphone dengan sistem operasi Android bisa
dimodifikasi performanya sesuai keinginan Anda. Versi Android diberi nama
makanan manis agar mudah diingat dan memberi kesan unik. Semakin tinggi versi
Android maka semakin bagus fitur-fitur dan perfomanya.11
2. Sistem Operasi iOS Apple
Sistem Operasi iOS Apple hanya dimiliki dan dikembangkan oleh Apple Inc.
Selain brand Apple, tidak ada lagi smartphone lain yang bisa menggunakan sistem
operasi ini. Pertama kali iOS Apple dikenalkan dengan nama iPhone OS yang
diluncurkan bersama dengan Apple iPhone pada bulan Juli 2007. Pada pertengahan
2010, barulah sistem operasi diganti dengan nama iOS Apple. Versi iOS dimulai dari
iOS 1.0 sampai iOS 10. iOS 10 yang menjadi versi terbaru iPhone, baru diaplikasikan
pada iPhone 7. Tetapi bagi Anda yang memiliki iPhone 5 dan 6 juga mempunyai
kesempatan merasakan kecanggihan terbaru iOS 10 dengan cara meng-upgrade
iPhone Anda.11
3. Sistem Operasi Blackberry
Sistem Operasi Blackberry dikembangkan oleh Research in Motion (RIM)
untuk mendukung perangkat Blackberry yang juga merupakan produk dari RIM.
Blackberry OS menggunakan bahasa pemrograman berbasis Java dan merupakan
sistem operasi yang pertama kali meluncurkan push email.11
4. Sistem Operasi Windows Phone
Sistem Operasi Windows Phone merupakan sistem operasi pengganti
Windows Mobile yang dikembangkan oleh perusahaan Microsoft. Tampilan antar
mukanya menggunakan bahasa design Modern Style UI. Pada tahun 2011, pihak
Microsoft dan Nokia mengumumkan kerjasama antarkeduanya. Kerjasama tersebut
menghasilkan peluncuran Nokia Lumia dengan sistem operasi Windows Phone.
Selain Nokia, perangkat yang menggunakan Windows Phone diantaranya Samsung
SCH-i600, Samsung Jack, HTC S710, Sony EXPERIA X1, Asus P30 dan LG.11
e. Anak-anak juga dapat menjadi lebih sulit berkonsentrasi dalam dunia nyata.
Hal ini dikarenakan anak-anak tersebut sudah terbiasa hidup dalam dunia digital.6
2.3 Remaja
Adolesen (remaja) merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.
Pada periode ini berbagai perubahan terjadi baik perubahan hormonal, fisik,
psikologis maupun sosial. Perubahan ini terjadi dengan sangat cepat dan terkadang
tanpa kita sadari. Perubahan fisik yang menonjol adalah perkembangan tanda-tanda
seks sekunder, terjadinya pacu tumbuh, serta perubahan perilaku dan hubungan sosial
dengan lingkungannya.17,18
WHO memberikan definisi tentang remaja yang lebih bersifat konseptual.
Dalam definisi tersebut dikemukakan juga kriteria yaitu biologis, psikologis dan
sosial ekonomi, sehingga definisi remaja adalah suatu masa dimana :
integral dari kesehatan tubuh secara keseluruhan yang tidak dapat dipisahkan dari
kesehatan tubuh secara urnum.21
Masalah kesehatan gigi dan mulut seperti karies, gingivitis, radang dan
stomatitis pada kelompok usia sekolah menjadi perhatian yang penting dalam
pembangunan kesehatan yang salah satunya disebabkan oleh rentannya kelompok
usia sekolah dari gangguan kesehatan gigi dan mulut. Hal itu dilandasi oleh
kurangnya pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya pemeliharaan gigi dan
mulut.9
Kondisi gigi dan mulut yang tidak terjaga dengan baik dapat menyebabkan
masalah yang lain di sekitar mulut, di antaranya timbulnya gigi yang berlubang, sakit
gigi, karang gigi, plak gigi, peradangan pada gusi, sariawan, dan kelainan-kelainan
yang lain di sekitar gigi.15 Penyakit gigi tidak dapat diremehkan karena
mempengaruhi seluruh tubuh. Penyakit gigi bukan penyakit ringan pada gusi dan
gigi, melainkan penyakit dari tubuh yang terjadinya di mulut. Jika dibiarkan, dapat
berkontribusi terhadap penyakit lain yang lebih berbahaya sehingga mempengaruhi
kualitas hidup dan memperpendek usia harapan hidup.22
faktor, termasuk bakteri di dalam mulut, tidak membersihkan gigi dengan baik, sering
mengonsumsi makanan ringan dan minuman yang manis.24
b. Gusi meradang
Gingivitis atau radang gusi yaitu terjadinya peradangan pada gusi yang di
tandai dengan gejala – gejala seperti perubahan warna gusi menjadi merah tua, gusi
membengkak, bau mulut yang sangat keras, mudah berdarah.
