Anda di halaman 1dari 5

Burning Mouth Syndrome (Mulut Panas)

Definisi|Tanda & gejala|Penyebab|Pengobatan|Pencegahan

https://hellosehat.com
Definisi

Apa itu burning mouth syndrome (sindrom mulut terbakar)?

Burning mouth syndrome atau sindrom mulut terbakar (mulut panas) adalah kondisi yang ditandai
dengan keluhan akan sensasi abnormal pada lapisan mulut. Kebanyakan pasien mendeskripsikannya
seperti mulut terkena air panas.

Biasanya rasa panas ini muncul pada bagian depan mulut, mempengaruhi permukaan dalam bibir,
langit-langit mulut dan bagian samping dan ujung lidah. Pada beberapa pasien, hanya lidah yang
terpengaruh, namun kombinasi dari lokasi ini dapat terjadi.

Beberapa pasien dengan sindrom mulut terbakar dapat mengalami penurunan indera pengecap atau
perubahan sensasi rasa (pahit atau asin). Beberapa pasien lain dapat merasa mulut mereka kering
atau lengket. Namun, pada semua kasus, lapisan mulut secara klinis terlihat normal.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Sindrom mulut terbakar termasuk penyakit yang jarang ditemukan sebab hanya dua persen dari
seluruh populasi di dunia yang pernah mengalaminya. Dikutip dari artikel yang dipublikasikan
layanan kesehatan masayarakat, NHS, burning mouth syndrome lebih umum terjadi pada wanita
dibandingkan dengan pria.

Pada beberapa orang, burning mouth syndrome bisa muncul dalam jangka waktu yang lama,
sementara pada beberapa orang lainnya bisa merasakannya secara tiba-tiba dan berkembang secara
bertahap.
Jangan Sepelekan Kesehatan Gigi!

Jaga kesehatan gusi dan gigimu dengan mengikuti newsletter kami.

Saya Menerima Kebijakan Privasi dan Data

Daftar

Tanda & gejala

Apa saja tanda-tanda dan gejala burning mouth syndrome (sindrom mulut terbakar)?

Kebanyakan pasien yang mengalami burning mouth syndrome adalah wanita yang sudah mengalami
menopause. Anda dapat mengalami rasa panas sedang hingga parah pada lidah, langit-langit, bibir,
gusi atau bagian dalam pipi.

Dilansir dari Mayo Clinic, tidak mudah untuk menemukan tanda-tanda fisik pada lidah atau mulut
akibat sindrom mulut terbakar. Namun, ada beberapa tanda dan gejala yang bisa Anda waspadai, di
antaranya:

 Sensasi seperti tersiram air panas di lidah, namun bisa juga terasa di seluruh bagian mulut

 Mulut terasa kering dan cepat haus

 Mulut terasa pahit


 Lidah terasa kebas atau mati rasa

Untuk beberapa orang, sensasi ini muncul pada pagi hari dan bertambah parah hingga puncaknya
pada senja hari, seringkali membaik pada malam hari. Beberapa orang dapat mengalami sensasi
terbakar sepanjang waktu.

Pada beberapa orang, rasa sakit hilang dan pergi. Gejala lainnya dapat meliputi mati rasa atau
kesemutan pada mulut atau lidah, rasa pahit atau metal, atau mulut kering dan luka pada mulut.

Walau begitu, burning mouth syndrome umumnya bertahan selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Oleh karena itu, bila Anda merasakan salah satu atau beberapa gejala sindrom
mulut panas, segera konsultasikan ke dokter atau dokter gigi untuk mendapatkan penanganan lebih
lanjut.

Kebanyakan orang sering mendeskripsikan burning mouth syndrome seperti Anda terkena makanan
atau minuman panas pada mulut.

Kemungkinan ada tanda-tanda dan gejala yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki
kekhawatiran akan sebuah gejala tertentu, konsultasikanlah dengan dokter Anda.

Penyebab

Apa saja penyebab burning mouth syndrome (sindrom mulut terbakar)?

Penyebab sindrom mulut terbakar terbagi menjadi dua, yaitu primer dan sekunder.

1. Primer

Saat Anda memeriksakan kondisi burning mouth syndrome yang dialami, kemudian dokter tidak
menemukan adanya kelainan klinis apapun pada diri Anda, maka kondisi ini disebut sebagai sindrom
mulut panas primer atau idiopatik.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ini diduga karena adanya masalah pada saraf perasa dan
sensorik pada sistem saraf pusat Anda.

