by drg. Nuniek Setyaningsih, disadur dari : “The Whole Tooth”, karangan Dr.Martin T.
Nweeia,DDS.
Pengobatan untuk kerusakan gigi telah berubah dramatis dalam waktu 10 tahun terakhir.
Dokter gigi biasanya membuang bagian gigi yg rusak dengan bur gigi,dan menutup daerah tsb
dengan bahan tambalan.
Lebih diutamakan untuk menyikat gigi,menggunakan benang gigi,dan menjaga pola makan,yg
dapat mencegah lebih lanjut kerusakan gigi. Sekarang lubang gigi dipandang sebagai suatu
penyakit infeksi dan penyakit menular.
Beberapa jenis obat terus menunjukkan manfaat pada orang dengan penyakit gusi dan
tulang,atau penyakit jaringan penyangga gigi.
Ada 2 kategori besar dari obat2an ini.Pertama adalah antibiotik untuk mencegah penyebaran
bakteri yg menyebabkan degenerasi gusi dan tulang. Kedua adalah NSAIDS,yaitu Non Steroidal
Anti Inflammatory Drugs,yg berperan dalam mencegah kerusakan/hilangnya tulang.
Kombinasi obat2 ini sering digunakan dan terbukti ampuh dalam tindakan operasi.
Antibiotik seperti Tetracycline dapat diberikan dengan diminum atau diletakkan langsung pada
daerah infeksi.
Banyak tehnik2 yg sedang dikembangkan untuk menempatkan obat langsung pada jaringan yg
mengalami infeksi,karena ada banyak kekurangan dari penggunaan antibiotik jangka panjang
pada tubuh.
Tetracycline yg diberikan dengan cara diminum dapat membunuh banyak bakteri tubuh yg
baik,selain mikroba spesifik yg ada didaerah infeksi.Sebagai tambahan,bila masuk kedalam
badan,sangat sedikit efek yg sampai kepada area infeksi.Untuk alasan ini,sering digunakan
antibiotik yg langsung diletakkan pada jaringan gusi.
NSAIDS,seperti kelompok obat yg disebut flurbiprofen,telah menunjukkan bahwa dapat
menghambat kerusakan atau kehilangan tulang dari pasien dengan penyakit jaringan penyangga
gigi.
Walaupun obat2 ini digunakan sebagai permulaan dari pengobatan klinik,mereka juga dipakai
sebagai tambahan dalam tindakan operasi.
Dari semua yang diuraikan ini, yang paling penting adalah melakukan pencegahan dengan
mengunjungi klinik gigi keluarga anda secara berkala.
Meski kecil, sakit gigi menimbulkan nyeri yang luar biasa. Mengapa bisa begitu? Mengapa pula
bisa menyebabkan kematian?
Nyeri gigi, biasanya muncul karena adanya rangsangan langsung pada gigi. Rangsangan itu bisa
berupa minuman/makanan panas, dingin atau saat mengunyah. Nah, rangsangan-rangsangan
seperti itu, menyebabkan peradangan pada pulpa (pusat syaraf gigi) yang terdapat pada setiap
gigi.
Pulpa itu sendiri merupakan ujung dari serabut syaraf gigi yang sangat sensitif, sehingga bila ada
rangsangan akan menimbulkan rasa nyeri yang berdenyut-denyut dan dapat terus berlangsung
meski rangsangan berhenti.
Namun, peradangan pada pulpa bisa juga disebabkan oleh beberapa hal lain, seperti gigi
berlubang, trauma, infeksi atau pasca pencabutan gigi. Sedang penyebab lainnya, adalah
penyakit sinusitis, nyeri telinga, trauma pada sendi rahang dan penyakit jantung.
Nyeri Kunyah
Nyeri karena tekanan yang berlebihan, disalurkan melalui akar ke jaringan penyangga gigi. Gigi
yang mempunyai permukaan kunyah yang lebih tinggi umumnya dimiliki oleh gigi yang baru
ditambal. Gigi menjadi miring atau terlalu panjang. Pada kasus-kasus seperti ini, bila gusi di
daerah puncak akar gigi diraba dengan ujung jari akan terasa sedikit nyeri dan bengkak.