c. Benjolan atau bintik kasar pada gusi
Benjolan pada gusi bawah maupun gusi atas dapat dicurigai sebagai tumor,
sebaiknya jangan anda abaikan. Apalagi jika benjolan ini menimbulkan rasa tidak
nyaman, rasa sakit, atau bahkan tumbuh membesar. Segeralah periksakan ke dokter
apakah itu tumor jinak atau bisa jadi itu adalah tumor ganas yang merupakan
pertanda awal kanker.
d. Sariawan atau luka pada gusi
Luka pada gusi yang disebabkan oleh gesekan yang terjadi pada saat
menggosok gigi, luka pada saat mencongkel gigi dengan tusuk gigi, luka kerena
kecelakaan, dan lain – lain. Apabila tidak segera diobati maka akan menjadi luka
yang berkepanjangan, karena mengakibatkan masuknya bakteri ke dalam luka yang
lama – kelamaan dapat menjadi salah satu pemicu munculnya kanker.
dengan bulu sikat tetap menyentuh margin gigi. Metode ini dianjurkan untuk
penyikatan sementara pada daerah penyembuhan luka pasca perawatan bedah
periodontal untuk mendapatkan efek mamase gingiva.
g. Gerakan Bass. Gerakan ini ditujukan untuk menyingkirkan plak dan debris
dari dalam suklus. Teknik ini dianjurkan untuk penyikatan rutin bagi individual yang
tidak memiliki kelainan periodontal. Posisi sikat gigi diletakkan 45o terhadap apeks
gigi. Kemudian didorong perlahan-lahan ke dalam suklus. Gerakkan secara vibrasi
(maju-mundur pendek-pendek) sehingga sikat gigi bergetar membersihkan suklus.
h. Gerakan Rolling. Bulu sikat diletakkan sejajar dan berlawanan dengan
attached gingiva dan kepala sikal sejajar dataran oklusal. Lalu putar ke arah oklusal.
Teknik ini cocok untuk anak-anak, tetapi jangan menyikat terlalu dalam ke
vestibulum karena dapat menyebabkan tauma mucogingiva junction dan mukosa
alveolar.
i. Gerakan Smith-Bell. Bulu sikat diletakkan pada permukaan insisal atau
oklusal dan digerakkan menuju gusi. Gerakan ini meniru gerakan alami self-
cleansing.
b. Menu kedua yaitu Login Admin, menu ini berisi semua skor yang diisi oleh
pengguna pada menu Start. Pada menu ini nanti dapat dilihat skor masing-masing
kelompok yaitu gigi berlubang, penyakit gusi, menyikat gigi dan data identitas
responden serta latar belakang responden. Menu ini dikunci dengan password dan
hanya dapat diakses oleh admin sendiri.
