Regina Tedjasulaksana
Dosen Jurusan Keperawatan Gigi Polteklkes Denpasar
Pendahuluan 3
kegoyangan gigi . Mikroorganisme plak
dan periodontal merupakan faktor utama
Di Indonesia penyakit gigi dan mulut yang menimbulkan kelainan pada jaringan
yang paling banyak diderita adalah karies periodontal. Bakteri yang paling dominan
atau gigi berlubang dan penyakit pada penyakit periodontal adalah bakteri
periodontal, baik oleh anak-anak maupun anaerob batang gram negatif seperti
dewasa serta prevalensi penyakit Actinobacillus actinomycetemcomitans,
periodontal yang tinggi sering ditemukan porphyromonas gingivalis, Prevotella
pada populasi muda dan dewasa. intermedia dan bacteroides forsythus.
Periodontitis marginalis merupakan salah Bakteri-bakteri ini berperan penting dalam
1
satu dari penyakit periodontal . Beberapa perkembangan penyakit periodontal
penelitian menunjukkan bahwa penyakit seperti pembentukan pocket periodontal,
periodontal dikaitkan dengan beberapa kerusakan serat periodontal dantulang
penyakit lain yaitu peradangan. Mengobati 4
alveolar . Reaksi inflamasi oleh karena
peradangan tidak hanya dapat membantu bakteri-bakteri dalam plak menyebabkan
mengobati penyakit periodontal, tetapi terjadinya penurunan progresif dari
juga dapat membantu memperbaiki periodontal ligament dan alveolar bone,
2
kondisi peradangan khronis lainnya . dan akhirnya terjadi mobilitas serta
5
kehilangan gigi .
Pembahasan Penatalaksanaan penyakit periodontal ini
terdiri dari empat tahap yaitu, tahap
Periodontitis marginalis sistemik, tahap higienik, tahap koreksi dan
tahap penunjang. Tahap sistemik
Periodontitis marginalis adalah peradangan berhubungan dengan kondisi sistemik
pada jaringan pendukung gigi atau jaringan penderita yang mungkin mempengaruhi
periodontal yang ditandai dengan adanya atau menyebabkan penyakit periodontal,
pocket periodontal dan yang selanjutnya juga akan berdampak
Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 (Pebruari 2016) 19
pada rencana terapi. Apapun hubungannya dikonversi menjadi nitroso radikal bebas
dengan penyakit sistemik, pada tahap dengan reduksi intraseluler, yang meliputi
sistemik fokus perawatan penyakit transfer elektron untuk kelompok obat
periodontal ditekankan pada masalah nitro. Bentuk obat menjadi sitotoksik dan
infeksi yang selalu terjadi, sehingga perlu dapat berinteraksi dengan molekul DNA
dilakukan pemberian antimikroba , berupa yang menyebabkan hilangnya struktur
pemberian antibiotika secara lokal atau helix DNA dan putusnya untai DNA,
sistemik dan antiseptik. Tahap higienik sehingga terjadi penghambatan sintesa
dari penatalaksanaan penyakit periodontal DNA dan matinya sel. Obat ini aktif
adalah menghilangkan faktor lokal terhadap bakteri hanya dengan
9,10
penyebab penyakit periodontal seperti metabolisme anaerob .
plak dan kalkulus dengan cara scaling dan
root planning. Penderita juga harus diberi
instruksi yang benar untuk menjaga
kebersihan mulutnya. Memulihkan
kebersihan mulut yang optimal merupakan
tujuan dari tahap ini. Memperbaiki
kerusakan yang ditimbulkan oleh penyakit
periodontal termasuk dalam tahap koreksi
seperti penyesuaian oklusi dan tindakan
bedah. Setiap penderita yang mengalami
terapi periodontal memerlukan tindak
Sumber : Wolf et al. 2004. Periodontology. 3 rd
lanjut yang terus menerus karena penyakit ed. NewYork : Thieme
periodontal merupakan penyakit khronis
6
yang perlu dilakukan re-evaluasi . Farmakokinetik
Metronidasol Obat ini biasanya diabsorbsi sebanyak
90% setelah pemberian oral, mencapai
Metronidasol menunjukkan aktivitas anti konsentrasi dalam plasma 8-
bakteri terhadap semua kokus anaerob dan 13µg/ml dalam 0,25 sampai 4 jam
basil gram negatif anaerob, termasuk setelah dosis tunggal 500mg. Waktu paruh
berbagai spesies bacteroides, maupun metronidasol dalam plasma sekitar
basil gram positif anaerob pembentuk 8 jam, dan volume distribusinya hampir
7
spora . Metronidazol merupakan antibiotik sama dengan volume distribusi air total
bakteriosid yang dapat digunakan untuk di dalam tubuh. Metronidasol
mengobati periodontitis terkait dengan berpenetrasi dengan baik ke dalam
8
actinobacillus actinomycetemcomitans . berbagai jaringan dan cairan tubuh,
termasuk sekresi vagina, cairan semen,
Farmakodinamika air liur, dan air susu ibu. Konsentrasi
terapeutik juga tercapai di dalam cairan
Metronidazol adalah senyawa dengan 7
serebrospinal . Metronidazol didistribu-
berat molekul rendah yang berdifusi sikan secara luas di seluruh tubuh dan
melintasi membran sel mikroorganisme setelah dosis oral, dapat dideteksi dalam
anaerobik sebagai prodrug dan diaktifkan saliva dan cairan sulkus gingiva. Setelah
dalam sitoplasma bakteri atau organel- lima hari dengan dosis 250mg tiga kali
organel tertentu dalam protozoa. sehari, tingkat metronidazol dalam cairan
Molekul metronidazol sulkus gingiva menunjukkan
2. World Health Organization, Oral 10. Lofmark, S., Edlund, C., Nord, C.E.
Health , diakses tanggal 13 Jan 2010. Metronidazole Is Still the Drug
2016 , tersedia of Choice for Treatment of Anaerobic
di http://www.who.int / media centre Infections, diakses tanggal 17 Desember
2015, tersedia
3. Martinez, B., Ruiz, F. 2005. di :http://cid.oxfordjournals.org/cont
Periodontal disease as bacterial ent/50/Supplement_1/S16.full.
infection.Accessed diakses tanggal
14 Januari 2016, tersedia di : 11. Pejcic, A., Kesic, L.,Obradovic, R.,
scielo.isciii.es/pdf/peri/v17n3/111peri Mirkovik, D. 2010. Antibiotics in the
odontal.pdf Management of Periodontal Disease,
diakses tanggal 16
4. Wolf , H.F., Retetschack, E.M., Hasel, Desmber 2015, tersedia di
T.M. 2004. Periodontology. 3 rd ed. http://www.medfak.ni.ac.rs/Acta
NewYork : Thieme %20facultatis/2010/2-
2010/6%20Ana%20Pejcic.pdf.
5. Coventry, J., Griffiths.G., Scully, C.,
Tonetti, M. 2000. Periodontal
Disease..diakses tanggal 12 Oktober
2011, tersedia di http://www.ncbi
Jurnal Kesehatan Gigi Vol. 4 No. 1 (Pebruari 2016) 22
12. Tracy,J.W., Webster, L.T., 2008, 15. Slots, J. 2002. Selection of antimi-
Obat yang digunakan dalam kemoterapi crobial agents in periodontal therapy.
infeksi protozoa dalam Goodman & Diakses tanggal 14 Januari 2015, tersedia
Gilman Dasar Farmakologi Terapi. di http://www.carifree. com/ dentists/
Volume 2, edisi 10. Jakarta : EGC documents/02 antimicrobial agents. pdf.
13. Tan, H.T., Rahardja, K., 2003. 16. Lopez,N.J.,Socransky, S.S, Da Silva,
Obat-Obat Penting. Edisi V. I., Japlit, M.R., Haffajee, A.D. 2006.
Jakarta : Elex Media Komputindo. Effects of Metronidazole plus Amoxicillin
as the Only Therapy on the
14. Tracy, J.W., Webster, L.T., 2008, Obat Microbiological and Clinical Parameters
yang digunakan dalam kemoterapi infeksi of Untreated Chronic
protozoa dalam Goodman & Gilman Dasar Periodontitis.Diakses tanggal 12
Farmakologi Terapi. Volume 2, edisi Desember 2015, tersedia di
10. Jakarta : EGC. http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubme
d/16856904