SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi
Syarat memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi
SAHARA NUR
NIM : 160600063
ii
iii
Puji dan syukur penulis panjatkan kapada ALLAH SWT Tuhan Yang Maha
Esa karena atas rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi tentang Pengaruh Kualitas
Pelayanan Dokter Gigi Muda Terhadap Kepuasan Pasien Pemakai Gigi Tiruan
Lepasan dapat diselesaikan dalam rangka memenuhi kewajiban penulis sebagai salah
satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Gigi di Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Sumatera Utara.
Dengan hati yang tulus, penulis mengucapkan terima kasih yang tidak
terhingga kepada dosen pembimbing skripsi yaitu Prof Slamat Tarigan drg.,MS,Ph.D
Prof yang telah meluangkan waktu memberikan bimbingan perhatian, kesabaran,
waktu dan tenaga dalam membimbing penulis demi selesainya skripsi ini. Ucapan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua orang tua penulis, Ayahanda Umar
Siregar, dan Ibunda Jamilah Lubis serta adik-adik Royhan, Taufiq dan Abidah yang
telah memberikan banyak doa, cinta, kasih sayang, semangat dan pengorbanan, serta
segala bantuan baik moril maupun materil yang sungguh kata terimakasih rasanya
tidak cukup penulis ucapkan. Selanjutnya, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dwi Tjahyaning Putranti, drg.,MS selaku ketua tim penguji skripsi yang
telah memberikan saran dan masukan bahkan memberikan bimbingan kepada penulis
sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
2. Ariyani, drg., MDSc Sp.Pros(K) selaku anggota tim penguji yang telah
memberikan saran dan masukan bahkan memberikan bimbingan kepada penulis
selama menyelesaikan skripsi ini.
3. Dr. Trelia Boel, drg., M.Kes., Sp.RKG(K) selaku Dekan Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara.
(SAHARA NUR)
NIM: 160600063
vi
Halaman
HALAMAN JUDUL.................................................................................
PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................................... iii
TIM PENGUJI SKRIPSI .......................................................................... v
KATA PENGANTAR .............................................................................. vi
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Permasalahan ........................................................................... 3
1.3 Rumusan Masalah ................................................................... 5
1.4 Tujuan Penelitian..................................................................... 5
1.5 Manfaat Penelitian................................................................... 5
1.5.1 Manfaat Teoritis ............................................................ 5
1.5.2 Manfaat Praktis ............................................................. 5
BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kualitas Pelayanan Dokter Gigi Muda terhadap Pasien
yang Dirawat dengan Gigi Tiruan Lepasan............................. 41
5.2 Kepuasan Pasien Menggunakan Gigi Tiruan Lepasan ............ 44
5.3 Pengaruh Kualitas Pelayanan Dokter Gigi Muda terhadap
Kepuasan Pasien Pemakai Gigi Tiruan Lepasan .................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
Tabel Halaman
1. Definisi Operasional Variabel Bebas ..................................... 26
2. Definisi Operasional Variabel Terikat.................................... 27
3. Definisi Operasional Variabel Terkendali .............................. 27
4. Definisi Operasional Variabel Tidak Terkendali .................. 28
5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Berdasarkan Usia, Jenis Kelamin dan Pendidikan ................. 33
6. Distribusi Frekuensi Penilaian Responden tentang
Kualitas Pelayanan Dokter Gigi Muda Berdasarkan
pada Masing-masing Dimensi ............................................... 36
7. Frekuensi Penilaian Pasien tentang Kualitas Pelayanan
Berdasarkan Dimensi Tangibles, Responsiveness,
Reliability, Assurance, Empathy ............................................ 37
8. Distribusi Frekuensi Kepuasan Pasien Pemakai Gigi Tiruan . 38
9. Pengaruh Kualitas Pelayanan Dokter Gigi Muda dengan
Kepuasan Pasien Pemakai Gig Tiruan Lepasan ..................... 39
Gambar Halaman
1. Gigi Tiruan Lengkap ............................................................................... 8
2. Gigi Tiruan Sebagian Lepasan ................................................................ 9
3. Gigi Tiruan Cekat ................................................................................... 9
4. Peneliti menghubungi responden penelitian ........................................... 29
5. Responden dihubungi untuk di wawancarai ........................................... 30
xi
Lampiran
1. Izin Penelitian
2. Etical Clearance
3. Selesai Penelitian
4. Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian Kuesioner
5. Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)
6. Kuesioner Penelitan
7. Data Sampel Penelitian
8. Analis Statistik
xii
BAB 1
PENDAHULUAN
yang baru. Telah terjadi pergeseran paradigma yang menempatkan pasien sebagai
pelanggan dan menjadi fokus pelayanan, yang berarti kepuasan, kesalamatan dan
kenyamanan merupakan hal utama bagi pasien. Harapan masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan mencakup pelayanan yang indikatif dan bermutu yang diberikan
dokter atau dokter gigi dengan sikap dan perilaku yang profesional dan bertanggung
jawab. Hubungan dokter- pasien juga mengalami perubahan pola. Dokter sebagai
pemberi pelayanan kesehatan harus menghargai hak-hak pasien, transparan,
akuntabel dan memperhatikan aspek hukum.3,5
Standar pelayanan suatu jasa dinilai dari kepuasan pasien terhadap kualitas
pelayanan, kualitas pelayanan ini nantinya diharapkan akan memberikan kepuasan
konsumen sehingga akan terus menggunakan layanan jasa tersebut, sama halnya
dengan pasien yang dianggap sebagai konsumen maka perlu diperhatikan tingkat
kepuasannya. Salah satu indikator kualitas atau mutu pelayanan yaitu kepuasan
masyarakat yang dilayani.6 Kepuasan pasien dapat dijadikan indikator terhadap mutu
pelayanan kesehatan, sehingga kepuasan pasien mempunyai hubungan yang erat
dengan faktor mutu pelayanan kesehatan. Dilihat dari sudut pandang pasien
pelayanan perawatan gigi tiruan dikatakan berhasil apabila pasien puas terhadap
pelayanan yang diberikan serta mau dan nyaman menggunakan gigi tiruan yang
dibuat.5
Kualitas pelayanan kesehatan mempunyai kaitan yang erat dengan hasil
pelayanan kesehatan, baik secara medis maupun non medis. Kualitas pelayanan yang
bermutu dan efektif di suatu rumah sakit meliputi pelayanan yang ramah, komunikasi
dokter dengan pasien yang baik, kualitas dan kuantitas peralatan medis yang
memadai, kualitas lingkungan klinik yang baik dan biaya perawatan yang terjangkau
sehingga mempengaruhi kepuasan pasien. Pasien yang merasa puas cenderung akan
memberikan referensi yang baik kepada orang lain atas suatu kualitas pelayanan
yang diterimanya.7
Menurut Kotler pada tahun 1997, kepuasan konsumen adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap
kinerja atau hasil suatu produk dengan harapan-harapannya. Bila kinerja produk tidak
sesuai dengan harapannya setelah dikonsumsi maka konsumen akan merasa tidak
