Oleh:
Andi Pranata Tarigan
NIM: 100600155
Pembimbing :
drg. Cek Dara Manja., Sp. RKG
Tahun 2017
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan kurnia- Nya yang telah
diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini untuk memenuhi
kewajiban penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelaran Sarjana
Kedokteran Gigi.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan penghargaan dan terima
kasih yang setulus-tulusnya kepada ayahanda M. Tarigan dan ibunda tercinta Hj.
Roslina br sembiring atas segala kasih sayang, doa, dan dukungan serta segala
bantuan baik berupa moril ataupun materil yang tidak akan terbalas oleh penulis.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada abanganda Amri Syahputra
Tarigan dan kakakanda Ayu mirsalia dan Fatmawati.
Dalam penulisn skripsi ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati dan
penghargaan yang tulus, penulis menyampaikan terima kasih kepada:
1. Dr. Trelia Boel, drg., M. kes., Sp. RKG. (K) selaku dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara dan selaku Ketua Departemen
Radiologi Kedokteran Gigi yang telah banyak meluangkan waktu untuk
memberikan bimbingan, petunjuk dan dorongan kepada penulis.
2. drg. Cek Dara Manja, Sp.RKG yang telah bersedia meluangkan waktunya,
memberikan semangat, motivasi, bimbingan kepada penulis sehingga skripsi
ini dapat diselesaikan dengan baik.
3. drg. Lidya Irani Nainggolan., Sp.RKG., drg. Dewi Kartika, dan drg. Maria
Novita H. Sitanggang selaku staf di Departemen Radiologi Kedokteran Gigi
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara atas segala masukan
dan saran yang telah diberikan sehingga skripsi ini menjadi lebih baik.
4. drg.Yendriwati.,Mkes selaku penasihat akademik yang telah memberikan
nasihat selama penulis menjalankan pendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi
Universitas Sumatera Utara.
Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
HALAMAN TIM PENGUJI SKRIPSI ............................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................
viii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang................................................................. ....................
1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................
2
1.3 Tujuan Penelitian .................................................................................
3
1.4 Manfaat Penelitian ...............................................................................
3
BAB 5 PEMBAHASAN.....................................................................................
37
6.1 Kesimpulan........................................................................................
42
6.2 Saran..................................................................................................
42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Gambar
Halaman
6. Fusi dari insisivus lateralis dan sentralis pada gigi permanen dan
desidui ......................................................................................................
..................................................................................................................12
11. Posisi dens in dente pada insisivus lateralis maksila posisi invaginasi
berada pada daerah singulum dan mahkota gigi ......................................
..................................................................................................................18
Tabel
Halaman
LAMPIRAN
1. Kuisioner
2. Tabel Hasil Penelitian
3. Lembar Penjelasan Kepada Calon Subjek Penelitian
4. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)
5. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
6. Rincian Biaya Penelitian
7. Curriculum Vitae
Gambaran Radiografi
Gambaran radiografi supernumerary biasanya berbeda dari penampakan
struktur gigi normal. Gigi supernumerary berbentuk konikal. Ukuran gigi
supernumerary biasa lebih kecil dari gigi normal. Gigi supernumerary dapat dengan
mudah diidentifikasi dengan cara menghitung dan mengidentifikasi keseluruhan gigi
pada radiografi. Gigi supernumerary sering kali mengganggu erupsi gigi normal,
maka radiografi sering kali mengungkap keberadaan gigi permanen yang gagal erupsi
didekat gigi supernumerary.11,13
2.2.2 Hypodontia
Definisi
Kehilangan gigi dapat juga disebut hypodontia, oligodontia dan anodontia
merupakan keadaan kehilangan gigi seluruh gigi secara kongenital, yang mencakup
