Anda di halaman 1dari 3

Penyebab Gusi Bengkak yang Bikin Mulut

Tidak Nyaman
Drg. Kris Sri Handayani

Gusi terasa nyeri, berwarna kemerahan, bengkak, dan tidak nyaman saat mengunyah
adalah ciri-ciri gusi radang atau bengkak. Tentu saja, penyebab dari gusi bengkak
sangat beragam dan terkadang diabaikan.

Padahal, kondisi ini harus segera diobati, karena bila didiamkan berlama-lama akan
menimbulkan komplikasi. Komplikasinya bisa menimbulkan infeksi sampai timbul
nanah Jika kondisi daya tahan tubuh Anda rendah, bengkak dapat menyebar ke
bagian tubuh lain seperti daerah pipi, bawah mata, rahang, leher, hingga dada.

Pada kondisi radang gusi yang parah, gusi akan bengkak dan lama kelamaan akan
terjadi penurunan gusi sehingga menyebabkan gigi goyang hingga dapat copot
sendiri. Lalu, bagaimana cara mengatasi gusi yang bengkak meradang?

Penyebab gusi bengkak


Gusi membengkak dapat disebabkan karena berbagai hal. Antara lain berikut ini:

1. Infeksi

Jika ada gigi berlubang dan bolongnya mencapai saraf gigi, lama kelamaan gigi akan
mati dan terjadi penumpukan bakteri hingga ke bawah akar gigi yang akan
menimbulkan bengkak pada gusi. Jika sudah dalam kondisi kronis, bengkak pada gusi
ini bisa berbentuk seperti mata bisul dan mengeluarkan nanah.

2. Trauma

Pada kondisi tertentu, tekanan yang berlebih pada gigi bisa menyebabkan gusi
bengkak. Hal ini sering disebut abses gingival atau abses periodontal. Trauma dapat
disebabkan karena banyaknya gigi yang hilang, menggigit sesuatu terlalu kencang,
tertusuk benda tajam seperti tulang ikan, dan kondisi trauma lainnya.

3. Kurang menjaga kebersihan mulut

Kebersihan mulut yang rendah juga dapat menyebabkan gusi meradang (gingivitis).
Kondisi ini dapat menyebabkan gusi memerah dan gampang berdarah. Selain karena
jarang membersihkan gigi, beberapa penyebab yang dapat meningkatkan risiko gigi
sulit dibersihkan antara lain:

 Karena banyaknya karang gigi


 Sedang dalam perawatan kawat gigi sehingga sulit membersihkan gigi
 Adanya tambalan yang mencapai gusi juga dapat menyebabkan gusi
meradang dan bengkak

4. Faktor lainnya

Kondisi seperti perubahan hormon saat hamil, kurangnya asupan vitamin C,


memiliki diabetes, dan konsumsi obat-obatan tertentu dapat meningkatkan risiko gusi
jadi bengkak

Diagnosis dan pengobatan gusi bengkak


Pertama-tama dokter akan menanyakan riwayat kasus gusi yang bengkak. Lalu,
dokter gigi akan mengecek kondisi gigi dan gusi untuk mencari tahu penyebab dasar
gusi jadi bengkak.

Selain itu, dokter akan memeriksa apakah ada gigi yang berlubang atau tidak, serta
bagaimana kondisi kebersihan mulut pasien. Terkadang pemeriksaan radiografis
(rontgen gigi) dibutuhkan untuk membantu untuk membantu proses diagnosis.

Setelah dokter gigi mendiagnosis kondisi gusi, dokter akan melanjutkan dengan
perawatan dan pengobatan. Apabila penyebabnya adalah infeksi, dokter gigi akan
merawat gigi Anda dan meresepkan obat seperti antibiotik jika perlu.

Sedangkan jika penyebabnya adalah trauma, dokter gigi akan mencoba


menghilangkan trauma seperti dengan mengasah gigi atau menyarankan pemakaian
gigi tiruan. Apabila karena kurang kebersihan gigi, pembersihan karang gigi dan oral
profilaksis akan dilakukan.

Cara mengobati gusi sakit di rumah


Anda juga bisa membantu kondisi gusi cepat pulih dengan melakukan perawatan di
rumah. Berikut adalah hal yang bisa dilakukan:

 Anda harus menjaga kebersihan mulut dengan menyikat gigi 2 kali dalam
sehari. Saat menyikat gigi, dianjurkan pakai sikat gigi dengan bulu yang lembut
dan menggunakan benang gigi.
 Kumur menggunakan obat kumur antiseptik non alkohol atau dapat diganti
dengan air garam hangat.
 Mengonsumsi obat pereda nyeri apabila sakit.
 Banyak minum air putih dan makan buah-buahan.
 Hindari merokok dan konsumsi alkohol.
Saat dalam masa perawatan dan pengobatan oleh dokter gigi, baiknya hindari
makanan yang rasanya pedas atau bersuhu panas. Selain itu dianjurkan untuk tidak
mengonsumsi minuman yang mengandung alkohol.

Hal yang harus dihindari untuk mencegah gusi


bengkak
Supaya tidak bengkak lagi, saya sarankan untuk menghindari beberapa hal, seperti:

 Mendiamkan lubang gigi, segera ke dokter bila gigi bermasalah


 Menggigit sesuatu terlalu kencang
 Melakukan kebiasaan parafungsi (misalnya menggigit kuku, pulpen,
menggeretakan gigi)
 Tidak menyikat gigi dua kali sehari
 Tidak membersihkan karang gigi ke dokter

Anda mungkin juga menyukai