EDUKASI PROLANIS
Oleh drg, Afiena Wiladani Prishanti
KLINIK PRATAMA DHAHA MEDIKA
Jl. Kapt. Tendean no. 163 Ngronggo Kediri
Pengidap diabetes rentan mengalami sakit gigi. Hal itu karena
gula darah yang tinggi bisa berdampak buruk pada kesehatan
seluruh tubuh, termasuk gigi dan gusi. Kondisi ini tidak boleh
disepelekan, karena sakit gigi akibat penyakit gusi yang parah
bisa memperburuk diabetes. Dengan mengetahui kapan harus
ke dokter gigi, pengidap diabetes bisa mendapatkan pengobatan
yang tepat.
GIGI BERLUBANG
Diabetes mengurangi kemampuan untuk melawan bakteri. Bila tidak
menghilangkan plak dengan menyikat gigi dan flossing secara teratur, plak
akan mengeras di bawah garis gusi menjadi zat yang disebut karang gigi.
Semakin lama plak dan karang gigi tertinggal di gigi, hal itu akan semakin
mengiritasi bagian gusi di sekitar pangkal gigi, yang disebut gingiva. Lama
kelamaan, gusi dapat menjadi bengkak dan mudah berdarah. Kondisi ini
dikenal sebagai gingivitis
GINGIVITIS/RADANG GUSI
Bila tidak diobati, gingivitis bisa menyebabkan infeksi yang lebih serius yang
disebut periodontitis. Penyakit ini bisa menghancurkan jaringan lunak dan
tulang yang menopang gigi. Akhirnya, periodontitis menyebabkan gusi dan
tulang rahang terlepas dari gigi, yang pada gilirannya menyebabkan gigi
kendur dan mungkin copot.
Periodontitis cenderung terjadi lebih parah di antara pengidap diabetes, karena
diabetes menurunkan kemampuan tubuh untuk melawan infeksi dan
memperlambat penyembuhan.
PERIODONTITIS
(PENYAKIT GUSI
LANJUTAN)
Selain mengontrol gula darah, ada beberapa cara yang juga bisa dilakukan untuk mencegah sakit gigi:
Sikat gigi setidaknya dua kali sehari, di pagi dan malam hari. Bila memungkinkan, sikat gigi juga setelah
makan dan camilan. Gunakan lah sikat gigi berbulu lembut dan hindari menggosok dengan kuat dan
keras, karena bisa mengiritasi gusi.
Lakukan flossing gigi setidaknya sekali sehari. Flossing bisa membantu menghilangkan plak di antara
gigi dan di bawah garis gusi.
Kunjungi dokter gigi setidaknya dua kali setahun untuk mendapatkan pembersihan gigi secara profesional
dan melakukan pemeriksaan.
Waspadai tanda-tanda awal penyakit gusi. Laporkan pada dokter gigi bila mengalami gusi kemerahan,
bengkak dan berdarah. Sebutkan juga tanda dan gejala lainnya, seperti mulut kering, gigi goyang, dan
sakit mulut.
Jangan merokok. Merokok bisa meningkatkan risiko komplikasi diabetes yang serius, termasuk penyakit
gusi dan akhirnya, kehilangan gigi.
Berikut ini adalah cara yang benar untuk menggunakan benang gigi atau dental floss:
1. Ambil benang gigi sepanjang sekitar 45 cm dan lilitkan kedua ujung benang pada jari tengah tangan
kanan dan kiri
2. Pegang erat benang gigi dengan dibantu oleh ibu jari dan jari telunjuk
3. Selipkan benang gigi secara perlahan pada salah satu sela gigi, lalu gesekkan dengan membentuk pola
huruf C
4. Gerakkan benang naik dan turun secara lembut dan perlahan agar tidak melukai gusi
5. Terapkan hal yang sama pada sela-sela gigi yang lain