puas sehingga dari pengalaman tersebut dia akan merasa kecewa. Namun bila terjadi
sebaliknya yaitu kinerja produk atau jasa sesuai dengan harapannya, maka konsumen
akan merasa amat bergairah untuk mengkonsumsi produk atau jasa itu kembali. Salah
satu pendekatan kualitas jasa yang banyak dijadikan acuan dalam riset pemasaran
adalah model SERVQUAL (Service Quality) yang dikembangkan oleh Parasuraman,
Zeithmal, dan Berry pada tahun 1988.8
Hasil penelitian Kemala Hayati dkk, menemukan bahwa terdapat pengaruh
kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien dalam bidang radiologi RSGM
Unsyiah, hal yang sama juga disampaikan oleh Made Fryanantha Yudhia A pada
tahun 2014 bahwa terdapat pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pasien di
RSGM Universitas Mahasaraswati Denpasar.8
Menurut Parasuraman dkk, kualitas pelayanan meliputi 5 (lima) dimensi, yaitu
(1) Tangibles wujud fisik, meliputi fasilitas fisik, peralatan yang digunakan, kerapian
penampilan karyawan (2) Reliability, kehandalan, kemampuan memberikan
pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan (3) Responsiveness, daya
tanggap yaitu memberikan pelayanan dengan tanggap, (4) Assurance, jaminan,
mencakup kemampuan kesopanan, sifat dapat dipercaya, bebas dari bahaya, fisik, dan
keragu-raguan,(5) Empathy, kemudahan dalam melakukan hubungan dan memahami
kebutuhan pelanggan.9
1.2 Permasalahan
Kualitas pelayanan kesehatan mempunyai kaitan yang erat dengan hasil
pelayanan kesehatan baik secara medis maupun non medis. Kualitas pelayanan yang
bermutu dan efektif di suatu rumah sakit meliputi pelayanan yang nyaman, petugas
yang ramah, komunikasi dokter dengan pasien yang baik, kualitas dan kuantitas
peralatan medis yang memadai, kualitas lingkungan klinik yang baik, dan biaya
perawatan yang terjangkau sehingga dapat mempengaruhi kepuasan pasien. Rumah
Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Universitas Sumatera Utara merupakan Rumah sakit
pendidikan (Teaching Hospital) yang selain memberikan pelayanan kesehatan di
bidang gigi dan penyakit mulut juga dipergunakan sebagai tempat pendidikan calon
dokter gigi. RSGM Universitas Sumatera Utara saat ini mempunyai 7 (tujuh) klinik
salah satunya klinik Prostodonsia. Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter Gigi,
dokter gigi umum yang melakukan perawatan prostodontik pada pasien anak dan
dewasa, berkompetensi untuk melakukan perawatan kasus gigi tiruan cekat, gigi
tiruan sebagian lepasan dan gigi tiruan lengkap sederhana. Dalam pelayanan
pembuatan gigi tiruan lepasan, faktor kepuasan pasien merupakan salah satu faktor
penentu keberhasilan atau kegagalan perawatan gigi tiruan. Dilihat dari sudut
pandang pasien, pelayanan perawatan gigi tiruan dikatakan berhasil apabila pasien
puas terhadap pelayanan yang diberikan serta mau dan nyaman menggunakan gigi
tiruan yang dibuat. Tidak semua pelayanan perawatan gigi tiruan berhasil karena
banyak ditemui keluhan-keluhan pasien antara lain gigi tiruan yang longgar, rasa
sakit akibat luka pada jaringan mukosa mulut yang terlalu menekan, tidak bisa
digunakan untuk mengunyah, adanya basis gigi tiruan yang mengalami fraktur, dan
keluhan lainnya. Di samping itu keluhan berkaitan dalam bidang pelayanan
kesehatan meliputi pelayanan yang tidak ramah, asal-asalan, membeda-bedakan
status sosial, waktu tunggu yang lama dan lain sebagainya. Hasil penelitian Chandra
dkk tentang kepuasan pelayanan perawatan gigi tiruan lepasan berbasis akrilik pada
masyarakat kelurahan Molas menunjukkan selisih antara tingkat harapan dengan
pengalaman pasien semuanya tidak memuaskan pasien atau masih di bawah harapan
pasien. Hasil penelitian Tanudjaya Pratama menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan
tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien. Artinya
pelayanan klinik gigi yang berkualitas bukanlah faktor yang paling menentukan
kepuasan pasien. Berdasarkan masalah diatas, peneliti ingin meneliti bagaimana
pengaruh kualitas pelayanan dokter gigi muda terhadap kepuasan pasien pemakai
gigi tiruan lepasan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.3 Etiologi
Kehilangan gigi dapat disebabkan oleh karies, penyakit periodontal, trauma,
dan atrisi yang berat. Sebagian besar penelitian menyatakan bahwa karies dan
penyakit periodontal merupakan penyebab utama terjadinya kehilangan gigi. Faktor
penyakit seperti karies dan penyakit periodontal yang menyebabkan kehilangan gigi
berhubungan dengan meningkatnya usia. Beberapa penelitian menyatakan faktor
bukan penyakit seperti faktor sosiodemografi, perilaku dan gaya hidup juga
berpengaruh terhadap kehilangan gigi.12
tiruan yang dibutuhkan seseorang disesuaikan dengan jumlah elemen gigi yang
hilang, kondisi jaringan pendukung, lokasi gigi yang hilang, usia pasien, kesehatan
sistemik pasien, keinginan dan kebutuhan pasien.16
gigitiruan didalam rongga mulut yang dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain
adhesi, kohesi, tegangan permukaan antar fasial, daya tarik-menarik kapiler, tekanan
atmosfer dan otot-otot rongga mulut dan wajah. Stabilitas merupakan kemampuan
gigi tiruan untuk dapat bergerak secara horizontal dengan baik dan konstan posisinya
bila tekanan jatuh padanya. Kestabilan gigitiruan didapat dari kontak rapat antara
basis gigi tiruan dengan mukosa, besar dan bentuk daerah pendukung, kualitas
cetakan fisiologis, bentuk permukaan yang dipoles serta lokasi dan susunan anasir
gigitiruan. Sedangkan dukungan merupakan daya tahan gigi tiruan terhadap
komponen vertikal dari pengunyahan atau tekanan-tekanan lain yang dijatuhkan ke
arah daerah pendukung. Dukungan terhadap gigitiruan didapat dari tulang rahang atas
dan rahang bawah serta jaringan mukosa yang menutupinya.20
mencakup perawatan pendahuluan dan desain perawatan yang akan dilakukan sesuai
dengan kebutuhan pasien. Perawatan pendahuluan bertujuan untuk mengadakan
sanitasi rongga mulut dan menciptakan kondisi oklusi normal yang menjamin
kesehatan gigi dan jaringan pendukungnya meliputi tindakan bedah pra prostetik,
perawatan konservasi, perawatan periodontik dan perawatan orthodontik. Desain
perawatan yang akan dilakukan meliputi penentuan gigi penyangga dan menentukan
desain gigi tiruan. Seluruh hasil pemeriksaan, diagnosa dan rencana perawatan
dituliskan pada kartu status penderita (dental record).24
dengan kualitas yang baik tetapi jika orang yang melaksanakannya tidak dengan cara
yang benar maka kualitas pelayanan kesehatan yang diharapkan pasien tidak akan
terwujud sehinggga memberikan persepsi yang tidak baik dari pasien.28
2.6.1 Tangible
Tangible (Tampilan fisik) berkaitan dengan kemampuan staf pelayan dalam
menunjukkan kepada pasien fasilitas fisik, penampilan maupun secara personal,
sehingga pasien memiliki daya tarik terhadap fasilitas fisik, perlengkapan yang
disediakan institusi penyedia layanan kesehatan serta ketertarikan terhadap
penampilan para petugas penyedia layanan kesehatan. Indikatornya adalah fasilitas
fisik rumah sakit, tampilan dokter dan paramedik, perlengkapan yang tersedia untuk
pelayanan yang dibutuhkan pasien.9 Pasien akan menggunakan indra penglihatan
untuk menilai suatu kualitas pelayanan atribut dari tampilan fisik meliputi : gedung,
peralatan, seragam dan penampilan fisik para karyawan yang melayani pelanggannya.