gigi desidui dan permanen.13 Kasus ini sangat jarang terjadi.1 Beberapa penulis
membuat pembagian kehilangan gigi ini menjadi kehilangan gigi seluruhnya
(anadonsia), kehilangan lebih dari 6 gigi (oligodonsia) dan kehilangan kurang dari 6
gigi (hipodonsia).1,12
Hipodonsia dapat disebabkan oleh faktor lingkungan seperti infeksi lokal,
radioterapi, kemoterapi atau obat-obatan.11 Pasien yang memiliki penyakit sistemik
seperti down’s Syndrome dan ektodermal displasia juga sering mengalami hipodonsia
atau anadonsia.1,12 Hipodonsia juga mungkin terjadi akibat kongenital ataupun
genetik.1 Gigi yang paling sering mengalami hipodonsia adalah molar tiga, premolar,
1,13
dan insisivus lateralis maksila. Hipodonsia seringkali terjadi bersamaan dengan
anomali gigi lain seperti mikrodonsia, transposisi dari gigi permanen, taurodontisme
dan impaksi kaninus ektopik. 13
Gambaran Radiografi
Gambaran radiografi mikrodonsia biasanya ukuran yang kecil dan perubahan
morfologi. Pada gigi molar yang mikrodonsia mungkin terjadi perubahan bentuk,
terbentuknya empat sampai lima cups pada gigi molar mandibula dan empat sampai
tiga cups pada gigi molar maksila.2 Pada gambaran radiografi mikrodonsia terlihat
pembesaran ukuran baik pada gigi mikrodonsia yang sudah erupsi pada gigi
mikrodonsia yang belum erupsi. Mikrodonsia dapat berdampak terbentuknya
crowded sehingga mungkin menimbulkan impaksi gigi lainnya.2
Penanganan pada kasus mikrodonsia biasanya dilakukan perawatan
konservatif atau prostetik untuk menciptakan bentuk gigi yang lebih mirip dengan
gigi normal, terutama apabila gigi mikrodonsia ini terjadi pada gigi anterior yang
cenderung mempengaruhi estetik. Pada kebanyakan kasus mikrodonsia tidak perlu
dilakukan perawatan, namun apabila menimbulkan crowded ataupun maloklusi dapat
dilakukan perawatan orthodonti.2
2.3.2. Makrodonsia
Definisi
Makrodonsia menggambarkan ukuran gigi yang lebih besar dari normal.
Ketika gigi dalam ukuran yang normal namun terdapat pada rahang yang kecil dapat
disebut juga dengan makrodonsia. Makrodonsia jarang terdapat pada semua gigi,
tetapi lebih umum pada kelompok gigi tertentu atau pada satu gigi. Makrodonsia
mungkin bisa terlihat pada penyakit pituitary gigantisme. Penyebab makrodonsia
sampai sekarang belum diketahui. Makrodonsia kemungkinan memiliki hubungan
dengan gigi berjejal, maloklusi dan impaksi.12
Gambaran Radiografi
Gambaran radiografi memperlihatkan ukuran yang lebih besar dari gigi yang
erupsi maupun gigi makrodonsia yang belum erupsi. Gigi yang berjejal juga
menyebabkan impaksi dari gigi lainnya. Bentuk dari gigi biasanya normal, namun
dalam beberapa kasus terdapat morfologi yang terganggu.12
Gambaran Radiografi
Gambaran radiografi fusi biasanya ditandai dengan dua ruang saluran akar
yang terpisah dan ruang pulpa terlihat.2,15
2.5.2 Concrescense
Concrescence terjadi ketika akar dari dua atau lebih utama cementum yang
menyatu dengan gigi permanen. Meskipun tidak diketahui penyebabnya, banyak para
ahli menduga bahwa adanya pembatasan ruang selama pertumbuhan, trauma lokal,
tekanan oklusal yang berlebihan, atau infeksi lokal setelah pertumbuhan memiliki
peranan yang penting. Jika kelainan ini terjadi pada proses perkembangan, kelainan
ini disebut “true concrescence”. Jika terjadi setelahnya, kelainan ini disebut “acquired
concrescence”. 16,17
Gambar 7. Concrescense
merupakan penyatuan
dua buah gigi pada
bagian sementum12
2.5.3 Gemination
Definisi
\ Gemination adalah anomali perkembangan bentuk gigi yang timbul dari
kegagalan usaha satu benih gigi tunggal untuk memisah, sehingga menghasilkan dua
mahkota. Derajat pemisahan gigi geminasi bisa sempurna atau tidak tergantung pada
invaginasi di mahkota atau di akar. Pemisahan yang sempurna pada gigi geminasi
disebut dengan penggandaan, menghasilkan gigi supernumerari yang memberikan
gambaran yang hampir sama dengan pasangannya, masing-masing gigi memiliki satu
akar dan satu saluran akar. Junlah gigi dihitung menjadi dua gigi yang disebut dengan
gigi supernumerari. Jika pemisahannya tidak sempurna, maka dihasilkan satu
mahkota yang besar dan mimiliki satu saluran akar. Secara klinis berupa mahkota
yang lebih besar gigi tetangganya dan jumlah gigi dikatakan normal karena tidak
terjadi pengurangan jumlah gigi yang ada.18,19
2.5.4 Taurodonsia
Definisi
Taurodonsia pada gigi adalah memanjang dan melebarnya kamar pulpa.