c. Menu ketiga yaitu Quit, menu ini dapat membantu menutup kuesioner
berbasis android
Menyikat gigi
- Waktu menyikat gigi yang tepat : pagi sesudah sarapan dan malam sebelum tidur
- Bentuk kepala sikat gigi yang seharusnya digunakan: kepala sikat gigi kecil
dengan bulu sikat lembut
- Cara menyimpan sikat gigi: posisi kepala sikat gigi di bagian atas
- Pasta gigi yang baik: pasta gigi yang mengandung fluoride
- Banyak pasta gigi yang digunakan: sebesar biji kacang polong
BAB 3
METODE PENELITIAN
Skor pemahaman
1. Jawaban benar diberi
murid mengenai gigi
Skor nilai 1
1. berlubang, penyakit Kuesioner Rasio
pengetahuan 2. Jawaban salah diberi
gusi dan menyikat
nilai 0
gigi
1. Baik jika
nilainya ≥80%
dari nilai maksimal
(benar ≥12)
Tingkat pemahaman
2. Sedang jika
murid mengenai gigi
Tingkat nilainya 60-79%
2. berlubang, penyakit Kuesioner Ordinal
pengetahuan dari nilai maksimal
gusi dan menyikat
(benar 9-11)
gigi
3. Buruk jika
nilainya <60%
dari nilai maksimal
(benar <9)
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Tabel 3. Persentase responden yang mencari informasi kesehatan gigi dan mulut
(n = 277)
Mencari informasi kesehatan gigi
n %
dan mulut
Sengaja 147 53,1
- Pernah Tidak sengaja
89 32,1
(Melalui google)
- Tidak pernah 41 14,8
BAB 5
PEMBAHASAN
pengetahuan baik; 21,3% pengetahuan sedang dan hanya 17% pengetahuan buruk
(Tabel 6).
Pada informasi penyakit gusi menunjukkan bahwa responden cukup baik
mengetahui tentang ciri-ciri gusi yang sehat, penyebab penurunan gusi, gejala
penyakit gusi dan cara membersihkan plak gigi. Sedangkan pengetahuan tentang
penyebab terjadinya gusi bengkak masih kurang baik (Tabel 7). Hal ini menunjukkan
tingkat pengetahuan responden tentang informasi penyakit gusi yaitu 66,1%
pengetahuan baik; 24,5% pengetahuan sedang dan hanya 9,4% pengetahuan buruk
(Tabel 8).
Pada informasi menyikat gigi menunjukkan bahwa responden cukup baik
mengetahui tentang manfaat menggunakan benang gigi, waktu yang tepat untuk
menyikat gigi, bulu sikat yang baik digunakan dan mengenai bentuk kepala sikat gigi
yang baik. Sedangkan pengetahuan tentang pasta gigi yang mengandung fluoride
masih kurang baik (Tabel 9). Hal ini menunjukkan tingkat pengetahuan responden
tentang informasi menyikat gigi yaitu 74,4% pengetahuan baik; 18% pengetahuan
sedang dan hanya 7,6% pengetahuan buruk (Tabel 10).
Hasil penelitian yang dipereoleh di SMA Bodhicitta menunjukkan bahwa dari
seluruh responden dengan total 277 orang terdapat 57,8% responden memiliki
pengetahuan yang baik tentang kesehatan gigi dan mulut; 28,9% responden memiliki
pengetahuan sedang tentang kesehatan gigi dan mulut; dan hanya 13,3% responden
yang memliki pengetahuan buruk tentang kesehatan gigi dan mulut (Tabel 11). Hal
tersebut menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut pada
responden SMA Bodhicitta tergolong baik.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:
1. Skor pengetahuan responden tentang informasi:
a. Gigi berlubang, lebih banyak responden mengetahui gejala gigi berlubang
(86,6%), proses terjadinya gigi berlubang (80,5%), jenis makanan yang tidak merusak
gigi (75,5%) dan informasi penyebab gigi berlubang (74%). Hanya sedikit responden
yang mengetahui fungsi fluor (53,8%).
b. Penyakit gusi, lebih banyak responden mengetahui ciri-ciri gusi yang sehat
(92,7%), penyebab penurunan gusi (88,4%) dan gejala penyakit gusi (83,8%).
Sedangkan sedikit responden yang mengetahui cara membersihkan plak gigi (61,4%)
dan penyebab terjadinya gusi bengkak (56%).
c. Menyikat gigi, hampir semua responden mengetahui manfaat menggunakan
benang gigi (92,4%), waktu yang tepat untuk menyikat gigi (92,1%), bulu sikat yang
baik digunakan (87%) dan bentuk kepala sikat gigi yang baik (77,9%). Hanya sedikit
responden yang mengetahui pasta gigi yang mengandung fluoride (50,5%).
