Infeksi TORCH
pada Kehamilan
Elisabeth Grety
Pembimbing: dr. Indra Magda Tiara, Sp.OG
BAB I
Pendahuluan
Penyakit TORCH merupakan singkatan dari T=
Toksoplasmosis ; R=Rubela (campak Jerman); C=
Cytomegalovirus; H=Herpes simpleks
Penyakit infeksi berakibat sangat berat pada janin
maupun bayi, bahkan kematian.
Diperlukan diagnosa yang cepat dan tindakan
pengobatan serta pencegahan baik sehingga
diharapkan menurunkan angka kematian ibu
maupun bayi.
TORCH
TOKSOPLASMOSIS
RUBELLA
CYTOMEGALOVIRUS
HERPES
TOKSOPLASMOSI
S
Toksoplasmosis adalah penyakit zoonosis,
disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii
Toksoplasmosis kongenital adalah infeksi
pada bayi baru lahir yang berasal dari ibu
yang terinfeksi.
Toxoplas
ma gondii
ETIOLOGI
PATOGENESIS
MANIFESTASI KLINIS
Pada janin/bayi
Abortus
spontan
Lahir mati
Bayi lahir
dengan
toxoplasmo
sis
Hidrocephal
us/
microcepha
l
chorioretini
tis
deficit
neurologis
Skrining
Serologik
Kordosintes
is/
amniosinte
sis
DIAGNOSIS PRANATAL
Pemeriksa
an
tambahan
Pola
pemeriksaan
Interpretasi
komentar
saran
spiramicin
piremitam
in
Sulfadiazi
n
Digunakan sebagai
kombinasi dengan
piremitamin
Dosis 50-100mg/kg/hari
PENATALAKSANAAN
Wanit
a
hamil
menj
auhk
an
diri
dari
kucin
g
Mem
akan
maka
nan
yang
dima
sak
Skrini
ng
serol
ogik
PENCEGAHAN
TORCH
TOKSOPLASMOSIS
RUBELLA
CITOMEGALOVIRUS
HERPES
RUBELA
Campak Jerman (Rubella, Campak 3 hari) adalah
suatu infeksi virus menular, yang menimbulkan gejala
yang ringan (misalnya nyeri sendi dan ruam kulit)
ETIOLOGI
GEJALA KLINIS
dimulai dengan adanya demam
ringan selama 1 atau 2 hari (37.2 37.8 derajat celcius)
kelenjar getah bening yang
membengkak dan perih
Pada hari kedua atau ketiga, bintikbintik (ruam) muncul di wajah dan
menjalar ke arah bawah
GEJALA KLINIS
RUBELA KONGENITAL
Pertumbuhan Janin Terhambat
tipe Simetrik
Kelainan jantung (PDA,
hiplasia Arteri Pulmonalis)
Gangguan mata (katarak,
retinitis)
Ketulian
Rubela merupakan
penyakit epidemik
sehingga dapat
ditemukan kasus
kontak atau kasus
lain di dalam
lingkungan
penderita
DIAGNOSIS
Diagnosis pasti
ditegakkan dengan
pemeriksaan
serologik yaitu
adanya
peningkatan titer
anibodi 4 kali pada
hemaglutination
inhibition test
(HAIR) atau
ditemukannya
antibodi Ig M yang
spesifik untuk
rubela
Cytomegalovirus
Cytomegalovirus (infeksi
sitomegalovirus) adalah penyakit yang
disebabkan oleh sitomegalovirus.
Cytomegalovirus (CMV) merupakan
penyebab infeksi kongenital dan
perinatal yang paling umum di seluruh
dunia.
Sitomegalovirus termasuk virus asam
deokisiribunokleat dan sensitif eter
Selama
Kehamilan
Penularan ke
bayi sebelum
lahir
TRANSMISI
Simptomatis/
asimptomatis
Infeks
Virus menetap
i dlm jaringan
hospes
prime
Virus masuk dlm
rsel-sel berbagai
jaringan
Terjadi
Infeks
eksaserbasi
i disertai
multiplikasi
Laten
virus
PATOGENESIS
Terjadi pada
keadaan
supresi imun
Infeks
Respons sel
i limfosit T
tertekan
rekur
enMuncul
stimulasi
antigenik
kronis
Pada Ibu
Pada Bayi
Asimptomatik/tidak
spesifik (demam, lesu,
sakit kepala, sakit otot
dan nyeri tenggorok.)
dapat keguguran
akibat infeksi CMV
bisa menyebabkan
koriorenitis
(kebutaan), koloitis
atau ensafilitis (jika
pasien juga
mengalami acquired
immunedeficiency
syndrome)
MANIFESTASI KLINIS
KOMPLIKASI
PCR
Diagnosis
prenatal
Amniosinte
sis
DIAGNOSIS
Isolasi
virus
1.Gansiklovir
2.Vaganciclovir
3.immunologis
PENATALAKSANAAN
Herpes Simplex
Virus
Herpes simpleks adalah infeksi akut yang disebabkan oleh virus herpes
simpleks (virus herpes hominis) tipe 1 atau tipe 2 yang ditandai oleh
adanya vesikel yang berkelompok di atas kulit eritematosa pada daerah
dekat mukokutan, sedangkan infeksi dapat berlangsung baik primer
maupun rekurens.
Etiologi
Kelompok virus herpes sebagian besar terdiri dari
virus DNA.
HSV-1 dan HSV-2 adalah virus double-stranded
DNA yang termasuk dalam Alphaherpesvirinae,
subfamily dari Herpes viridae
Gejala
Bila pada kehamilan timbul herpes genitalis perlu
mendapat perhatian yang serius, karna melalui
plasenta virus dapat sampai ke sirkulasi fetal
serta dapat menimbulkan kerusakan atau
kematian pada janin.
Infeksi neonatus mempunyai angka mortalitas
60%, separuh dari yang hidup, menderita cacat
neurologik atau kelainan pada mata.
Kelainan yang timbul pada bayi dapat berupa
ensefalitis, keratokonjungtivis, atau hepatitis;
disamping itu dapat juga timbul lesi pada kulit.
Penunjang
Pada pemeriksaan ditemukan sel
raksasa khusus dengan banyak
nukleus atau partikel khusus yang
membawa virus (inklusi)
mengindikasikan infeksi herpes. Tes
ini cepat tapi akurat 50-70% dari
waktu. Hal ini tidak dapat
membedakan antara jenis virus atau
antara herpes simpleks dan herpes
zoster
Penatalaksanaan
partus secara seksio Caesaria, bila pada saat
melahirkan sang ibu menderita infeksi ini
Acyclovir
Infeksi Primer HSV: 200 mg peroral 5 kali/hari
untuk 10 hari atau 5 mg/kg/hari IV setiap 8 jam.
Herpes oral atau genital rekuren : 200 mg peroral
5 kali/hari untuk 5 hari (non-FDA : 400 mg peroral
3 kali/hari untuk 5 hari)
Supresi herpes genital : 400 mg peroral 2 kali/hari
Disseminated disease: 5-10 mg/kg IV setiap 8 jam
untuk 7 hari jika >12 tahun.
Terimakasih