Anda di halaman 1dari 5

PENYULUHAN PROLANIS TENTANG DIABETES MELLITUS, HIPERTENSI, CARA

CUCI TANGAN DAN TUKANG GIGI

A. DIABETES MELLITUS
Tahukah anda bahwa penyakit diabetes melitus erat kaitannya dengan kondisi gigi dan
mulut. Lalu bagaimana cara menjaga kesehatan gigi dan mulut. Yuk simak penjelasan berikut
ini. Diabetes mellitus adalah kondisi dimana tubuh mengandung terlalu banyak gula. Gejala
utama pada penderita diabetes mellitus, antara lain rasa haus dan lapar berlebih, sering buang air
kecil terutama pada malam hari. Gejala lainnya pada diabetes mellitus yaitu kelelahan dan
kesemutan serta berat badan menurun. Diabetes mellitus dapat mempengaruhi kondisi gigi dan
mulut, antara lain gusi bengkak dan mudah berdarah, mulut kering, kerusakan jaringan
pendukung gigi, serta lepasnya gigi.
Mulut kering disebabkan karena produksi air liur yang menurun. Air liur sendiri di dalam
rongga mulut berfungsi sebagai pembersih alami apabila berkurang maka terjadi peningkatan
bakteri di dalam rongga mulut yang dapat menyebabkan gigi berlubang dan kerusakan jaringan
pendukung gigi. Jika dibiarkan lama-kelamaan akan terjadi kegoyangan gigi dan lepasnya gigi.
Lalu seberapa penting adanya gigi di dalam mulut kita?
Gigi adalah salah satu komponen yang penting dalam tubuh. Beberapa fungsi gigi, antara lain
untuk menunjang estetika atau penampilan, membantu menggigit atau mengunyah makanan serta
membantu proses berbicara. Berikut adalah akibat dari kehilangan gigi, yang pertama sulit
mengunyah makanan, sendiri rahang terganggu, gigi sisa mudah goyang dan lepas, bergesernya
sisa gigi di sebelahnya, gigi menjadi kotor. Yang terakhir adalah mengganggu penampilan. Oleh
karena itu, penting bagi kita untuk menjaga gigi yang tersisa di dalam mulut sebaik mungkin
serta mengganti gigi yang hilang dengan gigi tiruan
Untuk menghindari dampak kehilangan banyak gigi maka penting untuk memakai gigi
tiruan, mengetahui waktu pemakaian, dan mengetahui cara merawat dan membersihkan gigi
tiruan. Mengapa penting menggunakan gigi tiruan yang pertama karena meningkatkan daya
kunyah, yang kedua menghindari gangguan sendi rahang, yang ketiga mencegah kehilangan gigi
lebih lanjut dan, yang keempat untuk estetika atau penampilan.
B. HIPERTENSI
Bapak ibu sekalian apakah sudah tau apa yang dimaksud dengan hipertensi?
Hipertensi merupakan suatu kondisi dimana tekanan darah sedang tidak normal atau sedang
tinggi > 140/90 mmHg, nah sedangkan normalnya tekanan darah 120/80 mmHg. Nah jika dulu
hipertensi ini umumnya diderita para lansia, namun sekarang hipertensi juga banyak terjadi pada
kelompok usia produktif.
Kenapa kok bisa kena hipertensi?
1. Bertambahnya umur menjadikan resiko hipertensi lebih tinggi
2. Jenis kelamin, pria mempunyai resiko lebih besar kena hipertensi, saat Wanita sudah
mencapai usia menopause maka prevalensi hipertensi meningkat
3. Pola hidup tidak sehat
- Makan asin berlebih
- Kurang olah raga
- Sering konsumsi alcohol
- Kegemukan
- Makan makanan berlemak
Lalu apa sih pengaruh hipertensi pada rongga mulut?
Manifestasi dalam mulut terjadi karena pengobatan yang dilakukan. Pemakaian obat seperti
golongan diuretic, beta blocker, angiotensinm converting enzymm dan calcium channel blocker
yang dikosumsi jangka pangjang untuk menurunkan tekanan darah, menyebabkan terjadinya :
1. Xerostomia atau mulut kering
2. Gangguan Pengencapan
3. Ulcerasi atau luka pada mukosa mulut
4. Glossitis atau peradangan pada lidah yang ditandai dengan pembengkakan lidah sehingga
lidah menjadi lebih pucat dan lebih licin.
5. Hiperplasia ginggival, yaitu pembesaran pada gusi sehingga sisa makanan mudah
melekat pada gusi dan terbentuk karang gigi.
Untuk mengatasi semua permasalahan tersebut maka perlu diperhatikan kebersihan rongga
mulut. Bagaimana caranya?
1. Sikat gigi 2x sehari
2. Rutin ganti sikat gigi 3 bulan sekali
3. Melakukan pemeriksaan gigi pada dokter gigi setiap 3-6 bln sekali
Kapan sebaiknya dilakukan pencabutan gigi pada pasien hipertensi? Cabut gigi sebaiknya
dilakukan saat tekanan darah dibawah 140/90 apabila diatas itu maka sebaiknya dilakukan
penundaan pencabutan gigi dan dilakukan control tekanan darah terlebih dahulu.