Penanganan
Hindari mengunyah dengan menggunakan gigi tersebut. Dokter akan menyesuaikan permukaan
gigi yang terlalu tingggi sehingga menjadi normal. Infeksi akar gigi memerlukan perawatan
saluran akar, agar gigi bisa diselamatkan atau dicabut bila tidak bisa dipertahankan lagi.
Dentin (kerangka gigi) sangat sensitif dalam keadaan terbuka, sehingga sangat mudah terangsang
oleh dingin, rasa manis dan asam dari sisa makanan yang menempel, serta tekanan sewaktu
mengunyah atau saat sikat gigi. Nyeri yang timbul merupakan reaksi yang sementara dari pulpa
dan dentin yang terbuka. Sensitivitas ini berlangsung beberapa saat dan hilang bila rangsangan
dihentikan.
Kerusakan gigi karena erosi enamel, bisa disebabkan karena zat asam yang dihasilkan oleh
bakteri pada sisa makanan atau terlalu keras menyikat gigi. Selain itu, kebiasaan makan makanan
yang kecutdapat melarutkan lapisan enamel sehingga dentin terbuka.
Penanganan
Sikatlah gigi dengan pasta gigi yang mengandung flouride. Periksakan ke dokter agar dilakukan
penambalan pada dentin yang terbuka atau memoleskan flouride atau pelindung dentin, bila
hanya sedikit dentin yang terbuka. Untuk pencegahan, hindarilah rangsangan panas, dingin dan
makanan manis atau kecut.
Tumbuhnya geraham akhir, yang biasanya terjadi di usia 20-an, bisa pula menimbulkan nyeri,
yang kadang disertai pembengkakan. Biasanya lebih sering terjadi pada gigi bawah daripada gigi
atas.
Nyeri dan bengkak disebabkan oleh infeksi di bawah gusi yang menutupi gigi yang sedang
tumbuh. Sering sangat sakit jika digunakan mengunyah, karena gigi yang letaknya berlawanan
justru menggigit gusi tersebut.
Kadang gigi geraham akhir tersebut posisinya miring, terbenam dan mendorong atau tertahan
oleh gigi di sebelahnya. Ini disebabkan karena sempitnya ruang pada tulang rahang mulut.
Daerah tersebut memang merupakan bagian yang sulit untuk dibersihkan, sehingga gusi mudah
terkena infeksi dan gigi rusak.
Penanganan
Kumurlah dengan menggunakan air hangat yang diberi garam, untuk membersihkan daerah yang
sulit tersebut. Untuk mengurangi rasa nyeri, minumlah obat pereda nyeri.
Sementara waktu, jangan digunakan untuk mengunyah. Periksakan ke dokter gigi, untuk
mengeluarkan nanah atau kotoran, sehingga membuka daerah tersebut agar mudah dibersihkan.
Selain anti nyeri, dokter juga memberikan antibiotik bila ada infeksi. Bila infeksi telah mereda,
gigi geraham yang terbenam atau impacted dapat dicabut agar tidak terjadi infeksi lagi.
Seringkali jika sakit gigi biasanya orang hanya memberikan obat anti nyeri tanpa diperiksakan
lebih lanjut ke dokter gigi. Sebaiknya ubahlah kebiasaan lama tersebut. Sebab, nyeri memang
hilang namun akan mudah kumat lagi.
Pengobatan dengan anti nyeri diberikan hanya untuk mengatasi nyeri sementara. Sedangkan
penyebab nyerinya sendiri perlu diperiksakan ke dokter gigi. Pemeriksaan oleh dokter untuk
mengatasi penyebabnya.
Jika berlubang akan ditambal atau dicabut jika gigi sudah tidak bisa dipertahankan lagi atau perlu
tindakan lainnya untuk mengatasi nyeri. Gigi yang dibiarkan berlubang akan menjadi sarang
kuman dan akan semakin memperparah pengrusakan gigi. Oleh sebab itu jangan tunda lagi,
segera periksakan ke dokter gigi.
Dari satu gigi yang terinfeksi, bisa menimbulkan penyakit lain yang tak terduga. Bahkan ada
yang meninggal gara-gara sakit gigi. Kok bisa? Berikut beberapa penyakit yang dapat berasal
dari gigi.
Penyakit ini disebabkan karena adanya kuman streptococcus yang menyerang organ jantung.
Kuman ini awalnya berasal dari infeksi gigi. Penderita kelainan katup jantung biasanya
mempunyai riwayat terserang penyakit ini saat mudanya.
- Sinusitis
Selain ke jantung, kuman-kuman yang berasal dari gigi juga dapat menjalar ke daerah sinus
tengkorak. Bila sampai ke sana, sinus akan meradang dan menjadi sinusitis.
Penyakit ini sering menyebabkan kematian. Lagi, gara-gara kuman dari gigi yang menyebar ke
otak sehingga selaput otak meradang dan timbul panas yang disertai kejang.
- Alergi
Gigi yang berlubang (caries) menjadi sarang bermacam-macam sisa makanan dan kuman.
Seringkali penyakit-penyakit alergi seperti gatal-gatal atau diare berawal dari lubang gigi yang
mengandung sllergen (bahan penyebab alergi)
Gigi Sehat
Perawatan gigi yang teratur dapat mencegah nyeri dan permasalahan gigi lainnya.
– Makanan yang sehat. Bakteri akan tumbuh subur dengan adanya sisa gula dan tepung di gigi.
Hindari makanan kecil yang manis dan lengket. Bahan-bahan ini dapat merusak enamel gigi.
Jangan sampai ada sisa makanan di sela-sela gigi.
– Akhiri makan dengan buah sebagai pencuci mulut dan berkumurlah untuk membersihkan sisa
makanan.
_ Sikat gigi sehabis makan atau paling tidak sehari 2 kali. Bersihkan sela-sela antar gigi sekali
sehari dengan dental floss. Periksa gigi secara teratur minimal 2 kali dalam setahun.
– Hindari merokok. Merokok menyebabkan suasana mulut menjadi asam yang mempermudah
pengrusakan gigi.
Apa itu Bridge?
Bridge merupakan cara perawatan untuk mengisi ruang kosong dari satu atau lebih gigi yang
hilang dengan cara mengasah gigi tetangganya untuk digunakan sebagai penyangga.
All Metal
All Ceramic
Untuk keterangan lebih lengkap tentang crown & bridges, silahkan hubungi Registration, Dentia
Dental Care Center, klinik perawatan gigi keluarga anda.
Dental Care for Children
Menjaga kesehatan gigi sejak dini sangatlah penting. Kami dapat memberikan edukasi mengenai
cara menjaga kebersihan gigi dan mulut yang baik pada pasien anak. Tentunya kami sangat
senang melihat anak anda memiliki kesehatan gigi yang baik sehingga dapat tersenyum ceria dan
percaya diri.
Untuk mencegah gigi berlubang kami menyediakan perawatan Fluoridasi Topikal dan Pit
Fissure Sealant.
Fluoridasi
Pemberian fluoride dapat menguatkan gigi anak. Fluoride meningkatkan daya tahan email
terhadap asam dan melawan bakteri penyebab karies dengan bereaksi pada sistem enzim bakteri
(menghambat kerja sistem enzim bakteri).
a. Di rumah dengan menyikat gigi secara teratur minimal dua kali sehari dengan pasta gigi
berflouride.
b. Di klinik dokter gigi memberikan aplikasi fluor topikal pada permukaan gigi.
Bila sudah terjadi lubang gigi, kami dapat memperbaiki dengan penambalan dan perawatan
saluran akar pada anak.