Mahkota terlihat normal pada bentuk dan ukurannya, namun badan dan mahkota
memanjang dan akar lebih pendek. Kamar pulpa melebar dari posisi yang normal
pada mahkota, kemudian panjang dari badan mahkota bertambah sehingga
menyebabkan penambahan jarak dari cemento enamel junction dan furkasi.
Taurodonsia dapat timbul pada gigi permanaen dan gigi desidui (atau keduanya).
Walaupun beberapa beberapa kasus hal ini dapat terlihat, tetapi hal ini biasanya
terjadi pada molar dibandingkan dengan premolar. 20,21 Gambaran radiografi dari gigi
taurodontisia dapat terlihat.
2.5.5 Dilaceration
Definisi
Dilaceration adalah gangguan pada gigi yang menghasilkan pembentukan
sebuah lengkungan tajam atau kurva gigi di mana terdapat dalam mahkota atau akar
gigi. Meskipun perkembangan anomali ini kemungkinan besar di alam, salah satu
dari yang tertua adalah bahwa konsep dilaceration merupakan akibat dari trauma
mekanis ke calcifi ed bagian dari sebagian gigi yang dibentuk.22
Gambaran Radiografi
Gambaran radiografi memberikan yang terbaik cara mendeteksi sebuah
radicular dilaceration. Kondisi paling sering terjadi pada rahang atas premolar. Salah
satu atau lebih gigi mungkin akan terpengaruh Jika akar dilacerate mesially atau
distal memeiliki kelainan akar gigi, kondisi ini jelas di sebuah periapikal radiografi).
Gambaran Radiografi
Gambaran radiografi kebanyakan kasus dens in dente terlihat pada gambaran
radiografi. Lapisan enamel terlihat lebih radiopak dan pada struktur yang
mengelilingi gigi dan dapat dengan mudah di identifikasi terlihat gambaran
radiolusen secara kongitudinal pada akar gigi. Pada kasus yang parah bentuk gigi
berubah dan memiliki bentuk oval atau bulat dengan bagian interior yang radiolusen.
Dens in dente bisa terlihat pada gambaran radiografi bahkan sebelum gigi
erupsi.12,24,25
1. Teknik Paralel
Pada teknik paralel, film diletakkan pada film holder di dalam mulut pada
posisi paralel terhadap sumbu panjang gigi yang diperiksa. Tube head (cone)
diarahkan dengan sudut yang tepat dengan gigi dan film. Film dan gigi tidak dapat
berkontak langsung, sehingga digunakan jenis “long cone” untuk menghindari
pembesaran hasil gambar. 26,27
Teknik paralel memiliki beberapa keuntungan, diantaranya adalah : 26,27
a. Gambaran lebih geometris dan sedikit terjadi pembesaran gambar.
b. Tulang zygomatic tampak berada di atas apex gigi molar rahang atas.
c. Alveolar crest dapat terlihat dengan jelas.
d. Jaringan periapikal dapat tampak dengan jelas.
e. Mahkota gigi dapat tampak dengan jelas sehingga karies proksimal dapat
terdeteksi.
f. Arah sinar X sudah ditentukan pada pertengahan film, sehingga dapat
menghindari cone cutting.
g. Dapat membuat foto radiografis dengan posisi dan kondisi yang sama
pada waktu yang berbeda.
Selain memiliki keuntungan, teknik paralel juga memiliki kerugian.