C. TUKANG GIGI
Disini bapak ibu apakah pernah mendengar istilah tukang gigi/ahli gigi?
Tukang gigi adalah setiap orang yang mempunyai kemampuan untuk membuat dan memasang
gigi tiruan lepasan. Mereka tidak memiliki kompetensi dalam bidang kedokteran gigi. Tukang
gigi juga perlu izin dan syarat ketentuan resmi dari pihak yang berwajib ketika membuka
praktek.

Sering kali pasien membuatkan gigi palsu pada giginya yang ompong oleh karena setelah cabut
gigi, trauma oleh karena kecelakaan dan banyak kehilangan gigi karena lanjut usia di tukang
gigi.
Dalam pasal 6 ayat (2) Permenkes 39/2014, tukang gigi atau ahli gigi punya kewenangan, yaitu:

 tidak membahayakan kesehatan pasien


 membuat gigi palsu lepasan sebagian dan/atau penuh yang terbuat dari bahan heat curing
acrylic yang memenuhi ketentuan persyaratan kesehatan, dan
 memasang gigi tiruan lepasan sebagian dan/atau penuh yang terbuat dari bahan heat curing
acrylic dengan tidak menutupi sisa akar gigi.

Heat curing ini dibuatnya dengan cara digodok atau direbus, tidak langsung dibuatkan di mulut
pasien.

Dari poin-poin tersebut, dapat disimpulkan bahwa tukang gigi hanya berwenang membuat dan
memasang gigi palsu lepasan sebagian atau penuh yang terbuat dari akrilik. Dan pasien sering
tergiur oleh karena harganya yang murah jika membuatkan pada tukang gigi dari pada dokter
gigi.

Gigi palsu tidak dapat dipasang secara asal-asalan oleh seseorang yang tidak piawai dalam
bidangnya. Pembuatan gigi tiruan harus memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku oleh
pemerintah. Sayangnya pembuatan gigi palsu seringkali dilakukan oleh tukang gigi yang tidak
bertanggung jawab yang dapat membahayakan pasien. Mereka ini biasanya tidak memiliki izin
resmi dari pihak berwajib dan tidak memenuhi persyaratan berupa kebersihan dan sanitasi yang
baik. Pada tukang gigi yang illegal, biasanya mereka akan melakukan tindakan yang
membahayakan seperti melakukan pembuatan gigi palsu yang langsung ditempelkan pada gusi
pasien, dimana hal ini sangat bahaya. Melakukan perawatan kawat behel secara illegal yang
dapat merusak kondisi gigi.
Banyak pasien setelah melakukan pemasangan gigi tiruan oleh tukang gigi illegal merasakan
sakit yang tidak seperti pada umumnya. Pasien mengalami berbagai kerugian tidak hanya
rasa sakit yang ditimbulkan setelah pemasangan gigi tiruan oleh tukang gigi tetapi juga
kerugian materi uang yang mengharuskan pasien berobat untuk memulihkan giginya seperti
semula, gusi bengkak, mulut bau sampai membuat badan tetanus oleh karena membuat gigi palsu
yang sembarangan.

Maka penting bagi bpk ibu sekalian untuk mengerti bahwa sebelum membuat gigi palsu,
mengkonsultasikan pada dokter gigi.
D. Cara mencuci tangan

Pertanyaan:
1. boleh apa tidak jika tekanan darah lebih dari 139/89 cabut gigi?
2. Peragakan cara cuci tangan yang baik dan benar bagaimana?
3. Boleh tidak membuat gigi tiruan langsung diatas gigi yg masi ada tunggaknya? Harus
diapakan dulu kalau masi ada tunggaknya?
4. Ciri yg bisa dilihat di mulut orang punya penyakit kencing manis dan hipertensi?

Anda mungkin juga menyukai