Layanan yang dikatakan tangible dalam bidang kesehatan seperti resep obat,
hasil lab, protesa, kaca mata. Layanan tangible tidak langsung berpengaruh terhadap
pasien, tetapi harus melalui perantara dari dokter, perawat, dan teknisi laboratorium.7
2.6.2 Responsiveness
Responsiveness adalah tingkat kemauan dan kerelaan untuk menolong dan
memfasilitasi pasien atau konsumen dengan cara menyediakan layanan yang pantas
bagi konsumen. Salah satu dimensi daya tanggap (responsiveness) adalah para
karyawan klinik gigi dalam melayani pasien. Pelayanan yang diberikan cepat dan
tepat kepada pasien dengan menyampaikan informasi yang sejelas-jelasnya.
Kepuasan dalam dimensi ini adalah beradasarkan persepsi, persepsi mengandung
aspek psikologis, faktor komunikasi dan situasi fisik di sekeliling pasien yang
menerima pelayanan dan mempengaruhi penilaian pasien. Ketika pelayanan yang
baik diberikan oleh para karyawan akan terbentuk hubungan kekeluargaan. Hal ini
akan berdampak pada tingkat loyalitas pelanggan terhadap klinik gigi. Hasil
2.6.3 Realibility
Reliability adalah kemampuan untuk menjalankan layanan secara akurat dan
konsisten seperti yang dijanjikan.26 Dimensi kehandalan (reliability) dari pelayanan
yang diberikan oleh klinik gigi dalam bentuk kecepatan, keakuratan dan memuaskan
akan berdampak pada tingginya tingkat loyalitas mereka terhadap klinik gigi
tersebut. Hal senada dengan teori yang menyatakan perlu ada kesesuaian antara
pelayanan yang diberikan dengan apa yang dibutuhkan dari waktu ke waktu.
Keterampilan tenaga medis sering menjadi faktor yang menyebabkan suatu klinik
atau layanan kesehatan direkomendasikan oleh pasien yang pernah berobat.30
2.6.4 Assurance
Jaminan dan kepastian adalah pengetahuan, kesopansantunan, dan kemampuan
para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya para pelanggan kepada
perusahaan. Hal ini meliputi beberapa komponen antara lain komunikasi, kredibilitas,
keamanan , kompetensi, dan sopan santun. Dimensi jaminan mencakup pengetahuan,
kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya karyawan terhadap konsumen.
Nilai yang terhantar akan membentuk loyalitas pelanggan. Menurut Gunawan dan
Djati menyimpulkan dimensi assurance mempunyai hubungan dan pengaruh terhadap
loyalitas.29
2.6.5 Empaty
Empati yaitu memberikan perhatian secara individual oleh dokter dan para staf
kepada pasien dengan melakukan komunikasi yang baik untuk memahami kebutuhan
pasien salah satunya dengan menunjukkan kemudahan ketika dihubungi,
mengkomunikasikan dengan pasien pelayanan yang akan dilakukan sehingga pasien
dapat memahaminya dengan baik, mendengarkan kebutuhan pasien agar dokter dan
GTL
GTSL GTC
Kualitas Pelayanan
Kepuasan Pasien
20
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.3 Sampel
3.3.1 Besar Sampel
Sesuai angka yang ditetapkan Bailey dan Gay untuk penelitian yang
menggunakan analisis data statistik, responden minimum yang digunakan adalah 30.
Untuk menghindari terjadinya subjek drop out maka jumlah sampel ditambah 10%
maka jumlah subjek menjadi 33 orang.
No
Variabel Cara Skala
Definisi Operasional
Bebas Pengukuran Pengukuran
1 Tangibles Dimensi yang berkenaan Kuisioner Kategorik
dengan daya tarik fasilitas
fisik
2 Responsiveness Tingkat kemauan dan Kuisioner Kategorik
kerelaan untuk menolong
dan memfasilitasi pasien
dengan cara memberikan
pelayanan yang pantas
6. Informasi yang diperoleh dari pasien dicatat dengan menggunakan skala Likert
dan dikategorikan menjadi tidak puas, kurang puas, cukup puas, puas, sangat puas.
7. Setelah data hasil wawacara dari semua subjek penelitian, peneliti
mengumpulkan semua data responden untuk dilakukan tabulasi data. Data diolah
dengan bantuan SPSS di komputer. Setelah mendapatkan hasil pengolahan data,
peneliti membuat laporan dan menarik kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.
Mengurus surat izin penelitian dari FKG USU dan Komisi Etik
Penelitian Bidang Kesehatan
Tabulasi data
Analisis data
BAB 4
HASIL PENELITIAN
Subjek penelitian ini adalah pasien yang telah di buat gigi tiruan lepasan oleh
dokter gigi muda di Klinik Prostodonsia RSGM USU. Teknik pengambilan subjek
penelitian menggunakan metode purposive sampling dengan melakukan studi
pendahuluan untuk mengidentifikasi karakteristik popolasi, lalu menentukan subjek
penelitian yang berjumlah 30 orang.
Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan usia, jenis kelamin
dan pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini (Tabel 5).
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 di bawah ini menunjukkan bahwa
responden terbanyak berusia 46-55 tahun (30%), jenis kelamin perempuan (90%)
dan tingkat pendidikan SMA (66,7%).