2. Tingkat pengetahuan responden tentang informasi:
a. Gigi berlubang yaitu 61,7% pengetahuan baik; 21,3% pengetahuan sedang
dan hanya 17% pengetahuan buruk.
b. Penyakit gusi yaitu 66,1% pengetahuan baik; 24,5% pengetahuan sedang
dan hanya 9,4% pengetahuan buruk.
c. Menyikat gigi yaitu 74,4% pengetahuan baik; 18% pengetahuan sedang
dan hanya 7,6% pengetahuan buruk.
3. Secara keseluruhan tingkat pengetahuan kesehatan gigi dan mulut yaitu
57,8% pengetahuan baik, 28,9% pengetahuan sedang dan hanya 13,3% pengetahuan
buruk.
6.2 Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai :
1. Diharapkan siswa lebih memanfaatkan penggunaan gadget untuk mencari
informasi tentang kesehatan gigi dan mulut.
2. Orang tua agar lebih mengawasi penggunaan gadget pada anak untuk hal-
hal yang lebih bermanfaat seperti mencari informasi tentang kesehatan terutama
kesehatan gigi dan mulut.
3. Pihak sekolah dapat memberi motivasi kepada seluruh siswa untuk lebih
memanfaatkan penggunaan gadget dalam proses pembelajaran di sekolah.
DAFTAR PUSTAKA
Selamat pagi,
Perkenalkan, nama saya Martyn. Saya mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara. Bersama ini saya mohon kesediaan adik-adik siswa
SMA Bodhicitta untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian saya tentang Tingkat
pengetahuan kesehatan gigi dan mulut dengan menggunakan kuesioner gadget
berbasis android pada siswa SMA Bodhicitta. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengukur skor dan tingkat pengetahuan mengenai gigi berlubang, penyakit gusi dan
cara menyikat gigi melalui penggunaan kuesioner gadget berbasis android pada siswa
SMA Bodhicitta. Manfaat dari penelitian ini adalah bagi perkembangan ilmu
pengetahuan sebagai sarana untuk mengetahui tingkat pengetahuan terhadap
pentingnya menjaga kesehatan gigi serta pencegahannya melalui media software pada
gadget, bagi pengguna gadget mengetahui dan memanfaatkan gadget sebagai media
pembelajaran tentang kesehatan umumnya dan kesehatan gigi dan mulut khususnya,
dan bagi peneliti merupakan pengetahuan yang berharga dalam rangka menambah
wawasan keilmuan peneliti. Prosedur penelitian ini dilakukan dengan meminta siswa-
siswa berkumpul di dalam kelas dan dibagikan lembar persetujuan, kemudian peneliti
akan memberikan pengarahan cara menjawab. Pengisian lembar persetujuan
dilakukan secara langsung oleh siswa. Setelah semua lembar persetujuan telah selesai
diisi oleh siswa, peneliti akan mengumpulkan lembar persetujuan tersebut. Kemudian
peneliti menginstruksikan untuk mengeluarkan gadget mereka masing-masing.
Peneliti memberikan link kuesioner gadget berbasis andorid untuk di download dan
install pada gadget masing-masing murid. Lalu semua murid disuruh untuk membuka
kuesioner pada gadget berbasis android dan memulai menu “Start” untuk menjawab
kuis mengenai kesehatan gigi dan mulut. Setelah siap menjawab kuis, nanti akan
muncul sebuah tampilan untuk masing-masing murid mengisi identitas diri pada
aplikasi tersebut. Kegiatan yang akan dilakukan tidak menimbulkan efek samping
Peneliti
______________________
(Martyn)
____________________
( )
B. Gambaran Umum
1. Sudah berapa lama adik menggunakan gadget?
a. <1 tahun
b. 2-4 tahun
c. >4 tahun
2. Berapa jam dalam sehari adik menggunakan gadget?
a. <1 jam
b. 1-8 jam
c. >8 jam
3. Apakah adik pernah mencari informasi tentang kesehatan gigi dan mulut?
a. Pernah, secara sengaja
b. Pernah, secara tidak sengaja
c. Tidak pernah
4. Apakah ada manfaat menggunakan gadget untuk mencari informasi tentang
kesehatan gigi dan mulut?
a. Ada, karena banyak informasi dari internet
b. Tidak ada
Jenis Kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Laki-laki 130 46.9 46.9 46.9
Perempuan 147 53.1 53.1 100.0
Total 277 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent