PUSKESMAS KALIMANAH
Drg.NURSYARIFAH WIDIASIH
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pangur Gigi, Bolehkah?
Pangur atau kikir gigi biasa dilakukan sejak jaman dulu. Tujuannya
untuk meratakan permukaan bagian bawah gigi-gigi terutama bagian depan
supaya gigi tampak lebih rapi dan indah.
Pada saat melakukan pangur terjadi pemotongan lapisan gigi paling luar.
Lapisan paling luar ini paling keras . Namanya enamel atau email.
Lapisan ini akan berhadapan langsung dengan makanan. Lapisan ini juga
memiliki fungsi melindungi lapisan di bawahnya. Lapisan di bawah enamel
yaitu dentin, tidaklah sekeras enamel memiliki banyak ujung syaraf di
dalamnya. Sehingga apabila dikikis gigi menjadi lebih sensitif karena
di dalam dentin terdapat banyak ujung syaraf yang sensitif terhadap
pencetus rasa nyeri. Selain itu, gigi menjadi lebih mudah keropos
karena dentin lebih rapuh dibanding enamel jika terkena asam yang
ditimbulkan oleh proses pembusukan sisa-sisa makanan.
B. Rumusan Masalah
1. Pangur gigi menyebabkan penipisan lapisan email sehingga menyebabkan
seseorang.
pada jaringan keras gigi. Yang dapat berlanjut pada iritasi pulpa atau radang
C.1.Tujuan
pangur atau kikir gigi yang harus diperhatikan agar dapat berhati-hati dalam
C.2.Manfaat
samping akibat pangur atau kikir gigi yang harus diperhatikan agar dapat
BAB II
ISI
A. Kajian Teori
Sebelum mengupas secara teori tentang Pangur dan efek samping serta
Pada gambar di atas tampak lapisan terluar gigi yang berwarna putih yaitu
email/enamel. Pada saat dipangur email ini dikupas dengan sesuatu alat
Bila ada gigi yang kurang rapi, bisa dirapikan oleh dokter gigi spesialis
merapikan gigi (ortodontis), namun bukan dengan memotong atau kikir gigi.
Pemecahan Masalah
untuk masyarakat :
1. Mengikuti screening kesehatan
kontrol gula darah dengan cek rutin, mengatur pola makan / diet,
rongga mulut
penyebab sakit gigi pada mulut. Menggosok gigi, terutama setelah makan.
11. Kecuali sangat mendesak, sebaiknya hindari perawatan gigi bila kadar gula
darah sedang tinggi. Turunkan dahulu kadar gula darah, baru kunjungi
12. Pemakaian alat-alat seperti gigi tiruan atau kawat orthodontik perlu
mendapat perhatian khusus. Pemakai gigi tiruan harus melepas gigi tiruan
A. KESIMPULAN
Jadi faktor – fakrot yang harus diperhatikan mengenai kesehatan gigi dan mulut
1. Jaga kadar gula darah sedekat mungkin dengan kadar gula darah
2. Jaga kebersihan gigi dan mulut sebaik mungkin, agar memperkecil resiko
dokter gigi, terutama bila hendak mencabut gigi. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, luka pada penderita diabetes sukar sembuh. Ini termasuk
juga luka setelah pencabutan gigi. Selain itu juga ada resiko terjadinya
infeksi sekunder dan pendarahan yang cukup banyak setelah tindakan oleh
dokter gigi. Oleh karena itu dokter gigi akan memberikan tindakan
4. Kecuali sangat mendesak, sebaiknya hindari perawatan gigi bila kadar gula
darah sedang tinggi. Normalkan dahulu kadar gula darah, baru kunjungi
5. Pemakaian alat-alat seperti gigi tiruan atau kawat orthodontic perlu mendapat
perhatian khusus. Pemakai gigi tiruan harus melepas gigi tiruan sebelum
2019
Indonesia, 2008
http://2012.poltekkesjakarta1.ac.id , 2012