Karakteristik n %
16-25 Tahun 2 6,7
26-35 Tahun 1 3,3
36-45 Tahun 8 26,7
Usia 46-55 Tahun 9 30
56-65 Tahun 7 23,3
>65 Tahun 3 10
Jumlah 30 100
Perempuan 27 90
Jenis
Kelamin Laki- laki 3 10
Jumlah 30 100
SD/sederajat 4 13,3
SMP/sederajat 4 13,3
Pendidikan SMA/sederajat 20 66,7
S-1 2 6,7
Jumlah 30 100
4.1 Kualitas Pelayanan Dokter Gigi Muda terhadap Pasien yang Dirawat
dengan Gigi Tiruan Lepasan
Hasil penelitian pada tabel 6 dibawah ini menunjukkan bahwa pertanyaan 1,
responden terbanyak menjawab puas 70%, disusul kurang puas 13,3%, cukup puas
10%, dan sangat puas 6,7%. Pada pertanyaan 2, responden terbanyak menjawab puas
66,7%, disusul kurang puas 13,3%, cukup puas 13,3%, dan sangat puas 6,7%. Pada
pertanyaan 3, responden terbanyak menjawab puas 46,7%, disusul kurang puas
23,3%, sangat puas 16,7%, dan tidak puas 3,3%. Pada pertanyaan 4, responden
terbanyak menjawab puas 53,3%, kurang puas 26,7%, sangat puas 16,7%, dan cukup
puas 3,3%.
Distribusi frekuensi penilaian responden tentang kualitas pelayanan dokter gigi
muda berdasarkan dimensi ketanggapan (responsiveness) untuk masing-masing item
pertanyaan dapat dilihat pada tabel 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertanyaan 5, responden terbanyak menjawab puas 66,7%, disusul sangat puas
16,7%, cukup puas 10% dan kurang puas 6,7%. Pada pertanyaan 6, responden
terbanyak menjawab puas 76,7%, disusul sangat puas 10%, kurang puas 6,7% dan
cukup puas 6,7%. Pada pertanyaan 7, responden terbanyak menjawab puas 80%,
disusul sangat puas 13,3%, kurang puas 3,3%, dan cukup puas 3,3%.
Distribusi frekuensi penilaian responden tentang kualitas pelayanan dokter gigi
muda berdasarkan dimensi Jaminan (Assurance) untuk masing-masing item
pertanyaan dapat dilihat pada tabel 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertanyaan 8, responden terbanyak menjawab puas 86,7%, disusul sangat puas 10%,
dan cukup puas 3,3%. Pada pertanyaan 9, responden terbanyak menjawab puas
83,3%, disusul sangat puas 10%, dan cukup puas 6,7%. Pada pertanyaan 10,
responden terbanyak menjawab puas 83,3%, dan disusul sangat puas 16,7%.
Distribusi frekuensi penilaian responden tentang kualitas pelayanan dokter gigi
muda berdasarkan dimensi Perhatian (Empathy) untuk masing-masing item
pertanyaan dapat dilihat pada tabel 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertanyaan 11, responden terbanyak menjawab puas 76,7%, dan disusul sangat puas
23,3%. Pada pertanyaan X2, responden terbanyak menjawab puas 73,3%, dan
disusul sangat puas 26,7%.
Distribusi frekuensi penilaian responen tentang kualitas pelayanan dokter gigi
muda berdasarkan dimensi Tampilan (Tangible) untuk masing-masing item
pertanyaan dapat dilihat pada tabel 6. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pertanyaan 13, responden terbanyak menjawab puas 80%, disusul sangat puas
13,3%, dan cukup puas 6,7%. Pada pertanyaan 14, responden terbanyak menjawab
puas 76,7%, disusul sangat puas 20%, dan cukup puas 3,3%. Pada pertanyaan 15,
responden terbanyak menjawab puas 80%, dan disusul sangat puas 20%.
Penilaian pasien
No Pertanyaan TP KP CP P SP Total
n % n % n % n % n % n %
Realibility
1 Dokter gigi muda memeriksa 0 0,0 4 13,3 3 10,0 21 70,0 2 6,7 30 100,0
dengan cepat dan tepat
2 Dokter gigi muda bekerja dengan 0 0,0 4 13,3 4 13,3 20 66,7 2 6,7 30 100,0
cepat
3 Gigi tiruan yang ada bisa digunakan 1 3,3 7 23,3 3 10,0 14 46,7 5 16,7 30 100,0
untuk menggantikan fungsi yang
hilang (pengunyahan/bicara/estetik)
4 Gigi tiruan yang ada nyaman untuk 0 0,0 8 26,7 1 3,3 16 53,3 5 16,7 30 100,0
dipakai
Responsiveness
5 Dokter gigi muda tanggap dan cepat 0 0,0 2 6,7 3 10,0 20 66,7 5 16,7 30 100,0
mengatasi keluhan/masalah yang
dihadapi
6 Pelayanan dokter gigi muda diberikan 0 0,0 2 6,7 2 6,7 23 76,7 3 10,0 30 100,0
tanpa harus menunggu terlalu lama
7 Dokter gigi muda memberikan 0 0,0 1 3,3 1 3,3 24 80,0 4 13,3 30 100,0
informasi secara jelas/mudah
dimengerti
Assurance
8 Dokter gigi muda terampil dalam 0 0,0 0 0,0 1 3,3 26 86,7 3 10,0 30 100,0
menggunakan peralatan
9 Dokter gigi muda memiliki 0 0,0 0 0,0 2 6,7 25 83,3 3 10,0 30 100,0
kompetensi dan kewenangan
sehingga memberikan rasa aman dan
kepercayaan atas perawatan yang
diterima
10 Dokter gigi muda menerima dan 0 0,0 0 0,0 0 0,0 25 83,3 5 16,7 30 100,0
menyapa pasien dengan sopan dan
ramah
Empaty
11 Dokter gigi muda memberikan 0 0,0 0 0,0 0 0,0 23 76,7 7 23,3 30 100,0
perhatian terhadap keluhan pasien
12 Perawatan dokter gigi muda tanpa 0 0,0 0 0,0 0 0,0 22 73,3 8 26,7 30 100,0
memandang status sosial
Tangible
13 Peralatan untuk tindakan perawatan 0 0,0 0 0,0 2 6,7 24 80,0 8 13,3 30 100,0
tersedia/ lengkap/ kondisinya baik
14 Peralatan yang digunakan untuk 0 0,0 0 0,0 1 3,3 23 76,7 6 20,0 30 100,0
perawatan rapi, bersih, nyaman
15 Dokter gigi muda berpenampilan 0 0,0 0 0,0 0 0,0 24 80,0 6 20,0 30 100,0
bersih dan rapi
Berdasarkan hasil penilaian responden pada masing-masing pertanyaan kualitas
Keterangan:
TP= Tidak Puas KP= Kurang Puas CP= Cukup Puas P=Puas SP=Sangat Puas
Distribusi frekuensi kepuasan pasien pemakai gigi tiruan lepasan dapat dilihat
pada tabel berikut ini (Tabel 8).
Hasil penelitian pada tabel 8 di bawah ini menunjukkan bahwa kepuasan
pasien pemakai gigi tiruan lepasan terhadap kualitas pelayanan dokter gigi muda,
responden terbanyak menjawab puas yaitu sebanyak 23 orang (76,7%), sedangkan
responden yang menjawab sangat puas hanya 7 orang (23,3%).
