Definisi
Herpes simpleks adalah infeksi virus yang bersifat kronis, disebabkan
oleh Herpes simplex virus.
Etiologi
• Herpes simpleks virus (HSV) termasuk ke dalam kelompok alpa
herpesvirus.
• HSV virus berenvelope yang memiliki diameter hampir 160nm
dengan genom DNA double stranded, berbentuk linear.
• HSV terdiri dari 2 tipe, yaitu HSV-1 dan HSV-2.
• HSV-1 memiliki tropisme di daerah epitel rongga mulut
• HSV-2 memiliki tropisme di epitel genital.
Epidemiologi
• HSV adalah penyebab ulkus genital paling umum di United States.
• HSV terdistribusi luas di seluruh dunia, dengan >23 juta kasus baru
per tahun.
• Herpes simplex virus (HSV) adalah penyebab infeksi virus oportunistik
yang paling umum pada pasien HIV positif.
Patofisiologi
• HSV-1 dan HSV-2 dikarakteristikkan dengan:
- Neurovirulensi (kemampuan untuk menginvasi dan bereplikasi di sistem saraf)
- Latensi (pembentukan infeksi laten di sel saraf ganglia proksimal dari tempat
infeksi): Pada infeksi HSV orofasial, ganglia trigeminal paling sering terlibat,
sementara pada infeksi HSV genital, ganglia saraf sakral terlibat (S2-S5)
-Reaktivasi: reaktivasi dan replikasi HSV laten, biasanya dicetuskan oleh
beberapa stimuli (demam, trauma, stres emosional, cahanya matahari. Pada
orang dengan immunokompeten memiliko risiko yang sama terinfeksi HSV-1 dan
HSV-2 baik secara oral dan genital. HSV-1 lebih sering terreaktivasi di oral
daripada genital, sementara HSV-2 lebih sering terreaktivasi di area genital
Patofisiologi
• Imunitas selular adalah pertahanan yang penting melawan herpes
simpleks. Penyebaran infeksi herpes simpleks bisa terjadi pada orang-
orang dengan imunitas sel T yang terganggu, seperti pada penerima
transplantasi organ, dan pada individu dengan AIDS.
• Manusia adalah reservoir alami HSV, dan tidak ada vektor yang
terlibat dalam transmisinya. HSV ditransmmisikan oleh kontak
personal,dan infeksi terjadi via inokulasi virus ke permukaan mukosa
(orofaring, serviks, konjunctiva) atau melalui retakan kecil di kulit.
Virus terinaktivasi pada suhu ruangan dan oleh pengeringan.
Manifestasi Klinis
• Gingivostomatitis herpetik akut
pada anak-anak usia 6 bulan sampai 5 tahun
Periode inkubasi 3-6 hari
Gingivostomatitis herpetik akut berlangsung 5-7 hari, dan gejalanya mereda dalam 2
minggu.
• Manifestasi klinis:
- Onset mendadak
- Suhu tinggi
- Anoreksia dan malaise
- Gingivitis (merupakan gejala yang paling mencolok, dengan gusi yang kemerahan, bengkak,
dan rapuh)
- Lesi vesikular (pada mukosa mulut, lidah, bibur, yang kemudian ruptur dan bersatu,
meninggalkan plak ulseratif)
- Limfadenopati regional
- Keterlibatan kulit perioral karena terkontaminasi saliva terinfeksi
Manifestasi Klinis
• Faringotonsilitis herpetik akut
Pada orang dewasa
Manifestasi klinis:
• Demam, malaise, sakit kepala, sakit tenggorok
• Vesikel ruptur dan menghasilkan lesi ulseratif dengan eksudat
keabuan di tonsil dan faring posterior
• Lesi oral dan labial terjadi pada kurang dari 10% pasien
Manifestasi Klinis
• Herpes labialis
• Herpes labialis adalah manifestasi paling umum dari infeksi HSV-1,
dikenal sebagai “ulkus dingin”.
• Nyeri, rasa terbakar, dan kesemutan sering terjadi di area yang
terkena, biasanya di wajah, sekitar bibir perkembangan papul-
papul kemerahan yang berkembang cepat menjadi vesikal kecil
intraepidermal, berdinding tipis pustul dan ulserasi.