Penambalan Gigi
Kami dapat menghilangkan potensi rasa sakit atau ketidaknyamanan dengan peralatan
berteknologi tinggi. Beberapa karies dapat dihilangkan dengan alat sunblasts tanpa bor. Kami
juga menyediakan bahan tambal sewarna gigi maupun bahan tambal berwarna-warni yang
menarik.
Perawatan Saluran Akar
Dapat dilakukan pada lubang gigi yang sangat dalam dan sudah mengganggu saraf. Saluran akar
dibersihkan dan diisi dengan bahan antiseptik untuk mencegah terjadinya infeksi. Setelah itu
dapat dilakukan penambalan gigi seperti biasa.
Dental Implant
Dental Implant
Dental implant adalah gigi palsu (dari bahan sintetik) yang dipasang ke dalam mulut pasien
melalui tindakan pembedahan kecil, sehingga gigi palsu ini tertanam ke dalam tulang rahang.
Dengan demikian gigi palsu ini dapat berdiri sendiri tanpa mengganggu ataupun bertumpu pada
gigi-gigi lain yang masih sehat. Dental implant adalah gigi tiruan yang paling mirip dengan gigi
asli. Bahan yang dipakai terbuat dari titanium yang bersifat ’bio-innert’ dengan jaringan tubuh
(tulang).
Bagaimana implant ini berfungsi?
Setelah terpasang (tertanam) dan menyatu di dalam tulang rahang, implant disambung dengan
mahkota gigi buatan. Dengan demikian gigi palsu ini tidak perlu dilepas atau dibuka untuk
dibersihkan seperti gigi palsu konvensional. Biaya pemasangan implant memang lebih mahal
dibanding gigi palsu biasa tapi implant memiliki kelebihan karena sangat mirip dengan gigi asli.
• Implant merupakan gigi tiruan yang paling menyerupai gigi asli. Juga kuat, stabil, dan
berfungsi seperti gigi asli
• Implan merupakan solusi jangka panjang. Implan dapat bertahan lebih lama dibandingkan
dengan gigi tiruan jenis lain yang maksimal bertahan 10 tahun. • Tidak perlu khawatir implan
terasa tidak nyaman atau terasa longgar saat mengunyah makanan, berbicara ataupun tertawa
• Implan mempertahankan bentuk wajah dan senyum anda. Tanpa gigi, wajah akan terlihat lebih
tua dan terkesan sedih. • Menjaga bentuk dan kesehatan tulang.
• Berbicara lebih mudah dibandingkan dengan memakai gigi tiruan lepasan.
• Gigi implant tidak akan berlubang.
Siapakah yang dapat dipasang dental implant?
Bila seseorang ingin dipasang dental implant maka pertama-tama ia harus mengunjungi dokter
gigi untuk dievaluasi. Umumnya kondisi pasien harus sehat, tulang rahangnya cukup tebal dan
kebersihan mulutnya baik. Keberhasilan dental implant akan menurun bila pasien mempunyai
kebiasaan bruxism, menderita penyakit kronis seperti diabetes tak terkontrol atau pada pasien
yang perokok atau peminum.
Karena pemasangan implant melalui suatu proses yang memerlukan alat atau instrumen khusus
dan juga implant sendiri terbuat dari bahan yang diproses dengan tahap-tahap yang rumit maka
biaya yang dikenakan ke pasien akan lebih mahal dibanding dengan gigi palsu lainnya. Untuk
lebih terperinci maka dokter akan memberi penjelasan lebih lanjut.
Untuk pemasangan Dental Implant pada klinik kami dilakukan oleh dokter yang sangat
berpengalaman dalam bidang Dental Implant ini, yaitu drg Djoko Micni, SpBM, FICOI. Beliau
sering memberikan seminar2 mengenai Dental Implant ini untuk kalangan profesi dokter gigi.
Untuk informasi lengkap tentang Dental Implant hubungi Registration, Dentia Dental Care
Center, dental implant center, klinik perawatan gigi yang melayani dental implant di jakarta,
Indonesia