Keterangan:
TP= Tidak Puas KP= Kurang Puas CP= Cukup Puas P=Puas SP=Sangat Puas
BAB 5
PEMBAHASAN
kehilangan gigi (lebih dari 20 gigi dalam satu mulut) dibandingkan dengan pasien
yang berusia 45-59 tahun.37
Pada tabel 5 juga menunjukkan hasil penelitian berdasarkan jenis kelamin
didominasi oleh perempuan sebanyak 27 orang (90%). Hasil penelitian ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Prabhu dkk bahwa kehilangan gigi sebagian
paling tinggi dialami oleh perempuan dibandingkan laki–laki, sedangkan kehilangan
seluruh gigi paling tinggi dijumpai pada laki–laki dibandingkan perempuan.34 Hasil
penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Thio dkk bahwa 90 jumlah subjek
penelitian pada masyarakat kelurahan Meras kecamatan Bunaken didapatkan lebih
banyak ditemui subjek penelitian pada perempuan 48 orang (53.3%) daripada subjek
penelitian pada laki-laki sejumlah 42 (46.7%).35 Penelitian Khoman dkk juga
menunjukkan hasil yang sama bahwa mayoritas pemakai GTSL adalah perempuan.38
Menurut penelitian Putri dalam jurnal Hayati tahun 2014 menyatakan bahwa
perempuan memiliki tingkat kesadaran kesehatan yang lebih tinggi dibandingkan
laki-laki.7 Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Herwanda dkk yang
menyatakan bahwa wanita lebih peduli terhadap perawatan, termasuk perawatan
kesehatan gigi dan mulut.37 Bagi perempuan, pemakaian gigi tiruan dapat
mengembalikan rasa percaya diri mereka, sehingga minat menggunakan gigi tiruan
untuk mengembalikan estetisnya lebih tinggi.38
Kehilangan gigi juga dapat dikaitkan dengan tingkat pendidikan.1 Pada tabel 5
juga menunjukkan hasil penelitian berdasarkan tingkat pendidikan didominasi oleh
tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) sederajat sebanyak 22 orang (66,66%). Hasil
penelitian ini sejalan dengan penelitian Haryani dkk di wilayah kerja Puskesmas
Pembantu Tompeyan, Tegalrejo, Yogyakarta bahwa tingkat pendidikan responden
yang terbanyak adalah SMA sebanyak 18 orang (41,9%).40 Hasil penelitian ini juga
sejalan dengan penelitian Khoman dkk bahwa pengguna terbanyak gigi tiruan
lepasan, baik GTSL (41%) maupun GTP (9,7%) memiliki tingkat pendidikan akhir
SMA.38 Namun, hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh
Thio dkk bahwa tingkat pendidikan subjek penelitian paling banyak adalah SD yaitu
sebanyak 34 orang (37,7%).35
5.1 Kualitas Pelayanan Dokter Gigi Muda terhadap Pasien yang Dirawat
dengan Gigi Tiruan Lepasan
Pada penelitian ini, kualitas pelayanan yang diteliti adalah kualitas pelayanan
dokter gigi muda kepada pemakai gigi tiruan sebagaian lepasan yang ditinjau dari
lima dimensi yaitu dimensi Kehandalan (Reliability), dimensi Ketanggapan
(Responsiveness), dimensi Jaminan (Assurance), dimensi Perhatian (Empathy) dan
dimensi Tampilan (Tangibles) di Departemen Prostodonsia RSGM USU.
Tabel 7 menunjukkan hasil penelitian berdasarkan kualitas pelayanan bahwa
mayoritas responden menyatakan puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan
oleh para dokter gigi muda di Departemen Prostodonsia RSGM USU. Dari hasil ini
dapat dinyatakan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan oleh para dokter gigi
muda telah sesuai dengan harapan pasien pemakai gigi tiruan sebagian lepasan, baik
itu menurut dimensi Kehandalan (Reliability), dimensi Ketanggapan
(Responsiveness), dimensi Jaminan (Assurance), dimensi Perhatian (Empathy) dan
dimensi Tampilan (Tangibles). Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian yang
dilakukan oleh Chuanda dkk bahwa semua pasien masyarakat Molas menyatakan
tidak puas terhadap kualitas pelayanan yang diberikan pada perawatan gigi tiruan
lepasan berbasis akrilik.5
Kualitas pelayanan didefinisikan sebagai penilaian (persepsi) konsumen
terhadap keunggulan suatu produk atau jasa secara keseluruhan. Berdasarkan definisi
ini pula maka diketahui bahwa perceived quality adalah kemampuan produk atau jasa
untuk dapat diterima dalam memberikan kepuasan apabila dibandingkan secara
relatif dengan alternatif yang tersedia. Penilaian pasien terhadap pelayanan rumah
sakit, salah satunya ditentukan oleh persepsi pasien atas kualitas pelayanan yang
diberikan (perceived quality).43
Baik buruknya kualitas pelayanan dinilai berdasarkan persepsi konsumen
terhadap proses pelayanan secara menyeluruh. Kualitas pelayanan merupakan hal
yang sangat penting untuk mewujudkan kepuasan pasien. Penelitian sebelumnya
menunjukkan bahwa pelayanan berkualitas tinggi akan menyebabkan retensi
pelanggan dan memiliki daya tarik bagi pelanggan baru, lebih sedikit keluhan dan
biaya lebih rendah, loyalitas yang lebih besar serta rekomendasi positif dari mulut ke
mulut, maka profitabilitas di bidang jasa tersebut akan terus berlanjut.43,44
Latar belakang pendidikan pasien juga akan mempengaruhi penilaian dan
persepsi pasien terhadap pelayanan yang diberikan oleh penyedia jasa kesehatan.
Hasil penelitian ini diperoleh bahwa mayoritas tingkat pendidikan terkahir responden
adalah SMA. Berdasarkan penelitian Nanza, masyarakat dengan tingkat pendidikan
tinggi lebih menuntut pelayanan yang lebih baik, sehingga mereka cenderung tidak
puas apabila pelayanan yang diberikan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Tingkat
pendidikan tersebut merepresentasikan tingkat kemampuan seseorang dalam
memperoleh dan memahami informasi kesehatan. Semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, diasumsikan akan semakin baik tingkat pemahamannya terhadap
informasi kesehatan yang diperolehnya.43
pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan pasien (p<0,05). Semakin baik kualitas
pelayanan yang diberikan maka kepuasan pasien akan meningkat.55 Kepuasan pasien
adalah hal terpenting harus dicapai oleh setiap fasilitas kesehatan. Pasien akan
merasa puas jika perawatan gigi yang dilakukan aman dan nyaman bagi pasien yang
melakukan perawatan. Secara langsung maupun tidak langsung, kualitas pelayanan
yang diberikan oleh para dokter gigi akan berpengaruh terhadap kepuasan pasien.56
Kepuasan pasien terhadap pelayanan kesehatan gigi adalah perbandingan
antara persepsi pasien terhadap pelayanan yang diterima dengan harapan pasien
sebelum mendapatkan pelayanan. Apabila harapan pasien terpenuhi, berarti
pelayanan tersebut sudah memberikan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu
sehingga membuat suatu kualitas yang luar biasa dan juga akan menimbulkan
kepuasan yang tinggi. Semakin puas pasien dalam menerima pelayanan dapat
memotivasi pasien untuk datang menggunakan jasa pelayanan kesehatan tersebut
kembali.55
Pasien yang hanya merasa puas tidak menjamin pasien tersebuat akan loyal dan
ingin kembali berobat tanpa adanya keyakinan bahwa pelayanan klinik atau rumah
sakit yang diterimanya sudah sangat baik dan cocok bagi dirinya.57 Kurang puasnya
pasien akan pelayanan yang diberikan akan berdampak pasien akan lebih memilih
berobat ke para tukang gigi dengan masalah biaya yang lebih murah jika
dibandingkan dengan berobat ke dokter gigi professional.58
BAB 6
6.1 Kesimpulan
1. Kualitas pelayanan dokter gigi muda di Klinik Prostodonsia RSGM USU,
hasil penelitian didapatkan sampel terbanyak menjawab puas pada seluruh dimensi
kualitas pelayanan dengan persentase dimensi Kehandalan (Reliability) (56,7%),
dimensi Ketanggapan (Responsiveness) (63,3%), dimensi Jaminan (Assurance)
(80%), dimensi Perhatian (Empathy) (70%), dan dimensi Tampilan (Tangible)
(76,7%).
