1. IDENTITAS PASIEN
a. Nama / Tn / Ny / Nn / An : Nn. X
b. Pekerjaan / Telp. : Mahasiswi
c. Alamat / Telp. : Jl. Tulip
d. Umur : 24 Tahun
e. Kelamin : Perempuan
2. ANAMNESIS
a. Keluhan Utama
Pasien datang dengan keluhan gigi depan rahang bawah terasa goyang.
b. Riwayat Kasus
Gusi sering berdarah sewaktu menyikat gigi sejak 2 tahun yang lalu, gusi juga sering
bengkak tapi kemudian hilang sendiri
c. Keadaan Sekarang
Pasien tidak mengeluhkan rasa sakit/nyeri
d. Riwayat Kesehatan Gigi dan Mulut
Pasien mengaku menyikat gigi 3 kali sehari, sewaktu mandi pagi, mandi sore, dan
malam sebelum tidur.
e. Riwayat Kesehatan Umum
Pasien mengaku alergi cuaca panas dan dingin, pasien tidak ada penyakit sistemik,
dan mengaku tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat gigi lepas sendiri
dari rongga mulut
3. PEMERIKSAAN
a. Pemeriksaan Ekstra Oral
Tidak terdapat abnormalitas
b. Pemeriksaan Intra Oral
Gingiva udem dan hiperemi.
Gigi 23 Malposisi.
Gigi 11 dan 21 resesi bagian Palatal.
OHI-S 0,7 (Baik).
PBI 1,5.
Gigi anterior rahang atas dan rahang bawah mobility °2 dengan kedalaman poket
berkisar 5- 10mm.
Gigi 22,32,34 tidak ada titik kontak.
Tidak ada gigi yang hilang.
Tidak ada gigi karies.
c. Pemeriksaan Foto Rontgen
Gigi 31,32,42 kehilangan tulang berbentuk vertical mencapai 1/3 apikal
4. DIAGNOSA
Berdasarkan hasil anamnesa dan pemeriksaan klinis didapatkan hasil diagnosa
Generalized Aggressive Periodontitis
5. RENCANA PERAWATAN
a. Fase I (Terapi Inisial)
DHE, Scalling & Root Planning, Pemberian antibiotik Sistemik
b. Fase II (Fase Bedah)
Bedah flap pada regio 31,32,41,42,dan kuretase.
c. Fase III (Fase Rekonstruksi)
-
d. Fase IV (Fase Pemeliharaan)
Cek OHIS, cek kondisi gingiva, cek poket, cek mobilitas gigi
6. PELAKSANAAN TINDAKAN
a. Perawatan Non Bedah
Persiapan alat dan bahan
Pasien diberi edukasi dan motivasi mengenai cara menjaga kebersihan rongga
mulut.
Scalling dan Root Planning
Pemberian antibiotika sistemik (Amoxicillin dan metronidazole) selama 8 hari
Pasien diminta untuk control, tujuan evaluasi sejauh mana terjadi perbaikan.
Pasien melakukan perawatan bedah sebulan kemudian setelah tidak terlihat
adanya pengurangan kedalaman poket.
b. Perawatan Bedah
Persiapan alat dan bahan
Informed consent
Berisikan informasi yang diberikan oleh dokter gigi, persetujuan yang
diberikan oleh pasien.
Penjelasan lengkap prosedur tindakan yang akan dilakukan
Deskripsi tentang efek samping yang akan terjadi
Obat anastesi yang digunakan
Menjelaskan lama prosedur/terapi/Tindakan berlangsung
Prognosis
Pemeriksaan TTV
Tindakan asepsis daerah kerja dengan povidone iodine, dan melakukan
anastesi infiltrasi.
Bedah flap pada regio 31,32,41,42 dengan insisi sirkular
Flap direfleksikan sehingga daerah yang akan dibersihkan terlihat jelas.
Jaringan granulasi dibersihkan dengan Kuret Gracey’s #3 dan #4
Melakukan scalling serta root planning pada permukaan akar yang terekspos
sehingga permukaan akar menjadi licin, rata dan keras.
Menempatkan DFDBA (Decalcified freeze-dried bone allograft) pada daerah
tulang alveolar yang mengalami kerusakan serta distabilkan dengan
menggunakan membrane GTR
Flap kemudian ditutup dan dijahit menggunakan monosof non-resorbable(4-0)
dengan Teknik interrupted suture.
KIE pasien, instruksi untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut.
Pasien diberikan resep Chlorhexidine 0,12% digunakan 2 kali sehari selama 2
minggu.
Kontrol jahitan setelah 10 hari, dan instruksi untuk melakukan kontrol
berkala.
7. FOTO INTRAORAL POST TINDAKAN
8. Kontrol
Kontrol pada hari ke-10
1. Jahitan dibuka setelah 10 hari
2. Tidak melakukan probing saat kontrol pada daerah graf paling sedikit selama 3
bulan.
Kontrol 7 Bulan pasca Tindakan
1. Pada pemeriksaan radiografi intraoral dengan teknik periapical, terlihat
penambahan tinggi tulang alveolar mencapai 1/3 tengah akar.
2. Kedalaman poket berkurang hingga mencapai 3-4mm.
3. Tidak terdapat kegoyangan.
9. KIE
Pasien diinstruksikan untuk tetap menjaga kebersihan mulut.
TAMBAHAN
1. Apa alasan anda menetapkan diagnosis kasus ini sebagai Periodontitis Agresif?
terdapat OHI-S 0,7 yang berarti kondisi kebersihan rongga mulut pasien baik. Tidak
terdapatnya faktor lokal seperti plak, dan karies namun terdapat kegoyangan °2 dan PBI
1,5. Dan pada pemeriksaan radiografi terlihat kehilangan tulang arah vertikal.
Karena pada pemeriksaan anamnesa tidak dijelaskan dengan detail mengenai faktor
penyebab, kemungkinan pada kasus ini bisa saja dikarenakan faktor trauma.
4. Pada kasus ini juga dapat diberikan perawatan splinting sebelum aplikasi bone graft.
Tujuan tindakan bedah flap pada kasus ini adalah guna aplikasi bone graft. Hal ini sesuai
dengan tujuan utama laporan kasus ini yaitu untuk melihat keberhasilan dari aplikasi
GTR atau guided bone regeneration adalah suatu membran yang diaplikasikan diatas
allograft merupakan bahan yang paling banyak dipasaran dan paling mudah
diaplikasikan. Bahan jenis autograft sudah sangat jarang digunakan, karena sulit untuk
dikerjakan dimana pada bahan ini mengambil dari tulang asli pasien.
BUKTI DISKUSI