2. Sekunder

Bila mulut panas dan terasa seperti terbakar disebabkan oleh kondisi medis tertentu, hal ini disebut
sebagai burning mouth syndrome sekunder. Beberapa masalah medis yang terkait dengan sindrom
mulut panas sekunder adalah sebagai berikut:

 Mulut kering (xerostomia), dapat disebabkan oleh konsumsi obat-obatan tertentu, masalah


dan fungsi kelenjar ludah, atau efek samping dari pengobatan kanker.

 Masalah mulut lainnya, seperti sariawan, lichen planus atau bercak putih tebal di mulut dan
lidah, dan lidah geografis atau peradangan lidah yang menyebabkan lesi berbentuk seperti
pulau-pulau pada peta.

 Kekurangan zat gizi, seperti kekurangan zat besi, seng, asam folat (vitamin B9), thiamin
(vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), piridoksin (vitamin B6), dan kobalamin (vitamin B12).
 Efek samping penggunaan gigi palsu, terutama jika gigi palsu tersebut ternyata tidak cocok
dan menyebabkan gangguan pada otot dan jaringan mulut.

 Alergi, baik karena perasa makanan, bahan tambahan makanan, atau zat pewarna tertentu
pada makanan.

 Asam lambung naik (GERD), atau kondisi naiknya makanan dari lambung ke kerongkongan.

 Konsumsi obat-obatan tertentu, terutama obat hipertensi.

 Kebiasaan buruk, seperti menggigit ujung lidah atau menggertakkan gigi (bruxism).

 Gangguan endokrin, seperti diabetes atau hipotiroidisme.

 Iritasi mulut yang berlebihan, misalnya karena membersihkan lidah secara berlebihan,
menggunakan pasta gigi yang abrasif, keseringan pakai obat kumur, atau terlalu banyak
minum minuman asam.

 Faktor psikologis, seperti kecemasan, depresi, atau stres.

 Perubahan hormon, biasa dikaitkan dengan kejadian menopause atau penyakit tiroid.

Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter
Anda.

Bagaimana cara mengobati burning mouth syndrome (sindrom mulut terbakar)?

Anda dapat mengurangi gejala burning mouth syndrome di rumah, dengan:

 Sering minum air

 Mengemut es serut

 Mengunyah permen karet bebas gula – hal ini membantu menghentikan mulut dari
kekeringan

 Menghindari hal-hal yang mengiritasi mulut – seperti makanan pedas dan panas, obat kumur
yang mengandung alkohol, jus atau buah-buahan asam

 Menghindari produk tembakau dan alkohol.

Bagaimana dokter mendiagnosis kondisi ini?

Anda kemungkinan akan mengunjungi dokter atau dokter gigi akibat rasa tidak nyaman pada mulut.
Karena burning mouth syndrome terkait dengan berbagai kondisi medis lainnya, dokter atau dokter
gigi dapat merujuk pada spesialis lain, seperti dokter kulit (dermatolog), dokter spesialis telinga,
hidung dan tenggorokan (THT) atau dokter spesialis lainnya.

Pertama, dokter gigi akan mencari tahu apakah penyebab terkait dengan gigi, seperti gigi palsu atau
mulut kering. Jika ya, ia akan memeriksa pemasangan gigi palsu dan melihat apakah Anda alergi
terhadap bahan dari gigi palsu. Dokter juga dapat merekomendasikan produk untuk meringankan
mulut kering atau mengatasi infeksi jamur.

Jika dokter tidak dapat mencari penyebab, mereka dapat menyarankan Anda untuk mengunjungi
dokter atau spesialis. Anda dapat melakukan tes darah untuk mencari penyebab dari sindrom mulut
terbakar.

Pencegahan

Bagaimana cara mencegah burning mouth syndrome (sindrom mulut terbakar)?

Tidak ada cara yang diketahui untuk mencegah sindrom mulut terbakar. Namun, dengan
menghindari tembakau, makanan asam, pedas dan minuman berkarbonat, serta stress berlebih,
Anda dapat mengurangi rasa tidak nyaman dari sindrom mulut terbakar atau mencegah
memburuknya rasa tidak nyaman.

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Sumber

Anda mungkin juga menyukai