2. Kepuasan pasien yang dirawat dengan gigi tiuan oleh dokter gigi muda, hasil
penelitian menunjukkan responden menyatakan puas (76,7%) dan sangat puas
(23,3%) terhadap gigi tiruan yang mereka terima.
3. Berdasarkan hasil uji statistik chi square didapatkan ada pengaruh kualitas
pelayanan dokter gigi muda Reliability (p=0,001), Responsiveness (p=0,001),
Assurance (p=0,01), Empathy (p=0,001) dan Tangible (p=0,001)) dengan kepuasan
pasien pemakai gigi tiruan lepasan di Klinik Prostodonsia RSGM USU.
Pasien yang dirawat dengan gigi tiruan lepasan di RSGM USU oleh dokter
gigi muda menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan dan gigi tiruan yang
digunakannya.
6.2 Saran
1. Penelitian lebih lanjut diharapkan menggunakan dua kategori jawaban
responden saja baik atau tidak baik.
2. Penelitian lebih lanjut diharapkan menggunakan responden penelitian yang
lebih banyak dan metode yang bervariasi.
3. Penelitin lebih lanjut diharapkan menambah variabel-variabel lain untuk
membangun model penelitian yang lebih kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
1. Siagian K. Kehilangan sebagian gigi pada rongga mulut. Journal e-clinic (eCi)
2016;4(1).
2. Departemen Kesehatan Republik Indonesia.Laporan Riset Kesehatan Dasar
Nasional 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, 2020.
[cited 2 Maret 2020].Available from URL:http://www.depkes.go.id
3. Mokodompit R, Siagian, Krista V, Anindita PS. Persepsi pasien pengguna gigi
tiruan lepasan berbasis akrilik yang menggunakan jasa dokter gigi di
Kotamabagu.e-GiGi 2015;3(1):2016-222.
4. Bagaray DA, Mariati NW, Leman MA. Perilaku memelihara kabersihan gigi
tiruan lepasan berbasis akrilik pada masyarakat Desa Treman Kecamatan
Kauditan. e-GiGi 2014;2(2):2.
5. Chuanda C, Wowor VNS, Mintjelungan C. Gambaran kepuasan pelayanan
perawatan gigi tiruan lepasan berbasis akrilik pada masyarakat kelurahan Molas.
e-GiGi 2014;2(1).
6. Nugraha MD, Dewanto I. Gambaran tingkat kepuasan pasien dengan gigi tiruan
lengkap lepasan oleh dokter gigi muda di Rumah Sakit Gigi dan Mulut
Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
7. Hayati K, Hakim RF, Miftahul J. Pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan pasien pada unit radiologi rumah sakit gigi dan mulut
Unsyiah.Cakradonya Dent J 2016;10(2):78-85
8. Khasanah I, Pertiwi OD. Analisis pengaruh kualitas pelayanan terhadap
kepuasan konsumen RS st.Elisabeth Semarang. Aset 2010;12(2):118.
9. Parasuraman A, Zeithamal VA. A multiple-item scala for measuring consumer
perceptions of service quality. Journal of retailing 1998;64(1):23.
10. Nalaswamy D. Textbook of prosthodontics. New Delhi: Jaypee Brothers,
Medical Publisher; 2003;p.271.
24. Neil DJ, Walter DJ. Buku pintar gigi tiruan sebagian lepasan. Ed 2. Alih Bahasa
Lilian Yuwono. Jakarta:EGC,1995:p.3-4
25. Carr AB, MC G, Brown DT. Mc.Crackens Removable Partial
Prosthodontics.13th.Ed., St.Louis: Mosby Elsevier, 2005:p.308
26. Tamin, HZ, Wahyuni, S, Utami, PW. 2019. Buku ajar ilmu gigi tiruan sebagian
lepasan. Medan: USU Press;15,16,87,95
27. Nasution, ID, Ariyani, Chairunnisa R, Andryas I. Buku ajar gigi tiruan penuh
sederhana. Medan:USU Press, 2019:p.120,153.
28. Girsang, Tio Tien Dina Fitriana.Tingkat Kepuasan Pelayanan Kesehatan Gigi
dan Mulut dengan Menggunakan Metode Customer Satisfaction Index pada
Pasien Umum dan BPJS di RSU Kabanjahe 2019.Skripsi,Medan:FKG
USU,2019.
29. Ramez WS. Patient’s perception of health care, satisfaction and behavioral
intentien:an empirical study in Bahrain 2012;3(18):132.
30. Gunawan K. Kualitas layanan dan loyalitas pasien (Studi pada Rumah Sakit
Umum Swasta di Kota Singaraja-Bali). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan
2011;13(1):33
31. Wahyuni T, Yanis A, Erly. Hubungan komunikasi dokter-pasien terhadap
kepuasan pasien berobat di Poliklinik RSUP DR.M.Djamil Padang. Jurnal
Kesehatan Andalas 2013:2(3):175.
32. Satuan Tugas Penanganan COVID-19.covid-19.go.id (20 Januari 2020).
33. Dewi NKDC, Sudirman PL, Wirawan IMA. Faktor–faktor sosiodemografi yang
mempengaruhi terjadinya kehilangan gigi pada lansia di Desa Penatahan Penebel
Tabanan. Bali Dental Journal 2018;2(2):77-81.
34. Prabhu N, Kumar S, D’Souza M, Hegde V. Partial edentulousness in a rural
population based on Kennedy’s classification: An epidemiological study. The
Journal of Indian Prosthodontic Society 2009;9(1):18-23.
35. Thio TLM, Mintjelungan CN, Hutagalung BSP. Pola kehilangan gigi dan
kebutuhan perawatan gigi tiruan sebagian lepasan di Kelurahan Meras
Kecamatan Bunaken. e-GiGi 2014;2(1).
