Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN SYNCOPE

No. Dokumen : …..../UKP/ I /2023


No.Revisi :0
SOP Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Tanda Tangan Kepala Puskesmas
UPTD
dr. RA. Yeni Warningsih
PUSKESMAS
NIP.197602122006042004
PASAR IKAN .................................
1. Pengertian Syncope disebut pula fainting adalah bentuk neurogenic shock dan disebablan
oleh cerebral ischemia dan timbul sekunder setelah terdapat vasodilatsi atau
suatu kenaikan volume darah pada peripheral vascular bed disertai suatu
penurunan dalam tekanan darah dengan tanda-tanda:
- Sering dijumpai sebagai komplikasi setelah perlakuan anestesi lokal.
- Tidak selalu diikuti dengan hilangnya kesadaran.
- Merasa mau pingsan.
- Merasa mau muntah.
- Merasa pusing dan ringan pada kepala
- Kulit berubah warna menjadi pucat
- Berkeringat dingin
- Tekanan pulsus kecil
- Kalau terlambat ditangani maka tampak pasien sudah tak sadarkan diri, pupil
mata dilatasi lebar dan kaki penderita menujukkan kejang-kejang.
Penatalaksaan Syncope adalah tindakan untuk mengatasi syncope.
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan tindakan pertolongan pertama untuk pasien
dengan syncope di Poli Gigi

3. Kebijakan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Pasar Ikan Nomor : ……./...../…/2023


tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi 1. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/1936/2022 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/62/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter
Gigi
5. Alat, Bahan 1. Petugas membaringkan pasien dengan kaki lebih tinggi dari kepala dengan
dan cara :
Prosedur/ - Merebahkan sandaran punggung kursi gigi ke belakang, dan dalam
Langkah- keadaan pasien berbaring di kursi gigi, petugas mengangkat kaki pasien
langkah sehingga kepala penderita lebih rendah dari kakinya, atau bila sandaran
kursi gigi tidak bisa direbahkan maka dilakukan dengan cara:
- Mendorong kepala pasien ke muka sewaktu masih pada posisi duduk
hingga badan terbungkuk sampai kepala pasien berada pada posisi antara
kedua kakinya yang terbuka lebar, dan dengan berat badan
- petugas tindihlah badan pasien beberapa lama pada posisi tertunduk ini.
2. Petugas melonggarkan pakaian penderita yang terlalu ketat.
3. Petugas memberikan aplikasi air dingin pada muka penderita.
4. Petugas memberikan kapas alkohol 70% (sebagai pengganti ammonia
aromatic) pada lubang hidung.
5. Petugas memberikan O2 dengan kecepatan aliran 2-4 liter/menit dan obat
vaopressor (misal epinephrine) apabila kondisi penderita melanjut menjadi
pingsan.
6. 6. Petugas mempertahankan kedudukan pendrita dengan posisi terlentang
sampai penderita benar-benar siuman.
7. 7. Petugas memperhatikan terus tanda-tanda vital penderita, pernafasannya dan
ukur tekanan darah.
6. Bagan Alir
Petugas melonggarkan
Petugas membaringkan pakaian penderita yang terlalu
pasien dengan kakilebih
ketat
tinggi

Petugas memberikan kapas Petugas memberikan aplikasi


alkohol 70% pada lubang air dingin pada muka penderita
hidung

Petugas memberikan O2 pada Petugas mempertahankan


pasien kedudukan pasien

Petugas
memperhatikan
tanda-tanda vital
penderita

7. Hal-hal perlu
diperhatikan

8. Unit Terkait Poli Gigi, Poli IGD


9. Dokumen Rekam medis Pasien
Terkait
10. Rekaman
Historis NO Yang diubah Isi perubahan Tgl mulai diberlakukan

SOP PENATALAKSANAAN SYNCOPE 2

Anda mungkin juga menyukai