B. Pemilihan Antibiotik
Keberhasilan terapi antibiotik tergantung pada potensi agen yang digunakan untuk
melawan mikroba penyebab. Pemilihan regimen antibiotik sulit untuk penyakit
periodontal karena bersifat campuran penyakit mikroba.
Antibiotik bersifat spesifik pada target, yaitu masing-masing bekerja pada bagian tertentu
dari biofilm oral. Misalnya, T. denticola, F. nucleatum, P. gingivalis, dan B. forsythia,
yang termasuk dalam kompleks Socransky berwarna merah dan jingga adalah anaerob
gram negatif dan secara khusus ditargetkan oleh metronidazole.
Metronidazol juga memiliki efek terbatas pada anaerob fakultatif, misalnya, A.
actinomycetemcomitans. Obat spektrum luas adalah amoksisilin yang dapat mempengaruhi
kedua bakteri anaerob gram negatif dan spesies Actinomyces. 31,33 Sejumlah besar
antibiotik digunakan sebagai tambahan untuk terapi non-bedah dan bedah dalam pengobatan
penyakit periodontal.
Terapi periodontal antimikroba yang umum digunakan adalah tetrasiklin, metronidazol,
penisilin, makrolida, siprofloksasin, dan klindamisin. Metronidazole dan amoxicillin
dilaporkan menjadi regimen antibiotik kombinasi yang paling umum digunakan. 31
Mekanisme ini berfungsi dalam cara yang dapat dibalik dan sementara menambah
resistensi antimikroba yang lebih tinggi. Faktor-faktor berikut ini mempengaruhi
perkembangan resistensi obat:
• Perubahan metabolisme;
• Adanya zat polimerik ekstraseluler;
• Regulasi genomik dan proteomik;
• Sel persister bertahan hidup dan berepopulasi setelah terapi antibiotik;
• Respons stres tinggi mengarah pada pengembangan resistensi obat;
• Penetrasi obat yang buruk dan dosis antibiotik dapat menyebabkan perkembangan
resistensi obat
Kesimpulan
Herrera dkk. menyimpulkan bahwa antibiotik harus digunakan dengan terapi periodontal
hanya jika diindikasikan dan bertindak sebagai tambahan untuk perawatan mekanis. 34
Namun demikian, bukti tidak langsung mengikat ketidaksepakatan bahwa terapi
antibiotik harus dimulai pada hari terakhir debridemen mekanis dan untuk durasi waktu
yang singkat (<1 minggu) untuk memastikan kepatuhan pasien.
Pengendalian plak mekanis adalah terapi utama untuk pencegahan dan pengobatan
penyakit periodontal, tetapi membutuhkan kerjasama dan motivasi pasien yang luar
biasa; oleh karena itu, terapi antimikroba bertindak sebagai adjuvan yang berguna untuk
mencapai hasil yang diinginkan. Oleh karena itu, sangat penting bagi dokter untuk
mengetahui efek dari agent antibiotic ini sehingga mereka dapat memberikan resep yang
dibuat khusus untuk pasien dan membuat terapi periodontal menjadi berhasil. 61 Selain
itu, terapi antimikroba harus diresepkan dengan hati-hati dengan mengingat efek
samping dan peningkatan resistensi mikroba.
Perlu ada pedoman standar dalam kondisi periodontal dan peri-implan. 62