Anda di halaman 1dari 3

Kramer neonatus

Penatalaksanaan
1. Fototerapi
Fototerapi dapat digunakan tunggal atau dikombinasi dengan
transfusi pengganti untuk menurunkan bilirubin. Bila neonatus
dipapar dengan cahaya berintensitas tinggi, tindakan ini dapat
menurunkan bilirubin dalam kulit. Secara umum, fototerapi
harus diberikan pada kadar bilirubin indirek 4-5 mg/dl.
Neonatus yang sakit dengan berat badan kurang dari 1000 gram
harus difototerapi bila konsentrasi bilirubin 5 mg/dl. Beberapa
pakar mengarahkan untuk memberikan fototerapi profilaksis 24
jam pertama pada bayi berisiko tinggi dan berat badan lahir
rendah.
2. Transfusi tukar
Biasanya dilakukan hanya untuk bayi dengan kadar
bilirubin indirek yang tinggi dan beresiko kernikterus. Sesuai
hukum kelipatan sepuluh maka kadar bilirubin indirek sebesar
20 mb/dL sudah terundikasi diklakukannya transfusi tukar paa
bayi yang mengalami hemolisis dengan berat badan lebih dari
2000 gram. Bayi yang asimtomatik dan menderita ikterus
fisiologis atau breast milk jaundice biasanya tidak
membutuhkan transfusi tukar, kecuali kadar bilirubin indirek
mencapai lebih dari 25 mg/dL.
Transfusi tukar biasanya dilakukan melalui kateter vena
umbilikal. Kadar bilirubin serum setelah tranfusi tukar akan
menurun sekitar setengah dari sebelum tindakan dan dapat
maningkat kembali setelah 6-8 jam kemudian karena proses
hemolisis yang masih berlangsung serta redistribusi bilirubin
sisa di jaringan.
Komplikasi transfusi tukar adalah semua kelainan yang
berhubungan dengan darah (reaksi transfusi, gangguan
metabolik, atau infeksi), kateter (perforasi pembuluh darah atau
perdarahan), atau prosedur (hipotensi atau enterokolitis
nekrotikans). Komplikasi lain yang jarang timbul seperti
trombositopenia. Melakukan fototerapi tanpa interupsi dapat
mengurangi kebutuhan akan tranfusi tukar berulang.
3. Terapi medikamentosa
Phenobarbital dapat merangsang hati untuk menghasilkan enzim
yang meningkatkan konjugasi bilirubin dan mengekskresikannya.
Obat ini efektif diberikan pada ibu hamil selama beberapa hari
sampai beberapa minggu sebelum melahirkan. Penggunaan
phenobarbital post natal masih menjadi pertentangan oleh karena
efek sampingnya (letargi). Coloistrin dapat mengurangi bilirubin
dengan mengeluarkannya melalui urin sehingga dapat menurunkan
kerja siklus enterohepatika

Sumber :

1. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Esential Edisi Keenam


2. Mathindas, Wilar, Wahani; Hiperbilirubinemia pada neonatus.
Maret 2013. Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Manado.
(https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/biomedik/article/viewFile/2599/21
42)

Anda mungkin juga menyukai