36. Santika IGPNA. Hubungan indeks massa tubuh (imt) dan umur terhadap daya
tahan umum (kardiovaskuler) mahasiswa putra semester ii kelas a Fakultas
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan IKIP PGRI Bali tahun 2014. Jurnal
Pendidikan Kesehatan Rekreasi 2015;1:42-47.
37. Mayun GARUI, Indrasari M, Kusdhany LS. Relationship between patient’s
satisfaction of removable denture wearers and oral health-related quality of life.
International Journal of Applied Pharmaceutics 2017;9)2):150-154.
38. Khoman JA, Mariati NW, Siagian ED. Profil pemakaian gigi tiruan lepasan
berbasis akrilik pada masyarakat kelurahan bahu kecamatan Malalayang. Jurnal
Biomedik 2012;4(1):43-51.
39. Herwanda, Novita CF, Berutu MP. Peran motivasi terhadap tingkat kooperatif
pasien yang berkunjung ke Rumah Sakit Gigi dan Mulut Unsyiah. Journal of
Syiah Kuala Dentistry Society 2017;2(1):73-77.
40. Haryani W, Purwanti DE, Satrianingsih S. Hubungan antara tingkat pendidikan
dan status ekonomi dengan kepatuhan perawatan gigi tiruan lepasan. Majalah
Kedokteran Gigi Indonesia 2017;3(3):160-166.
41. Simbolon BH. Faktor-faktor yang berhubungan dengan penggunaan gigi tiruan
pada lansia. Jurnal Keperawatan 2015;11(2):344-351.
42. Esan TA, Olusile AO, Akeredolu PA, Esan AO. Socio-demographic factors and
edentulism the Nigerian experience. BMC Oral Health 2004;4(3):1-6.
43. Herwanda, Putra ED, Putri LY. The effect of perceived quality patient to revisit
interest of oral and dental health service in dental and oral hospital Unsyiah.
Cakradonya Dent J 2017; 9(1):16-25.
44. Irawan MN, Zaitul. Pengaruh kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut
terhadap tingkat kepuasaan dan loyalitas pasien di Puskesmas Tiumang
kecamatan Tiumang kabupaten Dharmasraya. Sinmag 4 2019;3(1).
45. Nazeer B, Ahmed N, Faruqui S, Ansari MAA, Maqsood A, Buksh HA.
Assessment of patient’s satisfaction with removable denture therapy. Intrnational
Journal of Current Research 2016;8(9):38012-38015.
46. Nurhaeni, Abubakar S. Tingkat kepuasan pasien pengguna gigi tiruan lepasan
terhadap pelayanan kesehatan gigi dan mulut di rumah Sakit Khusus Daerah
Provinsi Sulawesi Selatan. Media Kesehatan Gigi 2019;18(2):37-43.
47. Dang BN, Westbrook RA, Black WC, Rodriguez-Barradas MC, Giordano TP.
Examining the link between patient satisfaction and adherence to hiv care: a
structural equation model. Plos One 2013;8(1):e54729.
48. Akeel RF. Effect of the quality of removable prostheses on patient satisfaction.
The Journal of Contemporary Dental Practice 2009;10(6):1-9.
49. Bilhan H, Erdogen O, Ergin S, Celik M, Ates G, Geckili O. Complication rates
and patient satisfaction with removable dentures. J Adv Prosthodont 2012;4:109-
15.
50. Kristiani D, Naini A, Achmad G. Tingkat kepuasan pasien gigi tiruan sebagian
lepasan di rumah sakit gigi dan mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Jember. Stomatognatic (J.K.G.Unei) 2011;8(2):67-121.
51. Persic S, Celebic A. Influence of different prosthodontic rehabilitation options
on oral health-related quality of life, orofacial esthetics and chewing function
based on patient-reported outcomes. Qual Life Res 2014;24(4).
52. Shala KS, Dula LJ, Pustina-Krasniqi T, Bicaj T, et al. Patient’s satisfaction with
removable partial dentures: a retrospective case series. The Open Dentistry
Journal 2016;10:656-663.
53. Utami LA, Andreas P, Anggraeni ZK. Faktor-faktor yang berhubungan dengan
kepuasan pengguna pekerjaan ortodonti cekat oleh tukang gigi dari perspektif
masyarakat (Tinjauan pada Murid-murid SMP, SMA, SMK Ksatrya Jakarta,
SMKN 14 Jakarta dan Pengguna Jasa Tukang Gigi di Depok dan Bogor).
https://lib.sssui.ac.id.naskahringkas/2016-05/S-Pdf-Lulu%20Amanda%20Utami
54. Figatami F, Wahyuningtyas E, Ismiyati T. Pengaruh mutu pelayanan mahasiswa
kepaniteraan prostodonsia terhadap tingkat kepuasan pasien pemakai gigi tiruan
sebagian lepasan (Kajian di RSGM UGM Prof. Soedomo tahun 2018).
https://etd.repository.ugm.ac.id/penelitian/detail/168258
Selamat Pagi/Siang/Sore
Saya Sahara Nur/160600063 mahasiswi di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Sumatera Utara, Medan. Saat ini saya sedang melakukan penelitian yang berjudul
“PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DOKTER GIGI MUDA
TERHADAP KEPUASAN PASIEN PEMAKAI GIGI TIRUAN LEPASAN”.
Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di
Program Pendidikan Dokter Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera
Utara.
Adapun tujuan saya melakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
kualitas pelayanan mahasiswa kepaniteraan klinik terhadap kepuasan pasien pemakai
gigi tiruan lepasan. Manfaat penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan atau
kontribusi bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagian Prostodonsia dan
menghasilkan gigi tiruan yang lebih memuaskan.
Saya mengharapkan kesediaan Bapak/Ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini. Jika Bapak/Ibu bersedia, Bapak/Ibu dapat mengisi lembar identitas diri dan
mengisi lembaran kuisioner yang akan saya berikan. Dalam kuisioner yang saya
bagikan Bapak/Ibu dapat mengisinya sesuai dengan harapan dan kenyataan yang
Bapak/Ibu rasakan. Penelitian ini hanya dilakukan sekali pada setiap subjek
penelitian. Biaya dalam penelitian ini ditanggung oleh peneliti dan pada penelitian
ini Bapak/Ibu tidak dikenakan biaya atau gratis.
Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini bersifat sukarela, sehingga Bapak/Ibu
bebas untuk mengundurkan diri setiap saat tanpa ada saksi apapun. Semua informasi
Bapak/Ibu akan dirahasiakan dan hanya akan dipergunakan dalam penelitian ini. Jika
bersedia, silahkan Bapak/Ibu menandatangani lembar persetujuan (Informed
Consent) sebagai bukti kesukarelaan Bapak/Ibu.