Manifestasi Klinis
• Eczema herpeticum
Eczema herpeticum adalah infeksi sekunder HSV yang terjadi pada
kulit yang berpenyakit atau rusak, seperti pada dermatitis atopik.
Manifestasi Klinis
• Herpes genital primer
Herpes genital primer dapat disebabkan oleh HSV-1 dan HSV-2 dan
dapat menjadi asimtomatik. Herpes genital primer dikarakteristikkan
dengan gejala lokal dan sistemik yang berat.
Manifestasi klinis:
- Periode inkubasi herpes genital primer adalah 3-7 hari
- Gejala konstitusional termasuk demam, sakit kepala, malaise, dan
myalgia (menonjol pada 3-4 hari pertama)
- Gejala lokal termasuk nyeri, berdenyut, disuria, sekret urethral dan
vagina, limfadenopati
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada laki-laki
- Vesikel herpetik pada gland penis, preputium, batang penis, dan kadang
pada skrotum, paha, dan bokong
- Pada area kering, lesi berkembang menjadi pustul dan menjadi krusta
- Uretritis herpetik terjadi pada 30%-40% laki-laki yang terinfeksi dan
dikarakteristikkan dengan disuria berat, dan sekret mukoid
- Area perianal dan rektum dapat terlibat pada orang yang menjalani seks
anal
- Pada laki-laki dan perempuan, lesi ulseratif bertahan 4-15 hati sampai
reepitelisasi terjadi.
Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis pada perempuan
- Vesikel herpetik dapat muncul pada genitalia eksternal, labia mayor,
labia minor, vestibulum vagina, dan introitus.
- Pada area lembab, vesikel ruptur dan meninggalkan ulser
- Mukosa vagina inflamasi dan edema
- Servisitis
- Disuria dapat sangat berat dan dapat menyebabkan retensi urin,
berhubungan dengan uretritis, dan HSV dapat ditemukan pada urine
Manifestasi Klinis
• Herpes genital rekuren
Infeksi rekuren berarti infeksi terhadap tipe HSV yang sama seperti tipe antibodi
serum. Durasi gejala biasanya lebih pendek pada infeksi rekuren daripada infeksi
primer.
Manifestasi klinis:
- Herpes genital rekuren diawali dengan nyeri dan rasa terbakar pada area erupsi
yang dapat berlangsung dari 2 jam-2 hari. Pada beberapa pasien, neuralgia sacral
ipsilateral terjadi.
- Pada perempuan, vesikel ditemukan pada labia mayor, labia minor, dan perineum.
Lesi biasanya nyeri. Lesi sembuh dalam 8-10 hari, gejala lebih berat pada perempuan.
- Pada laki-laki, vesikel berkelompok pada batang penis, preputium, atau glands.
Uretritis tidak umum. Nyeri ringan, dan lesi sembuh dalam 7-10 hari.
Manifestasi Klinis
• Herpes Neonatal
Herpes neonatal dapat terjadi pada bayi yang terekspos dengan HSV
di saluran genital selama melahirkan, atau bisa juga postnatal lewat
ciuman pada bayi.
Pasien dengan herpes genital primer selama kehamilan berisiko
tinggi untuk aborsi spontan atau bayi berat lahir rendah, berhubungan
dengan viremia
Herpes neonatal adalah kondisi yang jarang terjadi pada 10 dari
100000 kelahiran secara global, tapi bisa menyebabkan disabilitas
neurologis atau kematian.
Diagnosis
• Diagnosis klinis herpes genital sulit, karena lesi ulseratif atau vesikular
multipel yang sakit seringkali tidak ada. Diagnosis klinis herpes genital
dapat dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium spesifik. Tes
virologi dan tes serologi untuk HSV membantu dalam penegakkan
diagnosis. Pasien dengan herpes genital juga harus dites untuk infeksi
HIV.
Penatalaksanaan
• Herpes genital primer
Acyclovir 400 mg peroral tiga kali per hari selama 7-10 hari
ATAU
Acyclovir 200 mg peroral lima kali per hari selama 7-10 hari
ATAU
ATAU