Beberapa kerugian yang dapat ditimbulkan dari teknik paralel, diantaranya adalah :
26,27
2. Teknik Bisekting
Teknik bisekting adalah teknik lain yang dapat dilakukan selain teknik
paralel dalam pengambilan film periapikal. Teknik bisekting biasa digunakan pada
kasus-kasus kelainan anatomi seperti torus palatinus besar, palatum sempit, dasar
mulut dangkal, frenulum pendek, lebar lengkung rahang yang sempit atau pada pasien
anak yang kurang kooperatif. Pada teknik bisekting, film diletakkan ke dalam rongga
mulut dan diberikan blok gigitan untuk menahan film. Teknik ini dicapai dengan
menempatkan reseptor sedekat mungkin dengan gigi dan meletakkan film sepanjang
permukaan lingual/ palatal kemudain sinar x diarahkan tegak lurus (bentuk T) ke
garis imajiner yang membagi sudut yang dibentuk oleh aksis panjang gigi dan bidang
film. 26,27
Keuntungan dari teknik bisekting adalah teknik ini dapat digunakan tanpa
film holder dan posisi yang cukup nyaman bagi pasien, sedangkan kerugian dari
teknik bisekting ini adalah distorsi mudah terjadi dan masalah angulasi (banyak
angulasi yang harus diperhatikan). 26,27.
Anomali Gigi
4. Taurodonsia
5. Dilaceration
6. Dens in Dente
Pengetahuan
Mahasiswa
Kepaniteraan Klinik
Radiografi
Kedokteran Gigi
Anomali Gigi
Mesiodens Makrodonsia Mikrodonsia Transposisi Taurodonsia Fusi Concrescence Gemination Dilaceration Dens in
Dente
3.3.1 Populasi
Populasi penelitian adalah seluruh mahasiswa kepaniteraan klinik di Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara Medan.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian adalah mahasiswa kepaniteraan klinik yang pernah merujuk
untuk melakukan radiografi kedokteran gigi dalam melakukan perawatan gigi. Metode
pemilihan sampel menggunakan metode simple random sampling.
Kriteria inklusi adalah mahasiswa kepaniteraan klinik yang bersedia untuk
menjadi sampel penelitian.
Kriteria eksklusi adalah mahasiswa kepaniteraan klinik yang tidak hadir pada
saat dilakukan penelitian.
Keterangan rumus:
n : Jumlah sampel
Z : Derajat kepercayaan. (95% = 1,96)
P : Proporsi populasi penelitian. (0,5)
Q : Selisih antara populasi. (1-P)
d : Selang kepercayaan. (10%)
Cara Perhitungan sampel Minimum
Pengetahuan Skor
No.
mahasiswa Total
2 1 0
kepaniteraan
klinik n % n % n %
Baik 69 57,5
Sedang 47 39,2
Kurang 4 3,3
6.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
mahasiswa kepaniteraan klinik mengenai gambaran anomali gigi menggunakan
radiografi kedokteran gigi untuk kategori baik sebanyak 69 mahasiswa (57,5%), kategori
sedang sebanyak 47 (39,2%), dan kategori kurang sebanyak 4 (3,3%).
6.2 Saran
Sebaiknya mahasiswa kepaniteraan klinik mempelajari lebih dalam mengenai
gambaran anomali gigi menggunakan radiografi kedokteran gigi terutama pada
gambaran anomali fusi, gemination, dan dens in dente.
ISI KOTAK DENGAN JAWABAN YANG BENAR MENURUT ANDA DAN JELASKAN ALASANYYA.
1. Menurut anda anomali apakah yang terdapat pada gambar 1 ?
a) Mesiodens
b) Makrodonsia
c) Mikrodonsia
d) Odontoma
e) Gemination
Gambar 1
2. Menurut anda anomali apakah yang terdapat pada gambar 2?
a. Makrodonsia
b. Mikrodonsia
c. Odontoma
d. Gemination
e. Mesiodens
Gambar 2
Gambar 3
Gambar 4
Gambar 5
6. Menurut anda anomali apakah yang terdapat pada gambar 6?
a. Makrodonsia
Gambar 6
7. Menurut anda anomali apakah yang terdapat pada gambar 7 ?
a. Makrodonsia
b. Mikrodonsia
c. Odontoma
d. Gemination
e. Concrescense
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................
............................................................................................................................................
............................................................................................................................................
............................