Peneliti
Sahara Nur
Nama :
Alamat :
No hp :
Medan, 2020
Responden
( )
DEPARTEMEN PROSTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
No Responden :
Tanggal :
I. Pencatatan Karakteristik Pasien
Nama Responden :
Usia responden :
Alamat Responden :
Tingkat Pendidikan : 1. SD
2. SMP
3. SMA
4. Perguruan Tinggi
Kategori:
1 : Tidak puas 2: Kurang Puas 3: Cukup Puas 4: Puas 5: Sangat Puas
Kategori
Dimensi No Keterangan Dimensi 1 2 3 4 5
TP KP CP P SP
1 Dokter gigi muda
memeriksa dengan cepat
dan tepat
2 Dokter gigi muda bekerja
Reliability dengan cepat
3 Gigi tiruan yang ada bisa
digunakan untuk
menggantikan fungsi yang
hilang (pengunyahan/
bicara/estetik)
4 Gigi tiruan yang ada
nyaman untuk dipakai
5 Dokter gigi muda tanggap
dan cepat mengatasi
Responsiveness keluhan/masalah yang
dihadapi
6 Pelayanan dokter gigi
muda diberikan tanpa
harus menunggu terlalu
lama
7 Dokter gigi muda
memberikan informasi
secara jelas/mudah
dimengerti
8 Dokter gigi muda terampil
dalam menggunakan
peralatan
9 Dokter gigi muda
Assurance memiliki kompetensi dan
kewenangan sehingga
memberikan rasa aman
dan keppercayaan atas
perawatan yang diterima
1 2 3 4 5
No Pertanyaan
TP KP CP P SP
6 Mala P 63 SMA 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4
7 H.Abdul Qadir L 66 SMA 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5
8 Pipih Salinah P 34 SD 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
9 Siti Nurhayati Nst P 60 SMP 2 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
10 Rasni P 50 SD 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
11 Nurhayati P 61 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
12 Masidi L 60 SMA 3 3 3 3 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
17 Erna P 54 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4
18 Opung Yoseph Srg P 51 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
24 Suryanti P 51 SMK 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
25 Rosmawati P 50 SMA 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
26 Hisar Mangoloi L 23 PT 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 5 3 5 5 4
27 Nurjannah P 51 SMA 2 2 2 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
28 Citra Dewi P 41 SMP 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
29 Puji P 39 SMA 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 5
30 Yanti febriani P 36 SMA 4 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5
Statistics
umur jenis kelamin tingkat pendidikan
Valid 30 30 30
n
Missing 0 0 0
Frequency Table
Umur
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
16-25 tahun 2 6.7 6.7 6.7
26-35 tahun 1 3.3 3.3 10.0
36-45 tahun 8 26.7 26.7 36.7
Valid 46-55 tahun 9 30.0 30.0 66.7
56-65 tahun 7 23.3 23.3 90.0
>65 tahun 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Jenis kelamin
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
laki-laki 3 10.0 10.0 10.0
Valid perempuan 27 90.0 90.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Tingkat pendidikan
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
SD 4 13.3 13.3 13.3
SMP 4 13.3 13.3 26.7
Valid SMA/SMK 20 66.7 66.7 93.3
PT 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4
Valid 30 30 30 30
n
Missing 0 0 0 0
Frequency Table
X1.1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
KP 4 13.3 13.3 13.3
CP 3 10.0 10.0 23.3
Valid P 21 70.0 70.0 93.3
SP 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
X1.2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
KP 4 13.3 13.3 13.3
CP 4 13.3 13.3 26.7
Valid P 20 66.7 66.7 93.3
SP 2 6.7 6.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
X1.3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
TP 1 3.3 3.3 3.3
KP 7 23.3 23.3 26.7
CP 3 10.0 10.0 36.7
Valid
P 14 46.7 46.7 83.3
SP 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
X2.1 X2.2 X2.3
Valid 30 30 30
N
Missing 0 0 0
Frequency Table
X2.1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
KP 2 6.7 6.7 6.7
CP 3 10.0 10.0 16.7
Valid P 20 66.7 66.7 83.3
SP 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
X2.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
KP 2 6.7 6.7 6.7
CP 2 6.7 6.7 13.3
Valid P 23 76.7 76.7 90.0
SP 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
X3.1 X3.2 X3.3
Valid 30 30 30
N
Missing 0 0 0
Frequency Table
X3.1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
CP 1 3.3 3.3 3.3
P 26 86.7 86.7 90.0
Valid
SP 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
X3.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
CP 2 6.7 6.7 6.7
P 25 83.3 83.3 90.0
Valid
SP 3 10.0 10.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequencies
Statistics
X4.1 X4.2
Valid 30 30
n
Missing 0 0
Frequency Table
X4.1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
P 23 76.7 76.7 76.7
Valid SP 7 23.3 23.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
X4.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
P 22 73.3 73.3 73.3
Valid SP 8 26.7 26.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
Frequency Table
X5.1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
CP 2 6.7 6.7 6.7
P 24 80.0 80.0 86.7
Valid
SP 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
X5.2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
CP 1 3.3 3.3 3.3
P 23 76.7 76.7 80.0
Valid
SP 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
X5.3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
P 24 80.0 80.0 80.0
Valid SP 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Statistics
X1 X2 X3 X4 X5 Y
Valid 30 30 30 30 30 30
n
Missing 0 0 0 0 0 0
Frequency Table
X1
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
KP 4 13.3 13.3 13.3
CP 5 16.7 16.7 30.0
Valid P 17 56.7 56.7 86.7
SP 4 13.3 13.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
X2
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
CP 6 20.0 20.0 20.0
P 19 63.3 63.3 83.3
Valid
SP 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
X3
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
CP 1 3.3 3.3 3.3
P 24 80.0 80.0 83.3
Valid
SP 5 16.7 16.7 100.0
Total 30 100.0 100.0
X5
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
CP 1 3.3 3.3 3.3
P 23 76.7 76.7 80.0
Valid
SP 6 20.0 20.0 100.0
Total 30 100.0 100.0
Y
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Puas 23 76.7 76.7 76.7
Valid Sangat puas 7 23.3 23.3 100.0
Total 30 100.0 100.0
Crosstabs
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 16.189a 3 .001
Likelihood Ratio 16.752 3 .001
Linear-by-Linear Association 9.017 1 .003
N of Valid Cases 30
a. 7 cells (87.5%) have expected count less than 5. The minimum expected count is
.93.
Crosstabs
Chi-Square Tests
Value Df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 19.997a 2 .001
Likelihood Ratio 19.810 2 .001
Linear-by-Linear
13.495 1 .000
Association
N of Valid Cases 30
Crosstabs
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig.
(2-sided)
Pearson Chi-Square 19.752a 2 .001
Likelihood Ratio 18.828 2 .001
Linear-by-Linear Association 16.347 1 .000
N of Valid Cases 30
Crosstabs
Chi-Square Tests
Value df Asymp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
(2-sided) (2-sided) (1-sided)
Pearson Chi-Square 13.496a 1 .000
Continuity Correctionb 10.257 1 .001
Likelihood Ratio 13.098 1 .000
Fisher's Exact Test .001 .001
Linear-by-Linear
13.046 1 .000
Association
N of Valid Cases 30
a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.10.
b. Computed only for a 2x2 table
Crosstabs