No.Revisi :0 SOP Tanggal Terbit : Halaman : 1/2 Tanda Tangan Kepala Puskesmas UPTD dr. RA. Yeni Warningsih PUSKESMAS NIP.197602122006042004 PASAR IKAN ................................. 1. Pengertian Pencabutan gigi anak merupakan tindakan pengambilan gigi anak yang disebabkan : 1. Luksasi gigi anak : merupakan proses fisiologis terjadinya kegoyahan gigi anak akibat akan tumbuhnya gigi dewasa yang akan menggantikannya. 2. Persistensi : suatu insidensi tumbuhnya gigi dewasa pada anak yang tidak diikuti tanggalnya gigi anak meskipun sudah saatnya berganti, 3. Prolong retensi : suatu insidensi tidak tanggalnya gigi anak yang telah waktunya berganti gigi dewasa yang menyebabkan kesulitan tumbuhnya gigi dewasa. 3. Apek perforasi : suatu insidensi keluarnya ujung akar gigi anak dari dalam gusi akibat terhambatnya sistem resorbsi akar dan desakan gigi dewasa penggantinya. 2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan pencabutan gigi anak.
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pasar Ikan Nomor : ……./...../…/2023
tentang Pencabutan Gigi Anak 4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/1936/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama 2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Gigi 5. Alat, Bahan 1. Anamnesis dan CC : Prosedur/ 1. Luksasi : Pasien merasa giginya goyah Langkah- 2. Persistensi : pasien merasa gigi dewasanya sudah tumbuh sedangkan gigi langkah anak belum tanggal. 3. Apek perforasi : pasien merasa akar gigi anak menembus gusi. PI : 1. Luksasi : gigi yang dimaksud terasa goyah dan tidak nyaman untuk mengunyah. 2. Persistensi : gigi terasa berjejal dan tidak nyaman untuk mengunyah. 3. Apek perforasi : akar gigi anak menembus gusi sakit jika mengunyah, peradangan pada jaringan gusi dan jaringan vestibular. 2. Pemeriksaan Ekstra oral Inspeksi : tak Palpasi : Lnn tidak teraba 3. Pemeriksaan Intra Oral Dokter gigi / Perawat Gigi sebelum memeriksa mengenakan Handscoon dan Masker Menggunakan alat diagnostik ( kaca mulut, sonde gigi, pinset gigi ) Inspeksi : 1. Karena luksasi : gigi yang dimaksud terasa goyah setengah mahkota atau mahkota penuh dan tidak nyaman untuk mengunyah. 2. Persistensi : gigi terasa berjejal dan tidak nyaman untuk mengunyah. 3. Apek perforasi : akar gigi anak menembus gusi sakit jika mengunyah, peradangan pada jaringan gusi dan jaringan vestibular. Palpasi : 1. (+) ada kegoyahan 2. (+) teraba adanya gigi dewasa yang telah muncul 3. (+) teraba adanya akar yang menonjol keluar gusi 4. Menegakkan Diagnosis 1) Karena luksasi derajat 2 dan derajat 3, 2) Persistensi 3) Prolong retensi 4) Apek perforasi l 5. Treatment Planning / Rencana perawatan Dilakukan pencabutan gigi anak 6. Indikasi dan kontraindikasi perawatan. Indikasi 1). Pasien kooperatif 2). Sesuai dengan jadwal waktu pergantian gigi sehingga pencabutan gigi merupakan alternatif terbaik.. Kontraindikasi 1). Pasien tidak kooperatif 2). Usia pergantian gigi masih lama, kegoyahan gigi karena trauma. 3). Karena kondisi sistemik pasien tidak diperkenankan untuk dilakukan pencabutan gigi ( pasien mempunyai kelainan darah hemofilia dsb). 7. Melakukan urutan tindakan/penanganan. 1). Informed consent pada pasien atau keluarga pasien secara lisan bahwa pasien akan diberikan tindakan pencabutan gigi. Anak diberikan sugesti untuk menghadapi pencabutan agar tidak takut dan tenang, dijelaskan bahwa gigi yang akan diambil merupakan gigi yang dapat menimbulkan sakit sehingga harus dicabut, atau pada persistensi dijelaskan jika tidak diambil maka susunan gigi akan menjadi tidak rapi sehingga harus diambil, dijelaskan bahwa pencabutan tidak menimbulkan sakit karena telah diberikan obat untuk menidurkan gigi. 2). Persiapan pemilihan alat dan bahan Menyiapkan alat-alat pencabutan : forcep anak, pastikan peralatan dalam kondisi asepsis Menyiapkan bahan a). Anestesi lokal spray(CE ®) b) setelah pencabutan : Instruksikan gigit tampon yang sudah diolesi povidone iodne. 3). Jalannya perawatan. a). Membersihkan area gigi, pasien diminta kumur-kumur. b). Sekitar gigi yang dimaksud diolesi dengan kapas yang dibasahi povidone iodine. c) Prosedur pencabutan gigi anak 1) Menyiapkan alat pencabutan gigi anak yang telah disterilkan. 2) Menyiapkan bahan untuk pencabutan gigi anak yaitu anestesi lokal oles dan spray, kapas, tampon, iod gliserin. 3). Sekitar gusi diseterilkan dengan olesan iod gliserin kemudian dioleskan topical anestesi. 4). Anestesi lokal spray di semprotkan pada gulungan kapas yang dibagi dua, semprotkan cairan anestesi sampai menimbulkan bunga es. 5) Kedua gulungan kapas ditempelkan pada ke dua sisi gusi pada gigi yang akan dicabut. 6) Lakukan tindakan pencabutan gigi dengan cermat, dan cepat. 7) Tempelkan tampon yang telah dibasahi iod gliserin pada luka pencabutan, pasien diminta menggigit tampon. c). Berikan resep Antibiotik, analgesik non steroid dan roburansia sesuai berat badan dan usia pasien. 8. Konseling : 1) Diberitahukan bahwa pasien telah mengalami tindakan pencabutan gigi, pasien diminta menggigit tampon setidaknya ½ jam. 2) Pasien dilarang menghisap-hisap daerah bekas pencabutan, dan tidak boleh memegang-megang daerah pencabutan. 3) Selalu menjaga kebersihan giginya dengan menggosok gigi secara teratur dengan benar. 9. Perawatan alat dan obat 1) Cuci semua peralatan setelah perawatan, sterilkan dengan air bersih yang dicampur dengan bahan disinfektan, keringkan dan simpan kembali di tempatnya.
SOP PENCABUTAN GIGI ANAK 2
2) Letakkan kembali bahan-bahan obat gigi pada tempatnya dan ditutup rapat. 10. Pencatatan di Rekam Medis dan register rawat jalan BP Gigi.