Gambar 8
Gambar 9
Gambar 10
NO Soal
Total Skor Kategori
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2 0 1 2
1 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 16 Baik
2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 0 16 Baik
3 2 1 1 1 2 1 0 0 1 1 10 Sedang
4 2 2 1 1 2 2 2 2 2 1 17 Baik
5 2 2 2 2 0 2 2 2 2 1 17 Baik
6 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 19 Baik
7 2 2 1 1 2 1 1 0 0 2 12 Sedang
8 2 2 1 2 2 2 1 0 2 1 15 Baik
9 2 2 2 2 2 2 1 2 2 0 17 Baik
10 2 1 1 1 2 1 1 2 1 0 12 Sedang
11 2 2 2 1 0 2 2 2 2 2 17 Baik
12 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 18 Baik
13 2 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3 Kurang
14 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 10 Sedang
15 2 1 1 1 0 0 0 0 0 0 5 Kurang
16 1 1 1 0 0 1 1 2 1 0 8 Sedang
17 1 1 0 0 0 0 1 2 0 1 6 Kurang
18 1 1 1 0 2 0 1 0 1 1 8 Sedang
19 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
20 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 16 Baik
21 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
22 2 2 2 2 2 0 2 2 2 1 17 Baik
23 1 1 1 1 0 2 2 0 2 2 12 Sedang
24 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
25 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
26 1 2 2 2 2 0 2 2 1 1 15 Baik
27 1 2 2 0 0 2 2 0 2 2 13 Sedang
28 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
29 0 1 1 0 2 0 1 2 0 1 8 Sedang
31 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
32 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
33 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
34 2 2 2 2 2 2 0 2 2 2 18 Baik
35 2 2 2 2 2 0 2 2 2 2 20 Baik
36 1 2 2 1 0 1 2 2 2 2 15 Baik
37 2 2 1 2 2 2 2 0 2 1 16 Baik
38 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 12 Sedang
39 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 18 Baik
40 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 18 Baik
41 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 16 Baik
42 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 18 Baik
43 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 18 Baik
44 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
45 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
46 2 2 2 2 2 2 2 0 2 2 18 Baik
47 2 2 2 2 0 2 2 0 2 2 16 Baik
48 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
49 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
50 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 19 Baik
51 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 Kurang
52 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9 Sedang
53 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 12 Sedang
54 1 2 2 1 1 1 0 1 1 1 11 Sedang
55 2 1 1 2 1 1 1 1 1 0 10 Sedang
56 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 8 Sedang
57 1 2 1 0 1 1 1 1 1 1 10 Sedang
58 2 1 1 1 1 1 2 1 1 1 12 Sedang
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Sedang
60 2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11 Sedang
61 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 17 Baik
63 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 17 Baik
64 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
65 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
66 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 19 Baik
67 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
68 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 16 Baik
69 2 2 0 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
70 2 2 2 1 0 2 2 0 2 2 15 Baik
71 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 13 Sedang
72 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
73 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
74 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
75 2 1 1 1 2 1 1 2 1 1 13 Sedang
76 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 10 Sedang
77 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 7 Kurang
78 1 1 1 1 2 1 0 2 1 1 11 Sedang
79 1 1 1 1 2 1 1 2 1 0 11 Sedang
80 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 10 Sedang
81 1 1 1 1 2 0 1 2 1 1 11 Sedang
82 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
83 1 1 1 1 0 1 1 2 1 1 10 Sedang
84 1 0 0 1 2 0 1 0 1 1 7 Kurang
85 2 2 2 2 0 2 2 2 2 2 18 Baik
86 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
87 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 12 Sedang
88 1 1 1 1 2 1 1 0 1 0 9 Sedang
89 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 12 Sedang
90 1 1 1 1 2 1 1 2 1 0 11 Sedang
91 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
92 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
93 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
95 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 18 Baik
96 1 2 2 2 2 2 2 0 2 2 17 Baik
97 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 17 Baik
98 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 18 Baik
99 1 1 1 1 2 1 1 2 1 1 12 Sedang
100 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
101 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
102 2 2 2 2 2 2 2 0 2 1 17 Baik
103 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 8 Sedang
104 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
105 2 1 1 1 0 1 1 2 1 1 11 Sedang
106 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
107 1 0 0 0 0 1 1 2 1 1 8 Sedang
108 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
109 2 2 2 2 0 2 2 2 2 1 17 Baik
110 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 20 Baik
111 1 2 1 1 1 1 1 2 1 1 12 Sedang
112 2 1 2 1 1 1 0 1 1 1 11 Sedang
113 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 Sedang
114 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 8 Sedang
115 2 1 2 1 1 1 1 1 1 1 12 Sedang
116 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Sedang
117 1 1 1 1 2 1 1 0 1 1 10 Sedang
118 2 1 2 1 0 1 1 1 1 1 11 Sedang
119 1 1 2 1 1 1 2 1 2 2 14 Sedang
120 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 10 Sedang
Kepada Yth:
Saudara / Saudari
.........................
Selamat pagi,
Saya yang bernama Andi Pranata, mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU,
ingin melakukan penelitian tentang “Pengetahuan Mahasiswa Kepaniteraan Klinik
Mengenai Gambaran Anomali Gigi Menggunakan Radiografi Kedokteran Gigi Di
FKG USU”.
Pada kesempatan ini, saya ingin teman-teman mengetahui dan memahami tujuan
serta manfaat penelitian ini, sehingga memahami apa yang akan dilakukan, diperiksa
dan didapatkan sebagai hasil penelitian ini. Dengan demikian, saya berharap anda
bersedia menjadi subjek penelitian ini dan saya percaya bahwa partisipasi anda akan
bermanfaat bagi anda sendiri.
Pada penelitian ini, saya meminta anda untuk menjawab kuisioner yang berisi 10
soal yang akan dijawab oleh anda sebagai subjek penelitian, dan diharapkan untuk
mengembalikan kuesioner di hari yang sama. Kuesioner yang telah dikumpul kemudian
diperiksa untuk disesuaikan dengan jawaban yang telah dicarikan oleh peneliti
berdasarkan literatur teori. Pada subjek yang ingin mengundurkan diri tidak melanjutkan
penelitian ini bisa hubungi saya
No Hp : 081360266690
Pada penelitian ini anda tidak dikenakan biaya atau gratis dan tidak terdapat risiko pada
subjek yang diteliti. Peneliti utama dilakukan oleh saya sendiri Andi Pranata Tarigan
dan dipantau oleh staf Radiologi Kedokteran Gigi FKG USU. Subjek akan diberikan
survenir setelah pengisian kuesioner sebagai tanda ucapan terima kasih peneliti atas
bantuan dan kerjasamanya dalam penelitian yang dilakukan.
Peneliti
Andi Pranata
(INFORMED CONSENT)
Nama :
NIM :
Maka saya menyatakan bersedia ikut berpartisipasi menjadi salah satu subjek
penelitian untuk menjawab kuisioner tentang pengetahuan mahasiswa kepaniteraan
klinik tentang lesi radiolusen pada rahang ditinjau secara radografi panoramik.
Pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar dan tanpa paksaan.
Medan,.........................................
Yang menyetujui,
Subjek penelitian
(.......................................)
Waktu Penelitian
Januari- Agustus
Oktober- Novemb Desembe Januari Februari- April
No Kegiatan Juli 2015 2015
Novemb er r 2016
2017 Maret 2017
er 2016 2017
2015-16
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Penyusun
an
Proposal
2 Seminar
Proposal
3 Revisi
Proposal
4 Pengurus
an Surat
Izin
5 Pengump
ulan Data
6 Pengolah
an dan
Analisis
Data
7 Seminar
Hasil
CURRICULUM VITAE
DATA PRIBADI
NamaLengkap : Andi Pranata Tarigan
JenisKelamin : Laki-laki
Tempat/TanggalLahir : Binjai / 04 November 1992
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Status Perkawinan : Belum menikah
Alamat : Jalan Coklat No 58
Binjai
Telepon/Hp : 081360266690
Email : andipranata.trg@gmail.com
PENDIDIKAN
1997-2004 : SD Negeri 020262 Binjai
2004-2007 : SMP Negeri 10 Binjai
2007-2010 : SMA Negeri 1 Binjai
2010-sekarang : FakultasKedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara
Andi Pranata
1. Bahan-bahan ATK
a. 2 Rim kertas HVS 2 x Rp. 30.000,- Rp. 60.000,-
b. 2 Paket tinta printer 2 x Rp. 60.000,- Rp. 120.000,-
Peneliti
Andi Pranata